Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “Kepemimpinan Diri ”. Makalah ini disusun agar dapat
bermanfaat sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Kepemimpinan, teman-teman
dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril
maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat
pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Gorontalo, 18 April 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kepemimpinan......................................................5
B. Teori-teori Kepemimpinan.................................................6
C. Mengenal Diri.....................................................................8
D. Mengelola diri sendiri.........................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling
berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat
membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam
organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti
perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan
mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari
manajemen adalah kepemimpinan atau leadership (Soetopo, 2012 P 209).

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi


kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas
manusia.

Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di


andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin
manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.

Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan


bertanggungjawab serta apa hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta
kekuasaan.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Kepemimpinan?
2. Apa teori-teori Kepemimpinan?
3. Bagaimana Mengenal Diri?
4. Bagaimana Mengelola diri sendiri?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian dari kepemimpinan?
2. Agar mengetahui teori-teori kepemimpinan
3. Agar mengetahui cara mengenal diri
4. Agar mengetahui cara mengelola diri sendiri

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari
mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian
manusia. Ada yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama tuanya dengan
sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia , karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Disatu pihak manusia
terbatas kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang mempunyai
kelebihan kemampuan untuk pemimpin. Di sinilah timbulnya kebutuhan akan
pemimpin dan kepemimpinan (Thoha, 2012 P 257).

Kepemimpinan adalah suatu aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain


agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Disini dapat ditangkap
suatu pengertian jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, maka disini kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai. Pengaruh
dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak relevansinuntuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka disini kegiatan kepemimpinan itu telah
dimulai. Pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak
relevansinya (Thoha, 2012 P 257).

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dalam organisasi mempunyai


kedudukan strategis, karena merupakan sentral bagi seluruh kegiatan organisasi.
Kepemimpinan mutlak diperlukan dimana terjadi hubungan kerja sama dalam
mencapai tujuan organisasi.
Dalam kenyataannya kepemimpinan dapat mempengaruhi moral dan kepuasan
kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu

5
organisasi. Kepemimpinan juga memainkan peranan kritis dalam membantu
kelompok atau perorangan untuk mencapai tujuan merka.
Menurut M.S.P Hasibuan, Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang
lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut pendapat Kartono,
kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif
kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha koperatif mencapai tujuan yang telah
direncanakan.

B. Teori-teori Kepemimpinan
1. Teori Greatman
Teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan adalah bakat atau bawaan sejakseseorang
lahir. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melaluiproses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntunganmemiliki bakat untuk
menempati posisi sebagai pemimpin

2. Teori Big Bang


Teori ini mengatakan bahwa suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi
pemimpin.
Kaitannya dalam bidang akuntansi: Orang yang berperan sebagai accountingtidak
dapat sembarang dalam memilih pemimpin, karena accounting harusmemiliki ilmu
yang pasti dalam menjalankan segala tugasnya

3. Teori Sifat
Teori ini mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin apabilamemiliki
sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Keberhasilan seorangpemimpin
ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis.Keefektifan

6
pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yangbukan hanya
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.

4. Teori Karakteristik Kepribadian


Sifat-sifat pribadi yang merupakan watak yang lebih subyektif,yakni keunggulan
seorang pemimpin dalam keyakinan,ketekunan, daya tahan, keberanian dll.
Sifat-sifat Pribadi: Fisik,kecakapan (skill ), teknologi, daya tanggap
( perpection),pengetahuan (knowledge), daya ingat (memory ), imajinasi
(imagination).

5. Teori Perilaku
Menurut teori ini, Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung padaperilakunya
dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Gaya atauperilaku kepemimpinan
tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan,cara memerintah (instruksi),
cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, caramendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, caramenegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara
menegur dan memberikansanksi

6. Teori Kontingensi atau Teori Situasional


Resistensi atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnyamemberlakukan
asas-asas umum untuk semua situasi. Hal ini tidak mungkinsetiap organisasi hanya
dipimpin dengan gaya kepemimpinan tunggal untuksegala situasi terutama apabila
organisasi terus berkembang atau jumlahanggotanya semakin besar. Respon atau
reaksi yang timbul berfokus padapendapat bahwa dalam menghadapi situasi yang
berbeda diperlukan gayakepemimpin yg berbeda–beda pula

7
7.Teori Jalur-Tujuan
Teori ini menyatakan bahwa tugas dari pemimpin untukmembantu para pengikut
dalam memperoleh tujuan-tujuan mereka dan untukmenyediakan pengarahan dan
atau dukungan untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan mereka sesuai dengan
keseluruhan tujuan dari kelompok atau organisasi.

8. Model pemimpin-partisipasi
suatu teori mengenai kepemimpinan yangmenyediakan serangkaian aturan untuk
menentukan bentuk dan jumlahpengambilan keputusan secara partisipatif dalam
situasi yang berbeda

9. Teori Pertukaran Pemimpin-anggota


Teori pertukaran pemimpin-anggota: suatu teori yang mendukung penciptaanpara
pemimpin di dalam kelompok dan di luar kelompok; para bawahan denganstatus di
dalam kelompok yang akan memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi,tingkat
perputaran pekerja yang rendah, dan kepuasan kerja yang lebih tinggi

10. Teori Kepemimpinan Karismatik


Suatu teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa para pengikut membuat atribut
kepahlawanan atau kemampuan dalam kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka
mengamati perilaku-perilaku tertentu.

C. Mengenal Diri
Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri
menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang
untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya
untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki
kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat
ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap

8
konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu
belajar agar lebih baik lagi.
Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah
mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara
mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang
totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun
kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri
secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya
mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.

 Pengertian
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah kesadaran dan pemahaman
terhadap dirinya sendiri yang meliputi siapa aku, apa kemampuanku, apa
kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri
menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman
akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.

 Tujuan
Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan : a. Tumbuhnya
kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu
mengembangkan kemampuannya. b. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri
serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri
adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hakhak pribadi serta
mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain

9
 Proses Pembentukan Konsep Diri
Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai
berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) [Type text]
Page 3 dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan.
Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk
konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.
 Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil
interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam
pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua
 setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang
juga berperan dalam pembentukan konsep diri.
 Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar.
Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama
proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum
yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang
tidak konsisten.

D. Cara Mengelola Diri


Setiap orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-
beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda, dan juga keinginan yang
berbeda dalam kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula
yang hanya menjalani apa yang sudah di takdirkan oleh sang pencipta.

Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena
terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada.
Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan
yang sudah kita tentukan itu dapat berjalan dengan baik. Karena ada sang maha
pencipta yang menentukan dan mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di dunia

10
ini. Jika Tuhan sudah menentukan tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab
itu kita hanya dapat berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai
rencana.

Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu
konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik
dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara
manajemen diri.

Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah suatu


proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian
Manajemen Menurut Mary Parker Follet : Manajemen adalah suatu seni, karena
untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.

Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri.
Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk
mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah
dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa Menata hati dan potensi
yang ada di dalam diri diperlukan kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak
cukup dengan kecerdasan rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan
logika kerja saja, atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa
gembira, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja,
bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan spiritual
agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan
tanpa pamrih yang menjajahnya.

Jika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata diri, tidaklah mungkin
semua yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan juga

11
keinginan kita. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut saling mendukung dalam
menata diri.Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam
memanajementkan dirinya sendiri. Karena setelah dapat memanejementkan diri
sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin.

Ada beberapa point manajemen diri yaitu :

1. Manajemen waktu.

Bagaimana kita mengatur waktu ? Jawabannya terdapat pada kedisiplinan kita


dari kecil hingga sekarang. Semenjak SD kita diajarkan disiplin loh. Penjadwalan
kegiatan, agenda kerja, dan catatan diary. adalah jawaban masalah manajemen waktu.
Kapan kita masuk kuliah ? harusnya kita sudah memperkirakan jam berapa kita
berangkat.

2. Manajemen keuangan.
Berjalannya manajemen waktu, kemudian kita akan menemukan yang namanya
biaya. Jam Makan, Transportasi, Tugas” numpuk, Foto Copy, Charity. Just Do It
With Duit, Dijamin Gak Akan Jadi Pelit.

3. Manajemen SDM.
Siapa yang akan kita temui hari ini ? pasti kita sudah mencatatnya kan. Jadwal
Kuliah. Mencatat dosen dan teman” kelas mana yang akan kita temui.

4.Manajemen Peralatan
Apa yang kita butuhkan harus di manaj dengan apik. Karena bawaan yang berlebih
akan menghambat mobilitas kita. Sebagai anak kuliah, kita bawa yang paling simpel
aj. Untuk cowok loh. Tak tahu kalau wanita Bawa apa aj.

5. Terakhir adalah do’a.


Agar semua yang telah kita atur berjalan dengan lancar.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk menerapkan Manajemen dalam suatu organisasi diperlukan adanya
kepemimpinan yang ciri-cirinya berbeda dengan kepemimpinan yang tidak untuk
meraih mutu. Manajemen diterapkan dalam organisasi yang melihat tugas
organisasinya tidak sekedar melaksanakan tugas rutin, yang sama saja dari hari
ke hari berikutnya. Semua sudah ditentukan standarnya,dan kalau kinerja sudah
sesuai standar maka bereslah segalanya. Manajemen juga mengenal standar kinerja,
tetapi bedanya standar ini bersifat dinamis, artinya standar itu selalu bisa
ditingkatkan. Sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan mutu secara
berkelanjutan.Untuk itu Manajemen memerlukan kepemimpinan yang mempu-nyai
ciri-ciri yang agak khusus seperti yang akan dibahas berikut ini.Pemimpin adalah inti
dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada
pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin.Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang
tanpamenanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif
membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting
tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan
dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya,agar
mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang
memimpinnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi. PT. Rosda : Bandung

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo

Persada : Jakarta

Conny Semiawan, 1987, Konsep Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan Manajemen,
Jakarta.
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai