BIAYA MODAL
MATA KULIAH :
DOSEN PENGAMPU :
FITRI, SE., MM
PRODI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya modal bisa diartikan sebagai tingkat keuntungan yang disyarat-kan. Bab
sebelumnya membicarakan hubungan positif antara risiko dengan tingkat kentungan.
Hubungan semacam itu juga berlaku untuk biaya modal. Biaya modal ini akan
membicarakan aplikasi konsep risiko pada penganggaran modal. Semakin tinggi
risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Biaya modal dipakai
sebagai discount rate untuk perhitungan analisis peng-anggaran modal. Biaya modal
membicarakan perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost
of capital). Biaya modal tersebut merupaukan salah satu elemen dalam analisis
penganggaran modal. Penganggaran modal merupakan investasi yang berisiko, karena
itu manajer keuangan perlu menggabungkan konsep dalam bab sebelumnya dengan
penganggaran modal.
Lebih spesifik lagi, risiko akan mempengaruhi discount rate yang akan dipakai
dalam analisis NPV atau IRR. Semakin tinggi risiko, akan semakin tinggi discount
rate yang dipakai dalam analisis investasi. Discount rate ter-sebut sering juga disebut
sebagai biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital).
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep biaya modal rata-rata tertimbang?
2. Apa yang dimaksud dengan biaya modal marginal dan biaya modal rata-rata?
3. Apa yang dimaksud dengan lompatan dalam biaya modal rata-rata tertimbang dan
skedul investasi?
4. Apa yang dimaksud dengan pertimbangan dinamis?
5. Apa yang dimaksud dengan menghitung biaya modal untuk J.C.Penney?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui konsep biaya modal rata-rata tertimbang.
2. Mengetahui biaya modal marginal dan biaya modal rata-rata.
3. Mengetahui lompatan dalam biaya modal rata-rata tertimbang dan skedul
investasi.
4. Mengetahui pertimbangan dinamis.
5. Mengetahui cara menghitung biaya modal untuk J.C.Penney.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
suatu proyek, dengan bunga sebesar 20%, tingkat pajak adalah 30%.
Perusahaan tersebut dengan demikian mempunyai biaya modal utang sebesar
20% (1-0.3) = 14%. Disamping kupon bunga, ada biaya lain yang harus
dibayarkan oleh perusahaan.
Misalkan suatu perusahaan menerbitkan obligasi dengan kupon bunga
dengan 20%, nilai nominal Rp1 juta, selama sepuliuh tahun. Biaya emisi
obligasi dan lainnya adalah Rp.50.000,00 perlembar obligasi.berapa biaya
modal hutang yang dibayarkan perusahaan tersebut? Aliran kas yang berkaitan
dengan emisi obligasi tersebut bisa digambarkan sebagai berikut ini. Berapa
biaya modal hutang (kd)? Kd relatif mudah dihitung karena parameternya
cukup jelas (yaitu tingkat bunga). Kd=20% (sebelum pajak).
Jika pajak 30%, maka kd* (net pajak) = (1 – 0,3) 20% = 14%.
Rp1 juta
-------------- …… (1)
(1+kd)10
3
Utang dagang dan akrual tidak dimasukkan ke dalam perhitungan
biaya modal. Alasannya adalah karena untuk analisis penganggaran
modal, hutang dagang dan sejenisnya dikurangkan dari aset lancar.
Kemudian kita akan menghitung modal kerja bersih (aset lancar – utang
dagang dan akrual). Investasi modal kerja masuk dalam perhitungan kas dalam
pengaggaran modal, bukannya dalam perhitungan biaya utang. Untuk utang
jangka pendek yang mempunyai tingkat bunga yang eksplisit, kita akan
menghitung biaya utangnya. Contoh utang semacam itu adalah commercial
paper atau utang bank jangka pendek.
Dps
kps = -------------- ……… (3)
P
Dimana kps = biaya saham preferen
Dps = dividen saham preferen
P = harga saham preferen
Misal perusahaan menjual saham preferen, kas masuk yang diterima
adalah Rp.1.000,00 per lembar. Dividen saham preferen adalah Rp.250,00 per
lembar.
4
12,6% untuk net pajak) mencerminkan hal tersebut, disamping risiko saham
preferen yang lebih tinggi dibandingkan dengan risiko utang (dari sisi
investor).
Biaya Modal Saham Biasa Biaya modal saham lebih sulit dihitung
karena melibatkan biaya kesempatan (opportunity cost) yang tidak bisa
diamati secara langsung. Sebagai contoh, pemegang saham mempunyai
alternatif menginvestasikan dananya ke deposito bank pemerintah (risiko
dianggap nol) dengan tingkat bunga 15%. Dengan demikian biaya kesempatan
pemegang saham tersebut adalah 15%. Tetapi investasi di suatu perusahaan
biasanya melibatkan risiko, sehingga angka 15% barangkali harus dinaikkan
untuk mengkompensasi kenaikan risiko tersebut. Berapa kenaikan yang
pantas? Bagian ini akan membicarakan biaya modal saham melalui
beberapa metode: DCF, bond-yiled, dan CAPM.
D1
PV = ----------
r–g
D1
Dimana :
5
P = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan
Tingkat pertumbuhan bisa dihitung melalui beberapa cara. Pertama, kita bisa
menggunakan formula berikut
g = ( 1 – DPR ) ( ROE )
Dimana
6
mempunyai data dividen dan earning per lembar selama lima tahun sebagai
berikut ini.
7
pertumbuhan mana yang akan dipilih pada akhirnya tergantung dari
pertimbangan analis atau manajer keuangan.
Dengan pendekatan yield obligasi, ks bisa dihitung berikut ini. Pertama, kita
akan menghitung yield obligasi.
ks = 22% + 7% = 29%
8
ks = Rf + B ( Rm - Rf )
Dimana :
B = risiko sistematis
9
Keputusan Biaya Modal Saham.
Perhitungan biaya modal saham yang dihasilkan oleh ketiga metode di atas
akan menghasilkan angka yang berbeda-beda.
Metode – metode apa saja yang bisa dan biasa dipakai untuk menghitung
biaya modal saham? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bagan berikut ini
menunjukkan hasil survei mengenai penggunaan telnik – teknik menentukan
biya modal saham.
10
Cash Flow (Dividend Discount Model). Metode kedua yang paling populer
menggunakan teknik yang sederhana, yaitu menghitung rata – rata aritmatika
return historis.
11
D1
ke = -------------- + g
P (1-f)
Dimana :
ke = biaya modal saham eksternal
D1 = dividen pada tahun pertama
p = harga saham saat ini
f = flotation cost
g = tingkat pertumbuhan
Misalkan harga saham saat ini adalah Rp.1.000,00, dividen tahun ini (awal
tahun) adalah Rp.200,00 perlembar, tingkat pertumbuhan adalah 8%, biaya emisi
adalah Rp. 50,00 per lembarnya, biaya modal saham eksternal bisa dihitung :
12
menghitung biaya modal rata-rata, maka biaya modal hutang rata-rata adalah (10% +
15% + 20%) / 3 = 15%.
Dalam perhitungan biaya modal, biaya modal marjinal adalah biaya modal
yang relevan, karena biaya tersebut mencerminkan biaya di masa mendatang
(yang akan diperoleh). Biaya modal rata-rata mencerminkan informasi masa
lampau, yang tidak relevan lagi. Tetapi dalam beberapa situasi kita
menggunakan biaya modal masa lampau, karena beberapa alasan, seperti mudah
dilakukan, biaya modal masa lampau bisa dipakai untuk estimasi biaya modal
marjinal (masa mendatang). Perhitungan biaya modal di atas mengasumsikan
penggunaan biaya modal marjinal. Tetapi dalam praktek, biaya modal sering
diestimasi berdasarkan laporan keuangan, yang berarti biaya modal diestimasi
dengan menggunakan data masa lampau.
13
melebihi batas Rp40 juta, perusahaan terpaksa memperolen lingkat bunga baru yang
lebih mahal, yaitu misal 15% (net pajak). Peningkatan ini terjadi karena tang yang
semakin meningkat, yang berarti tingkat risiko yang semakin tinggi. Lompatan karena
penggunaan utang yang baru bisa dihitung sebagai berikut.
Alokasi dana sebesar Rp133 juta tersebut adalah sebagai berikut ini:
WACC meningkat dari 20,78% menjadi 21,5%. Lompatan WACC bisa terjadi
lagi jika komponen biaya modal yang lain mengalami perubahan. Misalkan laba yang
ditahan tahun ini sebesar Rp100 juta. Jika perusahaan mempertahankan struktur
modal seperti itu, maka jumlah dana maksimum yang bisa digunakan oleh
perusahaan adalah.
Komposisi dana sebesar Rp167 juta tersebut adalah sebagai berikut ini.
Kesempatan investasi yang menarik cukup banyak, yaitu Rp200 juta, melebihi
Rp167 juta. Misalkan perusahaan memutuskan untuk menambah modal dengan
mengeluarkan saham baru untuk menutup kekurangan tersebut. Biaya modal saham
baru (eksternal) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal saham internal (yang
diperoleh melalui laba perusahaan atau laba yang ditahan). Misalkan biaya modal
14
saham eksternal tersebut adalah 27%. Biaya modal rata-rata tertimbang
yang baru adalah :
Informasi biaya modal marginal dan kesempatan investasi yang ada bisa digabungkan
sebagai berikut.
15
WACC. Usulan investasi C menghasilkan IRR sebesar 23%., yang masih lebih tinggi
dibandingkan dengan WACC sebesar 21,5%, untuk dana antara 133 juta-167 juta.
Secara teoritis perusahaan akan melakukan investasi sampai MCC (marginal cost of
capital) sama dengan marginal rate of return (MRR) seperti terlihat dalam bagan
berikut in. Bagan berikut ini menyajikan kurva MCC dan MRR yang berbentuk garis
kontinyu. Dalam dunia nyata, kurva yang terpatah-patah (discrete) seperti dalam
bagan sebelumnya yang akan kita jumpai. Investasi optimal diperoleh jika MCC =
MRR seperti terlihat dalam bagan berikut ini.
16
E. Menghitung Biaya Modal Untuk J.C.Penney
J.C.Penney adalah perusahaan retailer pakaian. J.C.Panney ingin menghitung
biaya modal rata-rata tertimbang. Neraca keuangan bisa dilihat pada table berikut.
Data neraca di atas meringkaskan aset menjadi dua: lancar dan tetap,
sementara untuk kewajiban diringkas menjadi empat jenis. Utang dagang, akrual, dan
pajak tidak dimasukkan ke dalam perhitungan biaya modal. Utang jangka pendek
lainnya yang mempunyai tingkat bunga yang eksplisit dimasukkan ke dalam
perhitungan.
Tabel berikut ini menyajikan sumber dana yang masuk dalam perhitungan
untuk proporsi sumber dana. Utang jangka pendek tidak diperdagang-kan di pasar,
dengan demikian tidak ada nilai pasarya. Tetapi diasumsikan bernilai $1.452. Nilai
buku saham adalah $4.353,5, tetapi nilai pasamya mencapai $8.044,8. Seperti pada
kebanyakan perusahaan, nilai saham selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai
bukunya. Saham preferen, karena nilainya terlalu kecil, digabungkan ke dalam saham
biasa. Perhitungan proporsi sumber dana menunjukkan bahwa tang mencapai sekitar
34%, sementara saham biasa mencapai sekitar 66%. Penney ingin mempertahankan
struktur modal semacam itu untuk masa mendatang.
17
a. Menghitung Biaya Modal Utang
Biaya utang untuk Penney adalah biaya bunga yang harus dibayar
Penney jika perusahaan tersebut memperoleh tambahan utang. Rating yang
diperoleh Penney oleh Moody's adalah A+. Tingkat bunga obligasi dengan
rating semacam itu adalah 9,5%. Penney juga bisa menghitung yield to
malurity untuk obligasi yang ada saat ini. Pendekatan pertama dipilih karena
lebih sesuai dengan biaya modal marginal. Biaya utang sesudah pajak adalah
(tingkat pajak = 39%)
18
Beta perusahaan berdasarkan publikasi dari Value Line adalah 1,15.
Premi risiko saham atas obligasi adalah 5%. Dengan informasi tersebut,
Penney menghitung biaya modal saham dengan ketiga pendekatan yang
sudah kita bicarakan. Untuk pendekatan DCF, tingkat pertumbuhan yang
dipakai adalah tingkat pertumbuhan yang dipublikasikan oleh Value Line.
Tingkat ini diperkirakan merupakan tingkat pertumbuhan yang
diharapkan oleh investor.
19
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
WACC bisa diaplikasikan dalam banyak situasi seperti penentuan tingkat
keuntungan minimal dalam evaluasi investasi. WACC diestimasikan melalui beberapa
langkah yaitu : mengidentifikasi sumber-sumber, menghitung biaya modal individual,
menghitung proposi dari masing-masing sumber dana, menghitung rata-rata
tertimbang dengan menggunakan proposi dana sebagai pembobot.
Ada 3 jenis modal saham yang sering digunakan yaitu utang, saham preferen,
dan saham biasa.
b. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
makalah ini. Demikian makalah ini, semoga dapat memberikan wawasan kepada
pembaca dan penulis. Sekian dan terimakasih.
20
DAFTAR PUSTAKA
iii