Anda di halaman 1dari 21

BIAYA PENGGUNAAN MODAL (COST OF CAPITAL)

Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Dr. M. Ikhsan, M.Si

DISUSUN OLEH:

ANATASYA ROHMAH (2005311112)

AMALIA LATIFA (2005311089)

BUNGA PUTRI PRASTIKA SARI (2005311055)

DWITA CAHYANING WIBISONO (2005311010)

PRODI D3 ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas mata kuliah Manajemen Keuangan yang
berjudul Biaya Penggunaan Modal (Cost of Capital).

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. M. Ikhsan, M.Si yang telah memberikan tugas
ini kepada kami sehingga kami dapat lebih faham terkait materi tersebut. Terima kasih juga
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari bahwa tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan yang kami susun ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi.

Semoga tugas Mata kuliah Manajemen Keuangan ini bisa menambah wawasan para pembaca
serta bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Depok, 5 Juli 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah.................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
A. MODAL PERUSAHAAN................................................................................................................. 2
B. BIAYA MODAL ............................................................................................................................. 3
1. Definisi Biaya Modal........................................................................................................ 3
2. Arti Penting biaya modal ................................................................................................. 3
3. Fungsi biaya modal.......................................................................................................... 3
4. Operasionalisasi biaya modal.......................................................................................... 3
5. Faktor Yang Mempengaruhi biaya modal ....................................................................... 4
I. BIAYA MODAL INDIVIDUAL ..................................................................................................... 5
1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek ............................................................................... 5
2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang .............................................................................. 6
3. Biaya Modal Saham Preferen .......................................................................................... 8
4. Biaya Modal Saham Biasa Dan Laba Ditahan. ................................................................. 9
II. BIAYA MODAL KESELURUHAN .............................................................................................. 13
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 17
B. Saran ......................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya modal adalah sebuah konsep dinamis yang dipengaruhi oleh bermacam-macam
factor ekonomi dan perusahaan. Struktur dasar dari biaya modal dibuat dengan beberapa
asumsi yang berhubungan dengan risiko dan pajak. Biaya modal diperkirakan untuk suatu
waktu tertentu. Biaya modal mencerminkan rata-rata biaya permodalan yang akan dating
berdasarkan data yang tersedia. Pandangan ini sesuai dengan penggunaan biaya modal untuk
membuat keputusan investasi jangka panjang.

Walaupun perusahaan mengumpulkan dananya sekaligus, biaya modal mencerminkan


hubungan aktivitas pembiayaan. Misalnya perusahaan hari ini menarik dana dengan hutang,
tetapi untuk yang akan dating digunakan modal sendiri seperti saham biasa. Banyak perusahaan
menggabungkan antara pembiayaan dengan hutang maupun pembiayaan dengan modal sendiri
secara optimal.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana konsep, fungsi dan factor yang mempengaruhi dari modal yang mendasari
biaya modal?
2. Bagaimana menentukan komponen biaya modal yang terdiri dari biaya modal pinjaman
jangka panjang, jangka pendek, saham preferen, saham biasa dan laba ditahan serta
biaya modal keseluruhan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui konsep, fungsi serta factor yang mempengaruhi biaya penggunaan modal
2. Dapat membedakan model biaya modal dari pinjaman jangka panjang hingga biaya
modal keseluruhan
3. Megetahui lebih jauh tentang biaya penggunaan modal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. MODAL PERUSAHAAN
Modal perusahaan dapat dibagi menjadi 2 dimana modal tersebut, terdiri dari:
1. Modal internal
Modal internal merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan (laba ditahan).
2. Modal eksternal
Modal eksternal merrupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur,
suplier dan perbankan (saham, obligasi, hutang).

Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka perusahaan


berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor tersebut. Hasil
yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang
disebut biaya modal, seperti: biaya bunga, biaya penurunan nilai surat berharga, dan
biaya lain yang berkaitan dengan perolehan modal tersebut.

Biaya modal sering disamakan dengan:

1. Tingkat pengembalian yang disyaratkan perusahaan (the firm's required rate of


return);
2. Tingkat ambang (the hurdle rate), tingkat diskonto (the discount rate); dan
3. Biaya kesempatan dana perusahaan (the firm's opportunity cost of funds).
4. Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak, yaitu
dari sisi investor dan perusahaan.
a. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan
tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari
aktiva yang dimiliki.
b. Dari sisi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required
rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

2
3

B. BIAYA MODAL
1. Definisi Biaya Modal
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana, baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Biaya modal adalah tingkat hasil atas investasi total perusahaan yang
menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber
pembelanjaannya.

2. Arti Penting biaya modal


a. Maksimalisasi nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input,
termasuk modal, diminimumkan, dan untuk meminimumkannya, biaya
modal harus dapat diestimasikan.
b. Keputusan penganggaran modal mensyaratkan estimasi biaya modal →
kesalahan estimasi dalam penentuan biaya modal, akan menghasilkan
keputusan investasi yang keliru. 3. Beberapa keputusan lain juga
mensyaratkan estimasi biaya modal (misalnya keputusan mengenai sewa
guna usaha, pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan
manajemen aset jangka pendek).

3. Fungsi biaya modal


Analisis biaya modal didasarkan pada keadaan setelah pajak, karena:
a. Pajak merupakan pengurang laba yang diperoleh perusahaan;
b. Sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan
investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat
keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya
modalnya.

4. Operasionalisasi biaya modal


Komposisi modal:
a. Laba ditahan
Biaya modal yang berasal dari laba ditahan disebut cost of retained earning.
Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang
disyaratkan diterima oleh para investor.

Apabila laba ditahan tersebut diinvestasikan pada perusahaan lain maka akan
mendatangkan keuntungan. Keuntungan tersebut sama dengan besarnya
4

keuntungan apabila perusahaan menginvestasikan dana dari laba ditahan


tersebut ke dalam perusahaan sendiri (expected rate of return on the stock).

b. Hutang
i. Biaya modal yang berasal dari hutang yang dipinjam dari bank adalah
tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank dalam kontrak perjanjian
hutang.
ii. Biaya modal dari penggunaan hutang yang secara riil harus ditanggung
atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga menurut
kontrak.

Penerima kredit selain harus membayar bunga, juga harus membayar biaya
administrasi, biaya asuransi dan sebagainya.

c. Saham
i. Biaya modal yang berasal dari penerbitan saham adalah dividen. Tingkat
dividen merupakan tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang
disyaratkan diterima oleh para investor.
ii. Biaya modal dari saham, secara riil adalah lebih besar daripada tingkat
dividen yang ditentukan.

Perusahaan selain membayar dividen, juga harus membayar biaya penerbitan


saham.

5. Faktor Yang Mempengaruhi biaya modal


a. Kondisi ekonomi umum (general economic condition)
Variabel ekonomi makro, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi,
akan menentukan besarnya tingkat pengembalian bebas risiko (risk-free atau
riskless rate of return). Tingkat pengembalian bebas risiko banyak digunakan
sebagai patokan (benchmark) tingkat pengembalian investasi.

b. Kondisi pasar (market condition)


Kemampuan untuk dipasarkan (marketability) suatu sekuritas yang meningkat,
tingkat pengembalian yang disyaratkan para investor akan menurun, yang
berarti biaya modal perusahaan akan mengecil.
c. Keputusan operasi dan pembelanjaan (operating and financing decisions)
5

Pendanaan pada investasi yang berisiko tinggi dan banyak menggunakan


sumber dana dari utang dan saham preferen, maka akan menanggung risiko
yang tinggi, sehingga pemilik dana akan menuntut tingkat pengembalian
disyaratkan tinggi. Semakin tinggi jumlah pembelanjaan (amount of
financing), akan membawa konsekuensi semakin meningkatnya biaya modal.

6. Komposisi biaya modal


Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana
atau sekaligus untuk beberapa sumber dana. Jika perusahaan hanya menggunakan
satu jenis sumber modal, maka biaya modal individual tersebut dihitung satu per
satu untuk tiap jenis modal. Jika perusahaan menggunakan beberapa jenis sumber
modal, maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang
(weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang
digunakan.

I. BIAYA MODAL INDIVIDUAL


1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang Jangka Pendek atau hutang lancar merupakan hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 tahun. Pada dasarnya hutang jangka pendek
terdiri dari
a. Utang perniagaan (trade accounts payable),
biaya kredit dari perniagaan ini bersifat explicit dimana kalau kita gagal
membayar tepat waktu kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan
cash discount selama setahun.
b. Utang wesel
c. kredit jangka pendek dari bank.

Rumus
Kt = Kb (1 – t)

Keterangan:

Kt adalah biaya hutang jangka pendek setelah pajak

Kb adalah biaya hutang jangka pendek sebelum pajak (sebesar tingkat bunga
hutang)
6

t adalah tingkat pajak


Contoh:

Suatu perusahaan membeli bahan baku secara kredit. Bunga dari kredit tersebut
sebesar 10%, tingkat pajak penghasilan (tax rate) 40%, maka biaya hutang
setelah pajak sebesar:

kt = kb (1 - t)

kt = 0,10 (1 – 0,40)

kt = 0,06

= 6%.

2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang


Dalam perhitungan biaya penggunaan utang jangka panjang umumnya adalah
dalam bentuk obligasi (cist of bond). Cara perhitungannya pun dapat dihitung
menggunakan perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi yaitu
dengan rumus shortcut dan menggunakan table present value.
a. Metode Shortcut (rumus singkat)
Rumus
(𝑁 − 𝑁𝑏 )
𝐼+
𝐾𝑑 = 𝑛
(𝑁𝑏 + 𝑁)
2

Keterangan
I adalah bunga hutang jangka panjang satu tahun dalam rupiah
N adalah nominal obligasi (pada akhir pada umumnya)
Nb nilai bersih penjualan obligasi
n adalah umur obligasi
Contoh

PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp.


25.000,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto
yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp. 24.250,-, bunga atau kupon
obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah
besarnya biaya modal obligasi tersebut?
7

(𝑁 − 𝑁𝑏 )
𝐼+
𝐾𝑑 = 𝑛
(𝑁𝑏 + 𝑁)
2
(25.000 − 24.250)
1.000 +
𝐾𝑑 = 10
(24.250 + 25.000)
2
1075
𝐾𝑑 = 24.265 = 0,0437 = 4,36%

Kemudian menyesuaikan biaya modal sebelum pajak (kd) menjadi biaya


modal atas dasar setelah pajak (ki)

ki = kd (1 - t)

ki = 0,0437 (1 - 0,30)

ki = 0,0306 = 3,06%

b. Metode Present Value


Dilakukan dengan table present value lalu mencari tingkat bunga yang
menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan ditambah
pembayaran akhir (outflows) yang sama dengan nilai Sekaran dari
penerimaan (inflow). Perhitungan ini sama dengan analisis IRR pada
penilaian investasi.

Rumus: 𝑛
1 𝑁
𝑁𝑏 = ∑ +
(1 − 𝑘𝑑 ) (1 − 𝑘𝑑 )𝑛
𝑡=1

Contoh
Untuk memperoleh besarnya biaya modal menggunakan cara coba coba
disini kita menggunakan tingkat bunga 4% dan 7% untuk mencari
present value bunga dan nilai obligasi (pinjaman pokok)
8

Kd = 760/5286 x 3% = 0,43%
Kd = 4% + 0,43% = 4,43%
Ki = ki = kd (1 - t)
ki = 4,43% (1 - 0,3)
ki = 3,10%
Tingkat bunga 4%
By. Bunga tahunan 10 tahun = 1.000 x 8,11 8.110
= 25.000 x
Pembayaran Obligasi akhir tahun ke-10 0,676 16.900
25.010

Tingkat bunga 7%
By. Bunga tahunan 10 tahun = 1.000 x 7,024 7.024
= 25.000 x
Pembayaran Obligasi akhir tahun ke-10 0,508 12.700
19.724
INTERPOLASI
Bunga PV Outflows PV Inflows NPV
4% Rp 25.010 Rp 24.250 Rp 760
7% Rp 19.724 Rp 24.250 -Rp 4.526
Selisih 3% Rp 5.286 Rp 5.286

3. Biaya Modal Saham Preferen


Biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) adalah biaya riil
yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham
preferen.
Biaya modalnya diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh investor, tingkat keuntungan yang diharapkan investor
merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya yang berupa devide
besarnya tetap.
Saham preferen mempunyai sifat campuran antara Utang dan saham
biasa. Bersifat utang karena mengandung kewajiban untuk dibayar secara
periodik dan dalam likuidasi perusahaan peemegang saham preferen
mempunyai hak didahulukan seperti saham biasa.
a. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan
dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi
disesuaikan dengan pajak.
9

Rumus:
Kp = Dp/Po

dimana:

Kp= Biaya saham preferen

Dp = Dividen saham preferen

PO = Harga saham preferen saat penjualan (harga proses)

Apabila ada biaya penerbitan saham (floatation cost) maka biaya modal
saham preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima
(Pnet). Rumus:

Kp = Dp/Pnet

dimana:

kp = Biaya saham preferen

Dp = Dividen saham preferen

Pnet = Harga bersih saham preferen

Contoh Soal:

PT. ABCD menjual saham preferen dengan nominal Rp.15.000,-. Harga jual
saham preferen sebesar Rp.18.900. Dividen tiap tahun sebesar Rp. 1.500,-.
Biaya penerbitan saham (floatation cost) setiap lembar sebesar Rp. 150,-
Berapa biaya saham preferen?

Pembahasan:

Kp = Dp/Pnet

Kp = 1.500 / (18.900 -150) = 8%

4. Biaya Modal Saham Biasa Dan Laba Ditahan.


a. Biaya modal saham biasa dan laba ditahan sering disatukan menjadi biaya
modal sendiri, yang disebut sebagai biaya ekuitas atau biaya modal saham
biasa.
10

b. Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh


perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi.
c. Biaya modal saham biasa atau biaya ekuitas (ke) dapat mengalami
peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara eksternal
dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru.
d. Secara teoritis perusahaan yang menggunakan laba untuk reinvestasi harus
memperoleh keuntungan minimal sebesar tingkat keuntungan jika
pemegang saham menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan dengan
tingkat risiko yang sama.
e. Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan
yaitu:
i. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Biaya ekuitas (ke), merupakan tingkat diskonto yang menyeimbangkan
nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang
diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal merupakan
faktor diskonto dari dividen yang ada.

Rumus:

Ke =D1/Po + g

dimana:

Po = Harga pasar saham biasa pada saat ini.

Dt = Dividen yang diterima untuk periode t.

Ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor.

g = Pertumbuhan.

Jika perusahaan mempertimbangkan biaya emisi (flotation cost),


maka rumusnya:

Ke=Dt / P(1-f) + g

dimana:
11

P = Harga pasar saham biasa pada saat ini.

Dt = Dividen yang diterima untuk periode t

Ke= Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor

g = Pertumbuhan

f = Biaya emisi (flotation cost).

Contoh 1:

Jika dividen saham PT ABCD diharapkan tumbuh sebesar 10% per


tahun, sedangkan dividen yang diharapkan pada tahun pertama
sebesar Rp. 160,- dan harga pasar saham sekarang Rp. 2.160,-.

Berapa biaya ekuitasnya?

Pembahasan:

Ke = D1/Po + g

Ke = 160 / 2160 + 10%

= 0,074+10%

= 17,4%

Contoh 2:

Harga saham perusahaan ABCD saat ini adalah Rp. 1.000, dan
perusahaan membayarkan dividen sebesar Rp. 200 per lembar saham.
Tingkat pertumbuhan perusahaan adalah 8% dan biaya emisi per
lembar saham adalah Rp.50.

Hitunglah biaya modal sahamnya?

Pembahasan:

Ke = 200 / 1000 (1 - 0,05) +0,08

Ke = 200 / 950 +0,08

= 0,21+0,08

= 0,29
12

ii. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model).

Model CAPM (model penetapan harga aktiva modal) merupakan


model penetapan biaya modal dengan menganalisis hubungan antara
tingkat return saham i (Ri) yang diharapkan dengan return pasar (Rm)
yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh
investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh
emiten.

Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:

a. Besarnya tingkat bunga bebas risiko (Rf)


b. Risiko sistematis yang ditunjukkan oleh koefisien beta (β)
c. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return
pasar dengan return saham (Rm - Ri )

Rumus:
Ri = Rf + (Rm – Ri) i

dimana:
Ri = Tingkat return saham yang diharapkan
Rf = Tingkat return bebas risiko
Rm = Return portofolio pasar yang diharapkan
βi = Koefisien beta saham i

Contoh
Sebuah perusahaan melakukan investasi pada saham PT ABCD dengan
mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 15% dan tingkat keuntungan
bebas risiko sebesar 10%. Dari data selama 10 tahun diketahui bahwa
nilai beta adalah 1,25. Return saham PT ABCD yang juga merupakan
biaya modal ekuitas (modal sendiri) perusahaan tersebut adalah :

Pembahasan:
Ri = Rf + (Rm – Ri ) i
Ri = 0,10 + (0,15 - 0,10) (1,25)
13

Ri = 16,25%

II. BIAYA MODAL KESELURUHAN


Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan
(modal eksternal dan modal internal). Konsep biaya modal perusahaan secara
keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian
usulan investasi jangka panjang. Biaya modal secara keseluruhan dikenal juga biaya
modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC)
Proyek investasi yaitu dengan membandingkan besarnya biaya modal yang
harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diperoleh di
masa datang. Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda-beda,
maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu
dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau
WACC).

Contoh:

PT ABCD memiliki biaya modal dari struktur modalnya sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Modal Proporsi Modal Biaya Modal

Hutang Rp 35.000.000 35 7

Saham Preferen Rp 15.000.000 15 9

Saham Biasa Rp 50.000.000 50 15

Jika tingkat pajak sebesar 40%, berapa biaya modal rata-rata tertimbangnya?
14

Pembahasan:
Langkah pertama
Melakukan penyesuaian atas biaya modal hutang dengan tingkat pajaknya yaitu:
kt = kb (1 - t)
kt = 7% (1 - 0,40)
kt = 0,042 = 4,2%

Langkah kedua
Menghitung Biaya modal rata-rata tertimbang:
Metode 1

Keterangan Biaya (1) Proporsi Modal (2) Biaya Tertimbang (3) = (1 x 2)

Hutang 4,2% 35% 1,47%

Saham Preferen 9% 15% 1,35%

Saham Biasa 15% 50% 7,50%

Jumlah 100% 10,32%

Metode 2

Keterangan Jumlah Modal (1) Biaya Jumlah Biaya Modal (3) =


Modal (1 x 2)
(2)

Hutang Rp 35.000.000 35 Rp 1.470.000.000

Saham Rp 15.000.000 15 Rp 1.350.000.000


Preferen

Saham Biasa Rp 50.000.000 50 Rp 7.500.000

Jumlah Rp. 100.000.000 Rp. 10.320.000

WACC = Rp.10.320.000 x 100% = 10,32%


Rp. 100.000.000
15

Contoh:
PT ABCD, seperti contoh sebelumnya, Tahun 2002 memperoleh laba bersih setelah
pajak sebesar Rp.10.000.000,- di mana sebesar Rp.4.000.000,- dibagi kepada
pemegang saham sebagai dividen kas, sedangkan sisanya sebesar Rp.6.000.000,-
ditahan di perusahaan sebagai modal sendiri dan akan digunakan untuk investasi.
Dengan tambahan laba ditahan sebagai modal sendiri, perusahaan menginginkan agar
biaya modal rata-ratanya tetap dipertahankan sebesar 10,32%

Pembahasan:
Langkah pertama
Menghitung besarnya jumlah dana baru yang dibutuhkan untuk menjaga
struktur modalnya yaitu sebesar jumlah laba ditahan dibagi dengan proporsi modal
sendiri (saham biasa) sebesar 50%, maka:
Jumlah dana baru = Rp. 6.000.000 : 0,5
= Rp. 12.000.000

Langkah kedua
Tambahan dana baru sebesar Rp. 12.000.000, maka jumlah tambahan dana
masing-masing komponen struktur modal agar biaya modal rata-ratanya tetap sebesar
10,32% adalah:
Hutang = 35% x Rp. 12.000.000 = Rp. 4.200.000
Saham Preferen = 15% x Rp. 12.000.000 = Rp. 1.800.000
Laba ditahan = 50% x Rp. 12.000.000 = Rp. 6.000.000
Jumlah tambahan dana = Rp. 12.000.000

Langkah ketiga
Menghitung biaya modal rata-rata setelah tambahan dana (marginal average cost of
capital atau MACC)

Keterangan Jumlah Modal (1) Biaya Jumlah Biaya Modal (3)


Modal = (1 x 2)
(2)
16

Hutang Rp 4.200.000 4,2% Rp 176.400

Saham Preferen Rp 1.800.000 9% Rp 1.62.000

Modal Sendiri Rp 6.000.000 15% Rp 900.000


(Laba Ditahan)

Jumlah Rp 12.000.000 Rp. 1.328.400

Biaya modal rata-rata:


MACC = Rp. 1.238.400 x 100% = 10,32%
Rp. 12.000.000
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa dan laba ditahan serta
biaya modal keseluruhan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah
penting, dengan alasan:

1. Pajak merupakan pengurang laba yang diperoleh perusahaan;


2. Sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi
dengan membandingkan tingkat keuntungan dari usulan investasi tersebut dengan
biaya modalnya.
3. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya modal diminimalkan
4. Keputusan penganggaran modal memerlukan estimasi tentang biaya modal.
5. Keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya
modal.

B. Saran

Dengan adanya pembahasan materi ini kami berharap pembaca dapat mengerti dan
mempelajari lebih lanjut tentang likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

Kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
paper ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Bambang Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaaan Perusahaan Edisi 4

18

Anda mungkin juga menyukai