Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH ‘PASAR MODAL’

MANAJEMEN INVESTASI

Dosen Pengampu :
Sahang Sapta, M.Si.M.

Disusun Oleh :
IRSYAD
22020079

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MANAJEMEN BISNIS INDONESIA
2022/2023
I. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi
jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri
atau hutang yang berupa sekuritas atau lembar-lembar saham atau obligasi. Menurut
Suhartono dan Fadillah (2009) pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang diterbitknya serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dalam pembangunan perekonomian
suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh
dari pinjaman maupun modal sendiri, yang dalam penggunaannya dana dapat dialokasikan
sebagai suatu investasi, di mana investasi di sini dapat diartikan sebagai penanaman modal
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Sehubungan dengan investasi
pada pasar modal, pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan
sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini
dimungkinkan karena pasar modal menggalang pergerakan dana jangka panjang dari
masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan pada sektor- sektor yang produktif
dengan harapan sektor tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan perkerjaan
yang baru bagi masyarakat. Peran pasar modal bagi individu, perusahaan, maupun
perekonomian, maka suatu negara harus memiliki pasar modal yang baik (sehat). Pasar
modal akan berjalan dengan baik jika informasi yang diperlukan oleh pihak yang terlibat
didalamnya dapat diperoleh dengan cepat, tepat, akurat, kontinu, dan efisien. Pasar modal
yang dapat berfungsi dengan baik (sehat) akan dapat meningkatkan kinerja ekonomi
melalui peningkatan pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja, dan meratanya
hasil-hasil pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat. Salah satu aspek yang akan
dinilai oleh investor adalah kinerja keuangan. Pada prinsipnya semakin baik prestasi
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, maka akan meningkatkan permintaan saham
tersebut, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan pula harga saham perusahaan. Harga
pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen
telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Dengan demikian harga
saham dipasar modal merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana
meningkatkan kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan secara
umum. Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan
fokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan, karena laba merupakan indikator
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana.
Jika suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan
menanamkan modalnya, karena bisa dipastikan akan memperoleh keuntungan dari
penanaman modal tersebut. Penilaian kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi yang
dilakukan disebut sebagai rasio profitabilitas. Pemakaian rasio keuangan dalam mewakili
kinerja keuangan berdasarkan pada hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat
pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan perubahan harga saham,
dan kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja keuangan.
Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan
bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Analisis rasio
keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya memberikan suatu
indikasi kinerja perusahaan yang akan datang. Menurut Fahmi (2012) investasi pada pasar
modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek. Ini dilihat pada imbal hasil (return)
yang diukur dengan laba modal (capital gain). Sebelum para pemodal (investor) melakukan
transaksi di pasar modal, baik pasar perdana maupun sekunder. Para investor terlebih
dahulu melakukan penilaian terhadap emiten (perusahaan) yang menerbitkan
(menawarkan) saham di bursa efek. Salah satu aspek yang yang menjadi penilaian bagi
pemodal adalah kemampuan emiten dalam menghasilkaan laba. Apabila laba meningkat,
secara teoritis harga saham juga meningkat. Harga saham selalu mengalami perubahan
setiap harinya bahkan setiap detik harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor
harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Harga suatu
saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak
orang yang membeli suatu saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak
naik. Demikian juga sebaliknya, semakin banyak orang yang menjual saham suatu
perusahaan, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun. Salah satu bentuk
investasi dalam pasar modal yaitu pada saham. Sebelum melakukan investasi saham,
individu atau organisasi harus memastikan bahwa investasi yang dilakukan adalah tepat.
Artinya ia harus menilai dari berbagai alternatif yang akan mendatangkan pengambilan
positif di waktu yang akan datang, baik dalam bentuk dividen yaitu pengambilan atau
penghasilan yang berdasarkan pada keuntungan yang diperoleh perusahaan yang sahamnya
kita miliki, maupun dalam bentuk capital gain yaitu kelebihan harga jual dari harga beli
saham (Saleh, 2009). Dalam melakukan investasi dipasar modal apakah investor akan
mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan, seperti kinerja perusahaan yang
diproksikan dengan rasio keuangan untuk memperkirakan harga yang akan diterima dimasa
yang akan datang. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio profitabilitas yaitu ROA,
ROE, dan NPM

II. PEMBAHASAN
Sekuritas derivative adalah suatu instrument keuangan yang merupakan turunan
(derivative asset) dari instrument utamanya (underlying asset) baik efek yang bersifat
penyertaan maupun hutang. Instrument turunan dapat berarti turunan langsung dari
instrument utamanya maupun turunan selanjutnya atau turunan keduanya. Karena
merupakan instrument turunan maka nilainya tergantung pada nilai aset keuangan yang
mendasarinya. Itulah sebabnya dari segi nominal, harga sekuritas derivative lebih murah
dari pada harga efek utanya seperti saham dan obligasi. Oleh karena itu sekuritas derivative
sering digunakan sebagai unsur pemanis untuk menarik minat para investor agar membeli
efek utama yang diterbitkan emiten.
Investasi pada sekuritas derivative memiliki tiga keunggulan dibandingkan
dengan investasi pada umumnya, yaitu biaya transaksi yang lebih murah, transaksi
biasanya dapat dilakukan dengan lebih cepat, dan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.
Setiap pemegang sekuritas derivative memperoleh sertifikat sebagai tanda kepemilikan
yang disebut dengan sertifikat sekuritas derivative. Nilai sekuritas
derivative dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Nilai Nominal (Par Value)
Merupakan harga yang tercantum pada sertifikat sekuritas derivative. Harga ini
adalah harga yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Nilai Buku (Book Value)
Nilai sekuritas derivative akan bermacam-macam sejak diterbitkan oleh
perusahaan. Nilai tersebut akan berubah-ubah karena adanya kenaikan atau
penurunan harga aset utamanya.
3. Nilai Intrinsik
Nilai sekuritas dervatif pada saat likuidasi.

Manfaat Sekuritas Derivatif


1. Meminimalisir Risiko
Dengan melkukan penerbitan sekuritas derivative maka secara langsung maupun tidak
langsung akan mampu mengurangi terjadinya berbagai risiko yaitu adanya kemungkinan
mengalami kerugian, baik bagi pihak emiten maupun bagi para investor. Seperti risiko
tidak lakunya sekuritas utama, penurutan harga efek utamanya, serta risiko kenaikan
fluktuasi harga.
2. Memperbesar Keuntungan
Bagi emiten, sekuritas derivative dianggap sebagai pemanis agar para investor berminat
membeli efek utama agar penjualannya memenuhi target. Sedangkan bagi para
investor, sekuritas derivative merupakan hak prioritas untuk melakukan transaksi
jual beli instrument keuangan utama, seperti saham dan obligasi.
Keuntungan yang bisa didapat dari sekuritas derivative adalah bisa mendapatkan efek
utama dengan harga yang lebih murah dari pada membelinya secara langsung.
3. Mengamankan Investasi
Sekuritas derivarif merupakan upaya stabilisasi investasi dan jaminan laba bagi para
investor. Bahkan sekarang dalam konteks investasi serkutias derivative telah banyak
diterapkan system bedging atau lindung nilai, di mana sekuritas
derivatif merupakan bentuk transfer risiko antar institusi atau individu dengan imbalan
tertentu yang berbentuk premium.

Jenis Sekuritas Derivative


1. Warrant
Merupakan intrumen turunan dari saham atau obligasi. Warrant adalah salah satu surat
berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya, untuk membeli saham perusahaan dengan harga tertentu selama periode
tertentu pula.
Masa warrant biasanya enam bulan atau lebih. Dalam warrant akan disebutkan jumlah
saham yang bisa dibeli, harga eksekusi dan tanggal jatuh tempo. Harga warrant tidak
akan pernah lebih besar daripada harga efek utamanya karena harganya tergantung
pada harga efek utamanya. Investasi warrant tidak memperoleh deviden, dan tidak
mempunyai hak suara dalam perusahaan karena bukan pemegang saham perseroan.
Biasnaya warrant dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, namun setelah
memasuki pasar, maka warrant diperdagangkan secara tersendiri.
2. Right
Merupakan produk turunan dari saham. Right adalah hak yang diberikan kepada
pemilik saham biasa untuk membeli saham baru yang diterbitkan emiten. Ada dua
tujuan right, agar pemilik saham lama dapat mempertahankan dan mengendalikan
perusahaan, dan mencegah penurunan nilai kekayaan pemilik saham lama.
3. Option
Option adalah suatu efek yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli
atau menjual sejumlah aset tertentu dengan harga yang telah ditetapkan pada waktu
mendatang.
Ada dua macam option, yaitu call option/option beli (memberikan hak kepada
pemiliknya untuk membeli aset pada harga tertentu yang disebut harga
penyerahan exercise price/strike price) dan put option (pemegang option berhak untuk
menjual saham aset tertentu sesuai harga yang telah ditetapkan).
Option fleksibilitasnya sangat tinggi, jangkauan luas, dapat dikembangkan cakupannya
serta sangat menguntungkan.
4. Future
Future adalah kontrak berjangka untuk membeli atau menjuak suatu aset dengan
penyerahan dilakukan di masa mendatang dengan harga pasar yang telah disepakati.
Future biasa digunakan untuk mengunci harga komoditas atau meminimalisir fluktuasi
harga barang. Dalam perkembangan perdagangan future, aset atau komoditi yang bisa
diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada komoditi pertanian dan pertambangan saja,
tapi juga mencakup aset finansial seperti valuta asing.
5. Forward
Forward merupakan instrument keuangan derivative paling tua yang pertama kali
berkembang di USA. Forward adalah kontrak jual beli aset tertentu dengan harga yang
telah ditetapkan dan transaksi dilakukan pada waktu mendatang yang disepakati.
Forward sangat rentan akan risiko akumulasi kerugian pada akhir periode, lalu
diluncurkanlah forward untuk mengurangi dan menutupi kelemahan tersebut. Forward
dibagi dua, yaitu: Forward purchased (kontrak pembelian valuta asing dimuka yang
terjadi antara nasabah dengan devisa bank) dan forward rate agreement (kontrak untuk
menentukan besaran tingkat bunga simpanan).
6. Swap
Swap adalah kontrak penukaran mata uang pada saat sekarang dan waktu yang akan
dating antara nasabah dengan bank devisa. Sedangkan Swap atau Currency Swap
adalah kontrak konversi kewajiban utamg dalam mata uang berbeda. Keuntungan swap
adalah dapat mengurangi risiko tingkat kurs mata uang asing dalam waktu yang lama.
Ada dua variasi dalam instrument swap, yaitu: swap pertukaran aliran kas dengan
penentu waktu dan swap pertukaran aliran kas dengan penetuan mata uang berbeda.
Mekanisme Perdagangan Sekuritas Derivatif
1. Transaksi langsung (direct placement)
Ialah transaksi dimana para pihak melakukan jual beli secara langsung atau paling
lambat dalam 2 kali 24jam.
2. Transaksi tidak lansgsung (indirect placement)
Ialah transaksi yang diputuskan dalam beberapa kurun waktu tertentu yang ditentukan
dan disepakati kemudian.
Ada tiga metode penjualan transaksi tidak lansung, yaitu: penjualan melalui
perantara/penjamin emisi, penjualan kepada investor atas upaya perantara/penjamin
emisi, dan penjualan dengan jaminan perantara untuk sekuritas yang tidak laku. Di
samping transaksi jual beli sekuritas derivative secara tidak langsung biasanya juga
dilakukan dengan perantara Lembaga kliring.

III. KESIMPULAN
Sekuritas derivative adalah suatu instrumen keuangan yang merupakan turunan
(derivative asset) dari instrument utamanya (underlying asset) baik efek yang bersifat
penyertaan maupun hutang. Karena merupakan instrument turunan maka nilainya
tergantung pada nilai aset keuangan yang mendasarinya. Itulah sebabnya dari segi nominal,
harga sekuritas derivative lrbih murah dari pada harga efek utamanya seperti saham dan
obligasi.
Sekuritas derivative sering digunakan sebagai unsur pemanis untuk menarik minat
para investor agar membeli efek utama yang diterbitkan emiten. Manfaat sekuritas
derivative antara lain adalah: meminimalisir risiko, memperbesar keuntungan,
mengamankan investasi, serta melindungi dari fluktuasi suku bunga.
Dalam hal transaksi perdagangan sekuritas derivative di bursa secara umum terbagi
dua, yaitu transaksi langsung dan transaksi tidak langsung. Meskipun masalah investasi
sekuritas derivative di pasar modal Indonesia merupakan masalah yang tergolong
fenomena baru, bahkan bisa dibilang “barang langka” bagi investor di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai