Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mandiri, mata kuliah Manajemen tentang Perkembangan Organisasi . Didalam penyusunan makalah ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, terutama kepada bapa . selaku dosen dan pembimbing mata kuliah manajemen ini. Namun penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga di masa yang akan datang saya mampu menyusun tugas baik itu mandiri atau pun kelompok, dengan lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amin Akhirnya, saya sampaikan terima kasih sekali lagi atas perhatian dan dukungan dari para pembaca. Wassalam.

Bandung, Juni 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar pembentukan strategi. Atau dengan kata lain, ingin diketahui pola umum perkembangan didalam suatu organisasi, dan keterlibatan pihak manajerial dalam pengembangan organisasi. Strategi sendiri bagi suatu organisasi / perusahaan sangat penting, terlebih lagi melalui proses perumusan secara analitis dan dengan sengaja. Dengan perumusan strategi , akan memberikan keberhasilan yang pencapaian tujuan organisasi. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, penemuan dan kemajuan teknologi informasi berkembang sangat cepat, sehingga kebutuhan organisasi untuk memiliki manajer yang menguasai teknologi ini menjadi semakin penting. Hal ini menjadi tuntutan bagi para manajer, kalangan profesional dan para pegawai tata usaha, untuk memungkinkan mereka melaksanakan tugas-tugas yang berbasis informasi secara lebih efektif dan efisien serta dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi organisasi dengan cara-cara baru. Disamping itu, aplikasi teknologi informasi yang canggih bagi suatu organisasi juga dimaksudkan untuk mengantisipasi lingkungan organisasi yang berubah cepat dan meningkatkan kemampuan kompetitif organisasi tersebut. Untuk kepentingan ini, maka suatu investasi untuk membangun sistem informasi yang canggih merupakan salah satu strategi organisasi yang sangat tepat.

II.

Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut, maka masalah-masalah ini dapat

dirumuskan menjadi :
1.

Apa yang di maksud dengan Pengembangan Organisasi?

2. 3. 4. 5. 6.

Mengapa Pengembangan Organisasi di anggap penting? Siapa yang berperan sebagai subjek dari Pengembangan Organisasi? Bagaimana tolak ukur prestasi dari suatu Organisasi? Mengapa tahap Pengembangan di dalan Organisasi itu diperlukan? Apa saja yang menjadi nilai dan sifat-sifat dasar dari Pengembangan Organisasi?

7. 8. 9.

Bagaimana proses dari suatu Pengembangan dalam suatu Organisasi? Apa saja tahapan dalam Pengembangan suatu Organisasi? Dan apakah evaluasi dalam suatu Pengembangan Organisasi itu penting ?

III.

Tujuan Tujuan dari penulisan ini antara lain untuk mengetahui pengertian dari

pengembangan Organisasi,seberapa penting pengembangan orgaanisasi,subjek yang berperan dalam Pengembangan Organisasi, tolak ukur prestasi suatu Organisasi, tahap Pengembangan Organisasi, nilai dan sifat-sifat dasar suatu Pengembangan Organisasi,proses suatu pengembangan suatu organisasi, tahapan pengembangan organisasi, dan pentingnya evaluasi di dalam Pengembangan Organisasi. Tujuan untuk penulis sendiri, untuk memenuhi tugas mandiri dari mata kuliah Manajemen. IV. Sistematika Penulisan BAB I berisikan Latar Belakang, Perumusan masalah, Tujuan dan Sistematika Penulisan. BAB II berisikan Pengertian Pengembangan Organisasi, Tujuan Pengembangan Organisasi, Tahapan Pengembangan Organisasi, nilai dan sifat-sifat dasar suatu Pengembangan Organisasi,proses suatu pengembangan suatu organisasi. BAB III berisikan Kesimpulan dan Saran BAB IV berisikan Daftar Pustaka

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pengembangan Organisasi Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Ada beberapa pengertian mengenai Pengambangan Organisasi, yaitu ; 1. PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi 2. PO merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi 3. PO lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan 4. PO meliputi perubahan yang sengaja direncanakan Alasan akan pentingnya Pengembangan Organisasi, antara lain : 1. Perubahan adalah pertanda kehidupan 2. Perubahan memberikan harapan 3. Pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan 4. Pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru

Manusia dalam suatu organisasi mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena manusia bisa mengetahui masukan yang perlu diambil dari lingkungan, cara

mendapatkan dan menangkap masukkan tersebut menggunakan teknologi, mampu mengolah atau mentransformasikan masukan-masukan tersebut menjadi suatu keluaran atau hasil yang berarti. Manusia menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi, maka perhatian dari pimpinan sangat diperlukan. Perencanaan dan pengawasan dari pimpinan sangat diperlukan dengan didukung oleh semangat kerja dari karyawan sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai pada tingkat yang optimal. Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi, efektifitas dan kesehatan : 1. Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan keluaran maksimum). 2. Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai 3. Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas

Tujuan Pengembangan Organisasi ; 1. Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota organisasi 2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka 3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi 4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.

Sifat-sifat dasar PO : 1. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan

didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi 2. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian 3. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi 4. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bagian yang penting 5. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi 6. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi Nilai-nilai dalam PO : 1. Penghargaan akan orang lain 2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab 3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang) 4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan) 5. Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses pengembangan organisasi). 6. Nilai yang berorientasi pada humanisme

Proses Pengembangan Organisasi ; 1. Pengenalan masalah 2. Diagnosis Organisasional 3. Pengembangan strategi perubahan 4. Intervensi 5. Pengukuran dan Evaluasi

Strategi Pengembangan Organisasi Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar. Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Latihan Kepekaan (sensitivity taining); Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi. 2. Kisi Pengembangan Organisas; Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi. 3. Survai Umpan Balik; Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif. 4. Konsultasi Proses; Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi. 5. Pembentukan Tim; Adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik tim building

sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks. 6. Transcational Analysis (TA); TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan. 7. Intergroup Activities; Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut. 8. Third-party Peacemaking;Dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok. Tahapan Pengembangan Organisasi Setelah dipahami akan strategi yang dapat dipakai tersebut diatas maka ada beberapa tahapyang dapat dilakukan dalam penerapan pengembangan organisasi tersebut. Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap: 1. Tahap Pengamatan Sistem Manajemen atau Tahap Pengumpulan Data; Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah: (a) Fungsi utama tiap unit organisasi, (b) Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, (c) Proses pengambilan keputusan serta

pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit, (d) Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan antar individu dalam organisasi. 2. Tahap Diagnosis dan Umpan Balik; Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen elemen tersebut, di antaranya: (a) Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi, (b)Tanggung jawab: kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi, (c) Identitas: kejelasan misi dan peran masing masing unit, (d) Komunikasi: kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi, (e)Integrasi; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis, (f) Pertumbuhan; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan, serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama 3. Tahap Pembaruan dalam Organisasi; Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan puncak. 4. Tahap Implementasi Pembaruan; Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi: (a) Perubahan struktur, (b) Perubahan proses dan prosedur, (c) Penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi, (d)Penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unut dan anggota dalam organisasi. Setelah segala sesuatunya berjalan dalam masa yang telah di tentukan bersama maka selanjutnya adalah perlu diadakan evaluasi, hal ini sangat diperlukan guna mengetahui akan segala kekurangan dalam perjalanan organisasi selama ini sehingga pada kedepannya dapat dilakukan suatu perbaikan dan pada akhirnya organisasi dapat berjalan sesuai dengan

tujuannya yang menciptakan organisasi moderen yang siap dalam menjawab tuntutan zaman dan berkualitas. Ada sejumlah langkah dasar, yang perlu diterapkan dalam hal menyelenggaraka diagnosis keorganisasian sebagai berikut:

Mengenal dan menafsirkan masalah yang dihadapi, dan merasakan kebutuhan akan perubahan Mendeterminasi kesiapan dan kemampuan organisasi yang bersangkutan untuk berubah Mengidentifikasi sumber-sumber daya manajerial dan angkatan kerja untuk perubahan dan Mendeterminasi sebuah strategi perubahan dan sasaran-sasarannya.

BAB III KESIMPULAN

i.

Kesimpulan
Pengembangan organisasi merupakan salah satu pokok bahasan yang penting dalam perbincangan organisasi. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia, pekerjaan dan lingkungan kerja atau organisasi dimana berada merupakan tiga hal yang saling berkaitan secara erat, dan dalam pada itu pengembangan organisasi diperlukan tidak lain untuk meningkatkan efektifitas organisasi yang berkualitas.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/21783956/Manajemen-Pengembangan-organisasi

http://zizer.wordpress.com/2009/11/26/pengembangan-organisasi/ http://www.scribd.com/doc/39391971/Tahapan-pengembangan-Organisasi http://arokhman.blog.unsoed.ac.id/2009/05/24/nilai-ydalam-pengembangan-organisasi/ http://organisasiatr.wordpress.com/ http://www.lrckesehatan.net/pedoman/pedoman_kalakarya_pengembangan_organisasi.htm http://kendariekspres.com/content/view/1177/30/ http://www.stail.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=159:strategi-komunikasipengembangan-organisasi&catid=44:jurnal-ilmiah&Itemid=95 http://basuki1.ganeca.net/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=14

Anda mungkin juga menyukai