Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENERAPAN BIAYA MODAL PADA SUMBER DANA SYARIAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Perbankan Syariah

Dosen Pengampu : Salwa Hayati, M.Ei

Disusun oleh :

Rini Ambarwati (200502094)

Eka Rizki Yustira (200502097)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah MANAJEMEN KEUANGAN tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa'atnya kita
nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul "PENERAPAN BIAYA MODAL PADA SUMBER DANA


SYARIAH” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mataram, 8 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

A. Biaya modal.....................................................................................................2
B. Biaya modal individual dari sumber hutang dan ekuitas..............................3
C. Biaya modal secara keseluruhan....................................................................6
D. Biaya modal sejumlah sumber dana syariah................................................6
E. Biaya modal dan nilai perusahaan..............................................................7
F. Fungsi biaya modal dalam pemilihan investasi...........................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai antiva dan operasi perusahaan.
Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya yang ditanggung oleh. suatu perusahaan
schubungan dengan penggunaan modal tertentu. Biaya modal merupakan konsep yang sangat
penting dalam investasi dan pendanaan perusahaan. Konsep ini bertujuan untuk menentukan
besarnya biaya yang secara riil harus harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh
atau karena menggunakan dana dari sumber tertentu.
Hasil perhitungan biaya modal nantinya dijadikan sebagai tingkat diskonto yang
merupakan unsur inti yang digunakan dalam proses penganggaran modal. Di samping fungsi
utama itu, biaya modal juga dijadikan sebagai faktor kunci dalam kepuasan yang terkait
dengan penggunaan hutang dan ekuitas. Biaya modal rata rata tertimbang (weighted average
cost of capital, disingkat WACC) merupakan salah satu dari dua metode yang dipergunakan
untuk mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan.

B. Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan biaya modal?
2 Bagaimana biaya modal individual dari sumber hutang dan ekuitas?
3 Bagaimana biaya modal secara keseluruhan?
4 Bagaimana biaya modal sejumlah sumber dana syariah?
5 Bagaimana biaya modal dan nilai perusahaan?
6 Bagaimana fungsi biaya modal dalam pemilihan investasi?

C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIAYA MODAL

Biaya modal adalah biaya yang ditanggung oleh suatu perusahaan sehubungan dengan
penggunaan modal tertentu. Biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam investasi dan
pendanaan perusahaan. Konsep ini bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus
di tanggung perusahaan untuk memperoleh atau karena menggunakan dana dari sumber tertentu.
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktīva dan ocrasi perusahaan. Modal terdiri dari
hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Perhitungan biaya penggunaan modal
sangatlah penting, dengan alasan:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)


diminimumkan.

2. Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang


biaya modal.

3. Keputusam-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya
modal.

Penentuan besarnya biaya riil karena penggunaan modal dari masing-masing sumber dana
digunakan untuk menentukan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana yang digunakan dalam
perusahaan. Besarnya biaya modal karena penggunaan hutang mungkin dianggap oleh sebagian besar
orang sebesar tingkat bunga yang ditetapkan dalam kontrak. Biaya modal yang bersifat eksplisit, yaitu
sama dengan tingkat diskonto yang dapt menjadikan nilai sekarang (present value) dana neto yang
diterima perusahaan sama dengan nilai sekarang semua dana yang harus di bayarkan karena
penggunaan dana tersebut beserta pelunasannya. Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal
sendiri merupakan unsur untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung:

a. Biaya Hutang (cost of debt).

b. Biaya laba ditahan (cost of retained earning).

c. Biaya saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan

d. Biaya Saham Preferen (cost of preferred stock).

Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu basis setelah pajak (after tax basis) karena arus
kas setelah pajak adalah yang paling relefan untuk keputusan investasi

▸ Faktor-faktor yang menentukan biaya modal:

Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:

 Keadaan-keadaan umum perekonomian.Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau


tingkat hasil tanp risiko.
 Daya jual saham suatu perusahaan.Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum
para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
 Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat. manajemen.Jika manajemen
menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus
secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta
tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
 Besarnya pembiayaan yang diperlukan.Permintaan modal dalam jumlah besar akan
meningkatkan biaya modal perusahaan.

2
B. BIAYA MODAL INDIVIDUAL DARI SUMBER HUTANG DAN EKUITAS

1. Kredit rekening Koran

Biaya modal karena menggunakan sumber dana dari rekening Koran (Kr) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Kr= (biaya riil / penerimaanbersih) x 100%

Contoh soal: sebuah perusahaan memperoleh kredit rekening Koran sebesar Rp. 250 juta dari sebuah
bank dalam jangka waktu setahun. Tingkat bunga yang berlaku 12,5% per tahun. Perusahaan
membayar biaya materai Rp 24.000,00, biaya provisi Rp 750.000,00 dan biaya notaris Rp 150.000,00.
Hitunglah biaya hutang berdasarkan total biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Jawab:

Total biaya =32.174.000

Perimaan bersih = hasil pinjaman-total biaya

=250.000.000-32.174.000

=217.826.000

Biaya modal (Kr) = biaya riil / penerimaan bersih ) x 100%

=(32.174.000/217.826.000) x 100%

= 14,77%

Biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt ) dapat di hitung dengan menggunakan rumus
berikut:

Biaya hutang setelah pajak = biaya hutang sebelum pajak x (1-t)

2. Hutang dagang

Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatau investasi
agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai
sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan
Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau
pembeli obligasi.²

Jika perusahaan gagal membayar tepat waktu maka akan kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan cash discount atau potongan tunai. Jika perusaahun kehilangan kesempatan
mendapatkan potongan tunai selama setahun, maka baiay ekplisit dari hutang dagang tersebut (Kg)
dapat dihitung dengan membandingkan potongan tunai yang hilang dengan jumlah rata-rata hutang
dagang setahun.

Kg = (polongan tunai /hutang dagang rata-rata )x 100%

Contoh soal : misalnya potongan tunai yang hilang selama setahun adalah 4 juta dan hutang
dagang rata-rata sebesar Rp 80 juta, maka biaya hutang dagang yang eksplisit sebelum pajak adalaH
sebesar 5%. yaitu (4juta/ 80 juta) x 100 %. Misalnya yang dikenakan pajak adalah 30%, maka biaya
hutang setelah pajak 3.5 %. yaitu 5 % x (1 0.3).

3
3. Hutang bank.

Biaya modal hutang adalah bunga dan biaya lainnya harus ditanggung oleh suatu perusahaan
sehubungan dengan peminjaman dana.

Kb = (bunga biaya-biaya)/jumlah hutang bersih) x 100%

Contoh soal: misalnya suatu bank memberikan kredit jangka pendek Rp 50 juta dengan bunga
1,5% per bulan selama 10 bulan. Bank menetapkan syarat bahwa aktiva yang dijadikan jaminan harus
diasuransikan selam umur kreditnya, misalnya besar premi asuransi tersebut sebesar Rp 100.000,00.

Jumlah uang yang diserahkan oleh bank kepada perusahaan adalah Rp 42,4 juta. yaitu 50 juta-
(bunga selama 10 bulan 7,5 juta premi asuransi 100.000). beban sebenarnya ditanggung oleh
perusahaan selama 10 bulan adalah 7.6 juta, yaitu 7,5 juta dan 100.000, dengan demikian, biaya
hutang sebelum pajak selama 10 bulan adalah 17,69%, yaitu 7.6 juta/42,4 juta) x100%. Biaya hutang
sebelum pajak perbulan adalah 1,77% jika tarif pajak sebesar 30%. maka biaya hutang bank setelah
pajak perbulan adalah 1,24%, yaitu 1,77%x (1-0,3).

4. Hutang wesel

Hutang wesel mempunyai bunga tetap yang dihitung dari harga nominalnya.

Kw=(bunga /jumlah hutang bunga) x 100%

Contoh soal misalnya PT POR mengajukan hutang wesel dengan nominal sebesar 200 juta
dengan bunga 20% per tahun. Perusahaaan hanya menerima uang sebesar Rp 160 juta. yaitu 200 juta-
bunga 40 juta. dengan demikian tingkat bunga yang sebenarnya sebelum pajak adalah sebesar 25%,
dengan perhitungan (40 juta 160juta) x 100%.

5. Sewa guna usaha

Biaya hutang yang disajikan selanjutnya adalah jenis hutang jangka menengah. Rumus
mencari biaya modal sewa guna usaha.

Harga aktiva = PVIFA,kl x uang sewa + PVIFLkl x nilai sisa

Contoh soal: misalnya pihak lessor sepakat untuk membeli mesin seharga 101 juta mesin
yang dibeli tersebut disewakan kepada penjual yang bersangkutan dengan jangka waktu Stahun. Pada
akhir sewa mesin masih mempunai nilai sisa sebesar Rp 1 juta. lessor menginginkan penerimaan uang
sewa tahunan sebesar Rp 2.474.018,00 yang harus dibayar oleh lessee. Berapa kah biaya modal
leasing (KI) yang di tanggung oleh lessee?

Harga mesin = Pv uang sewa tahunan + PV nilai sisa

=PVIFAS.KA + PVIFs nilai sisa

10.000,000 =PVIFAskis 1,000,000

Dengan proses trial and error.dan mnggunakan rumus interpolasi, maka diperoleh biaya
modal sebelum penyesuaian pajak sebesar 10%. Jika tariff pajak 30%, maka setelah pajak adalah 7%
yaitu 10 % x (1-0,3).

6. Obligasi

Biaya obligasi harus mengaitkan jumlah dana bersih yang diterima dengan pengeluaran
pengeluaran kas karena penggunaaan dana tersebut.biaya obligasi dapat dihitung dengan rumus short
cut atau dengan menggunakan tabel present value.

4
Contoh soal: senturi mutiara Tbk. Mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp
100.000,00 yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan bersih obligasi ya diterima sebesar Rp
90.900,00. Bunga obligasi atau coupon (c) yang dibayarkan per tahun sebesar 15% berapakah
besarnya biaya modal obligasi tersebut?

Data:

Keterangan Jumlah

Nominal per lembar (NB) 100.000

Tingkat kupon (c) 15%

Jangka waktu (n) 10 tahun

Harga jual (PB) 90.900

Tariff pajak (1) 30%

Biaya modal obligasi tersebut dapat dihitung dengan dua cara yaitu :

a. Dengan rumus short cut

Ka=C(NB-PB)/nx 100%

(Na-Pa)/2

Ka=15.000+(100.000-90.900)/10 x 100%

=(100.000 90.900)/2

=16,67%

Dengan tingkat pajak sebesar 30%, maka biaya modal obligasi setelah pajak adalah 11.67%,
yaitu 16,67%x (1-0,3).

b. Dengan menggunakan tabel PV

PH-PVIFAnsas C+PVIFuse Ni

1. Saham Preferen

Saham preferen bersifat seperti hutang karena mengandung kewajiban yang tetap
bagi perusahaan untuk melaksanakan pembayaran secara periodic, yaitu dividen saham
preferen seperti bunga. Dalam likuidasi perusahaan. pemegang saham preferen mempunyai
hak di dahulukan sebelum pemegang saham hiasa,¹

Kp= (Dp Pp) x 100%

2. Laba ditahan

Biaya modal laba ditahan diasumsikan sama dengan biaya modal saham biasa.
Rumus biaya laba modal ditahan : Ke=(Di/Po)+g

Besamya biaya modal laba ditahan adalah sebesar tingkat keuntungan investasi dalam
saham yang diharapkan diterima oleh para pemegang saham biasa, atau biayanya dianggap
sama dengan biaya modal yang berasal dari saham biasa.

3. Saham baru

5
Biaya saham baru dapat dirumuskan :

Ke=(Di/P(1-f))

C. BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN

Tingkat biaya modal yang harus diperhitungkan oleh perusahahaan adalah tingkat biaya
modal secara keseluruhan. Ketika melakukan perhitungan biaya modal keseluruhan (ko) atau biaya
modal rata rata (WACC), komponen hutang jangka pendek tidak di ikutkan karena nilai biaya modal
rata -rata hasil perhitungan akan digunakan terutama untuk pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan investasi jangka panjang sehingga seharusnya dibiayai dengan sumber dana jangka panjang
atau dan permanen.

WACC tersebut akan berubah apabila aada perubahan struktur modal ataupaun perubahan
biaya masing-masing komponen modal. Selama struktur modal dan biaya masing-masing komponen
modal dapat dipertahankan, maka WACC juga tidak berubah meskipun ada tambahan modal yang
digunakan. Setiap tambahan dana yang dilakukan dalam perimbangan modal yang sama dan biaya
komponennya juga tetap sama, maka biaya modal baiaya modal dari tambhan modal tersebu akan
tetap sama dengan WACC sebelum ada tambahan dana tersebut. Dengan kata lain, biaya modal
marjinalnya tetap sam, tetap jika suatu perusahaan membutuhkan tambahan dana yang cukup besar
dan terpaksa harus mengadakan emisi saham baru, maka penambahan saham biasa baru tersebut
mengakibatkan kenaikan MCCnya karena biaya saham biasa lebih besar daripada biaya laba ditahan.

Penentuan besarnya WACC dapat pula dicari dengan rumus beriku ini.

WACC = (D/V)Ka(1-t) + (P/V) K₂ + (E/V) K

Depresiasi dianggap sebagai salah satu sumber dana bagi perusahaan. Karena dana dari
depresiasi tersebut dapat ditanamkan kembali untuk menghasilkan tingkat keuntungan, maka
perusahaan harus menentukan apakan dana tersebut akan ditanamkan dalam perusahaan atau perlu
dibagikan kepada pemberi dana.

D. BIAYA MODAL SEJUMLAH SUMBER DANA SYARIAH

Semua jenis modal yang tercantum pad aneraca sisi pasiva pada dasarnya dibolehkan, selama
unsur yang dilarang tidak terkandung dalam jenis modal yang bersangkutan atau unsur yang dilarang
syariah dapat dihilangkan. Unsur tersebut misalnya terkandung pada sumber modal kredit rekening
Koran, hutang bank, hutang wesel, sewa guna jenis pembiayaan konvensional.obligasi berbunga, dan
saham preferen. Selanjutnya, jenis modal yang dibolehkan yang sepadan sebagai pembanding
kelompok yang sebelumnya masing-masing adalah qardl timbal balik, murabahah, hutang wesel
hawalah, ijarah, obligasi ijarah dan obligasi mudlarabah, dan saham musyarakah dan mudlarabah.

1. Biaya modal murahahah

Kontrak murabahah atau jual beli kredit termadsuk dalam kategori hutang jangka
ppendek menengah yang diakui syariah dan sangat dikenal secara umum. Unsur unsur yang
berkaitan untuk merumuskan biaya modal murabahah adalah sebagai berikut

 Nilai nominal atau jumlah hutang


 Biaya administrasi untuk memperoleh modal hutang tersebut
 Uang angsuran berkala dan periode terakhir angsuran, masing masing
dinotasikan denga A dan n.

Biaya modal murabahah dapat dirumuskan

6
PM = A X PVIFA

2. Biaya modal salam

Kontrak salam atau disebut juga penerimaan uang dimuka. Dengan kontrak ini,
pelanggan menyanggupi untuk membeli barang tertentu dengan pembayaran saat ini dan
barangnya akan diserahkan oleh penjual pada masa yang akan datang. Uang yang dibayarkan
saat ini tersebut akan memperoleh semacam potongan harga.

Ks=(cd/Ps) x 100%

3. Biaya modal istishna'

Skema hutang istisna hampir serupa denga salam. Perbedaannya, barang istishna
biasanya mempunyai spesifikasi yang tidak umum dan diproduksi secara khusus pada parik
tertentu, serta penerimaan angsurannya. sering dikaitkan dengan tahap proses pembuatan dan
penyelesaian barang yang dipesan.

P=A x PVIFAKLE

4. Biaya modal ijarah

Sewa guna jenis operasi dan sewa guna dengan pembayaran penuh dengan syarat
tertentu dapat dimasukkan dalam kategori hutang yang digunakan dalam struktur perusahaan
syariah yaitu ijarah dalam sewa guna operasi, pembayarannya dianggap sudah mencakup
penyusutan dan pemeliharaan aktiva serta keuntungan bagi pemberi sewa. Pada sewa jenis ini
biasanya terdapat pilihan bagi lessee untuk membeli aktiva yang disewakan pada akhir
kontrak dengan harga taksiran yang disepakati di muka. Tampaknya terdapat kelemahan
asumsi yang menyatakan bahwa hasil taksiran biaya modal oleh manajer perusahaan sama
dengan tingkat keuangan yang diharapkan para investor.

Pada konsep keuangan konvensional, setiap biaya modal dihitung dengan membobot
masing masing komponen modal menurut harga pasarnya. Metode konvensial yang telah
tersedia untuk menghitung biaya modal hutang dan biaya modal ekuitas dapat
dimanfaatkanatau diterapkan pada komponen modal syariah dengan modifik, asi lebih lanjut.
Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan pengambilan keputusan pendanaan dan investasi
secara lebih baik dalam perusahaan syariah.

E. BIAYA MODAL DAN NILAI PERUSAHAAN

1. Return untuk sumber dana htang berupa bunga yang diberikan kepada penyedia hutang
telah ditetapkan di muka sehingga hutang dianggap kurang beresiko.pada umumnya manusia
tidak menyukai resiko sehingga mereka mensyaratkan kompensasi yang lebih rndah pada
dana yang kurang berisiko. Sebaliknya, rerumn untuk ekuitas berupa deviden bersifat berubah
berubah dan tidak ditetapkan dimuka sehingga di anggap lebih berisiko daripada hutang.

2. Sistem keuangan konvensional yang berlaku memberikan keuntungan jumlah pajak bagi
perusahaan-perusahaan yang melakukan pembayaran bunga atas hutangnya. Dalam arti yang
sederhana, perusahaan membayar jumlah pajak yang lebih rendah atas labanya apabila
menggunakan hutang sebagai pengganti ekuitas. Laba yang terkena pajak dihitung setelah
dikurangi bnga karena bunag merupakan biaya. Namun, laha kena pajak tidak dipengaruhi
oleh besarnya pembayaran dividen yang terletak setelah pos laba setelah pajak.

Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa perusahaan dapat memilih struktur modal yang
semuanya berupa ekuitas atau struktur modal yang semuanya bersumber dari hutang.

7
F. FUNGSI BIAYA MODAL DALAM PEMILIHAN INVESTASI

Pada bab penganggaran modal telah diuraikan sejumlah metode penilaian proyek investasi,
antara lain NPV dan IRR yang melibatkan arus kas yang didiskontokan atau DCF. Ketika
menggunakan metode NPV sebagai carauntuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu investasi,
maka biaya modal berfungsi sebagai tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai sekarang PV
dari arus kas bersih masa depan, kemudian dibandingkan dengan jumlah investasi yang dikeluarkan.

Ketika metode yang digunakan adalah IRR, maka fungsi biaya modal aalah sebagai hurdle
rate atau cut off rate dalam melakukan evaluasi terhadap usulan proyek. investasi. Kriteria keputusan
yang ditentukan adalah jika tingkat keuntungan suatu usulan proyek investasi lebih besar daripada
biaya modalnya, maka usulan tersebut dapat diterima. Demikian pula sebaliknya.

Contoh soal PT Selalu Makmur Sentosa mendapat tawaran investasi Rp 75 milliar dari
sejumlah investor untuk mengembangkan bisnis dengan rencana pendanaan sebagai berikut:

Nilai investasi : Rp 75 M estimasi rate of return 21%

Rencana pendanaan : biaya modal

Modal sendiri : Rp 60 M modal sendiri Ke 22%

Sewa guna (ijarah) : Rp 15 M ijarah K setelah pajak 16%)

Hitunglah WACC sumber modal investasi.

WACC = (E/V) Kr (J/V) K

= (60/75) x 22% +(15/75) x 16%

= 20,80%

Biaya modal keseluruhan WACC pada investasi tersebut adalah 20,8% sedangkan tingkat
keuntungan yang diharapkan ROR adalah sebesar 21%. Karena nilai ROR lebih dari WACC, maka
dapat disimpulkan bahwa usulan proyek investasi tersebut dianggap menguntungkan sehingga layak
dijalankan.

8
PENUTUP
A. Kesimpulan

Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan untuk
mendanai suatu investasi perusahaan.

Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan
investasi tersebut dengan biaya modalnya. Perhitungan biaya penggunaan modal adalah
penting berdasarkan tiga alasan berikut:

 Maksimalisasi diminimumkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya


 Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal
 Konsep biaya modal erat hubunganya dengan konsep mengenai pengertian tingkat
keuntungan yang disyaratkan.

Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari
seluruh komponen modal. Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak. karena
arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan S. Sundjaja-Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Dua. Jakarta:PT Prenhallindo

Sabardi, Agus. 1993. Manajemen Keuangan, Jilid 1. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Stoner, James A.F. Manajemen.. Jilid 2 Edisi kedua, Jakarta: Erlangga

Najmudin 2011. Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar'iyyah Modern. Yogyakarta: penerbit
ANDI

10

Anda mungkin juga menyukai