Anda di halaman 1dari 18

KONSEP KEPEMIMPINAN

A.Definisi Kepemimpinan
Menurut Stoiner
Kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan dan mempengarui kegiatan yang
berhubungan dengan tugas.
Menurut Winardi
Seorang yang mempunyai kecakapan pribadi dengan atau tanpa pengangkatan resmi, dapat
mempengaruhi kelompok yang dipimpin untuk mengarahkan upaya bersama dalam pencapaian
tujuan.
Menurut Nawawi
Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara seorang pemimpin dengan
sekelompok orang yang menyebabkan seseorang atau atau kelompok berbuat yang sesuai dengan
kehendak pemimpin
Secara garis besar sistematika modul ini pada awalnya akan memberi gambaran konseptual
tentang kepemimpinan dengan mengambil rujukan dari beberapa literatur terpilih yang berkaitan
dengan kepemimpinan .
Konsep tentang kepemimpinan tampaknya lebih pada konsep pengalaman dan konsep
kepemimpinan dapat di golongkan antara lain:

1.Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok


Keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam mengontrol proses dari gejala-gejala
sosial. Melihat kepemimpinan sebagai sentralisasi usaha dalam diri seseorang sebagai cerminan
kekuasaan dari keseluruhan. Kecenderungan pemikiran dari definisi-definisi di atas sangat
berpengaruh di dalam mengarahkan perhatian terhadap pentingnya stuktur kelompok.

2.Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya


Pemimpin adalah seorang individu yang memiliki sifat dan karakter yang diinginkan oleh
rakyatnya. Teori kepribadian cenderung memandang kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu
arah. Mengingat bahwa pimpinan mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan
dirinya dengan para pengikutnya, maka biasanya ahli teori pribadi lupa menyinggung karakteristik
timbal balik atau reciprocal dan interaksi dari atau dalam situasi kepemimpinan.

3.Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku


Tingkah laku kepemimpinan sebagai tingkah laku yang akan menghasilkan tindakan orang
lain searah dengan keinginannya dan tingkah laku seorang individu dapat mengarahkan aktivitas
kelompok.

4.Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi


Kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui persuasi dan inspirasi daripada
melalui pemaksaaan langsung. Hal ini melibatkan penerapan pengetahuan mengenai faktor
manusia dalam memecahkan masalah yang konkrit.

5.Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan


Proses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok, termasuk pemimpin dapat
mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dalam waktu dan kerja yang singkat.
B.Teori Lahirnya Seorang Kepemimpinan
Untuk menghasilkan kepemimpinan yang demokratis dimulai dari proses pemilihannya yang
harus demokratis pula dimana seluruh warga masyarakat berpatisipasi di dalamnya. Maka
munculah teori-teori kepemimpinan:

Teori Genetis
Seorang pemimpin yang memiliki bakat kepemimpinan sejak lahir sehingga dia memang
telah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
Teori Sosial
Seorang yang dapat menjadi pemimpin bila kepadanya diberikan pengalaman dan
pendidikan yang memadai.
Teori Ekologis
Seorang yang bisa menjadi pemimpin baik dia telah memiliki bakat kepemimpinan sejak
lahir kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman tentang
kepemimpinan.
Menurut Tannebaum dan Warren H. Schmidt teori kepemimpinan adalah Mereka
menggambarkan gaya kepemimpinan kontinum dengan dua titik ekstrim yaitu fokus pada atasan
dan bawahan.

C.Tipe-Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi atau kelompok digolongkan menjadi 5:
1.Tipe Otoraktis
Seorang pemimpin yang otoraktis memiliki ciri-ciri:
*Mengangap organisasi sebagai milik pribadi
*Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
*Mengangap bawahan sebagai alat semata-mata
*Tidak mau menerima kritik saran dan pendapat
*Dalam tindakan sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur pemaksaan. 2.Tipe Militeritis
Pemimpin dari tipe ini tidak selalu harus dari organisasi
militer. Tetapi seseorang yang mempunyai ciri-ciri:
*Dalam menggerakan bawahan lebih sering menggunakan
sistem perintah.
*Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dengan bawahan
*Sukar menerima kritik dari bawahan
*Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan
3.Tipe Paternalitis
Seorang pemimpin ini berciri-ciri:
*Bersikap terlalu melindungi
*Sering bersikap maha tahu
4.Tipe Kharismatis
Seorang pemimpin yang mempunyai daya tarik yang amat besar oleh karena itu pada
umumnya ia memiliki pengikut dalam jumlah besar, meskipun para pengikut tersebut sering tidak
dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pimpinan tersebut.
5.Tipe Demokratis
*Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan organisasi dari pada tujuan pribadi
*Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik dari bawahanya
*Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari dirinya sendiri
*Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang pemimpin
Siapakah pemimpin yang ideal?
Menurut George R.Terry ada ciri pemimpin ideal:
1.Mempunyai kekuatan mental dan fisik.
2.Mempunyai emosi yang stabil, tidak cepat marah dan percaya
pada diri sendiri.
3.Mempunyai kecakapan berkomunikasi.
4.Mempunyai sosial skill.
5.Mempunyai pengetahuan yang luas.

D.Sifat Kepemimpinan
#Mempelajari daya kepemimpinan dari adanya ciri-ciri
kualifikasi, dan keterampilan seseorang yang diperkukan bagi
keberhasilan seorang pemimpin
#Kesehatan yang memadai, kekuatan pribadi, dan ketahanan fisik
#Memahami tugas pokok, komitmen pribadi terhadap kegiatan
#Memiliki perhatiankepada orang lain, ramah-tamah
#Intelejensi
#Integritas
#Sikap persuasif
#Kritis
#Kesetiaan

4 macam gaya kepemimpinan menurut Rensis Likert


Gaya 1:Pemimpin tidak memberikan perhatian dan kepercayaan
pada bawahan tanpa kompromi, dan keputusan diambil
oleh atasan.
Gaya 2:Pemimpin mencoba merendahkan diri, imbalan, sanksi
digunakan seimbang tetapi sangat terbatas bawahan di
minta pertimbangan.
Gaya 3:Meletakan dasar hubungan, imbalan, dan sanksi
digunakan seimbang dan sangat terbatas bawahan diminta
pertimbangan.
Gaya 4: Memberikan kepercayaan penuh dengan menanggung
resiko kesalahan bawahan.

Gaya dasar kepemimpinan menurut Paul Hersey dan Kennenth H.B.


^Telling/Direktif
Pemimpin memberikan perintah khusus
^Selling
Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan
^Participating
Pemimpin dan bawahan sama-sama membuat keputusan
^Delegating
Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan dan
pelaksanaannya pada bawahan
Selain itu gaya kepemimpinan juga dipengaruhi oleh faktor situasional sebagai berikut:
* Kompleksitas tugas yang harus di laksanakan
* Persepsi, sikap, dan gaya yang digunakan oleh para pejabat
pimpinan yang menduduki jabatan yang lebih tinggi
* Iklim dalam kelompok
* Ancaman yang di hadapi dari luar kelompok

Adapun di dalam kepemimpinan mempunyai unsur dan fungsi sebagai berikut:


Unsur kepemimpinan mempunyai 3 dasar
1.Adanya kelompok manusia
2.Adanya tujuan kelompok
3.Adanya diferensiasi fungsi dan tanggung jawab

5 fungsi pemimpin dalam suatu organisasi


1. Selaku penentu arah yang akan di tempuh dalam usaha pencapaian tujuan
2. Wakil dan juru bicara mempunyai hubungan dengan pihak-pihak luar orgnisasi
3. Selaku komunikator yang efektif
4. Mediator yang handal khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi
konflik
5. Selaku integrator yang efektif, rasional, dan netral

Menurut Gary A Yuki pemimpin mempunyai daya dan keterampilan supaya mencapai
keberhasilan:
DASAR
< Pandai
< Banyak inisiatif
< Kreatif
< Pandai bergaul
< Diplomatis
< Persuasif
< Pandai bicara
KETERAMPILAN
> Mudah menyesuaikan diri
> Peka terhadap lingkungan
> Ambisius
> Kebersamaan
> Menonjol
> Energik
> Percaya diri
> Ingin bertanggung jawab
Salah satu yang perlu di perhatikan dalam pemberdayaam masyarakat adalah aspek
kepemimpinan. Para pemimpin yang di kembangkan harus menjamin partisipasi masyarakat,
pemimpin bukan lagi bertindak sendirian melainkan lebih sebagai fasilitator yang mampu
menggerakan bawahan guna mencapai tujuan bersama.

KONSEP ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan
kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
 Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
 Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
 Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:[1]
 Sebutkan nama lengkap
Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun
jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.
 Berdirilah saat memperkenalkan diri
Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang
lain menilai positif kesopanan motra.
 Ucapkan terima kasih secukupnya
Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu mengucapkan
terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang
kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.
 Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis
Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke
email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu
tibanya akan lebih cepat.
 Jangan duduk sambil menyilang kaki
Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi
kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat
berdampak negatif pada kesehatan.
 Tuan rumah yang harus membayar
Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus membayar
tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien, laki-laki, ia tetap
harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang membayarnya, bukan uang
pribadi.
Prinsip-prinsip Etika bisnis
A. Prinsip-prinsip menurut Coux Round Table
- Tanggung jawab dalam hal yang dikerjakan
- Dalam aspek berbisnis harus menuju inovasi, keadilan, dan komunitas dunia
- Saling percaya dalam perilaku

KONSEP LINGKUNGAN BISNIS / ORGANISASI

PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS


November 8, 2009 · by reycca · in Sistem Fungsional Bisnis. ·
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu
lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor – factor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya
dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ekstern).
Oleh karena itu, lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu :
Lingkungan Internal
Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan
tersebut.
Lingkungan Eksternal
Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin mempengaruhi
organisasi/perusahaan.
A. LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
Tenaga kerja (Man)
Modal (Money)
Material / bahan baku (Material)
Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
Metode (Methods)
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan,
dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.
B. LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor
penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
Pemerintah
Pemegang saham
(shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik
Perantara
Pemasok
Konsumen
Lingkungan Makro,dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
Lingkungan ekonomi
Lingkungan teknologi
Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)
Lingkungan sosial kultur
Lingkungan global
Lingkungan bisnis
Teknologi dan informasi
Selanjutnya, untuk mendalami bagaimana lingkungan bisnis dalam perusahaan, Anda dapat
mendownload file presentasi yang berisi contoh analisa lingkungan internal dan eksternal
perusahaan pada link di bawah ini :
Download Analisis Lingkungan Perusahaan

KONSEP MANAJEMEN PERUBAHAN DAN KONFLIK

Konflik dan Manajemen Perubahan


A. Lingkungan Organisasi Bisnis
1) Pengertian
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi seperti menjual
barang atau jasa kepada konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan
(profit). Jadi lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam
suatu lembaga organisasi atau perusahaan.
2) Macam-macam Lingkungan Organisasi Bisnis
Lingkungan organisasi terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
a. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi aktivitas suatu
organisasi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Lingkungan internal ini biasanya
digunakan untuk menentukan kekuatan perusahaan, dan juga mengetahui kelemahan perusahaan.
Lingkungan internal terdiri dari beberapa faktor, yaitu :
1. Tenaga kerja (Man)
2. Modal (Money)
3. Material / bahan baku (Material)
4. Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
5. Metode (Methods)
b. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu di luar batas-batas organisasi atau perusahaan yang
mungkin mempengaruhi atau terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana
kegiatan operasional ini dapat bertahan. Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua, yaitu :
I. Lingkungan Makro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang terkait langsung dengan kegiatan operasional
organisasi, meliputi :
1. Pesaing (competitor) : organisasi lain yang memperebutkan sumber daya (terutama uang
konsumen).
2. Pelanggan (customer) : siapapun yang membayar uang untuk memperoleh barang atau jasa
organisasi.
3. Pemasok (supplier) : organisasi yang menyediakan sumber daya bagi organisasi lain. Contoh
perusahaan sepatu bergantung dengan pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang dan
sebagainya.
4. Pembuat aturan (regulator) : mengendalikan, mengatur dan mempengaruhi kebijakan dan
praktek sebuah organisasi. Regulator bisa berasal dari pemerintah atau dari lembanga atau
instansi. Misal: OPEC mengatur tentang aturan yang dijalankan dalam perdagangan minyak
dunia.
II. Lingkungan Mikro
Lingkungan makro adalah lingkungan yang tidak terkait langsung terhadap kegiatan operasional
organisasi, meliputi :
1. Dimensi ekonomi : berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga dan
pengangguran.
2. Dimensi teknologi : metode yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi barang atau
jasa.
3. Dimensi sosial budaya : berkaitan dengan kebiasaan, adat, nilai dan karakteristik demografi.
4. Dimensi politik hukum : berkaitan dengan peraturan pemerintan, hubungan antara bisnis dan
pemerintah.
5. Dimensi internasional : meliputi keterlibatan bisnis dengan negara lain.
B. Konflik
1) Pengertian
Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok, karena harus membagi sumber daya yang langka, atau aktivitas kerja dan atau karena
mereka mempunyai status, tujuan, penilaian atau pandangan yang berbeda.
2) Jenis-jenis Konflik
Ada lima jenis (tipe) konflik dalam kehidupan organisasi yaitu :
1. Konflik didalam individu
Konflik ini timbul apabila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana yang harus
dilakukannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu
diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Konflik ini timbul akibat tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perbedaan-
perbedaan kepribadian.
3. Konflik antar individu dan kelompok
Konflik ini berhubungan dengan caea individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang
dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, contohnya seseorang yang dihukum karena melanggar
norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi
Akibat adanya bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu Negara. Konflik
semacam ini diakui sebagai sarana untuk mengembangan produk baru, teknologi, jasa-jasa, harga
yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien.
3) Metode-metode pengelolaan konflik
a. Metode stimulasi Konflik
Metode ini digunakan untuk menimbulkan ransangan karyawan pasif yang disebabkan oleh
situasi konflik dimana konflik terlalu rendah. Rintangan semacam ini harus diatasi oleh manajer
untuk merangsang konflik yang produktif. Metode stimulasi konflik meliputi :
1. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
2. Penyusunan kembali organisasi
3. Penawaran bonus, pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan
4. Pemilihan manajer-manajer yang tepat
5. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan

b. Metode pengurangan Konflik


Metode ini mengurangi permusuhan (antagonis) yang ditimbulkan oleh konflik dengan
mengelola tingkat konflik melalui pendinginan suasana, akan tetapi tidak berurusan dengan
masalah yang pada awalnya menimbulkan konflik itu. Caranya seperti,Mengganti tujuan yang
menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok metode kedua
mempersatukan kelompok tersebut untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama.
4) Metode penyelesaian konflik
Metode ini dipusatkan pada tindakan para manajer yang dapat secara langsung mempengaruhi
pihak-pihak yang bertentangan. Ada tiga metode yang sering digunakan, yaitu :
a. Dominasi dan penekanan
Metode ini dapat terjadi melalui cara-cara :
1. Kekerasan (forcing) yang bersifat penekanan otokratik
2. Penenangan (smoolling) yaitu cara yang lebih diplomatis
3. Penghindaran (avoidance) dimana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang lebih
tegas.
4. Penentuan melalui suara terbanyak (majority rule) mencoba untuk menyelesaikan konflik antar
kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil.
b. Kompromi (compromise)
Manajer mencari jalan keluar yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang saling berselisih untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi. Keputusan dicapai melalui kompromi bukannya
membiarkan pihak-pihak yang berkonflik merasa tenggelam dalam frustasi dan bermusuhan.
Akan tetapi kompromi merupakan metode yang lemah untuk menyelesaikan konflik, karena
biasanya tidak menghasilkan penyelesaian yang dapat membantu untuk tercapainya tujuan
organisasi. Bentuk-bentuk kompromi meliputi :
1. Pemisahan (sparation) dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampaii
mereka menyetujui.
2. Arbitrasi (perwasitan) dimana pihak-pihak yang berkonflik tunduk kepada pihak yang ketiga.
3. Kembali ke peraturan yang berlaku, penyelesaian berpedoman kepada peraturan (resort to rules)
dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan yang tertulis yang berlaku dan membiarkan
peraturan memutuskan penyelesaian konflik.
4. Penyuapan (bribing) dimana salah satu pihak menerima beberapa kompensasi sebagai imbalan
untuk mengakhiri konflik.
c. Pemecahan masalah secara menyeluruh
Dengan metode ini konflik antar kelompok diubah menjadi situasi dimana kelompopk-kelompok
yang sedang berselisih bersama-sama berusaha mencari penyelesaian bagi masalah yang timbul
yang dapat diterima semua pihak. Hal ini manajer perlu mendorong bawahannya agar
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan pertukaran gagasan secara bebas, dan
menekankan usaha-usaha penyelesaian integratif.
Ada tiga metode untuk menyelesaikan konflik, yaitu :
1. Konsensus, dimana pihak-pihak mengadakan pertemuan untuk mencari pemecahan-pemecahan
yang terbaik, bukan mencari kemenangan bagi masing-masing pihak.
2. Metode konfrontasi, dimana pihak-pihak yang sling berhadapan menyatakan pandangannya
secara langsung satu sama lain, dan kesediaan semua pihak untuk mendahulukan kepentingan
bersama, kerap kali dapat ditemukan penyelesaian yang rasional.
3. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi, dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik
bila tujuan tersebut disetujui bersama.
C. Perubahan
1) Pengertian
Pada hakikatnya, kehidupan manusia dan organisasi selalu bergerak dan diliputi oleh perubahan
secara berkelanjutan. Perubahan terjadi karena lingkungan internal dan eksternal. Perubahan
berarti bahwa kita harus mengubah dalam cara mengerjakan atau berpikir tentang sesuatu.
Perubahan tersebut dapat terjadi pada struktur organisasi, proses mekanisme kerja, SDM, dan
budaya.
Untuk lebih memahami makna perubahan, terdapat beberapa karakteristik perubahan (Kasali,
2006), yaitu :
1. Bersifat misterius karena tidak mudah dipegang
2. Memerlukan tokoh terkenal dalam melakukan perubahanTidak semua orang bisa diajak
melihat perubahan.
3. Perubahan terjadi setiap saat secara kontinu.
4. Ada sisi lembut dan sisi keras dalam perubahan
5. Membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan
6. Dibutuhkan upaya khusus untuk menyentuh nilai dasar/budaya korporat
7. Banyak diwarnai mitos
8. Perubahan menimbulkan ekspektasi yang dapat menimbulkan getaran emosi dan harapan
9. Perubahan selalu menakutkan yang menimbulkan kepanikan
2) Tujuan perubahan
Tujuan perubahan disatu sisi untuk memperbaiki kemampuan organisasi dalam menyesuaikan
didi dengan perubahan lingkungan dan disisi lain, mengupayakan perubahan perilaku karyawan
untuk meningkatkan produktivitasnya. Perubahan harus dilakukan secara hati-hati dengan
mempertimbangkan berbagai hal agar manfaat yang ditimbulkan oleh perubahan harus lebih
besar daripada beban kerugian yang harus ditanggung.
3) Sasaran Perubahan
1. Struktur organisasi
2. Teknologi
3. Pengaturan tata letak fisik ruang kerja
4. Sumber daya manusia
5. Proses
6. Budaya organisasi
4) Jenis dan tipologi perubahan
Jenis perubahan sebagai berikut :
1. Perubahan terencana dan tidak terencana
Perubahan dapat terjadi pada kegiatan yang bersifat rutin dan kontinu, terutama pada kegiatan
yang sifatnya strategic dan tidak berulang-ulang. Perubahan terencana adalah aktivitas perubahan
yang disengaja/direncanakan dan berorientasi pada tujuan. Sedangkan perubahan tidak terencana
merupakan pergeseran aktivitas organisasional, karena adanya kekuatan eksternal yang berada di
luar kontrol organisasi.
2. Perubahan inkremental dan fundamental
Perubahan incremental hampir terjadi dengan sendirinya dan mencakup banyak situasi yang
dihadapi manajer. Termasuk didalamnya metode dan proses kerja, tata letak, produk baru, dan
situasi lain dimana orang melihat kelanjutan dan keadaan lama menuju pada keadaan yang baru.
Perkembangan perubahan inkremental terjadi melalui evolusi, tetapi perubahan tersebut tidak
berarti mudah untuk dilaksanakan atau tidak akan menghadapi resistensi. Sifat prubahan
inkremental dipengaruhi hubungan antara tingkat urgensi dengan resistensinya.
Perubahan fundamental merupakan perubahan strategic, visioner dan transformasional.
Perubahan ini biasanya besar dan secara dramatis mempengaruhi operasi masa depan organisasi.
Contoh perubahan ini, antara lain adalah hasil proses reengineering yang mengubah seluruh cara
bisnis beroperasi, merger dengan organisasi lain, atau pergerakan organisasi ke dalam aktivitas
yang berbeda total.
3. Tempered radical change
Meyerson (2002) memperkenalkan tempered radical change. Ia berpendapat bahwa strategi
perubahan merupakan suatu kontinum dari sifatnya sangat pribadi sampai pada sangat umum.
Bentuk perubahan yang terjadi dapat berupa disruptive self-expression, verbal jujitsu, variable-
term opportunism, dan strategic alliance building.
a. Disruptive self-expression merupakan ekspresi diri yang ditunjukkan secara pelan-pelan,
namun dapat mempengaruhi orang lain. Kadang-kadang dilakukan secara sederhana, namun
secara perlahan mengubah iklim kerja.
b. Verbal jujitsu merupakan upaya pembelaan diri secara lisan untuk mengarahkan perubahan
situasi. Orang dapat bereaksi atas pernyataan yang tidak diinginkan dan mengalihkan menjadi
peluang untuk perubahan yang diharapkan akan diperhatikan orang lain.
c. Variable-term opportunism merupakan upaya untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan sejak lama dan secara kreatif membuka peluang baru. Bila diberikan kesempatan
kepada bawahan menyampaikan presentas dihadapan pimpinan, yang biasanya selalu harus
dilakukan sendiri yang merupakan penyimpangan dari kebiasaan.
d. Strategic alliance building merupakan perubahan yang dilakukan dengan membangun kerja
sama dengan orang lain, untuk mendapatkan legitimasi, akses sumber daya dan kontrak, bantuan
teknis, serta dukungan emosional.
4. Perubahan struktural dan siklikal
Dalam perubahan struktural terjadi kenaikan atau penurunan yang berarti yang menghasilkan
perubahan kualitas, sehingga diperlukan penyesuaian secara kontinu. Sebagai contoh, teknologi
komunikasi makin canggih sehingga tidak mungkin mundur kembali. Perubahan siklikal
mengikuti pola dalam fluktuasinya, kembali secara regular pada tahap sebelumnya. Sebagai
contoh, perubahan mode sifatnya sementara dan suatu saat akan kembali pada desain lama.
5. Planned change dan emergent change
a. Perubahan terencana merupakan perubahan rutin, berulang-ulang, dan diprediksi dan
dikendalikan. Untuk melakukan perubahan terncana dilakukan empat fase (Wibowo, 2006), yaitu
sebagai berikut.
1. Fase eksplorasi : dalam fase ini organisasi menggali dan memutuskan untuk membuat
perubahan spesifik.
2. Fase perencanaan : proses perencanaan menyangkut mengumpulkan informasi untuk
mendiagnosis masalahnya, menetukan tujuan perubahan dan mendesain tindakan yang tepat
untuk mencapai tujuan, dan membujuk pengambil keputusan mencapai tujuan serta mendukung
perubahan.
3. Fase tindakan : implementasi perubahan menyangkut desain untuk menggerakkan
organisasi menuju perubahan, menciptakan pengaturan dalam mengelola proses perubahan dan
mendapat dukungan pelaksanaannya, mengevaluasi implementasi dan umpan balik untuk
penyesuaian serta perbaikan.
4. Fase integrasi : tahapan ini berkaitan dengan konsolidasi dan stabilisasi perubahan.
b. Emergent Approach merupakan perubahan dengan pendekatan darurat memberikan arahan
dengan melakukan lima gambaran organisasi yang dapat mengembangkan keberhasilan
perubahan (Wibowo, 2006), yaitu sebagai berikut.
1. Struktur organisasi : perubahan struktur menuju pada organisasi hirarkhi datar dengan
lebih banyak delagasi.
2. Budaya organisasi : budaya organisasi mencerminkan perilaku, sikap, dan pola piker
karyawan dalam bekerja.
3. Organisasi pembelajaran : pembelajaran memainkan peran kunci dalam menyiapkan orang
melakukan prubahan atau menolak perubahan.
4. Perilaku manajerial : dalam perubahan darurat memerlukan perubahan radikal dalam
perilaku manajer.
5. Kekuatan dan politik : meskipun advokasi terhadap perubahan darurat cenderung melihat
kekuatan dan politik dari perspektif yang berbeda, mereka semua mengenal arti pentingnya
perubahan yang harus dikelola agar perubahan menjadi efektif.
5) Hambatan dan kegagalan perubahan
a. Hambatan Perubahan
1. Demografis
2. Persepsi terhadap revolusi informasi
3. Lingkungan dan social
b. Kegagalan Perubahan
Menurut Hussey (2000), ada sepuluh penyebab kegagalan dalam melaksnakan perubahan, yaitu
sebagai berikut.
1. Implementasi memerlukan waktu lebih lama daripada yang direncanakan
2. Kebanyakan masalahnya tidak diidentifikasi sebelumnya
3. Aktivitas dalam implementasi tidak cukup koordinasi
4. Aktivitas dan krisis bersaing memecahkan perhatian, sehingga keputusan tidak dilakukan
5. Manajer kekurangan kapabilitas yang diperlukan untuk melakukan perubahan
6. Pelatihan dan instruksi yang diberikan kepada bawahan tidak cukup
7. Factor eksternal yang tidak terkendali berdampak pada implementasi
8. Manajer departemen tidak cukup memberikan kepemimpinan dan arahan
9. Tugas pokok implementasi tidak didefinisikan secara rinci
10. Sistem informasi yang tersedia tidak cukup untuk memonitor implementasi
D. Manajemen perubahan
1) Pengertian
Manajemen perubahan adalah suatu proses sistematis dalam menerapkan pengetahuan,
sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang
terkena dampak dari proses tersebut. Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi
bisnis yang diperlukan secara sukses dengan cara yang terorganisir dan metode, melalui
pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat. Pendekatan dalam manajemen
perubahan adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasikan objek yang terkena dampak perubahan yang mungkin menolak perubahan
2. Menelusuri sumber, tipe dan tingkat resistensi perubahan yang mungkin ditemukan
3. Mendesain strategi yang efektif untuk mengurangi resistensi tersebut
2) Komitmen perubahan
1. Persiapan
Fase ini melakukan komitmen terdiri dari contact dan awareness. Usaha melakukan kontak
dalam bentuk rapat, pidato atau memo untuk mendapatkan kepedulian. Hasil yang mungkin
diperoleh dari kepedulian bisa pemahaman atau kebingungan.
2. Penerimaan
Penerimaan terdiri atas tahapan pemahaman dan persepsi. Hasil dari pemahaman bisa persepsi
positif atau negatif. Persepsi positif akan mendukung memulai perubahan.
3. Janji (commitment)
Fase ini terdiri dari installation, adoption, institutionalization, dan internalization.
4. Installation
Merupakan kesempatan pertama dimana tindakan komitmen timbul. Ada 2 kemungkinan hasil
dari installation stage, yaitu perubahan digugurkan setelah implementasi awal atau diadopsi
untuk pengujian jangka panjang. Adopsi fokus pada kepentingan dengan masalah mendalam dan
jangka panjang. Tingkat komitmen dipertimbangkan untuk mencapai tahap adopsi, tetapi proyek
perubahan pada tahap ini tetap dievaluasi, dengan opsi pada penundaan. Ada 2 kemungkinan
hasil pada tahap adopsi : perubahan dapat dihentikan setelah digunakan secara ekstensif atau
perubahan dapat dilembagakan sebagai prosedur standar operasi.
3) Bentuk dan Strategi Perubahan
a. Perubahan Strategi dan Perubahan Operasional
Perubahan operasional adalah perubahan kecil bersifat parsial dan tidak menimbulkan dampak
luar biasa bagi divisi dan unit-unit lainnya dalam perusahaan. Misalnya perubahan kemasan
produk, perubahan seragam karyawan, dan lain-lain.
Perubahan strategis adalah perubahan yang berdampak luas dan memerlukan kordinasi dan
dukungan dari semua komponen perusahaan. Jenis perubahan strategis yaitu perubahan budaya
dan nilai-nilai dasar perusahaan, perubahan arah/fokus bisnis, dan perubahan cara kerja.
b. Perubahan Radikal dan Perubahan Inkremental
Perubahan fundamental dan inkremental hampir sama, akan tetapi tidak demikian dengan
perubahan radikal dan perubahan inkremental. Menurut Draft (2004), perubahan strategis
cenderung radikal, dan perubahan operasional dinilai tak ubahnya sebagai perubahan
inkremental.
Perubahan radikal cenderung mengubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi. Perubahan
inkremental adalah perubahan secara kontinu untuk memelihara keseimbangan umum organisasi.
Biasanya, perubahan ini dilakukan hanya terbatas pada salah satu bagian organisasi dan
dampaknya relatif kecil. Perbedaan inkremental ini sama, tapi berbeda dengan total quality
management, persamaannya adalah perbaikan dilakukan secara kontinu, sedangkan
perbedaannya dilakukan secara total, yaitu pada semua orang, semua fungsi manajemen dan
semua proses.
c. Perubahan Kasat Mata dan Mosaik
Perubahan yang terjadi secara kontras, bersifat lokal, dan dimuat dimedia massa dari suatu
kejadian dapat dikategorikan sebagai perubahan kasat mata. Dalam kehidupan ditemui
perubahan yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Seringkali untuk melihat perubahan ini
diperlukan pihak ketiga yang bertindak mengumpulkan mosaik yang terpisah dan dianalisis
terhadap kecenderungan yang terjadi ditempat yang terpisah-pisah dengan rentang waktu
berjauhan, misalnya karya John Naisbitt.
d. Pembaruan Perusahaan
Menurut Platt(1998) perubahan strategis suatu perusahaan dilakukan dalam tiga kategori, yaitu:
transformasi manajemen, manajemen turnaround, dan manajemen krisis.
1. Transformasi manajemen
Biasanya dilakukan perusahaan yang sehat, yaitu perusahaan yang menangkap adanya signal
yang kurang menguntungkan.
2. Manajemen turnaround
Hal ini biasanya dilakukan bila perusahaan menghadapi masalah yang pelik dan melibatkan
pihak-pihak yang lebih luas. Namun, pada tahapan ini, perusahaan masih mempunyai sumber
daya (pada sisi aset) dan tersedia waktu untuk melakukan manuver perbaikan.
3. Manajemen krisis
Hal ini biasanya dilakukan bila perusahaan memasuki krisis, yaitu saat perusahaan mulai
kehabisan dana dan energi(reputasi, motivasi)
4. Kombinasi strategis
Manajemen selalu mengupayakan prinsip going concern yang antara lain tercermin dalam:
a) Biaya produksi yang efisien,
b) Kualitas produk atau jasa selalu ditingkatkan,
c) Pendapatan terus tumbuh,
d) Citra perusahaan dan merek harus dijaga,
e) Mutu SDM selalu ditingkatkan dan lebih produktif.
e. Perubahan Antisipasi, Reaktif, dan Krisis
Black & Gregersen (2003) membagi strategi perubahan dalam tiga kategori,yaitu :
1. Perubahan antisipatif, yaitu perubahan sebelum segala sesuatu terjadi yang biasa digunakan
oleh pemimpin pasar untuk mendikte dan menguasai pasar.
2. Perubahan reaktif adalah perubahan yang paling sering digunakan perusahaan sebagai reaksi
atas setiap kejadian dan merespons setiap hal yang baru terjadi.
3. Perubahan krisis, dimana sesuatu yang rutin manjedi kacau, tidak ada keteraturan dan kordinasi.
Perubahan dalam krisis membutuhkan biaya besar dan energi yang sangat besar.
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem adalah sekumpulan unsur (elemen/kegiatan/prosedur) yang saling terpadu dan bekerjasama
satu sama lain.
Manajemen menurut Mary Parker (Stoner & Freeman, 2000) adalah seni melaksanakan pekerjaan
melalui orang-orang (The art of getting things done through people). Meskipun banyak definisi
manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-
masing. Walaupun demikian, yang dimaksud manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan,
kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan, dan sistem informasi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan sekelompok unsur dalam
sebuah organisasi y ang saling terkait dalam usaha memecahkan suatu masalah dengan
memanfaatkan sumberdaya manajemen sehingga sampai pada sebuah pemberian informasi yang
mendukung pengambilan keputusan.
 James Alter (1992): Kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
 Bodnar & Hopwood (1993): Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
 Turban, McLean, dan Waterbe (1999): Sistem yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Intinya,
SIM mengelola data atau informasi masukan hingga menghasilkan informasi untuk
berbagai pihak.
 Gordon B. Davis: system manusia dan mesin yang menyediakan informasi untuk
mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
 George M. Scott: kumpulan interaksi dari system informasi yang menyediakan informasi
baik untuk kebutuhan manajerial maupun untuk kebutuhan operasional.
Secara umum, SIM adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
manajemen.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen
1. Menyediakan informasi yang dipergunakn untuk perencanaan , pengendalian,
pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
3. Menyediakan informasi yang akan digunakan dalam perhitungan harga pokok, rekrutmen
atau tujuan-tujuan manajerial lain.
Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
1. SIM membantu manajer secara terstruktur.
2. SIM dirancang untuk memberikan laporan operasional sehari-hari.
3. SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan.
4. SIM membutuhkan perencanaan yang matang.
Konsep-konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen
Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan memahami
konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.
Berikut adalah konsep-konsep pokok SIM.
 Konsep Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
 Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi
Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem
informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
 Konsep Sistem
Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk
memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
 Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi
manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
 Konsep Pengambilan Keputusan
Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi
juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
 Konsep Nilai Informasi
Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai
informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi
arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan,
misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang.
Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sitem informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan untuk
mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi yang didapat merupakan bahan
masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
Pengaruh Pengelolaan Sistem Informasi dalam organisasi
1. Cost of running (penekanan biaya, menaikkan profit).
2. Customer Service (kemudahan pelayanan, meningkatkan performa layanan).
3. Management process (tata tertib laksana pengelolaan informasi).
Peran Strategi Sistem Informasi Manajemen

SIM Merupakan Kumpulan dari Sistem Informasi


 Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi
dan transaksi keuangan.
 Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
 Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
 Sistem informasi personalia (personal information systems).
 Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
 Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
 Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
 Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
 Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
 Sistem informasi analisis software.
 Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi


Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas
informasi, yaitu:
1. Akurat
2. Tepat Waktu
3. Relevan
Jenis-jenis Sistem Informasi
1. Transaction Processing Systems (TPS)
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
4. Decision Support Systems (DSS)
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer‐Support Collaborative Work
Systems (CSCW)
7. Executive Support Systems (ESS)

KONSEP SISTEM PEMANTAUAN DAN PENILAIAN MANEJEMEN SERTA SISTEM


PENGAWASAN MANAJEMEN

1.SISTEM INFORMASI, PEMANTAUAN, PENILAIAN SERTA PENGAWASAN


MANAJEMEN
Ukuran keberhasilan sebuah sistem manajemen pengetahuan dapat ditentukan
berdasarkan: penghitungan ukuran finansial, Menyusun balance Scorecard (BSC), menilai aset
pengetahuan, mengukur kematangan upaya manajemen pengetahuan, atau Survei pendapat
karyawan tentang MP.
BSC merupakan pendekatan pengukuran kinerja organisasi yang menitikberatkan pada
keterkaitanm antara misi dan strategi organisasi dengan ukuran-ukuran tertentu ( hasil finansial,
pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan) . Dengan BSC,
memungkinkan organisasi untuk mengklarifikasi visi dan strategi dan menerjemahkannya ke
dalam tindakan. Selain itu mampu menyediakan umpan balik, pada kedua proses bisnis internal
dan eksternal, untuk terus meningkatkan kinerja strategis dan hasil. Ketika sepenuhnya
dikerahkan, BSC mampu mengubah perencanaan strategis dari sebuah kertas kerja menjadi pusat
penentu dari suatu organisasi.
Selain itu (tentunya) dapat dinilai dari ukuran Return On Investment (ROI), meskipun perlu
trik-trik tertentu untuk menghitung aset intelektual, antara lain dengan 4 metode yang lazim
diterapkan yaitu Direct intellectual capital method, Market capitalization method, Return on
assets method, Scorecard method.

DEFINISI MANAJEMEN.
GEORGE R. TERRY
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas yang terjadi dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM serta sumber-sumber
lain.
JAMES S STONER
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
ERNEST DALE
Management is Getting Things Done Through Other People.Management is Decision Making.
MARY PARKER FOLLET
Management adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.
ILMU MANAJEMEN:
Suatu kumpulan pengetahuan yang diistimatisasikan yang dikumpulkan dan diterima sehubungan
dengan pengertian tentang kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen
Unsur-unsur Manajemen ( H. FAYOL )
Sebagai fungsi-fungsinya :
v Planning(perencanaa)
v Organizing(pengorganisasian)
v Actuating()
v Controlling(pengawasan)
TUJUAN MANAJER
v Bekerja untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
v Mempunyai nilai sebagai pedoman untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen
Kalau prinsip dan teknik manajemen dapat dikembangkan, dibuktikan dan diterapkan, efisiensi
manajerial pasti akan menjadi lebih baik.
Kurangnya pengertian tentang ; Konsep, prinsip, teknik
Manajemen akan menyulitkan penganalisisan pekerjaan manajerial dan pelatihan para manajer.

Manajemen sebagai :
A. Ilmu (science), harus memiliki kerangka dasar keilmuan yang kokoh kuat:Badan pengetahuan
secara sistematis diciptakan melalui metode ilmiah : Mengobservasi kejadian, menjelaskan dan
memformulasi peristiwa, mengemukakan pernyataan berdasarkan penjelasan untuk meramalkan
apa yang akan terjadi dan membuktikan ramalan berdasarkan penelitian yang sistematis dan
terkendali.
B. Seni. Manajemen dipraktikan berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk mencapai
sesuatu hasil yang diinginkan.
C. Profesi. Mencakup keanggotaan dari mereka yang memiliki pengetahuan khusus, diakui dan
diatur oleh kode etik.

Anda mungkin juga menyukai