Anda di halaman 1dari 13

Mengapa Saham ?

(Untuk Perusahaan Publik


dan Investor Saham)
Prolog 2

Disclaimer On
Ide Dasar
UU No 5 tentang Pasar Modal
Pasar Modal Bertujuan menunjang pelaksanaan Pembangunan Nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi ke arah
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Catatan :
• Pasar Modal : sumber pendanaan jangka panjang perusahaan (& negara)
dengan menerbitkan surat hutang (obligasi) dan saham (IPO).
• Pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan berkesinambungan akan
berkorelasi positif pada pertumbuhan perusahaan dan demikian juga harga
saham perusahaan yg sehat potensi bertumbuh.
• Masyarakat yg berinvestasi di pasar modal (reksa dana, obligasi & saham) akan
mendapatkan potensi keuntungan (sesuai potensi keuntungan dan risikonya).
• Ayo mulai menabung (investasi) di reksa dana, obligasi dan saham.
Untuk Perusahaan
Tercatat
Metamorfosis Perusahaan – IPO = Pengungkit
Nilai
Modal Sendiri 》 Angel Investor 》 Join Venture (Modal Ventura), Start-Up 》 Bankable
》 Terbitakan Surat Hutang Jk Panjang (Obligasi) 》 Perusahaan Publik 》
Terbitkan Obligasi, Bankable, Right Issue dll.
Proses sejak awal atau saat Go Publik (IPO) potensi Nilai Perusahaan lebih besar untuk
langkah berikut :
• Diakusisi
• Mengakusisi
• Merger
• Pendanaan yg lebih luas dan bervariasi : Private Placement, Obligasi, Hutang ke Bank, Right Issue
atau Corporate Action lain
Dg IPO : Valuasi Lebih Tinggi, biaya pendanaan lebih murah, lebih diminati dan dengan sendiri
bisa melakukan Bisnis Berkelanjutan lebih prospektif (biasanya perusahaan yang mengikuti
benchmark (acuan) yang mendunia antara lain dg konsep ESG (Enviromental Social Good
Corporate Governance)
Mengapa Go Public – Jadi Perusahaan Publik
?
1. Membuka akses perusahaan pada sarana Pandanaan
Jangka Panjang
2. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)
3. Kemampuan untuk Mempertahankan Kelangsungan
Usaha
4. Meningkatkan Citra Perusahaan
5. Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Perusahaan
6. Insentif Pajak
Untuk Investor
Saham
• Investor Obligasi : Membeli surat hutang jangka panjang biasanya
lebih dari 3 tahun (obligasi). Obligasi diterbitkan perusahaan atau
negara.
• Investor Saham : membuka akun di Broker Saham untuk membeli
dan menjual saham langsung atas keputusan dan tanggung jawab
keuntungan dan kerugian Individu tsb.
• Investor Reksa Dana : menempatkan dana pada Reksa Dana yang
dikelola pihak profesional (manajer Investasi). Reksa Dana adalah
wadah investasi yang kumpulan dana dari masyarakat/institusi
dikelola oleh Profesional (Manajer Investasi) utk ditempatkan di
pasar uang (deposito) dan pasar modal (saham, obligasi, investasi
lain sesuai peraturan) atau investasi lain sesuai peraturan.
Keputusan pengelolaan ada di Manajer Investasi. Investor hanya
memilih, keputusan membeli dan atau menjual Reksa Dana pilihan.
Investasi di Pasar Modal – 1. Reksa Dana
• Reksa Dana (tidak langsung)
1. Biaya : subscription fee/invest ( 0 sd 2,5%) redemption fee/cairkan
(0 sd 2,75%), switching/ pengalihkan fee ke Manajer Investasi yg
sama 0 sd 2%)
2. Invest dan cairkan melalui : Manajer Investasi, Agen Penjual Reksa
Dana (perusahaan sekuritas, bank agen penjual, perusahaan fintech
berijin)
3. Pajak : Non Objek Pajak
4. Jangka Waktu dan Kinerja : kapanpun bisa dicairkan perlu
pertimbangan capital gain/loss, kinerja tergantung pengelolaan oleh
Manajer Investasi karena keputusan jual beli surat berharga ada di
tangan pengelola/Manajer Investasi.
5. Minimal investasi Bervariasi : 10 ribu, 100 ribu. 1 jt
Investasi di Pasar Modal – 2. Obligasi
(ORI)
• Obligasi : ORI (Obligasi Negara Ritel)
1. Biaya : spread nilai beli atau nilai jual dg Mitra Distribusi
2. Invest dan cairkan : Mitra Distribusi spt Bank, Perusahaan
Sekuritas dan perusahaan fintech berijin.
3. Pajak : 15% final
4. Jangka waktu dan Kinerja : 3 tahun atau bebas kapanpun bisa
dijual hanya pertimbangkan kemungkinan capital gain/loss nya dan
ada pihak yg membeli (pasar sekunder), kupon di atas deposito +/-
capital gain/loss
5. Minimal Investasi : 1 juta sd 3 miliar
Investasi di Pasar Modal – 3. Saham
• Saham (langsung)
1. Biaya : fee transaksi beli (0,15% sd 0,25%) dan transaksi jual (0,25% sd 0,35%)
2. Invest dan cairkan melalui : perusahaan sekuritas (broker saham)
3. Pajak : Final atas transaksi beli dan jual, kecuali warrant dan right, dividen non
objek pajak jika direinvestasi kembali atau 10% final.
4. Kinerja : tergantung keputusan investor.
5. Minimal investasi Bervariasi : 100 ribu IPOT, 1 juta BNI Sekuritas yang lain 5jt –
10jt.
• Beli saham minimal 1 lot, jadi kalau harga Rp. 800 per saham, dg transaksi fee beli
0,25% yaitu = 1 lot x 100 x Rp. 800 per saham x (1 + 0,25%) = Rp. 80.200
• Dijual di Rp. 820 dg fee trans jl 0,35% = 1 lot x 100 x 820 x (1-0,35%) = Rp 81.173
• Keuntungan = 81.713 – 80.200 = 1.513 (1.513/80.200=1,88%)
Catatan : Penyelesaian transaksi di bursa saham T + 2 hari bursa (saat beli, dana akan
ditarik dari rekening kita di broker T+2, saat jual dana diterima T+2).
Mengapa Investasi Di Pasar Modal - 3.
Saham
1. Potensi melindungi aset dari inflasi
2. Potensi menambah nilai aset saat ini untuk nilai di masa depan
3. Bermanfaat h yang telah direncanakan
4. Cukup aman, sederhana, praktis, dan mudah
5. Modal yang diinvestasikan kecil, sangat relatif dan fleksibel.
6. Potensi memperoleh keuntungan dari realized capital gain (selisih keuntungan
dari hasil jual dikurangi transaksi beli)
7. Berpotensi memperoleh dividen (jika ada)
8. Mempunyai jak untuk hadir di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
9. Insentif pajak final utk hampir semua transaksi jual beli dan dividen saham.b
10. Ikut menikmati pemerataan perekonomian dan berperan dalam kestabilan
perekonomian karena saham di dalam negeri dimiliki oleh penduduk Indonesia
secara tidak langsung
Keuntungan di Pasar Modal (Saham)
1. Capital Gain
Jika harga jual atau harga di pasar (Rp. 820) lebih tinggi dari harga beli (Rp. 800) dalam
jangka waktu tertentu maka investor mendapatkan capital Gain.
• Unrealized Capital Gain (Keuntungan yang belum direalisasikan): saham yang sudah
dibeli harganya di atas harga beli (cost price) namun sahamnya belum dijual.
• Realized Capital Gain (Keuntungan yang telah direalisasikan) : saham yang telah dijual
di atas harga beli (cost price) dan total fee transaksi.
2. Dividen
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menentukan keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham :
• Tidak Membagikan dividen
• Membagikan Dividen (bisa 1 tahap, 2 tahap atau lebih). Jika 2 tahap pembagian
dividen yang pertama disebut dividen interim, yang kedua disebut dividen final.
3. Hadir dan punya hak suara proporsional di RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham).
Risiko
1. Capital Loss
di Pasar Modal (Saham)
Jika harga jual atau harga pasar (Rp. 780) lebih rendah dari harga beli (Rp. 800) dalam jangka waktu tertentu maka
investor mendapatkan capital loss.
• Unrealized Capital Loss (Kerugian yang belum direalisasikan): saham yang sudah dibeli harganya di bawah harga beli
(cost price) namun sahamnya belum dijual.
• Realized Capital Loss (Kerugian yang telah direalisasikan) : saham yang telah dijual di bawah harga beli (cost price)
dan total fee transaksi.
2. Delisting (tak tercatat di pasar saham (BEI, Bursa Efek Indonesia)
Jika delisting namun masih bernilai (biasanya karena Voluntary Delisting) harga yang akan mau ditebus perusahaan
akan naik contohnya P&G Indonesia dan Aqua, jika sebaliknya lihat butir 3.
2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang dimiliki sagamnya dinyatakan bangkrut atau perusahaan tersebut dilikuidasi. Klaim pemegang
saham mendapatkan prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan tersebut dapat dilunasi. Jika ada sisa dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan maka sisa tersebut dibagikan secara proporsional kepada seluruh pemegang
saham.
Salah satu pertimbangan dalam value investing (penilaian perusahaan secara fundamental) direkomendasikan PBV di
atas 1 atau price to ( tangible asset dikurangi kewajibam ) per saham ) di atas 1.

Anda mungkin juga menyukai