Anda di halaman 1dari 25

ETIKA BISNIS

SELAKU PEMIKIRAN FILSAFAT

OLEH :
KELOMPOK 1 MATA KULIAH ETIKA PROFESI
AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
TAHUN 2019
Kelompok 1:
1. Bayu Khoerul Mizan A017002
2. Adib Azzalully A017003
3. Shelly arindita Pawistri A017004
4. Moh. Ihsan Arifin A017005
5. M. Wildan Manthofani A017006
Pendahuluan
Etika bisnis adalah bagian dari filsafat.
FILSAFAT
Secara garis besar pengertian filsafat, etika,
dan etika bisnis berhubungan erat satu
sama lain.

FILSAFAT
Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha FILSAFAT
sistematis untuk memahami pengalaman
manusia secara pribadi dan
kolektif/kelompok. Filsafat menggunakan
rasio untuk menafsirkan pengalaman
manusia.
Filsafat bersifat analitis
Filsafat menganalisis atau meneliti
secara terinci makna istilah-istilah,
keberlakuan argumentasi, sifat serta
asumsi yang membagi-baginya
dalam komponen-komponen.
Filsafat berbentuk sintetis
Para filsuf menyusun suatu
pandangan menyeluruh yang
menggabungkan dan
mengintegrasikan berbagai masalah
satu sama lain, serta sejauh
mungkin membuat semua bagian-
bagian dari pengalaman kita
menjadi jelas dan terang.
Perihal Etika

Dalam keseharian hidup sebagai bagian dari masyarakat, terdapat


berbagai corak hubungan dan terkadang terkesan rumit. Hubungan
tersebut meliputi hubungan agama, perdagangan, politik, dan
sebagainya. Setiap orang tentulah memiliki corak tersendiri dalam
bersosialisasi dengan lingkungannya.
Dalam menjalin hubungan, biasanya terdapat dua kecenderungan
masyarakat, yaitu berusaha melindungi kepentingan diri sendiri dari
bahaya – bahaya yang mengancam, namun di lain sisi juga terdapat
kecenderungan untuk tetap mengutamakn kebersamaan sebagaimana
diciptakan sebagai mahluk sosial. Dengan demikian perlu adanya
kemampuan untuk mengelola dua kecederungan tersebut sehingga tidak
merugikan diri sendiri maupun masyarakat di sekitar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari
gesekan antar masyarkat yaitu
• Mencaritahu sedikit karakter/latar belakang masyarakat yang
dihadapi
• Mencari tau dan menaati norma/adat kebiasaan masyarakat
sekitar
• Berusaha untuk tidak mudah tersinggung terhadap perilaku
masyarakat lain
Sasaran etika
Sasaran atau tujuan dari etika adalah moralitas.
Moralitas mencakup praktik dan kegiatan yang meliputi
baik atau buruk suatu hal, aturan – aturan yang
mengendalikan kegiatan itu dan nilai – nilai yang
tersimpan didalamnya. Moralitas suatu kelompok
masyarakat dapat berbeda, bergantung pada latar
belakang dan kebiasaan kelompok masyarakat tersebut.
Etika dapat dikatakan sebagai suatu studi moral. Hal ini
dikarenakan memelajari moral pada kelompok masyarakat
tertentu akan belangsung terus menerus, dan bergantung pada
frekuensi komunikasi yang dilakukan oleh individu terhadap
kelompok masyarakat disekitarnya.
Menurut Louis O. Katt Soff dalam bukunya
berjudul Elements of Philosophy diterbitkan tahun 1953,
bahwa etika merupakan cabang aksiologi yang pada
pokoknya mempersoalkan tentang predikat baik dan
buruk. Definisi etika ditinjau berdasarkan pengertian
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- Etika deskriptif
- Etika normatif
- Etika deskriptif

Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.

Etika deskriptif menurut pendapat Katt Soff bahwa etika bersangkutan dengan nilai dan ilmu
pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Etika bersangkutan dengan pencatatan terhadap corak-corak predikat serta
tanggapan-tanggapan kesusilaan yang dapat ditemukan dalam masyarakat. Sehingga ilmu ini hanya
bersifat pemaparan atau penggambaran saja.

Etika deskriptif dapat disimpulkan sebagai bentuk implementasi perbuatan serta perilaku yang
diterapkan setiap manusia merupakan landasan pergaulan kehidupan antar manusia dalam ruang
lingkup lingkungan masyarakat.
Contoh etika deskriptif

Didalam mempelajari pendangan-pandangan moral terhadap kenyataan yang terjadi


di negara yang menganut faham komunis atau ateis dimana masyarakatnya begitu
permisif terhadap praktek – praktek pengguguran kandungan, namun disisi lain
tontonan yang bersifat pornografi mereka memberlakukan aturan aturan secara
ketat. Dalam contoh kasus tersebut kita menjadi paham dan mengerti tentang realita
perilaku moral yang terjadi di negara tersebut. Dalam situasi demikian , harus kita
akui bahwa bagaimanapun manusia itu pada umumnya tahu akan adanya baik dan
buruk terhadap suatu hal yang tidak boleh dan boleh dilakukan. Pengetahuan tentang
baik dan buruk dalam perilaku manusia, disebut kesadaran etis atau kesadaran
moral.
- Etika Normatif

Etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai nilai Sikap


perilaku yang cocok ideal dan sudah seharusnya harus dimiliki oleh
setiap individu masyarakat atau apa yang harus dilakukan oleh individu
masyarakat tersebut dan tentunya memiliki nilai dalam kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa etika normatif merupakan etika yang
menuntun perilaku manusia agar bertindak secara baik, sesuai dengan
kaidah atau norma yang telah berlaku atau disepakati dalam masyarakat
tersebut.
Contoh penerapan etika normatif

1. Kebiasaan minum tuak harus ditolak, karena dapat menghilangkan kesadaran


manusia dan merusak organ tubuhnya.
2. Kebiasaan prostitusi, harus ditolak, karena bertentangan dengan martabat manusia.
3. Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus ditolak karena dapat merusak organ
tubuh (menyiksa diri sendiri).
4. Dilarang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak bersalah .
5. Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena dapat merugikan
orang lain.
6. Menolak kebiasaan aborsi karena termasuk tindakan menghilangkan nyawa orang
lain dan menyiksa diri sendiri.
Tugas Etika Normatif
Terdapat 3 tugas :
1. Menuangkan berbagai norma, peraturan, pernyataan kewajiban dan
nilai moral yang membentuk norma-norma suatu masyarakat.

• Contohnya dalam pola hidup manusia secara umum mengharapkan


kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebutuhan dasar mencakup :
 Sandang, pangan, papan
 Terjamin keamanan
 Bebas memiliki sesuatu
 Diharagai dengan rasa saling hormat
 Bebas bergerak dan berpikir
 Rasa cinta terhadap sesama manusia
 Tidak adanya rasa takut akan dirampok, ditodong, dan lain-lain
Jika kebutuhan dasar tidak dipenuhi akan diliputi rasa khawatir
dan merasa tidak puas sehingga menghendaki suatu pola baru.
2. Berusaha membenarkan prinsip dasar moral

Filsafat moral berusaha membuat berbagai norma yang


konsisten satu dengan yang lain. Sistem ini membentuk
suatu teori moral.
Contohnya menurut teori moral menyatakan perilaku
menyiksa anak dianggap tidak bermoral.
3. Etika normatif berhubungan erat dengan meta etika
• Metaetika merupakan hasil kajian dari etika deskriptif dengan etika
normatif
• Menjelaskan tentang ciri-ciri serta istilah yang berkaitan dengan
tindakan bermoral / sebaliknya seperti kebaikan, kejahatan, tanggung
jawab dan kewajiban.
• Suatu bentuk analitik-kritik yang berkaitan dengan menganalisis
semua peraturan yang berkaitan dengan tingkah laku baik dan jahat.
• Metaetika mengkaji asal prinsip-prinsip etika dan penggunaannya.
ETIKA UMUM
• Menyajikan pendekatan yang berlaku umum di masayarakat
Terbagi menjadi 3 :
1. Norma sopan santun, hanya berdasarkan kesepakatan
bukan moral. Contohnya, dosen Amerika menerima
mahasiswa Indonesia dengan kakinya diatas meja. Bagi
dosen, ini suatu konvensi dan kebiasaan ingin seenaknya
menerima tamunya. Tapi bagi si mahasiswa perbuatan itu
tidak sopan sesuai sopan santu di negaranya. Tindakan ini
bukan masalah moral melainkan masalah sopan santun.
2. Norma hukum, tidak semua norma hukum sekaligus mengikat
secara moral dan tidak semua norma mnejadi norma hokum. Norma
hukum adalah norma yang pelakunya dapat dituntut dan dipaksakan
serta pelanggarannya ditindak oleh penguasa. Contohnya, orang yang
terus-menerus menertawakan anak tetangga yang cacat, jelas melanggar
moral, tetapi tidak dapat ditindak oleh pengadilan.
3. Norma moral, menjadi dasar yang menentukan bagaimana kita
menilai seseorang. Contohnya, orang batak jika bicara keras dinilai oleh
orang solo kurang sopan, tetapi tidak dinilai jahat. Tetapi orang yang
menyiksa orang tuanya di belahan bumi manapun di dunia dianggap
jahat dan tidak bermoral.
Etika umum adalah ilmu yang praktis dengan sasaran
yang praktis pula. Ia bukan suatu disiplin yang sudah
lengkap melainkan berkembang terus menerus mengkaji
banyak isu-isu yang sedang diperdebatkan. Ia
mengembangkan dan menganalisis bentuk argumentasi
moral kehidupan, problema-problema moral yang
dihadapi masayarakat dengan satu tujuan menciptakan
masayarakat yang serasi dan selaras
ETIKA KHUSUS
Menerapkan etika umum dengan 2 fungsi :
1. Untuk memecahkan masalah-masalah khusus, kadangkala disebut
kasuistik. Kasuistik adalah seni untuk mengatasi masalah-masalah
kasus dengan menggunakan prinsip dan norma yang telah
dikembangkan dan dibenarkan dalam etika umum.
2. Untuk meneliti moral dari wilayah-wilayah kegiatan manusia yang
khusus. Mencakup penerapan etika umum dalam bidang-bidang
khusus. Contohnya etika bisnis, etika profesi, etika social, dan
sebagainya.
KESIMPULAN
1. Etika bisnis adalah bagian dari pemikiran falsafi. Secraa garis besar
filsafat, etika dan etika bisnis saling berhubungan. Meskipun etika
dikaitkan dengan filsafat, etika biasanya dianggap berdiri sendiri.
Sasaran etika adalah moralitas dan etika merupakan falsafat moral.
2. Etika pada umumnya didefinisikan sebagai suatu usaha yang
sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan
pengalaman moral individual dan social sehingga dapat menatapkan
aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang
berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai