Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam
berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa
pentingnya etika didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang
mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa
adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai
rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika
wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya
dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang
wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah
etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus
selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam
waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai
sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.

Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika
bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota
suatu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan etika
(patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi.

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan
mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu
dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam wirausaha sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang
yang berada dalam kelompok wirausaha serta kelompok yang terkait lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian wirausaha?

2. Bagaimana Etika wirausaha?

3. Apa Tujuan dan manfaat etika wirausaha?

4. Bagaimana Sikap dan perilaku wirausaha?

5. Apa Ciri-ciri wirausaha yang berhasil?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan apa itu wirausaha

2. Mampu menjelaskan bagaimana etika wirausaha

3. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat etika wirausaha

4. Mampu menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku wirausaha

5. Mampu menjelaskan cirri-ciri wirausaha yang berhasil

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wirausaha

Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya
bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti.

Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan merupakan kemmpuan dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Zimmerer kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Maksudnya, untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa innovator yang tinggi.
Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa innovator tentu berpikir untuk mencari atau
menciptakan peluan yang baru agar lebih baik dari sebelumnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan
inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.

Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:

1. Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola

2. Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra

3. Hanya menyerahkan tenaga namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti
kepemilikan usaha.

B. Etika wirausaha

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu Raja-raja
perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu
undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu acara dan
pakaian yang harus dikenakan.

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering disebut
sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku
perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena
norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda.

Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:

1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara
atau masyarakat.

2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.

3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.

4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.

5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.

Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran

Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur perlu
agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan
maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.

2. Bertanggung jawab

Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya
terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.

3. Menepati janji

Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang
atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.

4. Disiplin

Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahnya,
misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.

5. Taat hukum

Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum dan peraturan yang telah dibuatkan
berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi penguasaha apabila
tidak diselesaikan.

6. Suka membantu

Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap
ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang
terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.

7. Komitmen dan menghormati

Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan
atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.

8. Mengejar prestasi

Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar
perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus
ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa
terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.

C. Tujuan dan manfaat etika wirausaha

Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika yang selalu ingin
dicapai oleh perusahaan, yaitu:

1. Untuk persahabatan dan pergaulan

Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi
lebih mudah dan lancer.

2. Menyenangkan orang lain

Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, maka
hormatilah orang lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang
diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.

3. Membujuk pelanggan

Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan perlu dibujuk
agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk
calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh karyawan
perusahaan.

4. Mempertahankan pelanggan

Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan, dan ada juga
yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena merka sudah merakan
produk atau layanan yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan

Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham
atau konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.

D. Sikap dan perilaku wirausaha

Sikap dan tingkah laku menunjukan kepribadian karyawan suatu perusahaan, dan diberikan kepada
seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.

Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan, yaitu:

1. Jujur dalam bertindak dan bersikap

Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani pelanggan. Kejujuran dalam
berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan
kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.

2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas

Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama dalam melayani
pelanggan dan tidak boleh malas dalam bekerja.

3. Selalu murah senyum

Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang karyawan harus selalu murah senyum, jangan sekali-
kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan
untuk menyukai produk atau perusahaan kita.

4. Lemah-lembut dan ramah-tamah

Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya dengan suara
lemah lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat menarik minat tamu dan membuat pelanggan
betah berhubungan dengan perusahaan.

5. Sopan santu dan hormat

Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan hendanya selalu bersikap sopan dan hormat.
Dengan demikian pelanggan juga akan menghormati pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.

6. Selalu ceria dan padai bergaul

Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan dapat memecahkan kekakuan yang ada, sedangkan
sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa cepat akrab dan merasa seperti
teman lama sehingga segala sesuatu berjalan lancer.

7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan

Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan pengertian dan mau mengalah
kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jala keluarnya dengan cara yang
fleksibel. Karyawan diharapkan suka menolong pelanggan yang mengalami kesulitan sampai
menemui jalan keluarnya.

8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab


Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dan sungguh-sungguh, tabah dalam menghadapi
pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Dan juga harus mampu bertanggung
jawab terhadap pekerjaannya samapi pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

9. Rasa memiliki persahaan yang tinggi

Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan, disamping itu karyawan
juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan.

E. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil

Berwirausaha tidak selalu emberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan pengusaha,
ada pengusaha yang mengalami kerugian dan akhirnya bangkrut, dan ada juga pengusaha yang
awalnya hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya.

Ada beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil, yaitu:

1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas

Berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang
akan dilakukan oleh pengusaha tersebut.

2. Inisiatif dan selalu proaktif

Merupakan cirri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih
dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

3. Berorientasi pada prestasi

Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya,
seperti mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian
utama.

4. Berani mengambil risiko

Merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan dimanapun, baik dalam
bentuk uang maupun waktu.

5. Kerja keras

Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang disitu ia datang. Kadang-
kadang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya, karna selalu memikirkan kemajuan
usahanya, dan ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras meralisasikannya.

6. Bartanggung jawab terhadap segala aktiitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang
akan datang. Tanggung jawabnya tidak hanya pada material tetapi juga moral kepada berbagai
pihak.

7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan cirri yang harus diipegang teguh dan harus ditepati.

8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan lansung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak, seperti kepada para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan
kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki etika dalam menjalankan
usahanya, yaitu antara lain: Sikap dan perilaku; Penampilan; Cara berpakaian; Cara berbicara; dan
Gerak-gerik.

Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: Persahabatan dan pergaulan;
Menyenangkan orang lain; Membujuk pelanggan; Mempertahankan pelanggan; Membina dan
menjaga hubungan; serta Berusaha menarik pelanggan

Sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan etika
wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap; rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas; selalu
murah senyum; lemah lembut dan ramah-tamah; sopan santun dan hormat; selalu ceria dan pandai
bergaul; fleksibel dan memiliki rasa tanggung jawab; serius dan suka menolong; serta rasa memiliki
perusahaan yang tinggi.

Beberapa cirri wirausahawan yang dikatakan berhasil, yaitu: memiliki visi dan tujuan yang jelas;
inisiatif dan selalu proaktif; berorientasi pada prestasi; berani mengambil risiko; kerja keras;
bertangung jawab; komitmen pada berbagai pihak; serta mengembangkan dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak.

B. Saran

Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun tidak tau
dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang sukses, alangkah baiknya
dipahami dan diaplikasikan etika dalam berwirausaha, agar mudah dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

SUMBER BACAAN

Kasmir.2006.Kewirausahaan.JAKARTA.PT. RajaGrafindo Persada.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./DIKTAT%20ME
MBANGUN%20ETIKA%20BISNIS%20KEWIRAUSAHAAN-4.pdf

http://aseranikurdi.files.wordpress.com/2011/08/etika-dan-hukum-kewirausahaan.pdf

Anda mungkin juga menyukai