Anda di halaman 1dari 34

BEBAN USAHA

• Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam


Negeri dan Bentuk Usaha Tetap, ditentukan berdasarkan
Penghasilan Bruto dikurangi dengan biaya untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan (3M)
BEBAN YANG DAPAT DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
• BEBAN YANG MEMPUNYAI MASA MANFAAT TIDAK LEBIH DARI 1
(SATU) TAHUN
• Merupakan beban pada tahun yang bersangkutan
• Misalnya gaji, biaya administrasi, bunga, biaya rutin pengolahan limbah, dsb

• BEBAN YANG MEMPUNYAI MASA MANFAAT LEBIH DARI 1 (SATU)


TAHUN
• Pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau melalui amortisasi
• Misalnya pengeluaran untuk membeli mesin, gedung.
PERLAKUAN BIAYA MENURUT KETENTUAN
FISKAL
 Biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
 Biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
 Biaya yang dapat dikurangkan dari peredaran bruto dengan syarat tertentu
KONSEP BEBAN

Biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (deductible expense),


sesuai Pasal 6 UU PPh
Biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (non deductible
expense), sesuai pasal 9 UU PPh
Biaya yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 21,22, 23, 26 dan 4
(2) Final maupun yang bukan.
Pengeluaran dan biaya yang tidak dapat dikurangkan dalam menghitung
Penghasilan Kena Pajak menurut PP No. 138/2000
Biaya kategori deductible & nondeductible lain berdasar peraturan
pelaksanaan ketentuan Undang-undang Perpajakan
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
1. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan (yang
merupakan obyek PPh non final) termasuk:
Biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan
atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi,
dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga,
sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah,
premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali PPh.
Biaya harus valid, reliable dan wajar
2. Penyusutan dan amortisasi (metode penyusutan harus sesuai dg pasal 11
& 11A)
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki untuk
kegiatan/usaha perusahaan
5. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
6. Biaya litbang (penelitian dan pengembangan) perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
7. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersil
b. Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang tak tertagih kepada Dirjen
Pajak
c. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
Instansi pemerintah yg mengurus Piutang Negara atau adanya perjanjian
tertulis mengenai penghapusan piutang antara kreditur dan debitur atau
telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus atau adanya
pengakuan dari debitur
d. Syarat pada huruf c tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih
debitur kecil (Pasal 4 ayat 1 huruf k UU PPh Tahun 2009) > Kredit Usaha
Keluarga Pra Sejahtera, KUR, Kredit Usaha Tani, Kredit Perumahan
Sangat Sederhana, dan kredit kecil lain yang di atur PP
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
9. Pembentukan Dana Cadangan Piutang tak tertagih (PMK No 81/PMK.03/2009)
untuk:
• cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
• cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
• cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
• cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
• cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
• cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri
untuk usaha pengolahan limbah industri,
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN

10. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang


diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan tertentu yaitu:
 Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai;
• Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah
tertentu; dan
• Yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan
11. Harta yang dihibahkan, tidak ada hubungan usaha,pekerjaan,
kepemilikan
12. Zakat atas penghasilan
13. Biaya pulsa handphone dan perbaikannya sebesar 50% Non Deductible
14. Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin kendaraan sedan dan
sejenisnya sebesar 50% Deductible
15. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional
16. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan di Indonesia PP No
17. Biaya pembangunan infrastruktur 93
Tahun
18. Sumbangan fasilitas pendidikan 2010
19. Sumbangan dalam rangka pembinaan olah raga
CSR ( CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
• Pengeluaran CSR berupa sumbangan dan/atau biaya dalam bentuk sebagaimana
disebutkan di atas dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dengan syarat:
• Wajib Pajak mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Tahun Pajak sebelumnya;
• pemberian sumbangan dan/atau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan
diberikan;
• didukung oleh bukti yang sah;
• lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya memiliki NPWP, kecuali badan yang
dikecualikan sebagai subjek pajak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pajak
Penghasilan; dan
• Penerima sumbangan dan/atau biaya CSR bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebagaimana dimaksud Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan dengan Wajib Pajak pemberi.
PP NO 93 TAHUN 2010

• Biaya pembangunan infrastruktur sosial merupakan biaya yang


dikeluarkan untuk keperluan membangun sarana dan prasarana untuk
kepentingan umum dan bersifat nirlaba.
• Khusus untuk biaya CSR dalam bentuk infrastruktur sosial, besarnya nilai
sumbangan dan/atau biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
untuk 1 (satu) tahun dibatasi tidak melebihi 5% (lima persen) dari
penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya.
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIBEBANKAN

1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apa pun


2. Biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
pemegang saham, sekutu, atau anggota
3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, dengan pengecualian ttt.
4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, dengan pengecualian
ttt.
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIBEBANKAN

5. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang


saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan
6. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan
7. Pajak penghasilan
8. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau CV yang
modalnya tidak terbagi atas saham
9. Sanksi administrasi yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-
undangan di bidang perpajakan
KETENTUAN LAIN ATAS BIAYA YANG TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN

Pasal 10 (6)
• Selisih lebih penilaian harga pokok penjualan yang menggunakan
metode LIFO (Last In First Out)
Berbasis Pasal 11
• Jumlah melebihi biaya penyusutan yang ditentukan oleh undang-
undang PPh
KETENTUAN LAIN ATAS BIAYA YANG TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN

PP No 138 Tahun 2000


Pasal 3
• Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimasud pasal 9
ayat (8) huruf f dan g UU PPN sepanjang tidak dapat dibuktikan benar
telah dibayar .

• Pajak masukan berkenaan dengan pengeluaran yang tidak dapat


dikurangkan dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak
sebagaimana pasal 9 (1) UU PPh
KETENTUAN LAIN ATAS BIAYA YANG TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN

PP No 138 Tahun 2000


Pasal 4
• Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan:
• Yang bukan objek pajak
• Yang pengenaan pajaknya bersifat final
• Yang dikenakan pajak berdasarkan deemed profit atau norma
penghitungan penghasilan neto dan norma khusus
• PPh yang ditanggung oleh pemberi penghasilan, kecuali: PPh pasal 26,
tetapi tidak termasuk dividen, sepanjang PPh tsb ditambahkan dalam
penghitungan dasar untuk pemotongan pajak
• Contoh: PPh pasal 26: 20% x 100/80 x Fee (boleh dibiayakan)
KETENTUAN LAIN ATAS BIAYA YANG TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN

PP No 138 Tahun 2000


Pasal 4
• Kerugian dari harta atau utang yang tidak dimiliki dan tidak dipergunakan
dalam usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang merupakan objek pajak
• Contoh: Perusahan mempunyai vila di puncak
• Dijual = Rugi, tidak dapat dibiayakan
• Dijual = untung, menjadi objek pajak
Pasal 5
• Nilai sisa buku harta yang dialihkan kepada pegawainya
KETENTUAN LAIN ATAS BIAYA YANG TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN

SE Dirjen Pajak No 20/PJ.42/1994


• Bunga pinjaman selama masa konstruksi yang tidak dikapitalisir menjadi
komponen harga pokok atau harga perolehan aset.
• Contoh : pembangunan gedung

Kep. Dirjen Pajak No 220/PJ/2002


• 50% dari biaya pemakaian telepon seluler yang meliputi beban
penyusutan, biaya berlangganan/pengisian ulang pulsa perbaikan
• 50% dari biaya pemakaian kendaraan sedan, yang meliputi beban
penyusutan dan biaya pemeliharaan / perbaikan rutin
BIAYA ENTERTAINMENT
SE-27/PJ.22/1986
• Biaya “entertainment”, representasi, jamuan dan sejenisnya untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan pada dasarnya dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto
• Wajib Pajak harus dapat membuktikan, bahwa biaya-biaya tersebut telah
benar-benar dikeluarkan (formal) dan benar ada hubungannya dengan
kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan perusahaan (materiil).
• Wajib melampirkan Daftar Normatif pada SPT Tahunan
DAFTAR NORMATIF BIAYA ENTERTAINMENT
SE-27/PJ.22/1986
BIAYA PROMOSI
SE-9/PJ/2010 TENTANG PENYAMPAIAN PMK 02/PMK.03/2010
• Biaya promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh
Wajib Pajak dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan
pemakaian suatu produk baik langsung maupun tidak langsung untuk
mempertahankan dan/atau meningkatkan penjualan.
• Biaya Promosi yang dapat dikurangkan:
 biaya periklanan di media elektronik,media cetak, dan/atau media lainnya,
 biaya pameran produk,
 biaya pengenalan produk baru, dan/atau
 biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.

• Wajib melampirkan Daftar Normatif pada SPT Tahunan


DAFTAR NORMATIF BIAYA PROMOSI
PMK 02/PMK.03/2010
KETENTUAN LAIN ATAS BIAYA YANG TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN

SE Dirjen Pajak No 27/PJ.22/1986


• Biaya entertainment/jamuan dan sejenisnya sepanjang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan usaha WP dan tidak dibuatkan daftar
nominatif dan dilampirkan pada SPT tahunan PPh

SE Dirjen Pajak No 46/PJ.4/1995


• Bunga pinjaman seluruhnya, apabila rata-rata pinjaman sama besar atau
lebih kecil dibandingkan rata-rata deposito / tabungan
• Bunga pinjaman sebagian, apabila rata-rata pinjaman lebih besar
dibandingkan rata-rata deposito
• BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN SERTA DISKONTO SBI > OBJEK PAJAK
FINAL
• DEPOSITO BERJANGKA ATAU TABUNGAN LAINNYA > SECARA LANGSUNG
ATAU TIDAK LANGSUNG BERASAL DARI PINJAMAN ATAU DANA PIHAK
KETIGA YANG DIBEBANI BIAYA BUNGA > MENGGUNAKAN KETENTUAN
SE-46 TAHUN 1995

• BIAYA BUNGA SEBAGAI BIAYA MEMPERKECIL


PENGHASILAN
• PENGHASILAN BUNGA TIDAK DITAMBAHKAN KENA PAJAK
SE-46/PJ.4/1995 TANGGAL 5/10/1995
• Contoh penghitungan biaya bunga pinjaman
• Pada tahun 2014 PT A mendapat pinjaman dari pihak ketiga dengan batas maksimum
sebesar Rp 200.000.000 dan tingkat bunga pinjaman 20%. Dari jumlah tersebut telah
diambil pada bulan Februari sebesar Rp 125.000.000, pada bulan Juni diambil lagi
sebesar Rp 25.000.000, dan sisanya (Rp 50.000.000) diambil pada bulan Agustus.
Disamping itu WP mempunyai dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito dengan
perincian sbb:
• Bulan Februari s.d Maret sebesar Rp 25.000.000
• Bulan April s.d Agustus sebesar Rp 46.000.000
• Bulan September s.d Desember sebesar Rp 50.000.000
SE-46/PJ.4/1995 TGL 5/10/1995
• Contoh penghitungan biaya bunga
Rincian Saldo Pinjaman Bank
Pokok Pinjaman Tingkat Bunga Masa Pinjaman Jumlah
Pinjaman
0 20% Jan 0
125.000.000 20% Feb s.d Mei 500.000.000
150.000.000 20% Juni s.d. Juli 300.000.000
200.000.000 20% Agt s.d. Des 1.000.000.000
Jumlah Saldo Pinjaman 1.800.000.000
Rata-rata Saldo Pinjaman/bulan (1.800/12) 150.000.000
RINCIAN SALDO DEPOSITO/TABUNGAN

Saldo Tingkat Bunga Masa Deposito Jumlah


Deposito Deposito
0 9% Jan 0
25.000.000 9% Feb s.d Mar 50.000.000
46.000.000 9% Apr s.d. Agt 230.000.000
50.000.000 9% Sep s.d. Des 200.000.000
Jumlah 480.000.000
Saldo Rata-rata Deposito 40.000.000

Biaya bunga yang dapat dibebankan:


20% x (150.000.000 – 40.000.000) = Rp 22.000.000
PMK NO 167/PMK.03/2018

• Pemberian natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
pemberi kerja adalah:
• Pemberian atau penyediaan makanan dan/ atau minuman bagi seluruh Pegawai yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
• Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan yang diberikan berkenaan
dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunJang kebijakan
pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah tersebut.
• Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan
sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya.
• Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan
sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya,
meliputi pemberian atau penyediaan :
• Pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja;
• Pakaian seragam petugas keamanan;
• Sarana antar jemput pegawai;
• Penginapan untuk awak kapal dan yang sejenisnya; dan/atau
• Kendaraan yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya.

• Pengertian keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan keamanan atau keselamatan
pekerja yang diwajibkan oleh Instansi Pemerintah yang membidangi urusan ketenagakerjaan.
PERTEMUAN BERIKUTNYA…
• PENILAIAN PERSEDIAAN
• PENYUSUTAN
• REKONSILISASI FISKAL
• TARIF PPH BADAN
• KREDIT PAJAK

Anda mungkin juga menyukai