Anda di halaman 1dari 55

1

Bentuk-Bentuk Investasi

Aset riil: aset berbentuk fisik seperti emas, tanah, mesin,


bangunan, dll.

Aset keuangan/finansial
investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI, dll.
investasi di pasar uang : saham, obligasi, opsi, warrant, dll.
Wahana Investasi (Real Assets)
1. Properti (real estaste) :
Tanah, rumah apertemen dll. untuk memperoleh sewa
dan kenaikan harga
2. Logam Mulia :
 Emas, perhiasan,intan dll. sebagai pelengkap portofolio untuk memperoleh hasil atas
kenaikan harga
 Barang antik, untuk kepuasan psikis bagi pemiliknya
Wahana Investasi (Financial Asset)

1. Investasi jangka pendek :


Tabungan, Giro, Sertifikat Deposito Deposito Berjangka
2. Investasi Penyertaan :
Saham Biasa (common stock)
3. Investasi Penghasilan Tetap (Fixed Income)
Obligasi (bond), Saham Preferen (preferred stock), Sekuritas
Konvertibel (convertible securities)
4. Opsi (option)
Right, Warrant, Put & Call
5. Wahana Investasi Lainnya :
Perdagangan komoditi dan Bursa Berjangka (Future Trading,
Reksadana (mutual fund)
Jenis-Jenis Investasi 4

Tabungan Bank Property

Deposito Bank Emas

Saham Mata Uang Asing

Obligasi Reksadana
Tujuan Investasi

Penanaman uang dengan harapan :


1. Mendapat hasil, dan
2. Memperoleh nilai tambah
Ditinjau dari segi individual :
 Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dimasa depan
 Mengurangi tekanan inflasi
 Dorongan untuk menghemat pajak (memanfaatkan keringanan pajak)

Ditinjau dari segi entitas/perusahaan :


 Meningkatkan hasil usaha melalui other income
 Menghindari adanya idle fund
 Menciptakan struktur keuangan yang lebih baik
 Memanfaatkan fasilitas perpajakan
BASIS KEPUTUSAN INVESTASI 6

Elemen pokok dalam keputusan investasi adalah trade-off


antara expected return dengan risk. Expected return
berhubungan langsung dengan risk. Semakin besar (kecil)
expected return, semakin tinggi (rendah) risk.

Return:
1. Actual return, return yang sudah terjadi (ex post
return).
2. Expected return, return yang diharapkan terjadi (ex
ante return).

Risk adalah kemungkinan expected return berbeda dari


actual return.
Hubungan risiko dg return yg
diharapkan
Exp return Future
contracts
Option
Int’l
stocks equity
Firms
bonds
Gov
bonds

Risk free

Risk
 No Investment Without Risk

High Return, High Risk


High Return, but Low Risk ?
PROSES MANAJEMEN INVESTASI

 1. Menyusun Tujuan Investasi


 2. Menilai Wahana Investasi
 3. Memilih Investasi yang Cocok
 4. Menyusun Portofolio
 5. Mengelola Portofolio
Penjelasan Proses Investasi :

1. Menyusun Tujuan Investasi


Menyangkut pernyataan mengenai waktu, jumlah, bentuk dan
risiko yang berhubungan dengan hasil yang diinginkan.
2. Menilai Wahana Investasi
Menyangkut penilaian atas potensi hasil dan risiko dari masing-2
wahana investasi. Hasil dari proses penilaian ini berupa ukuran-
ukuran hasil, risiko dan nilai untuk wahana tersebut
3. Memilih Investasi yang Cocok
Melakukan Analisa dan seleksi atas wahana investasi berda-
sarkan tingkat hasil, risiko, nilai, perhitungan pajak dsb. di-
lakukan untuk memenuhi tujuan individu ybs. Proses pemilihan
ini penting karena menentukan arah kegiatan dan keberhasilan
pengelolaan investasi.
4. Menyusun Portofolio
Dengan menggunakan tehnik dan metode tertentu,
investor individual dapat mengkombinasikan wahana-2
investasi sedemikian rupa sehingga tujuan investasi
tercapai secara optimal.
5. Pengelolaan Portofolio
Menyangkut pemantauan atas perilaku yang terjadi
dibanding dengan prestasi yang diharapkan dari
wahana investasi. Jika tidak sesuai maka tindakan
koreksi harus dilakukan a.l penjualan investasi tertentu
dan menggantikan dengan wahana lain. Jadi,
pengelolaan portofolio menyangkut monitoring dan
restrukturisasi portofolio
Faktor Harus Dipertimbangkan oleh Investor :

1. Tingkat Imbal hasil (expected return)


2. Risiko (risk)
3. Premi Risiko (Risk Premium)
4. Pendapatan (income)
5. Pajak (taxes)
6. Biaya Transaksi (transaction cost)
7. Kekayaan (wealth)
Faktor Lain :
1. Diversifikasi
2. Analisis Tehnikal
3. Analisis Fundamental
4. Teori Pasar Efisien
5. Model Penilaian harga saham
6. Strategi investasi lainnya
TIPE INVESTOR 13

High risk – high return


Low risk – low return

Tipe investor:
1. Risk averse, investor yang tidak menyukai risiko (investor
konservatif).
2. Risk neutral, investor yang netral terhadap risiko (investor moderat).
3. Risk taker, investor yang menyukai risiko (investor agresif).
14

Istilah investasi di Pasar Modal


 Efek. Surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kolektif, kontrak berjangka atas efek dan
setiap derivatif dari efek.
 Emiten. Pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat
investor melalui penawaran umum
 Go Public. Suatu perusahaan yang baru pertama kali menawarkan saham – sahamnya
kepada masyarakat pemodal.
 Pasar Perdana ( Primary Market ). Penjualan efek pertama kali kepada publik atau
pada saat IPO ( initial public offering ).
 Pasar Sekunder ( Secondary Market ). Suatu istilah yang menunjukkan
perdagangan efek setelah diterbitkan dan dijual untuk pertama kali ( emisi baru ). Jadi
setelah pasar perdana atau perdagangan di Bursa Efek.
 PASAR MODAL / BURSA. Merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual
efek atau surat berharga yang terdaftar dalam suatu lembaga yang dikenal dengan
istilah bursa beserta pernak pernik peraturan dan participan untuk berlangsungnya
proses jual beli tersebut secara tertib dan adil.
Kiat Berinvestasi
1. Jangan membeli instrumen investasi yang tidak anda
mengerti
2. Jangan mengabaikan risiko suatu instrumen investasi
3. Hindari Investasi yang mengenakan biaya tinggi
4. Don’t pull your eggs in on basket
5. Jangan mengambil keputusan dalam kondisi panik
6. Jangan terlalu percaya pada prediksi pakar/analis
7. Gunakan dana diluar kebutuhan rutin
16
Materi Presentasi

1 Pendahuluan

Konsep Investasi Dan Infrastruktur


2

Infrastruktur Prioritas
3

4 INVESTASI INFRASTRUKTUR

4 Penutup
Pendahuluan
Latar Belakang

Ivestasi infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama tercapainya


pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan
infrastruktur mencerminkan adanya investasi dan investasi yang merata
mencerminkan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai dan mampu
melayani pergerakan ekonomi. Dalam rangka meningkatkan investasi
pemerintah telah sejak lama membuat berbagai kebijakan pemberian fasilitas
bea masuk dalam bentuk penangguhan, pembebasan, keringanan, hingga bea
masuk yang ditangguh pemerintah. Pemerintah menetapkan bidang-bidang
usaha yang memerlukan penanaman modal dengan berbagai peraturan.
Selain itu, pemerintah juga menentukan besarnya modal dan perbandingan
antara modal nasional dan modal asing. Hal ini dilakukan agar penanaman
modal tersebut dapat diarahkan pada suatu tujuan yang hendak dicapai.
Peranan penanam modal cukup signifikan dalam membangun perekonomian,
tidaklah mengherankan jika di berbagai negara dalam dekade terakhir ini,
baik negara-negara maju maupun negara-negara berkembang berusaha
secara optimal agar negaranya dapat menjadi tujuan investasi asing.
Latar Belakang

Di era otonomi daerah, beban pemerintah daerah dalam pendanaan


pembangunan infrastruktur semakin besar. Jika dalam era sentralistik peran
pemerintah pusat sangat dominan dalam penyediaan infrastruktur, di era
desentralisasi seperti sekarang ini, penyediaan infrastruktur di daerah menjadi
kewajiban pemerintah daerah, sementara peran Pemerintah Pusat lebih kepada
kegiatan fasilitasi dan pembinaan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pada
umumnya pemerintah daerah belum dapat secara mandiri mendanai
pembangunan infrastruktur di daerahnya. Alokasi anggaran Pemerintah
Daerah dalam APBD untuk pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur
bidang PU, masih sangat minim yang menyebabkan rendahnya kualitas
infrastruktur. Dengan demikian, pembangunan di banyak daerah masih
tergantung pada transfer dana APBN untuk membangun infrastruktur di
daerah. Sebagai upaya mengatasi keterbatasan dana dalam pembangunan
infrastruktur bidang PU, pihak swasta sudah terlibat dalam pendanaan
infrastruktur di beberapa daerah, seperti: jalan tol, air bersih, dan
persampahan. Namun memang harus diakui bahwa keterlibatan swasta ini
juga belum optimal.
Latar Belakang

