Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMIMPIN DI DALAM KEPEMIMPINAN

OLEH:
NAMA : SULFIRTAN
NIM. : 15111063
KELAS : VIII A

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


STIA PRIMA BONE
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan
dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II. PEMBAHASAN 3
A. Pengertian dan Teori Kepemimpinan 3
B. Perilaku Pemimpin Yang Efektif 9
BAB III. PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam
organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya
ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut. Di
samping itu faktor yang sangat berperan penting adalah faktor
kepemimpinan. Peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapka.
Pengembangan organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan
perubahan secara berencana yang mencakup suatu diagnosa secara
sistematis terhadap organisasi. Seorang pemim pin harus ikut aktif
dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan
organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi
sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinannya atau
pengelola dan komitmen pimpinan pucuk organisasi.
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki
oleh pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan
oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para
anggotanya. tentunya pihak pimpinan harus mempunyai kemampuan
dalam mengelola, mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan
memotivasi bawahannya untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan. Di dalam mengelola karyawan yang ada dalam
perusahaan harus diciptakan suatu komunikasi kerja yang baik antara
atasan dan bawahan agar tercipta hubungan kerja yang serasi dan
selaras. Dengan meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para
karyawan tersebut diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi di
bidang pekerjaan mereka masing-masing sehingga tujuan perusahaan
akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori kepemimpinan itu ?
2. Bagaimana pemimpin yang efektif itu ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan apa saja teori kepemimpinan
2. Untuk mengetahui bagaiamana pemimpin yang efektif itu

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Teori Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah
kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah
tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Banyak ahli mengemukakan pendapat dan teorinya tentang
kepemimpinan. Teori yang mereka kemukakan berneka ragam.
Keragaman itu disebabkan antara lain oleh tiga hal. Pertama, teori
dirumuskan berdasarkan bukti empiris atau hasil penelitian. Kedua,
perbedaan sudut pandang para ahli mengenai manusia organisasi.
Ketiga, hakikat dan substansi tugas yang dilaukan dan kerangka
praktek kepemimpinan itu. Berikut ini disajikan beberapa pendapat
tentang teori kepemimpinan.
1. Teori Sifat (Traits Theory)
Pendekatan ini menekankan pada sifat pemimpin seperti
kepribadian, motivasi, nilai, dan keterampilan. Yang mendasari
pendekatan ini adalah asumsi bahwa beberapa orang mempunyai
bakat memimpin yang memiliki ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh
orang lain. Teori kepemimpinan yang paling awal menyatakan
bahwa kenerhasilan manajerial disebabkan oleh kemampuan luar
biasa seperti memiliki energi yang tidakk kenal lelah, intuisi
kepengelolaan, pandangan masa depan, dan kekuatan untuk
membujuk yang tidak dapat ditolak.
Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang
bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi
yang sudah melekat dalam dirinya. Teori tentang analisis
kepemimpinan berdasarkan ciri yang dalam bahasa inggris

3
dikenal dengan "traits theory" memberi petunjuk bahwa ciri-ciri
ideal tersebut ialah:
a. Pengetahuan umum yang luas
b. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang
c. Sifat inkuisitif
d. Kemampuan analitik
e. Daya ingat yang kuat
f. Kapasitas integratif
g. Keterampilan berkomunikasi secara efektif
h. Keterampilan mendidik
i. Rasionalitas
j. Objektivitas
k. Pragmatisme
l. Kemampuan menentukan skala prioritas
m. Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting
n. Rasa tepat waktu
o. Rasa kohesi yang tinggi
p. Naluri relevansi
q. Keteladanan
r. Kesediaan menjadi pendengar yang baik
s. Adaptabilitas
t. Fleksibilitas
u. Ketegasan
v. Keberanian
w. Orientasi masa depan
x. Sikap yang antisipatif.
Teori kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri ternyata tidak
bebas dari kelemahan tertentu, yang terpenting di antaranya ialah
adanya asumsi bahwa jika seseorang pemimpin memiliki ciri-ciri
tersebut, ia dengan sendirinya akan menjadi pemimpin yang
efektif. Tidak demikian halnya dengan teori kepemimpinan

4
berdasarkan ciri-ciri terlalu menekankan pandangan bahwa bakat
yang dibawa sejak lahir merupakan jaminan keberhasilan
seseorang menyelenggarakan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
2. Teori Perilaku (Behaviors Theory)
Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku-
perilaku pemimpin. Bila perilaku pemimpin ada perbedaan yang
berarti jika dibandingkan dengan perilaku yang dipimpin, maka
kepemimpinan akan dapat diajarkan. Bila kepemimpinan bisa
diajarkan, maka pasokan pemimpin bisa diperbesar. Pendekatan
ini menekankan bahwa pemimpin dan manager secara nyata
bekerja untuk pekerjaan dan hubungan keefektifan managerial.
3. Teori Situasional (Situasional/Contingency Theory)
Salah satu model kepemimpinan yang paling banyak
digunakan dewasa ini adalah yang berdasarkan teori situasional
yang dikembangkan oleh paul harsey dan ken blanchard. Teori ini
terkadang disebut "teori kontijensi" kepemimpinan. Teori ini sangat
menarik untuk didalami karena paling sedikit tiga alasan, yaitu:
penggunaannya yang meluas, daya tariknya secara intuitif dan
karena tampaknya didukung oleh pengalaman didunia nyata.
Pada intinya teori ini menekankan bahwa efektifitas
kepemimpinan seseorang tergantung pada dua hal, yaitu
pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi
situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa (kedewasaan) para
bawahan yang dipimpin. Dua dimensi kepemimpinan yang
digunakan dalam teori ini ialah perilaku seorang pemimpin yang
berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-
bawahan.
4. Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis
Kepemimpinan dalam teori ini didasarkan atas perintah-
perintah, paksaan, dan tindakan-tindakan yang abitter (sebagai
wasit). Pemimpin selalu melakukan pengawasaa pengawasan

5
yang ketat agar semua pekerjaan berlangsung secara efesien.
Pemimpin pada teori ini disebut otoktar keras karena mempunya
sifat tepat, seksama,sesuai dengan prinsip namun keras dan
kaku. Pemimpin tersebut tidak akan mendelegasikan otoritas.
5. Teori Psikologis
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin
adalah memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi
terbaik untuk merangsang kesediaan bekerja para anak buahnya
guna mencapai sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk
memenuhi tujuan-tujuan pribadi. Pemimpin pada teori ini
mementingkan aspek-aspek psikis manusia seperti pengakuan,
martabat, status sosial, kepastian emosional, dan lain-lain.
Penganut teori ini merumuskan tesis leader are made,
pemimpin itu dapat diciptakan atau dipersiapkan secara khusus,
musalnya melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Teori Sosiologis
Kepemimpinan dianggap sebagai usaha untuk
melancarkan antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha
untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara para
pengikutnya agar tercapai kerja sama yang baik. Pemimpin
menetapkan tujuan-tujuan dengan menyertakan para pengikutnya
dalam pengembilan keputusan terakhir. Selanjutnya,
pemimpinjuga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan
petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk melakukan
setiap tindakan yang berkaitan dengan kepentingan kelompoknya.
7. Teori Suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat
mungkin dan bekerja dengan penuh gairah, sedangkan pemimpin
akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui kebijakan
tertentu. Teori suportif ini biasa dikenal dengan teori partisipatif
atau teori kepemimpinan demokratis.

6
8. Teori Laissez Faire
Pemimpin pada teori ini sebenarnya tidak mampu
mengurus, dan menyerahkan tanggung jawab serta pekerjaan
kepada bawahannya. Pada teori ini, pemimpin adalah seorang
ketua yang bertindak sebagai simbol, dan biasanya tidakmemiliki
ketarampilan teknis.
9. Teori Kelakuan Pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-
kualitas pribadi atau pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin
dalam kategori ini harus mampu mengambil langkah-langkah yang
paling tepat untuk suatu masalah. Masalah sosial itu tidak akan
pernah identik sama didalamruntunan waktu yang berbeda.
10. Teori Sifat Orang-Orang Besar
Cikal bakal seorang pemimpin dapat diprediksi dan dilihat
dengan melihat sifat, karakter, dan perilaku orang-orang besar
yang tersebut sudah sukses dalam menjalankan
kepemimpinannya. Dengan demikian, ada beberapaciri-ciri unggul
sebagai predisposisi yang diharapkan akan dimiliki oleh seorang
pemimpin, yaitu memiliki inteligensi, memiliki daya persuasif dan
keterampilan komunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif,
mau memberikan partisipasi sosial yang tinggi dan lain-lain.
11. Teori Humanistik / Populistik
Fungsi kepemimpinan manurut teori ini yaitu merealisasi
kebebasan manusia dan memenuhi setiap kebutuhan insani yang
dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat. Untuk
melakukan hal ini, perlu adanya organisasi yang baik dan
pemimpin mau memperhatikan kepentingan dan kebutuhan
rakyat. Organisasi tersebut berperan sebagai sarana untuk
melakukan kontrol sosial agar pemerintahan melakukan fungsinya
dengan baik, serta memerhatikan lemampuan dan potensi rakyat.

7
12. Kepemimpinan Transaksional
Prinsip utama dari kepemimpinan transaksional adalah
mengkaitkan kebutuhan individu dengan yang diinginkan
kemimpin untuk semua penghargaan yang diinginkan dari
bawahannya sehingga memungkinkan adanya peningkatan
motivasi staf. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemimpin
transaksi hakikatnya adalah menekankan bahwa perlunya
seseorang pemimpin menentukan apa yang harus dilakukan
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin
transaksional juga cenderung memfokuskan diri pada solusi
tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar staf melakukan
tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat
tergantung pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman
pada bawahannya.
13. Kepemimpinan Transformasional
Proses begitu cepat dan luas menuntut perubahan bahwa
“perubahan dan perbaikan” dilakukan sebagai sebuah proses yang
berkelanjutan, sehingga konsep kepemimpinan yang berbeda
diperlukan. Kepemimpinan transformasional dianggap
menunjukkan jalan. Pemimpin transformasional tidak hanya
mengelola struktur dan tugas, tetapi berfokus pada orang-orang
yang membawa mereka kerjasama dan berkomitmen. Mereka
mencoba untuk secara aktif mempengaruhi “budaya” dari sekolah
sehingga memungkinkan untuk lebih merangsang kerjasama,
koherensi dalam belajar dan bekerja lebih bebas.
Hater dan Bass (1988) menyatakan bahwa pemimpin
transformasional merupakan pemimpin yang kharismatik dan
memiliki peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi
mencapai tujuannya. Pemimpin transformasional ini harus memiliki
kemampuan untuk menyamakan visi masa depan dengan

8
kakitanganya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat
yang lebih tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan.

B. Perilaku Pemimpin Yang Efektif


Sebuah penelitian yang dilaukan oleh para peneliti dari
universitas of michigan menemukan bahwa terdapat tiga jenis perilaku
kepemimpinan efektif, yaitu:
a. Perilaku yang berorientasi tugas
Para pemimpin yang efektif tidak menggunakan waktu dan
usahanya dengan melakukan pekerjaan yang sama seperti
bawahannya. Sebaliknya, para pemimpin yang efektif berkonsentrasi
pada fungsi-fungsi yang berorientasi pada tugas seperti
merencanakan dan mengatur pekerjaan, mengkoordinasikan
kegiatan para bawahan, dan menyediakan keperluan, peralatan dan
bantuan teknis yang dibutuhkan.
b. Perilaku yang berorientasi hubungan.
Bagi para pemimpin yang efektif, perilaku yang berorientasi
tugas tidak terjadi dengan mengorbankan perhatian terhadap
hubungan antar manusia. Para pemimpin yang efektif lebih penuh
perhatian, mendukung, dan membantu para bawahan. Perilaku
mendukung yang berkorelasi dengan kepemimpinan yang efektif
meliputi memperlihatkan kepercayaan dan rasa percaya, bertindak
ramah dan oerhatian, berusaha memahami permasalahan bawahan,
membantu mengembangkan bawahan dan memajukan karier
mereka, selalu memberikan informasi kepada bawahan, memberikan
apresiasi terhadap ide-ide bawahan, dan memberikan pengakuan
atas kontribusi dan keberhasilan bawahan.
c. Kepemimpinan partisipatif
Para pemimpin yang efektif lebih banyak menggunakan
supervisi kelompok daripada mengendalikan tiap bawahan sendiri-
sendiri. Pertemuan kelompok memudahkan partisipasi bawahan

9
dalam mengambil keputusan, memperbaiki komunikasi, mendorong
kerjasama, dan memudahkan pemecahan konflik. Peran pemimpin
dalam pertemuan kelompok yang utama adalah harus memandu
diskusi dan membuatnya mendukung, konstruktif, dan berorientasi
pada pemecahan masalah.
Sebuah sasaran utama dari program penelitian kepemimpinan
adalah untuk mengidentifikasi perilaku kepemimpinan yang efektif.
Terdapat empat belas kategori perilaku dari jangka menengah yang
disebut praktik-praktik manajeral dan sejumlah komponen perilaku
spesifik yang lebih besar. Kategori perilaku tersebut cukup generik
untuk dapat diaplikasikan secara luas pada jenis manajer yang
berbeda-beda, namun cukup spesifik untuk dihubunhkan dengan
permintaan-permintaan dan hambatan situasional yang dihadapi
seorang pemimpin individual.
Adapun kategori perilaku dari praktik kepemimpinan menurut
Yukl sebagai berikut :
1. Perencanaan dan pengorganisasian
2. Pemecahan masalah
3. Menjelaskan peran dan tujuan
4. Memberi informasi
5. Memantau
6. Memotivasi dan memberi inspirasi
7. Berkonsultasi
8. Mendekegasikan
9. Memberi dukungan
10. Mengembangkan dan membimbung
11. Mengelola konflik dan membangun tim
12. Membangun jaringan kerja
13. Pengakuan
14. Memberi imbalan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Adapun teori kepimpinan itu diantaranya meliputi Teori Sifat (Traits
Theory), Teori Perilaku (Behaviors Theory), Teori Situasional
(Situasional/Contingency Theory), Teori Otokratis Dan Pemimpin
Otokratis, Teori Psikologis, teori sosiologis, Teori Suportif, Teori
Laissez Faire, teori kelakuan pribadi, Teori Sifat Orang-Orang
Besar, Teori Humanistik / Populistik, kepemimpinan transaksional,
Kepemimpinan Transformasional
2. Terdapat tiga jenis perilaku kepemimpinan efektif, yaitu Perilaku
yang berorientasi tugas, Perilaku yang berorientasi hubungan,
Kepemimpinan partisipatif

B. Saran
Dengan pembuatan makalah ini yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca sebagai pedoman untuk memimpin suatu
sekolah atau lembaga pendidikan suatu saat nanti, dan apabila terjadi
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan pemakalah menerima
kritik yang membangun agar tidak terjadi kesalahan kembali.

11
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas


Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta

Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan : Apakah


kepemimpinan abnormal itu. Jakarta: Rajawali Press

Kurniadin, Didin; Machali, Imam. 2014. Manajemen Pendidikan. : Konsep


& Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Siagian, Sondang P. 2003. Teori Dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta:


Rineka Cipta

Subarino, kk. 2011. Kepemimpinan Integratif: Sebuah Kajian Teori. Jurnal


Manajemen Pendidikan No. 01/Th VII

Wulandari, Suci. 2003. Kepemimpinan Dalam Organisasi:Perspektif


Teoritik Dan Metodologi. Bogor: Puslitbang Perkebunan, Bogor.
Jurnal Ilmiah Kesatuan Vol. 5 No. 2

Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. Kepemimpinan: Konsep, Teori Dan


Karakternya. Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Media
Komunikasi Fis Vol 12, No 2

Yukl, Gary. 1989. Managerial Leadership: A Review of Theory and


Research. Journal of Management Vol 15 No 2

Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Indeks

12

Anda mungkin juga menyukai