Anda di halaman 1dari 7

Tugas Paper Pengantar Pasar Modal 5PRA [Kelompok 3]

Anggota kelompok:

1. Anang Desra. AN (2020110018)

2. Aulia Melinda Rezina (2020110024)

3. Rina (2020110028)

4. Savina Keksi Wijaya (2020110080)

5. Erlita Dwi Erianti (2020110088)

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

1. Pendahuluan

Kekuatan atau progress kemajuan aspek ekonomi dari sebuah negara selalu terlibat
dengan keadaan pasar modalnya. Secara ekonomi, keadaan pada pasar derivatif berperan
dalam memberikan fasilitas bagi 2 jenis organisasi yang ingin melakukan transaksi. Transaksi
yang dimaksud adalah transaksi derivatif atau yang menyangkut kontrak atau perjanjian yang
mana nilaui atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Pasar deviratif atau
pasar modal ini memfasilitasi proses transaksi antara investor yang mempunyai akses ke
modal dengan emiten yang membutuhkan modal tersebut. Dengan begitu, adanya pasar ini
mempermudah proses investasi bagi investor dan proses pencarian modal bagi emitem.

Nilai tukar modal dianggap menjadi satu-satunya indikator tolak ukur terbaik untuk
menilai kesehatan ekonomi suatu negara. Di Indonesia sendiri, terdapat sebuat lembaga
bernama PT. Bursa Efek Indonesia yang memegang peran penting sebagai faktor kunci dalam
perkembangan perekonomian negara. Banyak bisnis yang telah menggunakan lembaga
tersebut sebagai sarana untuk menarik investasi dan memperkuat posisi keuangan mereka.

Menurut Jalloh (2009), mobilisasi keuangan sumber daya dan masuk modal adalah
bagaimana pasar keuangan sangat penting dalam hal peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pasar komoditas memberikan dampak yang sangat positif bagi pihak investor, emiten,
maupun pemerintah. Di Indonesia, pasar modal masih berstatus berkembang. Hal ini
menandakan bahwa Pasar Modal Indonesia yang masih harus terus didukung dan dibangun
untuk menjadi lebih baik dan lebih berpengaruh lagi.

2. Pengertian Pasar Modal

Pasar Modal, yang merupakan lokasi fisik yang terorganisir di mana sekuritas
diperdagangkan, adalah definisi sempit dari pasar modal. Pengertian Bursa Efek : Bursa efek
adalah sistem yang terorganisir dengan baik yang mempertemukan pembeli dan penjual
sekuritas baik langsung maupun tidak langsung. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8
tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal “Sebagai kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
Efek”.

3. Manfaat Pasar Modal

Bagi emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a) Menghimpun dana dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.


b) Pada hari penutupan pasar harian, dana yang bersangkutan juga dapat diungkapkan.
c) Karena tidak ada aturan, manajemen dapat menangani penjualan bisnis atau produk
dengan lebih efisien.
d) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
e) Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil.

Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut


tercermin pada meningkatnya harga saham.
b) Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang
mengambang bagi pemegang obligasi.
c) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi
risiko.

4. Produk-Produk Pasar Modal

Produk-produk investasi yang ditawarkan kepada investor di pasar modal adalah sebagai
berikut (Jogiyanto, 2014):

1. Reksa dana

Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat investasi yang baik “jangan menaruh
semua telur dalam satu keranjang” bisa dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa
dana adalah melakukan investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang
diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
2. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
kertas tersebut. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan saham adalah
kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan
berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan
perusahaan penerbitnya.Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka
ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula.
Karena laba yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada
pemegang saham sebagi dividen. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena pemodal
memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit saham bangkrut. Secara normal,
artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu
tidak menerima pembayaran dividen dan menderita capital loss. Keuntungan lainnya adalah
capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli. Ada kaidah-kaidah
yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli saat harga
turun dan menjual saat harga naik.

3. Saham Preferen

Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa.
Disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa.
Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga
obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen.
Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap
setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain
sebagainya. Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen direkomendasikan oleh strategi
investasi, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan kemungkinan keuntungan
tersebut lebih besar dari suku bunga deposito apabila perusahaan penerbit mampu
menghasilkan laba yang besar, dan pemegang saham preferen memiliki keistimewaan
mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.

4. Obligasi

Obligasi adalah kontrak atau sertifikat tertulis yang menetapkan kontrak di antara
mereka para pemegang pinjaman. Klausul kewajiban merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak pemilik klausa yang menyatakan pemberitahuan bahwa pemegang
klausa harus memberikan uang yang merupakan kewajiban kepada emiten di atas kertas yang
diterbitkan oleh emiten. Hanya kewajiban yang dapat dialihkan. Kewajiban untuk
memberikan manfaat yang berkelanjutan. Hutang juga memberi Anda kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan yang dikenal sebagai capital gain, yaitu selisih antara harga jual
dan harga beli. Putuskan untuk menentukan imbal hasil obligasi yang disebabkan oleh upaya
positif. Hal ini diperlukan untuk pengembangan suku bunga. Namun, harga obligasi sangat
tergantung pada pergerakan obligasi. Jika tingkat bunga bank menunjukkan tingkat
perubahan yang meningkat, debitur membayar keuntungan.

5. Waran

Waran adalah komitmen untuk membeli saham standar pada waktu dan harga tertentu.
Waran biasanya dijual dengan harga yang sebanding dengan barang lain seperti obligasi dan
saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang siap ditukarkan oleh pemegang waran.
Namun, baik itu obligasi, waran, atau saham, dapat memasuki pasar dan maka bisa berdagang
dengan aman.

6. Right Issue

Right issue Ini adalah tanggung jawab mereka yang membeli sekuritas baru dari
penerbit. Hanya karena sekuritas tidak berarti investor dilarang membelinya. Hal ini berbeda
dengan dampak bonus dan deviden yang rutin dilaporkan oleh para pedagang efek. Masalah
yang tepat dapat didiskusikan. Strategi investasi ini lebih disukai karena menawarkan
pengembalian yang sebanding dengan membeli saham tetapi melibatkan risiko yang lebih
tinggi. Berbeda dengan saham lama, rights issue dihargai lebih rendah. Karena pembelian hak
setara dengan pembelian kontrak pembelian sekuritas, ketika moderator menggunakan
kontrak ini, moderator secara otomatis menyelesaikan pembelian sekuritas. Dalam hal ini,
pendapatan yang ingin dicapai adalah pembeli hak sama dengan pendapatan pembeli saham,
yaitu deviden dan capital gain.

5 . Fungsi Pasar Modal

1. Meningkatkan Kapasitas Produksi

Fungsi pasar modal di Indonesia adalah bisa meningkatkan kapasitas produksi. Ini
menciptakan tambahan modal yang didapatkan dari pasar modal. Maka tidak heran bila
produktivitas perusahaan akan menjadi tinggi atau meningkat.

2. Menciptakan Tenaga Kerja

Fungsi pasar modal di Indonesia adalah bisa menjadi pendorong muncul dan berkembangkan
industri lain yang dampaknya bisa untuk menciptakan lapangan kerja baru. Tentu saja ini
dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia.

3. Penambah Modal

Fungsi pasar modal di Indonesia adalah dapat membantu perusahaan mendapatkan dana
dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham tersebut akan dibeli oleh
masyarakat umum, perusahaan lain lembaga atau pemerintah. Inilah fungsi pasar modal di
Indonesia sesungguhnya.

4. Meratakan Pendapatan
Fungsi pasar modal di Indonesia adalah mampu meratakan pendapatan. Dalam jangka waktu
tertentu, saham-saham yang sudah dibeli akan memberikan deviden atau bagian dari
keuntungan perusahan terhadap para pembelinya. Untuk itu, fungsi pasar modal di Indonesia
bisa dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

5. Meningkatkan Pendapatan Negara

Fungsi pasar modal di Indonesia adalah dipercaya bisa meningkatkan pendapatan negara.
Masing-masing dividen yang diberikan kepada para pemegang saham akan dikenai pajak
oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan dengan pajak ini yang menjadikan fungsi
pasar modal di Indonesia akan meningkatkan pendapatan untuk negara.

