Pendahuluan
Etika Wirausaha
1. Pengertian Etika
Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang
memimpin individu dalam membuat keputusan. Suatu kegiatan haruslah dilakukan
dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-
norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan
dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika
tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan serta
membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Pengertian etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Tata cara
pada masing-masing masyarakat tidaklah sama atau beragam bentuk. Hal ini disebabkan
beragamanya budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah. Tata
cara ini diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan manusia agar terbina hubungan yang
harmonis, saling menghargai satu sama lainnya.
Dititik dari sejarahnya kata etika berasal dari bahasa prancis (etiquette), yang
berartikan kartu undangan. Pada saat itu raja-raja prancis sering mengundang para tamu
dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau
ketentuan untuk menghadiri acara, antara lain waktu acara dan pakaian yang harus
dikenakan.
Dalam arti luas, etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau
perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku ini perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Hal ini disebabkan norma-
norma atau kebiasaan masyarakat di setiap daerah atau negara berbeda-beda. Etika
bertujuan agar norma-norma yang berlaku dijalankan sehingga setiap undangan merasa
dihargai, begitu pula dengan pengundangnya. Dengan adanya etika suasana akrab akan
terjalin. (Kasmir,2006,20-26)
Oleh karena itu, dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya.
Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai
berikut:
a. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam
suatu negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu
yang berlaku.
d. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan sopan, penuh tata krama,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap
pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak.
Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa
kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
b. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanjung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab
tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya,
masyarakat, dan pemerintah.
c. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran,
pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah
kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang
telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
d. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
e. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan
dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang
telah dibuatkan berakibat fatal di kemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
f. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan
bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai
cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen
dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung komitmen terhadap apa yang telah
diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin.
Tunjuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang
berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Di samping itu, pengusaha juga harus tahan
mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang
dihadapinya.
Definisi lain menyatakan: Business ethics is about building of trust between people and
organizations, an absolutely essential ingredient to conducting business successfully
especially in the long term (Linda klebe Trevino, 1995:290)
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap perilaku etika, namun pada dasarnya
ada tiga faktor utama yaitu (Bovee et al 2004)
3) Organizational behavior, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis, adalah iklim yang
berlaku pada sebuah organisasi. Ada organisasi yang betul-betul ketat menjaga etika, dan
memberi pelatihan pada karyawannya agar selalu menjaga etika. Perusahaan besar
banyak menerapkan kode etik ini, mereka membuat definisi, memberi contoh nilai-nilai
etik yang harus diikuti dalam pelaksanaan pekerjaan. Jika seorang manajer mempunyai
rasa etik yang lebih luhur akan tetapi karyawannya tidak memahami tujuan perilaku etik
ini, harus dibangun semacam komunitas yang baik dan terus menerus dengan karyawan
agar mereka memahami lebih baik tentang pentingnya etika pada perusahaan.
7. Perlakuan sama pada setiap orang, tidak pandang etnis, ras, agama, cacat,dsb.
8. Dan berbagai bentuk kode etik lainnya, sesuai dengan bentuk dan jenis bisnis.
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi pesahabatan dan menambah
luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala
urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati,
kita harus menghormati orang lain . menyenangkan orang lain berarti membuat orang
menjadi suka dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan
mengulangnya kembali suatu waktu.
3) Membujuk pelanggan
4) Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan.
Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan lebih mudah
karena mereka sudah merasakanproduk atau layanan yang kita berikan. Artinya, mereka
sudah mengenal kita lebih dahulu. Melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan
lama dapat dipertahankan karena mereka sudah merasa puas atas layanan yang diberikan.
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya
perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan etika
hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.(kasmir,2013,26-28)
1) The law
Undang-undang dan berbagai peraturan mengatur masyarakat apa yang boleh dan
yang tidak boleh dilakukan dan memiliki sanksi yang jelas, ada hukumnya. Sedangkan
the policies and procedures adalah aturan yang berlaku di dalah sebuah lembaga,
menyangkut aturan kerja, kompensasi, cara berpakaian dan sebagainya. The moral stance
merupakan sikap atau perilaku individu bila berhadapan dengan sesuatu dalam pergaulan
yang tidak ada aturan formalnya. Nilai-nilai moral ini diperolrh oleh seorang sejak dini
dari keluarga, belajar agama, belajar budi pekerti, sopan santun. Perilaku semacam ini
dilatih dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dikatakan oleh Aristoteles : ‘‘ you get
a good adult by techinga good child to do the right thing.’’ (Zimmerer, 1996:23)
1) Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak mencuri.
3) Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji, amanah, jangan mau menang sendiri.
4) Fidelity, benar dan loyal pada keluarga, teman, jangan menyembunyikan informasi
yang tidak perlu dirahasiakan.
5) Fairness, berlaku fair, dan terbuka komit pada kedamaian, jika salah jangan tetap
bertahan, tapi cepat mengakui kesalahan, perlakuan sama pada setiap orang, toleran.
6) Caring for others, perhatian, baik budi, ikut andil, menolong siapa yang
memerlukan.
7) Respect for others, menghormati hak-hak orang lain, privacy, beri pertimbangan
pada orang lain yang dianggap berguna, jangan berprasangka.
Untuk menjaga terlaksananya etika ini, maka didalam perusahaan dapat dilakukan
menyusun “credo”perusahaan. Zimmerer menyatakan: A company credo defines the
values underlying the entire company and its ethical inssues. Kemudian
dikembangkan kode etika didalam perusahaan secara tertulis, tidak terlalu rinci tapi
cukup memuat hal-hal yang minimum saja seperti menyangkut tata sopan santun,
keselamatan kerja, kesehatan, konflik, kemananan, kerahasiaan, kegiatan politik dalam
perusahaan, melestarikan lingkungan dan sebagainya. Mendorong karyawan agar taat
pada peraturan, adakan pelatihan-pelatihan, umumkan jika ada kejanggalan atau
pelanggaran, ciptakan budaya perusahaan yang nyata diikuti atau dibiasakan berlaku
terus menerus.(Alma Buchari,2013,h.242-244)
Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh
karyawan adalah sebagai berikut:
Sikap jujur merupakan modal utama seseorang karyawan dalam melayani pelanggan.
Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang
akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.
Seorang karyawan dituntut rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama dalam melayani
pelanggan. Di samping itu, karyawan juga di tuntut untuk cekatan dalam bekerja, pantang
menyerah, selalu ingin tahu, dan tidak mudah putus asa. Hal yang paling penting adalah
hilangkan sifat pemalas bagi seluruh karyawan.
Dalam menghadapi pelanggan atau tamu, seorang karyawan harus selalu murah senyum.
Jangan sekali-kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum kita mampu
meruntukan hati pelanggan biasanya akan tersanjung dengan senyum yang ditunjukkan
oleh karyawan.
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya
dengan suara yang lemah lembut dan sikap yang ramah-tamah. Sikap seperti ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.
5) Sopan santun dan hormat
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan hendaknya selalu bersikap sopan dan
hormat. Dengan demikian, pelanggan juga akan menghormati pelayanan yang diberikan
karyawan tersebut.
Sikap selalu ceria yang ditunjukkan karyawan dapat memecahkan kekakuan yang ada.
Sementara itu, sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa cepat
akrab dan merasa seperti teman lama sehingga segala sesuatu berjalan lancar.
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan pengertian dan mau
mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jalan
keluarnya dengan cara yang fleksibel. Tidak ada maslah yang tidak dapat diselesaikan
asalkan mengikuti peraturan yang berlaku. Karyawan juga diharapkan suka menolong
pelanggan yang mengalami kesulitan sampai menemui jalan keluarnya.
Seorang karyawan harus merasa memiliki perusahaan sebagai milik sendiri. Rasa
memiliki perusahaan yang tinggi akan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan.
Di samping itu, karyawan juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap
perusahaan. (Kasmir,2013,h.28-30)
Bab III
Kesimpulan
A. Kesimpulan
Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: persahabatan dan
pergaulan, Menyenangkan orang lain, membujuk pelanggan, mempertahankan
pelanggan, membina dan menjaga hubungan, serta berusaha menarik pelanggan. Sikap
dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan
etika wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap rajin, tepat waktu, dan tidak
pemalas, selalu murah senyum, lemah lembut dan ramah tamah, sopan santun dan
hormat, selalu ceria dan pandai bergaul, fleksibel dan memiliki perusahaan yang tinggi.
Beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil yaitu: memliki visi dan
tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani
mengambil resiko, kerja keras, bertanggung jawab, komitmen pada berbagai pihak, serta
mengembangkan dan memelihara hubungan baikn dengan berbagai pihak.
B. Saran