Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JENIS INVESTASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pasar Modal Syariah
Dosen Pengampu : Hj. Tito Meitawaty SE, MM.

Disusun Oleh :
Tika Apriyani
KATA PENGANTAR
Bismillaahhirahmaanirrahim.

Alhamdulillaahirrabbil’aalaminn

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah Jenis-Jenis Investasi ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Pasar Modal
Syariah “Hj. Tito Meitawaty SE,MM.”

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita dalam mengetahui apa saja yang ada di dalam
jenis-jenis investasi. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk kritik dan
saran yang mambangun sangat saya harapkan.

Saya harap makalah ini dapat manfaat dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Karawang, 03 Agustus 2022

Tika Apriyani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

2.1 Pengertian Investasi...................................................................................2

2.2 Jenis-Jenis Investasi..................................................................................4

2.3 Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi..........................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia globalisasi merupakan hal yang sudah taka sing lagi buat kita semua.
Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa
hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat
kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sector
industry.

Investasi merupakan salah satu cara perusahan dalam menoptimalkan


penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat
dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapa dimaksudkan sebagai
akuntansi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan
datang.

Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberpa keuntungan


yakni teerjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan erat dan memperkuat
posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting
dalam aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai
dasar penilaian manajemen kas perusahaan.

Penilaian kinerja perusahaan ini Sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
pengguanaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
mendapatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi
merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan
investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menetukan posisi keuangan
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian investasi?
2. Bagaimana jenis-jenis investasi?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian investasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis investasi
3. Bagaimana keunggulan dan kekurangan investasi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi
Definisi investasi adalah suatu penundaan konsumsi sekarang
untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto,
2010). Investasi dapat dimaknai sebagai komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010).
Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut sebagai investor. Pada
umumnya investor dapat digolongkan menjado dua kelompok, yaitu
investor individual/retail dan investor institusional. Dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud investasi adalah mempelajari bagaimana investor
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi investasinya atau
mengelola kesejahteraannya. Kesejahteraan yang dimaksudkan bersifat
moneter (finansial) yang bisa dipresentasikan dari pendapatan saat ini
maupun pendapatan dimasa depan.
Investor dalam melakukan investasi tidak dapat memprediksi
dengan pasti hal yang akan diperolehnya. Ini meru7pakan resiko yang
harus dihadapi dan ditakar investor. Biasanya Investor hanya dapat
memperkirakan hasil dan risiko yang akan diperoleh di masa depan.
Terdapat dua permasalahn yang dihadapi investor yaitu pertama
penghitungan nilai yang diharapkan dan yang kedua menyangkut
pengukuran penyebaran nilai. Pemodal menghadapi kesempatan investasi
yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada
tingkat keuntungan yang diharapkan, namun juga kesediaan investor untuk
menanggung risiko investasi yang dilakukannya. Kesimbangan antara
tingkat penghasilan dengan risiko dari investasi menjadi penting bagi
investor dalam menentukan asset apa yang akan dipilih untuk dijadikan
investasi. Diperlukan pemahaman investor terhadap [roses investasi yang
dimulai dari perumusan kebijakan investasi sampai dengam evaluasi
kinerja investasi.
Terdapat berbagi alternatif pilihan yang dapat digunakan investor
untuk menginvestasikan modal yang dimiliki. Adapun pilihan asset untuk
investasi menurut Suteja dan Gunardi (2016) dapat berupa :
a. Real asset merupakan income generating asset seperti tanah,
bangunan, pabrik, hak cipta, merk dagang dan sebagainya.
b. Financial asset, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai
karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas penghasilan
atau asset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan asset
finansial tersebut. Misalnya : saham, obligasi, opsi, kontrak
futures dan sebagainya.
Investasi dalam asset keuangan dapat dilakukan dalam dua
bentuk yaitu :
a. Investasi langsung yaitu dengan membeli asset keuangan yang
bisa diperdagangkan di pasar uang (money market), pasar
modal (capital market) maupun di pasar turunan (derivative
market). Investasi langsung di pasar uang berupa treasury bill
dan deposito yang dapat dinegoisasi sedangkan investasi
langsung di pasar modal berwujud surat berharga pendapatan
tetap dan saham. Bentuk terakhir yaitu investasi langsung di
pasar turunan dapat berupa opsi (opsi put dan opsi call),
warrant dan kontrak futures. Investasi langsung juga dapat
dilakukan oleh investor lewat pembelian asset keuangan yang
tidak dapat diperdagangkan, biasanya didapatkan lewat bank
komersial. Adapun asset ini wujudnya adalah tabungan atau
sertifikat deposito.
b. Investasi tidak langsung yaitu investasi yang dilakukan investor
dengan pembelian surat berharga dari perusahaan investasi.
Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih adalah :
1) Unit investment trust yaitu perusahaan yang menerbitkan
portofolio yang dibentuk dari surat berharga pendapatan
tetap dan ditangani oleh orang kepercayaan yang
independent. Sertifikat portofolio dijual kepada ivestor
sebesar nilai bersih total asset dalam portofolio ditambah
komisi.
2) Close end investment companies yaitu perusahaan yang
hanya menjual sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO)
dan tidak menawarkan tambahan lembar saham lagi.
3) Open end investment companies adalah perusahaan yang
masih menjual saham baru kepada investor setelah emisi
perdana (IPO). Selain itu, investor juga dapat menjual
Kembali sahamnya ke perusahaan yang bersangkutan. Jenis
perusahaan ini dikenal juga dengan istilah perusahaan
reksadana (mutual find).

2.2 Jenis-Jenis Investasi


Ada berbagai macam jenis investasi yang bisa dilakukan, berikut ini
adalah beberapa jenis innvestasi yang tersedia di pasaran :
1. Deposito
Deposito atau investasi berjangka waktu merupakan salah satu jenis
investasi yang banyak diminati karena caranya yang sangat mudah dan
tidak berbelit-belit. Jika Anda menabung dalam jumlah dan wakt
tertentu, Anda akan mendapatkan bunga sebagai imbalannya.
Keuntubgab dari deposito adalah tingkat pengembalian yang tetap, dan
bunga yang dijanjikan lebih pasti. Sayangnya, Anda tidak dapt
menarik uang sebelum mencapai jangka waktu yang telah disepakati.
2. Saham
Selain deposito, saham juga menjadi salah satu jenis investasi yang
paling diminati. Secara teknis, Anda akan membeli saham di ursa efek,
setelah itu Anda akan mendapatkan persentase hak kepemilikan
perusahaan yang sahamnya telah Anda beli. Semakin besar persentase
sham yang dimiliki, maka semakin kuat pula kekuatan Anda dalam
perusahaan tersebut.
Keuntungan berinvestasi saham terdiri dari dua bentuk, yaitu
keuntungan dari capital dain dan dividen. Keuntungan dari capita gain
dapat dipantau setiap menit, jam, dan hari. Yang artinya, harga saham
suatu perusahaan dapat berubah kapan saja.
Sedangkan keuntungan dividen adalah keuntungan yang diperoleh
berdasarkan pembagian keuntungan perusahaan. Pembagian dari hasil
keuntungan tersebut disesuaikan dengan persentas kepemilikian saham
Anda.
Berbeda dengan deposito yang keuntungannya tetap, keuntungan dari
investasi saham tidak tetap atau tidak menentu. Namun, Anda akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika perusahaan tempat
Anda beriinvestasi sedang mengalami perkembangan.
3. Obligasi
Obligasi adalah jenis investasi yang hampir mirip dengan
saham.Bedanya,keuntungan yang Anda dapatkan lebih dinamis dan
jumlah uang Anda dapatkan cenderung lebih pasti.
Misalnya,Anda membeli surat utang seharga Rp5.000.000,- untuk
jangka waktu 10 tahun dengan bunga 10%.Namun,sebelum jangka
waktu tersebut berakhir,Anda dapat mengambil uang dengan jumlah
bunga yang disesuaikan.
Untuk memulai,Anda dapat membeli obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah,Pasalnya,pemerintah memiliki risiko gagal bayar yang
lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi atau perusahaan.
4. Reksa Dana
Reksa dana adalah investasi di mana dana yang dikumpulkan dari
beberapa investor akan digabungkan menjadi satu dan kemudian
diinvestasikan di berbagai pasar modal.
Reksa dana dapat dibedakan menjadi 5 jenis,yaitu:reksa dana,pasar
uang,reksa dana saham,reksa dana pendapatan tetap,reksa dana
campuran,dan dana indeks.
5. Properti
Investasi dalam properti berati investasi dalam bentuk tanah atau
rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
 Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga
mendapatkan uang sewa.
 Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi
6. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, likisan, barang antik,
dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-
barng koleksi addlah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak
lain.
7. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia
setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh
negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika,
Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas
akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7.
Semakin tinggi kenaikan nilai matauang tersebut, semakin tinggi pula
harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah
dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi
pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampui
kenaikan inflasi itu sendiri.
8. Mata Uang Asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan
investasi dalam saham, karena nialai mata uang asing di Indonesia
menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar
tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia
mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat
fluktuaktif.

2.3 Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi


1. Produk Perbankan
a. Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasbah. Dapat memberikan
banyak kemudahan, antara lain:
- Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank
dan ATM
- Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran
(telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-
lain.
- Dijamin pemerntah, sampai tahun 2006
 Kekurangan:
- Suku bunga yang dberikan sangat rendah, di bawah tingkat
inflasi.
- Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
b. Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk
melakukan transaksi keuangan. Kemudahan, antara lain:
- Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank
pencairan cek.
- Kenudahab bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa
menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.
- Dijamin oleh pemerintah.
 Kekurangan:
- Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
- Bunga kena pajak 20%.
c. Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka
waktu tertentu. Kemudahan, antara lain:
- Suka bunga yang lebih tinggi, dapat diambil kapan saja,
meskipun ada jangka waktu tertentu.
 Kekurangan:
- Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
- Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
d. Produk Investasi, Reksa Dana/unit Trust
 Keunggulan:
- Diverifikasi
- Pilihan investasi yang beragam
- Transaparansi
- Peraturan yang ketat
- Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
- Keuntungan pajak(untuk di Indonesia saat ini)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berinvestasi di reksa dana, snag investor hanya perlu mencermati
faktor fundamentalnya, tidak perlu melihat sisi teknikal. Ini berbeda
dengan investor di saham. Kerena sebuah investasi itu dibangun dalam
waktu singkat, melainkan dalam jangka panjang dan sedikit demi sedikit.
Dapat diasumsikan bahwa benuk investasi dalam pembangunan perbankan
perlu diperhitungkan karena tingkat perkembangannya yang relative cepat.
Demi terpenuhinya peluang dan sehingga partisipasi masyarakat dalam
bisnis ini juga akan meningkat.
Iklim investasi di Indonesia secara keseluruhan sangat menarik
bagi akses investasi asing. Ketersediaan insentif fisikal untuk menarik
investor asing, tidak ada batasan nilai investasi, kemingkinan investor
asing untuk memiliki seluruhnya investasi mereka dalam hampir semua
sektor dan proses persetujuan investasi yang telah disederhanakan
merupakan sebagian dari keuntungan bagi investasi asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Sebagai negara anggota ASEAN,
Indonesia terletak di persimpangan dua benua besar, yaitu Asia dan
Australia, dan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, menawarkan
beberapa keunggulan komparatif kepada investor dengan rentang dan
perpaduan yang menarik. Ekonomi terbuka yang beorientasi pasar, dengan
rezim pertukaran mata uang asing yang bebas. Pemerintah Indonesia
menyadari bahwa investasi merupakan salah satu faktor paling penting
dalam menggerakkan pertumbuahan ekonomi dan, dengan demikian,
berupaya keras untuk memperbaiki prosedur investasi di masa mendatang
agar dapat merangsang iklim investasi yang lebih menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, Wahyuni Sri. 2020.”Manajamen Investasi”,


https://www.google.co.id/books/edition/MANAJEMEN_INVESTASI/
gnNMEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=INVESTASI&printsec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai