Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN ORGANISASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Perilaku Organisasi

Dosen Pengampu: Dra. Rochimah Imawati, M.Psi.

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Ridhan Al Kindi 11200530000015

Nur Fadillah 11200530000053

Nenden Hopipah 11210530000023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023 M/1444 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan, atas karunianya berupa
nikmat iman dan kesehatan, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kepemimpinan Organisasional”. Tentu karena Ridho dan Rahmat-Nya maka makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya, sehingga kewajiban kami sebagai mahasiswa
terhadap mata kuliah yang diikuti dapat tertunaikan. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang syafaatnya kita nantikan di akhirat kelak.

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan
Perilaku Organisasi, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Rochimah Imawati,
M.Psi. selaku dosen mata kuliah Teori dan Perilaku Organisasi dan pihak yang mendukung
makalah ini. Harapannya semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca,
dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang
memerlukan.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan kata. Kami sadar bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, untuk
itu kami menghimbau agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini.

Jakarta, 11 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kepemimpinan dan organisasi merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya. Kepemimpinan seringkali diasosiasikan dengan orang-
orang yang dinamis dan kuat yang memimpin bala tentara, mrngendalikan perusahaan
besar, atau menentukan arah suatu bangsa dan masyarakat. Agar terciptanya suatu
organisasi yang harmonis, maka manusia harus memiliki kelompok dalam suatu organisasi
tertentu. Kepemimpinan merupakan hal yang selalu menarik dibicarakan. Lebih dari itu,
kepemimpinan dan peranan pemimpin menentukan kelahiran, pertumbuhan dan
kedewasaan serta kematian organisasi. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam
pengarahan adalah faktor penting efektifitas pemimpin. Bila organisasi dapat
mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan,
kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif maka organisasi tersebut
akan maju dan mendapatkan simatik dari masyarakat.

Terdapat pengertian yang lain yaitu; kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi


yang selalu menarik dibicarakan. Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang
menunjukkan arti penting keberadaan seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan
kenyataan bahwa kepemimpinan merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen
organisasi Lebih dari itu, kepemimpinan dan peranan pemimpin menentukan kelahiran,
pertumbuhan dan kedewasaan serta kematian organisasi.Kemampuan dan ketrampilan
kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting effektifitas manajer.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan Kepemimpinan ?
2. Apa kriteria pemimpin yang baik ?
3. Bagaimana teori munculnya seorang pemimpin ?
4. Apa saja tipe – tipe kepemimpinan itu dan ciri khusus yang dimilikinya ?

3. Tujuan Penulisan
1. Memahami Organisasi, Pemimpin, dan Kepemimpinan.
2. Mengetahui kriteria pemimpin yang baik.
3. Mengetahui teori munculnya seorang pemimpin.
4. Mengetahui tipe-tipe kepemimpinan dan ciri khusus yang dimilikinya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi dan Kepemimpinan

Organisasi adalah alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang atau
lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka dipilihlah seorang pemimpin sebagai penggerak atau motivator dalam organisasi.
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan
sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Terdapat dua hal penting dari kepemimpianan yaitu:

a. Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal mempengaruhi.


b. Kepemimpinan adalah bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa paksaan

Tetapi dalam hal merumuskan pengertian dari kepemimpinan ini, tentu berbeda
tergantung dari sudut mana seseorang melihatnya. berikut beberapa definisi dari
kepemimpinan:

1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi


sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.

2. Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain
untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku
mereka.

3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk


bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya para ahli tersebut melihat
dari sudut pandang bagaimana mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.

B. Kriteria Pemimpin yang Baik

Pemimpin sendiri adalah seseorang yang bertanggung jawab atas suatu organisasi dalam
mencapai tujuan tertentu. Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin yang baik
setidaknya memenuhi beberapa kriteria, yaitu :

1. Pengaruh: Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang


mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan.
2. Kekuasaan/power: Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia
memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya.
3. Wewenang: Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan.
4. Pengikut: Tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki
pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa
yang dikatakan sang pemimpin.

Dalam hal ini pemimpin pun harus memiliki pengetahuan yang luas dan berpendidikan,
Bertanggung jawab, dapat dipercaya, tertib dan teratur, dapat mengatur waktunya dengan
baik, keputusan dan dapat memberi contoh terhadap suatu golongan atau organisasi tertentu
dikarenakan adanya kekuasaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

C. Teori-Teori Kepemimpinan
Dari beberapa teori yang dikemukakan terdapat 3 yang sering dipelajari yaitu:

1. Teori Genetie -> “leaders are born and not made”. Bahwa seorang pemimpin ada
karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.
2. Teori Sosial -> “Leaders are made and not born”. Bahwa setiap orang akan dapat
menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3. Teori Ekologis -> Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan
teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat
menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur
dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih
lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

Didalam Teori Kepemimpinan terdapat :

1. Teori Sifat Kepemimpinan (Traist Theory)

Hasil penelitian Charles dan David disimpulkan bahwa, ada Lima sifat yang dapat
menyebabkan keberhasilan kepemimpinan, yaitu :

a. Intelegensia : Pemimpin relatif harus lebih cerdas dari orang-orang yang


dipimpinya.
b. Visioner : Pemimpin harus memiliki pandangan masa depan.
c. Percaya Diri : Pemimpin harus memiliki kepercayaan diri dan keyakinan terhadap diri
sendiri yang didukung oleh kemampuan untuk menganalisis potensi, kekuatan,
kelemahan dan yang dimiliki sehingga dapat memaksimalkan potensi dalam dirinya
dan mengantisipasi kekurangan yang dimiliki.
d. Motivasi : Pemimpin memiliki dorongan semangat yang sangat kuat dari dalam
dirinya untuk senantiasa tampil sebagai solusi dari setiap permasalahan yang ada,
dan memiliki konsep problem solving yang jelas terhadap suatu masalah yang
dihadapi.
e. Komunikatif : Pemimpin harus memiliki kemampuan melakukan hubungan dan
komunikasi dengan setiap orang dengan tipe apapun. Hal yang harus difahami
bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus didukung oleh orang lain sehingga
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memahami individu yang
dipimpinnya.

2. Teori Situasional (Situasional Theory)

Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan seorang pemimpin disebabkan oleh situasi
yang ada disekitarnya, bukan karena sifat-sifatnya, boleh dikatakan bahwa teori ini
mengamsusikan bahwa seorang pemimpin dapat berhasil karena “kebetulan” situasi
disekitarnya mendukung. Menurut teori ini, ada beberapa faktor yang menjadikan seorang
pemimpin berhasil secara kebetulan:

a. Sejarah organisasi : seorang pemimpin berhasil karena dia kebetulan memimpin


organisasi yang awalnya sudah berhasil dan memiliki nama besar, bukan karena
prestasi dia sebagai pimpinan di organisasi tersebut.
b. Umur dari pejabat lama : seorang pemimpin menjadi berhasil karena adanya
“warisan” dari pemimpin sebelumnya yang kebetulan menjadi seniornya dan
karena masa kepemimpinan pimpinan yang lama telah usai, maka dialah yang
berhak mewarisi kepemimpinan tersebut dengan segala nama besar pemimpin
sebelumnya.
c. Masyarakat Sekitar : Secara kebetulan masyarakat yang dipimpinnya adalah
masyarakat yang turut dan patuh terhadap apapun yang menjadi keputusannya.
d. Beban Kerja : Seorang pemimpin dinilai berhasil karena kebetulan beban kerja yang
menjadi tanggungjawabnya sangat ringan dan tidak memiliki tantangan sedikit pun
sehingga dengan mudah diselesaikan tanpa halangan sedikitpun.
e. Susana Psikologis : Pemimpin juga biasanya secara kebetulan diuntungkan oleh
bawahan yang dipimpin, ada kalanya seorang pemimpin hanya membawahi orang-
orang “biasa “ yang menerima segala sesuatu apa adanya dan sama sekali tidak
memiliki daya kritis sedikit pun terhadap kebijakan yang ada dalam organisasi,
f. Jenis Organisasi : Keberhasilan Pemimpin juga karena kebetulan organisasi yang
dipimpin hanya dalam skala kecil sehingga masalah yang dihadapi tidak
kompleks, bahkan hampir dikatakan organisasi yang dipimpinnya tidak pernah
menemui kendala sedikitpun.
g. Ketersediaan Waktu : Keputusan yang berhasil disebabkan waktu yang digunakan
sangat luas dan tidak mendesak sehingga dapat dipikirkan dengan tenang, lain
halnya dengan waktu yang dibutuhkan sangat sempit dan mendesak, pasti hasilnya
tidak maksimal.

D. Tipe-Tipe Kepemimpinan dan Ciri Khusus yang dimilikinya


Dalam berorganisasi tentu kita mempunyai seorang pemimpin, dan tentunya
mempunyai cara kepemimpinan yang khas. Berikut tipe-tipe kepemimpinan tersebut:
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan
pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai
pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh
pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan
daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang
kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa,
atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.
b. Mereka bersikap terlalu melindungi.
c. Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan sendiri dan tidak memberi kesempatan menyalurkan inisiatif bawahan.
d. Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada
pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas
mereka sendiri
e. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
f. Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe
kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan
maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat
menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.
a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat
otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana.
b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan yang berlebihan.
d. Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya
e. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya
f. Komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
a. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi
b. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal dan berambisi untuk
merajai situasi
c. setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri
d. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan
tindakan yang akan dilakukan
e. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan
pribadi
f. Adanya sikap eksklusivisme dan selalu ingin berkuasa secara absolute
g. Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku
h. Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi
sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus
dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak
memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak
buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana
kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara
penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang
dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri.
Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya
terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat
tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe
kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri,
manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada
semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri)
dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada
pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan
nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan
bidangnya masing-masing.

a. Syarat-Syarat Pemimpin yang Baik dan Benar


Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus
menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri
kepemimpinan. Beberapa ciri-ciri yang terpenting adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan umum yang luas.
2. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga.
3. Kemampuan berkembang secara mental
5. Kemampuan analistis dan ingin tahu
6. Memiliki daya ingat yang kuat dan kapasitas integratif
8. Keterampilan berkomunikasi dan mendidik
10. Personalitas dan objektivitas
11. Pragmatismo dan sederhana
12. Mempunyai naluri untuk prioritas

b. Karakteristik Seorang Pemimpin


1. Seorang yang belajar seumur hidup. Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi
juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan
mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber
belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan. Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab
prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama.
Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang
baik.
3. Membawa energi yang positif. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada
keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan
energi positif untuk membangun hubungan baik.

c. Perilaku Pemimpin
1. Kepemimpinan Suportif. Melibatkan perilaku pemimpin yang menunjukkan perhatian
terhadap kesejahteraan dan kebutuhan pribadi para bawahan.Perilaku kepemimpinan
tersebut terbuka, bersahabat, dan ramah.
2. Kepemimpinan Direktif. Muncul ketika pemimpin memberi tahu para bawahan apa
yang harus mereka kerjakan.perilaku pemimpin meliputi perencanaan,pembuatan
jadwal,panentuan tujuan-tujuan kerja dan standar-standar perilaku serta
penekanan ketaatan pada peraturan-peraturan.
3. Kepemimpinan Partisipatif. Berarti pemimpin berkonsultasi dengan para
bawahannya tentang keputusan-keputusan. Perilaku pemimpin terdiri atas
menanyakan opinidan saran,mendorong partisipasi dalam pembuatan
keputusan ,dan menemui para bawahan di lingkungan kerja.
4. Kepemimpinan yang Berorientasi pada Pencapaian. Muncul ketika pemimpin
menentukan tujuan yang jelas dan menantang bagi para bawahan. Perilaku
pemimpin menekankan kinerja kualitas tinggi dan peningkatan kinerja saat ini.

d. Pendekatan Perilaku Pemimpin


1. Pertimbangan. Yaitu tipe perilaku yang mendeskripsikan sejauh mana pemimpin
sensitif kepada para bawahan, menghormati ide-ide dan perasaan mereka, serta
membangun kepercayaan mutual.
2. Struktur awal. Yaitu tipe perilaku pemimpin yang mendeskripsikan sejauh mana
pemimpin berorientasi pada tugas dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja bawahan
untuk mencapai tujuan.

e. Fungsi Pemimpin dalam Organisasi


Tugas pokok seorang pemimpin pada dasarnya adalah melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh
pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar
orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping
harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi.
Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin dalam sebuah organisasi meliputi:
pengambilan keputusan, menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan,
mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian
atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

f. Fungsi Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan


Salah satu fungsi pemimpin dalam manajemen adalah mengambil keputusan
secara efektif. Keberadaan sumber-sumber, biaya, bahan, keahlian, tenaga,
pengetahuan, waktu dan ruang sangat terbatas, oleh karena itu timbulah pengambilan
keputusan.

Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:

1. Fungsi yang berkaitan dengan tugas yang berfungsi pemecahan masalah.


2. Fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pemimpin yang baik sangatlah diperlukan dalam suatu organisasi. Jika dalam suatu
organisasi tidak adanya sosok pemimpin yang baik dan benar maka dapat menimbulkan
masalah. Tidak semua tipe kepemimpinan itu baik dan cocok diterapkan pada suatu
organisasi tertentu. Selain di tangan anggota, masa depan organisasi bergantung pada
pemimpin itu sendiri, dengan begitu maka dapat memajukan organisasi tersebut. Pemimpin
yang baik akan menjadi contoh bagi para anggotanya.

2. Saran

Kami berharap makalah ini dapat menambahkan wawasan bagi yang membaca untuk
terus dapat meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan organisasional. Di mana
hal tersebut akan bermanfaat ketika nanti menjadi pemimpin, baik dalam perusahaan maupun
organisasi. Kami mengharapkan kritik dan saran ditujukan untuk makalah ini, agar dapat
dijadikan sebagai referensi dan membangun lebih baik dalam kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Maliki, Zainudin. 2003. “Kepemimpinan Dalam Organisasi“. Surabaya: Lembaga Pengkajian


Agama dan Masyarakat (LPAM).
Supardan, Dadang. 2007. “Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural “.
Jakarta: Bumi Aksara.
http://wikipedia.com
http://ervinanto.blogspot.com/2013/05/pengertian-kepemimpinan.html
http://jamil15.wordpress.com/2011/05/15/teori-dan-tipe-kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai