Anda di halaman 1dari 9

PENDAPATAN NASIONAL

1. Pengertian

Pendapatan Nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah pendapatan


masyarakat dalam suatu Negara dalam periode tertentu (biasanya dalam periode satu
tahun). Pendapatan Nasional juga dapat diartikan sebagai Produk Nasional, yaitu nilai
produksi yang dihasilkan oleh masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu
(biasanya dalam periode satu tahun). Jika seluruh pendapatan atau pengeluaran yang
dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara dijumlahkan maka akan terbentuklah
pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah produk
yang dihasilakan oleh para pelaku ekonominya.

Kita semua sudah mengetahui bagaimana kekayaan alam Negara kita yang sangat
melimpah tetapi itu tidak bisa menjamin Negara Indonesia sebagai Negara yang kaya.
Kenapa? Karena Indonesia juga harus bisa menjamin dan memproduksi barang/jasa
yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Sehingga jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
Indonesia dalam waktu satu tahun merupakan gambaran kaya atau miskinnya Negara
Indonesia. Perhatikanlah bagan kegiatan ekonomi di bawah ini yang menunjukkan
hubungan antara empat macam rumah tangga ekonomi.
Berdasarkan bagan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional
adalah pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat sebagai bentuk
balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa tersebut. Besarnya
pendapatan nasional akan sama dengan produk nasional. Dan besarnya pendapatan
nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tersedianya faktor produksi ,
Ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya , Kemajuan Teknologi produksi yang
digunakan , Stabilitas nasional

Salah satu penggunaan pendapatan nasional di Indonesia adalah untuk


pembangunan fasilitas public, seperti pembangunan jalan raya, sekolah, dan lain-lain.

2. Konsep Pendapatan Nasional

a. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)


Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama
satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang
bersangkutan.
b. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di
luar negeri.
Rumus :
GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri
c. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam
periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang
pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP Penyusutan
d. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
Rumus :
NNI = NNP Pajak tidak langsung
e. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-
benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran
asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer
payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )
f. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan
oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI Pajak langsung

Contoh Soal :

Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2015 adalah Rp
130.000 Miliar. Pendapatan/Produk neto terhadap Luar Negeri Rp 4.955 Miliar, Pajak
tidak Langsung Rp 8.945 Miliar, Penyusutan Rp 6.550 Miliar, Iuran Asuransi Rp 2,0
Miliar, Laba ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar dan Pajak Langsung Rp
12,5 Miliar. Hitunglah : GNP, NNP, NI, PI, DI

Jawab ;

a). GNP = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri

= Rp 130.000 Miliar + Rp 4.955 Miliar


= Rp 134.955 Miliar

b). NNP = GNP Penyusutan

= Rp 134.955 Miliar Rp 6.550 Miliar


= Rp 128.405 Miliar

c). NI = NNP Pajak tidak Langsung

= Rp 128.405 Miliar Rp 8.945 Miliar


= Rp 119.460 Miliar

d). PI = (NI + Transfer Payment) (iuran asuransi + iuran jaminan sosial + Laba di tahan
+ Pajak Perseorangan)
= (Rp 119.460 Miliar + Rp 6,2 Miliar) (Rp 2,0 Miliar + Rp 5,4 Miliar)
= Rp 119.466,2 Miliar Rp 7,4Miliar
= Rp 119.458,8 Miliar

e). DI = PI Pajak Langsung

= Rp 119.458,8 Miliar Rp 12,5 Miliar


= Rp 119.446,3 Miliar

3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional


dapat dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain:

a. Metode Pendekatan Pendapatan


Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas
penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan. Faktor tersebut yaitu
- Sewa (rent) yang diterima pemilik faktor produksi alam.
- Upah (wages) atau Gaji (Salary) yang diterima pemilik faktor produksi tenaga
kerja
- Bunga modal (interest) yang diterima pemilik faktor produksi modal.
- Laba (profit) yang diterima pemilik faktor produksi kewirausahaan
(entrepreneurship)
Rumus :
Y=r+w+i+p

Contoh soal :

Diketahui data-data sebagai berikut (dalam miliar)


Sewa tanah Rp 40.000,00
Upah Rp 200.000,00
Bunga modal Rp 40.000,00
Laba usaha Rp 50.000,00
Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan/ pendapatan
Jawab :
Y=r+w+i+p
Y = Rp 40.000 + Rp 200.000 + Rp 40.000 + Rp 50.000 = Rp 330.000,00

b. Metode Pendekatan Produksi


Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan dengan
cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diwujudkan oleh berbagai
sektor dalam perekonomian, antara lain:
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. industri pengolahan
d. listrik, gas dan air bersih
e. Bangunan
f. Perdagangan, restoran dan hotel
g. pengangkutan dan komunikasi
h. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan serta
i. Jasa-jasa
Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan nilai tambah (value added) itu?
Sebagai contoh, untuk memproduksi kemeja harus diproduksi terlebih dahulu
kain, benang dan kapas. Jika kita menjumlahkan nilai akhir produksi tiap-tiap
komponen maka akan terjadi penghitungan ganda (double accounting),
mengapa? Hal ini disebabkan karena dalam nilai akhir kemeja sudah terkandung
nilai kain, dalam nilai akhir kain sudah terkandung nilai akhir benang dan
seterusnya. Oleh karena itulah untuk memperoleh total produk yang dihasilkan
suatu negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Dengan adanya perhitungan nilai
tambah tersebut maka akan terhindar dari adanya perhitungan ganda.
Rumus :
Y = NTB1 + NTB2 + NTB3 + NTBn
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
NTB = Nilai tambah dari tiap-tiap sektor ekonomi

c. Metode Pendekatan Pengeluaran


Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka
dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-
tiap rumah tangga yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal
dari nilai transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
perhitungan ganda. Empat sektor Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang
digunakan sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran adalah :
a. Rumah tangga konsumen Pada sektor rumah tangga ini pengeluaran yang
dilakukan berupa pembelian barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang biasa di sebut dengan konsumsi (C)
b. Rumah tangga produsen atau perusahaan Pengeluaran pada rumah tangga ini
dilakukan sebagai pembentukan barang dan jasa yang digunakan untuk
menghasilkan barang/jasa lebih lanjut atau yang diistilahkan dengan Investasi (I)
c. Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh
pemerintah dimasukkan dalam komponen pembentukan modal tetap domestik
bruto dan komponen perubahan stok yang diistilahkan Goverment Expenditure
(G)
d. Rumah tangga luar negeri / ekspor bersih (X-M). Pengeluaran untuk rumah
tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap nilai impor yang dilakukan
oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan internasional.

Rumus :
Y=C+I+G+(X-M)
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)
X = ekspor
M = impor

Contoh Soal :

Diketahui data sebagai berikut (dalam miliar) :


Pengeluaran konsumen Rp 100.000,00
Tingkat investasi Rp 160.000,00
Pengeluaran pemerintah Rp 120.000,00
Nilai ekspor Rp 225.500,00
Nilai impor Rp 175.500,00
Hitunglah besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
Jawab : Y = C + I + G + (X M)
Y = Rp 100.000 + Rp 160.000 + Rp 120.000 + (Rp 225.500 Rp 175.500)
= Rp 380.000 + Rp 50.000 = Rp 430.000,00
4. Manfaat Perhiitungan Pendapatan Nasional

Tujuan Perhitungan Pendapatan Nasional :


1. Untuk mengukur tingkat kemakmuran
2. Meneliti struktur perekonomian
3. Mengetahui tingkat pertumbuhan perekonomian
4. Untuk membandingkan perekonomian antar daerah/sektor/propinsi dan antar negara
5. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :

Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara


Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan
yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional

Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara


Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar
daerah atau antar propinsi
Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Berikut ini beberapa manfaat perhitungan pendapatan nasional:

Mengetahui tingkat kesejahteraan suatu negara serta mengetahui sektor-sektor


yang berperan penting terhadap kesejahteraan negara tersebut
Dapat melakukan perbandingan antara perekonomian suatu negara dengan
negara lainnya
Dapat mengetahui perkembangan kondisi perekonomian suatu negara tiap
tahunnya, dengan membandingkan pendapatan nasional tiap tahunnya
Membantu merumuskan kebijakan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai