Jenis Mekanisme
Transaksi Efek
(POJK
22/POJK.04/2017)
Definisi Transaksi
Efek
Transaksi Efek adalah setiap aktivitas atau kontrak dalam
memperoleh,
rangka melepaskan, atau Efek yang
mengakibatka menggunakan terjadinya pengalihan ata
mengakibatkan
n terjadinya pengalihan kepemilikan.
kepemilikan u tidak
(Pasal 1 Angka 2 POJK 22/POJK.04/2017)
Efek yang dimaksud dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini adalah
surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif atas Efek.
(Pasal 1 Angka 1 POJK 22/POJK.04/2017)
Jenis Transaksi Menurut Tempat
Pelaksanaan
1.
Pasal 55 ayat (2) UUPM:
‘Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP) wajib menjamin
penyelesaian
Transaksi Bursa’.
2.
Penjaminan Penyelesaian Transaks
3.
Bursa: i
•kewajiban Lembaga Kliring LKP dapat tidak
Penjaminan
dan untuk seketika penjaminan
langsung mengambil alih tanggung melakukan atas Transaksi
dan Dikecualikan,
Bursa yang terdiri atas:
jawab Anggota Kliring yang gagal
memenuhi kewajibanny •- Efek Tidak Dijamin; dan
berkaitan a •- Transaksi Dipisahkan.
dengan
Transaksi Bursa dan penyelesaia
untuk
menyelesaikan transaksi
n tersebut
pada waktu dan cara yang sama
sebagaimana diwajibkan kepada
Anggota Kliring
yang bersangkutan’.
Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa
01 02 03 04
Anggota Bursa
dengan nilai MKBD ≥ Anggota Bursa Surat Berharga
dengan nilai MKBD < Negara dan
Rp 250 Miliar Saham Marjin Obligasi Korporasi
Rp 250 Miliar dengan Rating A+
(Relaksasi Marjin)
(POJK 22/POJK.04/2017)
LATAR BELAKANG
POJK tentang Pelaporan Transaksi Efek merupakan regulasi
yang mewajibkan para pihak yang bertransaksi Efek
Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) untuk melaporkan
transaksinya sehingga memberikan transparansi yang
meningkatkan integritas pasar surat utang.
TUJUAN
BANK INDONESIA
APPROVED Underwriter
Bidding System
BIDDERS – Book building
For
PRIMARY DEALERS CORPORATE BONDS
GOVERNMENT BONDS
SECONDARY MARKET
TRADE Exchange/
INTERMEDIARY OTC REPORTING/ Penyelenggara INTERMEDIARY
Investors Investors
pasar lain
PLTE
INTER
DEALER SETTLEMENT
BROKERS CLEARING
KPEI
C-BEST
BI-SSSS
KSEI
PAYMENT
BI-RTGS
BANKS
Jenis Efek yang wajib dilaporkan adalah transaksi atas
(pasal 3):
1. Transaksi Bursa dan penyelenggara pasar lainnya– seketika dan akhir hari
2. Transaksi luar Bursa Efek dan
• dilakukan oleh atau melalui Partisipan, pelaporan oleh Partisipan – 30 menit
setelah transaksi
• dilakukan tidak melalui Partisipan namun penyelesaiannya dilakukan melalui
Partisipan - 30 menit setelah instruksi penyelesaian diterima oleh Partisipan
• TE serta penyelesaiannya dilakukan tidak melalui Partisipan - 30 menit setelah
Partisipan menerima laporan Transaksi Efek
3. pelaporan nama Kustodian wajib disampaikan paling lambat:
1) pada akhir hari TE, jika Transaksi Efek dilakukan melalui Partisipan; atau
2) pada akhir hari diterimanya pelaporan atau instruksi penyelesaian TE oleh
Partisipan, jika TE tidak dilakukan melalui Partisipan.
Koreksi dan pembatalan (pasal 11-13) :
KOREKSI
sebelum atau setelah pelaksanaan penyelesaian
kesalahan data pelaporan Transaksi Efek, perubahan data
Transaksi Efek yang dilaporkan, atau terjadi kondisi tertentu
biaya
PEMBATALAN
sebelum pelaksanaan penyelesaian
kesalahan data pelaporan Transaksi Efek, perubahan data
Transaksi Efek yang dilaporkan, atau terjadi kondisi tertentu
biaya
Pengawasan
(pasal 19)
PLT
E dan penyelesaian
Konsolidasi pelaporan
BI central
LPP
registry
Data Penyelesaian Transaksi Data Penyelesaian
Efek Transaksi SBN
Sub registry,
Kustodian bank, Pihak lain
1)PLTE report code, 2)nama dan seri Efek, 1)PLTE report code, 2)nama dan seri
3)harga transaksi, 4)volume transaksi Efek,
3)harga transaksi, 4)volume
transaksi
SANKSI (pasal 24)
peringatan
tertulis
terlambat atau
tidak
menyampaika
pembatalan n laporan
persetujua 1. keterlambatan pelaporan
n Denda karena Partisipan jual atau
Partisipan beli;
2. keterlambatan melengkapi
informasi nama Kustodian
Sanksi
oleh Partisipan jual atau
pembatalan pembatasan Partisipan beli; dan/atau
pendaftaran kegiatan usaha
3. keterlambatan melengkapi
informasi lain