Anda di halaman 1dari 6

LEADERSHIP AND ENTREPREUNERSHIP

Deskripsi Mengenai Bab I Tentang Konsep Dasar Kepimpinan, Bab II Tentang Teori Kepimpinan, Dan
Bab III Tentang Model Dan Gaya Kepimpinan

Nama : Vinska Kiki Anggraeni


Kelas : Manajemen B ( 13691322028 )
Dosen : Prof. Dr. M. Paais, SE., MM

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS PATTIMURA
2022

BAB III
Model Dan Gaya Kepimpinan

Gaya atau sikap kepemimpinan secara umum adalah sebuah kualitas yang tersembunyi yang akan
mendapatkan sebuah kepercayaan, kerjasama serta kejujuran akan menentukan kualitas atau
lemahnya dalam mengembangkan organisasi yang dipimpinnya, yang dimaksud kualitas dalam hal
ini antara lain pembawaan, penampilan diri, kelakuan diri pada setiap waktu, komunikasi/bahasa
juga suatu sikap yang harus diperhatikan, suka menegur secara lisan jika diperlukan, kritik, makian
atau pengumpatan setiap anggota kelompok/unit harus dihindari, sikap suka menyindir/sindiran
tidak menghasilkan sesuatu yang baik, sedapat mungkin harus dapat menguasai diri sehingga jika
digambarkan akan muncul sebuah ikhtiar.

Para Ilmuan telah mengelompokkan tiga gaya kepimpinan sebagai berikut :

1. Gaya kepimpinan demokratis


Kepemimpinan Demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan
terarah.Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakan secara tertib dan bertanggung
jawab.Pembagian tugas yang disertai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang
jelas memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif. Dengan kata lain setiap
anggota mengetahui secara pasti sumbangan yang dapat diberikannya untuk mencapai
tujuan kelompok atau organisasinya. Selain itu dapat diketahui bagaimana
melaksanakannya secara efektif dan efisien.
2. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atau kelompok kecil
orang yang diantaranya mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa.Pemimpin
bertindak sebagai penguasa tunggal.Orang-orang yang dipimpin jumlahnya lebih banyak
merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah, kedudukan dan
tugas bawahan anak buah semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah dan
bahkan kehendak pimpinan.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas
Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang
dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan
kepentingan masing-masing baik secara perseorangan maupun berupa kelompok-
kelompok kecil.Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasehat, yang
dilakukan dengan member kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota
kelompok yang memerlukannya.

Penjelasannya sebagai berikut :

1. Gaya Kepimpinan atokratis


Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap kebijakan,
peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri.Kepemimpinan jenis ini memusatkan
kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia membatasi inisiatif dan daya pikir dari para
anggotanya. Pemimpin yang otoriter tidak akan memperhatikan kebutuhan dari
bawahannya dan cenderung berkomunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke
bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat kita temukan di akademi
kemiliteran dan kepolisian.

2. Gaya Kepimpinan birokratis


Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif
apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung
jawab rutin setiap hari. Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi
para anggota untuk melakukan inovasi karena semuanya sudah diatur dalam sebuah
tatanan prosedur yang harus dipatuhi oleh setiap lapisan.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota)
karena posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan
dipegang secara bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan
untuk dapat berpartisipasi dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana
persahabatan dan hubungan saling percaya antar pimpinan dan anggota.
4. Gaya kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin memberikan
kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara
mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh
siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada
umumnya menjadi rendah. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila
para anggota belum cukup matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan
memiliki motivasi tinggi terhadap pekerjaan.

Masing-masing gaya kepimpinan mempunyai kelebihan dan kekurangannya termasuk memiliki


tingkat efektifitas yang berbeda.

A. Tipologi Pemimpin
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe
kepemimpinan; di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Pemimpin tipe otoriter
yakni suatu  gaya  kepemimpinan  yang menitikberatkan kepada kesanggupan
untuk memaksakan keinginannya yang mampu mengumpulkan   pengikut   
untuk   kepentingan   pribadi   dan   golongannya   dengan kesediaan menerima
segala resiko apapun.
2. Pemimpin tipe paternalisitik
Yakni tipe atau gaya kepimpinan yang terlihat bahwa tipe ini bukan ideal karena
meskipun pemipin beritikad baik dalam interkasinya dengan para bawahannya,
itikad baik itu sering menjelma menjadi suatu bentuk pemasungan.
3. Pemimpin tipe laissez-faire
Pemimpin hanya akan memberi partisipasi yang sangat sedikit dalam hal seperti
ini. Bahkan dalam beberapa kasus, pemimpin tidak akan ikut terlibat dalam
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahannya, yang berarti
mereka secara bebas dapat memilih tugas mana yang hendak dilakukan.Bahkan
saat memberikan komentar sekalipun, pemimpin tidak pernah bermaksud untuk
mengatur atau menilai bawahannya. Hanya saja, disamping sikap yang seakan
tidak peduli dengan keadaan para bawahannya, pemimpin Laissez Faire cukup
menuntut agar setiap anggota selalu siap dan dapat memberi informasi ketika ia
memintanya.
4. Pemimpin Tipe demokratik
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan
terpenting. Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang
memiliki kemampuan, kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang
berbeda antarsatu dengan yang lainnya. Oleh karena itu setiap orang harus
dimanfaatkan dengan mengikutsertakannya dalam semua kegiatan organisasi.
Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisinya yang masing-masing memiliki
wewenang dan tanggung jawab bagi tercapaianya tujuan bersama.
5. Pemimpin Tipe Kharismatik
Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut oleh
karena karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan.Para pengikut cenderung
mengikuti pemimpin karismatik karena kagum dan secara emosional percaya
dan ingin berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik.
B. Pemimpin Formal dan Informal
1. Pemimpin formal memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
 Berstatus sebagai pemimpin formal atau resmi (disahkan dan diangkat)
selama masa jabatan tertentu, atas dasar legalitas formal oleh penunjukan
pihak yang berwenang, ada legitimitas.
 Sebelum pengangkatan , harus memenuhi beberapa persyaratan formal
terlebih dahulu.
 Diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas
kewajibannya.
 Bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat
dimutasikan.
 Bila melakukan kesalahan-kesalahan, akan dikenai sanksi dan hukuman.
2. Pemimpin informal memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
 Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
 Masyarakat menunjuk dirinya, dan mengakuinya sebagai pemimpin.
 Status kepemimpinannya berlangsung selama kelompok yang bersangkutan
masih mau mengakui dan menerima dirinya.
 Tidak dapat dimutasikan.
 Tidak pernah mencapai promosi.
 Tidak memiliki atasan.
C. Gaya Kepimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara, pola dan kemampuan tertentu yang digunakan
oleh seorang pemimpin dalam bersikap, berkomunikasi dan berinteraksi untuk
mempengaruhi, mengarahkan, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan
agar bisa melakukan suatu pekerjaan sehingga mencapai suatu tujuan. Setiap pemimpin
memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu pemimpin dengan pemimpin
yang lainnya, dan bukan suatu keharusan bahwa suatu gaya kepemimpinan lebih baik
atau lebih buruk dibanding gaya kepemimpinan lainnya.
Gaya kepemimpinan menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung, mengenai
keyakinan seorang pimpinan terhadap kemampuan bawahannya. Artinya gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin saat mencoba
untuk memengaruhi kinerja bawahannya.
Berikut definisi dan pengertian kepemimpinan menurut para ahli dari beberapa
sumber buku:
 Menurut Kartono (2008), gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan,
tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin
dalam berinteraksi dengan orang lain.
 Menurut Supardo (2006), gaya kepemimpinan adalah suatu cara dan proses
kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang-orang lain untuk
mencapai suatu misi, tugas atau suatu sasaran dan mengarahkan organisasi
dengan cara yang lebih masuk akal.
 Menurut Rivai (2014), gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang
digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi
tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang
pemimpin.
 Menurut Hasibuan (2013), gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin
untuk mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja
secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
 Menurut Thoha (2010), gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.

Menurut Hersey dan Blanchard yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah,
dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah Directing,
Coaching Supporting, Delegating.Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan,
serta sangat tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari
bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai ”situational leadership”. Situational
leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari orang
– orang yang dipimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai