Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV (Empat)

Nama : Afifah Amatullah Zainuddin


Susmita Fataruba
Suryani Pata Pata
Prodi : Akuntansi
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Dosen : Iwan S. Seber, SE., M.Si

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA


FAKULTAS EKONOMI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul
“analisis aktivitas pendanaan ” ini dapat kami diselesaikan. Shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya,
keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman.
Dengan segala kemampuan kami yang terbatas, makalah ini mencoba
menguraikan tentang tema, topik, dan judul. Dan dengan adanya makalah ini
kelompok kami berharap sedikit membantu para pembaca dan kelompok kami
sendiri dalam memahami cara menentukan tema, topik, dan judul yang baik dan
benar terkait dengan analisis akyivitas pendanaan.
Kelompok kami menyadari bahwa dalam Penulisan Makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis mohon saran dan kritiknya yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk
memperbaiki kualitas Makalah.
Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi kelompok
kami dan umumnya bagi kita semua yang membacanya.

Ternate, 30 Oktober 2022


Kelompok 4
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................
BAB II. LANDASAN TEORI...............................................................................
2.1 Pengertian Pendanaan..................................................................................
2.2 Kewajiban....................................................................................................
2.3 Sewa.............................................................................................................
BAB III. PEMBAHASAN.....................................................................................
3.1 Kewajiban....................................................................................................
3.1.1 Kewajiban Lancar............................................................................
3.1.2 Kewajiban Tak Lancar.....................................................................
3.1.3 Analisis Kewajiban..........................................................................
3.2 Pendanaan Di Luar Neraca..........................................................................
3.2.1 Contoh Pendanaan Di Luar Neraca..................................................
3.2.2 Entitas Bertujuan Khusus.................................................................
3.3 Ekuitas Pemegang Saham............................................................................
3.3.1 Modal Saham...................................................................................
3.3.2 Saldo Laba........................................................................................
3.3.3 Nilai Buku Per Lembar Saham.........................................................

BAB IV. PENUTUP...............................................................................................


4.1............................................................................................................ Kesimpulan
4.2..................................................................................................................Saran

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktvitas bisnis didanai dengan kewajiban atau ekuitas, atau keduanya.
Kewajiban merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan
pembayaran di masa depan dalam bentuk uang, jasa, atau aset lainnya. Kewajiban
merupakan klaim pihak luar atas aset dan sumber daya perusahaan kini dan masa
depan.
Aktivitas pendanaan (Financing Activities) adalah metode yang digunakan
dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-
kebutuhan perusahaan. Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu Investor
Ekuitas (Pemilik atau Pemegang Saham) dan Kreditor (Pemberi Pinjaman).
Pengembalian (Return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau
reinvestasi laba. Distribusi laba (Earning Distribution) adalah pembayaran dividen
kepada pemegang saham. Dividen dapat dibayar langsung dalam bentuk tunai
atau dividen saham, atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.
Pembayaran dividen (Dividend Payout) mengacu pada proporsi laba yang
didistribusikan, yang sering dinyatakan dalam rasio atau prosentase, yaitu rasio
pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pendanaan liabilitas keuangan?
2. Bagaimana pendanaan di luar laporan keuangan?
3. Bagaimana ekuitas pemegang saham?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendefinisan Kewajiban, baik
Kewajiban lancar maupun Tak Lancar. Juga untuk mendefnisikan
tentang pendanaan di luar neraca dan ekuitas pemegang saham
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu Aktivitas Investasi
2. Untuk mengetahui analisis aktivitas pendanaan di luarr
neraca
3. Untuk mengetahui kewajiban lancar dan tak lancar
4. Untuk mengetahui ekuuitas pemegang saham dan nilai
buku per lembar saham

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan dilakukannya penelitian ini, kiranya dapat memberikan manfaat
kepada berbagai pihak, seperti :
1. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang aktivitas
pendanaan yang diterapkan dalam perusahaan serta dapat
membandingkan dengan teori yang didapat selama perkuliahan.
2. Bagi Peneliti Berikutnya Sebagai bahan referensi untuk melakukan
penelitian yang sejenis dalam penyusunan Makalah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah suatu cara yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan untuk memproleh dana uang untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan
perusahaan. Dalam suatu aktivitas bisnis Terdapat dua sumber pendanaan
eksternal yaitu investor ekuitas (pemilik atau pemegang saham) dan kreditor
(pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan
tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan merupakan sumber
potensial untuk pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan
mendapatkan pengembalian atas investasi, setelah mempertimbangkan
pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko. Aktivitas
pendanaan juga diartikan sebagai aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Selain dari
investor, perusahaan juga bias memperoleh pendanaan dari kreditor. Terdapat
dua jenis kreditor: (1) kreditor hutang, yang secara langsung meminjamkan uang
kepada perusahaan, dan (2) kreditor operas, yang meminjamkan uang kepada
perusahaan sebagai bagian dari operasinya. Pendanaan hutang sering terjadi
melalui pinjaman (loan) atau melalui penerbitan efek seperti obligasi. Pemberi
hutang meliputi organisasi seperti bank, institusi simpan pinjam, dan institusi
keuangan atau non keuangan lainnya
Seperti investor ekuitas, kreditor berkepentingan atas pengembalian dan
risiko, namun berbeda dari investor ekuitas, pengembalian kreditor umumnya
ditentukan dalam kontrak pinjaman. Sedangkan pengembalian dari investor
ekuitas tidak dijamin dan tergantung pada tingkat laba di masa depan. Risiko
kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali
pinjaman dan bunga .

2.2 Pengertian Kewajiban


Kewajiban (liabilities) merupakan klaim pihak luar atas aset dan sumber
daya perusahaan kini dan masa depan . Kewajiban biasanya selalu didahulukan
pembayarannya daripada pemegang ekuitas. Kewajiban dapat berupa pendanaan
ataupun operasi. Kewajiban pendanaan ( financing liabilities) merupakan seluruh
pendanaan kredit seperti wesel berjangka panjang dan obligasi, pinjaman jangka
pendek, dan sewa . Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang
digunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar
kebutuhankebutuhan perusahaan . Kewajiban operasi ( operating liabilities)
merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan,
kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Umumnya kewajiban
dilaporkan sebagai kewajiban lancar (current) atau kewajiban tidak lancar
(noncurrent) yang ditentukan dengan dasar pada kapan kewajiban tersebut jatuh
tempo, dalam jangka waktu satu tahun atau lebih dari satu tahun.

2.3 Sewa
Sewa merupakan bentuk pendanaan yang populer, khususnya dalam
beberapa industri tertentu. Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara
pemilik (lessor) dan penyewa (lesse). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada
lesse untuk menggunakan aset yang dimiliki lessor, selama masa sewa. Sebagai
balasannya, lesse membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum.
Perjanjian mewajibkan lesse untuk membayar selama periode yang ditentukan.
Dua metode alternatif untuk akuntansi sewa mencerminkan perbedaan
dalam kontrak sewa. Sewa yang mengalihkan manfaat dan resiko kepemilikan
secara substansial dicatat sebagai perolehan aset dan menimbulkan kewajiban
bagi lesse. Sama halnya dengan lessor yang mencatat sewa tersebut sebagai
penjualan dan transaksi pendanaan. Jenis sewa ini disebut dengan sewa pendanaan
(capital lease). Jika diklasifikasikan sebagai sewa guna modal usaha ini, baik aset
yang disewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca. Sewa lainnya
dicatat sebagai sewa operasi (operating lease). Keputusan untuk mencatat sewa
sebagai capital lease atau operating lease dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap laporan keuangan. Analisis harus berhati-hati untuk mempelajari
karakteristik ekonomi sewa perusahaan dan mengklasifikasi ulang bila perlu.
Pembahasan pendanaan sewa bagi lesse dimulai dengan penjelasan
pengaruh klasifikasi sewa terhadap laporan laba rugi dan neraca. Selanjutnya
adalah analisis pengungkapan sewa dengan mengacu pada pengungkapan oleh
best buy. Kemudian disediakan metode untuk menklasifikasi ulang operating
lease menjadi capital lease bila karakteristik ekonomi mendukungnya. Dibahas
pula dampak klasifikasi sewa terhadap laporan keuangan dan pentingnya
klasifikasi ulang sewa bagi analisis laporan keuangan.

2.3.1. Akuntansi dan Pelaporan Sewa


2.3.1.1 Klasifikasi dan Pelaporan Sewa
Lessee mengklasifikasikan dan mencatat sewa sebagai capital
lease jika pada saat terjadinya, transaksi tersebut memenuhi
minimal satu dari empat kriteria sebagai berikut : (1) terdapat
transfer kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; (2)
terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah (bargain price);
(3) masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis aset;
atau (4) nilai sekarang pembayaran sewa dab pembayaran sewa
minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari nilai wajar aset
dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh lessor.
Sewa dapat diklasifikasikan sebagai operating lease bila tidak satu
pun kriteria tersebut terpenuhi. Walaupun demikian, perusahaan
sering mengatur sewa secara efektif sehingga dapat diklasifikasikan
sebagai operating lease.
Aturan akuntansi mensyaratkan lessee untuk
mengungkapkan, biasanya dalam catatan atas laporan keuangan,
hal-hal sebagai berikut : (1) MLP di masa depan secara terpisah
untuk capital lease dan operating lease untuk masing-masing tahun
selama lima tahun mendatang dan total setelahnya, dan (2) beban
sewa untuk masing-masing periode yang dilaporkan di laporan laba
rugi.
2.3.1.2 Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan petusahaan dengan capotal
lease untuk melaporkan aset sewa maupun kewajiban sewa dalam
neraca. Terlebih lagi, perusahaan harus mengungkapkan komitmen
sewa dimasa depan untuk capital lease dan operating lease yang
tidak dapat dibatalkan. Pengungkapan ini berguna untuk tujuan
anlisis.
Perusahaan mengklasifikasikan seluruh sewa sebagai
operating lease dan menyediakan jadwal pembayaran sewa di masa
depan dalam catatan atas laporan keuangan.
2.3.0.
2.3.1.
2.3.2. Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating lease dan capital lease terhadap
laporan keuangan. Bagian ini memberikan petunjuk yang spesifik tentang
bagaimana menyesuaikan laporan keuangan untuk operating lease yang
seharusnnya dicatat sebagai capital lease.
2.3.2.1. Dampak Operating Lease
Berikut ringkasan dari dampak pada laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
 Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari
seharusnya dengan tidak menyajikan pendanaan sewa dalam
neraca. Selain menyembunyikan kewajibann dari neraca, hall
tersebut juga menaikkan rasio solvabilitas (seperti debt to
equity) yang sering digunakan dalam analisis kredit.
 Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya.
Hal ini dapat meningkatkan rasio tingkat pengembalian
investasi, terutama rasio perputaran aset (asset turnover ratios).
 Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan
dengan capital lease. Artinya, operating lease melaporkan laba
lebih tinggi di awal masa sewa dan melaporkan laba lebih
rendah di akhir masa sewa.
 Oprating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari
seharusnya dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam neraca. Hal
tersebut meningkatkan rasio lancar dan pengukuran likuiditas
lainnya.
 Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.
Dengan demikian, operating lease menyajikan lebih rendah
dari yang seharusnya laba operasi dan beban bunga. Hal
tersebut menaikkan coverage ratio seperti times interest
earned. Kemampuan operating lease untuk meningkatkan rasio
utama dalam anlisis kredit dan analisis profitabilitas tetap
menjadi insentif utama bagi lessee untuk melakukan
pendanaan di luar neraca ini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kewajiban
3.1.1 Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar (atau kewajiban jangka pendek) merupakan
kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aset lancar atau
munculnya kewwajiban lancar lainnya. Periode yang diharapkan untuk
menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih panjang
antara satu tahun siklus operasi perusahaan. secara konsep, perusahaan
harus mencatat seluruh kewajiban pada nilai sekarang seluruh arus kas
keluar yang diperlukan untuk melunasinya. Namu, pada praktiknya,
kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai
sekarang, hal ini dikarenakan pendeknya waktu dalam penyelesaian
utang.
Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari
aktivitas operasi yang meliputi utang pajak, pendapatan diterima di
muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban operasi
akrual lainnya, seperti utang gaji. Jenis kedua timbuldari pendanaan,
meliputi pinjaman jangka pendek bagian utang jangka panjang yang
jatuh tempo dan utang bunga.
Banyak kesepakatan pinjaman yang memuat persyaratan untuk
melindungi kreditor. Apabila terjadi default ( ketidaksanggupan
membayar utang ) misalnya, dalam menjaga rasio finansial tertentu
seperti rasio utang terhadap ekuitas, ketika utang tersebut jatuh tempo
dan harus segera dibayar. Bagian utang jangkan panjaang yang jatuh
tempo dan harus segera dibayar. Bagian utang jangka panjang yang
jatuh tempo tersebut harus dikategorikan sebagai utang lancar.
Pelanggaran persyaratan utang tidak lancar tidaak membutuhkan
klasifikasi ulang kewajiban tak lancar menjadi lancar apabila kreditor
mengabaikan hak untuk segera membayar utangnya dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.
3.1.1
3.1.2 Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban tak lancar (atau kewajiban jangka panjang) merupakan
kewajiban jatuh temponya tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus
operrasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi, obligasi,
utang, dan wesel bayar. Kewajiban tak lancar beragam bentuknya, dan
penilaian serta pengukurannya memerlukan pengungkapan atas seluruh
batasan dan ketentuan. Pengungkapan meliputi tingkat bunga, tanggal
jatuh tempo, hak konversi, fitur penarikan, dan provisi subordinasi.
Pengungkapan meliputi pula jaminan, persyaratan penyisihan dana
pelunasan, dan provisi kredit berulang. Perusahaan harus
mengungkapkan default atas provisi kewajiban, termasuuk untuk bunga
dan pembayaran kembali pokok pinjaman.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai
nominal obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang
dibayarkan atas obligasi tersebut. Obligasi kadang dijual pada harga di
bawah nilai nominal (diskon) atau diatas nilsi nominal (premium).
Diskon atau premium mencerminkan penyesuaian atas harga obligasi
untuk mrnghasilkan tingkat pengembalian yang diminta pasar. Diskon
diamortisasi sepanjang umur obligasi dan menaikkan tingkat bunga
sekuritas yang dibayar oleh peminjam. Sebaliknya, premium juga
diamortisasi, tetapi menurunkan tingkat bunga sekuritas.

3.1.1
3.1.2
3.1.3 Analisis Kewajiban
Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan
pengukuran kewajiban. Auditor menggunakan tekhnik seperti
konfirmasi langsung, melakukan telaah atas notulen rapat, membaca
kontrak dan perjanjian, serta bertanya kepada pihak-pihak yang
memahami kewajiban perusahaan untuk meyakinkan diri mereka bahwa
perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Sumber keyakinan lain
adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda yang mensyaratkan
adanya jurnal penyeimbang antara perolehan aset, sumber daya atau
biaya dengan kewajiban atau pembebanan sumber daya. Keakuratan
dan kewajaran jumlah utang dapat dicek dengan rekonsiliasi jumlah
utang dengan dengan pengungkapan beban bunga dan pembayaran
bunga. Setiap perbedaan yang tidak dapat dijelaskn memerlukan
analisis lebih lanjut atau memerlukan penjelasan manajemen. Jika
kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita harus
mewaspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena
beban yang lebih rendah atau ditangguhkan. Kita harus menganalisis
penjelasan berikut ketentuan, kondisi, dan batasannya. Hasil analisis ini
dapat mempengaruhi penilaian kita atas resiko dan pengembalian
perusahaan.

Fitur Penting dalam Analisis Kewajiban

 Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga,


pola pembayaran, dan jumlah).
 Pembatasan pemakaian sumber daya dan pelaksanaan aktivitas
bisnis.
 Kemampuan dan fleksibelitas untuk memperoleh pendanaan
selanjutnya.
 Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan utang terhadap
ekuitas (debt to equity) , dan ukuran keuangan lain.
 Fitur konversi kewajibban yang bersifat difusi.
 Larangan atas pembayaran-pembayaran seperti deviden.

Ketentuan pengungkapan minimum atas provisis utang bervariasi,


tetapi seharusnya mencakup pengungkapan pelanggaran atas provisi
pinjaman yang berpotensi membatasi aktivitas perusahaan atau
meningkatkan risiko solvabilitasnya. Untuk memperediksi masalah-
masalah seperti ini diperlukan alat yang sekuritas yaitu analsiis
komparatif atas masa pinjaman dengan “margin keamanan” (margin of
safety). Margin keamanan mengacu pada seberapa jauh ketaatan saat ini
melampaui persyaratan minimum.

3.2 Pendanaan Di Luar Neraca


Pendanaan di luar neraca (off-balance-sheet financing) adalah tidak
tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Kita telah mempelajari transaksi yang
memenuhi pengertian ini seperti operating lease yang tidak dapat dibedakan dari
capital lease. Selain sewa, terdapat rancangan pendanaan diluar neraca lainnya,
mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Rancangan ini merupakan
bagian dari tatanan yang selalu berubah, dimana saat ketentuan akuntansi atas
transaksi pendanaan diluar neraca diterapkan untuk lebih mencerminkan
kewajiban, diciptakan transaksi baru yang inovatif untuk menggantikannya.

3.2.1 Contoh Pendanaan Di Luar Neraca


Salah satu cara untuk mendanai property, pabrik, dan peralatan
adalah meminta pihak luar untuk mendapatkannya, dan perusahaan
sepakat untuk menggunakan aset terssebut serta menyediakan dana yang
cukup untuk melunasi utang. Contang rancangan ini adalah purchase
agreements dan through-put agreement di mana perusahaan sepakat
untuk membeli barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan,
atau take-or-pay arrangement di mana perusahaan memberikan jaminan
untuk membayar sejumlah barang, diperlukan atau tidak. Perusahaan
menempatkan transaksi ini sebagia investasi dalam ekuitas dan tidak
megonsolidasikannya dalam laporan keuangan. Dengan demikian
pendanaan tersebut tidak masuk dalam kewajiban.
3.2.2 Entitas Bertujuan Khusus
Entitas bertujuan Khusus EBK (special purpose entities-SPE),
yang sekarang menjadi terkenal setelah bangkrutya Enron, telah menjadi
mekanisme pendanaan yang sah selama lebih dari dua dekade dan
menjadi bagian tak terpisahkan dari keuangan perusahaan saat ini.
Konsep SPE sebagai berikut:
 SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan
investasi ekuitas, beberapa diantaranya harus berasal dari pihak
ketiga yang independen.
 SPE meningkatka investasi ekuitas ini dengan meminjam dari
pasar kredit dan membeli aset dari atau untuk perusahaan sponsor.
 Arus kas dari aset digunakan untuk membayar utang dan
menyediakan pengembalian bagi investor ekuitas.
3.3 Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham)
perusahaan. Ekuitas dipandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan. Klaim
pemegang sekuritas ekuitas umumnya berada dibawah kreditor, yang berarti klaim
kreditor dipenuhi terlebih dahulu. Umumnya terdapat variasi senioritas klaim
pemegang saham atas aset bersih. Pemegang saham dihadapkan pada risiko
tertinggi perusahaan. Pada saat yang sama, pemegang saham memiliki
kemungkinan pengembalian maksimum karena mereka berhak atas seluruh
pengembalian setelah hak kreditor terpenuhi.
Analisis kita atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan
pelaporan standar ekuitas pemegang saham. Analisis tersebut meliputi:
 Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas.
 Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan
priorotas mereka dalam likuidasi.
 Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas.
 Menelaah kontrak, ketentuan hukum dan pembatasan-pembatasan lainnya
atas distribusi saldo laba.
 Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat dikonversi (convertible
securities), opsi saham, dan kesepakatan lainnya yang berpotensi
menerbitkan saham.
Penting bagi kita untuk membedakan antara instrumen kewajiban dan
instrumen ekuitas mengingat perbedaan risiko dan pengambilan kedua risiko
tersebut. Perbedaan ini penting terutama jika instrumen keuangan memiliki
karakteristik kewajiban dan karakteristik ekuitas.

3.3.1 Modal Saham


a. Pelaporan Modal Saham
Pelaporan modal saham meliputi penjelasan atas perubahan
jumlah lembar modal. Informasi tersebut diungkapkan dalam
laporan keuangan atau catatan terkait. Daftar berikut ini
menunjukkan alasan perubahan modal saham, terpisah menurut
kenaikan dan penurunan.
Sumber Kenaikan Modal Saham Yang Beredar:
 Penerbitan saham
 Konvesi utang dan saham preferen
 Penerbitan dividen saham dan pemecahan saham (stock split)
 Penerbitan saham dalam akuisisi dan merger
 Penerbitan untuk opsi saham dan waran

Sumber Penurunan Modal Saham Yang Beredar:

 Pembelian dan penghentian saham


 Pembelian kembali saham
 Pemecahan saham terbalik (reverse stock split)

Modal disetor adalah total pendanaan yang diterima pemegang


saham sebagai pembayaran modal saham. Modal disetor terbagi
menjadi dua bagian. Satu bagian untuk modal saham nominal : saham
biasa dan preferen. Sisanya dilaporkan sebagai kelebihan modal
disetor. Saham diperoleh kembali merupakan saham perusahaan yang
dibeli kembali setelah sebleumnya diterbitkan dan dibayar penuh.
Saham yang diperoleh kembali bukan merupakan asset, melainkan pos
atau kontra akun terhadap ekuitas.

b. Klasifikasi Modal Saham


Modal saham merupakan saham yang diterbitkan kepada
pemegang ekuitas sebagai pembayaran asset dan jasa. Terdapat dua
jenis modal saham :
 Saham preferen Adalah kelompok khusus saham yang
memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Ciri-ciri
umum saham preferen meliputi :
- Prioritas atas distribusi dividen
- Prioritas atas likuidasi
- Dapat dikonversi menjadi saham biasa
- Tidak memiliki hak suara
- Harga pembelian kembali
 Saham biasa merupakan kelompok saham yang mencerminkan
hak kepemilikian serta memiliki risiko tinggi dan
pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan.

3.3.1
3.3.2 Saldo Laba
Saldo laba merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan.
akun saldo laba mencemrinkan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan
sejak berdirinya perusahaan.
Dividen tunai merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.
Dividen saham adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang
saham secara proporsional. Dividen saham kecil umumnya lebih kecil dari 20%-
25% saham beredar. Dividen saham besar biasanya lebih dari 25% saham beredar,
dinilai pada nilai nominal saham yang diterbitkan.
Saldo laba dapat dibatasi pembayaran dividen sebagai akibat kontrak
perjanjian, seperti perjanjian pinjaman, atau melalui tindakan dari dewan direksi.
Pembatasan atau persyaratan saldo laba merupakan pembatasan atau ketentuan
saldo laba pada sejumlah tertentu.
Spin-off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang
saham sebagi dividen. Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang
dimilki perusahaan dengan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham.

3.3.1
3.3.2
3.3.3 Nilai Buku Per Lembar Saham
Nilai buku saham biasa sama dengan total asset dikurangi kewajiban
dank lain sekuritas yang diprioritaskna pada jumlah yang dilaporkan dalam
neraca. Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis laporan keuangan.
Aplikasinya meliputi :
 Nilai buku, dengan potensi penyesuaian , seringkali digunakan dalam
penilaian kesepakatan merger.
 Analisis perusahaan dengna komposisi besar asset likuid sangat
bergantung pada nilai buku
 Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat memerlukan
penutupan asset

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aktivitas pendanaan adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh uang untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Sumber
pendanaan eksternal ada dua yaitu pemilik atau pemegang saham, dan pemberi
pinjaman. Kewajiban (liabilities) merupakan klaim pihak luar atas aset dan
sumber daya perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan
atau operasi dan biasanya didahulukan dari pada pemegang ekuitas. Kewajiban
dapat dibagi menjadi dua yaitu kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.
kewajiban lancar adalah kewajiban yang pelunasannya menggunakan aset lancar
atau munculnya kewajiban lancar lainnya.. Ada dua jenis kewajiban lancar yaitu
yang timbul dari aktivitas pendanaan dan yang timbul dari aktivitas operasi.
Sedangkan kewajiban tak lancar adalah kewajiban yang jatuh temponya tidak
dalam satu tahun atau siklus operasi
Pendanaan di luar neraca (off-balance-sheet financing) adalah tidak
tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Kita telah mempelajari transaksi yang
memenuhi pengertian ini seperti operating lease yang tidak dapat dibedakan dari
capital lease. Selain sewa, terdapat rancangan pendanaan diluar neraca lainnya,
mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Rancangan ini merupakan
bagian dari tatanan yang selalu berubah, dimana saat ketentuan akuntansi atas
transaksi pendanaan diluar neraca diterapkan untuk lebih mencerminkan
kewajiban, diciptakan transaksi baru yang inovatif untuk menggantikannya.

4.2 Saran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami Kewajiban, Pendanaan Di Luar
Neraca dan Ekuitas Pemegang Saham dengan lebih dalam. Salah satu
caranya yaitu dengan mempelajari bagaimana Analisis Aktivitas Investasi.
Memiliki kemampuan analitis yang baik akan berdampak pada pola pikir
seorang akuntan, terutama untuk dapat menganalisis suatu laporan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
K.R Subramanyam dan John J. Wild, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:
Salemba Empat, 2012), hlm 169.
https://ahmadhuseinkonsepdanpengenalanpadalaporankeuangan.wordpress.com/
2022/ 11/01/analisis-aktivitas-pendanaan
https//hariantocanecity.blogspot.com/2022/11/aktivitas-pendanaan-
perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai