Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
Makalah dengan judul “Investasi Saham dan Penilaian Saham” dengan dosen pengampu
Bpk Didit Herlianto, DRS. MSi ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang banyak orang yang memilih untuk menginvestasikan uangnya, baik dalam
bentuk investasi emas, rumah maupun tanah. Selain ketiga investasi tersebut juga terdapat
alternatif investasi lain berupa investasi saham. Investasi saham pertama kali diperkenalkan
oleh bangsa Belanda. Walaupun investasi dalam bentuk saham merupakan investasi yang
memiliki resiko yang tinggi, akan tetapi pada saat ini investasi saham menjadi pilihan altrnatif
investasi yang paling banyak dipilih oleh beberapa investor atau pemilik modal. Untuk
memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan terlebih dahulu, kemudian harga
saham dari perusahaan yang akan dipilih. Namun dalam melakukan investasi saham seorang
investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan renturn
dari investasi saham yang kita lakukan. Kunci utama untuk sukses dalam investasi dan
mengelola saham adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset. Dengan kata lain,
penilain saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian nilai wajar suatu
saham digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi
resiko atau isu – isu yang dihadapi. Selain itu juga diperlukan teknik analisis dan penilaian
investasi saham yang baik dan benar sesuai dengan data yang akurat atau data yang dimiliki.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gambaran umum tentang investasi saham?
2. Bagaimanakah gambaran umum tentang penilaian saham?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang investasi saham.
2. Untuk mengetahui gambaran umum tentang penilaian saham.
D. Manfaat
Diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan pertimbangan dalam melakukan investasi
dalam bentuk saham dan dalam melakukan penilaian saham tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. INVESTASI SAHAM
1. Pengertian Investasi Saham
Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu
perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan
diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga
pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli
saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Saham juga diartikan sebagai Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan1[2] atau suatu surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan
seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Darmadji dan Fakhruddin,
2001:5). Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebutDapat diartikan bahwa saham merupakan salah satu instrumen pasar
modal yang diperbandingkan di bursa efek. Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin BES
( 1990 ) yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu :
Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagai keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham. Istilah dalam perhitungan pembagian dividen
adalah - Dividend Yield, rasio dari dividen yang diberikan oleh pemegang saham dan
2
harga saham - Dividend Payout Ratio, perbandingan dari dividen yang diberikan ke
pemegang saham dan laba bersih per saham
Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang
saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai
beli
Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan
Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus
Waktu kepemilikikan tidak terbatas dan berakhir pada saat investor menjual kembali
saham tersebut di bursa efek
Memiliki hak suara dalam RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )
Adanya manfaat non financial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan
memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan
Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya, kita telah memiliki hak
sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang kita beli maka
semakin banyak pula bagian kepemilikan kita atas perusahaan tersebut. Akan tetapi, selain
keuntungan juga terdapat risiko dalam investasi saham, antara lain :
a) Resiko Financial: Resiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidak
mampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
b) Resiko Pasar: Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan
maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan
pemerintah, pertumbuhan ekonomi maupun manajemen perusahaan. Risiko pasar
mempengaruhi perusahaan – perusahaan secara keseluruhan.
c) Resiko Psikologis: Resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi perubahan-perubahan pasar. Investor menanggapi perubahan harga pasar
saham berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan
atau penurunan harga saham.
3
1) Saham Biasa (Common Stocks): Suatu sertifikat atau piagam yang memiliki
fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek
penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk
menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta
kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa
ini merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar
modal. Yang termasuk dalam jenis saham biasa, antara lain :
Blue Chip Stock: Saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock apabila
perusahaan penerbitnya memiliki reputasi yang baik, juga dapat menghasilkan
pendapatan dan konsisten dalam membayar deviden tunai
Income Stock: Saham yang memilik kemampuan dalam membagi devidennya
lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun-tahun
sebelumnya
Growth Stock (Well Known): Jika emiten merupakan pimpinan didalam
industri dan selama beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu
menghasilakan hasil di atas rata-rata emiten saham ini, biasanya mempunyai
reputasi tinggi dan gaya publikasi yang tampak glamour dalm memperbaiki
peningkatan atau penurunan harga saham
Growth Stock (Leasser-Known): Pemilik saham yang pada umumnya tidak
menjadi pemimpin dalam individunya. Namun mampu mampu menghasilakan
hasil yang lebih tinggi dari penghasilan rata-rata tahun terakhir
Saham Spekulatif (Speculative Stock): Saham yang emitennya tidak bisa secara
konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ketahun, Namun memilik
potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik di masa yang aan datang
Saham Bersiklus (Cylical Stock): Perkembangan saham yang menikuti situasi
ekonomi makro atau kondisi bisnissecara umum selain pada saat ekonomi
makro sedang mengalami ekspansi
Saham Bertahan (Defensive atau Counter Cyclical Stock): Jenis saham yang
tidak mungkin terpengaruh oleh kondisi kondisi ekonomi karo maupun situasi
bisnis secara umum.
4
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini
berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang
akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya
dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham
atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
o Hak menerima Pembagian Keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan
bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba
akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained
earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak
ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
o Hak Preemtive
Hak preemtive (preetive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase
kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak
dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive
memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham
baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
Hak ini mempunyai dua tujuan. Tujuan yang pertama adalah untuk
melindungi hak control dari pemegang saham lama, tujuan kedua dari hak ini
adalah untuk melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.
5
mendapatkan deviden pada setiap tahun dengan mengalami laba setiap
tahunnya
Saham Preferen Partisipasi dan Nonpartisipasi - Partisipasi: Hak untuk
mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden setelah
dibagikan kepada hak saham biasa dan preferen
Nonpartisipasi : Hak untuk tidak mendapatkan tambahan deviden apabila ada
kelebihan deviden.
Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim
atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili
hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa.
Macam-macam dari saham preferen ini diantaranya adalah saham prefer yang dapat
dikonfersikan ke saham biasa (convertible preferred stock), saham preferen yang dapat
6
ditebus (callable preferred stock), saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang
(floating atau adjustable rate preferred stock).
a. Convertible preferred stock
Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham
preferen menambah bentuk didalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk
menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah
ditentukan. Saham preferen semacam ini di sebut dengan convertible preferred stock.
b. Callable preferred stock
Bentuk lain dari saham prefer adalah memberikan hak kepada perusahaan yang
mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal
tertentu di masa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga tebusan ini biasanya
lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.
c. Floating atau adjustable – rate preferred stock
Saham preferen ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang
dikenalkan pada tahun 1982. Saham preferen ini tidak membayar dividen secara
tetap, tetapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas
t-bill (treasury bill). Saham preferen tipe baru ini cukup popular sebagai investasi
jangka pendek untuk investor yang mempunyai kelebihan kas.
d. Treasury stock
Treasury stock adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan
beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan
tetapi disimpan sebagai treasury. Perusahaan emiten membeli kembali saham
beredar sebagai saham treasury dengan alas an-alasan sebagai berikut ini.
Akan digunakan dan diberian kepada manajer-manajer atau karyawan-karyawan
di dalam perusahaan sebagai bonus dan konpensasi dalam bentuk saham.
Meningkatkan volume perdagangan dipasar modal dengan harapan meningkatkan
nilai pasarnya.
Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan menguasai
perusahaan lain.
Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba
perlembanya.
Alas an khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar
sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai
7
jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan alih tidak bersahabat
(hostile take over).
Pencatatan Transaksi Saham Treasury (Treasury Stock). Ada dua metode pencatatan
treasury stock:
a. Metode nilai nominal
Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagian saham
yang beredar. Jika treasury stock dijual lagi maka penjualannya dianggap mencari
pemegang saham baru.
Treasury stock yang dibeli dicatat dengan cara:
Mendebet rekening modal saham
Mendebet rekening treasury stock dan saldonya mengurangi modal yang beredar
dalam neraca.
Modal saham atau Treasury stock sebesar nilai nominal saham yang dibeli.
Rekening agio / disagio saham yang timbul pada saat penjualan dihapus.Selisih antara
harga beli saham dengan nilai saham yang dibeli dicatat dalam rekening agio saham
atau laba tidak dibagi. Jika tresury stock dijual kembali pencatatannya sama seperti
pengeluaran saham biasa.
b. Metode harga perolehan.
Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen modal
yang belum ditentukan penyelesaiannya (biasa dijual kembali / tidak) Treasury stock
yang dibeli dianggap sebagai elemen modal yang negatif dan tidak usah
diidentifikasikan dengan elemen modal yang ada. Treasury stock yang dibeli dicatat
dalam rekening treasury stock sebesar harga belinya / biaya perolehannya. Jika belum
dijual dalam neraca treasury stock mengurangi jumlah modal. Jika harga jual treasury
stock lebih tinggi dari biaya perolehannya selisihnya dicatat dalam rekening agio
saham. Jika harga jual treasury stock lebih rendah dari biaya perolehannya selisihnya
dicatat dalam rekening laba tidak dibagi.
Treasury stock diterima sebagai sumbangan bisa dimanfaatkan perusahaan untuk:
a. Untuk menambah modal kerja
b. Sebagai hadiah untuk perusahaan
c. Menunjukan pengembalian saham karena adanya penilaian yang terlalu tinggi
terhadap aktiva yang diserahkan untuk menukar saham tsb.
8
a. Saham yang diterima dicatat dengan memo yang berisi:
Macam saham
Jumlah lembar
Penyumbangnya.
b. Treasury stock sebesar harga pasar saham pada saat penerimaan dan di modal
sumbangan. Jika treasury stock dijual selisih antara harga jual dengan harga pasar
pada saat penerimaan dicatat dalam rekening modal sumbangan
c. Treasury stock sebesar nilai nominalnya, agio / disagio saham yang timbul pada saat
penjualan saham dihapus dan modal sumbangan. Jika treasury stock dijual selisih
antara harga jual dengan nilai nominalnya dicatat dalam rekening modal sumbangan.
9
perusahaan yang nantinya akan menjadi milik investor. Data yang digunakan
adalah data historis, yaitu data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan
keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan
sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Investor akan mempelajari laporan
keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan rugi/laba serta laporan
perubahan modal. Selain itu kita juga bisa melihat kebijakan-kebijakan apa yang
akan direncanakan oleh perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka
terdapat dua metode yang dapat dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita
jadikan sebagai pusat perhatian :
TOP Down
Mengawali analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa sektor – sektor
industri mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi
tersebut. Lamkah selanjutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sektor – sektor
industri mana yang memiliki kinerja yang baik dan baru kemudian emilih saham
perusahaan mana yang memiliki kinerja terbaik dalam sektor tersebut.
Bottom – Up
Memulai analisa dari saham - saham perusahaan mana yang memiliki kinerja yang
baik, kemudian mengelompokkan menurut sektor industrinya, lalu dianalisa sektor
industri mana yang berkinerja paling baik. Dan kemudian memperbandingkan
kondisi makro terhadap sektor industri tesebut, sehingga sektor industri yang
dipilih akan benar – benar menjadi alternatif terbaik dan mempresentasikan saham
mana yang pantas kita pilih untuk investasi
b) Analisis Teknik.
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang
digunakan berupa grafik, atau program komputer. Meskipun analisis teknikal
paling banyak digunakan oleh investor, tetapi kenyataannya dalam berbagai
penelitian di pasar modal Indonesia cenderung menggunakan analisis fundamental.
Sementara penelitian yang menggunakan analisis teknikal hanya melakukan
analisis teoritis. Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar modal
tidak efisien . Analisis Teknikal berdasarkan pada tiga prinsip utama:
Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar.
Harga bergerak dalam suatu tren.
10
Pola tindakan pasar berulang
c) Analisis Ekonomi
Indikator yang digunakandalam analisis ekonomi adalah GDP ( Gross Domestic
Product). Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesejahteraan
masyarakat serta diikuti dengan kegiatan pasar modal.
C. PENILAIAN SAHAM
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Investasi saham adalah pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu perusahaan
lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar
pendapatan dari usaha pokoknya. Saham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
saham. Investasi saham merupakan investasi yang memiliki resiko yang tinggi, oleh karena
itu diperlukannya analisis dan penilaian terhadap investasi saham tersebut. Analisis investasi
saham dan penilaian merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh pemilik modal
ataupun para investor.
B. Saran
Untuk memulai investasi, kita harus melihat terlebih dahulu kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Namun dalam melakukan investasi
saham kita tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan
renturn dari investasi saham yang kita lakukan. Kunci utama untuk sukses dalam investasi
dan mengelola saham adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset. Selain itu
kita juga harus melakukan analisis dan penilaian investasi saham yang benar sesuai dengan
data yang ada atau akurat.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://wisatasimeulue.blogspot.com/2017/03/pengertian-investasi-saham.html
http://sisteminformasiteknokrat.blogspot.com/2015/10/makalah-investasi-dalam-saham.html
13