Anda di halaman 1dari 20

PASAR MODAL DAN INVESTASI

SAHAM

DISUSUN OLEH :

NIMRAH
HASNIATI
RESKI AMELIA
NURUL INSANI SUCIANTI
NUR ALIFKAH MASKUR
MASYITA ARTIALISA

PRODI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS


2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala karunianya sehingga tugas

makalah ini dapat tersusun hingga selesai dan tidak lupa juga saya ucapkan terima

kasih kepada Bapak Ibu Swandani S.Pd.M.Si yang telah memberikan arahan

kepada saya untuk menyelesaikan tugas makalah ini.

Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

pengalaman bagi para pembaca (audiens), untuk kedepannya dapat memperbaiki

bentuk maupun menambah materi tersebut agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin

masih banyak kekurangan dalam materi ini, oleh karena itu saya sangat

mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan materi ini.

Maros, 5 April 2024

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6

A. Saham Freferen .................................................................................... 6

B. Saham Biasa ........................................................................................ 9

C. Saham Treasuri..................................................................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................... 18

A. Kesimpulan ......................................................................................... 18

B. Saran .................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saham adalah semacam alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan/badan

usaha. Bukti penyertaan modal pada sebuah perusahaan, dengan membeli saham

berarti menginvestasikan modal/dana yang akan digunakan oleh pihak manajemen

untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Jadi, kalau punya saham maka

menjadi bagian kepemilikan perusahaan tersebut.

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), definisi saham itu tanda penyertaan

modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham juga diartikan

satuan nilai pembukuan dalam berbagai instrument finansial yang mengacu pada

bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dikatakan adanya bagian kepemilikan

sebuah perusahaan maka saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

modal baik perorangan maupun non perorangan (badan usaha) dalam suatu

perusahaan. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut

mengharapkan imbalan hasil investasi.

Bila mana perusahaan memperoleh laba bersih di akhir tahun maka pihak tersbut

memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan dan

berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tentunya

kalimnya terbatas pada jumlah kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut.

4
Inilah kenapa saham itu disebut sebagai surat berharga. Ya karena menjadi bukti

sahih kepemilikan atas sebuah perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu saham freferen?

2. Apa itu saham biasa?

3. Apa itu saham treasuri?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui saham freferen.

2. Untuk mengetahui saham biasa.

3. Untuk mengetahui saham treasuri.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Investasi Preferen

1. Pengertian Saham Preferen

Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang memiliki hak

terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif. Hak

kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu

tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami

keuntungan, sehingga saham preferen akan menerima laba dua kali. Hak istimewa

ini diberikan kepada pemegang saham preferen karena merekalah yang memasuk

dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan keuangan.

Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi dan

saham biasa. Dalam hal ini, saham preferen mempunyai hak-hak prioritas, yaitu

hak atas dividen yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi.

2. Karakteristik Saham Preferen

Karakteristik Saham Preferen Saham preferen memiliki beberapa

karakteristik yang di antaranya mencakup hal-hal sebagai berikut.

6
a. Memiliki berbagai tingkat yang dapat diterbitkan dengan karakteristik yang

berbeda.

b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari

saham biasa dalam hal pembagian dividen.

c. Memilliki dividen kumulatif, yakni dividen yang apabila belum dibayarkan

dari periode sebelumnya, maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan

lebih dahulu dari saham biasa.

d. Memiliki konvertibilitas, yakni dapat ditukar menjadi saham biasa bila

kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit telah

terbentuk.

3. Hak Kepemilikan yang Dilepas oleh Pemegang Saham Preferen

Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen antara lain

sebagai berikut.

a. Hak Suara

Dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih

direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa

pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan

tidak dapat membayar dividen.

b. Pembagian Keuntungan (Dividen)

7
Dividen yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap

jumlahnya. Oleh karena itu, jika kinerja perusahaan baik, mereka tidak bisa ikut

menikmati hasil yang baik itu.

c. Hak terhadap Aktiva Jika Terjadi Likuidasi

Jika perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham preferen akan diberikan

hak prioritas terhadap aktiva untuk didahulukan dalam hal pengembalian

investasinya.

4. Jenis-Jenis Saham Preferen

Agar dapat menarik minat investor terhadap saham preferen dan

memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan, baik bagi investor maupun

bagi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen, maka terdapat beberapa

macam saham preferen telah dibentuk, yaitu sebagai berikut.

a. Convertible Preferred Stock

Agar dapat menarik minat investor yang menyukai saham preferen,

beberapa saham preferen menambah bentuk di dalamnya yang memungkinkan

pemegangnya untuk menukar saham ini dengan saham biasa menggunakan rasio

penukaran yang sudah ditentukan.

b. Callable Peferred Stock

Saham preferen ini memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan

untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu

8
dimasa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga ini bisa lebih tinggi dari nilai

nominal sahamnya.

c. Floating atau Adjustable-Rate Preferred Stock (ARP)

Saham ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang

dikenalkan pada tahun 1982. Saham ini tidak membayar dividen yang dibayar

tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill (treasury bill). Treasury bill

dianggap sebagai aktiva yang tidak mengandung risiko jarang dikeluarkan dengan

sukubunga yang relatif stabil dari waktu ke waktu, sehingga banyak digunakan

sebagai proksi aktiva bebas risiko.

B. Saham Biasa

1. Pengertian dan Konsep Saham Biasa

Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada sutau

perusahaan. Saham juga dapat didefinisikan sebagai kertas yang tercantum dengan

jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang

dijelaskan kepada setiap pemegangnya. Suatu perusahaan dapat menjual hak

kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan mengeluarkan satu

kelas saham saja, maka saham ini dinamakan sebagai saham biasa (common

stock). Untuk menarik investor dalam menanamkan modalnya, maka perusahaan

juga bisa mengeluarkan kelas lain dari saham yang disebut dengan saham preferen

(preferred stock) (Hartono, 2010:111).

9
Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan

atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya. Perusahaan yang mengeluarkannya

berbentuk perseroan terbatas. Sebagaimana saham istimewa, saham biasa juga

memberikan dividen kepada pemilik saham. Dividen dibayarkan kepada pemilik

saham biasa pada akhir tahun dari profit yang diperoleh perusahaan. Pemegang

saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk

menjalankan operasi perusahaan.

Penentuan besarnya tingkat pengembalian dan nilai saham biasa lebih rumit

dibandingkan dengan saham preferen dan obligasi. Hal tersebut disebabkan oleh

hal-hal sebagai berikut.

a. Harapan pendapatan yang akan diperoleh tentu sulit diprediksi.

b. Return saham biasa merupakan gabungan dari dividen dan capital gain

atau capital loss.

c. Dividen saham tidak selalu sama setiap periode.

Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar

atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) juga dapat

diperjualbelikan secara over the counter.

2. Karakteristik Saham Biasa

Saham biasa memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut..

a. Pemegang saham mendapat prioritas dalam pemilihan ketua komisaris.

10
b. Hak penerbit saham akan diutamakan bila mereka menerbitkan saham

baru.

c. Tanggung jawab yang terbatas bisa diberikan terhadap saham yang ada.

Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari saham preferen (preferedstock)

dalam hal pengambilan suara, pembagian dividen, dan hak-hak yang lain. Saham

biasa disebut juga sekuritas tidak berpenghasilan tetap. Pemegang saham biasa

dapat memengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara

(voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stocksplit dan memilih dewan

direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk

dividen dan capital gain.

Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham,

termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang

dimiliki), seperti untuk keperluan pemilihan dewan direksi, pembagian

pendapatan perusahaan, pembelian saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan,

dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan.

3. Hak Pemegang Saham Biasa

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham bisa melakukan berbagai

hak. Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang sahan biasa di antaranya adalah

sebagai berikut.

a. Hak Kontrol

11
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini

berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang

akan memimpin perusahaannya.

b. Hak Menerima Pembagian Keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan

bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua saham dibagikan, sebagian laba

akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained

earnings) merupakan sumber dana internal perusahaan.

c. Hak Preemptif

Hak preemptif (preemptif right) merupakan hak untuk mendapatkan

persentase kepemilikan yang sama ketika perusahaan mengeluarkan tambahan

lembar saham yang menyebabkan jumlah lembar saham yang beredar menjadi

lebih banyak, sehingga persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan

turun. Hak ini memberikan prioritas kepada pemegang saham lama untuk

membeli tambahan saham yang baru, sehingga persentase pemiliknya tidak

berubah.

Hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak

kreditur perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima

apapun apabila perusahaan yang bersangkutan dilikuidasi setelah mengalami

kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar

kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah

12
saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa

utang perusahaan akan direstrukturisasi.

C. Saham Treasure

1. Pengertian Saham Treasuri

Saham treasuri adalah saham perusahaan yangdibeli kembali dariperedaran

untuk sementara waktu dengan maksud untuk dijual kembali. Pembelian kembali

saham yang beredar sebagai treasury stock dapat dilakukan dengan tujuan berikut:

a. Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada

pemegang saham.

b. Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas

(ROE).

c. Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau

memenuhi kebutuhan merger yang potensial.

d. Untuk menghindari upaya pengambil alihan atau mengurangi jumlah

pemegang saham.

e. Membentuk pasar bagi saham.

Saham treasuri bukan merupakan aktiva. Ketika saham treasuri dibeli,

maka terjadi pengurangan baik pada aktiva maupun ekuitas pemegang saham.

Menyimpulkan bahwa perusahaan dapat memiliki sebagian dari dirinya sendiri

merupakan hal yang tidak layak. Saham treasuri dapat dijual untuk memperoleh

dana, tetapi kemungkinan itu tidak membuat saham treasuri menjadi aktiva di

neraca. Pada saat perusahaan membeli kembali beberapa sahamnya yang beredar,

13
maka dia telah mengurangi aktiva bersih tetapi tidak mengakusisi aktiva. Saham

treasuri dasarnya sama dengan modal saham yang belum diterbitkan. Tidakada

yangmendukung untuk mengklasifikation modal saham sebagai aktiva di neraca.

2. Pembelian Saham Treasuri

Terdapat dua metode umum untuk menangani saham treasuri pada akun-

akun, yaitu :

a. Metode biaya (cost method) menghasilkan pendebetan akun saham

treasuri untuk biaya reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai

suatu pengurangan dari total modal disetor dan laba ditahan di neraca.

b. Metode nilai pari atau nilai ditetapkan, mencatat semua transaksi saham

treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai

pemegang atas modal saham.

Metode biaya atau harga pokok umumnya digunakan dalam akuntansi

saham treasuri. Menurut metode biaya, akun saham treasuri didebet pada biaya

saham yang diperoleh san penerbitan kembali saham dikredit pada akun biaya

yang sama. Harga yang diterima untuk, saham ketika pertama kali diterbitkan

tidak mempengaruhi ayat jurnal untuk mencatat akuisisi dan penerbitan kembali

saham treasuri.

3. Penjualan Saham Treasuri

Saham treasuri biasanya dapat dijual atau ditarik kembali. Pada saat saham

treasuri dijual, akuntansi untuk penjualan itu tergantung pada harganya. Jika harga

14
jual saham treasuri sama dengan harga pokoknya, maka penjualan saham itu

dicatat dengan mendebet kas dan mengkredit saham treasuri. Dalam kasus di

mana harga jual saham treasuri tidak sama dengan harga pokoknya, maka

akuntansi untuk penjualan saham treasuri di atas harga pokok akan berbeda

dengan akuntansi untuk saham treasuri dijual di bawah harga pokok. Akan tetapi

penjualan saham treasuri diatas maupun dibawah harga pokoknya akan

meningkatkan total aktiva dan ekuitas pemegang saham.

a. Penjualan saham treasuri di atas harga pokok

Apabila harga jual saham treasuri lebih besar dari harga pokoknya, maka

perbedaan ini dikredit ke modal disetor dari saham treasuri.

Contoh 2:

Anggaplah 1000 lembar saham treasuri pasific company yang diperoleh dengan

harga $11 per saham pada tanggal 10 maret . Pasific mencatat ayat jurnalnya:

10 Maret 2007

Kas 15.000

Saham Treasuri 11.000

(1000 x $11)

Modal disetor dari saham treasuri 4.000

“Perusahaan tidak merealisasikan keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari

transaksi saham dengan pemegang sahamnya.”

15
b. Penjualan saham treasuri di bawah harga pokok

Apabila saham treasuri dijual dibawah harga pokoknya, maka kelebihan

harga pokok atas harga jual biasanya di debet ke modal disetor dari saham

treasuri.

Contoh 3:

Pasific Company menjual 1000 lembar saham treasuri tambahan pada tanggal 21

Maret pada harga $8 per saham, maka ayat jurnalnya adalah :

21 Maret 2007

Kas 8.000 (1000 ? $8)

Modal Disetor dari saham treasuri 3.000

Saham Treasuri 11.000

(1000 x $11)

Menurut pengamatan atas dua jurnal penjualan sebelumnya terlihat

bahwa, (1) saham treasuri di kredit pada harga pokok dalam setiap ayat jurnalnya,

(2) modal diseotr sari saham treasuri digunakan untuk perbedaan harga pokok dan

harga jual kembali saham tersebut, dan (3) akun modal diseotr awal, saham biasa,

tidak terpengaruh.

Apabila saldo kredit modal disetor dari saham treasuri dieleminasi, maka

setiap kelebihan tambhana harga pokok atas harga jual di debet ke laba ditahan.

16
4. Penarikan Saham Treasuri

Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham treasuri. Keputusan ini

menghasilkan pembatalan saham treasuri dan pengurangan jumlah saham yang

diterbitkan. Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai saham yang

diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah

sama dengan penjualan saham treasuri kecuali debet dilakukan ke akun modal

disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas. Sebagai

contoh, jika saham pada awalnya dijual dengan nilai pari, maka saham biasa

didebet sebesar nilai pari pe saham. Jika saham pada awalnua dijual seharga $3 di

atas nilai pari, maka debet ke agio saham sebesar $3 per saham juga diperlukan.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

• Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang memiliki hak

terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif.

• Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi dan

saham biasa. Dalam hal ini, saham preferen mempunyai hak-hak prioritas,

yaitu hak atas dividen yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi

likuidasi.

• Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari saham preferen (preferedstock)

dalam hal pengambilan suara, pembagian dividen, dan hak-hak yang lain.

• Saham treasuri dapat dijual untuk memperoleh dana, tetapi kemungkinan itu

tidak membuat saham treasuri menjadi aktiva di neraca.

• Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi

dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah sama

dengan penjualan saham treasuri kecuali debet dilakukan ke akun modal

disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas.

18
B. Saran

Berdasarkan makalah yang telah di susun ini, penulis dapat mengemukakan

saran bahwa dalam melakukan sebuah investasi saham perlu mengetahui tentang

jenis-jenis saham atau resiko dalam melakukan investasi saham agar tidak terjadi

resiko dan mengetahui bagaimana keuntungan dalam jangka panjang dan penulis

mengakui bahwa dalam materi ini masih terdapat banyak kesalahan maupun

kekurangan. Untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

untuk perbaikan kedepannya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, Dr.I.M,S.E,M.M, 2020, Manajemen Investasi dan Portofolio ,Penerbit :

Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS) Jl. Sawo Manila,

No. 61. Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 Telp.021-

78837310/021-7806700 (hunting) Ex. 172. Fax : 021-7802718 Email

:bee_bers@yahoo.com.

Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2008. Akuntansi

Intermediate. Edisi keduabelas. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai