Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN

PENDAPATAN PERKAPITA

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah


EKONOMI INDONESIA

Dosen Pengampu :
Dr. Dwi Wahyuni, M.M

Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Nama :
1. Acnes Nur Rahmalia (182029)
2. Ririn Nikmatur Rohmah (182067)

Kelas : Pendidikan Ekonomi 2018-B

Program Pendidikan Ekonomi


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia
Jombang
2021
Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara.
Konsep pendapatan nasional yang biasanya digunakan dalam menghitung pendapatan per
kapita umumnya yang sering gunakan adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross
National Product (GNP). Dengan demikian, pendapatan per kapita suatu negara dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Pendapatan per kapita juga memiliki beberapa manfaat, seperti indikator negara
kesejahteraan, pertumbuhan kemakmuran standar negara, sebagai pedoman bagi pemerintah
dalam membuat kebijakan ekonomi, dan tingkat kemakmuran komparatif antar negara.
Fungsi Pendapatan Per Kapita
Fungsi penghitungan pendapatan per kapita adalah untuk mengetahui apakah suatu
wilayah bisa disebut sejahtera atau tidak. Akan tetapi, tidak hanya itu, pengukuran
pendapatan per kapita juga berguna dalam menilai keterjangkauan suatu daerah. Ini dapat
digunakan bersamaan dengan data soal harga real estat. Pendapatan per kapita dapat
membantu menentukan apakah terjangkau tidaknya harga perumahan oleh rata-rata keluarga.
Daerah yang terkenal mahal seperti di kota-kota besar misalnya, mempertahankan rasio harga
rumah rata-rata yang sangat tinggi terhadap pendapatan per kapita. Manfaat dari perhitungan
pendapatan perkapita antara lain adalah sebagai berikut :
1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke
tahun.
2. Sebagai data pebandingan kesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dari
pendapatan per kapita masing-masing negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap
negara.

3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan
mengambil dasar pendapatan perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah
pendapatan per kapita suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.

4. Sebagai data untuk mengabil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat
di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.
Sudut Pandang Pendapatan Per Kapita
1. Indikator Kesejahteraan Negara
Angka pendapatan per kapita adalah ukuran yang paling dapat mengandalkan untuk
melihat tingkat kesejahteraan suatu negara. Hal ini karena pendapatan per kapita telah
menutupi jumlah orang sehingga dapat langsung menunjukkan tingkat kemakmuran,
sementara komponen lain dari pendapatan nasional, seperti PND, PDB dan belum
menunjukkan tingkat kemakmuran rakyat secara langsung karena itu tidak memperhitungkan
faktor populasi.
2. Kemakmuran Pertumbuhan Standar Negara
Pendapatan per kapita adalah standar umum untuk membandingkan tingkat
kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun. Jika per kapita pendapatan
meningkat, dapat dikatakan bahwa tingkat kenaikan kesejahteraan sosial.
Namun, untuk memastikan kesejahteraan masyarakat apakah itu benar-benar
meningkat, kita harus memperhitungkan pendapatan per kapita secara nyata/riil, peningkatan
pendapatan per kapita dibandingkan dengan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
3. Sebagai Pedoman Pemerintah Dalam Pembuatan Kebijakan Ekonomi
Pendapatan per kapita dapat digunakan sebagai landasan/pedoman pemerintah dalam
membuat kebijakan ekonomi karena pemerintah dapat memantau pertumbuhan ekonomi di
masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus mampu mempertahankan tingkat minimum
inflasi sehingga tingkat kesejahteraan stabil.
4. Tingkat Perbandingan Of Prosperity Antar Negara
Selain sebagai tingkat perbandingan kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun,
pendapatan per kapita juga sering digunakan sebagai patokan tingkat kemakmuran antara
negara satu dengan yang lain. Dengan menetapkan standar pendapatan per kapita, negara-
negara di dunia dapat dikelompokkan menjadi negara berpendapatan rendah, menengah, atau
tinggi.
Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan besar pendapatan per kapita antara
negara kaya dan negara miskin adalah tingkat produktivitas. Produktivitas mengacu pada
jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh seorang pekerja dalam setiap jam. Dengan
demikian, suatu negara dapat menikmati standard of living yang tinggi jika negara tersebut
dapat memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang besar.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas suatu negara yang masing-
masing dapat dianggap sebagai input produksi, yaitu:
1. Physical capital, yaitu persediaan (stock) peralatan dan struktur yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa
2. Human capital, yaitu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pekerja melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Human capital termasuk seluruh keterampilan
yang diakumulasi dari semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga
universitas dan pelatihan yang didapat.
3. Sumber daya alam, yaitu seluruh input produksi yang disediakan oleh alam, seperti
lahan, air, dan deposit mineral. Sumberdaya alam terbagi menjadi dua, yaitu sumberdaya
alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Adanya perbedaan
sumberdaya alam mempengaruhi perbedaan standard of living. Namun demikian,
keberadaan sumberdaya alam yang besar tidak menjamin suatu perekonomian menjadi
lebih produktif dalam menghasilkan barang atau jasa.
4. Technological knowledge, yaitu pemahaman menyangkut cara terbaik untuk
menghasilkan barang dan jasa.

Pemerintah dapat mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan produktivitas


dan standard of living, antara lain menyangkut:
1. Tabungan dan investasi.
2. Pendidikan.
3. Hak kepemilikan dan stabilitas politik.
4. Perdagangan bebas.
5. Pengendalian pertumbuhan penduduk.
6. Research and development (R&D). Peningkatan standard of living yang terjadi selama
satu abad terakhir antara lain disebabkan oleh kemajuan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai