DOSEN PENGAMPU:
AZIZATUR RAHMAH, M.E
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Keuangan................................................................. 2
B. Perbankan Dalam Bisnis....................................................................... 5
C. Alat Analisis Kelayakan....................................................................... 7
D. Analisa Rasio Keuangan...................................................................... 9
E. Laporan Keuangan................................................................................ 10\
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di
dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Aspek Keuangan ?
2. Bagaimana Perbankan Dalam Bisnis ?
3. Bagaimana Alat Analisis Kelayakan ?
4. Bagaimana Analisa Rasio Keuangan ?
5. Bagaimana Laporan Keuangan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan
dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai
sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau
1
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.) H. 109
2
keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman
atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan
dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung
ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu2:
a. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber
dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
1) Pinjaman dari dunia perbankan
2) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
3) Pinjaman dari perusahaan nonbank.
b. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka. Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
1) Setoran dari pemegang saham.
2) Dari cadangan laba.
3) Atau dari laba yang belum dibagi.
2
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.) H. 110
3
kreditur. Sumber dana tidak ada yang gratis semakin beresiko sebuah bisnis,
bunga yang dikenakan akan semakin tinggi.
3
Arsyad L. 2010. Ekonomi Pembangunan. (Yogyakarta: Upp Stim Ykpn) H. 90
4
b. hak dan kewajiban para pihak
c. pembagian hasil dan lain sebagainya.
5
k. Laba sebelum pajak atau EBT (earning before tax)
l. Pajak (tax)
m. Labah sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
n. Laba perlembar saham (earning per share
2. proyeksi neraca
Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan
modal perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk
mengetahui kondisi keungan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat
dibutuhkan.
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan
jumlah utang serta modal (ekuitas) diposisi posiva. Komponen harta yang
tergambar diposisi adalah sebagai berikut:
a. Aktiva lancer terdiri dari beberapa asset antara lain:
1) Kas
2) Rekening pada bank(giro dan tabungan)
3) Deposito berjangka
4) Surat-surat berharga
5) Piutang/kredit yang diberikan
6) Penyertaan
7) Aktiva tetap yang terdiri dari:
b. Aktiva tetap berwujud antara lain yaitu: Tanah, Mesin, Bangunan dan
Akumulasi penyusutan
c. Aktiva tetap yang tidak berwujud, yaitu: Hak cipta,Lisensi, dan Merek
dagang.
d. Aktiva lainnya terdiri dari antara lain: Gedung dalam proses, Tanah dalam
penyelesaiaan ,Piutang jangka panjang dan Uang jaminan.
Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar
dalam posisi pasiva sebagai berikut:
a. Utang lancar (kewajiban jangka pendek) trdiri dari: Utang dagang, Utang
wesel, Utang bank dan Utang pajak.
6
b. Utang jangka panjang terdiri dari: Utang hipotek, Utang obligasi, Utang
bank jangka panjang dan Utang jangka panjang lainnya.
c. Ekuitas terdiri dari: Modal saham, Laba ditahan dan Modal sumbangan.
4
Boedino. 1999. Teori Penumbuhan ekonomi. (Yogyakarta: Bpfe Ugm.) H. 118
7
Merupakan metode analisis keuangan yang memasukkan faktor nilai waktu uang
karena nilai uang akan bertambah sejalan dengan waktu. dengan rumus ;
Rumus:
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
3. Profitability Ratio (PR)
PR adalah rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasi dan
pemeliharaan dengan jumlah investasi. Nilai dari masng-masing variabel dalam
bentuk present value (telah didiskon dengan DF dari SOCC)
Rumus:
8
Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang
ada dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat digunakan
adalah rasio-rasio keuangan.
1. Bentuk rasio keuangan
Ungtuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan terdiri dari beberapa rasio.Setiap rasio mempunyai tujuan,
kegunaan, dan mengandung arti tertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan
diinterprestasikan, sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio keuangan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa likuid suatu perusahaan.caranya adalah dengan
membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva lancer dengan
komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek).
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara
lain:
1) Current Ratio (CR)
2) Quick Ratio (acid Test Ratio)
3) Inventory To Net Working Capital
4) Cash Ratio
b. Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam
mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana.
Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber pinjam
atau modal sendiri.
Adapun rasio-rasio yang ada dalam laverage ratio antara lain:
1) Debt to asset ratio (debt ratio)
2) Debt to equity ratio
3) Long term debt to equity ratio
9
4) Current liabilities to net worth
c. Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien
pemanfaatan sumber daya perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan
piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Adapun sebagian dari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
1) perputaran piutang (turnover receivable)
2) Perputaran persediaan (inventory turnover)
3) Working capital turnover
4) Fixed assets turnover
5) Asset turnover
d. Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu perusahaan.rasio ini terdiri
dari
1) profil margin (profil marygin onsales)
2) return on investment ( Roi)
3) return on equity (Roe)
E. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan
masing-masing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara
umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva
b. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
c. Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah
pendapatn yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
10
d. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan dalam periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode
dari hasil laporan keuangan yang disajikan.
2. Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan
perusaan adalah sebagai berikut:
a. Kreditor
b. Pemegang saham
c. Pemerintah
d. Manajemen
e. Karyawan
3. Jenis- jenis laporan keuangan
Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai
berikut:
a. Neraca
b. Laporan laba/ rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan modal
4. Bentuk-bentuk laporangan keuangan\
Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan
ketentuan yang berlaku:
a. Laporan keuangan neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu:
1) Bentuk skontro atau horizontal(account form)
2) Bentuk laporan atau vertical(report form)
3) Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan
b. Bentuk laporan laba / rugi
Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu:
11
1) Bentuk tunggal (single step system)
2) Bentuk majemuk (multiple step system)
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis
adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan.
Aktiva tetap ada dua yaitu aktiva tetapn berwujud dan aktiva tetap tidak
berwujud. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis
biaya dari sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
Biaya utang
Biaya modal sendiri
Biaya laba yang ditahan
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil
suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan
pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam
bidang keuangan pada suatu perusahaan.
2. Saran
Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini
saja tetapi telusuri lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY
KELAYAKAN BISNIS (SIM) melalui referensi-referensi lain yang dapat
membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan
masih sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
13
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008.)
14