Dalam kondisi keterbatasan dana pemerintah dan belum optimalnya utilisasi


dana-dana non pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur, diperlukan ide-
ide, studi-studi, kebijakan-kebijakan, dan action plan mengenai alternatif
pola-pola investasi yang efektif untuk diterapkan dalam pembiayaan
infrastruktur. Langkah awal dari proses tersebut adalah perlu adanya
pemetaan sumber dan pola investasi infrastruktur bidang PU yang sudah
terlaksana, serta identifikasi permasalahan dan tantangan penerapan pola
investasi tersebut di lapangan.
Modul ini diharapkan akan memberi gambaran sejauh mana investasi
infrastruktur bidang PU telah terlaksana, baik yang dananya bersumber dari
pemerintah (Pusat maupun daerah), maupun dari badan usaha/pihak swasta.
Data dan informasi dalam modul ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan
untuk proses analisa investasi dalam penyusunan studi-studi kebijakan
infrastruktur PU, baik di lingkungan Pusat maupun eksternal Pusat
Deskripsi Singkat Modul

Deskripsi Singkat Modul Maksud disusunnya Modul pelatihan investasi


infrastruktu ini adalah untuk memperoleh kesamaan persepsi dan standar
materi (generik) dalam pelatihan dalam rangka pembangunan budaya
Integritas pada Diklat Teknis dan Fungsional di Lingkungan. Sedangkan
tujuannya adalah terwujudnya Modul pelatihan sebagai bahan acuan bagi
fasilitator dalam menyelenggarakan kegiatan pelatihan maupun sosialisasi
yang memberi dasar-dasar pemahaman tentang tentang pengertian investasi,
infrastruktur, infrastruktur prioritas, dan Investasi infrastruktur.
Manfaat Modul Bagi Peserta
Diklat
Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat Sasaran dari Modul Pelatihan investasu
infrastruktur adalah para fasilitator internal yang akan menyelenggarakan dan
memfasilitasi proses kegiatan pelatihan pemahaman tentang pengertian investasi,
infrastruktur, infrastruktu prioritas, dan Investasi infrastruktur. Namun demikian,
siapapun dapat menggunakan modul ini dalam kapasitasnya sebagai fasilitator
Tujuan Pembelajaran

Hasil Indikator
Belajar : Hasil
Indikator
Belajar :
mampu Hasil Hasil
menjelaska Belajar Belajar Konsep
n Investasi
pengertian dan
investasi, Infrastruktur
infrastrukt Materi Pokok
dan Sub Materi
ur, Infrastruktur
Pokok
infrastrukt Prioritas
u prioritas,
dan
Investasi dan Infrastruktur Investasi
Investasi
Infrastruktur Prioritas Infrastruktur
1 Konsep Investasi dan
Infrastruktur
INVESTASI

Definisi Investasi
 Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa
masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan
baru, pembukaan lahan baru dan sebagainya. Investasi juga diartikan
sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk membeli
barang-barang modal dan membina industri- industri.
 Dalam perhitungan pendapatan nasional dan stastistik, investasi meliputi
hal yang lebih luas lagi. Dalam perhitungan pendapatan nasional,
investasi meliputi seluruh nilai pembelian pengusaha atas barang-barang
modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri-industri,
pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah-rumah dan tempat
tinggal, pertambahan dalam nilai stok barang-barang berupa bahan
mentah, barang yang belum selesai di proses dan barang jadi (Sukirno,
1994 : 91 ).
 Model Keynesian mengasumsikan bahwa seluruh pendapatan
harus dikeluarkan untuk dikonsumsi atau ditabung, dan jumlah
prekonomian dapat dibagi dua yaitu antara pengeluaran untuk barang-
barang konsumsi dan barang modal, dan posisi keseimbangan dalam
prekonomian ditentukan pada saat jumlah penerimaan sama dengan
jumlah pengeluaran sehingga investasi sama nilainya dengan tabungan
INVESTASI

Definisi Investasi
 Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa
masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan
baru, pembukaan lahan baru dan sebagainya. Investasi juga diartikan
sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk membeli
barang-barang modal dan membina industri- industri.
 Dalam perhitungan pendapatan nasional dan stastistik, investasi meliputi
hal yang lebih luas lagi. Dalam perhitungan pendapatan nasional,
investasi meliputi seluruh nilai pembelian pengusaha atas barang-barang
modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri-industri,
pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah-rumah dan tempat
tinggal, pertambahan dalam nilai stok barang-barang berupa bahan
mentah, barang yang belum selesai di proses dan barang jadi (Sukirno,
1994 : 91 ).
 Model Keynesian mengasumsikan bahwa seluruh pendapatan
harus dikeluarkan untuk dikonsumsi atau ditabung, dan jumlah
prekonomian dapat dibagi dua yaitu antara pengeluaran untuk barang-
barang konsumsi dan barang modal, dan posisi keseimbangan dalam
prekonomian ditentukan pada saat jumlah penerimaan sama dengan
jumlah pengeluaran sehingga investasi sama nilainya dengan tabungan
INVESTASI

Definisi Investasi
 Dalam kaitanya dengan perusahaan dimana perusahan melakukan
investasi guna mendapatkan profit yang sebesar-besarnya, dimana salah
satu sumber investasi tersebut berasal dari dana masyarakat yang
ditabung pada lembaga-lembaga keuangan, maka dapat disimpulkan
bahwa investasi merupakan pengeluaran perusahaan secara keseluruhan
yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku/material,
mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang
diperlukan dalam proses produksi. Pengeluaran untuk keperluan
bangunan kantor, pabrik tempat tinggal karyawan dan bangunan
kontruksi lainnya. Perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai
akibat dari perubahan jumlah dan harga”(Deliarnov, 1995 : 80-81).
 Sementara itu Dj. A Simarmata (1994) dalam bukunya mendefinisikan
investasi yang lebih luas yang dikaitkan dengan perkembangan pasar
modal sekarang yaitu investasi adalah setiap kegiatan yang hendak
menanamkan uang dengan aman, meski harus diakui pada
hakikatnya investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah
karena sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk
diramalkan (Samuelson dan Nordhaus, 2005).
INVESTASI

INVESTASI YANG TERDORONG


(INDUCED INVESMENT)

Jenis-Jenis
Investasi

INVESTASI OTONOM
(OUTONOMOUS INVESMENT)
Sumber- Sumber Dana Investasi

Investasi oleh masyrakat swasta


nasional

Sumber Pendanaan
Investasi

Investasi Oleh Pihak Asing


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju
Investasi

Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di


tentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
Tingkat keutungan yang diramalkan
Tingkat Suku Bunga
Ramalan mengenai ekonomi di masa depan
 Kemajuan teknologi
Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya
Keuntungan yang diperoleh
Situasi politik
Pengeluaran yang di lakukan pemerintah
Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
INFRASTRUKTUR

Definisi Infrastruktur
 Infrastruktur merupakan komponen fisik dari fasilitas yang
memerlukan investasi yang besar, menyediakan pelayanan umum atau
menyelesaikan masalah yang merupakan tanggung jawab pemerintah,
dan direncanakan, didesain, dikonstruksi, dan dioperasikan dengan
bantuan pemerintah (Goodman & Hastak, 2006). Beberapa contoh
proyek infrastruktur adalah jaringan jalan dan transportasi, air bersih,
air limbah, persampahan, sumber daya air, energi, telekomunikasi, dan
fasilitas lainnya, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan
dan sebagainya. Pada dasarnya, infrastruktur berfungsi sebagai alat
untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan permukiman
dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya.
Infrastruktur merupakan suatu sistem fisik yang menyediakan
transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas
publik lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg dalam Kodoatie, 2005).
Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai sistem pendukung utama
terhadap fungsifungsi sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat.
INFRASTRUKTUR

Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur


dasar, peralatan, instalasi yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem
sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Sesuai dengan definisi tersebut
maka infrastruktur dapat dikelompokkan ke dalam 13 kategori (Grigg
dalam Kodoatie 2005), sebagai berikut. 1. Sistem penyediaan air seperti
waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi, serta sistem
pengolahan air. 2. Sistem pengolahan air limbah: pengumpul,
pengolahan, pembuangan, dan daur ulang. 3. Fasilitas pengolahan
limbah padat. 4. Fasilitas lintas air dan navigasi. 5. Fasilitas
pengendalian banjir, drainase dan irigasi. 6. Fasilitas transportasi:
jalan, rel, bandar udara, termasuk di dalamnya tanda lalu lintas dan
pengontrol. 7. Sistem transit publik. 8. Sistem kelistrikan: produksi dan
distribusi. 9. Fasilitas gas alam. 10. Gedung publik: sekolah, dan rumah
sakit. 11. Fasilitas perumahan publik. 12. Taman kota sebagai daerah
resapan, taman bermain termasuk stadion. 13. Komunikasi. Proses
perencanaan infrastruktur merupakan suatu proses yang kompleks.
INFRASTRUKTUR

Proses tersebut secara umum dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan


pada:
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Air Bersih Komponen fisik infrastruktur air
bersih terdiri dari sumber, transmisi, pengolahan, distribusi,
dan konsumen. Sumber dapat terdiri dari sumber dan sistem
pengambilan/pengumpulan saja atau dapat pula dilengkapi
dengan suatu sistem pengolahan. Sumber-sumber yang
dapat digunakan, antara lain air permukaan (sungai dan
waduk), air tanah (mata air, sumur), air laut, dan air hujan.
Kuantitas sumber akan menentukan besarnya pengambilan
yang dapat dilakukan, sedangkan kualitas sumber akan
menentukan perlu atau tidaknya pengolahan terhadap
sumber. Sistem transmisi merupakan sistem transportasi
untuk air baku (dari sistem pengumpulan sampai bangunan
pengolahan air minum) dan air bersih (dari sumber yang
sudah memenuhi syarat kualitas atau dari bangunan
pengolahan air minum sampai reservoir distribusi). Cara
pengangkutan dapat dilakukan, baik dengan cara gravitasi
maupun pemompaan. Fasilitas pengangkutan dapat
dilakukan dengan pipa maupun tangki pengangkut. Sistem
distribusi terdiri dari suatu reservoir dan pipa distribusi.
Reservoir dapat berupa tangki pada permukaan tanah
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Air Limbah Komponen infrastruktur air
limbah terdiri dari sumber, saluran, pengolahan, dan
disposal. Produksi air limbah dihitung dari persentase
pemakaian air bersih, yaitu 70%-80% dari pemakaian air
bersih. Air limbah ini mengandung kotoran manusia, bahan
sisa pencucian barang, dan sebagainya. Kualitas air limbah
tidak memadai untuk langsung dibuang ke lingkungan. Oleh
karena itu, harus dikumpulkan dan dialirkan ke instalasi
pengolahan air limbah. Pengelolaan limbah domestik terdiri
pengolahan terpusat (off site sanitation) dan pengolahan
setempat (on site sanitation). Sistem on site adalah sistem di
mana penghasil limbah mengolah air limbahnya secara
individu, misalkan dengan menggunakan tangki septik.
Sistem off site adalah sistem di mana air limbah disalurkan
melalui sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu
kemudian masuk ke instalasi pengolahan terpusat.
 Infrastruktur Air Limpasan Komponen dalam infrastruktur
air limpasan terdiri dari air limpasan, drainase dengan
segala variasinya, dan badan air penerima. Drainase adalah
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Persampahan Dalam pengelolaan sampah
terdapat sejumlah elemen fungsional, yaitu timbulan
sampah (waste generation); penanganan dan pemilahan
sampah; penyimpanan dan pengolahan di sumber;
pengumpulan, pemindahan dan transportasi; pemilahan,
pengolahan dan transformasi sampah; dan pembuangan
(disposal). Dalam elemen fungsional di atas diperlukan
sejumlah prasarana, seperti tong sampah, gerobak sampah,
bak sampah, dan mobil sampah.
 Infrastruktur Transportasi Transportasi dapat diartikan
sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa
barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Infrastruktur transportasi dapat diklasifikasikan
dalam infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara.
Untuk masing-masing klasifikasi, terdapat sistem simpul
dan jaringan. Sebagai contoh dari sistem simpul adalah
terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan, sedangkan
contoh jaringan adalah jaringan jalan, rel, alur pelayaran,
dan jalur penerbangan.
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Telekomunikasi Informasi merupakan
kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi
dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting
bagi ketahanan nasional. Informasi dapat diperoleh dengan
salah satu cara yaitu telekomunikasi. Infrastruktur
telekomunikasi terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu
kantor pusat (central offices), private branches exchanges,
dan physical plant.
 Infrastruktur Sumber Daya Air Salah satu infrastruktur
sumber daya air adalah infrastruktur irigasi. Infrastruktur
irigasi adalah infrastruktur yang diperlukan untuk
kepentingan irigasi. Infrastruktur irigasi terdiri dari
komponen sumber air, seperti air permukaan dan air tanah,
infrastruktur pengambilan, saluran primer, saluran
sekunder, saluran tersier, dan saluran kuarter. Dari saluran
kuarter air disalurkan ke sawah, setelah melewati sawah air
dibuang melalui saluran drainase dan kembali ke sungai.
JENIS-JENIS INFRASTRUKTUR
World Bank Report (Bank Dunia, 1994) membagi infrastruktur
menjadi tiga
golongan;
 Infrastruktur Ekonomi Merupakan aset fisik yang
menyediakan jasa dan digunakan dalam produksi dan
konsumsi finansial, yang meliputi : Public Utilities, misalnya
telekomunikasi, air minum, sanitasi, dan gas. Public Works,
misalnya bendungan, irigasi dan drainase. Transportation
Sector , misalnyajalan kereta api, angkutan pelabuhan dan
lapangan terbang.
 Infrastruktur Sosial Merupakan aset yang mendukung
keahlian dan kesehatan masyarakat diantaranya seperti :
Kesehatan, misalnya sekolah dan perpustakaan, Pendidikan,
misalnya rumah sakit dan opusat kesehatan, Rekreasi,
misalnya taman bermain publik, museum, dll.
 Infrastruktur Administrasi Meliputi penegakan hukum,
institusi, kontrol administrasi-koordinasi, serta kebudayaan.
JENIS-JENIS INFRASTRUKTUR
World Bank Report (Bank Dunia, 1994) membagi infrastruktur
menjadi tiga
golongan;
 Infrastruktur Ekonomi Merupakan aset fisik yang
menyediakan jasa dan digunakan dalam produksi dan
konsumsi finansial, yang meliputi : Public Utilities, misalnya
telekomunikasi, air minum, sanitasi, dan gas. Public Works,
misalnya bendungan, irigasi dan drainase. Transportation
Sector , misalnyajalan kereta api, angkutan pelabuhan dan
lapangan terbang.
 Infrastruktur Sosial Merupakan aset yang mendukung
keahlian dan kesehatan masyarakat diantaranya seperti :
Kesehatan, misalnya sekolah dan perpustakaan, Pendidikan,
misalnya rumah sakit dan opusat kesehatan, Rekreasi,
misalnya taman bermain publik, museum, dll.
 Infrastruktur Administrasi Meliputi penegakan hukum,
institusi, kontrol administrasi-koordinasi, serta kebudayaan.
JENIS-JENIS INFRASTRUKTUR

Selain itu, Jacobs et al., (1999) membagi klasifikasi


infrastruktur menjadi dua :
 Infrastruktur Dasar (Basic Infrastructure) Meliputi sektor-
sektor yang mempunyai karakteristik publik dan
kepentingan yang mendasar untuk sektor perekonomian
lainnya, tidak dapat diperjualbelikan (nontradable) dan
tidak dapat dipisah-pisahkan baik secara teknik maupun
spasial. Contohnya yaitu jalan raya, kereta api, pelabuhan,
drainase, bendungan, dll.
 Infrastruktur Pelengkap (Complementary Infrastructure)
Seperti gas, listrik, telepon, dan pengadaan air minum.
FUNGSI INFRASTRUKTUR

 Infrastruktur berfungsi sebagai penopang kegiatan


masyarakat. Infrastruktur berfungsiuntuk memfasilitasi
serta mendukung kelancaran aktivitas ekonomi
masyarakat,distribusi barang dan jasa.
 contoh infrastruktur beserta fungsinya: Jembatan berfungsi
sebagai penghubung antara satu tempat dengan
tempatlainnya. Tempat tersebut dapat merupakan suatu
daerah maupun kota. Jalan menurut fungsinya
dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan
kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.Jalan arteri (untu
k perjalanan jarak jauh,kecepatan rata-rata tinggi),
jalan kolektor (untuk perjalanan jarak sedang,kecepatan
rata-rata sedang), jalan local (untuk perjalanan jarak
dekat,kecepatan rata-rata rendah), jalan lingkungan
(perjalanan dekat, kecepatanrata-rata rendah). Rumah
berfungsi sebagai tempat tinggal. Tempat untuk berteduh
danmelakukan aktivitas.
MANFAAT INFRASTRUKTUR

Infrastruktur mempunyai banyak manfaat. Diantaranya, manfaat di bidang


sosial,ekonomi, dan budaya.Di bidang sosial, infrastuktur bermanfaat
sebagai sarana komunikasi. Jika tidakadanya infrastruktur, suatu daerah
akan terisolasi dan tidak dapat bersosialisasidengan daerah lainnya.
Daerah yang terisolasi jaringannya akan terputus dari daerahluar,
sehingga akan terganggunya kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

Pengadaan infrastruktur merupakan hasil dari kekuatan penawaran dan


permintaan, ditambah dari kebijakan publik (Canning, 1998). Kebijakan
publik memainkan peran yang besar terutama karena ketiadaan dan
ketidaksempurnaan mekanisme harga pada pengadaan infrastruktur.
Namun peningkatan pengadaan infrastruktur terhadap pendapatan tidak
dapat diinterpretasikan sebagai elastisitas pendapatan dari permintaan,
kecuali biaya infrastruktur sama di setiap negara (bagus teguh pamungkas).
2 INFRASTRUKTUR
PRIORTAS
Infrastruktur Prioritas

Konsep Dasar Penentuan Prioritas (Priority Setting )


 lmu ekonomi merupakan ilmu yang digunakan untuk memilih. Hal ini
berdasarkan asumsibahwa terdapat keterbatasan sumber daya. Oleh karena
itu, ilmu ini sangat diperlukan untukindividu maupun organisasi dalam
menentukan tujuan. Dengan menggunakan ilmu ekonomi,individu atau
organisasi dapat menentukan prioritas dari beberapa tujuan yang
dimiliki.Setiap organisasi umumnya memiliki pernyataan yang jelas mengenai
prioritas program yangdiacu secara resmi dan diperbarui setiap jangka waktu
tertentu. Prioritas tersebut menjadidasar pengambilan keputusan yang juga
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. Akantetapi, dalam kenyataannya
banyak organisasi yang baru menyadari bahwa mereka tidakmemiliki prioritas
yang jelas hingga organisasi tersebut mengalami masalah dan krisis.Penentuan
prioritas merupakan proses mengidentifikasi aktivitas yang paling penting
dalamsebuah organisasi. Penentuan prioritas ( priority setting  ) dikembangkan
sebagai dasarpembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan
dengan memahami sumber-sumber daya yang bermanfaat untuk mencapai
hasil ( outcomes  ) dan pengaruh ( impact ) yang diharapkan.
Infrastruktur Prioritas
Manfaat Priority Setting 
 Penentuan prioritas dipandang penting karena beberapa
alasan sebagai berikut. Agar tetap fokus pada hal-hal yang
berada pada prioritas utama atau menuntun perencanaan
dan proses update  program. Untuk mengawasi agar
penggunaan sumber daya langka dapat lebih efektif. Untuk
membangun komunikasi mengenai proyek/aktivitas antar
stakeholder  Untuk menghubungkan antara kebijakan dan
tujuan ekonomi sosial pemerintah.
 
 
 
Penyusunan Prioritas

Prioritas berfungsi untuk memudahkan pengambilan


keputusan merupakan suatu prosesyang kompleks.
Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan
yang sesuai untuksemua kebutuhan. Oleh karena itu,
pihak yang bertanggung jawab dan terlibat
dalampenetapan prioritas perlu mengetahui beberapa
pendekatan utama dan kendala-kendalayang mungkin
muncul dalam penetapan prioritas, sekaligus
bagaimana cara untuk mengatasikendala
tersebut.Pendekatan yang tepat sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut (Duttweiler, 2004).
Proses Penyusunan Prioritas Efektif

Prioritas berfungsi untuk memudahkan pengambilan


keputusan merupakan suatu prosesyang kompleks.
Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan
yang sesuai untuksemua kebutuhan. Oleh karena itu,
pihak yang bertanggung jawab dan terlibat
dalampenetapan prioritas perlu mengetahui beberapa
pendekatan utama dan kendala-kendalayang mungkin
muncul dalam penetapan prioritas, sekaligus
bagaimana cara untuk mengatasikendala
tersebut.Pendekatan yang tepat sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut (Duttweiler, 2004).
Proses Penyusunan Prioritas Efektif
Karakter organisasi (struktur, budaya, dan sejarah) sangat berpengaruh
terhadappenyusunan prioritas. Selain itu, proses dokumentasi prioritas
program dan kondisi pada saatpenyusunan prioritas juga akan
mempengaruhi penyusunan prioritas yang efektif. Adapunbeberapa ciri
proses penyusunan prioritas yang efektif adalah:
1.Mulai dari program yang dibutuhkan, bukan dari berapa jumlah
dana yang dimiliki. Jadipertanyaan yang harus dijawab adalah “apa yang
perlu kita lakukan” bukan “kegiatanapa yang dapat kita biayai”
2.Mengkomunikasikan perlunya penetapan prioritas dan berfokus pada
masa depanorganisasi Klarifikasi peranan ( role ) dan aturan (rule )4
3.Mulai dari apa yang telah ada dan sumber daya yang telah dimiliki
4.Mendorong kreatifitas
5.Mencari tahu apa yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat
6.Melibatkan sumber daya manusia dari luar/eksternal
Proses Penyusunan Prioritas Efektif
7. Mengidentifikasi persetujuan (agreement ) dan ketidaksetujuan (disagreement )
mengenaiprioritas yang ditetapkan Identifikasi program-
program yang berkaitan dengan organisasi lain
8. Penggunaan kriteria yang kredibel dalam penentuan prioritas akhir
9. Memastikan bahwa organisasi secara formal mengadopsi penyataan prioritas yang
telah diputuskan
Diperlukan kompetensi sumber daya manusia (namun jangan
sampai kompetensitersebut yang mengarahkan prioritas)
Adanya alokasi waktu yang cukup antara penyusunan prioritas dan penetapan
prioritastersebut sehingga memungkinkan penyusunan skenario alternatif.Berikut
ini adalah beberapa metode praktis yang dapat membantu dalam
penyusunanprioritas yang diadaptasi dari Duttweiler (2004).
Perkembangan Pembangunan
Infastruktur di Indonesia
Perbaikan Peraturan
Terkait Infrastruktur
Perbaikan Peraturan
Terkait Fiskal
Perbaikan Peraturan
Terkait Kelembagaan
3 INVESTASI
INFRASTRUKTUR
INVESTASI INFRASTRUKTUR
Investasi infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Ketersediaan infrastruktur mencerminkan adanya investasi dan
investasi yang merata mencerminkan adanya pembangunan
infrastruktur yang memadai dan mampu melayani pergerakan
ekonomi. Dalam konteks ini, Pemerintah dinilai banyak pihak, salah
satunya KADIN, belum cukup serius dalam membangun infrastruktur
apabila dilihat dari indikator alokasi anggaran infrastruktur dari total
PDB-nya.
Investasi infrastruktur yang rendah juga menjadi penyebab merosotnya
daya saing dan daya tarik investasi Indonesia dibandingkan negara
tetangga dan negara lainnya secara global. Dalam hal daya saing global
tersebut, maka World Competitiveness Yearbook 2007 menempatkan
Indonesia pada ranking 54 dari 55 negara berkembang dan maju yang
disurvai. Dengan demikian, tantangan pembangunan infrastruktur ke
depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan investasi dalam
pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan kinerjanya semakin
dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam
konteks global dapat membaik.
HUBUNGAN ANTARA INVESTASI INFRASTRUKTR PUBLIK,
PERTUMBUHA EKONOMI DAN HASIL-HASIL SOSIAL
BENTUK-BENTUKNYA SESUAI PP No.1/2008
TENTANG INVESTASI INFRASTRUKTUR
PEMERINTAH

Investasi Pemerintah yang dimaksudkan PP No.1/2008 adalah


penempatan sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk
investasi pembelian surat berharga dan Investasi Langsung untuk
memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum.
Investasi Pemerintah sesuai PP No. 1/2008 ini dilaksanakan oleh Badan
Investasi Pemerintah dalam bentuk: a) investasi surat berharga, dan/atau,
b) investasi langsung. Badan ini merupakan unit pelaksana investasi atau
badan hukum yang kegiatannya melaksanakan investasi pemerintah
berdasarkan keputusan Menteri Keuangan (Salah satu implementasi
investasi pemerintah adalah rencana pembentukan perusahaan patungan
(joint venture company) antara Indonesia dengan Qatar Investment
Authority (QIA), dimana fokus pembangunan yang diharapkan oleh
Indonesia adalah dalam bidang infrastruktur).

Anda mungkin juga menyukai