Anda di halaman 1dari 6

BAB 13

KEPEMIMPINAN

A. PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPIANAN


Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja
sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Fungsi penting sebab bagaimanapun juga baikn
ya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam organisasi, belum
bearti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya. Untuk itu diperlukan ke
cakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang lain guna mencapai tujuan
tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut juga leadership. Kepemimpinan sangat me
nentukan keberhasilan atas manajemen dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan ad
ministrasi. Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan tercapainya tujuan atau tidakny
a suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus ingat pada empat faktor berikut :
1. Kepemimpinan, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan ora
ng lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2. Komunikasi, yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3. Instruksi, yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas bagaimana jala
n peleksanaanya dll.
4. Fasilitas, yaitu kemudahan yang menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di laksanakan.

B. TIPE KEPEMIMPINAN
Secara ilmiah orang membedakan tipe kepemipinan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership )
b. Kepemimpinan Non Pribadi ( Non Personal Leadership )
c. Kepemimpinan Otoriter
d. Kepemimpinan yang Demokratis
e. Kepemimpinan Paternalitis/Kebapakan
f. Kepemimpinan Laissez Faire ( Bebas apa maunya )
g. Kepemimpinan Militer

Untuk dapat melaksanakan tigasnya, seorang pemimpin harus memiliki dua aspek yaitu :
a. Aspek internal, yaitu pemimpan harus mengetahui keadaan organisasi, gerak dan tujuann
ya.
b. Aspek eksternal, yaitu pemimpin harus mengatahui perkembangan organisasi lainnya sert
a mengetahui perkembangan situasi masyarakat di luar oarganisasi.

C. SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin agar selalu dapat memberikan kepe
mimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
 Kelebihan rohaniah atau akhlak.
 Kelebihan jasmani.
 Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerkan Pramuka terutama suatu satuan karya pramuka sifat pemimpin itu secara singk
at disebut :
Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap, ketrampi
lan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan sistem among.

D. ASAS KEPEMIMPINAN
Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar Pancasila mak
a asas kepemimpinan terdiri dari :
 Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Inga ngarso sun tulodho.
 Ing madya mangun karso.
 Tut wuri handayani.
 Waspodo purbo waseso.
 Prasja.
 Setya.
 Ambeg paramo arta
 Hemat.
 Sifat terbuka.
 Pewarisan/ahli generasi.

E. TUGAS PEMIMPIN
Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
 Mengantarkan atau mengarahkan.
 Mengetuai.
 Mempelopori atau merintis.
 Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
 Memberi bimbingan.
 Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
 Menggerakkan.

F. TIPE-TIPE PEMIMPIN
1. Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah seorang pemimpin yang :
 Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
 Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
 Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
 Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
 Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya.
 Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandu
ng unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2. Tipe Militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis memiliki sifat-sifat:
 Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya.
 Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya.
 Senang kepada formalitas yang beriebih-lebihan.
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan.
 Sukar menerima kritikan dari bawahan
 Menggemari upacara-upacara untuk berbagai acara dan keadaan.
3. Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang patemalistis ialah seorang yang :
 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
 Bersikap terlalu melindungi.
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan da
n inisiatif.
 Jarang i-nemberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kr
easi dan fantasinya.
 Sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemi
mpin memiliki kharisma. yang diketahui ialah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai d
aya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahny
a sangat besar, Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemi
mpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi den
gan kekuatan gaib (supernatural powers).

5. Tipe Laissez Faire


Seorang pemimpin yang bertipe laissez faire adalah seorang yang bersifat :
a. Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif. dalam arti bahwa
para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan bisikan hati nurani
nya asal saja kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisasi tetap tercapai.
b. Bahwa pada umumnya organisasi akan berjaian lancar dengan sendirinya karena para angg
ota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi
tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang dicapai dan tugas apa yang harus ditunaikan oleh
masing-masing anggota.
c. Seorang pimpinan yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organis
asional.
d. Seorang pemimpin yang cenderung memilih peranan pasif dan membiarkan organisasi be
rjaian dengan sendirinya tanpa banyak mencampuri bagaimana organisasi berjalan.
Pemimpin yang bertipe ini sering dianggap sebagai seorang penumpin yang kurang memiliki
rasa tanggungjawab yang wajar terfiadap organisasi yang dipimpinnnya.

6. Tipe Demokratis
Untuk tipe pemimpin demokratis adalah yang bersifat:
 Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusi
a adalah mahluk yang termulia di dunia. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepenti
ngan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahan
nya.
 Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya.
 Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujua
n
 Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
 Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
 Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui per
an sertanya dalam proses pengambilan keputusan.

Kepemimpinan tipe ini adalah kepemimpinan yang ” Menerapkan empat gaya kepemimpinan
berdasarkan ukuran/persepsi tentang kemauan dan kemampuan orang yang dipimpin. Empat
gaya tersebut adalah:
 Instruksi, untuk bawahan yang tingkat kemauan, kemampuan, keyakinan dan pengeta
huannya rendah atau tidak ada sama sekali.
 Konsultasi, untuk bawahan yang kemampuannya rendah tetapi kemauannya tinggi. C
ara ini dengan mengarahkan, mendukung dan melakukan komunikasi dua arah.
 Partisipasi, untuk hawahan yang kemampuan. pendidikan, pengetahuan dan pengalam
annya tinggi tapi motivasi dan keyakinannya rendah. Model inj adalah penerapan gay
a kepemimpinan dengan mendukung dan saling tukar ide tanpa mengarahkan.
 Delegasi, untuk bawahan yang tingkat kematangannya tinggi, kemauan dan kemamp
uannya dapat diandalkan. Model ini tidak berarti pemimpin tidak bertanggungjawab,
tetapi mengajarkan kepada bawahan bagaimana caranya bertanggung jawab.

G. PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL


Selain tipe kepemimpinan juga terdapat jenis kepemimpinan. Jenis kepemimpinan ada dua m
acam, pemimpin formal (formal leaders) dan pemimpin informal (informal leaders):

1. Pemimpin formal : Orang yang secara resmi diangkat dalam jabatan kepemimpinan,
diatur dalam organisasi secara hierarki dan tergambar dalam suatu bagan yang tergan
tung dalam tiap-tiap kantor. Pemimpin ini sering dikenal dengan sebutan “kepala

2. Pemimpin informal : Seorang yang karena latar belakang pribadi yang kuat mewarna
i dirinya. memiliki kualitas subyektif atau obyektif yang memungkinkannya tampil d
alam kedudukan di luar struktur organisasi resmi namun ia dapat mempengaruhi kela
kuan dan tindakan suatu kelompok masyarakat, baik dalam arti positif maupun negati
f. Dalam Islam pemimpin informal adalah Ulama, Ustadz ,Kyai, atau tokoh masyarak
at.

Anda mungkin juga menyukai