Anda di halaman 1dari 9

KARYA ILMIAH

KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :
1. SARAH (1814370700)
2. RIZKI PUTRO NUGROHO (1814370710)
3. DAFFA AULIA (1814370683)
4. AHMAD LUTFHI (181437691)
5. DIAZ SHAFA PASHA (1814370686)
Dosen: Chairul Rizal,S.kom,M.kom

JURUSAN SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCABUDI MEDAN

TA.2021
KEPEMIMPINAN

ABSTRAK: Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang


lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak
lainnya.

Keyword: Pengertian,Tipe,Teori Kepemimpinan,Fungsi Pemimpin

PENDAHULUAN

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan
solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan
sistematis. Dalam hal ini karya ilmiah dibuat penulis untuk memenuhi tugas matakuliah
“Kepemimpinan Dan Komunikasi Interpersonal” sebagai akhir dari pembelajaran pada materi
tersebut kami sebagai penulis membuat karya ilmiah dengan tema yang telah ditetapkan yaitu
“Kepemimpinan”melalui karya ini kami akan membahas keseluruhan dari materi
kepemimpinan.Dengan ini penulis berharap karya ilmiah ini dapat diterima dan menjadi acuan
dalam proses pembelajaran yang nantinya berguna bagi pembaca dalam pembuatan karya ilmiah
lainnya.Kepemimpinan itu dilahirkan berdasarkan pengalaman intuisi dan kecakapan praktis
semata.

Kepemimpinan dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai anugerah Tuhan. Karena


itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa yang dipandang memenuhi syarat seorang
pemimpin. Semula pemimpin adalah orang yang membuat rencana, berfikir dan mengambil
tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arah kepada orang-orang lain. Fungsi utama
pemimpin adalah membantu kelompok yang dipimpin untuk bersedia belajar memutuskan dan
bekerja sama secara lebih efektif dan efisien.

RUMUSAN MASALAH

a. Apa itu kepemimpinan ?


b. Tipe kepemimpinan apa yang di pakai oleh pemimpin di Indonesia?
c. Apa-apa saja fungsi Kepemimpinan itu ?
HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN
Secara Umum: Kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen untuk memengaruhi,
mengarahkan, memotivasi, dan mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas
yang telah direncanakan, sehingga mencapai sasaran dan tujuan organisasinya.
Para Ahli : Beberapa pendapat para ahli tentang kepemimpinan mengandung pengertian dan
makna yang sama. Antara lain dikemukakan oleh:
1. Sutarto Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Sondang P. Siagian Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar
melaksanakan pekerjaan bersama menuju suatu tujuan tertentu.
3. Ordway Tead Kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. George Terry Kepemimpinan adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau
pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam
hubungan tugas untuk mencapai keinginan pemimpin.
5. Franklin G. Mooore Kepemimpinan adalah kemampuan membuat orang-orang bertindak
sesuai dengan keinginan pemimpin.

II. TIPE TIPE KEPEMIMPINAN


Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe Kharismatik
Tipe ini memiliki daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka
mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya
berdasar dari kepercayaan kepada pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai
kemampuan yang diperoleh dari Yang Maha Kuasa.

2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter
Tipe kepemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a.Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c.Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.

4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak

5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi
pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi 4 menghadapi potensi sikap
individu, mau menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin
harus fokus pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsur organisasi
dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana
keputusan, disiplin.

III. TEORI KEPEMIMPINAN


A. Teori Great Man dan Teori Big Bang
B. Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian

A. TEORI GREAT MAN


1. Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir.
2. Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bhw teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan
bukan diciptakan.
3. Kekuasaan berada pada orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
kepememimpin atau karena memiliki bakat untuk menjadi pemimpin.
4. “Asal Raja Menjadi Raja” ( Anak raja memiliki bakat untuk menjadi raja pemimpin
rakyatnya ).
TEORI BIG BANG
1. Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
2. Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut.
3. Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kerusuhan, pemberontakan,
reformasi dll.
4. Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.

B. Teori Sifat atau Karakteristik Kepribadian


1. Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh
seorang pemimpin
2. Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian
baik secara fisik maupun psikologis.
3. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang
bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.

IV. Rangkuman dari Teori Sifat


1. Intelegensi (kecerdasan)
2. Kematangan dan keluasan pandangan sosial
3. Memiliki motivasi dan keinginan berprestasi
4. Memiliki hubungan manusiawi.

Kelemahan Teori Sifat

1. Tidak mungkin ada seorang pun pemimpin yang memiliki keseluruhan sifat baik
manusia , kecuali para nabi dan Rasul menurut sudut pandang agama masing-masing.
2. Tidak ada relevansi antara sifat-sifat yang unggul dengan efektivitas kepemimpinan.
3. Situasi dan kondisi tertentu memerlukan sifat tertentu pula berbeda dari yang lain.
Ada beberapa pendapat mengenai timbulnya pemimpin antara lain:
1. Teori Genetis
Teori ini menyatakan:
a.Pada dasarnya pemimpin itu tidak dibuat melainkan lahir sebagai pemimpin, dan
sudah ada sejak dia lahir.
b. Memang sudah ditakdirkan jadi pemimpin.

2. Toeri Sosial
Teori ini menyatakan:
a.Seorang pemimpin ditetapkan dan dibentuk, dan tidak lahir begitu saja.
b. Setiap orang dapat jadi pemimipin.

3. Teori Ekologi
Teori ini muncul reaksi dari kedua teori di atas, menyatakan bahwa seseorang akan sukses
sebagai pemimpin, jika sejak lahir sudah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat itu
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan
ekologinya/lingkungan.

V. Fungsi Kepemimpinan
Tugas seorang pemimpin adalah Mengantarkan, Mengelompokkan, Memberi petunjuk,
Mendidik, dan Membimbing disingkat Enam-M. Agar organisasi dapat mencapai tujuan,
anggota perlu mengikuti pemimpinnya. Cara ini dapat dilaksanakan secara baik jika seorang
pemimpin menerapkan fungsinya sebagaimana mestinya.
Fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin harus membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan
bagi diri sendiri sebagai penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaatnya
antara lain:
a. Perencanaan merupakan sesuai pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk
pedoman yang akan dilakukan.
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan keputusan yang
diambil berdasarkan fakta-fakta.
c. Perencanaan berarti penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan
dengan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
a.Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan
darurat, dan kegiatan yang bersifat rutinitas.
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan yang akan
dilakukan dalam kurun waktu jangka panjang. Bila di anggap penting, biasa
dilengkapi dengan prosedur yang diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi:
a. Maksud dan tujuan yang dapat dipahami dengan cepat.
b. Penggunaan fungsi Enam-M (Man, Method, Machine, Material, Money, and
Minute) secara tepat.
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Fungsi Penetapan Visi


Seorang pemimpin yang memiliki visi ke depan (visioner) dan selalu waspada terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Hal ini jaminan jalannya proses pekerjaan ke
arah yang dituju akan dapat berlangsung terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus bertanggung
jawab terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun di luar organisasi sehingga
mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang
besar.

3. Fungsi Pengembangan Loyalitas


Pengembangan loyalitas tidak hanya di antara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin
tingkat rendah dan menengah dalam organisasi. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang
pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun
tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri
tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa melihat pelaksanaan
rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan dapat segera ditemukan,
untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut acuan yang
telah ditetapkan dalam rencana.

5. Fungsi Pengambil Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan tidak mudah dilakukan oleh seorang pemimpin.
Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk pengambilan keputusan. Bahkan
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi,
referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya
dari:
a. Perasaan, firasat atau intuisi
b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional
sistematis.
c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung.
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap
anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga
merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal
dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang
pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua
pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada
mereka.

KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen untuk mengarahkan, memotivasi, dan
mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah direncanakan, sehingga
mencapai sasaran dan tujuan organisasinya.
Tugas pokok seorang pemimpin adalah mengantarkan, mengelompokkan, memberi petunjuk,
mendidik, dan membimbing disingkat Enam-M. Agar organisasi dapat mencapai tujuan, anggota
kelompok perlu mengikuti jejak pemimpinnya.
Ada beberapa pendapat mengenai sebab-sebab timbulnya pemimpin antara lain:

1. Teori Genetis
a.Pada dasarnya pemimpin itu tidak dibuat melainkan lahir sebagai pemimpin, dan sudah ada
sejak dia lahir.
b. Memang sudah ditakdirkan jadi pemimpin.
2. Toeri Sosial
a.Seorang pemimpin ditetapkan dan dibentuk, dan tidak lahir begitu saja.
b. Setiap orang dapat jadi pemimipin.
3. Teori Ekologi
Teori ini muncul sebagai reaksi dari kedua teori di atas, menyatakan bahwa seorang akan sukses
sebagai pemimpin jika sejak lahir sudah memiliki bakat kepemimpinan kemudian bakat itu
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan
ekologinya/lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Adair, J. (1988). Effective Leadership. Calcuta: Rupa & Co.

Adair, J. (2008).Kepemimpinan yang Memotivasi. Judul Asli: Leadership and Motivation.


Penerjemah: Fairano Ilyas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

McCormick, N. (2012). Leadership in Action. 15 Strategi Taktis untuk Menjadi Seorang


Pemimpin yang Andal. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Yukl, G. (2005). Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Kelima. Judul Asli: Leadership in
Organization. Alih Bahsa: Budi Supriyanto.. Jakarta: PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.

Kadarusman, D. 2012. Natural Intelligence Leadership: Cara Pandang Baru Terhadap Kecerdasa
dan Karakter Kepemimpinan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Krause, D. G. 2000. The Way of The Leader. Diterjemahkan oleh PT Gramedia Dengan Judul
Kiat Sang Pemimpin. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama .

Anda mungkin juga menyukai