MANAJEMEN INVESTASI
C. Opportunity Cost
Opportunity Cost (biaya kesempatan), yaitu nilai yang harus dibayar atau
dikorbankan untuk mendapatkan kesempatan yang diinginkan. Misalnya, kita
memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah lulus
SMA/sederajat. Saat kita menjatuhkan pilihan tersebut, sebenarnya kita telah
mengorbankan kesempatan yang lain, yaitu bekerja misalnya. Jika kita
bekerja, kita bisa mendapatkan penghasilan sendiri dan mendapatkan
pengalaman baru. Sedangkan ketika kita menuntut ilmu di perguruan tinggi,
kita masih harus melakukan serangkaian aktivitas untuk menuntut ilmu dan
mengorbankan kesempatan kita untuk bisa menikmati pengalaman bekerja.
Namun di balik itu, kita punya harapan/ tujuan bahwa dengan menuntut ilmu di
perguruan tinggi, kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
dibandingkan jika kita hanya lulus SMA/sederajat. Setiap biaya kesempatan
yang kita keluarkan, kita mempunyai tujuan agar kita bisa mendapatkan
kesempatan yang lebih baik.
F. Jenis Investasi
Jenis investasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Investasi pada Real Assets, yaitu berinvestasi pada barang-barang yang
berwujud nyata seperti gedung, properti, real estate, dan lain sebagainya.
2. Investasi pada Financial Assets, yaitu investasi pada sekuritas keuangan
seperti saham, obligasi, opsi, dan lain sebagainya. Investasi pada
Financial Assets dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
a. Investasi Langsung
Investasi langsung dilakukan dengan membeli aset keuangan secara
langsung dari perusahaan emiten. Aset keuangan ini dapat dibeli di
pasar uang (money market) yang berupa T-bill dan deposito yang
dapat dinegosiasi, di pasar modal (capital market) yang berupa surat
berharga pendapatan tetap dan saham, serta di pasar turunan
(derivative market) yang berupa opsi dan kontrak futures. Selain aset
keuangan tersebut, investasi juga dapat dilakukan pada aset
keuangan yang tidak dapat diperdagangkan, misalnya tabungan dan
deposito melalui bank-bank komersial.
b. Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli aset keuangan ke
perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang
memiliki portofolio surat-surat berharga perusahaan-perusahaan lain.
Perusahaan investasi yang dapat dipilih diklasifikasikan menjadi:
1. Unit investment trust
Perusahaan investasi yang menerbitkan portofolio yang dibentuk
dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap dan ditangani oleh
orang kepercayaan yang independen. Portofolio ini dijual kepada
investor dengan harga nilai bersih total aset ditambah dengan
komisi. Selain itu, portofolio ini juga dapat dijual kembali ke
perusahaan yang bersangkutan sebesar nilai bersih portofolio
tersebut.
2. Close-end investment companies
Perusahaan investasi yang menjual sahamnya hanya saat emisi
perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan lembar saham
lagi. Lembar saham yang sudah beredar setelah penawaran
perdana diperdagangkan di pasar sekunder dengan harga pasar
yang ditetapkan di pasar bursa.
3. Open-end investment companies
Perusahaan investasi yang masih menawarkan saham baru
kepada investor setelah penawaran perdana. Pemegang saham
juga dapat menjual kembali saham tersebut kepada perusahaan
investasi yang bersangkutan. Perusahaan investasi ini sering
disebut sebagai reksa dana (mutual funds).