Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

PENILAIAN SAHAM

Disusun untuk :

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II

Dosen Pembimbing :

Agus Taufik Hidayat, SE. MM

Disusun Oleh : Kelompok II

Kelas : KS-Akuntansi 2017

1. Lestari Handayani ( 1762036 )


2. Putri Novitasari ( 1762063 )
3. Iasa Mukkaromah ( 1762061 )
4. Ninis (

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul Penilaian Saham tepat pada
waktunya.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan II. Meskipun kami banyak mengalami kesulitan serta hambatan, atas usaha kami dan
bimbingan dari Bapak Agus Taufik SE, MM. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Manajemen Keuangan II maka kesulitan tersebut dapat teratasi.
Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya.

Jombang, September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan penulisan makalah ................................................................... 5
1.4 Metode penyusunan makalah .............................................................. 5

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Saham Biasa .................................................................
2.2 Karakteristik Saham Preferen .............................................................
2.3 Keuntungan Berinvestasi di Saham ....................................................
A. Cara Berinvestasi Saham ..............................................................
B. Resiko Investasi Saham. .................................................................
2.4 Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Konstan .........................
2.5 Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Non Konstan .................
2.6 Menilai Saham Preferen ......................................................................
2.7 Menilai Keseluruhan Perusahaan .......................................................

BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ..............................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara
yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk
menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan
mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas
saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para
pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan
secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan
dalam bentuk deviden.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan judul makalah ini “ Penilaian Saham “ maka kami akan memaparkan
masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Karakteristik Saham Biasa ?


2. Bagaimana Karakteristik Saham Preferen ?
3. Apakah Keuntungan Berinvestasi di Saham ?
4. Bagaimana Cara Berinvestasi Saham ?
5. Apakah Resiko Investasi Saham ?
6. Bagaimana Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Konstan ?
7. Bagaimana Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Non Konstan ?
8. Bagaimana Menilai Keseluruhan Perusahaan ?

4
1.3. TUJUAN PENULISAN

Sesuai dengan rumusan msalah yang telah ditetapkan diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memahami

1. Karakteristik Saham Biasa


2. Karakteristik Saham Preferen
3. Keuntungan Berinvestasi di Saham
4. Cara Berinvestasi Saham
5. Resiko Investasi Saham
6. Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Konstan
7. Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Non Konstan
8. Bagaimana Menilai Keseluruhan Perusahaan

1.4 METODE PENULISAN

Penulis menggunakan metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode


kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan

pergi ke warung internet (warnet). Penulis menggunakan metode ini karena jauh
lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data-data
tentang topik ataupun materi yang penulis gunakan untuk karya tulis ini

5
BAB I

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Saham Biasa

Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang
menerangkan siapa pemiliknya. Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai
tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

Diantara surat-surat berharga yang diperdagankan di pasar modal, saham biasa


(common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Diantara emiten (perusahaan
yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan yang paling banyak
digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik
bagi pemodal maupun bagi emiten.

A. Jenis Saham

Saham yang umum dikenal adalah saham biasa, tetapi jenis saham ada 2 yaitu :

1. Saham biasa

Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling terakhir


terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi karena pemilik saham biasa ini tidak memiliki hak-
hak istimewa. Pemilik saham biasa juga tidak akan memperoleh pembayaran dividen
selama perusahaan tidak memperoleh laba.

Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham /RUPS
dengan ketentuan one share one vote. Pemegang saham biasa memiliki tanggung
jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak
untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain.

a. Karakteristik Saham biasa (Common Stock)


1. Umumnya jika orang berbicara mengenai saham perusahaan berarti yang
dimaksudkannya adalah saham biasa.

6
2. Harapan investor memiliki saham biasa adalah pembagian deviden atau
memperoleh capital gain jika terjadi kenaikan harga.
3. Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir atas pembagian
deviden dan hak paling akhir atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut jatuh/rugi.
4. Deviden dibayarkan selama perusahaan memperoleh keuntungan.
5. Setiap pemegang saham memiliki hak suara dalam RUPS.
6. Setiap pemegang saham berhak mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang
lain.
B. Jenis-jenis saham biasa:

Saham terklasifikasi, yakni saham biasa yang diberikan penamaan khusus seperti
saham kelas A (biasanya dijual untuk public), saham kelas B (biasanya untuk pendiri
perusahaan) dan seterusnya , untuk memenuhi berbagai kebutuhan perusahaan.

Saham Pendiri, yakni saham yang dimiliki oleh pendiri perusahaan yang memiliki
hak suara tunggal tetapi tidak menerima dividen selama beberapa tahun yang telah
ditentukan.

2. Saham Preferen

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara


obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga
obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal yaitu
ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari
saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.

Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki
hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu
Akan tetapi saham preferen mempunyai kelemahan yaitu sulit untuk diperjualbelikan
seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.

7
2.3 Keuntungan Berinvestasi di saham

Keuntungan yang menjadi daya tarik dari investasi saham adalah menerima dividen
dan mendapatkan capital gain.

a. Dividen

Dividen adalah keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas


keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah
adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali. Agar investor
berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut
untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai
pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan
perusahaan dapat berupa dividen tunai yaitu uang atau dividen saham dimana
pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan sesuai porsi saham yang
dimiliki.

b. Capital gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham pada saat
transaksi. Capital gain terbentuk karena aktivitas perdagangan di pasar sekunder.
Di pasar sekunder tersebut, harga saham sangat dipengaruhi oleh permintaan dan
penawaran. Faktor nilai saham yang dihitung berdasarkan asset perusahaan belum
tentu berpengaruh banyak pada harga riil saham di pasar modal karena ada faktor
lain yang mempengaruhi seperti spekulasi, sentimen pasar, ekspektasi dan potensi
perusahaan di masa depan, peraturan pemerintah dan pemegang kendali
manajemen perusahaan. Contoh capital gain adalah sebagai berikut : Anda
membeli saham PT “MMM” dengan harga per sahamnya Rp 2.000 dan menjual
dengan harga Rp 2.200 berarti Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 200 per
lembar sahamnya. Umumnya investor jangka pendek (termasuk spekulan)
mengharapkan keuntungan dari capital gain. Saham dikenal memiliki karakteristik
high risk-high return. Artinya mempunyai peluang keuntungan yang tinggi namun
juga memiliki potensi risiko yang tinggi. Saham memungkinkan pemodal
mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat
investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.

8
c. Penghasilan / Income.

Niat Anda dalam berinvestasi dalam saham adalah mendapatkan pendapatan yang
tetap dari hasil investasi pertahunnya. Apabila niat ini yang Anda miliki, maka anda
bisa membeli saham pada perusahaan yang sudah mapan dan memberikan dividen
secara regular dan prospek masa depan yang cerah

d. Pertumbuhan / Growth.

Apabila niat Anda adalah investor untuk jangka panjang dan memberikan hasil
yang besar di masa datang, berinvestasi pada saham perusahaan yang sedang
berkembang memberikan keuntungan yang besar, karena kebijakan dari
perusahaan yang sedang berkembang biasanya keuntungan perusahaan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan tersebut maka perusahaan tidak memberikan
dividen bagi investor. Keuntungan bagi investor hanya dari kenaikan harga saham
apabila anda menjual saham tersebut di masa datang (kenaikan harga saham yang
besar).

e. Diversifikasi.

Apabila Anda membeli saham untuk kepentingan portofolio anda maka harus hati-
hati dalam melengkapinya. Apakah Anda memerlukan saham untuk pendapatan
tetap atau membeli obligasi dengan bunga yang diberikan sebagai pendapatan.
Sebelum melakukan investasi saham dalam suatu perusahaan, Anda sangat
memerlukan pengetahuan yang luas tentang perusahaan itu. Pertanyaan mengenai
perusahaan apa, bidang usaha apa yang digeluti, siapa pemegang manajemen,
berapa hutang yang dimiliki oleh perusahaan (debt to equity ratio), bagaimana
perkembangan industri di mana perusahaan itu berada, perkembangan perusahaan
itu sendiri, dan lain-lain.

A. Cara Berinvestasi di Saham

Sebelum Anda dapat melakukan transaksi saham di pasar modal, Anda sebagai
investor harus menjadi nasabah perusahaan Efek yang terdaftar di pasar modal atau
melalui perusahaan-perusahaan online trading yang kini marak di internet. Pertama
yang harus dilakukan adalah membuka rekening dengan mengisi dokumen

9
pembukuan. Besarnya dana yang harus ditempatkan atau deposit wajib bagi investor
besarnya berbeda untuk bermacam perusahaan.

Dalam perdagangan saham, jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan


perdagangan yang disebut lot. Di Bursa Efek Jakarta, satu lot berarti 500 lembar
saham (khusus untuk saham perbankan satu lotnya berjumlah 5000 lembar saham).
Misalnya harga saham PT. Telkom adalah Rp 3.000. Maka untuk bertransaksi
minimun Anda harus mengeluarkan dana Rp 1.500.000 atau (Rp 3.000 x 500 lembar
saham per satu lot).

B. Resiko Berinvestasi di Saham


Berikut ini adalah resiko berinvestasi pada saham :
a. Tidak ada pembagian dividen.

Resiko ini timbul Jika perusahaan tidak mendapatkan laba atau Rapat Umum
Permegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen karena laba
akan digunakan untuk perluasan usaha.

b. Capital Loss

Resiko ini timbul jika harga jual saham lebih rendah daripada harga Anda
membelinya. Misalnya pada saat membeli saham PT X, harga belinya Rp.3000,-
/saham. Saat Anda menjualnya, harganya cuma Rp.2500,-/saham. Berarti anda
rugi Rp.500,-/saham.

c. Resiko likuidasi

Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim
terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar.
Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang
saham tidak memperoleh apa-apa.

2.4 Menilai Saham Biasa dengan Pertumbuhan Konstan

Model pertumbuhan konstan dapat diterapkan kepada perusahaan-perusahaan yang


mapan dengan sejarah pertumbuhan yang stabil. Pertumbuhan dividen dikebanyak
perusahaan yang sudah mapan umumnya dihrapkan akan terus berlanjut dimasa depan
pada tingkat yang kurang lebih sama dengan nilai produk domestik bruto. Atas dasar

10
ini dividen yang diharapkan dari suatu perusahaan normalnya akan tumbuh dengan
tingkat 5 – 8 % setahun.
A. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk model dengan pertumbuhan konstan adalah:
1. Dividen diharapkan akan tumbuh selamanya dengan tingkat yang konstan
2. Harga saham diharapkan akan tumbuh dengan tingkat yang sama
3. Imbal hasil dividen yang diharapkan adalah konstan
4. Imbal hasil keuntungan modal yang diharapkan konstan dan nilainya sama dengan
“g”

Nilai saham:

Po = D1 / (1+Ks)1 + D2 / (1+ Ks)2 + …

Dimana:

Po = harga pasar

D1 = dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama

Ks = Tingkat pengembalian yang diminta

Nilai saham dengan pertumbuhan konstan:

Po = D1 / (Ks – g)

Dimana:

g = tingkat pertumbuhan (growth rate) yang diharapkan dari dividen.

Syarat untuk formula di atas adalah Ks > g

Contoh:

Perusahan PT “MMM” membayar dividen Rp 700, tingkat pengembalian saham yang


diminta adalah Ks = 15% dan investor berharap dimasa depan dividen akan tumbuh
secara konstan sebesar 8%. Maka nilai saham untuk pertumbuhan konstan adalah:

Po = D1 / (Ks – g)

Po = 700 / (0,15 – 0,08) = 10000

11
2.5 Menilai saham Biasa dengan Pertumbuhan Non Konstan

Pertumbuhan nonkonstan adalah suatu bagian dari siklus hidup perusahaan di


mana perusahaan tumbuh jauh lebih cepat daripada perekonomian secara keseluruhan.
Kita asumsikan bahwa dividen akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang tidak
konstan selama N periode, N sering disebut tanggal akhir atau tanggal horizon.

Formula nilai akhir atau nilai horizon:

PN = (DN + 1) / (Ks – g)

Nilai saham biasa dengan pertumbuhan nonkonstan:

Po = D1/(1+Ks)1 + D2/(1+Ks)2 + … + DN/(1+Ks)N + PN/(1+Ks)N

2.6 Menilai Saham Preferen

Saham preferen memberikan hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan


pembayaran dividen secara rutin dan dalam jumlah tetap.

Formula nilai saham preferen :

VP = DP / KP

Dimana:

VP = nilai saham preferen

DP = dividen preferen

KP = Tingkat pengembalian yang diminta

Contoh:

Perusahaan PT “MMM” memiliki saham preferen beredar yang membayarkan dividen


sebesar Rp 1000 per tahun. Jika tingkat pengembalian yang diminta dari saham preferen
adalah 10 %, maka nilai dari saham preferen tersebut adalah:

VP = DP/KP

VP = 1000/0,1 = 10000

12
2.7 Menilai Keseluruhan Perusahaan

Nilai keseluruhan perusahaan adalah suatu model penilaian yang digunakan


sebagai alternatif dari model pertumbuhan dividen untuk menentukan nilai sebuah
perusahaan, khususnya perusahaan yang tidak membayarkan dividennya atau dimiliki
secara tertutup.

Vperusahaan = FCF1/(1+WACC)1 + FCF2/(1+WACC)2 + …

Dimana :

FCF = arus kas bebas (free cash flow)

Nilai keseluruhan perusahaan pada tahun ke N adalah:

Vperusahaan pada Tahun ke N = FCFN+1 / (WACC – gFCF)

Dimana :

gFCF = pertumbuhan sahan preferen tingkat konstan dimana arus kas bebas
diharapkan tumbuh setelah tahun ke N.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Penutup

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa
efek. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock).
Jika perusahaan perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut
dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu
perusahaan mungkin saja mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan
saham preferent (preferred stock) atau saham treasuri (treasure stock)

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya

14
DAFTAR PUSTAKA

Pintarsaham. (2018, 14 Juni). Penilaian Saham . penilaian saham. Dikutip 25 September


2019.

https://pintarsaham.id › penilaian-saham-3

Maura, Ratu. (2017, 6 Desember). model- model penilaian saham . kompasiana. Dikutip 25
September 2019.

https://www.kompasiana.com › ratumaura › model-model-penilaian-saham

15

Anda mungkin juga menyukai