Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Sari Sundala Fitri

NIM : 16213069

KELAS : Keuangan dan Perbankan B

MATA KULIAH : Etika Bisnis Islam

Analisis PT. Perusahaan Gas Negara terhadap Penerapan GCG serta


Hubunganya dalam Etika Bisnis

1. Nama Perusahaan : PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)

2. Jenis Perusahaan : Perusahaan Pelat Merah atau merupakan PT. Perusahaan Gas
Negara dimiliki BUMN atau Publik.

3. Aktivitas Perusahaan : Sebagai penyedia Utama Gas Bumi, Perusahaan Gas


Negara memiliki dua bidang usaha distribusi (penjualanan) dan transmisi (transportasi)
gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha. Usaha distribusi
meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualanan gas bumi melalui
jaringan pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Sedangkan
usaha transmisi (transportasi) merupakan kegitan pengangkutan (transportasi) gas bumi
melalui jaringan pipa tarnsmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri.

4. Penerapan GCG PT. Perusahaan Gas Negara terhadap Karyawan

Pelaksanaan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate


Governance) menjadi pondasi terwujudnya integritas tinggi di kalangan insan PGN di
seluruh lini perusahaan. Hal tersebut mendorong keberlanjutan terlaksananya
transformasi dalam tubuh PGN yang semula perusahaan dengan kegiatan distribusi dan
transmisi gas bumi melalui pipa menjadi perusahaan energi yang menjalankan produksi
lapangan gas, pengaliran gas melalui berbagai modal, pemeliharaan sistem jaringan pipa
gas dan pengelolaan jaringan serat optic untuk mendukung pengelolaan usaha secara
keseluruhan. Berikut ini penerapan GCG PT. Perusahaan Gas Negara :

A. Transparansi

PGN telah menerapkan prinsip transparansi yaitu mengimplementasikan di


perusahaan berkaitan dengan keterbukaan akan informasi bagi pihak-pihak yang terkait,
yang mencakup segala informasi yang dibutuhkan dan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan mengenai perusahaan dan diupdate setiap ada informasi baru
yang perlu disampaikan. Kondisi perusahaan serta tertera pemberian informasi karir jika
ingin bergabung dalam tim PGN.
B. Akuntabilitas

Akuntabilitas yang baik dalam suatu perusahaan harus dapat dipertahankan dan
dipertanggungjawabkan. Penerapan prinsip yang kedua yaitu prinsip akuntabilitas ada
kekurangan dibagian perulunya menambah Whistle Blowing Systems (WBS) dalam
perusahaan. PGN berkomitmen untuk memerangi tindak korupsi dan penyelewengan
lainnya melalui pelarangan bagi Insan PGN melakukan perbuatan yang mendorong
terjadinya korupsi seperti memberi atau menerima suap. Salah satu langkah strategis
dalam pencegahan tindak korupsi adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan
pelanggaran (whistleblowing system). Seluruh SDM di bidang pengawasan PGN telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai prosedur audit dan pendeteksian risiko
penyimpangan seperti fraud auditing, investigative audit, dan advanced internal
auditing, sebagai komitmen PGN dalam memerangi korupsi. Untuk meningkatkan
semangat anti korupsi pada setiap Insan PGN, pendidikan dan pelatihan anti korupsi
digelar dalam bentuk seminar dan lokakarya.

C. Responbilitas

PGN telah menerapkan prinsip responbilitas terhadap karyawan dalam upayanya


meningkatkan integritas dan pemahaman insan PGN atas praktek-praktek yang dapat
merugikan perusahaan, telah dilakukan kegiatan-kegiatan yang mendorong setiap insan
PGN untuk tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai positif yang telah diyakini bersama
dapat menjadikan PGN menjadi perusahaan yang kredibel dan mempunyai nilai tambah
bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Peningkatan nilai setiap insan PGN yang
berintegritas dan professional tentunya menjadi prioritas yang dibangun secara terus-
menerus dan berkelanjutan. Serta tanggung jawab Direksi berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perseroan dan mewakili PGN baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuaidengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugasdan
bertanggung jawab secara kolegial, sekalipundapat bertindak dan mengambil keputusan
sesuai pembagian tugas dan wewenangnya, termasuk dalam aspek ekonomi, lingkungan
dan sosial.

5. Hubungan antara Etika Bisnis dengan Good Corporate Governance (GCG) :

Kegiatan bisnis sering diidentikkan dengan mencari untung yang sebesar-


besarnya. Di Indonesia, para pelaku bisnis memegang prinsip ini, Akibatnya dalam
dunia bisnis segala cara seolah dihalalkan asal mendapat untung. Para pelaku bisnis
kadang kala tidak peduli apakah ada pihak lain yang dirugikan atau menderita karena
praktek bisnis yang dilakukannya.
Maka dari itu hubungan etika bisnis dengan GCG merupakan sumber daya yang
dimiliki menjadi tolok ukur penting dalam menilai kinerja. Di sisi lain yang ingin
memiliki keunggulan bersaing akan selalu memperbaiki proses bisnisnya secara
berkelanjutan dengan Good corporate governance akan tercipta jika terjadi
keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan (stakeholders) dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk mengetahui apakah kesimbangan kepentingan telah tercipta maka sistem
pengendalian harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan iklim
yang kondusif bagi tercapainya tujuan bersama. Seperti PT. Perusahaan Gas Negara
terapkan dalam bentuk code of Conduct (kode Etik) yaitu ProCISE (Professionalism,
Continuous Improvement, Integrity, Safety, Excellent Service) Kode Etik Insan PGN
berisi tentang Pedoman Perilaku Insan PGN dalam aktivitas kerja sehari-hari dan tata
cara berhubungan dengan para pemangku kepentingan. Kode Etika Insan PGN juga
memberikan petunjuk praktis yang mengatur tentang benturan kepentingan, korupsi,
suap, gratifikasi, pengelolaan informasi, dan lain-lain.

Sumber :
http://www.pgn.co.id/tata-kelola
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Gas_Negara#
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/06/123929026/pgn-raih-gold-stevie-award

Anda mungkin juga menyukai