Anda di halaman 1dari 17

ASPEK KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH

DOSEN PENGAMPU:
AZIZATUR RAHMAH, M.E

DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII :


1. ILHAM SYAHRIN LUBIS
2. NURSAIBAH TANJUNG

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


MANDAILING NATAL
(STAIN MADINA)
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah


SWT, yang telah memudahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah,
penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah Berjudul ASPEK KEUANGAN DAN PERBANKAN
SYARIAH Penulis  telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai
dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari
kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang Penulis susun ini belum
mencapai tahap kesempurnaan.
Terakhir, Penulis mengucapkan Jazakumullah akhsanal jaza, kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini,
khususnya kepada Ibuk AZIZATUR RAHMAH, M.E yang telaeh memberikan
tugas dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Keuangan................................................................. 2
B. Perbankan Dalam Bisnis....................................................................... 5
C. Alat Analisis Kelayakan....................................................................... 7
D. Analisa Rasio Keuangan...................................................................... 9
E. Laporan Keuangan................................................................................ 10\

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di
dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Aspek Keuangan ?
2. Bagaimana Perbankan Dalam Bisnis ?
3. Bagaimana Alat Analisis Kelayakan ?
4. Bagaimana Analisa Rasio Keuangan ?
5. Bagaimana Laporan Keuangan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Keuangan


1. Keuangan
Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu,
bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber
daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam
menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti1:
a. Ilmu keuangan dan asset lainnya
b. Manajemen asset tersebut
c. Menghitung dan mengatur risiko proyek
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan.
Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan dengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
diteliti kelayakanya.
Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria
investasi dapat dilakukan melalui pendekatan antara lain :
a. Payback Period (PP)
b. Average Rate of Return (ARR)
c. Net Present Value (NPV)
d. Internal Rate of Return (IRR)
e. Break event point (BEP)

2. Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan
dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai
sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau

1
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.) H. 109

2
keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman
atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan
dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung
ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu2:
a. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber
dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
1) Pinjaman dari dunia perbankan
2) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
3) Pinjaman dari perusahaan nonbank.
b. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka. Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
1) Setoran dari pemegang saham.
2) Dari cadangan laba.
3) Atau dari laba yang belum dibagi.

3. Cara Perolehan Dana


untuk memperoleh dana asing maka kita mesti mempersiapkan
proposal studi kelayakan bisnis yang lengkap termasuk anggaran dan
proyeksi keuangan, minimal sampai dengan jangka waktu menengah. Semua
kreditor maupun investor akan melihat dan menganalisis kesehatan usaha dan
kemampuan untuk mengembalikan hutangnya. Dalam memperoleh dana
maka akan berlaku system pengembalian dan bunga yang berlakukan oleh

2
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.) H. 110

3
kreditur. Sumber dana tidak ada yang gratis semakin beresiko sebuah bisnis,
bunga yang dikenakan akan semakin tinggi.

4. Bunga Dan Jaminan


biaya bunga adalah biaya penting dalam sebuah investasi. Kreditur
mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman namun perusahaan peminjam
dana akan menanggung beban bunga pinjaman.
jaminan adalah asset pihak peminjam yang dijanjikan kepada pemberi
pinjaman jika pemimjam tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut.
pihak peminjam3 akan menilai jaminannya dan melihat pinjamannya itu
memiliki resiko dan agar meminimalkan resiko, jaminan dinilai harganya.
biasanya bank hanya memberikan nilai pinjaman maksimal 80% dari nilai
jaminan.
contohnya seperti kalau kita meminta kredit dengan jaminan rumah dan tanah
seharga Rp. 1 miliyar, maka akan melakukan penilaian ulang terhadap asset
rumah dan tanah tersebut, jika disetujui sebesar Rp. 1 miliyar, maka pinjaman
yang diberikan sebesar Rp. 800 juta.
5. PERJANJIAN
Sebagai tanda pinjaman, kita akan menandatangani sebuah perjanjian
pinjaman dengan pihak kreditur. dalam perjanjian tersebut biasanya akan
diatur beberapa hal, antara lain:
a. jumlah dan tipe pinjaman
b. jangka waktu pinjaman
c. jaminan yang diberikan
d. bunga yang dikenakan
e. kewajiban dan hak peminja dan pihak pemberi pinjaman
f. keabsahan para pihak dan lain sebagainya
Sedangkan untuk investor, biasanya dibuatkan perjanjian yang memuat hal-
hal antara lain :
a. usaha yang akan dijalankan

3
Arsyad L. 2010. Ekonomi Pembangunan. (Yogyakarta: Upp Stim Ykpn) H. 90

4
b. hak dan kewajiban para pihak
c. pembagian hasil dan lain sebagainya.

B. Perbankan Dalam Bisnis


1. Persiapan Investasi Awal
Setelah semua aspek telah dipelajari dengan lengkap maka tahap selanjutnya
mempersiapkan data tersebut dan menyerahkannya ke bagian keuangan untuk
di analisa dan persiapan pengganggaran. adapun dalam perencanaan tersebut,
kita perlu persiapkan beberapa hal :
a. asumsi kondisi makro perekonomian
b. analisa industry
c. proyeksi pasar
d. proyeksi pemasaran
e. proyeksi atau kapasitas produksi
f. anggaran biaya termasuk biaya investasi
g. proyeksi laba dan rugi
Laporan laba/rugiadalah laporan yang menunjukan jumlah pendapatan yang
diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.
Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat dalamsuatu laporan
laba/rugi, antara lain:
a. Penjualan (pendapatan)
b. HPP (harga pokok penjaulan)
c. Laba kotor
d. Biaya operasi terdiri dari: Biaya umum, Biaya penjualan, Biaya sewa dan
Biaya administrasi
e. Laba koter operasional
f. Penyusutan (depresiasi)
g. Pendapatan bersih operasi
h. Pendapatan lainnya
i. Laba sebelum laba dan pajak atau EBIT (earning before intrest and tax)
j. Biaya bunga terdiri dari: Bunga wesel,Bunga bank dan Bunga lainnya

5
k. Laba sebelum pajak atau EBT (earning before tax)
l. Pajak (tax)
m. Labah sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
n. Laba perlembar saham (earning per share
2. proyeksi neraca
Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan
modal perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk
mengetahui kondisi keungan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat
dibutuhkan.
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan
jumlah utang serta modal (ekuitas) diposisi posiva. Komponen harta yang
tergambar diposisi adalah sebagai berikut:
a. Aktiva lancer terdiri dari beberapa asset antara lain:
1) Kas
2) Rekening pada bank(giro dan tabungan)
3) Deposito berjangka
4) Surat-surat berharga
5) Piutang/kredit yang diberikan
6) Penyertaan
7) Aktiva tetap yang terdiri dari:
b. Aktiva tetap berwujud antara lain yaitu: Tanah, Mesin, Bangunan dan
Akumulasi penyusutan
c. Aktiva tetap yang tidak berwujud, yaitu: Hak cipta,Lisensi, dan Merek
dagang.
d. Aktiva lainnya terdiri dari antara lain: Gedung dalam proses, Tanah dalam
penyelesaiaan ,Piutang jangka panjang dan Uang jaminan.
Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar
dalam posisi pasiva sebagai berikut:
a. Utang lancar (kewajiban jangka pendek) trdiri dari: Utang dagang, Utang
wesel, Utang bank dan Utang pajak.

6
b. Utang jangka panjang terdiri dari: Utang hipotek, Utang obligasi, Utang
bank jangka panjang dan Utang jangka panjang lainnya.
c. Ekuitas terdiri dari: Modal saham, Laba ditahan dan Modal sumbangan.

3. proyeksi arus kas.


Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan
mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi
tersebut.Dalam hal ini investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang
diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir
bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan
dikarenakan:
a. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
b. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
c. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
d. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
e. Intial cash flow
f. Operasional cash flow
g. Terminal cash flow

C. Alat Analisis Kelayakan


Adapun kriteria4 yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha
atau investasi adalah:
1. Penyesuaian nilai sekarang atau Net present value (NPV)
Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
= Benefit yang telah didiskon
= Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu

4
Boedino. 1999. Teori Penumbuhan ekonomi. (Yogyakarta: Bpfe Ugm.) H. 118

7
Merupakan metode analisis keuangan yang memasukkan faktor nilai waktu uang
karena nilai uang akan bertambah sejalan dengan waktu. dengan rumus ;

2. Tingkat balikan internal atau Internal rate of return (IRR)


IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2
dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor kedua
harus lebih besar dari SOCC, dan sebaliknya. Dari percobaan tersebut maka IRR
berada antara nilai NPV positif dan NPV negatif yaitu pada NPV = 0.

Rumus:
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
3. Profitability Ratio (PR)
PR adalah rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasi dan
pemeliharaan dengan jumlah investasi. Nilai dari masng-masing variabel dalam
bentuk present value (telah didiskon dengan DF dari SOCC)
Rumus:

Jika: PR > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan


PR < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
PR = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaan BEP.

D. Analisa Rasio Keuangan

8
Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang
ada dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat digunakan
adalah rasio-rasio keuangan.
1. Bentuk rasio keuangan
Ungtuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan terdiri dari beberapa rasio.Setiap rasio mempunyai tujuan,
kegunaan, dan mengandung arti tertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan
diinterprestasikan, sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio keuangan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa likuid suatu perusahaan.caranya adalah dengan
membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva lancer dengan
komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek).
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara
lain:
1) Current Ratio (CR)
2) Quick Ratio (acid Test Ratio)
3) Inventory To Net Working Capital
4) Cash Ratio
b. Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam
mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana.
Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber pinjam
atau modal sendiri.
Adapun rasio-rasio yang ada dalam laverage ratio antara lain:
1) Debt to asset ratio (debt ratio)
2) Debt to equity ratio
3) Long term debt to equity ratio

9
4) Current liabilities to net worth
c. Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien
pemanfaatan sumber daya perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan
piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Adapun sebagian dari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
1) perputaran piutang (turnover receivable)
2) Perputaran persediaan (inventory turnover)
3) Working capital turnover
4) Fixed assets turnover
5) Asset turnover
d. Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu perusahaan.rasio ini terdiri
dari
1) profil margin (profil marygin onsales)
2) return on investment ( Roi)
3) return on equity (Roe)
E. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan
masing-masing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara
umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva
b. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
c. Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah
pendapatn yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.

10
d. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan dalam periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode
dari hasil laporan keuangan yang disajikan.
2. Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan
perusaan adalah sebagai berikut:
a. Kreditor
b. Pemegang saham
c. Pemerintah
d. Manajemen
e. Karyawan
3. Jenis- jenis laporan keuangan
Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai
berikut:
a. Neraca
b. Laporan laba/ rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan modal
4. Bentuk-bentuk laporangan keuangan\
Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan
ketentuan yang berlaku:
a. Laporan keuangan neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu:
1) Bentuk skontro atau horizontal(account form)
2) Bentuk laporan atau vertical(report form)
3) Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan
b. Bentuk laporan laba / rugi
Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu:

11
1) Bentuk tunggal (single step system)
2) Bentuk majemuk (multiple step system)

BAB III
PENUTUP

12
A. Kesimpulan
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis
adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan.
Aktiva tetap ada dua yaitu aktiva tetapn berwujud dan aktiva tetap tidak
berwujud. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis
biaya dari sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
Biaya utang
Biaya modal sendiri
Biaya laba yang ditahan
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil
suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan
pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam
bidang keuangan pada suatu perusahaan.

2. Saran
Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini
saja tetapi telusuri lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY
KELAYAKAN BISNIS (SIM) melalui referensi-referensi lain yang dapat
membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan
masih sangat terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

13
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008.)

Arsyad L. 2010. Ekonomi Pembangunan. (Yogyakarta: Upp Stim Ykpn)

Boedino. 1999. Teori Penumbuhan ekonomi. (Yogyakarta: Bpfe Ugm.)

14

Anda mungkin juga menyukai