Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SAHAM DAN OBLIGASI SERTA PENILAIANNYA


Makalah ini Disusun untuk Pemenuhan Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Lanjutan

Dosen Pengampu : Dean Subhan Saleh, S.E., M.M

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Femmy Chania (030119117)


2. Rani Siti Nurhasanah (030119104)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
TAHUN 2021 / 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Saham dan Obligasi Serta Penilainnya” yang
diselesaikan pada tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas
perkuliahan yaitu mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan yaitu
Bapak Dean Subhan Saleh, S.E., M.M, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan serta pengetahuan kami selaku mahasiswa. Terimakasih juga kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwakarta, 9 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii

BAB I...................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2

C. Tujuan.......................................................................................................................................2

BAB II.................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.................................................................................................................................3

1. PENGERTIAN SAHAM..........................................................................................................3

2. JENIS JENIS SAHAM.............................................................................................................3

3. PENILAIAN SAHAM..............................................................................................................5

4. PENGERTIAN OBLIGASI......................................................................................................8

5. JENIS-JENIS OBLIGASI........................................................................................................8

6. JENIS OBLIGASI DI INDONESIA..........................................................................................11

7. PENILAIAN OBLIGASI.........................................................................................................12

BAB III.............................................................................................................................................14

PENUTUP........................................................................................................................................14

Kesimpulan.......................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepimilikan seseorang atau
badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga
yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau
yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga
pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli
saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegan saham perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waku tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham di pengaruhi oleh
4 aspek yaitu : pendapatan, dividen, aliran kas, dan prtumbuhan. Pada penelitian ini yang
akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham, dimana harga saham
dianggap sebagai nilai sekarang dari seluruh deviden yang diharapkan dimasa mendatang.
Obligasi dan saham keduanya adalah instrumen keuangan yang disebut sekuriti
namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahan
penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi
pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu
jangja waktu yang ditetapkan dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi
dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali pada obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka
waktu jatuh tempo
1 Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit"
obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah pemberi
pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar
oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi
penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan
sumber dana dari luar perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian saham ?
2. Apa itu jnis saham ?
3. Bagaimana pnilaian saham ?
4. Apa itu nilai saham ?
5. Apa itu nilai intrinsik ?
6. Apa yang dinamakan obligasi ?
7. Apa macam-macam obligasi ?
8. Apa saja karakter obligasi?
9. Bagaimana penilaian obligasi ?

C. Tujuan
1. Agar kita mengerti tentang Saham dan Penilaian Saham
2. Mengenal jenis-jenis Saham dan manfaatnya,
3. Agar mahasiswa paham apa yang dinamakan obligassi
4. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam obligasi
5. Agar mahasiswa mengetahui karakter-karakter obligasi
6. Agar mahasiswa dapat menghitung penilaian dari obligasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SAHAM

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham,
memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang
untuk ‘menjual’ kepentingan dalam bisnis – saham (efek ekuitas) – dengan imbalan uang
tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan
obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder
(secondary market).

2. JENIS JENIS SAHAM


1. Jenis saham berdasarkan kepemilikan

a. Saham biasa (Common Stocks)

Saham biasa adalah jenis saham yang mampu melakukan klaim kepemilikan
sesuai keuntungan dan kerugian yang didapatkan perusahaan. Tetapi pemegang
saham mempunyai kewajiban yang terbatas. Contoh saham biasa yaitu saham
waran. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka pemilik saham biasa
hanya akan memperoleh prioritas paling akhir dalam hal pembagian keuntungan
perusahaan. Tetapi jumlah kerugian maksimum yang ditanggungnya sesuai
besaran dana yang diinvestasikan.

b. Saham preferen (Preferred Stocks)

Saham preferen adalah jenis saham gabungan antara saham biasa dan obligasi.
Secara keseluruhan mirip seperti saham biasa, perbedaannya hanya pada tingkat
suku bunga keuntungan yang diperoleh. Suku bunga saham preferen bersifat tetap
karena mengandung campuran obligasi. Selain itu, pemilik mempunyai hak tebus
yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.

2. Jenis saham berdasarkan cara pengalihannya:

a. Saham atas unjuk (Bearer Stocks)

Saham atas tunjuk adalah saham yang nama kepemilikannya tidak tertulis dalam
lembar kertas agar jenis saham ini mudah dipindahtangankan. Tujuan saham ini
diperuntukkan jual beli sehingga mudah dipindahtanganka tanpa harus mengurus

3
melalui badan hukum. Bukti kepemilikan berdasarkan siapa yang memegang
saham tersebut.

b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Saham atas nama adalah kepemilikan saham terbukti pada nama yang tertulis di
surat berharga. Sehingga cara pengalihannya harus melalui prosedur hukum untuk
melakukan balik nama saham.

3. Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan

a. Blue Chip Stocks

Blue Chip Stocks adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bereputasi
tinggi. Perusahaan yang mengeluarkan saham blue chip biasanya sebagai
petinggi di industri tersebut dan mempunyai penghasilan yang stabil serta
konsisten dalam membayar bagi hasil. Akibatnya saham jenis ini banyak diincar
oleh investor.

b. Income Stocks

Income Stocks adalah saham unggulan yang selalu membayar dividen atau laba
lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan periode sebelumnya. Sehingga
saham jenis ini biasanya memiliki pendapatan yang selalu meningkat tiap
periode.

c. Growth Stocks

Growth Stocks adalah saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan selalu


tinggi, walaupun perusahaan tersebut tidak selalu dari perusahaan petinggi di
industri tersebut. Saham Growth Stocks dibagi menjadi dua yaitu Well-Known
dan Lesser-Known. Well-known merupakan saham growth stock yang berasal
dari perusahaan petinggi suatu industri. Sebaliknya, Lesser-Known adalah saham
growth-stock dari perusahaan kurang populer.

d. Speculative Stocks

Speculative Stocks adalah saham dengan keuntungan tinggi namun tidak dapat
memberikan laba secara konsisten. Jenis saham ini cocok bagi investor dengan
profil risiko high risk.

e. Counter Cyclical Stocks

4
Counter Cyclical Stocks adalah saham memiliki kondisi paling stabil saat situasi
ekonomi bergejolak. Hal ini dikarenakan saham ini tidak akan terpengaruh
dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Namun keuntungan saham ini bergantung
pada perusahaan yang mengeluarkan saham.

Jenis-jenis harga saham

1. Harga Nominal: Harga nominal adalah harga yang tercantum secara jelas pada
lembar saham yang dikeluarkan suatu perusahaan. Besaran harga tersebut harus
dibayarkan oleh investor di awal sebagai modal.
2. Harga Perdana: Harga perdana adalah harga yang berlaku saat adanya
penawaran umum. Walau setiap lembar saham tercantum harga nominal yang
telah ditetapkan, namun prakteknya belum tentu sama. Biasanya terjadi tawar
menawar. Selain itu, perusahaan juga bisa mengeluarkan harga lebih rendah atau
sebaliknya. Apabila harga saham perdana lebih besar dibanding harga nominal,
maka selisih harga tersebut dinamakan agio.
3. Harga Pembukaan (Opening Price): Harga pembukaan adalah harga saham
yang berlaku ketika pasar saham mulai dibuka.
4. Harga Pasar (Market Price): Harga pasar adalah harga saham yang tercantum
pada bursa efek saham masa itu. Biasanya harga pada bursa bergantung pada
permintaan dan penawaran saat diperdagangkan. Saham dengan harga pasar
selalu memiliki nilai yang berubah-ubah.
5. Harga penutupan (Closing Price): Harga penutupan adalah harga terakhir dari
penawaran yang ada di bursa efek. Misalkan bursa efek dibuka pada pagi hari
dan akan ditutup pada sore hari pukul 17.00 WIB, maka harga yang tertera saat
pukul 17.00 WIB adalah harga penutupan.

3. PENILAIAN SAHAM
Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham akan dibahas disini, yaitu nilai
buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai
buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar
merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari
saham.
 Nilai Buku dan Nilai-Nilai Lain yang Berhubungan
a. Nilai Nominal
Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang
ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Kepentingan dari nilai nominal
adalah utuk kaitannya dengan hukum. Nilai nominal ini merupakan modal per
5
lembar yang secara hukum harus ditahan di perusahaan untyk proteksi kepada
kradiator yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham (Keiso dan
Weygandt, 1996, hal. 576). Kadangkala suatu saham tidak mempunyai nilai
nominal (no-par value stock).

Untuk saham yang tidak mempunyai nilai nomnal, dewan direksi umumnya
menetapkan nilai sendiri (stated value) perlembarnya. Jika tidak ada nilai yang
ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal secara hukum adal ah
semua penerimaan bersih (proceed) yang diterima oleh emiten pada waktu
mengeluarkan saham bersangkutan.
b. Agio Saham
Agio saham (additional paid-in capital atau in excess of par value) merupakan
selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai
nominal sahamnya.
c. Nilai Modal Disetor
Niali modal disetor (paid in capital) merupakan total yang dibayar oleh
pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham
preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan
penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham. Jika perusahaan
mengeluarkan dua kelas saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, saham
preferen disajkan terlebih dahulu diikuti oleh saham biasa di neraca untuk
menunjukan urutan haknya.
d. Laba Ditahan
Laba ditahan (retained earnings) m erupakan laba yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham. Laba yang tidak dibagi ini dinvestasikan kembali ke
perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan dalam penyajiannya di
neraca menambah total laba yang disetor, karena laba ditahan ini milik
pemegang saham yang berypa keuntungan tidak dibagikan, maka nilai ini juga
akan menambah ekuitas pemilik saham di neraca.
e. Nilai Buku
Nilai buku (book value) per lembar sham menunjukan aktiva bersih (net
assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham.

6
Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham
adalah seagai berikut.

1) Hitungan nilai ekuitas saham preferen


Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price)
ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham
preferen yang beredar. Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai
nominal yang digunakan. Di dalam peritungan ini, agio saham untuk
saham preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham preferen
tidak mempunyai hak untuk agio ini walaupun berasal dari saham
preferen, sehingga nilai aigo ini dimasukkan sebagai tambahan nilai
ekuitas saham biasa.
2) Hitung nilai ekuitas saham biasa
Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total
ekitas dengan nilai ekuitas saham preferen.
3) Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham
biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
 Nilai Pasar
Niali pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan
nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah
harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh
pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
bersangkutan di pasar bursa.
 Nilai Intrinsik
Harga saham di pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Nilai
seharusnya ini disbut dngan nilai fundamnetal (fundamental value) atau nilai
intrinsik (intrinsic value). Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk
menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fudamental
(fundamental security analiysis) atau analisis perusahaan (company analysis) dan
analisis teknis (tevhnical analysis). Analisis fundamental menggunakan data
fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan(misalnya laba,
deviden yang dibayar, penjualan dan alain sebaginya), sedangkan analisi teknis
menggunakan data pasar dari saham (misalanya harga dan volume taransaksi
saham) untuk menetukan dari saham. Analisis teknis banyak digunakan oleh
praktisi dalam menentukan harga saham. Sedang analisis fundamental banyak
7
digunakan oleh akademisi.

4. PENGERTIAN OBLIGASI

Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977 hal 128), definisi obligasi adalah sebagai
berikut : “Obligasi adalah suatu pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang
mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara
periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap”.

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan
yang menerbitkan obligasi. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi serta
tingkat bunga obligasi.

Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam


jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang
bank. Karena obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya
antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan
menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka
panjang.Investor meemiliki pilihan dalam berinvestasi dalam obligasi.

5. JENIS-JENIS OBLIGASI
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi (bond
indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan oleh
kontrak perjanjian tersebut, macam obligasi antara lain :

a. Berdasarkan penerbit obligasi (issuer)

1) Obligasi pemerintah: Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.

2) Obligasi perusahaan milik negara (state owned company) :Contoh penerbit


obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian, Pelabuhan
Indonesia, dan lain-lain.

3) Obligasi perusahaan swasta: Contoh penerbit obligasinya adalah Astra


Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada,
Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra development,
Tjiwi Kimia, dan lain-la

b. Berdasarkan sistem pembayaran bunga

1) Obligasi Kupon (Coupon Bond): Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu


obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada yang setiap
triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang
8
dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut.
Bagian inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah
bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga
tahunan. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
2) Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai
kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik,
dimana bunga langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian sehingga
akan mengurangi harga obligasi.Misalnya investor membeli obligasi zero
coupon dengan nilai nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya membayar
dengan harga Rp 700.000. Pada saat jatuh tempo, uang pokok akan
dibayarkan penuh sebesar Rp 1.000.000.
c. Berdasarkan tingkat bunganya

1) Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond): Bunga pada obligasi ini
ditetapkan pada awal penjualan obligasI dan tidak berubah sampai dengan
jatuh tempo.
2) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond): Bunga pada
obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama,
sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat
bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi
dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif terhadap suatu patokan
suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering Rate),
1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank Offering Rate).
3) Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond): Obligasi jenis ini
merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga mengambang.
Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada periode awal,
dan periode selanjutnya bunganya mengambang.

d. Berdasarkan jaminannya

1. Collateral: Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh
tempo obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal
obligasi maka perusahaan penerbit menyediakan sejumlah aset milik
perusahaan sebagai jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat
kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa pemodal tidak akan
mengalami kerugian.
2. Debetur: Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak
menjamin dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas
perusahaan. Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk
membayar bunga dan nilai nominal obligasi.
3. Subordinate debenture: Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang
obligasi diklasifikasikan berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih
dahulu. Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling mendapat prioritas
9
untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe subordinate debenture dibayar setelah
debenture. Oleh karena itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang
mempunyai risiko tinggi.
4. Obligasi pendapatan (Income bonds): Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan
aset tertentu. Di samping itu, perusahaan penerbit tidak mempunyai
kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang obligasi.
Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila laba yang dicapai
cukup untuk membayar bunga. Perusahaan penerbit tidak mempunyai utang
bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu membayar bunga.
5. Obligasi Hipotek (Mortgage): Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu
dan aset yang dijadikan agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut
merupakan aset yang tidak bergerak misalnya, tanah dan gedung. Apabila
perusahaan melalaikan janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk
menutupi kewajiban perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, aset
perusahaan yang baru secara langsung menjadi agunan.

e. Dari segi tempat penerbitannya

1) Obligasi domestik (Domestic Bond): Obligasi yang diterbitkan oleh


perusahaan atau lembaga dalam negeri dan dipasarkan di dalam negeri.
Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam negeri (Indonesia).
2) Obligasi asing (Foreign Bond): Adalah obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan atau lembaga asing pada suatu negara tertentu di mana obligasi
tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee. Bond diterbitkan dan dipasarkan di
Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan dipasarkan di Jepang,
Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan sebagainya.
3) Obligasi Global (Global Bond): Obligasi yang diterbitkan untuk dapat
diperdagangkan dimanapun tanpa adanya keterbatasan tempat penerbitan
atau tempat perdagangan tertentu.
f. Berdasarkan segi konversi

1) Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond): Obligasi


konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik saham
penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan lain
yang dimiliki oleh penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham-saham
yang akan digunakan sebagai konversi obligasi akan dijadikan jaminan pada
wali amanat dan disimpan di bank kustodian.

2) Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond): Obligasi non konversi


merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi saham tetapi
hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh tempo
sebagaimana pada obligasi lainnya.

10
i. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:

1) Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan


sistem kupon bunga.

2) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan


menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua
macam obligasi syariah, yaitu:

a. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang


menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang
diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui
pendapatan emiten.
b. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah)
bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi
diterbitkan.

JENIS OBLIGASI DI INDONESIA

Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan
dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai
defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.

2 KARAKTER UTAMA OBLIGASI

Beberapa obligasi dijamin oleh aset spessifik yang harus diserahkan kepada pemegang
obligasi jika emiten gagal bayar,sementara obligasi lain tidak memiliki jaminan seperti
itu.untuk memahami obligasi penting memahami persyaratan sebagai berikut :

1. Nilai pari (par value)


Nilai pari biasanya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh prusahaan dan
dijanjikan dilunasi kembaali pada saat jatuh tempo.

2. Tingkat bunga kupon (coupont interest rate)


Didapat dari ketika pembayaran kupon tahunan biasanya disebutkan ,kemudian
dibagi nilai pari nya.

11
3. Tanggal jatuh tempo
Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan ,dimana nilai pari
harus dilunasi.

4. Ketentuan penebusan
Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emitenn harus membayar
jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi, jika obligasi
ingin ditebus.

5. Dana pelunasan
Memfasilitasi pelunasan emisi obligasi secara teratur,

6. Fitur lain
 Obligasi yanng dapat dikonversi :obligasi yang dapat ditukar dengan
lembar saham
 Obligasi yang diterbitkan dengan waran : fungsinya mirip dengan obligasi
yang dapat dikonversi .
 Obligassi yang dapat dijual kembali :memungkinkan investor menjual
keobligasi kembali pada perusahaan sebelum jatuh tempo pada harga yanng
telah ditentukan.
 Obligasi pendapatan :opsi ini hanya membayarkan bunga jika perusahaan
memiliki laba yang cukup untuk membayar bunga
 Obligasi daya beli :tingkat bungaa obligasi ini didasarkan pada suatu indeks
inflasi seperti indeks harga konsumen

3 PENILAIAN OBLIGASI

1. Bond Valuation 

Bond Valuation adalah sebuah penilaian obligasi merupakan teknik untuk menentukan
nilai wajar teoritis dari obligasi tertentu. Penilaian obligasi termasuk menghitung nilai
sekarang dari pembayaran bunga obligasi di masa depan, juga dikenal sebagai arus
kasnya. Dan nilai obligasi pada saat jatuh tempo, juga dikenal sebagai nilai nominal
atau nilai par. Karena nilai nominal obligasi dan pembayaran bunga ditetapkan,
investor menggunakan penilaian obligasi untuk menentukan tingkat pengembalian
yang diperlukan agar investasi obligasi bernilai.

Pengertian Bond valuation adalah cara untuk menentukan nilai wajar teoritis (atau nilai
par) dari obligasi tertentu. Ini melibatkan penghitungan nilai sekarang dari pembayaran
kupon obligasi yang diharapkan di masa depan, atau arus kas, dan nilai obligasi saat
jatuh tempo, atau nilai nominal. Saat nilai nominal obligasi dan pembayaran bunga
ditetapkan, penilaian obligasi membantu investor mengetahui tingkat pengembalian
yang akan membuat investasi obligasi sebanding dengan biayanya.

12
2. Karakteristik ikatan reguler meliputi:
 Tingkat kupon: Beberapa obligasi memiliki tingkat bunga, juga dikenal sebagai
tingkat kupon, yang dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap enam bulan.
Tingkat kupon adalah pengembalian tetap yang diperoleh investor secara berkala
hingga jatuh tempo.

 Tanggal jatuh tempo: Semua obligasi memiliki tanggal jatuh tempo, beberapa
berjangka pendek, yang lain berjangka panjang. Ketika obligasi jatuh tempo,
penerbit obligasi membayar kembali nilai nominal obligasi kepada investor.
Untuk obligasi korporasi, nilai nominal obligasi biasanya $ 1.000 dan untuk
obligasi pemerintah, nilai nominalnya adalah $ 10.000. Nilai nominal belum
tentu pokok yang diinvestasikan atau harga pembelian obligasi.

 Harga Saat Ini: Bergantung pada tingkat suku bunga di lingkungan, investor
dapat membeli obligasi dengan harga par, di bawah par, atau di atas par.
Misalnya, jika suku bunga naik, nilai obligasi akan turun karena tingkat kupon
akan lebih rendah daripada tingkat bunga dalam perekonomian. Jika ini terjadi,
obligasi akan diperdagangkan dengan harga diskon, yaitu di bawah par. Namun,
pemegang obligasi akan dibayar dengan nilai nominal penuh obligasi pada saat
jatuh tempo meskipun dia membelinya dengan harga kurang dari nilai nominal.

3. Penilaian Obligasi Pada Prakteknya


Karena obligasi adalah bagian penting dari pasar modal, investor dan analis
berusaha untuk memahami bagaimana berbagai fitur obligasi berinteraksi untuk
menentukan nilai intrinsiknya. Seperti saham, nilai obligasi menentukan apakah itu
investasi yang cocok untuk portofolio dan karenanya, merupakan langkah integral
dalam investasi obligasi. Penilaian obligasi, pada dasarnya, menghitung nilai
sekarang dari pembayaran kupon obligasi yang diharapkan di masa depan.

Nilai wajar teoritis suatu obligasi dihitung dengan mendiskontokan nilai sekarang
pembayaran kuponnya dengan tingkat diskonto yang sesuai. Tingkat diskonto yang
digunakan adalah yield to maturity, yaitu tingkat pengembalian yang akan diperoleh
investor jika menginvestasikan kembali setiap pembayaran kupon dari obligasi
dengan tingkat bunga tetap hingga obligasi jatuh tempo. Ini memperhitungkan harga
obligasi, nilai par, tingkat kupon, dan waktu jatuh tempo.

13
4 BAB III

5 PENUTUP

A. Kesimpulan
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham
dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai
intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham
tersebut.pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

 Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai
undervalued (harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau
ditahan Apabila saham tersebut telah dimiliki
 Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai
overvalued (harganya terlalu mahal)dan karenanya seharusnya Dijual
 Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar
harganya dan berada dalam kondisikeseimbangan.

Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel


ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi
perkiraan tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba
perusahaan,dividen yang dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Jenis-jenis obligasi dibagi menjadi 9 yaitu
Berdasarkan penerbit obligasi (issuer), Berdasarkan sistem pembayaran
bunga,Berdasarkan tingkat bunganya,Berdasarkan jaminannya,Dari segi tempat
penerbitannya,Dari segi pemeringkat,Berdasarkan call feature,Berdasarkan segi
konversi,Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil. Karakter utama obligasi ada 6 yaitu
Nilai pari (par value),Tingkat bunga kupon (coupon interest rate), Tanggal jatuh tempo,
Ketentuan penebusan, Dana pelunasan, Fitur lain.

14
6 DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.


Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jugianto, 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi. BPFE UGM. Yogyakarta
Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Saham
http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam
Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta,Salemba,2006)
Padjii Anoraga,S.E.,MM., Pengantar Pasar Modal,(Jakarta,PT Rineka Cipta,1995)
http://doweanali.blogspot.com/2012/12/pengertian-obligasi.html

15
16

Anda mungkin juga menyukai