Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN


“Biaya Modal”
Dosen Pengampu : Jentot Tugiyono, S.Kom. M.M.

DISUSUN OLEH :

Nama : Erin Sinarsih Wulandari


NPM : 20221610127
Kelas : Manajemen Regular A2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limphan

rahmat,taufik serta Hidayahmya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini

tentang ”Biaya Modal”. Makalah ini saya buat dengan berbagai referensi dan

bantuan dari media sosial dan saya juga menyadari banyak kesalahan dalam

penulisan makalah ini dan kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat saya harapkan dan saya terima untuk perbaikn makalah

selanjutnya.

Saya juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi pembaca makalah

ini,semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,

maupun pedoman bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan khususnya

untuk meningkatkan motivasi semangat belajar terhadap Mata Kuliah Manajemen

Keuangan Lanjutan.

Bandung,10 Maret 2024

Erin Sinarsih Wulandari

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1


1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 4
2.1 Pengertian Biaya Modal ..................................................................................... 4
2.2 Faktor dan Fungsi Biaya Modal ......................................................................... 6
2.3 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang ................................................................... 8
2.4 Return On Investment(ROI) ............................................................................. 10
BAB III STUDI KASUS ............................................................................................ 13
3.1 Studi Kasus PT Indofood CBP Sukses Makmur Tahun 2017-2021 ................. 13
3.2 Hasil dan Pembahasan ...................................................................................... 14
3.3 Struktur Modal Optimal ................................................................................... 18
3.4 Kesimpulan Studi Kasus .................................................................................. 19
BAB IV KESIMPULAN............................................................................................ 20
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Biaya modal adalah sebuah konsep dinamis yang dipengaruhi oleh

bermacam-macam faktor ekonomi dan perusahaan. Struktur dasar dari biaya modal

dibuat dengan beberapa asumsi yang berhubungan dengan risiko dan pajak. Biaya

modal diperkirakan untuk suatu waktu tertentu. Biaya modal mencerminkan rata-rata

biaya permodalan yang akan datang berdasarkan data yang tersedia. Pandangan ini

sesuai dengan penggunaan biaya modal untuk membuat keputusan investasi jangka

panjang. Walaupun perusahaan mengumpulkan dananya sekaligus, biaya modal

mencerminkan hubungan aktivitas pembiayaan. Misalnya perusahaan hari ini

menarik dana dengan hutang, tetapi untuk yang akan datang digunakan modal sendiri

seperti saham biasa.

Investasi merupakan suatu pengeluaran modal saat ini untuk megharapkan

pengembalian atau hasil pada masa yang akan datang. Keputusan atas suatu

investasipada umumnya didasarkan pada pertimbangan investor terhadap besarnya

return(pengembalian) yang diharapkan serta risiko yang diperkirakan akan dihadapi.

Hubungan antara risiko dengan return bersifat positif artinya apabila risiko tinggi

maka return yang diharapkan juga akan tinggi. Sebagai ilustrasi, apabila seorang

detektif memiliki misi untuk membongkar suatu sindikat perampokan maka besarnya

bayaran yang ditawarkan bergantung besarnya risiko yang akan dihadapi dalam

menjalankan tugas.

1
2

Analisis investasi (investment analysis) dimaksudkan sebagai upaya untuk

memperkirakan prospek suatu investasi di masa yang akan datang. Analisis ini sangat

diperlukan dengan pertimbangan bahwa kondisi investasi masa yang akan datang

bersifat tidak pasti (uncertainty). Hasil analisis investasi ini akan menjadi

pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan atas investasinya.

Analisis investasimeliputi analisis fundamental, analisis teknikal, model-model

valuasi investasi, serta model-model keseimbangan dalam menilai investasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,maka rumusan

masalah dalam makalah ini,sebagai berikut :

1. Apa pengertian biaya modal?

2. Apa faktor dan fungsi biaya modal?

3. Bagaimana biaya modal rata rata tertimbang sebagai cut off rate?

4. Apa yang dimaksud jika suatu investasi diterima bila keuntungan yang diterima

bisa menutup semua biaya modal yang dikeluarkan/Return On Investment(ROI)?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan,terdapat tujuan masalah

sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui apa itu biaya modal.

2. Dapat mengetahui faktor apa saja dan fungsi dari biaya modal.

3. Dapat mengetahui cut off rate dengan menggunakan metode biaya modal rata rata

tertimbang atau Weighted Average Cost Of Capital/WACC.

4. Dapat mengetahui investasi yang bagaimana yang dapat menutup semua biaya

modal yang dikeluarkan/Return On Investment(ROI).


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya Modal
Biaya modal adalah tingkat pengembalian atau laba minimum yang harus

diperoleh perusahaan sebelum menghasilkan nilai. Ini dihitung oleh departemen

akuntansi bisnis untuk menentukan risiko keuangan dan apakah investasi dibenarkan.

Para pemimpin perusahaan menggunakan biaya ini untuk mengukur berapa

banyak uang yang perlu dihasilkan oleh usaha baru untuk mengimbangi biaya di

muka dan mencapai keuntungan. Mereka juga menggunakannya untuk menganalisis

potensi risiko keputusan bisnis di masa depan.

Biaya modal sangat penting bagi investor dan analis. Kelompok-kelompok ini

menggunakannya untuk menentukan harga saham dan potensi pengembalian dari

saham yang diakuisisi. Misalnya, jika laporan keuangan atau modal perusahaan

berubah-ubah, harga saham bisa turun. Akibatnya, investor mungkin tidak

memberikan dukungan keuangan.

Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen,

saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi

perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui

berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh

dana yang diperlukan. Biaya modal dari penggunaan hutang secara riil harus

ditanggung atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga

menurut kontrak.

4
5

Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting berdasarkan 3 alasan,

yaitu ;

• Memaksimalkan nilai perusahaan mengaharuskan biaya-biaya (termasuk biaya

modal) diminimalkan.

• Keputusan penganggaran modal (capita budgeting) memerlukan suatu estimasi

tentang biaya modal

• Keputusan lain sepeti leasing,modal kerja juga memerlukan estimasi biaya.

Perusahaan yang menggunakan dana dari laba ditahan (laba ditahan

digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yang bersangkutan) juga ada biayanya

walaupun laba ditahan berasal dari hasil usaha perusahaan. Biaya modal yang berasal

dari laba ditahan disebut cost of retained earning. Biaya tersebut sebesar tingkat

keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor,

karena apabila laba ditahan tersebut diinvestasikan pada perusahaan lain maka akan

mendatangkan keuntungan. Besarnya keuntungan tersebut sama dengan besarnya

keuntungan apabila perusahaan menginvestasi sendiri dana laba ditahan tersebut atau

sama besarnya dengan rate of return yang diharapkan diterima dari investasi pada

saham (expected rate of return on the stock).

Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber

dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual tersebut dihitung

satu per satu untuk tiap jenis modal. Namun, apabila perusahaan menggunakan

beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-

rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh

modal yang digunakan. Sekali lagi bahwa, konsep biaya modal dimaksudkan untuk

menentukan besarnya biaya nyata (riil) dari penggunaan dana dari masing-masing
6

sumber dana. Dari biaya modal secara indvidual tersebut digunakan untuk

menentukan biaya modal rata-ratanya. Konsep biaya modal erat hubungannya

dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required

rate of return). Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari

dua pihak yaitu dari sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya

required rate of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang

mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan

yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya

modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

2.2 Faktor dan Fungsi Biaya Modal


Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi biaya modal adalah sebagai berikut:

1. Struktur Kebijakan

Sebuah perusahaan memiliki kendali atas struktur permodalannya, yang

menargetkan struktur modal yang optimal. Karena lebih banyak hutang

dikeluarkan, biaya hutang meningkat, dan karena ekuitas lebih banyak

dikeluarkan, biaya ekuitas meningkat.

2. Kebijakan Dividen

Mengingat bahwa perusahaan memiliki kontrol atas rasio pembayarannya,

breakpoint jadwal MCC dapat diubah. Misalnya, karena rasio pembayaran

perusahaan meningkatkan breakpoint antara ekuitas dengan biaya rendah dan

ekuitas yang baru dikeluarkan diturunkan.

3. Kebijakan Investasi

Diasumsikan bahwa, ketika membuat keputusan investasi, perusahaan melakukan

investasi dengan tingkat risiko yang sama. Jika sebuah perusahaan mengubah
7

kebijakan investasinya relatif terhadap risikonya, baik biaya hutang maupun biaya

perubahan ekuitas.

4. Industri

Beberapa industri secara inheren memiliki biaya modal yang lebih rendah

daripada yang lain. Industri dengan margin laba tinggi yang stabil seperti

perangkat lunak akan memiliki modal yang lebih rendah daripada industri dengan

laba rendah yang bersifat siklus seperti maskapai penerbangan.

5. Kualitas Manajemen

Investor biasanya akan memberikan dana dengan harga lebih rendah kepada

perusahaan dengan tim manajemen yang unggul.

6. Neraca

Komposisi neraca perusahaan sangat mempengaruhi biaya modalnya. Utang

umumnya lebih murah daripada ekuitas. Namun, jika perusahaan mengambil

terlalu banyak utang, ini dapat membalikkan dirinya sendiri jika dan ketika

peringkat kredit perusahaan menurun.

7. Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang berlaku dalam perekonomian berdampak pada biaya

modal perusahaan, seperti ketika suku bunga pada aset bebas risiko meningkat,

perusahaan harus menawarkan tingkat yang lebih tinggi pada utang yang baru

diterbitkan untuk mendapatkan pembiayaan.

Fungsi dari biaya modal adalah sebagai alat ekonomi yang dapat

memaksimalkan potensi investasi untuk bisnis. Di luar peran biaya modal dalam

struktur modal, ini menunjukkan kesehatan keuangan organisasi dan

menginformasikan keputusan bisnis. Saat menentukan potensi biaya peluang, modal


8

membantu perusahaan mengevaluasi kemajuan proyek yang sedang berjalan dengan

membandingkan statusnya dengan biayanya.Pemegang saham dan pemimpin bisnis

menganalisis biaya modal secara teratur untuk memastikan mereka membuat

keputusan keuangan yang cerdas dan tepat waktu. Di dunia yang ideal, bisnis

menyeimbangkan pembiayaan sambil membatasi modal. Berikut adalah beberapa

alasan rinci mengapa biaya modal penting diantaranya :

a. Ini membantu investor menilai pilihan mereka

b. Membantu keputusan penganggaran modal karena bisnis harus menentukan

apakah suatu proyek bermanfaat sebelum memulai.

c. Sangat penting bagi bisnis untuk merancang struktur modal yang ideal dari

perusahaan mereka.

d. Ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja proyek tertentu dibandingkan

dengan biaya modal cost.

2.3 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang


Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya bisa hanya menggunakan

modal sendiri, sehingga cost of capital yang digunakan sebagai cut of rate sebesar

biaya modal sendiri yang bersangkutan. Tetapi seringkali suatu proyek investasi tidak

hanya menggunakan satu sumber dana, tetapi menggunakan berbagai sumber dana

sekaligus. Misalnya selain menggunakan saham biasa, juga menggunakan saham

preferen dan hutang. Apabila perusahaan menggunakan kombinasi beberapa jenis

sumber dana, maka cost of capital yang perlu diperhitungkan adalah keseluruhan

biaya modal atau disebut sebagai weighted average cost of capital atau biaya modal

rata-rata tertimbang.
9

Dalam mengukur biaya modal terdapat beberapa cara untuk menghitung

berapa biaya modal yang dikeluarkan dari perusahaan atas modal asing yang

dimilikinya. Salah satu metode penghitungan biaya modal tersebut memakai metode

biaya modal tertimbang rata-rata Weighted Average Cost Of Capital/WACC.

Menurut Abdul Halim (2007:72), Weighted Average Cost Of Capital/WACC adalah

biaya modal seluruh sumber dana yang digunakan perusahaan. Dalam praktek

pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai

sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan

keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.

Langkah-langkah untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang sebagai

berikut :

1) Mengidentifikasi sumber-sumber dana.

2) Menghitung biaya modal individual (biaya modal untuk setiap sumber dana).

3) Menghitung proporsi dari masing-masing sumber dana.

4)Menghitung rata-rata tertimbang dengan menggunakan proporsi dana

sebagai pembobot.

Rumus :

WACC = (E/V x Re) + ((D/V x Rd) x (1 – T))

Berikut rincian komponen rumus ini:

E: Nilai pasar ekuitas perusahaan

D: Nilai pasar utang perusahaan

V: Total nilai modal (ekuitas + hutang)

E/V: Persentase modal yang merupakan ekuitas

D/V: Persentase modal itu hutang


10

Re: Tingkat pengembalian yang diperlukan

Rd: Biaya hutang

T :Tarif pajak

Perhitungan WACC yang tinggi menunjukkan bahwa saham suatu perusahaan

bergejolak atau utangnya terlalu berisiko, artinya investor akan menuntut

pengembalian yang lebih besar.

2.4 Return On Investment(ROI)


Salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pemilik bisnis adalah

memahami pengertian ROI atau Return On Investment atau yang disebut dengan

tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dalam sebuah bisnis yang mereka

lakukan. Dengan mengetahui tingkat pengembalian investasi, semua kegiatan

operasional bisa dievaluasi tingkat pengembalian investasinya. Bahkan beberapa

pakar keuangan yang ada di Indonesia menganggap ROI sebagai uang atau aset yang

didapatkan atau hilang dalam proses investasi dari suatu bisnis. Dalam hal ini,

investasi mengacu pada pembelian aset, modal, dan juga anggaran yang dibutuhkan

sebagai gaya investasi.

Return on investment atau ROI ini merupakan rasio keuntungan dan juga

kerugian dari suatu investasi yang kemudian dibandingkan dengan jumlah uang yang

diinvestasikan. Sederhananya, pengertian ROI ini adalah persentase profit yang dapat

diperoleh dari total jumlah aset yang diinvestasikan. Return on investment adalah

cara yang cukup efektif untuk melihat efektivitas dari suatu bisnis.

ROI disini digunakan untuk menghitung berapa dana yang diperlukan untuk

investasi. Misalnya saja, apabila investor ingin menanam modal, maka persentase

ROI dapat digunakan untuk meyakinkan para investor supaya mau berinvestasi.
11

Selain itu, ROI juga menghitung potensi keuangan aktual perusahaan untuk dapat

membagi pendapatan ataupun laba dengan jumlah investasi yang diperoleh.

Perhitungan ROI atau return on investment ini sangat diperlukan oleh para

investor. Secara tidak langsung, ROI akan menggambarkan berapa besar keuntungan

yang diperoleh para investor apabila menginvestasikan modalnya ke suatu bisnis.

Misalnya saja, apabila kita ingin berinvestasi ke sebuah bisnis dengan persentase

ROI minimal 5 persen, maka setidaknya kita bisa mendapatkan persentase

keuntungan yang sama, atau lebih tinggi dari yang yang kita investasikan.

Berikut ini adalah beberapa pengertian ROI atau return on investment

menurut beberapa ahli di bidang bisnis, antara lain:

1. Pengertian ROI Menurut Munawir (2007)

Return on investment merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang

ditujukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang

ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan guna

menghasilkan keuntungan.

2. Pengertian ROI Menurut Sutrisno (2001)

Return on investment merupakan kemampuan sebuah perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang

dikeluarkan.

3. Pengertian ROI Menurut Suad Husnan & Enny Pudjiastuti (2004)

ROI atau return on investment merupakan rasio yang menunjukkan seberapa

banyak keuntungan bersih yang dapat diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki

oleh perusahaan.
12

4. Pengertian ROI Menurut Bambang Riyanto (2005)

ROI merupakan tingkat pengembalian investasi yang menunjukkan tingkat

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk bisa

menghasilkan keuntungan netto.

Perhitungan ROI ini bisa dilakukan dengan rumus yang sederhana. Yakni

cukup dengan mengetahui berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan dan

pendapatan yang akan diterima. Walaupun sederhana, dalam memasukkan angka ke

dalam rumus harus lebih teliti. Bisa saja dalam prakteknya, ada perbedaan istilah.

Padahal intinya yang dimaksud sama. Di bawah ini adalah rumus yang bisa

digunakan untuk menghitung ROI.

ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi)/Biaya Investasi X100%

Selain itu, tentukan pula waktu pengembalian biayanya. Hal itu berguna

untuk memberikan batasan terhadap perhitungan yang dilakukan. Perkiraan

pendapatan juga bisa diketahui dengan lebih jelas.


BAB III

STUDI KASUS
3.1 Studi Kasus PT Indofood CBP Sukses Makmur Tahun 2017-2021
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif terapan deskriptif mengenai penetapan struktur modal optimal

berdasarkan metode weighted average cost of capital (WACC) pada PT Indofood

CBP Sukses Makmur. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penelitian yang

berlangsung secara ilmiah dan sistematis dimana pengamatan yang dilakukan

mencakup segala hal yang berhubungan dengan objek penelitian, fenomena, serta

korelasi yang ada diantaranya (Hermawan, 2019). Penelitian terapan dilakukan

berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu

pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah

tertentu. Tujuannya adalah untuk pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok

maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan

semata (Sukardi, 2003). Sehingga hasil dari penelitian terapan dapat secara langsung

diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi (Salim & Haidir, 2019).

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data (Darmawan, 2013). Tujuan

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang

diteliti (Khireta, 2014). Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

13
14

ini menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan salah satu

metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Proses pengumpulan data

yang dilakukan berasal dari sumber tertulis berupa laporan keuangan PT Indofood

CBP Sukses Makmur yang sudah diaudit periode 2017-2021 serta data perusahaan

lainnya yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

Analisis struktur modal optimal berdasarkan WACC (weighted average cost of

capital) dilakukan dengan beberapa tahapan perhitungan berdasarkan (Gitman &

Zutter, 2014) adalah sebagai berikut :

3.2 Hasil dan Pembahasan


a. Biaya Ekuitas

Menurut (Putri, 2013), biaya ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan

laba ditahan untuk investasi. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung biaya

ekuitas adalah model diskonto dividen. Hasil perhitungan tersaji dalam PT Indofood

CBP Sukses Makmur atau ICBP memiliki biaya ekuitas yang cenderung mengalami

penurunan. Hanya pada tahun 2018, biaya ekuitas perusahaan mengalami kenaikan
15

14% menjadi 12,18% dibandingkan tahun 2017 dengan biaya ekuitas 10,59%. Hal

ini dikarenakan pertumbuhan dividen mengalami kenaikan. Sedangkan pada tahun

selanjutnya, biaya ekuitas mengalami penurunan. Biaya ekuitas terkecil terjadi pada

tahun 2021 yaitu sebesar 10,31%. Penurunan ini utamanya dikarenakan pertumbuhan

dividen yang menurun. Di sisi lain, harga saham sejak tahun 2019-2021 mengalami

penurunan dan nilai dividen yang dibayarkan mengalami peningkatan. Kebijakan

menaikkan dividen ini salah satunya disebabkan oleh laba perusahaan yang

mengalami kenaika setiap tahun.

b. Biaya Utang

Biaya utang merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akibat dari

peggunaan pinjaman (Naibaho, 2012). Biaya utang perusahaan berupa beban bunga

setelah pajak. Hal ini dikarenakan bunga dapat mengurangi pajak yang dibayarkan

perusahaan. Hasil perhitungan biaya utang adalah sebagai berikut :


16

PT Indofood CBP Sukses Makmur atau ICBP memiliki biaya utang yang

berfluktuasi. Peningkatan biaya utang terjadi pada tahun 2018 dan 2021. Pada tahun

2018 penyebab utama peningkatan biaya utang adalah beban bunga yang meningkat

sebesar 47% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2021, perusahaan

menggunakan utang yang lebih banyak dari tahun sebelumnya, akibatnya beban

bunga yang dikeluarkan oleh perusahaan meningkat sebesar 193% menjadi Rp1,97

triliun yang sebelumnya sebesar Rp0,67 triliun.

c. WACC

Menurut (Naibaho, 2012), biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan

merupakan rata-rata tertimbang dari setiap jenis modal yang digunakan perusahaan

untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. hasil perhitungan WACC adalah

sebagai berikut:
17

Perusahaan ICBP memiliki nilai WACC yang berfluktuasi. Pada tahun 2018,

nilai WACC sebesar 7,56% meningkat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan

tersebut disebabkan oleh bobot ekuitas yang lebih besar sehingga biaya yang

dikeluarkan meningkat. Hal yang sama terjadi pada tahun 2021, penyebab kenaikan

WACC pada tahun 2021 adalah peningkatan utang yang digunakan oleh perusahaan,

akibatnya biaya utang pada tahun tersebut juga mengalami peningkatan.

d.Nilai Perusahaan

Menurut (Gitman & Zutter, 2014), nilai perusahaan sama dengan nilai

sekarang dari arus kas masa depan,sehingga nilai perusahaan akan maksimum ketika

biaya modal minimum. Hasil perhitungan nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) memiliki nilai perusahaan dengan tren

meningkat. Peningkatan terjadi disebabkan oleh EBIT yang dihasilkan oleh

perusahaan mengalami peningkatan. Margin kenaikan EBIT tertinggi terjadi pada

tahun 2021 sebesar 27% dengan EBIT Rp11,65 triliun. Berdasarkan laporan

keuangan, peningkatan laba disebabkan oleh volume penjualan yang meningkat,

serta penjualan luar negeri meningkat sebesar 86% dibandingkan tahun 2020.

Dimana kenaikan penjualan ini merupakan kontribusi dari seluruh unit divisi. Hal ini

berdampak pada nilai perusahaan yang dihasilkan yaitu sebesar Rp191,62 triliun

meningkat 15% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp167,31 triliun.


18

3.3 Struktur Modal Optimal

Berdasarkan hasil perhitungan terkait dengan struktur modal PT Indofood CBP

Sukses Makmur tahun 2017-2021, maka struktur modal optimal perusahaan

adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa PT Indofood CBP Sukses Makmur

atau ICBP pada tahun 2017-2021 lebih banyak menggunakan modal yang bersumber

dari utang dibandingkan dengan modal sendiri. Ketika perusahaan memilih untuk

lebih banyak menggunakan utang dalam kegiatannya, perusahaan dihadapkan pada

dua sisi. Dimana utang yang besar dapat mengurangi pajak yang dibayarkan oleh

perusahaan atau justru perusahaan akan kesulitan dalam membayar kembal utangnya.

Tampak bahwa utang perusahaan meningkat pada tahun 2020-2021.Berdasarkan

laporan keuangan, peningkatan utang disebabkan oleh perusahaan mendapat kredit

sindikat. Kredit sindikat merupakan kredit yang diberikan secara bersama dari

beberapa lembaga keuangan untuk tujuan kredit investasi atau modal kerja.

Perusahaan ICBP mendapat 3 pembiayaan dalam negeri dari Bank of China, Mizuho

dan Maybank. Kredit tersebut digunakan untuk mengakuisisi Pinehill Company.

Tujuan akuisisi perusahaan tersebut adalah untuk memperluas pasar, karena

Pinehill Company memiliki kegiatan usaha utama dalam produksi dan distribusi mi

instan di negara-negara di benua Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara.


19

Peningkatan utang memberikan dampak pada beban bunga yang ditanggung oleh

perusahaan. Pada tahun 2020-2021 beban bunga masing-masing mengalami

peningkatan sebesar 315% dan 193%. Hal ini berpengaruh terhadap WACC yang

ditanggung oleh perusahaan. Di sisi lain, perusahaan mampu menghasilkan nilai

EBIT yang terus tumbuh dari tahun 2017-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

PT Indofood Sukses Makmur dapat mencapai nilai perusahaan maksimum pada

tahun 2021, yaitu pada saat penggunaan utang sebesar 69,77% serta penggunaan

ekuitas sebesar 30,23%. Dimana bauran penggunaan sumber modal tersebut

dapat menghasilkan nilai perusahaan mksimum sebesar Rp191,62 triliun.

3.4 Kesimpulan Studi Kasus


Komposisi struktur modal yang digunakan PT indofood CBP Sukses Makmur

pada tahun 2017-2021 lebih banyak menggunakan utang. Struktur modal yang

optimal terjadi pada tahun 2021, yaitu pada saat perusahaan mampu menghasilkan

nilai perusahaan tertinggi sebesar Rp191,62 triliun serta biaya modal rata-rata

tertimbang yang dihasilkan perusahaan sebesar 4,84%. Hal ini sejalan dengan trade-

off theory, dimana perusahaan dapat memperoleh manfaat pajak dari penggunaan

utang sehingga nilai perusahaan yang dihasilkan semakin meningkat.


BAB IV

KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen,

saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi

perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui

berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh

dana yang diperlukan. Biaya modal dari penggunaan hutang secara riil harus

ditanggung atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga

menurut kontrak.

Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau

ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan

membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut

dengan biaya modalnya. Yang dimaksud dengan biaya modal di sini adalah biaya

modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan

metode Net present value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau

ditolaknya suatu usulan investasi, maka biaya modal berfungsi sebagai "discount

rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan

pengeluaran investasi.

Weighted Average Cost Of Capital/WACC adalah biaya modal seluruh sumber

dana yang digunakan perusahaan. Dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang

digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil

20
21

yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber

pembiayaan yang digunakan.

Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus

mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat

mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan

komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat

keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari

investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti.


DAFTAR PUSTAKA
Annisa Herawati (2022), “Biaya Modal: Definisi, Fungsi, Rumus, dan Cara

Hitungnya”, Kledo. https://kledo.com/blog/biaya-modal/

Novi V (2022), “Pengertian ROI (Return On Investment) dan Cara

Menghitungnya”, Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-roi-

return-on-investment/

Saputri, Enes, Sri Widiyati, and Theresia Tyas Listyani. "Analisis Struktur Modal

Optimal Dala, Rangka Meningkatkan Nilai Perusahaan (Studi Kasus PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tahun 2017-2021)." KEUNIS 11.2 (2023): 131-

137.

22

Anda mungkin juga menyukai