NASIONAL
KELOMPOK 2:
1. FAZIRA FIDDYA RAINY (2102124219)
2. FINI ZAHRA PUTRI (2102125042)
3. WULAN CEMPAKA SARI SIMAMORA (2102135519)
4. ZACKI ALVANDRA DWITAMA (2102125020)
5. ZIKRI ALFARIDHO (2102134588)
Istilah-istilah pendapatan nasional
Pendapatan nasional atau disebut juga Produk Domestik Bruto (PDB) dapat dihitung dari jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor dalam satu
periode tertentu.
beberapa konsep dalam pendapatan nasional, antara lain:
1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih
dalam wilayah suatu negara. Rumus untuk menghitung GDP yaitu:
kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat
sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam rumus sebagai berikut:
Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi.
Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah daripada biaya produksi
sesungguhnya.
Istilah-istilah pendapatan nasional
5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN
PI ini menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan laba yang
ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer (transfer
payment). Pendapatan perseorangan dapat ditulis dalam rumus berikut:
PI = NNI+transfer payment – (laba ditahan+iuran asuransi+iuran jaminan social+pajak perseroan)
Y= {(P1Q1)+(P2Q2)+…….}
Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
Tabel perhitungan pendapatan produk baju
Pendapatan nasional dengan menggunakan Metode pendapatan dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan seluruh yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor – faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Pendapatan
berupa sewa (rent), upah (wage) bunga (interest), dan laba (profit).
Y=r+w+i+p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan Sewa misalnya sewa tanah
w = Pendapatan dari gaji, upah
i = Pendapatan bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan keuntungan perseorangan
Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
CONTOH SOAL: Pendapatan nasional dengan menggunakan
Pada periode awal tahun 2017 diperoleh data pendekatan pendapatan hanya menggunakan
sebagai berikut : penjumlah besar sewa, upah yang diterima, bunga
Sewa sebesar Rp. 400 juta, upah yang diterima pemilik modal, dan profit pengusaha. Pada soal
per individu sebesar Rp. 300 ribu, profitpengusaha diketahui juga nilai ekspor dan impor, tetapi nilai
mencapai Rp. 450 juta, ekspor luar negeri sebesar tersebut tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan
Rp. 650 juta, bunga pemlik modal sebesar Rp. 350 pendapatan nasional jika menggunakan metode
juta, dan impor luar negeri sebesar Rp. 230 juta. pendapatan. Jadi pendapatan nasional berdasarkan
Berapa jumlah Pendapatan nasional dengan metode pendapatan adalah sebagai berikut :
menggunakan pendekatan pendapatan? Y=r+w+i+p
Di ketahui: Y = 400 juta + 300 ribu + 350 juta + 450 juta =
r = 400 juta, w = 300 ribu, i = 350 juta, p = 450 1.200.030.000
juta x = 650 juta m = 230 juta
Jawab :
Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
3. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional dengan metode pengeluaran berdasarkan atas total pengeluaran dalam
perekonomian. Pendekatan pengeluaran menjumlahkan seluruh pengeluaran para pelaku ekonomi
seperti rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran dirumuskan sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
CONTOH SOAL:
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba
perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi
(sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya
keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).Rumusnya :
PI = NNI - (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan sosial + Pajak perseorangan)
Disposable Income
Pengertian umum dari disposable income adalah suatu hasil yang diperoleh dari pengurangan income atau
pendapatan pribadi dengan pajak langsung. Dalam hal ini, pajak langsung yang dimaksud adalah pajak bumi dan
bangunan, pajak kendaraan, dll.
Disposable income ini juga bisa diperoleh dari hasil jumlah pendapatan yang digunakan untuk bisa ditabung atau
membiayai keperluan sehari-hari. Untuk itu, disposable income juga bisa memengaruhi aktivitas ekonomi dan juga
memengaruhi pendapatan nasional.
Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara mengindikasikan tingkat kesejahteraan rakyat yang
tinggi pula. Lantas, apa yang menjadi ukuran atau indikator dari pertumbuhan ekonomi suatu negara?
Bicara indikator, banyak faktor yang bisa dijadikan indikator pertumbuhan ekonomi, di antaranya:
-Produk Domestik Bruto (PDB)
-Pendapatan riil per kapita
-Kesejahteraan penduduk
-Tingkat penyerapan tenaga kerja dan pengangguran
Menentukan Tingkat Pertumbuhan
Ekonomi
Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
Dengan indikator PDB, pertumbuhan ekonomi dapat dihitung menggunakan formulasi sebagai berikut.
R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%
Keterangan:
R = tingkat pertumbuhan ekonomi dalam satuan persentase (%)
PDBt = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun t
PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun sebelumnya
Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, terlebih dahulu harus diketahui nilai PDB selama
periode tertentu. Guna memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penghitungan pertumbuhan
ekonomi, dapat ditunjukkan contoh kasus seperti berikut.
Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
Contoh kasus:
Diketahui data PDB selama lima tahun terakhir seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
2017 Rp 10.729.500
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara
Tingkat dari penyerahan
Pertumbuhan
Tahun dalam satu periode tertentu.
faktor-faktor Proses Penghitungan Ekonomi
2015 DOMESTIC
1. GROSS {(Rp 9.177.300 – Rp 8.692.500)/Rp
PRODUCT (GDP) 8.692.500}
atau PRODUK x 100% BRUTO (PDB)5,6%
DOMESTIK
2016Merupakan jumlah
{(Rp 9.643.200
produk–berupa
Rp 9.177.300)/Rp
barang dan9.177.300 x 100%
jasa yang 5,1%
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu
2017 {(Rpnegara selama
10.729.500 – Rp setahun. Termasuk
9.643.200)/Rp yangxdihasilkan
9.643.200} 100% oleh perusahaan
11,3% asing, asalkan
wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara. Rumus untuk menghitung GDP yaitu:
2. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode 2014 – 2017
Rata-rata = (5,2% + 5,6% + 5,1% + 11,3%)/4 = 6,8%
Tingkat
GDP pertumbuhanWNI
= pendapatan ekonomi yang naik
di dalam dari tahun ke tahun menunjukkan
negeri+Pendapatan WNA di dalambahwa adanya keberhasilan suatu
negeri
pemerintahan negara dalam meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah negerinya.
Kegunaan Data Pendapatan Nasional