Anda di halaman 1dari 5

1.

Perpindahan Faktor Produksi Antar Negara

Teori perdagangan klasik menganggap bahwa faktor produksi tidak secara bebas pindah
dari satu negara ke negara lain. Meskipun anggapan ini ditiadakan maka prinsip teori
perdagangan klasik itu masih tetap berlaku. Namun apabila analisa perdagangan itu dilakukan
dengan memperhatikan waktu (dinamis) maka akan terpengaruh adanya perpindahan faktor
produksi. Faktor produksi akan pindah dari tempat yang harganya murah ke tempat yang
harganya lebih mahal, dan akhirnya harga faktor produksi akan cenderung sama di berbagai
tempat. Perpindahan faktor produksi ini dapat dianggap sebagai pengganti perdagangan
barang. Misalnya, satu negara yang tidak memiliki faktor produksi tenaga kerja yang banyak
dapat mendatangkan (mengimpor) tenaga kerja atau mengimpor barang yang padat tenaga
kerja dari negara yang banyak memiliki tenaga kerja, tentu saja kedua pilihan ini akan
membawa implikasi ekonomi yang berbeda bagi negara penerima dan pemberi.

Dalam ilmu ekonomi faktor produksi meliputi Tenaga Kerja /Sumber Daya Manusia,
Sumber Daya Alam (Tanah dan Berikut hasil alam lainnya], Modal (termasuk teknologi dan
kewirausahaan). Perpindahan faktor produksi akan terjadi dari suatu negara yang harga faktor
produksi murah ke negara yang harganya lebih mahal. Misalnya suatu negara yang tidak
memiliki tenaga kerja yang banyak dapat mendatangkan tenaga kerja dari negara yg banyak
memiliki tenaga kerja. Perpindahan faktor produksi Tenaga Kerja dan Modal tentunya
membawa implikasi ekonomi yang berbeda bagi negara yang memberi dan menerima.

Perpindahan Faktor Produksi (Tenaga


Kerja) Antar Dua Negara

Implikasi ekonomi perpindahan Tenaga


Kerja dari suatu negara ke negara lain.

E B
A
W2
C
Upah TK Neg I

W3 W3
Upah TK Neg II

MVP
II

W1 D

MVP
I

N1 N2 O’
O

Jumlah TK 11

• Marginal Value Product (MVP) negara I dan II msg2 MVP I dan MVP II.
• Jmlh Tenaga Kerja Neg I ON2 dan Neg II O’N2.
1
• Output Total Neg I OADN2 dan Neg II O’BEN2.
• Tkt Upah di Neg I adalah OW1 dan Neg II O’W2.
• TK bebas perpindah dgn biaya yg relatif murah, maka terjadi perpindahan TK dr Neg I
ke Neg II shg tkt upah menjadi sama sebesar OW3 dan jumlah tenaga kerja yg pindah
sebesar N1N2.
• Output total Neg I turun OACN1 dan Neg II naik O’BCN1.
• Kenaikan produksi di negara II (N2ECN1) lbh besar dr turunnya produksi di negara I
(N2DCN1) yaitu sebesar CDE.
• Upah utk TK yg tetap tinggal di Neg I naik dr OW1 ke OW3 sdgkan yg tetap tinggal Neg
II turun dr OW2 ke OW3.
• Perpindahan Tenaga Kerja mempunyai efek terhdp distribusi pendapatan dari pemilik
Modal dan Tanah di Negara I dan redistribusi sebaliknya di Negara II.
• Negara I Output Total sebesar OADN2,sejmlh OW1DN2 utk Tenaga Kerja dan sisanya
W1AD utk faktor produksi lainnya Modal dan Tanah.
• Setelah perpindahan TK dr Neg I ke Neg II, Output Total sebesar OACN1 sejumlah
OW3CN1 utk TK dan sisanya W3AC utk Modal utk faktor produksi lainnya.
• Di Neg II Output Total O’BEN2 bagian TK dan faktor produksi lainnya msg2 sebesar
O’W2EN2 dan W2BE. Setlh terjadi perpindahan TK dr Neg I, bagian yg diterima oleh
TK dan faktor produksi lainnya berubah msg2 menjadi O’W3CN1 dan W3BC.
• Sebagai hsl migrasi, di Neg I TK semakin berkurang dan di Neg II semakin
bertambah/besar. Shg bagian yg diterima TK (Neg I ) yg semakin berkurang meningkat.
• Migrasi biasanya disebabkan perhitungan faktor ekonomi berupa pendapatan/standar
hidup yg lbh tinggi dan biaya. Faktor Non Ekonomi juga mempengaruhi migrasi
antarnegara misalnya agama,ras, dan stabilitas politik. Efek yg nampak dr migrasi adalah
Brain Drain.

Migrasi faktor tenaga kerja antarnegara tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja,
tetapi juga oleh faktor nonekonomi seperti misalnya agama, ras dan politik. Untuk faktor
ekonomi biasanya migrasi didasarkan pada perhitungan pendapatan dan biaya. Harapan untuk
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi atau standar hidup yang lebih baik merupakan
tujuan pindah ke tempat/negara lain. Mereka meninggalkan tempat yang produktivitasnya
lebih tinggi mungkin dikarenakan tenaga kerjanya dikombinasikan dengan faktor produksi
lainnya yang lebih banyak dan baik kualitasnya.
2
Tetapi migrasi tidak berarti tanpa biaya. Untuk pindah, baik orangnya, keluarganya
maupun barang miliknya tentu perlu biaya dan waktu. Di samping itu ada pula biaya yang
tidak langsung baik berupa ketidakenakan maupun proses penyesuaian dengan lingkungan
sosial, budaya bahasa dan sebagainya. Namun apabila menurut perhitungannya manfaat yang
diperoleh lebih besar dari biayanya, migrasi akan terjadi.

Secara demografis, efek yang nampak dari migrasi adalah adanya apa yang disebut “brain
drain”. Human capital tidak dapat dipisahkan dari orangnya yang pindah. Tentu saja negara
yang ditinggalkan akan rugi, sebaliknya yang kedatangan akan untung.

Kebijaksanaan imigrasi berbeda antara satu negara dengan negara lain. Satu negara yang
sudah terlalu banyak penduduknya tidak akan banyak mendorong immigrasi. Sebaliknya
negara yang kurang penduduknya mendorong immigrasi secara selektif, terutama untuk
tenaga kerja yang berkualitas.

Tentu saja dalam kenyataan masih banyak faktor yang mempengaruhi perpindahan faktor
produksi antarnegara; seperti misalnya perbedaan dalam teknik produksi, perbedaan dalam
pola permintaan, dan kenyataannya tenaga kerja tidak sepenuhnya mudah pindah.

Seperti halnya tenaga kerja, modal merupakan sumber pertumbuhan ekonomi suatu
negara, baik modal yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Namun bedanya, modal
relatif lebih mudah pindah dari satu negara ke negara lain dengan tujuan memperoleh
pendapatan. Tentu saja perpindahan ini harus didukung adanya kebijaksanaan pemerintah
yang tidak melarang arus modal masuk dan keluar.

Untuk negara penerima pinjaman luar negeri atau investasi dari luar negeri dapat
mendorong pertumbuhan. Modal asing sangat perlu manakala negara belum bisa membuat
barang modal itu sendiri atau kalau dibuat sendiri biayanya mahal. Meskipun barang modal
itu harus diimpor tidak berarti hanya bisa dibiayai dengan pinjaman luar negeri saja, tetapi
juga dapat dibiayai dari sumber dalam negeri yang diarahkan untuk produksi ekspor yang
dengan devisa yang diperoleh dapat dipakai untuk membiayai impor barang modal.

Untuk menjelaskan efek modal luar negeri terhadap produksi dan pendapatan, secara
sederhana dapat kita anggap bahwa modal luar negeri (uang) tersebut digunakan untuk
membeli barang modal dari luar negeri; dan barang modal tersebut sama baiknya antara
dalam maupun luar negeri. Masalahnya adalah penentuan besarnya pinjaman luar negeri yang
harus diambil. Untuk pinjaman luar negeri, negara peminjam harus membayar biaya bunga.
3
Apabila pinjaman luar negeri ini dapat mendorong pertumbuhan, kontribusinya melebihi
biaya, maka secara ekonomis tidak menimbulkan masalah.

Misalkan tenaga kerja, teknologi dan faktor produksi lain tidak berubah maka berdasar
hukum hasil petambahan produksi yang menurun (diminishing return) tambahan modal akan
mengakibatkan tambahan hasil yang semakin menurun. Sampai satu titik tertentu sama
dengan biaya pinjaman. Dalam keadaan demikian dikatakan bahwa daya absorpsi yang
berkaitan dengan modal luar negeri terbatas.

• Modal keseluruhan yg dimiliki kedua negara adalah OO’. Negara I memiliki OC dan
Negara II memiliki O’C.
• Neg I seblm ada transfer modal, menanamkan modalnya di dlm negeri sebesar OC dgn
pendapatan OK .
• Neg I Output Total OXGC dgn OKGC diterima oleh pemilik Modal dan KGX diterima
Faktor Produksi Lainnya (Tenaga Kerja & Tanah).
• Neg II seluruh modal ditanam di dlm negeri sebesar O’C dgn pendptan sebesar
O’J.Output Total O’YIC dgn O’JIC diterima pemilik Modal dan JYI diterima pemilik
Faktor Produksi Lainnya.
• Neg II seluruh modal ditanam di dlm negeri sebesar O’C dgn pendptan modal sebesar
O’J. Output Total O’YIC dgn O’JIC diterima pemilik Modal dan JYI diterima pemilik
Faktor Produksi Lainnya.

4
• Terjadi Transfer Modal dr Neg I ke Neg II Neg I menanamkan Modal OD di dlm negeri
dan sebesar DC ditransfer ke Neg II dgn pendapatan sebesar OE.
• Output Total Neg I sebesar OXFD hrs ditambah dgn pendptan dr Neg II sebesar DFHC,
shg diperoleh pendapatan nasional Neg I sebesar OXFHC. Pendapatan nasional Neg I
naik sebesar FHG ( OXFHC – OXGC).
• Neg I pendptan utk Faktor Produksi Lainnya (Non -Modal) turun dr KXG menjadi EXF
dan pendptan Modal naik dr OKGC menjadi OEHC.
• Neg II dgn masuknya modal Neg I ke dlm negeri sebesar CD menyebabkan pendptan
modal turun dr sebesar O’J menjadi O’L.
• Output Total naik dr O’YIC menjadi O’YFD atau sebesar CIFD ( O’YFD – O’YIC).
• Kenaikan ini sebesar CGFD diterima pemilik Modal Neg I dan sehingga keuntungan
berupa kenaikan pendapatan Neg II sebesar HIF {CIFD – CHFD (CGFD + FGH)}.
• Pendapatan utk pemilik Modal dlm negeri Neg II turun dr O’JIC menjadi O’LHC,sdgkan
pendptan pemilik Faktor Produksi Lain (Non-Modal) naik dari JIY menjadi LYF.
• Secara keseluruhan (Neg I & Neg II) produksi total mengalami kenaikan dari OXGC +
O’YIC menjadi OXFD + O’YFD atau sejumlah FHG + HIF (daerah yang bergaris).
Makin lambat turunan nilai produk marjinal maka akan makin besar keuntungan yang
diterima melalui pinjaman luar negeri.

Dari uraian di atas nampak bahwa ekonomi dunia akan memperoleh keuntungan dengan
adanya transfer faktor produksi (tenaga kerja, modal, dll) yang ini mirip dengan keuntungan
yang timbul karena perdagangan internasional (barang) seperti yang dikemukakan oleh teori
klasik. Satu negara yang tidak memiliki faktor produksi tenaga kerja dalam jumlah banyak
dapat mendatangkan tenaga kerja dari negara lain atau mengimpor barang yang padat tenaga
kerja. Kedua cara ini akan dapat mendatangkan keuntungan. Sebaliknya negara yang banyak
memiliki modal dapat menjual/mengekspor/barang yang padat modal atau mentransfer modal
untuk memperoleh pendapatan di luar negeri. Output dunia akan naik dengan adanya
realokasi faktor produksi dari negara yang nilai produk marjinalnya rendah ke negara yang
nilai produk marjinalnya lebih tinggi, apakah melalui perdagangan barang atau transfer faktor
produksi. Seperti pada perdagangan barang perpindahan faktor produksi dapat mempengaruhi
distribusi pendapatan antarnegara dan harga faktor produksi cenderung sama di berbagai
negara (factor price equalization).

Anda mungkin juga menyukai