Anda di halaman 1dari 100

1.

TEORI DAN TIPE


KEPEMIMPINAN DAN
KEPEMIMPINAN KLINIK

Dr. Ahsan, S.Kp. M.Kes


Tujuan Pembelajaran :

 Tujuan Umum : setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami konsep
kepemimpinan dan kepemimpinan perawat klinik dengan benar.
 Tujuan Khusus : Setelah membaca kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan

:
1. Pengertian kepemimpinan
2. Macam-macam teori kepemimpinan
3. Karakteristik teori kepemimpinan
4. Prilaku pemimpinlas
5. Gaya kepemimpinan
6. Syarat-syarat pemimpin yg baik
7. Penggunaan teori gaya kepemimpinan :
8. Teori Kepemimpinan yg Perlu Kita Ketahui?
9. Syarat Menjadi Pemimpin Menurut Para Ahli
10. Kompetensi Inti Seorang manajer dan leader

11. Skill Wajib Yg Harus Dimiliki Setiap Pemimpin

12. Kepemimipinan klinis


1. DEFINISI KEPEMIMPINAN

 “pemimpin” berasal “leader” dan “kepemimpinan” berasal kata


“leadership”.
 Bennis pemimpin : seorang yg memimpin dg jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dg mengatur, menunjukkan,
mengorganisasikan, mengontrol usaha (upaya) orang lain,
melalui prestize, kekuasaan atau posisi.
 Gibson : suatu usaha menggunakan gaya mempengaruhi , tidak
memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan.
 Stoner : suatu proses mengarahkan, mempengaruhi aktivitas
yg berkaitan pekerjaan anggota kelompok.
 Definisi umum : Cara/teknik yg digunakan pimpinan
mempengaruhi pengikut/bawahannya melakukan kerja sama
mencapai tujuan yg telah ditentukan.
2 TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori Sosial : seorang pemimpin harus dibentuk,


tidak begitu saja muncul, ditakdirkan sbg pemimpin,
oleh karena itu seorang pemimpin karena proses
pendidikan, pelatihan.
2. Teori Sifat Kepemimpinan (Traist Theory) yg
dikemukakan Charles Bird, bakat sejak lahir
3. Teori ekologis, penggabungan dua teori di atas,
pemimpin karena bakat yg dimilikinya sejak lahir
kemdian dikembangkan dg pendidkan, pelatihan yg
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
1. Teori Sifat Kepemimpinan (Traist Theory)

 Teori ini bertitik tolak dari asumsi keberhasilan seorang


pemimpin ditentukan oleh sifat-sifatnya.
 Sifat tsb dapat berupa sifat fisik maupun sifat psikologis.
 Hasil penelitian Charles, David disimpulkan Lima sifat
yg dapat menyebabkan keberhasilan kepemimpinan,
yaitu
1. Intelegensia
2. Visioner
3. Percaya Diri
4. Motivasi
5. Komunikatif
2. Teori Situasional (Situasional Theory)

 Teori ini berpendapat keberhasilan seorang pemimpin disebabkan


situasi yg ada di sekitarnya, bukan karena sifat-sifatnya, dikatakan
teori ini mengamsusikan seorang pemimpin dapat berhasil karena “
kebetulan” situasi disekitarnya mendukung.
 Menurut teori ini, ada beberapa faktor yg menjadikan seorang
pemimpin berhasil secara kebetulan :
1. Sejarah organisasi
2. Umur dari Pejabat lama
3. Masyarakat Sekitar
4. Beban Kerja
5. Susana Psikologis
6. Jenis Organisasi
7. Ketersediaan Waktu
3 PRILAKU/ Gaya KEPEMIMPINAN

 Menurut Duncan, kepemimpinan ada beberapa prilaku


yng kita kenal, namun secara umum dibagi tiga yaitu :
1. Otokratis
 Pada dasarnya gaya kepemimpinan dimana pemimpin

banyak mempengaruhi/menentukan perilaku bawahannya.


 Gaya pemimpin banyak memperhatikan pencapaian

tujuan, oleh karena ini gaya ini lebih banyak menentukan


apa yg harus dicapai, bagaimana mencapainya.
 Gaya ini biasanya digunakan pemimpin yg memiliki

status yg tinggi, seorang yg berkuasa, memiliki


kemampuan untuk membuat keputusan.
2. Demokratis

 Gaya lebih menekankan partispasi bawahan/ orang


yg dipimpin dalam menentukan suatu keputusan.
 Para bawahan diberikan kesempatan menentukan
apa yg akan dicapai, bagaimana mencapainya.
 Berasumsi pikiran pendapat orang banyak jauh
lebih baik daripada pendapat diri sendiri, selain itu
akan berdampak pada tanggungjawab
pelaksanaannya.
3. Laissezfaire (Bebas)

 Lebih banyak menekankan pada keputusan


kelompok.
 Pemimpin akan menyerakan pengambilan
keputusan kepada kepentingan kelompok, apa yg
terbaik menurut kelompok itulah yg menjadi
keputusan pimpinan.
4. GAYA DASAR KEPEMIMPINAN

 Hubungannya prilaku pemimpin, ada dua hal yg biasanya


dilakukan pemimpin thd bawahannya :
a. Perilaku mengarahkan : pemimpin melibatkan diri dalam
komunikasi satu arah, Bentuk komunikasi satu arah ini
diantaranya memberitahukan apa yg seharusnya
dikerjakan, dimana tempatnya, bagaimana melakukanya ,
mengawasi secara ketat apa yg dilakukan oleh bawahannya.
b. Perilaku mendukung : Pemimpin melibatkan diri dalam
komunikasi dua arah, misal mendengar saran bawahan,
menyediakan dukungan, dorongan, memudahkan interaksi,
melibatkan bawahan mengambil keputusan.
Teori Lahirnya Pemimpin
1. Teori Genetie
 Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan

“leaders are born and not made”.


 Penganut teori ini seorang pemimpin akan karena ia

telah dilahirkan dg bakat pemimpin.


 Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan

pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia


dilahirkan untuk itu.
 Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial

 Jika teori genetis mengatakan “leaders are born


and not made”,
 Penganut sosial sebaliknya yaitu : “Leaders are
made and not born”.
 Penganut teori ini berpendapat setiap orang akan
dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan
dan kesempatan untuk itu.
3. Teori Ekologis

 Teori ini penyempurnaan dari kedua teori genetis, teori sosial.


 Penganut teori ini seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yg baik
apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan,
 Bakat, dikembangkan melalui pendidikan yg teratur,
 Pengalaman yg memungkinkannya mengembangkan lebih lanjut
bakat yg memang telah dimilikinya itu.
 Teori ini menggabungkan segi positif kedua teori genetis, teori sosial
 Dapat dikatakan teori yg paling baik dari teori-teori kepemimpinan.
 Penyelidikan lebih mendalam masih diperlukan dapat mengatakan
secara pasti apa faktor yg menyebabkan seseorang timbul sbg
pemimpin yg baik.
Umumnya para pemimpin setiap organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi lima type utama yaitu sbb :

1. Tipe pemimpin otokratis


2. Tipe pemimpin militoristis
3. Tipe pemimpin paternalistis
4. Tipe pemimpin karismatis
5. Tipe pomimpin demokratis
1. Tipe pemimpin otokratis

 Tipe pemimpin ini menganggap pemimpin adalah merupakan suatu


hak.
 Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sbb :
a. Menganggap organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dg tujuan organisasi.
c. Menganggap bawahan sbg alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran, pendapat orang lain karena dia
menganggap dialah yg paling benar.
e. Selalu bergantung kekuasaan formal
f. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan
unsur paksaan, ancaman.
g. Sifat yg dimiliki tipe mimpinan otokratis di atas dapat diketahui
tipe ini tidak menghargai hak-hak manusia, karena tipe ini tidak
dapat dipakai dalam organisasi modern.
2. Tipe kepemimpinan militeristis

 Seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dg pemimpin dalam organisasi


militer.
 Artinya tidak semua pemimpin militer adalah bertipe militeristis.
 Pemimpin yg bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sbb :
a. Dalam menggerakkan bawahan yg telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sbg alat utama.
b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat, jabatannya.
c. Senang kepada formalitas yg berlebihan
d. Disiplin yg tinggi, kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari upacara berbagai keadaan.
g. Sifat yg dimiliki tipe pemimpin militeristis jelas tipe pemimpin ini bukan
merupakan pemimpin yg ideal.
3. Tipe pemimpin fathernalistis

 Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat


fathernal/kepakan.
 Kepemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yg sifat kebapakan dalam
menggerakkan bawahan mencapai tujuan.
 Kadang pendekatan yg dilakukan sifat terlalu sentimentil.
 Sifat umum pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sbb :
a. Menganggap bawahannya sbg manusia yg tidak dewasa.
b. Bersikap terlalu melindungi bawahan
c. Jarang memberikan kesempatan bawahannya mengambil keputusan. Karena jarang,
pelimpahan wewenang.
d. Jarang memberikan kesempatan bawahannya mengembangkan inisiatif daya kreasi.
e. Sering menganggap dirinya maha tau.
f. Dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan.
g. Ditinjau sifat negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen
kontinuitas organisasi yg dipimpinnya.
4. Tipe kepemimpinan karismatis

 Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukan


sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma.
 Ciri pemimpin kharismatis :
a. Mampunyai daya tarik yg amat besar, karenanya mempunyai
pengikut sangat besar.
b. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka
menjadi pengikut pemimpin seperti ini,
c. Pengetahuan ttg faktor penyebab Karena kurangnya pemimpin
yg karismatis,
d. Sering hanya dikatakan pemimpin yg diberkahi dg kekuatan
gaib (supernatural powers),
e. Perlu dikemukakan kekayaan, umur, kes profil pendidikan dsb,
Tidak dapat digunakan sbg kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis

 Tipe kepemimpinan dianggap tipe kepemimpinan yg terbaik.


 Disebabkan tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan
kelompok dibandingkan dg kepentingan individu.
 Ciri dari tipe kepemimpinan demokratis sbb :
a. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
manusia itu adalah mahluk yg termulia di dunia.
b. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan, tujuan pribadi dg kepentingan
organisasi.
c. Senang menerima saran, pendapat, bahkan dari kritik bawahannya.
d. Mentolerir bawahan membuat kesalahan, berikan pendidikan kepada
bawahan agar jangan berbuat kesalahan tidak menggurangi daya kreativitas,
inisiatif, prakarsa dari bawahan.
e. Lebih menitik beratkan kerjasama mencapai tujuan.
f. Selalu berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
g. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sbg pemimpin
Syarat-syarat pemimpin yang baik

1. Pendidikan umum yg 8. Keterampilan


luas. berkomunikasi
2. Pemimpin yg baik adalah 9. Keterampilan mendidik
pemimpin yg generalist 10. Personalitas dan
yg baik juga. objektivitas
3. Kemampuan berkembang 11. Pragmatismo
secara mental
12. Mempunyai naluri untuk
4. Ingin tahu prioritas
5. Kemampuan analistis
13. Sederhana
6. Memiliki daya ingat yg
14. Berani
kuat
15. Tegas dan sebagainya.
7. Mempunyai kapasitas
Penggunaan teori gaya kepemimpinan :

 Teori gaya kepemimpinan lebih berfokus apa yg


sebenarnya dilakukan seorang pimpinan daripada melihat
siapa yg memimpin.
 Keterampilan yg mereka peroleh, teori gaya kepemimpinan
cenderung melihat apa yg sebenarnya dilakukan para
pemimpin.
 Hal ini mengacu pada perilaku, kecenderungan tindakan yg
dilakukan seorang pemimpin yg mengarah gaya
kepemimpinannya masing-masing, bagaimana memiliki
pengaruh di lingkungannya.
 Teori gaya kepemimpinan berfokus dua jenis perilaku
utama, yaitu perilaku tugas, perilaku hubungan.
The Ohio State University Studies

 Tahun 1945, peneliti dari Universitas Ohio mengidentifikasi beberapa perilaku


pemimpin dapat diamati pada melihat ciri khas masing-masing pemimpin.
 Dalam penelitiannya, ada dimensi perilaku kepemimpinan yg berbeda-
beda.
1. Mereka melakukan survei melihat bagaimana perilaku dari setiap pimpinan.
2. Hasilnya menunjukkan dua perilaku utama dari pimpinan yg diamati adalah
pertimbangan dan perilaku awal.
3. Pertimbangannya bagaimana pemimpin menunjukkan kepeduliannya thd
anggota kelompok.
4. Para pemimpin memperlakukan semua orang/karyawan setara, ramah, tidak
membuat batasan antara pimpinan dan karyawan.
5. Pemimpin berorientasi pada tugas sehingga membuat karyawan taat pada
peraturan, tahu apa yg pimpinan harapkan dari mereka.
6. Hal ini yg menjadi faktor signifikan dalam kepemimpinan.
The Michigan University Studies

 Teori gaya kepemimpinan dari Universitas Michigan yg melakukan penelitian tahun


1950-an.
 The Michigan University Studies ada dua perilaku utama yg ditunjukkan seorang
pemimpin, yaitu orientasi karyawan, orientasi produksi.
a. Orientasi karyawan pemimpin melihat karyawan sbg seorang manusia.
b. Orientasi produksi melihat karyawan sbg cara/alat menyelesaikan pekerjaan.
c. Dari dua perilaku ini, orientasi karyawan menunjukkan hasil yg lebih baik daripada
orientasi produksi.
d. Hal ini bisa ditingkatkan saat karyawan bisa dipercaya, tidak perlu diawasi setiap
saat.
e. The Michigan University Studies menemukan tiga karakteristik utama yg efektif
dari pemimpin,
1) Perilaku berorientasi tugas (merencanakan, mengkoordinasi, menjadwalkan kegiatan
atau pekerjaan),
2) Perilaku berorientasi hubungan, dan
3) Kepemimpinan partisipatif yg melibatkan seluruh anggota tim dana perencanaan
suatu kegiatan
The Blake and Mouton Managerial Grid

 Blake, Mouton dua orang ahli di bidang yg berbeda.


 Blake profesor di bidang psikologi, Mouton sarjana
matematika yg kemudian beralih mempelajari psikologi.
 Bersama-sama mengembangkan konsep ttg Grid Manajerial.
 Konsep ini berdasarkan dua pemikiran perilaku yg berbeda,
yaitu kepedulian thd orang, kepedulian thd hasil.
 Kepedulian thd orang : dimana seorang pemimpin
mempertimbangkan kebutuhan, minat, bidang peningkatan tim
memutuskan cara terbaik penyelesaian tugas.
 Kepedulian thd hasil : pemimpin menunjukkan kesiapan,
tujuan khusus, memperkuat produksi untuk penyelesaian tugas.
Teori Grid Manajerial dari Blake dan Mouton diyakini metode gaya
kepemimpinan yg paling efektif dg beberapa konsep mereka temukan
al:

1. Impoverished Management : Pemimpin merasa acuh thd di sekitarnya.


Pemimpin menaruh sedikit minat menciptakan lingkungan kerja yg bisa
menyelesaikan pekerjaan sehingga hasil kerja menjadi buruk.
2. Produce or Perish Management : Memiliki aturan, kebijakan, prosedur
yg ketat, , memberlakukan hukuman untuk memotivasi tim.
3. Middle of the Road Management : Management mencoba
menyeimbangkan antara hasil dan orang.
4. Country Club Management : Management sangat peduli perasaan
anggota tim, lebih memikirkan bagaimana cara membuat karyawan
merasa bahagia, dibutuhkan.
5. Team Management : Pemimpin mengelola produksi, kebutuhan
organisasi dg baik sehingga anggota tim memahami tujuan organisasi,
melibatkan orang dalam menentukan kebutuhan produksi, merasa
berkomitmen, ingin memiliki suara bagaimana suksesnya organisasi.
 Apa Saja Teori Kepemimpinan yg Perlu Kita Ketahui?

 1. Teori Orang Hebat (Great-Man Theory).


• Mereka memang terlahir sbg pemimpin hebat, bukan

mereka yg dibentuk menjadi pemimpin hebat.


 Pernyataan “Teori Orang Hebat/Great-Man Theory”, yg

mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam


pencarian sifat-sifat umum thd kepemimpinan membawa
mereka kepada kesimpulan
 Orang hebat yg dilahirkan ke dunia, bukan orang hebat

yg dibentuk menjadi pemimpin hebat.


 Carlyle pemimpin hebat, mereka sudah diberkahi potensi

heroik, kecerdasan, mental yg lebih kuat dari Tuhan,


 2. Teori Sifat (Trait Theory). 

 Setiap pemimpin memiliki mental, fisik, kepribadian


tertentu sangat berbeda dg mereka yg bukan pemimpin.
 Teori Great-Man, banyak ahli berpendapat seorang
pemimpin : mereka yg terlahir dg genetik
kepemimpinan di dalam dirinya masing-masing,
 Karakteristik kepemimpinan sudah melekat semenjak
lahir.
 Mengabaikan faktor genetik kepemimpinan tsb
 Tidak hanya itu, teori sifat tidak begitu yakin seorang
pemimpin dapat dibentuk atau dilatih. 
3. Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Theories).  

 Merekomendasikan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yg paling


tepat dalam kehidupan ini.
 Gaya yg perlu diterapkan tergantung keadaan tertentu.
 Situasi seperti apa yg dimaksud dalam teori ini?
a. Bergantung faktor seperti, kualitas, situasi para pengikut kita
(anggota tim).
b. Teori kepemimpinan ini pertama diperkenalkan tahun 1969 yg
mengungkapkan tidak ada cara yg paling tepat untuk memimpin,
yg ada hanyalah para pemimpin harus mampu beradaptasi dg segala
situasi, mengubah gaya kepemimpinan berdasarkan situasi yg
dirinya hadapi. 
c. Gaya kepemimpinan pemimpin akan berbeda-beda, karena
semuanya tergantung dari tingkat kesiapan para pengikut/anggota
timnya.
4. Teori Gaya dan Perilaku (Style and Behavior Theory).

 Teori gaya perilaku ini, kita bisa melihat kesuksesan ,


keberhasilan yg diraih seorang pemimpin semuanya
tergantung perilaku, sikap, karakteristik yg dirinya miliki.
 Keberhasilan kepemimpinan tergantung sikap, perilaku
pemimpin memenuhi fungsi kepemimpinannya.
 Seperti apa saja contohnya? Misal, kita perlu melihat
bagaimana cara seorang pemimpin mengambil keputusan
dg tepat, cara seorang pemimpin memotivasi karyawannya,
memberikan perintah/instruksi, berkomunikasi sesama
pemimpin maupun dg seluruh anggota timnya. 
5. Teori Transaksional (Transactional Theory). 

 Teori kepemimpinan yg hadir akhir tahun 1970-an


dan awal 1980-an.
 Seorang pemimpin, pengikut terlibat dalam praktik
yg memungkinkan adanya pertukaran antara
pengikut, pemimpin.
 Teori ini digambarkan sbg suatu asosiasi yg
melibatkan pemimpin, pengikut terjadi karena
adanya serangkaian perjanjian antara pemimpin tsb
dg para pengikutnya.  
 6. Teori Transformasional (Transformational Theory). 

 Teori yg relevan dg kehidupan modern saat ini.


 Kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yg sangat
penting.
 Kedua elemen : relasional dan perubahan riil.
 Teori kepemimpinan terjadi ketika satu orang/sekelompok orang
berhubungan dg orang banyak dg upaya mengangkat
posisi/pencapaian para pemimpin, pengikut (anggota tim).
 Pemimpin, pengikut saling mengangkat pencapaian mereka
sampai kepada tingkat motivasi, moralitas (semangat) yg lebih
tinggi. 
 Teori kepemimpinan yg sangat penting kita ketahui, terutama yg
sedang memilih-milih teori kepemimpinan apa yg cocok bagi
dirinya.
Syarat Menjadi Pemimpin Menurut Para Ahli Menurut Terry (2009),

1. Energi. ...
2. Memiliki stabilitas emosi. ...
3. Motivasi pribadi. ...
4. Kemahiran mengadakan komunikasi. ...
5. Kecakapan mengajar. ...
6. Kecakapan sosial. ...
7. Kemampuan teknis.
Kompetensi Inti Seorang Pemimpin

1. Tegas Membuat Keputusan.


2. Berintegritas Tinggi.
3. Visioner.
4. Gigih.
5. Ahli.
Kompetensi Seorang Leader

 Muljarto Tjokrowinoto (2001) kompetensi pemimpin kriteria :


1. Sensitif, responsive thd peluang, tantangan yg timbul di dalam pasar
2. Tidak terpaku pada kegiatan rutin yg terkait dg fungsi instrumental,
tetapi harus melakukan terobosan melalui pemikiran yg kreatif,
inovatif
3. Mempunyai wawasan futuristik, sistemik
4. Mempunyai kemampuan mengantisipasi, memperhitungkan,
meminimalkan resiko
5. Jeli thd potensi sumber-sumber, peluang baru
6. Mempunyai kemampuan mengkombinasikan sumber menjadi
resource mix yg mempunyai produktivitas tinggi
7. Mempunyai kemampuan mengoptimalkan sumberdaya yg tersedia
dg menggeser kegiatan yg berproduktivitas rendah menuju yg tinggi
Sikap yg Harus Dimiliki Seorang Pemimpin

1 Memiliki Sifat Jujur


2 Komunikasi dg Baik
3 Bersikap Adil
4 Bertanggung Jawab
5 Membangun Tim dg Baik
6 Percaya Diri
7 Memahami Kondisi
8 Memiliki Selera Humor
9 Bersikap Kreatif
10 Manajemen Waktu yg Baik
Skill Wajib Yang Harus Dimiliki Setiap Pemimpin

1. kemampuan negosiasi yg baik


2. kemampuan mendengar yg baik
3. bisa membangkitkan semangat orang lain
4. tegas tapi tetap bijaksana
5. mampu mengambil keputusan di saat sulit
6. disiplin & visioner
7. mampu menempatkan orang di pekerjaan yg tepat
Fungsi Manajemen

 1.Planning
2. Organizing
3. Directing
4. Controlling
Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli

1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Commanding (pengarahan),
4. Controlling (pengendalian),
5. Coordinating (pengkoordinasian)
Menurut Luther Gullick fungsi manajemen adalah sbb :

1. Planning(perencanaan),
2. Organizing(pengorganisasian),.
3. Staffing(penempatan),.
4. Directing(pengarahan),
5. Coordinating(pengkoordinasian),
6. Reporting(pelaporan)
7. Budgeting (pembuatan anggaran),
KEPEMIMPINAN KLINIK
 Tujuan Setelah menyelesaikan kuliah peserta
diharapkan dapat:
1. Memahami konsep kepemimpinan klinis,
penerapannya di rumah sakit
2. Mengidentifikasi atribut kepemimpinan yg patut
dikembangkan semasa menjalani pendidikan
keperawatan
3. Mestimulasi penerapan perilaku kepemimpinan klinis
mulai dari tahap yg sederhana sampai dg tahap yg
kompleks
Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit

 Keperawatan salah satu profesi di RS yg berperan penting


dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu yankes di RS.
 Standar evaluasi, pengendalian mutu yankep menjamin
adanya askep bermutu tinggi dg terus-menerus melibatkan
diri dalam program pengendalian mutu di RS(aditama,
2010).
 Sejak lebih 00 tahun yl, perawat legendaries Florence
nightingale “ hospital should not harm the patients” di
tahun 1859 menyatakan yankep bertujuan “put patient in
the best condition for nature to act upon him”.
 Hal ini menunjukan kepedulian mendalam seorang
perawat thd pasien yg ditanganinya di RS.
James willan dalam buku hospital management (1990) perawat di rumah sakit mempunyai beberapa tugas, seperti:

1. Memberi yankep pasien, untuk kesembuhan, pemulihan


status fisik, mentalnya.
2. Memberikan pelayanan lain bagi keamanan, kenyamanan
pasien, seperti penataan tempat tidur, dll
3. Melakukan tugas-tugas administrative.
4. Melakukan berbagai penelitian/riset senantiasa
meningkatkan mutu yankep
5. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan
berkelanjutan.
6. Berpartisifasi aktif program pendidikan bagi para calon
perawat.
Untuk dapat melakukan tugas-tugas diatas, perawat perlu memperhatikan
beberapa hal sbb :

1. Mengupayakan semaksimal mungkin kesembuhan


seorang pasien sehingga pasien tsb mendapat
derajat kes yg sebaik-baiknya.
2. Sepanjang keadaan memungkinkan,
mengikutsertakan keluarga pasien dalam proses
perawatan, misal memberi makan, mengganti baju
3. Mengelompokan pasien berdasarkan berat
ringannya penyakit, sehingga kelompok pasien yg
relative lebih berat dapat ditempatkan tidak jauh
dari nurse station, relative mendapat perhatian yg
lebih besar.
John Griffith (1987) kegiatan keperawatan di RS dapat dibagi menjadi
keperawatan klinik, manajemen keperawatan. antara lain:

1. Yankep personal, al : pelayananan perawatan umum, spesifik untuk system


tubuh tertentu, pemberian motivasi, dukungan emosi pasien, pemberian obat,
dll.
2. Berkomunikasi dg dokter, petugas penunjang medic, mengingat perawat selalu
berkomunikasi dg pasien setiap waktu sehingga merupakan petugas yg
seyogyanya paling tahu keadaan pasien.
3. Berbagai hal ttg keadaan pasien ini perlu dikomunikasikan dg dokter/petugas
4. Menjalin hubung keluarga pasien.
5. Komunikasi yg baik keluarga/kerabat pasien membantu proses penyembuhan
pasien itu sendiri.
6. Keluarga perlu mendapat penjelasan sampai batas tertentu keadaan si pasien,
berpartisifasi aktif dalam proses penyembuhannya.
7. Menjaga lingkungan bangsal tempat perawatan, baik lingkungan fisik,
mikrobiologik, keamanan dll.
8. Melakukan penyuluhan kes, upaya pencegahan penyakit.
Indikator mutu keperawatan
 Paling tidak indikator yankep meliputi 6 indikator mutu:

(1) Keselamatan pasien meliputi dekubitus, kejadian jatuh,


kesalahan pemberian obat, cidera akibat restrain,
(2) Kenyamanan,
(3) Pengetahuan,
(4) Kepuasan pasien,
(5) Self care dan
(6) Kecemasan.
Tg harus dilakukan dalam Manajemen keperawatan di RS,

1. Penanganan administrative : berupa pengurusan masuknya


pasien ke RS, pengawasan pengisian dokumen catatan
medic dg baik, membuat penjadwalan proses
pemeriksaan/pengobatan pasien dll.
2. Membuat penggolongan pasien sesuai dg berat ringannya
penyakit, kemudian mengatur kerja perawatan secara
optimal satiap pasien sesuai kebutuhan masing-masing .
3. Memonitor mutu pelayanan pasien, baik yankep secara
khusus maupun pelayanan lain secara umum.
4. Manajemen ketenagaan, logistic keperawatan, kegiatan ini
meliputi staffing, schedulling, assignment dan budgeting.
INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN

 Mutu askes RS selalu terkait dg struktur, proses,


outcom esistem pelayanan RS tersebut.
 Mutu asuhan pelayanan RS dapat dikaji dari tingkat
pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat,
mutu pelayanan, tingkat efisiensi RS.
 Secara umum aspek penilaian meliputi evaluasi,
dokumen, instrumen, dan audit (EDIA) (Nursalam,
2014).
Aspek struktur (input)
 Struktur : semua input sistem pelayanan RS yg meliputi
a. M1 (tenaga),
b. M2 (sarana prasarana),
c. M3 (metode asuhan keperawatan),
d. M3 (metode asuhan keperawatan),
e. M4 (dana),
f. M5 (pemasaran), dan lainnya.
 Ada sebuah asumsi yg menyatakan jika struktur sistem RS
tertata dg baik akan lebih menjamin mutu pelayanan.
 Kualitas struktur RS diukur dari tingkat kewajaran, kuantitas,
biaya (efisiensi), mutu dari masing-masing komponen struktur.
Proses
 Proses : semua kegiatan dokter, perawat, tenaga
profesi lain yg mengadakan interaksi secara
professional dg pasien.
 Interaksi ini diukur antara lain dalam bentuk
penilaian ttg diukur al : dalam bentuk penilaian ttg
penyakit pasien, penegakan diagnosis, rencana
tindakan pengobatan, indikasi tindakan, penanganan
penyakit, prosedur pengobatan.
Outcome
 Hasil akhir kegiatan dokter, perawat, tenaga profesi lain thd pasien.
a. Indikator mutu yg mengacu pada aspek pelayanan meliputi:
1) Angka infeksi nosocomial: 1-2%

2) Angka kematian kasar: 3-4%

3) Kematian pasca bedah: 1-2%

4) Kematian pasca bedah: 1-2%

5) Kematian ibu melahirkan: 1-2%

6) Kematian bayi baru lahir: 20/1000

7) NDR (Net Death Rate): 2,5%

8) ADR (Anasthesia Death Rate) maksimal 1/5000

9) PODR (Post Operation Death Rate): 1%

10) POIR (Post Operative Infection Rate): 1%


b. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS:

1) Biaya per unit untuk rawat jalan


2) Jumlah penderita yg mengalami decubitus
3) Jumlah penderita yg mengalami jatuh dari tempat tidur
4) BOR: 70-85%
5) BTO (Bed Turn Over): 5-45 hari atau 40-50 kali per satu tempat
6) BTO (Bed Turn Over): 5-45 hari atau 40-50 kali per satu tempat
tidur/tahun
7) TOI (Turn Over Interval): 1-3 hari TT yg kosong
8) LOS (Length of Stay): 7-10 hari (komplikasi, infeksi
nosocomial; gawat darurat; tingkat kontaminasi dalam darah;
tingkat kesalahan; dan kepuasan pasien)
9) Normal tissue removal rate: 10%
Lanjutan
d. Indikator mutu yg berkaitan dg kepuasan pasien dapat diukur
dg jumlah keluhan pasien/keluarganya, surat pembaca
dikoran, surat kaleng, surat masuk di kotak saran, dan lainnya.
e. Indikator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri atas:
1) Jumlah dan presentase kunjungan rawat jalan/inap menurut
jarak RS dengan asal pasien.
2) Jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah tindakan
3) Jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah tindakan
pembedahan dan jumlah kunjungan SMF spesialis.
4) Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah RS, angka standar
tsb atas dibandingkan dg standar (indicator) nasional.
e. Indikator mutu yg mengacu pada keselamatan pasien

1) Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi


2) Pasien diberi obat salah
3) Tidak ada obat/alat emergensi
4) Tidak ada oksigen
5) Tidak ada oksigen
6) Tidak ada suction (penyedot lendir)
7) Tidak tersedia alat pemadam kebakaran
8) Pemakaian obat
9) Pemakaian air, listrik, gas, dan lainnya
BOR
 BOR (Bed Occupancy Ratio= Angka penggunaan tempat tidur)
Menurut Depkes RI (2005),
 BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu.
 Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur RS.
 Nilai parameter BOR yg ideal adalah antara 60-85% (Depkes
RI, 2005).
 Parameter BOR yg ideal antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
 Rumus :(jumlah hari perawatan di rumah sakit)× 100% (jumlah
tempat tidur × jumlah hari dalam satu periode)
ALOS
 ALOS (Average Length of Stay= Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
 ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat
seorang pasien.
 Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal
yg perlu pengamatan yg lebih lanjut.
 Secara umum nilai ALOS ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
 Rumus :(jumlah lama dirawat)(jumlah pasien keluar (hidup +
mati))
TOI
 TOI (Turn Over Interval= Tenggang perputaran)
 TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke
saat terisi berikutnya.
 Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur.
 Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran
1-3 hari.
 Rumus :((jumlah tempat tidur × Periode) − Hari
Perawatan)(jumlah pasien keluar (hidup + mati))
BTO
 BTO (Bed Turn Over= Angka perputaran tempat
tidur)
 BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
 Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata
dipakai 40-50 kali.rata-rata dipakai 40-50 kali.
 Rumus :Jumlah pasien dirawat (hidup + mati)(jumlah
tempat tidur)
Indikator Utama Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Rumah
SakitMenurut Nursalam (2014)

 Keselamatan pasien (patient safety), meliputi: angka


infeksi nosokomial, angka kejadian pasien jatuh/
kecelakaan, dekubitus, kesalahan dalam pemberian
jatuh/kecelakaan, dekubitus, kesalahan dalam
pemberian obat, tingkat kepuasan pasien thd yankes.
 Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
 Tingkat kepuasan pasien thd pelayanan
 Perawatan diri Kecemasan pasien
 Perilaku (pengetahuan, sikap, keterampilan) pasien.
Meningkatkan Pelayanan

1. Menjamin keselamatan pasien


2. Melakukan evaluasi secara kritis
3. Menggalakan perbaikan dan inovasi
4. Mendukung transformasi
Pengertian Konsep Berubah
 Merupakan kegiatan atau proses yg membuat
sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya (Atkinson,1987)
 Konsep Berubah merupakan proses yg
menyebabkan perubahan pola perilaku individu
atau institusi (Brooten,1978)
Teori – teori perubahan

Teori Kurt Lewin ( 1951) Lewin mengungkapkan perubahan dapat dibedakan


4 tahapan, yg meliputi:
a. Pencairan ( unfreezing )
b. Motivasi kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya
keseimbangan yg ada, merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk
berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan
perubahan.
c. Bergerak ( moving )
Bergerak menuju keadaan yg baru atau tingkat / tahap perkembangan
baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk
berubah, memahami masalah yg dihadapi, mengetahui langkah
penyelesaian yg harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah
dalam mencapai tingkat tahap baru.
d. Pembekuan ( refreezing )
Telah mencapai tingkat/ tahap baru, mencapai keseimbangan.
2. Teori Roger ( 1962 )

 Roger 5 tahap dalam perubahan, yaitu : kesadaran, keinginan,


evaluasi, mencoba dan penerimaan.
 Roger percaya proses penerimaan thd perubahan lebih komplek
dari pada 3 tahap yg di jabarkan lewin.
 Terutama setiap individu yg terlibat dalam proses perubahan dapat
menerima atau menolaknya.
 Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat
dapat ditolak setelah perubahan tsb dirasakan sbg hal yg
menghambat keberadaannya.
 Roger mengatakan perubahan yg efektif tergantung dari individu
yg terlibat tertarik, berupaya selalu berkembang / maju,
mempunyai suatu komitmen bekerja, melaksanakannya.
3. Teori Lippit

 Lippit mendefenisikan perubahan adalah sesuatu yg


direncanakan, tidak direncanakan dalam individu,
situasi/proses, dalam perencanaan perubahan yg
diharapkan,disusun oleh individu, kelompok,
organisasi/system social yg mempengaruhi secara
langsung ttg individu ,organisasi lain/situasi lain.
Kunci menghadapi perubahan menurut Lippit adalah
mengidentifikasi 7 tahap dalam proses perubahan:

1) menentukan masalah
2) mengkaji motivasi, kapasistas perubahan
3) mengkaji change agen, sarana yg tersedia
4) menyeleksi tujuan perubahan
5) memilih peran yg sesuai dilaksanakan agen
pembaharu
6) mempertahankan perubahan yg telah dimulai,
7) mengakhiri
4. Teori Havelock

 Teori ini modifikasi teori Lewin dg menekankan


perencanaan yg akan mempengaruhi perubahan.
 Enam tahap sbg perubahan menurut Havelock.
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yg berhubungan
4. Memilih jalan keluar
5. Meningkatkan penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
5. Teori Spradley
 Perubahan terencana harus secara konstan dipantau mengembangkan
hubungan yg bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.
 Langkah dasar dari model Spradley
1. Mengenali gejala
2. Mendiagnosis masalah
3. Menganalisa jalan keluar
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perubahan
7. Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan
Proses perubahan
 Dijabarkan dg beberapa cara yaitu perubahan yg
direncanakan dan yg tidak direncanakan.
 Perubahan yg tidak direncanakan adalah
perubahan yg terjadi tanpa suatu persiapan,
 Perubahan yg direncanakan adalah perubahan yg
direncanakan, difikirkan sebelumnya, terjadinya
dalam waktu yg lama, termasuk adanya suatu tujuan
yg jelas.
strategi membuat perubahan
 Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yg
berbeda, yaitu :
a. individu yg bekerja di organisasi tersebut,
b. perubahan struktur dan system ,dan
c. perubahan hubungan interpersonal
Strategi membuat perubahan dapat dikelompokan

1. Memiliki visi yg jelas


2. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yg
kondusif
3. System komunikasi yg jelas , singkat dan
berkesinambungan
4. Keterlibatan orang yg tepat
Strategi memecahkan masalah dalam perubahan ,

A. Strategi Persahabatan
B. Strategi Politis
C. Strategi Ekonomis
D. Strategi Akademis
E. Strategi Teknis
F. Strategi Militer
G. Strategi Konfrontasi
Tahap Pengelolaan Perubahan
 Bolton et at (1992) sepuluh tahap pengelolaan perubahan organisasi
1. Mendefenisikan tujuan perubahan.
2. Melakukan pengkajian kepada orang yg layak, menguji dokumen, menulis
bahan-bahan yg sudah dikembangkan, secara konsisten menatap kedepan
sesuai dg visi yg telah ditetapkan.
3. Meyakinkan kesesuaian tujuan perubahan dg rencana strategi organisasi
4. Menentukan siapa yg akan memimpin perubahan.
5. Memfasilitasi komitmen semua pihak yg terlibat (stakeholders)
6. Mengidentifikasi instrument tujuan yg spesifik yg dapat dipergunakan sbg
tolok ukur pencapaian perubahan.
7. Membangun tim kerja yg solid yg diharapkan oleh organisasi
8. Melibatkan semua tim kes yg terlibat dalam praktik keperawatan professional
kepada pasien, tim harus mendukung, terlibat perubahan yg diharapkan oleh
organisasi
9. Belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari kesalahan yg sama.
10. Ajarkan kepada kelompok kerja ttg proses interaksi perencanaan yg baik,

kembangkan sesuatu yg komperehensip. komunikasikan terus menerus.


Pedoman Untuk Melaksanakan Perubahan

1. Keterlibatan
2. Motivasi
3. Perencanaan
4. Legitimasi
5. Pendidikan
6. Manajemen
7. Harapan
8. Asuh
9. Percaya
Change Agent
 Menjadikan hal yg sangat menarik, menyenangkan
bagian dari peran professional.
 Keadaan akan terjadi , jika kita merespon setiap
suatu perubahan disekeliling kita ( Vestal, 1999 ).
 Yg dilakukan mengontrol perilaku kita, cara
bagaimana kita mengelola perubahan.
 Memilih sebagai pioneer, penjelajah, seorang yg
berfikiran positif, pelaku dg motivasi yg tinggi.
 Memulai mengurangi / menghilangkan hambatan
dan memulai setahap demi setahap.
Menseleksi setiap suatu fenomena, memilih hal – hal yg akan
dirubah

 Perubahan bukan hanya hal yg mudah, tetapi hal – hal yg memerlukan


suatu tantangan.
 Sebagaimana orang bijak mengatakan “ siapa saja bisa berhasil
menyeberangi di laut yg tenang, tetapi keberhasilan menyeberangi ombak
akan mendapatkan penghargaan yg sesungguhnya
 Hadapilah setiap perubahan dg senang dan penuh humor.
 jika kita mengalami stress terlalu serius dalam perubahan , kita akan
mengalami gg kes.
 Berdampak jelek thd diri kita sendiri dan institusi tempat kita bekerja.
 Selalu berfikiran ke depan dari pada hanya merenungi hal – hal yg sudah
terjadi pada masa lalu.
 Berfikirlah suatu cara terbaru, kesempatan terlaksananya suatu perubahan.
PENGERTIAN Perubahan sosial budaya yang terencana

 Difusi, evolusi, tekanan, ketegangan yg berada di


dalam sistem akhirnya melahirkan kecenderungan
manusia untuk menciptakan ide-ide baru. (Bee,
1974)
 Perubahan Sosial Budaya : inovasi kesehatan
penyebab akibat perubahan sosial budaya
DIKETAHUI ADANYA KEBUTUHAN UNTUK
BERUBAH

 TIPE-TIPE PERUBAHAN DIKETAHUI ADANYA


KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH SUMBER IDE
 Dari dalam sistem sosial Dari luar sistem sosial Dari

dalam : dikenal anggota sistem sosial


I. Perubahan yg permanen
II. Perubahan akibat kontak yg selektif Dari Luar :
dikenal agent pembaharuan dari luar sistem sosial
III. Perubahan yg permanen akibat didorong

IV. Perubahan akibat kontak yg diarahkan


INOVASI DALAM PENGERTIAN SINONIM DENGAN INVENTION

 Menunjuk pada suatu proses kreativitas yaitu


kombinasi dari dua konsep atau lebih sehingga
melahirkan sesuatu yg baru yg sebelumnya tidak
diketahui oleh individu yg bersangkutan.
 Individu/ organisasi yg memiliki kreativitas disebut
inovatif Divine Kretek, Rokok Sehat Bagi
Penderita Penyakit Degeneratif
INOVASI DALAM PENGERTIAN PROSES PENERIMAAN

 Proses pengambilan dan internalisasi atau proses


memasarkan ide-ide baru
 Mereka yg telah menerima ide baru disebut inovatif
INOVASI DALAM PENGERTIAN HASIL INVENTION

 Lebih menekankan pada hasil temuannya, ide-ide


praktik, alat-alat yg ditemukan.
 Menurut Barnertt, 1953 : inovasi adalah semua
pemikiran, perilaku atau hal-hal yg baru karena hal
itu secara kualitatif berbeda dg bentuk yg telah ada.
Pengelompokan inovasi

1. Continous inovation : apabila inovasi tsb hanya


berpengaruh kecil thd pola perilaku
2. Inovasi berkesinambungan yg dinamis : jika
inovasi tsb memiliki pengaruh yg moderat thd
pola perilaku
3. Discontinous Inovation : jika inovasi itu
melahirkan pola perilaku yg baru
Tipe-tipe inovasi Zaltman,dkk,1973, menjadi 3 kategori

 Berdasarkan keberadaan dalam sistem Inovasi yg


diprogramkan Inovasi yg tidak diprogramkan Inovasi
lamban Inovasi yg tidak sesuai
 Berdasarkan pada fokus sasaran Inovasi teknologi
Inovasi nilai Inovasi struktural
 Berdasarkan pada hasil/pengaruh inovasi
 Model knight Radikal dalam penampilan, radikal dalam
struktur
 Model normann Tipe variasi dan tipe reorientasi/ tipe
perubahan mayor dan minor
Faktor-faktor yg mempengaruhi penerimaan dan penolakan inovasi

1. Biaya Efisiensi
2. Risiko Komunikasi
3. Kesesuaian Kekompakan
4. Keilmiahan Keuntungan relatif Asal
5. Kontinuitas Pendapat umum
6. Agen yg mengenalkan Kapasitas saluran
7. Saluran inovasi
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI

1. pengetahuan ttg inovasi fungsi inovasi


2. cara kerja persuasi
3. pembentukan sikap
4. pertimbangan keuntungan
5. mencari informasi lanjutan
6. keputusan adopsi atau penolakan
7. konfirmasi konsisten dg keputusan
8. meninggalkan keputusan yg telah diambi
Berfikir Kritis
 Menurut Di Vito-Thomas dalam Potter& Perry (2010),definisi
pemikiran kritis menitik beratkan pada fikiran logisdan alasan yg
mendasarinya.
 Hal ini seiring dg pendapat Chaffee dalam Potter& Perry (2010), yg
mengatakan bahwa berfikir kritis adalah proses kognitif yg aktif dan
terorganisasi yg digunakan untuk mengetahui fikiran seseorang dan
pemikiran thd orang lain.
 Hal tersebut meliputi identifikasi adanya masalah, analisis semua
informasi yg berkaitan dengan masalah tersebut, evaluasi informasi
dan membuat kesimpulan.
 Pemikiran yg kritis akan memperhatikan apa yg penting dalam
sebuah situasi, membayangkan dan mengeksplorasi semua alternatif,
mempertimbangkan kode etik, kemudian membuat suatu keputusan
2.Tingkat Berfikir Kritis Dalam Keperawatan

a. Pemikiran kritis dasarpemikiran kritis dasar adalah suatu


tahap awal untuk mengembangkan suatu penjelasan,
belajar menerima berbagai opini, nilai yg berbeda dari
beberapa ahli.
b. Pada pemikiran kritis kompleks, setiap solusi memiliki
keuntungan, resiko masing-masing yg harus difikirkan dg
hati-hati sebelum menentukan keputusan terahir.
c. Komitmen Pada tahap ini seseorang dapat mengantisipasi
keadaan untuk menentukan suatu pilihan tanpa bantuan
orang lain apapun keputusan yg diambil akan
dipertanggung jawabkan
Model Berfikir kritis
a.Model Berfikir Kritis Untuk Pengambilan Keputusan Klinis
 Berfikir kritis merupakan tanda/standar perawat professional

yg kompeten. Thomas, 2005 dalam Potter & Perry, 2009).


 Kataoka-Yahiro & Saylor (1994)dalam Potter & Perry,

(2009) mengembangkan model berfikir kritis dg lima


komponen yaitu
1) pengetahuan dasar,
2) pengalaman,
3) kompetensi,
4) berfikir kritis (dg pendekatan proses keperawatan),
5) prilaku dan standar.
Faktor yg mempengaruhi berfikir kritis

(a)Percaya Diri
(b)Berfikir Independen
(c)Keadilan
(d)Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
(e)Mengambil Resiko
(f)Disiplin
(g)Kegigihan
(h)Kreatif
(i)Rasa Igin
(j)Integritas
b.Model Berfikir Kritis

1) Total Recall(ingatan total)


2) Habits(Kebiasaan)
3) Inguiry(pendidikan)
4) New Ideasand Creativity (Ide baru
dan kreativitas)
5) Knowing How You Think (Tau
bagimana kamu berfikir)
4.Karakterisktik Berfikir Kritis
Menurut Facione, 1990 dalam Potter& Perry (2010),
karakteristik berfikir kritis dapat diuraikan sbb :
a.Disposisi Berfikir Kritis
1) Melihat Jelas (Truth Seeking)

2) Berfikir Terbuka (Open Maindedness)

3) Berfikir Analitis (Analicity)

4) Sistematis (Systematicity)

5) Percaya Diri (Self Confidence)

6) Rasa ingin Tahu (Inquis itiveness)


b.Karakteristik Intelektual
1) Kerendahan Hati (Intelektual Humility)
2) Keberanian (Intelektual Courage)
3) Empati (Intelektualempathy)
4) Kemandirian (IntelektualAutonomy)
5) Integritas (Intelektualintegrity)
6) Keyakinan beralasan (Confidence reason)
7) Tanpa prasangka (Fair mindedness)
8) Dewasa Bijaksana dalam melakukan sesuatu,
c.Budaya Berfikir
1) Kepercayaan (Confidence)
2) Pertimbangan (Contextual Perspective)
3) Kreativitas(Creativity)
4) Fleksibel(Flexibility)
5) Ingin tahu(Iquisitiveness)
6) Keutuhan(Intelektual integrity)
7) Intuisi(Intution)
8) Berfikir terbuka(Open Maindedness)
9) Terus menerus(Perseverance)
10) Pemikiran mendalam (Reflection)
Kemampuanberfikir ktitis
a. Keberanian Intelektual.
b. Berpikiran Terbuka
c. Flekasibel
d. Berfikir Analitis
e. Sistematis(Systematicity)
f. Percaya diri(Self Confidence)
g. Rasa ingin tahu(Inquistiveness)
h. Dewasa Bijaksana
i. Kreatifitas(Creativity)
j. Intuisi(Intution)
k. Pemikiran mendalam(Reflection)
5.Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Berfikir Kritis

1)Perkembangan moral dan berfikir jujur


2)Usia Usia
3)Kepercayaan Diri
4)Kecerdasan emosional
5)Keterampilan komunikasi interpersonal
6)Budaya evaluasi
7)Pengalaman yang lalu
8)Keterampilan menulis, membaca dan belajar efektif
Faktor SituasiFaktor situasi yg mempengaruhi kemampuan
berfikir kritis meliput

1)Kecemasan, Stress dan kelelahan


2)Pengetahuan factor terkait
3)Kesadaran terhadap resiko
4)Penghargaan positif
5)Faktor Motivasi
6.Manfaat Dan Hambatan Berfikir Kritis

1. Penggunaan proses berfikir kritis dalam aktivitas


keperawatan sehari-hari,
2. mengidentifikasidan merumuskan masalah keperawatan,
3. menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing
indikasi, penyebab, tujuan , tingkat hubungan,
4. menguji asumsi yg berkembang dalam keperawatan ,
melaporkan data, petunjuk yg akurat dalam keperawatan
membuat dan
5. memeriksa kembali dasar analisis, validasi data keperawatan,
merumuskan, menjelaskan ttg aktifitas keperawatan.
b.Hambatan berfikir kritis
1. keliru memahami makna kritis,
2. kurangnya metode dan strategis,
3. kurangnya praktik,
4. segan melakukan kritik terhadap suatu keahlian,
5. respon afektif,
6. salah informasi untuk memahami,
7. kurangnya focus dan perhatian.
Menetapkan arah
1. Melakukan identifikasi perubahan
2. Menggunakan pengetahuan dan bukti
3. Membuat keputusan
4. Mengevaluasi impac
Menunjukkan mutu sbg pribadi
1. Mengembangkan kesadaran diri
2. Mengelola diri sendiri
3. Pengembangan diri secara terus menerus
4. Bekerja dengan integritas
Bekerja bersama
1. Mengembangkan jaringan
2. Mengembangkan dan memelihara hubungan
3. Menggalakan kontribusi
4. Bekerja bersama team
Mengelola Pelayanan
a. Melakukan perencanaan
b. Mengelola sumber daya
c. Mengelola orang
d. Mengelola Kinerja

Anda mungkin juga menyukai