OLEH:
NAMA : SULFIRTAN
NIM. : 15111063
KELAS : VIII A
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II. PEMBAHASAN 3
A. Pengertian dan Teori Kepemimpinan 3
B. Perilaku Pemimpin Yang Efektif 9
BAB III. PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam
organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya
ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut. Di
samping itu faktor yang sangat berperan penting adalah faktor
kepemimpinan. Peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapka.
Pengembangan organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan
perubahan secara berencana yang mencakup suatu diagnosa secara
sistematis terhadap organisasi. Seorang pemim pin harus ikut aktif
dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan
organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi
sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinannya atau
pengelola dan komitmen pimpinan pucuk organisasi.
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki
oleh pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan
oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para
anggotanya. tentunya pihak pimpinan harus mempunyai kemampuan
dalam mengelola, mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan
memotivasi bawahannya untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan. Di dalam mengelola karyawan yang ada dalam
perusahaan harus diciptakan suatu komunikasi kerja yang baik antara
atasan dan bawahan agar tercipta hubungan kerja yang serasi dan
selaras. Dengan meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para
karyawan tersebut diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi di
bidang pekerjaan mereka masing-masing sehingga tujuan perusahaan
akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori kepemimpinan itu ?
2. Bagaimana pemimpin yang efektif itu ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan apa saja teori kepemimpinan
2. Untuk mengetahui bagaiamana pemimpin yang efektif itu
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dikenal dengan "traits theory" memberi petunjuk bahwa ciri-ciri
ideal tersebut ialah:
a. Pengetahuan umum yang luas
b. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang
c. Sifat inkuisitif
d. Kemampuan analitik
e. Daya ingat yang kuat
f. Kapasitas integratif
g. Keterampilan berkomunikasi secara efektif
h. Keterampilan mendidik
i. Rasionalitas
j. Objektivitas
k. Pragmatisme
l. Kemampuan menentukan skala prioritas
m. Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting
n. Rasa tepat waktu
o. Rasa kohesi yang tinggi
p. Naluri relevansi
q. Keteladanan
r. Kesediaan menjadi pendengar yang baik
s. Adaptabilitas
t. Fleksibilitas
u. Ketegasan
v. Keberanian
w. Orientasi masa depan
x. Sikap yang antisipatif.
Teori kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri ternyata tidak
bebas dari kelemahan tertentu, yang terpenting di antaranya ialah
adanya asumsi bahwa jika seseorang pemimpin memiliki ciri-ciri
tersebut, ia dengan sendirinya akan menjadi pemimpin yang
efektif. Tidak demikian halnya dengan teori kepemimpinan
4
berdasarkan ciri-ciri terlalu menekankan pandangan bahwa bakat
yang dibawa sejak lahir merupakan jaminan keberhasilan
seseorang menyelenggarakan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
2. Teori Perilaku (Behaviors Theory)
Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku-
perilaku pemimpin. Bila perilaku pemimpin ada perbedaan yang
berarti jika dibandingkan dengan perilaku yang dipimpin, maka
kepemimpinan akan dapat diajarkan. Bila kepemimpinan bisa
diajarkan, maka pasokan pemimpin bisa diperbesar. Pendekatan
ini menekankan bahwa pemimpin dan manager secara nyata
bekerja untuk pekerjaan dan hubungan keefektifan managerial.
3. Teori Situasional (Situasional/Contingency Theory)
Salah satu model kepemimpinan yang paling banyak
digunakan dewasa ini adalah yang berdasarkan teori situasional
yang dikembangkan oleh paul harsey dan ken blanchard. Teori ini
terkadang disebut "teori kontijensi" kepemimpinan. Teori ini sangat
menarik untuk didalami karena paling sedikit tiga alasan, yaitu:
penggunaannya yang meluas, daya tariknya secara intuitif dan
karena tampaknya didukung oleh pengalaman didunia nyata.
Pada intinya teori ini menekankan bahwa efektifitas
kepemimpinan seseorang tergantung pada dua hal, yaitu
pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi
situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa (kedewasaan) para
bawahan yang dipimpin. Dua dimensi kepemimpinan yang
digunakan dalam teori ini ialah perilaku seorang pemimpin yang
berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-
bawahan.
4. Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis
Kepemimpinan dalam teori ini didasarkan atas perintah-
perintah, paksaan, dan tindakan-tindakan yang abitter (sebagai
wasit). Pemimpin selalu melakukan pengawasaa pengawasan
5
yang ketat agar semua pekerjaan berlangsung secara efesien.
Pemimpin pada teori ini disebut otoktar keras karena mempunya
sifat tepat, seksama,sesuai dengan prinsip namun keras dan
kaku. Pemimpin tersebut tidak akan mendelegasikan otoritas.
5. Teori Psikologis
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin
adalah memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi
terbaik untuk merangsang kesediaan bekerja para anak buahnya
guna mencapai sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk
memenuhi tujuan-tujuan pribadi. Pemimpin pada teori ini
mementingkan aspek-aspek psikis manusia seperti pengakuan,
martabat, status sosial, kepastian emosional, dan lain-lain.
Penganut teori ini merumuskan tesis leader are made,
pemimpin itu dapat diciptakan atau dipersiapkan secara khusus,
musalnya melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Teori Sosiologis
Kepemimpinan dianggap sebagai usaha untuk
melancarkan antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha
untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara para
pengikutnya agar tercapai kerja sama yang baik. Pemimpin
menetapkan tujuan-tujuan dengan menyertakan para pengikutnya
dalam pengembilan keputusan terakhir. Selanjutnya,
pemimpinjuga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan
petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk melakukan
setiap tindakan yang berkaitan dengan kepentingan kelompoknya.
7. Teori Suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat
mungkin dan bekerja dengan penuh gairah, sedangkan pemimpin
akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui kebijakan
tertentu. Teori suportif ini biasa dikenal dengan teori partisipatif
atau teori kepemimpinan demokratis.
6
8. Teori Laissez Faire
Pemimpin pada teori ini sebenarnya tidak mampu
mengurus, dan menyerahkan tanggung jawab serta pekerjaan
kepada bawahannya. Pada teori ini, pemimpin adalah seorang
ketua yang bertindak sebagai simbol, dan biasanya tidakmemiliki
ketarampilan teknis.
9. Teori Kelakuan Pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-
kualitas pribadi atau pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin
dalam kategori ini harus mampu mengambil langkah-langkah yang
paling tepat untuk suatu masalah. Masalah sosial itu tidak akan
pernah identik sama didalamruntunan waktu yang berbeda.
10. Teori Sifat Orang-Orang Besar
Cikal bakal seorang pemimpin dapat diprediksi dan dilihat
dengan melihat sifat, karakter, dan perilaku orang-orang besar
yang tersebut sudah sukses dalam menjalankan
kepemimpinannya. Dengan demikian, ada beberapaciri-ciri unggul
sebagai predisposisi yang diharapkan akan dimiliki oleh seorang
pemimpin, yaitu memiliki inteligensi, memiliki daya persuasif dan
keterampilan komunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif,
mau memberikan partisipasi sosial yang tinggi dan lain-lain.
11. Teori Humanistik / Populistik
Fungsi kepemimpinan manurut teori ini yaitu merealisasi
kebebasan manusia dan memenuhi setiap kebutuhan insani yang
dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat. Untuk
melakukan hal ini, perlu adanya organisasi yang baik dan
pemimpin mau memperhatikan kepentingan dan kebutuhan
rakyat. Organisasi tersebut berperan sebagai sarana untuk
melakukan kontrol sosial agar pemerintahan melakukan fungsinya
dengan baik, serta memerhatikan lemampuan dan potensi rakyat.
7
12. Kepemimpinan Transaksional
Prinsip utama dari kepemimpinan transaksional adalah
mengkaitkan kebutuhan individu dengan yang diinginkan
kemimpin untuk semua penghargaan yang diinginkan dari
bawahannya sehingga memungkinkan adanya peningkatan
motivasi staf. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemimpin
transaksi hakikatnya adalah menekankan bahwa perlunya
seseorang pemimpin menentukan apa yang harus dilakukan
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin
transaksional juga cenderung memfokuskan diri pada solusi
tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar staf melakukan
tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat
tergantung pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman
pada bawahannya.
13. Kepemimpinan Transformasional
Proses begitu cepat dan luas menuntut perubahan bahwa
“perubahan dan perbaikan” dilakukan sebagai sebuah proses yang
berkelanjutan, sehingga konsep kepemimpinan yang berbeda
diperlukan. Kepemimpinan transformasional dianggap
menunjukkan jalan. Pemimpin transformasional tidak hanya
mengelola struktur dan tugas, tetapi berfokus pada orang-orang
yang membawa mereka kerjasama dan berkomitmen. Mereka
mencoba untuk secara aktif mempengaruhi “budaya” dari sekolah
sehingga memungkinkan untuk lebih merangsang kerjasama,
koherensi dalam belajar dan bekerja lebih bebas.
Hater dan Bass (1988) menyatakan bahwa pemimpin
transformasional merupakan pemimpin yang kharismatik dan
memiliki peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi
mencapai tujuannya. Pemimpin transformasional ini harus memiliki
kemampuan untuk menyamakan visi masa depan dengan
8
kakitanganya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat
yang lebih tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan.
9
dalam mengambil keputusan, memperbaiki komunikasi, mendorong
kerjasama, dan memudahkan pemecahan konflik. Peran pemimpin
dalam pertemuan kelompok yang utama adalah harus memandu
diskusi dan membuatnya mendukung, konstruktif, dan berorientasi
pada pemecahan masalah.
Sebuah sasaran utama dari program penelitian kepemimpinan
adalah untuk mengidentifikasi perilaku kepemimpinan yang efektif.
Terdapat empat belas kategori perilaku dari jangka menengah yang
disebut praktik-praktik manajeral dan sejumlah komponen perilaku
spesifik yang lebih besar. Kategori perilaku tersebut cukup generik
untuk dapat diaplikasikan secara luas pada jenis manajer yang
berbeda-beda, namun cukup spesifik untuk dihubunhkan dengan
permintaan-permintaan dan hambatan situasional yang dihadapi
seorang pemimpin individual.
Adapun kategori perilaku dari praktik kepemimpinan menurut
Yukl sebagai berikut :
1. Perencanaan dan pengorganisasian
2. Pemecahan masalah
3. Menjelaskan peran dan tujuan
4. Memberi informasi
5. Memantau
6. Memotivasi dan memberi inspirasi
7. Berkonsultasi
8. Mendekegasikan
9. Memberi dukungan
10. Mengembangkan dan membimbung
11. Mengelola konflik dan membangun tim
12. Membangun jaringan kerja
13. Pengakuan
14. Memberi imbalan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Adapun teori kepimpinan itu diantaranya meliputi Teori Sifat (Traits
Theory), Teori Perilaku (Behaviors Theory), Teori Situasional
(Situasional/Contingency Theory), Teori Otokratis Dan Pemimpin
Otokratis, Teori Psikologis, teori sosiologis, Teori Suportif, Teori
Laissez Faire, teori kelakuan pribadi, Teori Sifat Orang-Orang
Besar, Teori Humanistik / Populistik, kepemimpinan transaksional,
Kepemimpinan Transformasional
2. Terdapat tiga jenis perilaku kepemimpinan efektif, yaitu Perilaku
yang berorientasi tugas, Perilaku yang berorientasi hubungan,
Kepemimpinan partisipatif
B. Saran
Dengan pembuatan makalah ini yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca sebagai pedoman untuk memimpin suatu
sekolah atau lembaga pendidikan suatu saat nanti, dan apabila terjadi
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan pemakalah menerima
kritik yang membangun agar tidak terjadi kesalahan kembali.
11
DAFTAR PUSTAKA
12