6. Indikator Perekonomian Negara

Fungsi pasar modal di Indonesia adalah bagian dari indikator perekonomian negara. Kegiatan
dan volume penjualan atau pembelian di pasar modal yang meningkat dapat memberikan
indikasi bahwa kegiatan bisnis perusahaan dapat berjalan dengan baik. Fungsi pasar modal di
Indonesia bisa menggambarkan keadaan yang sebaliknya.

6. Peluang Pasar Modal Indonesia

Untuk meningkatkan kinerja pasar modal di Indonesia secara berkelanjutan para


pemangku kebijakan sudah seharusnya memanfaatkan peluang yang ada pada perekonomian
Indonesia. Salah satu peluang yang perlu dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan pasar
modal adalah meningkatnya golongan kelas menengah di Indonesia, pertumbuhan pupulasi
kelas menengah di Indonesia relative tinggi.

Pada tahun 2003, terdapat 81 juta penduduk Indonesia yang duduk dibangku sekolah
menengah 37,7% dari total penduduk.di Indonesia jumlah orang dikelas mencapai 134 juta
pada tahun 2012, atau hamper 56,6% dari seluruh masyarakat, dalam arti kelas menengah
atau kelas konsumen adalah kelompok masyarakat umum yang mampu melakukan kegiatan
investasi dan konsumsi. Menurut prediksi, Indonesia akan memiliki 135 juta orang yang akan
berada di laut pada tahun yang akan datang. Sayangnya, pertumbuhan kelas menengah di
Indonesia tidak didukung oleh pengetahuan berinvestasi di pasar modal yang memadai.
Mayoritas kelas menengah diindonesia melakukan investasi jangka pendek namun hanya
sedikit orang saja yang melakukan investasi jangka Panjang di pasar modal.

7. Tantangan Pasar Modal Indonesia

Sebagai akibat dari globalisasi dan integrasi ekonomi, aktivitas pasar sangat
dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi lokal, regional, dan global. Menganalisis tingkat
pertumbuhan pasar modal dengan menggunakan berbagai indikator ekonomi makro seperti
inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan indikator skala lainnya. Ini adalah titik kunci penurunan
di pasar derivatif karena memberikan gambaran yang akurat tentang tingkat pertumbuhan
pasar modal. Suku bunga, tingkat inflasi, nilai tukar, dll. adalah beberapa indikator ekonomi
yang mempengaruhi aktivitas pasar saham.

Pertumbuhan ekonomi regional di Amerika Utara, Eropa dan Asia berdampak


signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, krisis keuangan saat ini di
beberapa negara Eropa, termasuk Yunnan, Portugal, Italia, dll., dapat berdampak buruk pada
kawasan ekonomi lainnya. Apalagi, kemerosotan ekonomi Jepang akhir-akhir ini akibat
tsunami yang melanda Jepang telah berdampak negatif pada kegiatan ekonomi di seluruh
Asia. Meskipun perekonomian saat ini sedang mengalami penurunan, aliran dana untuk
inisiatif investasi kurang menjadi perhatian. Artinya, aktivitas perdagangan modal di seluruh
dunia terus mencari portofolio investasi yang dapat menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Perekonomian yang lesu di kawasan ini dapat "menguntungkan" kawasan ekonomi lain di
dunia, yang merupakan anugerah tersembunyi.

Aspek terpenting dari bekerja di pasar adalah berdagang di pasar sekunder. Di


Indonesia, pasar saham mengalami ayunan kinerja yang sangat positif terlihat dari volatilitas
indeks saham. Ketika krisis subprime mortgage melanda pada tahun 2008, indeks saham
anjlok hingga hampir 1.100. Ini membutuhkan semacam pemanis untuk menjaga pasar tetap
bergejolak selama perdagangan. Sebagai negara terpadat di dunia, peningkatan investor lokal
merupakan salah satu faktor yang telah membantu memperkuat ketahanan pasar karena
volatilitas arus kas jangka pendek. Basis modal lokal yang kuat dan substansial membuat
pasar modal Indonesia lebih kompetitif dengan pasar 'shock'. Untuk itu, pendidikan dan
sosialisasi merupakan dua saluran yang perlu terus dikembangkan.

Selain itu, diperlukan tata kelola yang baik dan penerapan praktik bisnis yang beretika
secara berkelanjutan. Literatur menunjukkan bahwa penerapan tata kelola yang baik
berdampak negatif pada kesuksesan bisnis, reputasi, dan bahkan krisis. Setiap krisis, apakah
itu krisis subprime mortgage tahun 2008 atau krisis lain dengan besaran yang bervariasi,
memiliki biaya yang sangat besar untuk dibayar. Namun, semua pemangku kepentingan perlu
menyadari bahwa tata kelola yang kuat merupakan prasyarat untuk kelangsungan
(keberlanjutan) pasar keuangan dan komoditas. Selain itu, dalam konteks lain, ada juga
kekhawatiran tentang risiko reputasi yang terkait dengan berbagai jenis transaksi perbankan,
seperti dana nasabah dan lainnya. Pertanyaannya adalah bagaimana menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik melalui manajemen risiko dan penegakan hukum agar etika bisnis tidak
terganggu.

Kalimat berikut menggambarkan pasar saham Indonesia sebagai contoh pasar yang
sedang berkembang.

1. Sedikit investor domestik. Saat ini, jumlah investor dalam negeri telah mencapai
363.000, masih relatif kecil dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang
berjumlah 240 juta. Runtuhnya pasar modal investor domestik dapat mencegah pasar
modal investor asing runtuh selama pembalikan modal besar-besaran.
2. Tidak banyak emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bekerja dengan baik. Saat
ini tercatat ada 462 emiten di pasar derivatif Indonesia. Ini adalah properti besar,
tetapi tidak sesuai dengan kendaraan investasi yang tersedia. Untuk itu, pasar saham
Indonesia membutuhkan emiten yang lebih berkualitas serta perusahaan yang berhasil
menerima pembayaran dari masyarakat umum produk investasi di pasar modal masih
terbatas.
3. Instrumen modal investasi saat ini didiskontokan. Yang ada adalah diversifikasi
produk investasi. Investasi di saham dan obligasi pemerintah kini turun meski ada
utang korporasi. Investasi alternatif, seperti derivatif, juga seringkali berisiko.
4. Sistem yang tidak rusak. Aktivitas pasar modal berlanjut di sektor jasa keuangan. OJK
BEI perlu menyinkronkan legislasi karena perbankan dan industri keuangan lainnya
semakin dekat dengan pasar komoditas. Ada hukum yang dilanggar. Ada banyak
kebingungan dan misalignment sekarang.
5. Ada banyak tukang roti yang mengeluarkan gorengan. Kenaikan saham menjadi
pendorong naiknya IHSG, namun yang perlu dipahami adalah banyak sekali sekuritas
yang berstatus "gorengan". OJK prihatin dengan situasi ini karena gorengan saham
adalah investasi yang tidak aman, dan diyakini bahwa setiap aspek pertumbuhannya
positif. Saham naik dan turun milik pihak-pihak yang terkait erat atau sama.

8. Kesimpulan

Pasar modal Indonesia dalamm perjalanannya mengalami beberapa kali guncangan


yang hebat, namun dengan semakin membaiknya kodisi makro ekonomi Indonesia, maka
Krisis tersebut dapat dilalui, selain itu pasar modal Indonesia memiliki peluang yang sangat
besar menjadi pasar modal yang kuat dengan banyaknya kelas menengah Indonesia yang
potensial untuk berinvestasi dipasar modal, tantangannya adalah pengetahuan mereka masih
kurang terkait investasi di pasar modal, sehingga keterlibatan masyarakat di Indonesia
berinvestasi di pasar modal masih sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangga
seperti Malaysia dan Singapura.

DAFTAR PUSTAKA

Rorizki Fitri, Sakinah, Dalimunthe Arpin, & Silalahi Purnama. Perkembangan dan Tantangan
Pasar Modal Indonesia.(2023)

Anda mungkin juga menyukai