Anda di halaman 1dari 17

EFESIENSI PASAR

Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Investasi Syariah pada Program Studi
Perbankan Syariah 6

OLEH:
KELOMPOK 6 (ENAM)
ZERI FIKAH
NIM. 01165169

NIRWANA
NIM. 01165172

MAYATRISYA WARDANI
NIM. 01165173

SURIADI
NIM. 01165175

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


IAIN BONE
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Watampone, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar 3
B. Definisi Efisiensi Pasar 5
C. Alasan-alasan pasar yang efisien dan tidak efisien 7
D. Pengujian Efisiensi Pasar 8
BAB III PENUTUP 13
A. Simpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR RUJUKAN 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva
ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agraret. Harga
keseimbangan ini mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan
pasar tentang nilai dari aktiva tersebut bersadarkan informasi yang tersedia.
Jika suatu informasi baru yang relevan masuk ke pasar yang berhubungan
dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan
menginterpretasikan nilai dari aktiva bersangkutan. Akibatnya adalah
kemungkinan pergeseran ke harga ekuilibrium yang baru. Harga ekuilibrium
ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru lainnya merubahnya
kembali ke harga ekulibrium yang baru.
Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk
mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika
pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan
baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi
pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan
antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekulibrium dengan
konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana pasar memproses
informasi untuk menuju ke posisi ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar
seperti ini disebut efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient
market) yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar?
2. Apa Definisi Efisiensi Pasar?
3. Apa Alasan-alasan pasar yang efisien dan tidak efisien?
4. Bagaimana Pengujian Efisiensi Pasar?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar
2. Untuk mengetahui Definisi Efisiensi Pasar
3. Untuk mengetahui Alasan-alasan pasar yang efisien dan tidak efisien
4. Untuk mengetahui Pengujian Efisiensi Pasar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar


1. Efisiensi pasar secara informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan
antara harga sekuritas dengan informasi. Pertanyaannya adalah informasi
mana yang dapat digunakan untuk menilai pasar yang efisien, apakah
informasi yang lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua
informasi termasuk informasi privat.1 Fama (1970) menyajikan tiga
macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam
bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang
sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut:
2. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari
sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.
Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang telah terjadi. Jika pasar
efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga sekarang.
3. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dikatakan setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara
penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang di publikasikan
termasuk informasi yang berbeda di laporan-laporan keuangan perusahaan
emiten. Informasi yang di publikasikan dapat berupa sebagai berikut ini.
a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga
sekuritas dari perusahaan yang memplubikasikan informasi tersebut.
Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk
pengumuman oleh perusahaan emiten.

1
Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, (Cet. I; Yogyakarta:BPFE,
2007), h. 381

3
b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga
sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini
dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang
hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan
yang terkena regulasi tersebut.
c. Informasi yang di publikasikan yang mempengaruhi harga-harga
sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi
ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan regulator yang
berdampak kesemua perusahaan emiten. 2
4. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga
sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang
terjadi termasuk informasi privat.jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka
tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat
memperoleh keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi privat.
5. Efisiensi pasar secara keputusan
Pembagian efisiensi pasar oleh Fama ini didasarkan pada
ketersediaan informasi, sehingga efisiensi pasar seperti ini disebut dengan
efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Untuk
informasi yang tidak perlu diolah lebih lanjut, seperti misalnya infirmasi
tentang pengumuman laba perusahaan, pasar akan mencerna informasi
tersebut dengan cepat. Dengan demikian, untuk informasi seperti
pengumuman laba, efisiensi pasar tidak ditentukan dengan seberapa
canggih pengolahan informasi laba tersebut, tetapi seberapa luas informasi
tersebut tersedia di pasar. Informasi pasar semacam ini merupakan
efisiensi pasar secara informasi.
Akan tetapi untuk informasi yang masih perlu diolah lebih lanjut,
ketersediaan informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Misalnya
adalah informasi tentang merjer atau perusahaan emiten. Pada waktu
informasi ini diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi

2
Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi…. h. 382

4
tersebut, belum tentu harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan akan
mencerminkan informasi tersebut dengan penuh. Alasannya adalah pelaku
pasar harus menginterpretasikan dan menganalisis informasi merjer tersebut
sebagai kabar baik atau kabar buruk.
Efisiensi pasar secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada informasi yang
didistribusikan. Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara informasi
hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi,
maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor
yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena
melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan pasar yang efisien, suatu
pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah
kuat secara informasi.

B. Definisi Efisiensi Pasar


Seacara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh
Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan
informasi.3
1. Definisi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas:
Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan
informasi laporan keuangan berasal dari praktek analis sekuritas yang
mencoba menemukan sekuritas-sekuritas dengan harga yang kurang benar.
Sekuritas-sekuritas yang dihargai kurang benar merupakan sekuritas-
sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai
fundamentalnya. Untuk konteks seperti ini, maka efisiensi pasar (market
efficiency) di ukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang
dari nilai intrinsiknya (beaver, 1989). Dengan demikian suatu pasar yang

3
Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, (Cet. I; Yogyakarta:BPFE,
2007), h. 381

5
efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-
nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya.
2. Definisi efisiensi pasar berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga
Fama (1970) mendefinisikan pasar efisien yaitu suatu pasar
sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan
secara penuh informasi yang tersedia (a security market is efficient if
security prices fully reflect the informantion available). Definisi dari Fama
ini menekankan pada dua aspek, yaitu fully reflect dan information
available. Pengertian dari fully reflect menunjukkan bahwa harga dari
sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Pasar dikatakan
efisien menurut versi Fama ini jika dengan menggunakan informasi yang
tersedia (information available), investor-investor secara akurat dapat
mengekspektasi harga dari sekuritas bersangkutan.
3. Definisi efisiensi pasar berdasarkan distribusi informasi
Beaver (1989) memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan
pada distribusi informasi sebagai berikut: pasar dikatakan efisien terhadap
suatu sistem informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas setiap
orang mengamati sistem informasi tersebut (the market is efficient with
respect to some specified information system, if and only if security prices
act as if everyone observes the information system).
4. Definisi efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik
Definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada proses dinamik
mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan
menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi
tidak simetris tersebut. Definisi yang mendasarkan pada proses yang
dinamik ni menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak
simetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan
secara tepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang
memiliki informasi.

6
C. Alasan-alasan pasar yang efisien dan tidak efisien
Faktor pasar efisien adalah:4
1. Investor adalah penerioma harga yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar,
investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi hara dari satu securitas.
Harga dari suatu securitas ditentukan oleh banyak investor yang
menentukan demand dan suply.
2. Informasi tersedia luas kepada seluruh pelaku pasar pada saat yang
bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
3. Informasi dihasilkan seara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya random satu dengan yang lainnya.
4. Investor bereaksi dengan mengunakan informasis ecara penuh dan cepat,
sehinga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan
informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.
Dan sebaliknya jika kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi,
kemungkinan pasar ridak efisien dapat terjadi . dengan demikian pasar dapat
menjadi tidak efisien jika kondisi-kondisi berikut ini terjadi:
1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari
sekuritas.
2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam
antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu
informasi yang sama.
3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagaian
pelaku-pelaku pasar.
4. Investor adalah individu-individual yang lugas (Naif Invetsors) dan tidak
canggih (Unsoph’s ed Investors).
Untuk pasar yang tidak efisien masih banyak investor yang bereaksi
terhadap informasi secara lugas, karena mereka mempunyai kemampuan yang
tebatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang
diterima. Karena media tidak canggih, maka sering kali mereka melakukan

4
Okta, Chen.2013. Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaan. (Online),
(http://octachen2702.blogspot.com/)di akses pada 30 November 2013.

7
keputusan yang salah yang akibatnya securitas bersangkutan dihindari secara
tidak tepat.

D. Pengujian Efisiensi Pasar


Pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang
dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasar yaitu sebagai berikut:5
1. Pengujian-pengujian bentuk lemah atau pengujian-pengujian pendugaan
return.
Yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return
masa depan. Jika hipotesis pasar efisien benar, maka perubahan harga
sekuritas masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas sekarang,
sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga atau return dari
sekuritas. Hipotesis untuk menguji bentuk lemah ini berhubungan dengan
hipotesis langkah acak. Jika harga-harga mengikuti pola langkah acak,
maka perubahan harga dari waktu ke waktu sifatnya adalah acak yang
independen. Ini berarti bahwa perubahan harga hari ini tidak ada
hubungannya dengan perubahan harga kemarin atau hari-hari sebelumya.
Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan
cara pengujian statistik dan pengujian menggunakan aturan-aturan
perdagangan teknis.
a. Pengujian secara statistik
Pengujian secara dapat dilakukan dengan menguji independensi
dari perubahan-perubahan harga-harga sekuritas. Pengujian statistik
yang banyak dilakukan untuk pengujian independensi adalah
pengujian hubungan variable dengan menggunakan korelasi serial atau
regresi linier, pengujian run dan pengujian cyclical.
1) Pengujian menggunakan korelasi dan regresi linier
Pengujian pasar efisien bentuk lemah ini dilakukan untuk
menguji tidak adanya hubungan antara harga atau return sekarang

5
Zvi bodie, dkk, Manajemen Portofolio dan Investasi, (Cet. I: Jakarta:Salemba Empat,
2014), h.164

8
atau mendatang. Studi yang sudah pernah dilakukan menggunakan
perubahan harga periode kemarin untuk memprediksi perubahan
harga periode sekarang
2) Pengujian run
Run adalah urutan tanda yang sama drai perubahan-
perubahan nilai. Misalnya harga perubahan sekuritas yang
meningkat diberi tanda positif (+), perubahan yang menurun diberi
tanda negatif (-), dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi
tanda nol (0). Perubahan-perubahan harga sekuritas sebagai
berikut: +++00+----- terdiri dari 4 runtun, yaitu runtun pertama
berupa tiga perubahan dengan positif yang sama (+++), runtun
kedua dengan perubahan bentuk nol yang sama (00), runtun ketiga
berupa satu perubahan bentuk positif yang sama (+) dan runtun
keempat berupa lima perubahan bentuk negatif yang sama (-----).
Jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara positif
dari waktu ke waktu, maka diharapkan akan terjadi sedikit
perubahan tanda atau akan terjadi runtun yang sedikit. Sebaliknya
juka perubahan harga sekuritas berkorelasi secara negatif dari
waktu ke waktu, maka akan terjadi banyak perubahan tanda dari
negatif ke positif, atau dari positif ke negatif, atau akan terjadi
banyak runtun.
3) Pengujian cyclical
Adalah pola lain yang terjadi ketika pasar tidak efisien
bentuk lemah. Misalnya:
a) French (1980)
Return hari senin lebih rendah dengan hari-hari yang lain dalam
satu minggu, ini berarti return sekuritas mempunyai pola
siklikal dengan return terendah dihari senin.
b) Gibbons dan Hens (1981)
Menemukan hal yang sama ditemukan oleh french, return yang
digunakan adalah raw return. Gibbon dan Hess menggunakan

9
abnornal return yang dihitung menggunakan risk
adjustedreturn.
c) Rozeff dan Kinney (1976)
Return pada bulan januari lebih besar dari pada return-return
pada bulan lainnya. Return yang digunakan raw return. Ketika
menggunakan model abnormal return efek januari menjadi
hilang.
4) Pengujian secara aturan perdagangan teknis
Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan
return atau harga sekuritas dari waktu ke waktu dapat mempunyai
pola yang tertentu. Jika memang pola yang seperti ini terjadi maka
investor dapat menggunakan sebagai stategi perdagangan untuk
mendapatkan keuntungan berlebihan. Salah satu strategi
memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adalah strategi
aturan saringan.
Strategi saringan ini merupakan strategi waktu yaitu
strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual suatu
sekuritas. Dengan strategi ini investor akan membeli sekuritas jika
harga dari sekuritas meningkat melebihi batas atas yang sudah
ditentukan dan menjual jika harga turun lebih rendah dari batas
bawah yang sudah ditentukan.
2. Studi Peristiwa
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Studi peristiwa ini digunakan untuk menguji kandungan
informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk
menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar
untuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian
kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi maka diharapkan

10
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan. Reaksi ini dapat di ukur dengan menggunakan abnormal
return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan
abnormal return kepada pasar. Begitupun sebaliknya.
a. Hasil empiris studi peristiwa
1) Pemecahan saham
Pemecahan saham adalah memecah selembar saham
menjadi n lembar saham. Harga perlembar saham baru setelah
stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan
demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari
perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai
ekonomis.
2) Penawaran Perdana
Perusahaan yang pertama kali melemparkan sahamnya ke
pasar saham disebut melakukan penawaran perdana. Karena belum
pernah tercatat di bursa saham, maka harga sekuritasnya belum
diketahui. Underwriteryang yang menjamin pelemparan perdana
akan menanggung resiko untuk menjualkan saham ini disebabkan
nilai sebenarnya dari sekuritas belum di ketahui.
3) Pengumuman Deviden
Miller dan Modigliani menunjukan bahwa dividen sifatnya
adalah tidak relevan di dalam menentukan nilai dari perusahaan.
yang mengkaji kandungan informasi dari deviden.
4) Informasi Akuntansi
Nilai pasar dari perusahaan merupakan nilai sekarang
(present value) dari aliran-aliran kas (cash flows). Selain arus kas
informasi akuntansi yang lain juga di gunakan oleh pasar.

11
3. Pengujian Informasi Privat
Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efisien
bentuk kuat. Terdapat permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar
bentuk kuat. Permasalahannya adalah informasi privat yang akan diuji
merupakan informasi yang tidak dapat diobservasikan secara langsung.
a. Insider trading
Insider Trading merupakan pardagangan sekuritas yang di lakukan
oleh corporate insider. Corporate insider adalah pejabat perusahaan,
manajemennya, direksinya atau pemegang saham mayoritasnya yang
mempunyari informasi privat.
b. Return dari reksadana
Reksadana merupakan portofolio yang di bentuk oleh perusahaan reksa
dana dan dijual kembali kepadamasyarakan dalam bentuk unit
pernyertaan. Tujuanya dari reksa dana adalah untuk meminimumkan
risiko tidak sistematis (dengan membentuk portofolio ) dan untuk
menghasilhkan return yang tinggi.
4. Anomali Pasar
Jones mendefinisikan anomali pasar ( market anomali) sebagai
tehnik atau setrategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisiensi.
Beberapa anomali yang banyak mendapat perhatian mendapat perhatian
adalah anomali karena strategi PER rendah ( low P/E ratios) dan anomoli
efek ukuran perusahaan ( size effect)
Anomali pasar juga terjadi untuk perusahaan yang kecil. Banz
menemukan bahwa perusahaan-perusahaaan NYSE yangberukuran kecil
memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan return yang di
berikan oleh perusahaan-perusahaan besar.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seacara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh
Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan
informasi. Brealy dan Myers, menyatakan , “Apabila pasar modal efisien,
maka pembelian atau penjualan surat-surat berharga menurut harga pasar
yang berlaku adalah merupakan suatu transaksi dengan NPV (net present
value) sebesar nol”. Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi
ketersediaan informasinya saja atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan
informasi,tetapi dapat dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam
pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia.
Bentuk-bentuk efisiensi pasar ada 2 yaitu efisiensi pasar secara informasi dan
efisiensi pasar secara keputusan. Efisiensi pasar secara informasi ada 3 yaitu
Efisiensi pasar bentuk lemah, efisiensi pasar bentuk setengah kuat, dan
efisiensi pasar bentuk kuat. Definisi efisiensi pasar ada 4 yaitu definisi
efisiensi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas, definisi efisiensi pasar
berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga, definisi efisiensi pasar berdasarkan
distribusi informasi, dan definisi efisiensi pasar didasarkan pada proses
dinamik.

B. Saran
Demikianlah makalah ini saya persembahkan. Tentunya masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyususnan makalah ini mengingat
keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak biasa terlepas dari
skhilaf dan salah. Kritik dan saran dari pembaca yang konstruktif sangat
penulis harapkan sebagai bahan evaluasi agar selanjutnya dapat menjadi lebih
baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, (Cet. I; Yogyakarta:BPFE,


2007), h. 381

Okta, Chen.2013. Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaan. (Online),


(http://octachen2702.blogspot.com/)di akses pada 30 November 2013.

Zvi bodie, dkk, Manajemen Portofolio dan Investasi, (Cet. I: Jakarta:Salemba


Empat, 2014), h.164

14

Anda mungkin juga menyukai