Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

BIAYA MODAL

Disusun Oleh Kelompok 11:

1. Bilqhis Luthfiyya Syanura (2102110166)

2. Muhammad Zidan (2102135522)

3. Nurul Faoziyah (2102114185)

4. Tamara Rianty (2102135531)

Dosen pengampu:

Fitri, SE,.MM

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2023
STRUKTUR PEMBAGIAN KINERJA ANGGOTA

1. Bilqhis Luthfiyya Syanura (2102110166) : Materi biaya modal saham preferen, laba
ditahan, dan metode - metode pendekatan

2. Muhammad Zidan (2102135522) : Membuat Power Point

3. Nurul Faoziyah (2102114185) : Materi biaya modal, membuat makalah

4. Tamara Rianty (2102135531) : Materi biaya modal rata-rata tertimbang


WACC, biaya modal utang.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah “Biaya Modal” dengan tepat waktu. Tidak lupa
penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini
khususnya kepada Ibu Fitri, SE., MM selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Keuangan Perusahaan Lanjutan kelas F sehingga penulis mampu mengerjakan makalah ini
dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca maupun
penulis agar lebih memahami mengenai Biaya Modal.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan karena
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i
Universitas Riau. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran pembaca demi
perbaikan pembuatan makalah penulis dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 17 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

STRUKTUR PEMBAGIAN KINERJA ANGGOTA.....................................................................1


KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Biaya Modal........................................................................................................6
2.2 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital/WACC)..............7
2.3 Biaya Modal Utang...............................................................................................................9
2.4 Biaya Modal Saham Preferen..............................................................................................11
2.5 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan (Cost of Retained Earning).......................12
2.6 Model – Model Pendekatan.................................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
3.2 Saran....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biaya modal merupakan komponen yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Yang pertama, yaitu mengenai keputusan penganggaran modal berakibat
besar pada perusahaan sedangkan penganggaran yang tepat memerlukan perkiraan biaya modal.
Kedua, struktur keuangan mempengaruhi tingkat resiko dan besarnya arus pendapatan.
Pengetahuan tentang biaya modal dan bagaimana biaya ini dipengaruhi oleh leverage keuangan,
akan berguna dalam pengambilan keputusan dibidang struktur modal. Ketiga, sejumlah
keputusan seperti leasing, pendanaan kembali, obligasi dan kebijaksanaan modal kerja,
semuanya memerlukan biaya modal.

Selain itu, biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat
menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari investasi tersebut. Jika
investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang
ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan lebih mudahnya, biaya modal merupakan
rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan
bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian suku rate” yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memberi kepuasan kepada para investornya pada tingkat risiko tertentu.

Investasi merupakan suatu pengeluaran modal saat ini untuk megharapkan pengembalian
atau hasil pada masa yang akan datang. Keputusan atas suatu investasipada umumnya didasarkan
pada pertimbangan investor terhadap besarnya return (pengembalian) yang diharapkan serta
risiko yang diperkirakan akan dihadapi. Hubungan antara risiko dengan return bersifat positif
artinya apabila risiko tinggi maka return yang diharapkan juga akan tinggi. Sebagai ilustrasi,
apabila seorang detektif memiliki misi untuk membongkar suatu sindikat perampokan maka
besarnya bayaran yang ditawarkan bergantung besarnya risiko yang akan dihadapi dalam
menjalankan tugas.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari biaya modal?


2. Bagaimana teori konsep biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of
Capital/WACC)?
3. Bagaimana teori konsep biaya modal utang?
4. Bagaimana teori konsep biaya modal saham preferen?
5. Bagaimana teori konsep biaya modal saham biasa laba ditahan?
6. Apa saja model - model pendekatan untuk menaksir biaya modal saham?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian biaya modal.


2. Mengetahui teori konsep biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of
Capital/WACC).
3. Mengetahui teori konsep biaya modal utang.
4. Mengetahui teori konsep biaya modal saham preferen.
5. Mengetahui teori konsep biaya modal saham biasa dan laba ditahan.
6. Mengetahui apa saja model pendekatan untuk menaksir baiya modal saham?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Modal

Modal yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri atas modal asing dan
modal sendiri. Modal asing merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, supplier,
dan perbankan. Sedangkan modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan
baik dari pemilik perusahaan (pemegang saham) maupun laba yang tidak dibagi (laba ditahan).
Di dalam memenuhi modal yang dibutuhkan tersebut perusahaan dapat menerbitkan dan menjual
surat berharga berupa obligasi (modal pinjaman) dan saham (modal sendiri).

Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun
laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya
modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Biaya modal dari penggunaan hutang
secara riil harus ditanggung atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga
menurut kontrak.

Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting berdasarkan 3 alasan, yaitu ;

 Memaksimalkan nilai perusahaan mengaharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)


diminimalkan.
 Keputusan penganggaran modal (capita budgeting) memerlukan suatu estimasi tentang
biaya modal.
 Keputusan lain seperti leasing,modal kerja juga memerlukan estimasi biaya.

Perusahaan yang menggunakan dana dari laba ditahan (laba ditahan digunakan untuk
reinvestasi di perusahaan yang bersangkutan) juga ada biayanya walaupun laba ditahan berasal
dari hasil usaha perusahaan. Biaya modal yang berasal dari laba ditahan disebut cost of retained

6
earning. Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan
diterima oleh para investor, karena apabila laba ditahan tersebut diinvestasikan pada perusahaan
lain maka akan mendatangkan keuntungan. Besarnya keuntungan tersebut sama dengan besarnya
keuntungan apabila perusahaan menginvestasi sendiri dana laba ditahan tersebut atau sama
besarnya dengan rate of return yang diharapkan diterima dari investasi pada saham (expected
rate of return on the stock).

Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau
disebut biaya modal individual. Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap
jenis modal. Namun, apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya
modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital
disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan. Sekali lagi bahwa, konsep biaya modal
dimaksudkan untuk menentukan besarnya biaya nyata (riil) dari penggunaan dana dari masing-
masing sumber dana. Dari biaya modal secara indvidual tersebut digunakan untuk menentukan
biaya modal rata-ratanya. Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai
pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan
yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu dari sisi investor dan perusahaan.

Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan tingkat keuntungan
(rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi
perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya
modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

2.2 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital/WACC).

Biaya modal bisa didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan atau tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Jika kita melakukan analisis investasi, biaya modal akan
digunakan sebagai discount rate dalam analisis NPV atau IRR. Biaya modal tersebut pada
dasarnya merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari biaya modal individual. Untuk
menghitung biaya modal rata-rata tertimbang tersebut kita harus melakukan beberapa langkah:

7
1) Mengidentifikasi sumber-sumber dana.

2) Menghitung biaya modal individual (biaya modal untuk setiap sumber dana).

3) Menghitung proporsi dari masing-masing sumber dana.

4) Menghitung rata-rata tertimbang dengan menggunakan proporsi dana sebagai pembobot.

Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.

WACC   = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]

Dimana:

WACC   = biaya modal rata-rata tertimbang

Wd         = proporsi hutang dari modal

Wp         = proporsi saham preferen dari modal

Ws          = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal

Kd          = biaya hutang

Kp          = biaya saham preferen

Ks           = biaya laba ditahan

Ksb         = biaya saham biasa baru.

 Menghitung Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

Selanjutnya adalah menghitung proporsi sumber dana yang dipakai oleh perusahaan.
Idealnya, nilar pasar yang sebaiknya dipakai sebagai dasar perhitungan proporsi sumber dana.
Misalkan perusahaan mempunyai komposisi sumber pendanaan sebagai berikut ini.

8
2.3 Biaya Modal Utang

Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu investasi
agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi
sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah
sama dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemegang atau pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:

1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

Dalam periode awal atau tahap perencanaan, manajer keuangan harus mengetahui dengan
tepat tipe dan jumlah hutang jangka panjang (debt) yang akan digunakan untuk mendanai proyek
dalam capital budgeting. Tipe hutang akan sangat ditentukan oleh asset yang akan didanai serta
kondisi pasar modal dalam satu periode. Dengan demikian, manajer keuangan diharapkan
mampu memahami tipe hutang yang cocok dengan bidang usaha perusahaan.

Utang jangka pendek terdiri dari utang perniagaan (trade accounts payable), utang wesel
dan kredit jangka pendek dari bank. Biaya kredit perniagaan (trade credit) adalah Explisit, jika
debitur gagal membayar tepat pada waktunya maka akan kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan “Cash Discount”. Jika suatu perusahaan kehilangan kesempatan mendapatakan
cash discount selama setahun, biaya explisit dari kredit perniagaan tersebut dihitung dengan
membandingkan cash discount yang hilang dengan jumlah rata-rata utang perniagaan selama
setahun. Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank.

9
Contoh 1:

Misalnya cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp. 5.000.000, dan hutang

perniagaan rata-rata Rp50.000.000,

Maka, Biaya modal sebelum pajak = 5.000.000/50.000.000x 100% = 10%

Misal pajak 40%;

Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%)= 6%

Contoh 2:

Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp100.000.000 dengan bunga 2% per bulan

selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selama unsur

kreditnya dengan premi asuransi Rp5.000.000.

Maka:

Uang yang diterima dari bank = Rp Pinjaman (bunga 8 bulan + premi asuransi)

= Rp 100.000.000 (Rp16.000.000 + Rp5.000.000) –

= Rp79.000.000

Beban yang sebenarnya di tanggung peminjam = Rp21.000.000

Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp21.000.000/79.000.000 x 100% = 26%

Biaya kredit per bulan = 26%/8 = 3,25%

Misal tingkat pajak 25%

Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x (100%-25%) = 2,43% per bulan.

10
2. Biaya Modal Jangka Panjang

Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yang diterima dengan


pengeluaran kas yang terjadi karena penggunaan dana tersebut.

Contoh:

Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100.000.000 dan umumnya 10 tahun. Hasil

penjualan neto yang diterima adalah Rp97.000.000, Bunga obligasi 4% per tahun.

Jawaban:

1. Dana rata-rata selama 10 tahun = (Rp100.000.000+ Rp97.000.000)/2 = Rp98.500.000

2. Selisihnya dialokasikan untuk 10 tahun = Rp3.000.000/10 thn = Rp300.000 (+bunga)

Bunga = 4% x Rp100.000.000 = Rp4.000.000

Beban per tahun (average annual cost) = Rp4.000.000 + Rp300.000 = Rp4.300.000

3. Menghitung biaya rata-rata per tahun = (Rp4.300.000/Rp98.500.000) x 100%= 4.4%

4. Misal tingkat pajak 25%,

Maka biaya modal = 4,4% x (100%-25%) = 3,3%.

2.4 Biaya Modal Saham Preferen

Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara utang dengan saham, karena
merupakan bentuk kepemilikan (saham), tetapi dividen yang dibayarkan mirip dengan bunga
karena bersifat tetap (pada umumnya). Perhitungan biaya modal saham preferen mudah
dilakukan, sama seperti perhi-tungan biaya utang. Paramater yang akan diestimasi relatif jelas.
Biaya saham preferen (kps) adalah:

Dps
kps = P

11
dimana  

kps = biaya saham preferen

Dps = deviden saham preferen

P  = harga saham preferen bersih

Misal perusahaan menjual saham preferen, kas mask yang diterima adalah Rp1.000,00 per
lembar. Dividen saham preferen adalah R250,00 per lembar.

Biaya modal saham preferen dihitung:

kps = 250 / 1000 = 25%

Karena dividen (termasuk untük saham preferen) tidak mengurangi pajak, maka net pajak tidak
dihitung untuk biaya modal saham preferen.

2.5 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan (Cost of Retained Earning). 

Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal
sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya modal
ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual
saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.

D1
ks = P + g

dimana:

ks = biaya modal ekuitas

D1 = deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama

P = harga saham saat ini

g = tingkat pertumbuhan

12
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor
pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika
laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan
berarti  pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya  ke
perusahaan (flow back fund). 

2.6 Model – Model Pendekatan

a. Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM)

ks = bunga bebas risiko + premi risiko

ks = Rf + β (Rm - Rf)

Dimana:

ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan

Rf = tingkat keuntungan bebas risiko

Β = risiko sistematis

Rm = tingkat keuntungan pasar

Misal, berdasarkan estimasi dengan model pasar, estimasi beta (risiko sistematis) suatu
saham menghasilkan koefsien regresi (beta) sebesar 0,686. Misalkan tingkat bunga tabungan di
bank pemerintah (dipakai sebagai pengukur tingkat keuntungan bebas risiko) adalah 15%, dan
premi risiko adalah 10% (misal tingkat keuntungan pasar adalah 25%), maka tingkat keuntungan
yang disyaratkan untuk saham (biaya modal saham) adalah:

ks = Rf + β (Rm - Rf)

= 15% + 0,686 (10%)

= 22%

13
b. Pendekatan Discounted Cash Flow

Model yang digunakan untuk estimasi  adalah Gordon Model:

D1
ks = P + g

dimana:

ks = biaya modal ekuitas

D1 = deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama

P = harga saham saat ini

g = tingkat pertumbuhan

Misalkan perusahaan diperkirakan membayar dividen tahun mendatang (DI) sebesar


Rp200,00 per lembar. Harga pasar saham saat in adalah Rp1.000,00 per lembar. Tingkat
pertumbuhan diperkirakan 8%. Dengan informasi tersebut, biaya modal saham bisa dihitung
sebagai berikut ini.

ks = (200 / 1.000) + 0,08 = 0,28 atau 28%

c. Pendekatan bond yield

Pendekatan yield obligasi didasarkan pada argumen bahwa tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk investasi yang lebih berisiko akan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
keuntungan investasi yang lebih kecil risikonya. Saham mempunyai risiko yang lebih tinggi
dibandingkan obligasi. Jika terjadi kebangkrutan, pemegang saham mempunyai prioritas klaim
yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi. Hal tersebut berarti, kas dari likuidasi akan
diberikan ke pemegang utang. Jika masih ada kas sisa, baru pemegang saham akan memperoleh
bagiannya. Biasanya tidak ada kas yang tersisa untuk pemegang saham. Karena saham
mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi, tingkat keuntungan yang disyaratkan

14
akan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk obligasi.
Pendekatan yield obligasi bisa dituliskan sebagai berikut ini.

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko 

Misalkan suatu perusahaan mengeluarkan obligasi yang membayar kupon bunga sebesar
R2.000,00, dengan nilai nominal R10.000,00. Saat ini harga pasar obligasi tersebut adalah
Rp9.500,00. Selisih tingkat keun-tungan saham di atas obligasi selama lima tahun terakhir adalah
7%. Dengan pendekatan yield obligasi, ks bisa dihitung berikut ini. Pertama, kita akan
menghitung yield obligasi.?

Yield obligasi = bunga / harga pasar obligasi

= 2.000 / 9.000 = 22,22%

ks = 22% + 7% = 29%

Tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk pemegang saham adalah 29%.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya modal (cost of capital) biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan
besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.

Weighted Average Cost of Capital / WACC adalah biaya modal seluruh sumber
dana yang digunakan perusahaan. Dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang
digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang
ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber
pembiayaan yang digunakan. Terdapat tiga model pendekatan untuk menaksir biaya
modal saham yakni;

a) Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM)


b) Pendekatan Discounted Cash Flow
c) Pendekatan bond yield

3.2 Saran

Makalah ini penulis buat dengan semampu penulis, semoga makalah ini dapat
dipergunakan untuk menambah pengetahuan serta wawasan pembaca dalam memahami Biaya
Modal dari mata kuliah Manajemen Keuangan ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran guna menjadi pertimbangan kami dalam penyusunan makalah
dimasa yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/235182/Buku-Manajemen-Keuangan-
2019_New1.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai