PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derjadnya dibanding
makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir,
kemampuan untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan
itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian tipe dan gaya kepemimpianan?
2. Macam-macam tipe kepemimpinan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah.
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kepempimpinan pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja tipe dan gaya kepempimpinan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang
bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan
adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar
sasaran organisasi tercapai. Dalam pengertian lain gaya kepemimpinan adalah pola
prilaku dan strategi yang sering disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Terdapat beberapa gaya kepemimpinan atau sering juga disebut dengan tipe
kepemimpinan yaitu:
2. Tipe Paternalistis
Yaitu tipe kepemimpinan kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
2
bawahan untuk berinisiatif. Tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah
memberikan kesempatan kepada pengikut dan bawahan untuk mengembangkan
imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri. Selalu bersikap maha-tahu dan maha
benar.
3. Tipe Militeristis
Tipe ini bersifat kemiliteran, namun hanya gaya luaran saja yang mencontoh
militer. Tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe
kepemimpinan otoriter. Tipe kepemimpinan ini berbeda sekali dengan kepemimpinan
organisasi militer.
4. Tipe Otokratis
Kepemimpinan ini mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
dan harus dipenuhi. Pemimpin selalu mau berperan sebagai pemain tunggal. Pada a
one man show, dia sangat berambisi untuk merajai situasi. Setiap perintah dan
kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak
pernah diberi informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus
dilakukan. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi pemimpin sendiri.
Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak
memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua
pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan
pemimpin simbol, dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis sebab duduknya
sebagai direktur atau pemimpin ketua dewan, komandan, atau kepala biasanya
diperoleh melalui penyogokan, suapan atau sistem nepotisme.
6. Tipe Populistis
3
Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh kepada nilai-nilai masyarakat
tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-
hutang luar negeri (asing). Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan
(kembali) nasionalisme. Dan oleh Profesor S.N Einsentadt, populisme erat dikaitkan
dengan modernitas-tradisional.
8. Tipe Demokratis
a. Pemimpin otokratik yaitu prilaku atau sikap yang ditampilkan pemimpin ingin
menang sendiri dimana ia berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya
4
tergantung pada dirinya, di samping mempunyai sikap tertutup terhadap ide dari
luar, dan menganggap idenya yang dianggap akurat.
b. Pemimpin demokratis yaitu pemimpin yang mempunyai sikap/prilaku
keterbukaan dan berkeinginan memosisikan pekerjaan dari, oleh, dan untuk
bersama. Tipe ini bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok,
tujuan yang bermutu dapat dicapai oleh organisasi.
c. Kepemimpinan permisif, yaitu sikap pemimpin yang tidak mempunyai pendirian
kuat, dimana sikapnya serba membolehkan, serba mengiyakan, tidak ambil
pusing, tidak bersikap dalam makna sesungguhnya, dan cenderung apatis.
d. Kepemimpinan transformasional, yaitu setiap tindakan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu
atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang
bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya
kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Dalam pengertian lain
gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang sering disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
B. Saran
Adapun saran makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Semoga makalah ini bisa menjadi referensi bagi semua pihak.
2. Semoga makalah ini semoga dapat di manfaatkan dengan baik.
3. Semoga pembaca puas dengan sajian makalah ini.