ANALISIS
LINGKUNGAN
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN DAN INDUSTRI
(ENVIRONMENTAL SCANNING AND INDUSTRY ANALYSIS)
PENDAHULUAN
Model dasar manajemen strategis dimulai dengan analisis ligkungan. Sebelum mulai
merumuskan strategi, pertama-tama perusahaan harus menganalisis lingkungan eksternal (external
environment) untuk mengidentifikasi peluang (opportunities) dan ancaman (threats) serta lingkungan
internal (internal environment) untuk mengidentifikasi kekuatan (strenghts) dan kelemahan
(weaknesses). Analisis lingkungan adalah pemantauan, penilaian, dan penyebarluasan informasi
mengenai lingkungan eksternal dan internal kepada orang-orang penting di perusahaan.
Analisis lingkungan eksternal meliputi analisis terhadap lingkungan alam (natural
environment), lingkungan sosial (societal environment) dan lingkungan tugas (task environment).
Analisis lingkungan tugas disebut juga analisis industri.
Manajemen Strategis 24
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
manusia, yang disebabkan oleh aktivitas manusia dalam komunitas industri secara umum disebut
polusi. Keprihatianan spesifik mencakup pemanasan global, hilangnya habitat dan keanekaragaman
hayati, serta polusi udara, air, dan tanah. Sebagai penyumbang utama terhadap polusi, perusahaan
dianggap bertanggung jawab untuk menghilangkan racun yang dihasilkan dari proses manufakturnya
dan membersihkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu, perusahaan harus menganalisis lingkungan alam sebagai faktor yang yang
harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Lebih dari itu, manajemen harus memasukkan
dampak aktivitas perusahaan terhadap lingkungan alam ke dalam proses pengambilan keputusan
strategisnya. Strategi untuk mengurangi penggunaan energi yang menghasilkan emisi karbondioksida
yang tinggi sebagai penyebab utama pemanasan global adalah salah satu contoh keputusan strategis
yang mempertimbangkan dampak aktivitas perusahaan terhadap lingkungan.
Regulasi lingkungan hidup ikut mempengaruhi arah strategi perusahaan di seluruh dunia.
Banyak perusahaan yang mengkhawatirkan konsekuensi dari regulasi lingkungan hidup yang mahal
dan sangat membatasi. Tetapi beberapa produsen memandang pengendalian baru ini sebagai sebuah
peluang, menangkap pasar dengan produk yang membantu pelanggan untuk memenuhi standar
hukumnya sendiri dengan menciptakan produk yang ramah lingkungan. Sedangkan perusahaan lain
menganggap biaya yang dihabiskan untuk lingkungan hidup menghambat pertumbuhan dan
produktivitas operasinya.
Manajemen Strategis 25
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
Manajemen Strategis 26
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
Manajemen Strategis 27
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
produk dan jasa yang diperlukan karena ketidakhadiran wanita tersebut di rumah. Perusahaan
yang mengantisipasi atau bereaksi cepat terhadap perubahan ini menawarkan produk dan jasa,
seperti makanan siap saji, oven microwave, dan pusat penitipan anak.
Perubahan sosiokultural mendasar yang kedua adalah tumbuhnya minat konsumen dan
karyawan terhadap masalah kualitas hidup. Bukti-bukti mengenai perubahan ini terlihat dalam
negosiasi kontrak baru-baru ini. Selain tuntutan tradisional seperti kenaikan gaji, para pekerja
juga menuntut manfaat lain seperti cuti, jam kerja yang lebih fleksibel, atau empat hari kerja
dalam seminggu, kompensasi cuti yang dapat diperoleh sekaligus, dan peluang untuk mengikuti
pelatihan.
Perubahan sosiaokultural mendasar ketiga adalah perubahan distribusi usia dari populasi.
Perubahan nilai sosial dan meningkatnya penerimaan terhadap metode keluarga berencana yang
lebih baik diperkirakan akan meningkatkan usia rata-rata populasi di suatu negara. Tren ini akan
memiliki dampak yang semakin tidak menguntungkan terhadap produsen yang produknya
didominasi oleh barang-barang berorientasi kaum muda dan mengharuskan dilakukannya
perubahan terhadap strategi pemasaran jangka panjang perusahaan. Di lain sisi, produsen
produk perawatan kulit dan rambut telah mulai menyesuaikan penelitian dan pengembangannya
untuk mencerminkan antisipasi terhadap perubahan permintaan.
Menerjemahkan perubahan sosiokultural ke dalam ramalan dampak bisnis merupakan
proses yang sulit. Namun, estimasi yang didasarkan pada informasi mengenai dampak dari
berbagai perubahan seperti pergeseran geografis dalam populasi serta perubahan nilai kerja,
standar etika, dan orientasi agama dapat membantu suatu perusahaan yang memiliki strategi
untuk mencapai kemakmuran.
Sebagai contoh, bagi perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) seperti
produsen telepon seluler, perbedaan bahasa di berbagai negara disikapi dengan cara membuat
produk telepon seluler yang menyediakan fitur dalam berbagai bahasa karena tidak semua
negara di dunia terbiasa dengan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.
Manajemen Strategis 28
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
industri. Kerangka analisisnya yang didefinisikan dengan baik membantu para manajer strategis
untuk mengaitkan antara faktor lingkungan eksternal lain dan dampaknya terhadap lingkungan tugas
atau industri di mana perusahaan berada.
Kelima kekuatan dasar tersebut adalah: ancaman dari pendatang baru, kekuatan tawar dari
pemasok, kekuatan tawar dari pembeli, ancaman dari produk atau jasa pengganti, dan persaingan
antara perusahaan yang sudah ada. Wheelen dan Hunger (2010) menambahkan kekuatan keenam
yaitu kekuatan relatif dari stakeholder lainnya. Keenam kekuatan dasar tersebut disajikan pada
gambar berikut.
Potential
Governments, Entrants
Competitors Bargaining
Stakeholders
Bargaining
Gambar 3.1
Kekuatan yang Mendorong Persaingan Industri
Sumber: Wheelen dan Hunger (2010:62)
Manajemen Strategis 29
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
Manajemen Strategis 30
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
Manajemen Strategis 31
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
PENUTUP
1. Kesimpulan
Analisis lingkungan yang perlu dilakukan pertama kali oleh perusahaan dalam manajemen
strategis adalah analisis lingkungan eksternal dan industri. Analisis ini meliputi analisis lingkungan
alam, analisis lingkungan sosial dan analisis lingkungan tugas atau industri.
Manajemen Strategis 32
Bab III – Analisis Lingkungan dan Industri
Sebagai penyumbang utama terhadap polusi dan kerusakan lingkungan, perusahaan harus
menganalisis lingkungan alam sebelum melakukan perumusan strategi. Manajemen juga harus
memasukkan dampak aktivitas perusahaan terhadap lingkungan alam ke dalam proses pengambilan
keputusan strategisnya. Analisis lingkungan sosial meliputi analisis terhadap faktor-faktor ekonomi,
teknologi, politik-hukum, dan sosiokultural. Adapun analisis lingkungan tugas atau analisis industri
dilakukan dengan mempertimbangkan 6 kekuatan yang mendorong persaingan industri yaitu:
(1) ancaman dari pendatang baru, (2) persaingan di antara perusahaan yang sudah ada, (3) ancaman
dari produk atau jasa pengganti, (4) kekuatan tawar dari pembeli, (5) kekuatan tawar dari pemasok,
dan (6) kekuatan relatif dari stakeholder lainnya.
Ada 4 tipe strategis pesaing yang perlu diketahui oleh manajer sebelum merumuskan
strateginya yaitu defenders, prospectors, analyzers, dan reactors.
2. Pertanyaan
a. Jelaskan tujuan analisis lingkungan eksternal
c. Jelaskan analisis lingkungan sosial dengan keempat faktornya dan hubungannya dengan
strategi perusahaan
d. Gambarkan dan jelaskan 6 kekuatan pendorong persaingan industri dalam analisis lingkungan
3. Praktik/Studi Kasus
a. Individu:
Berikan contoh riil masing-masing satu perusahaan yang memenuhi karakteristik dari 4 tipe
strategis pesaing. Jelaskan argumen anda mengapa perusahaan tersebut dikategorikan pada
tipe tersebut.
b. Kelompok:
Bentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. Identifikasi satu perusahaan kemudian lakukan
analisis lingkungan eksternal untuk perusahaan tersebut.
Manajemen Strategis 33