Anda di halaman 1dari 55

Kepemimpinan Dalam

Kebidanan

Dwi Ertiana

Managemen dan Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan/ Materi 3


Tujuan
Setelah perkuliahan mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan tentang
kepemimpinan dalam kebidanan :
1. Pengertian kepemimpinan
2. Pengertian teori kepemimpinan
3. Pengelompokan gaya kepemimpinan
4. Kepemimpinan yang efektif

#
Definisi
Kepemimpinan
Menurut para ahli

KEPEMIMPINAN
Adalah……………

#
Definisi Kepemimpinan
Menurut para ahli

George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 :


17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam
hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

William G.Scott (1962)


Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang
diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan.

#
Next……..
V. Cleeton & C.W. Mason “Executive Ability
its Discovery and Development"
Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang
dalam mencapai hasil-hasil melalui himbauan emosional dan bukannya
melalui penggunaan kekerasan/wewenang
Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan adalah bersifat spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi
khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu, dan mempunyai suatu tujuan.
John W. Gardner (1990)
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu
meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh
pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.

#
Next……..
Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses
membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil
langkah menuju sasaran bersama.

James M. Black
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup
meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah
pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan
tertentu.

#
Jadi Kepemimpinan adalah
Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain dalam sebuah organisasi yang
dipimpin orang tersebut sehingga tergeraknya
sekelompok orang untuk meraih suatu
tujuan/impian yang telah ditetapkan untuk itu
seseorang harus memilki kemampuan (ilmu
kepemimpinan) untuk mempengaruhi
bawahannya untuk meraih visi.

#
Teori Kepemimpinan
Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain :
1. Teori orang besar atau teori bakat
Teori orang besar (the great men theory) atau teori bakat (Trait
theory) ini adalah teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan
bahwa seorang pemimpin dilahirkan, artinya bakat - bakat tertentu yang
diperlukan seseorang untuk menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir.
2. Teori situasi
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi (Situasional
Theory). Teori ini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang
sekalipun bukan keturunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi
pemimpin yang baik. Hasil pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa
orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena adanya situasi
yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk
muncul sebagai pemimpin

#
Next……..
3. Teori Ekologi
• Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu
masalah kepemimpinan banyak menjadi bahan studi,
namun dalam kehidupan sehari - hari sering ditemukan
adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi
pemimpin, ternyata tidak memiliki kepemimpinan yang baik.
Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan teori ekologi,
yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat
dibentuk untuk menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi
pemimpin yang baik memang ada bakat - bakat tertentu
yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.

#
Gaya Kepemimpinan
Telah disebutkan bahwa gaya
kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat
dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
Karena sifat dan perilaku antara seorang
dengan orang lainnya tidak persis sama, maka
gaya kepemimpinan ( leadership style ) yang
diperlihatkanpun juga tidak sama.

#
Gaya Kepemimpinan
Telah disebutkan bahwa gaya
kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat
dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
Karena sifat dan perilaku antara seorang
dengan orang lainnya tidak persis sama, maka
gaya kepemimpinan ( leadership style ) yang
diperlihatkanpun juga tidak sama.

#
Gaya kepemimpinan tersebut jika disederhanakan
dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
1. Gaya Kepemimpinan Diktator
Pada gaya kepemimpinan diktator (dictatorial leadership style) ini upaya
mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman
hukuman. Tidak ada hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap
hanya sebagai pelaksana dan pekerja saja.

2. Gaya Kepemimpinan Autokratis


Pada gaya kepemimpinan ini (autocratic leadership style) segala keputusan
berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah
dibenarkan. Pada dasarnya sifat yang dimiliki sama dengan gaya
kepemimpinan dictator tetapi dalam bobot yang agak kurang.

#
Next……..
3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Pada gaya kepemimpinan demokratis (democratic leadership style)
ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan
dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya kepemimpinan ini
mendatangkan keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan yang lebih
obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi.
Sedangkan kelemahannya : keputusan serta tindakan kadang-kadang
lamban, rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat
terkadang bukan suatu keputusan yang terbaik.
4. Gaya Kepemimpinan Santai
Pada gaya kepemimpinan santai (laissez-faire leadership style) ini
peranan pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan
kepada bawahan, jadi setiap anggota organisasi dapat melakukan kegiatan
masing-masing sesuai dengan kehendak masing-masing pula.

#
Pemimpin yang Efektif

Seorang pemimpin yang efektif


adalah seorang pemimpin yang dapat
mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja
sama untuk mencapai hasil yang memuaskan
bagi terjadinya perubahan yang bermanfaat.

#
Ada beberapa kepemimpinan yang
efektif antara lain menurut :
1. Ruth M. Trapper (1989), membagi menjadi 6
komponen :
a. Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi
kelompok. Memilih pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan
dan dalam bidang profesinya.
b. Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami
kebutuhan sendiri serta kebutuhan orang lain.
c. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
d. Mengerahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan
e. Mengambil tindakan

#
Next……..
2. Hellander (1974)
Dikatakan efektif bila pengikutnya melihat pemimpin sebagai seorang yang
bersama-sama mengidentifikasi tujuan dan menentukan alternatif kegiatan.
3. Bennis (Lancaster dan Lancaster, 1982)
Mengidentifikasi empat kemampuan penting bagi seorang pemimpin,
yaitu :
a. Mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia
(hubungan antar manusia).
b. Menerapkan pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan bawahan.
c. Mempunyai kemampuan hubungan antar manusia, terutama dalam
mempengaruhi orang lain.
d. Mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkan
seseorang mengenal orang lain dengan baik.

#
Next……..
4. Gibson (Lancaster dan Lancaster,1982)
Seorang pemimpin harus mempertimbangkan :
a. Kewaspadaan diri (self awarness)
Kewaspadaan diri berarti menyadari bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi orang lain. Kadang seorang pemimpin merasa ia sudah
membantu orang lain, tetapi sebenarnya justru telah menghambatnya.
b. Karakteristik kelompok
Seorang pemimpin harus memahami karakteristik kelompok
meliputi : norma, nilai-nilai kemampuannya, pola komunikasi, tujuan,
ekspresi dan keakraban kelompok.
c. Karakteristik individu
Pemahaman tentang karakteristik individu juga sangat penting
karena setiap individu unik dan masing-masing mempunyai kontribusi
yang berbeda.
#
Peranan Pemimpin Terhadap Kelompok:

1. Sebagai penghubung interpersonal, yaitu merupakan


simbul suatu kelompok dalam melakukan tugas secara hukum
dan sosial, mempunyai tanggung jawab dan memotivasi,
mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan serta
merupakan penghubung jaringan kerja di luar kelompok.
2. Sebagai inovator atau pembaharu
3. Sebagai pemberi informasi, yaitu memonitor informasi
yang ada di lingkungan organisasi, menyebarluaskan informasi
dari luar kepada bawahan dan mewakilikelompok sebagai
pembicara.

#
Next……..
4. Menghimpun kekuatan
5. Merangsang perdebatan masyarakat
6. Membuat kedudukan bidan di media massa
7. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat
yang tepat
8. Mempertahankan kegiatan
9. Memelihara format desentralisasi organisasi
10. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik
11. Mempelajari pengalaman
12. Jangan menyerah tanpa mencoba

#
Pimpinan dan Kepemimpinan
Manajer atau kepemimpinan adalah orang yang
bertugas melakukan proses atau fungsi manajemen.
Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Pimpinan tingkat pertama (Lower Manager)
Adalah pimpinan yang langsung berhubungan dengan
para pekerja yang menjalankan mesin peralatan atau
memberikan pelayanan langsung pada konsumen. Pimpinan ini
diutamakan memiliki proporsi peranan technical skill yang
terbesar dan konseptual skill yang terkecil.

#
Next…….
2. Pimpinan tingkat menengah (Middle Manager)
Adalah pimpinan yang berada satu tingkat di atas Lower
Manager. Pimpinan ini menjadi saluran informasi dan komunikasi
timbal balik antara Lower Manager dan Top Manager , yakni
pimpinan puncak (di atas Middle Manager) sehingga pimpinan
ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan
antara keduanya. Konseptual skill adalah ketramp[ilan dalam
penyusunan konsep-konsep, identifikasi, dan penggambaran hal
- hal yang abstrak. Sedangkan techmnical skill adalah
keterampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik.
Hubungan antara manusia merupakan ketrampilan dalam
melakukan komunikasi dengan sesama manusia lain.

#
Next…….
3. Pimpinan puncak (Top Manager)
Pimpinan puncak adalah manajer yang
menduduki kewenangan organisasi tertinggi dan
sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan
administrasi. Pimpinan ini memiliki proporsi
peranan konseptual skill yang terbesar dan
technical skill yang terkecil.

#
Tugas-tugas pimpinan :
a. Sebagai pengambil keputusan
b. Sebagai pemikul tanggung jawab
c. Mengerahkan sumber daya untuk mencapai
tujuan sebagai pemikir konseptual
d. Bekerja dengan atau melalui orang lain
e. Sebagai mediator, politikus, dan diplomat.

#
Pelayanan Kebidanan (Midwifery
Service)
• Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
• Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan
kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.

#
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga,
dan masyarakat yang meliputi upayapeningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan
kebidanan dapat dibedakan menjadi :
1. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
anggung jawab bidan.
2. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan
atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan.

#
Next…….
3. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun
vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta
bayinya.
4. Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan,
promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi
pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan
kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan
tindakan kegawat daruratan.

#
Next…….
Bidan mempunyai tugas penting dalam
konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga
dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang
tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan asuhan anak.

#
Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan
• Pelayanan kebidanan merupakan salah satu kegiatan dalam pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup
sehat dan mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan masyarakat, turut
membantu menghasilkan generasi bangsa yang cerdas.
• Pelayanan yang demikian karena pelayanan kebidanan ditujukan kepada
perempuan sejak masa sebelum konsepsi, masa kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan balita. Tentu saja pelayanan kebidanan yang
berkualitas akan member i hasil yang berkualitas, yaitu kepuasan pelanggan
maupun provider dan pelayanan yang bermutu. Untuk pelayanan yang
berkualitas tersebut diperlukan seorang pemimpin yang dapat meningkatkan
terus mutu pelayanan kebidanan yang diberikan oleh organisasinya dan
pelayanan yang diberikan harus berorientasi pada mutu.

#
Next…….
Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi
& manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan
masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan (Permenkes 149 pasal 8). Bidan sebagai
seorang pemimpin harus ;
1. Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan.
2. Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di masyarakat.
3. Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan upaya
perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.
4. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif luas dan kritis.
5. Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik kebidanan.

#
Tugas pokok kepemimpinan :
1. Menyatupadukan orang yang berbeda motivasinya
dengan motivasi yang sama.
2. Mengusahakan satu kelompok dinamis secara sadar.
3. Menciptakan lingkungan kerja baik dan penuh integritas
4. Memberi inspirasi dan mendorong anggotanya untuk
bekerja seefektif mungkin.
5. Menumbuhkan kesadaran lingkungan yang senantiasa
mengalami perubahan (dinamis).

#
Ada beberapa pendekatan
kepemimpinan :
1. Pendekatan sifat
a) Sifat fisik (penampilan fisik)
b) Sifat intelegensi (berfikir konseptual)
c) Kepribadian (toleransi untuk berbuat baik)
d) Hubungan dengan tugas (hasil, dorongan dan inisiatif)
e) Sifat social (kerjasama, interaksi, administrative)
2. Pendekatan Wewenang
a) Pemimpin yang autokratik, biasnya pemimpin kurang suka menerima
kritik dan saran. Sehingga cenderung suka memerintah
b) Pemimpin yang tidak peduli (laissez faire), kurang berorientasi pada
anggota, oriantasi masih terhadap diri sendiri.

#
Next…….
c) Pemimpin yang demokratis, pemimpin ini biasanya
memperhatikan bawahan, memberi kesempatan kepada bawahan
untuk berkembang, mendorong bawahan, dan menciptakan komunikasi
yang harmonis. Ada beberapa jenis kepemimpinan yang berkembang
dari pemimpin yang demokratis ini :
1) Pemimpin yang berorientasi pada bawahan (empoye centered)
2) Pemimpin yang suka berkonsultasi pada bawahan (consultative
leader)
3) Pemimpin yang suka memberi kesempatan kepada bawahan
untuk maju (permissive leader)
4) Pemimpin yang suka pada persamaan dengan bawahan
(equalitarian leader)

#
Dalam pelayanan kebidanan banyak harapan yang difokuskan
oleh orang yang berbeda dan bekerja sama dalam pelayanan
kebidanan dan kepada bidan itu sendiri. Para pelanggan internal dan
eksternal menginginkan bidan dapat member pelayanan yang
berkualitas. Selain keterampilan dan pengetahuan diperlukan
kematangan pribadi bidan dalam member pelayanan karena bidan juga
menjadi tokoh masyarakat dan panutan bagi kaum wanita. Bidan harus
menjalankan tugas dengan tanggung jawab moral karena pelayanan
yang diberikan menyangkut kehidupan ibu dan anak, pencapaian
kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga, serta menurunkan angka
kematian ibu dan anak. Untuk itu bidan perlu memperhatikan
poin–poin berikut ini untuk mengembangkan kematangan dirinya :

Next
#
Next…….
Poin–poin Untuk Mengembangkan
Kematangan Bidan yaitu
1. Teliti
2. Bertanggu jawab
3. Jujur
4. Disiplin tinggi
5. Hubungan manusia yang efektif
6. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
7. Memahami standar profesi kebidanan
8. Mengerti asas dan tujuan penyelenggaraan praktek kebidanan
9. Bekerja berdasarkan ketentuan dan landasan hukum pelayanan
kebidanan

#
Bidan adalah profesi yang benar-benar harus
dijiwai karena sangat menuntut tanggung jawab.
Bidan juga nantinya akan menjadi pemimpin di
tengah masyarakat. Bidan adalah orang yang
berperan penting dalam terciptanya ibu dan anak
yang sehat dan keluarga bahagia serta generasi
bangsa yang sehat. Oleh karena itu dalam
menjalankan tugasnya, bidan harus
mempunyai prinsip sebagai berikut.

#
Prinsip-Prinsip Yang Harus Dimiliki Seorang
Bidan
1. Cintai yang anda lakukan, lakukan yang anda cintai (love your do, do your love). Profesi
bidan harus dihayati. Banyak orang yang memilih bidan karena dorongan orangtua,
dengan harapan cepat bekerja dengan masa pendidikan yang singkat dan dapat
membuka praktek mandiri. Oleh karena itu terlepas dari apapun motivasi seseorang
menjadi bidan, setiap bidan harus mencintai pekerjaannya.
2. Jangan membuat kesalahan (don’t make mistake). Dalam memberi asuhan, usahakan
tidak ada kesalahan. Bidan harus bertindak sesuai dengan standar profesinya. Untuk itu
bidan harus terus menerus belajar dan meningkatkan keterampilan. Kesalahan yang
dilakukan memberi dampak sangat fatal. Jangan pernah berhenti mengasah
keterampilan yang telah dimiliki saat ini, terus meningkatkan diri, dan mau belajar kaena
ilmu selalu berubah. Keinginan untuk terus belajar dan kemauan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan akan sangat membantu kita menghindari kesalahan.

#
Next…….
3. Orientasi kepada pelanggan (customer oriented). Apapun yang dilakukan harus
tetap berfokus pada pelanggan. Siapa yang anda beri pelayanan, bagaimana karakter
pelanggan anda, bagaimana pelayanan yang anda berikan dapat mereka terima dan dapat
memberi kepuasan sehinga bidantetap dapat memberi pelayanan yang sesuai dengan
harapan dan keinginan pelanggan.

4. Tingkatkan mutu pelayanan (improved your service quality). Bidan harus terus menerus
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada kliennya. Dalam member pelayanan,
jangan pernah merasa puas. Oleh karena itu, bidan harus terus menerus meningkatkan diri,
mengembangkan kemampuan kognitif dengan mengikuti pelatihan, mempelajari dan
menguasai perkembangan ilmu yang ada saat ini, mau berubah ke arah yang lebih baik,
tentu saja juga mau menerima perubahan pelayanan di bidang kebidanan yang telah
dibuktikanlebih bermanfaat secara ilmiah.

#
Next…….
5. Lakukan yang terbaik (do the best). Jangan pernah memandang klien/pelanggan sebagai
individu yang ‘tidak penting’ atau mengklasifikasikan pelayanan yang anda berikan kepada
pelanggan dengan memandang status ekonomi, kondisi fisik, dan lain-lain . Ingat!
Klien berhak memdapatkan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi. Bidan harus member
pelayanan, pemikiran, konseling, tenaga, dan juga fasilitas yang terbaik bagi kliennya.
6. Bekerja dengan takut akan tuhan (work with reverence for the Lord). Sebagai bangsa
indonesia yang hidup majemuk dan beragama, bidan harus menghormati setiap kliennya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Bidan juga harus percaya segala yang dilakukan
dipertanggungjawabkan kepada Sang pencipta. Oleh karena itu, bidan harus
memperhatikan kaidah/norma yang berlaku di masyarakat, menjunjung tinggi moral dan
etika, taat dan sadar hukum, menghargai pelanggan dan teman sejawat, bekerja sesuai
dengan standar profesi.

#
Next…….
7. Berterima kasih kepada setiap masalah (say thanks to the problem). Setiap masalah
yang dihadapi akan menjadi pengalaman dan guru yang paling berharga. Setiap
masalah, baik masalah manajemen maupun asuhan yang diberikan, membuat kita
dapat belajar lebih baik lagi di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, jangan
pernah menyalahkan situasi dan masalah yang ada, justru kita bisa belajar dari setiap
situasi dan mencari strategi pemecahannya.
8. Perubahan perilaku (behavior change). Mengubah perilaku sangat sulit dilakukan. H.
L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
yaitu tenaga kesehatan, lingkungan, keturunan, dan perilaku. Hal yang paling sulit
dilakukan adalah perubahan perilaku. Bidan juga harus terus melibatkan dirinya dalam
perbaikan mutu pelayanan sehingga bidan selalu berada dalam lingkaran mutu dan
memberi pengaruh bagi perbaikan kualitas pelayanan kebidanan masa depan

#
Next…….
9. Kepemimpinan dalam kebidanan sacara garis besar memfokuskan diri pada
sifat, perilaku, etika dan hukum, tanggung jawab, keterampilan serta
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut pengalaman bidan yang
berhasil mengelola praktik kebidanannya dari organisasi sederhana
berkembang menjadi organisasi yang besar atau rumah sakit, dapat
disimpulkan mereka berhasil menjadi manager yang mampu meningkatkan
pelayanannya. Mereka mengembangkan organisasinya dengan dasar
ketekunan, keuletan, kerja keras, dan mau berubah ke arah yang lebih baik
serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, mereka mampu
merebut pasar serta memenuhi kebutuhan pelanggan. Organisasi yang
dikembangkan harus tetap difokuskan pada peningkatan kualitas yang
terus-menerus, memperhatikan kepuasan pelanggan eksternal dan internal,
serta menerapkan manajemen mutu terpadu.

#
Ketrampilan Bidan sebagai leader
1. Mengenali keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan
dan menolak setiap tugas atau tanggung jawab diluar
wewenang dan tanggung jawab bidan.
2. Menerima tanggung jawab kepemimpinan dalam
praktik kebidanan.
3. Menggunakan kemampuan untuk berfikir secara
proaktif, perspektif luas dan kritikal dalam konteks
penyelesaian masalah.

#
Sikap yang harus dimiliki seorang
pemimpin
1. Kesediaan untuk menyimak (listening)
2. Kuat dalam empati (empathy)
3. Penyadaran/peningkatan kesadaran (awareness)
4. Memiliki sifat persuasif (persuasion)
5. Mampu membuat konsep (conceptualization).
6. Memiliki komitmen untuk menghasilkan proses pembelajaran
(commitment to the growth of people).
7. Serius dalam upaya pembentukan dan pengembangan komunitas
(building community).
8. Mampu membuat perkiraan yang tepat (foresight)

#
Tugas –Tugas Kepemimpinan
Berdasarkan pengertian bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi tingkah laku yang mengandung indikasi serangkaian tugas
yang perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin adalah :
1. Membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan,
2. Mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain,
3. Dengan berbagai cara mempengaruhi orang lain,
4. Mendefinisikan misi dan peranan organisasi. Misi dan peranan organisasi dapat
dirumuskan dengan baik apabila seorang pemimpin lebih dulu memahami asumsi
struktural sebuah organisasi.
5. Pemimpin menentukan tujuan organisasi.
Dalam tugas ini pemimpin harus menciptakan kebijaksanaan ke dalam tatanan atau
keputusan terhadap sarana untuk mencapai tujuan yang direncanakan,
6. Mempertahankan keutuhan organisasi.
Pemimpin bertugas untuk mempertahankan keutuhan organisasinya,
7. Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi. #
Langkah-langkah untuk meningkatkan pengaruh seorang
pemimpin kepada bawahannya, yaitu :
1. Jadilah Teladan
Menjadi teladan adalah suatu contoh yang diberikan seorang pemimpin kepada
bawahannya agar tidak menyimpang dari yang diharapkan oleh suatu organisasi
2. Mengedukasi
Mengedukasi adalah salah satu tugas dari seorang pemimpin untuk
mengajarkan tentang visi yang akan dicapai, strategi yang akan digunakan untuk
pencapaian visi tersebut, kerjasama, dan tanggung jawab.
3. Mengkoordinasi
Seorang pemimpin harus mampu memberikan arahan kepada bawahannya
agar terkoordinasi, dan memberikan informasi kepada bawahan agar tetap terarah
sesuai dengan tujuan bersama.

#
Next…….
4. Memotivasi
Memotivasi adalah hal yang paling penting bagi seorang pemimpin untuk membakar
semangat, menggali potensi, dan mendorong bawahan agar turut sukses
5. Menginspirasi
Pemimpin juga harus mampu mengilhami atau menjadi inspirator bawahannya agar
mendorong kinerja bawahannya.
6. Mengaudisi
Mengaudisi adalah cara seorang pemimpin agar lebih meningkatkan kinerjanya dengan
mendengarkan komentar, kritik, atau ide dari para bawahannya.
7. Memberikan solusi
Pemimpin harus menjadi solusi akhir dari suatu masalah yang dihadapi.
8. Mengevaluasi
Mengevaluasi adalah menilai perkembangan, menilai SDM dalam organisasinya,
mengambil kebijakan adalah suatu tugas yang perlu diperhatikan seorang pemimpin

#
Menerapkan Ilmu Kepemimpinan
Bagi Bidan

Bidan adalah suatu profesi yang


memiliki kompetensi, serta memiliki pengaruh
besar dalam bidang kesehatan. Sedangkan
kepemimpinan adalah cara seseorang
mempengaruhi orang lain sehingga orang
tersebut dapat melakukan sesuatu yang
diinginkan sehingga tercapainya suatu tujuan,
kepemimpinan juga adalah unsur fundamental
dalam menghadapi gaya atau perilaku seseorang
#
Next…….
Dari hal itu seseorang yang memiliki karakter
seorang pemimpin akan mampu membuat orang lain
mengikuti apa yang dikehendaki. Bidan merupakan suatu
profesi yang harus memiliki sifat/karakter seorang
pemimpin agar mempermudah pekerjaannya
dalam mengkoordinasikan seluruh aspek yang
dikelolanya. Contohnya; seorang bidan yang memiliki RB,
ia harus memiliki sikap seorang pemimpin agar segala
sesuatu yang dikerjakan didalamnya akan menunjang
pencapaian suatu tujuan organisasi yang dikelolanya. Ada
dua (2) hal yang sangat menunjang kesuksesan Next
seorang bidan dalam profesinya, yaitu :

#
Hal yang sangat menunjang kesuksesan
seorang bidan dalam profesinya

#
Advokasi Dalam Pelayanan
kebidanan
Pengertian Advokasi
Istilah advocacy (advokasi)
mulai digunakan dalam program
kesehatan masyarakat pertama
kali oleh WHO pada tahun
1984,sebagai salah satu strategi
global pendidikan atau promosi
kesehatan.
Next..............

• Webster’s New Collegiate Dictionary


• mengartikan advokasi sebagai tindakan
atauproses untuk membela
dan memberidukungan. Advoksai dapat
puladiterjemahkan tindakan
yang mempengaruhiseseorang.

#
Tujuan Advokasi
Adapun Tujuan advokasi adalah sebagaiberikut :
1.Adanya pemahaman atau kesadarahterhadap masalah kesehatan
2.Adanya ketertarikan dalam menyelesaikanmasalah kesehatan
3.Adanya kemauan atau kepedulian menyelesaikan maslah
kesehatan dengan memberikan alternatif solusi
4.Adanya tindakan nyata dalam menyelesaikanmasalah kesehatan
5.Adanya tindak lanjut kegiatan
6.Adanya komitmen dan dukungan darikebijakan pemerintah,
sumberdaya, dankeikutsertakan berbagai pihak
untukmemberikan kemudahan dalammenyelesaikan masalah
kesehatan
#
Prinsip-prinsip Advokasi
• Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby
politik, tetapi mencakup kegiatanpersuasif,
memberikan semangat dan bahkan sampai
memberikan tekanan (pressure) kepada para
pemimpin institusi. Advokasitidak hanya
dilakukan individu, tetapi juga oleh kelompok
atau organisasi, maupun masyarakat..

#
Advokasi dalam pelayanan
Kebidanan
• Bidan berperan sebagai advocator dengan tugasantara lain :
1. Mempromosikan dan melindungi kepentinganorang-orang dalam pelayanan kebidanan,
yangmungkin rentan dan tidak mampu melindungikepentingan mereka sendiri.
2. Membantu masyarakat untuk mengakseskesehatan yang relevan dan informasi
kesehatyandan membertikan dukungan sosial.
3. Melakukan kegiatan advokasi kepada parapengambil keputusan berbagai program
dansektor yang terkait dengan kesehatan.
4. Melakukan upaya agar para pengambilkeputusan tersebut meyakini ataumempercayai
bahwa program kesehatan yangditawarkan perlu di dukung melalui kebijakanatau
keputusan politik.
5. Kebijakan itu dalam bentuk peraturan,Undang-Undang, instruksi yangmenguntungkan
kesehatan publik

#
Bentuk kegiatan Advokasi
1. Lobi Politik
Melakukan pendekatan dengan para pembuatkeputusan setempat
2. Pendekatan dan Pelatihan Masyarakat
Melakukan pendekatan dan pelatihan-pelatihan kepada tokoh para
masyarakatsetempat, baik tokoh masyarakat formalmaupun informal.
3. Penyuluhan Kesehatan (Seminar atau Presentasi)
Petugas kesehatan bersama-sama tokohmasyarakat melakukan kegiatan
penyuluhankesehatan, konseling melalui berbagaikesempatan dan media

#
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai