Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu


kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan
peradapan manusia. Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan mulai
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Kepemimpinan merupakan salah
satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan
lingkungan. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik,
kehidupan social manusia pun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang
berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri,
kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan
masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan
dengan baik.
Seorang pemimpin juga harus bisa menjadi seorang public
speaking yang baik agar dapat menyampaikan sesuatu hal yang penting
dalam kepemimpinannya. Seseorang harus memahami kepribadiannya
sebelum menciptakan sebuah komunikasi. Komunikator yang baik yaitu
apabila ia berkomunikasi sesuai dengan motivasi dari dalam dirinya.
Sehingga untuk menjadi public speaking yang baik selain dibutuhkan
sebuah softskill juga dibutuhkan kepercayaan diri dengan cara selalu
1
berpikiran positif sehingga diharapkan apa yang akan disampaikan dapat
tersampaikan dengan baik kepada pendengar.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu leadership dan pengertian menurut para ahli ?


1.2.2 Bagaimana tipe dan gaya leadership ?
1.2.3 Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik ?
1.2.4 Apa pentingnya menjadi seorang leader ?
1.2.5 Apa tantangan kepemimpinan di era digital ?
1.2.6 Apa itu public speaking dan apa manfaatnya ?
1.2.7 Bagaimana teknik-teknik public speaking ?
1.2.8 Apa saja yang dapat menghambat saat public speaking ?
1.2.9 Bagaimana cara mengatasi hambatan saat public speaking ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui arti leadership dan pengertian menurut para ahli
1.3.2 Untuk mengetahui tipe dan gaya leadership
1.3.3 Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang baik
1.3.4 Untuk mengetahui pentingnya menjadi seorang leader
1.3.5 Untuk mengetahui tantangan kepemimpinan di era digital
1.3.6 Untuk mengetahui arti public speaking dan manfaatnya
1.3.7 Untuk mengetahui teknik-teknik public speaking
1.3.8 Untuk mengetahui apa saja hambatan saat public speaking
1.3.9 Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan saat public speaking

1.4 Manfaat

Karya ilmiah ini “Leadership Smart Leader Smart Manager 2021”


dibuat supaya kita mengerti betapa pentingnya jiwa kepemimpinan yang
perlu dimiliki oleh seseorang. Serta agar kita bisa mengerti besarnya
manfaat yang bisa kita dapat jika kita mempelajari dan menerapkan ilmu
kepemimpinan yang telah dipelajari. Manfaat lainnya adalah agar kita bisa
menjadi seorang pembicara atau public speaking yang baik terutama disaat
memimpin.
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Leadership dan pengertian menurut para ahli


Leadership adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader)
untuk mempengaruhi orang lain (yaitu orang yang di pimpin atau
pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku
sebagaimana di kehendaki oleh pemimpin tersebut. Secara etimologi,
kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin, dalam bahasa
Inggrisnya “leadership” yang berati kepemimpinan, dari kata
dasar “leader” berarti pemimpin dan akar katanya “to lead” yang
terkandung beberapa arti yang saling erat berhubungan yaitu bergerak
lebih awal, berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling
dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran-pendapat-orang lain,
membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya.
Setiap manusia pada dasarnya telah memiliki jiwa kepemimpinan
sejak mereka dilahirkan kedunia ini, karena tujuan utama manusia
diciptakan adalah untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Seperti yang
telah dijelaskan dalam hadis “Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan
ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya.”
(HR. BUKHARI DAN MUSLIM DARI ABDULLAH BIN UMAR). Jiwa
kepemimpinan itu dapat terlihat atau tidaknya tergantung bagaimana kita
mengolah dan mengembangkan kemampuan itu sendiri.Gaya
kepemimpinan setiap individu itupun berbeda-beda, hal tersebut
tergantung pada bagaimana kita tadi mengembangkan jiwa kepemimpinan
dan mendefinisikan kepemimpinan tersebut, karena tentunya setiap
individu memiliki definisi tersendiri tentang kepemimpinan. Sering orang
mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti daripada
manajemen.Memang demikianlah karena tanpa adanya seorang pemimpin
maka fungsi-fungsi dalam suatu manajemen tersebut tidak dapat berjalan
3
tanpa adanya seorang pemimpin yang mengatur, mengarahkan serta
menjalankan hal tersebut.
Seorang pemimpin harus mampu berkuasa atau memiliki
kekuasaan untuk memimpin kekuasaannya itu sendiri. Kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa
yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut
memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi
pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak
faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria
yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Pengertiannya menurut para ahli, untuk mempelajari mengenai


leadership, tentunya akan lebih baik bila kita memahami apa pengertian
leadership menurut para ahli.

Berikut adalah beberapa pengertian leadership menurut para ahli :

1. “The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest
things. He is the one that gets the people to do the greatest things.” –
Ronald Reagan. (“Pemimpin terhebat belum tentu dia yang
melakukan hal-hal terbesar. Dialah yang membuat orang melakukan
hal-hal terbesar. " - Ronald Reagan)
2.  “A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the
way.” – John C. Maxwell. (“Seorang pemimpin adalah orang yang
tahu jalannya, pergi ke jalannya, dan menunjukkan jalannya.”-John C.
Maxwell)
3. “Management is doing things right; leadership is doing the right
things.” – Peter Drucker. (“Manajemen melakukan hal-hal dengan
benar; kepemimpinan melakukan hal yang benar. "- Peter Drucker) 4
4. “Organisasi besar mungkin mempunyai pemimpin yang hebat dan
struktur yang buruk, tetapi saya belum pernah melihat sebuah
organisasi besar yang punya struktur yang hebat dan pemimpin
yang buruk”-George Barna.

B. Tipe dan gaya leadership


Tipe kepemimpinan terbagi atas :
1.    Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa,
sehingga mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan
dan kepatuhan pengikutnya  timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin
itu.  Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari
kekuatan Yang Maha Kuasa.
2.    Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain :
a.         Menganggap bawahannya belum dewasa.
b.         Bersikap terlalu melindungi.
c.         Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan.
d.        Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3.    Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut :
a.         Pemimipin organisasi sebagai miliknnya.
b.         Pemimpin bertindak sebagai dictator.
c.         Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4.    Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai sifat-sifat :
a.         Menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku.
b.         Lebih banyak menggunakan system perintah.
c.         Menghendaki keputusan mutlak dari bawahan.
d.        Formalitas yang berlebih-lebihan. 5

e.         Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan.


f.          Sifat komunikasi hanya sepihak.
5.    Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga
terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan
demokrasi menghadapi potensi sikap individu, mau mendengarkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik beratkan
pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure organisasi
dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan, pembuatan
rencana keputusan, disiplin.

C. Ciri-ciri kepemimpinan yang baik


Seorang pemimpin paling tidak harus memiliki 3 ciri, yaitu :
1.    Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-
gejala yang timbul dalam masyarakat sehari-hari.
2.    Kecakapan Berfikir Abstrak
Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas,
intelegensi yang tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa
dan mumutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga
bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3.    Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan
emosinya belum mantap dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang
yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus
mampu membuat suasana tenang dan senang.

D. Pentingnya menjadi seorang leader


Apapun organisasinya, formal atau informal, pasti mempunyai
tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai terlepas baik atau buruknya
organisasi itu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka organisasi
membutuhkan seseorang yang memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk
6
mengelola dan menggerakan sumber daya organisasi yang serba terbatas
yaitu 5-M : man (manusia), machine (mesin atau alat kerja), material
(bahan utama dam pendukung), method (metode atau sistem) dan money
(keuangan/biaya), dengan WAKTU yang terbatas tetapi mampu
menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan organisasi dimasa kini dan dimasa akan datang. Seseorang
itu namanya disebut PEMIMPIN. Jadi itulah alasannya mengapa
pemimpin harus ada disuatu organisasi. Jika tidak ada pemimpin maka
sudah dapat dipastikan akan sangat sulit mencapai visi atau tujuan
organisasi sesuai tenggat waktu yang ditetapkan.

Tidak adanya pemimpin, maka organisasi kesulitan memiliki


strategi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemimpin sebelum
menentukan strategi, terlebih dahulu melakukan analisis internal dan
eksternal organisasi. Pemimpin organisasi akan menentukan visi, misi dan
target organisasi berdasarkan data-data hasil analisis internal dan eksternal
organisasi. Pemimpin menjabarkan visi organisasi dengan cara
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengendalikan strategi
sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Jadi pemimpin diperlukan untuk
membuat strategi yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
organisasi.

E. Tantangan kepemimpinan di era digital


Dalam satu dekade terakhir, para pemimpin perusahaan
menghadapi eskalasi dua hal baru: meningkatkan jangkauan global
perusahaan karena mereka melakukan bisnis di luar batas-batas negara,
dan secepat mungkin melakukan inovasi berbasis teknologi informasi.
Akibatnya, pendekatan kepemimpinan tradisional tidak lagi dirasa efektif
untuk mengelola dan memimpin bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada kebutuhan untuk melampaui kepemimpinan tradisional dan
menggunakan gaya kepemimpinan baru.

Kepemimpinan berarti interaksi antara pemimpin dan pengikutnya


di mana pemimpin membimbing dan mengawasi pengikutnya untuk
melakukan pekerjaan. Jadi, kepemimpinan berarti memengaruhi orang-
orang untuk bekerja mencapai tujuan organisasi, kelompok, atau mungkin
juga tujuan pribadi pemimpin. Dengan perkembangan dan inovasi dalam
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti pengembangan e-
commerce dan internet, gaya kepemimpinan baru telah muncul yang
disebut e-leadership.
Huruf 'E' memang menjadi umum setelah ditemukannya surat
yang seliweran berjalan kian kemari melalui internet (e-mail). E-
mail adalah kata pertama yang menempatkan 'E' di depannya. Kemudian
ada e-business, e-commerce, e-book, e-seminar, e-government, e-
procurement, dan lain-lain. Dan, sekarang kepemimpinan mulai menjadi
bagian dari revolusi ini.
Istilah e-leadership atau kepemimpinan elektronik diperkenalkan
oleh Avolio, Kahai, dan Dodge melalui artikel ilmiah berjudul E-
leadership: Implications for Theory, Research, and Practice yang terbit di
jurnal ilmiah Leadership Quarterly tahun 2000. Menurut artikel yang
menjadi rujukan utama peneliti kepemimpinan di era digital itu, e-
leadership terjadi dalam konteks e-environment di mana pekerjaan
dilakukan melalui teknologi informasi terutama melalui internet.
Dalam konteks ini tidak hanya komunikasi tetapi pengumpulan dan
penyebaran informasi antara pengikut dan pemimpin juga terjadi melalui
media elektronik. Di sini para pemimpin disebut e-leader atau pemimpin
virtual. Pendekatan kepemimpinan yang digunakan oleh para pemimpin
virtual, disebut e-leadership.
Pemimpin virtual adalah pemimpin yang mengarahkan orang-
orang dari jarak jauh untuk melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan
organisasi. Mereka menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan
pekerjaan mereka, untuk menemukan model bisnis baru, untuk
berkomunikasi dengan pengikut mereka. Interaksi tatap muka tradisional
telah diganti dengan media elektronik. 8

E-leadership terutama ditemukan dalam e-business: bisnis yang


dilakukan melalui media elektronik terutama melalui internet. E-
leadership yang juga disebut kepemimpinan jarak jauh dan itu
menggantikan kepemimpinan tradisional karena kemajuan teknologi.
Beberapa perbedaan kepemimpinan dahulu dan sekarang :
PAST FUTURE
Bekerja 9-5 Waktu kerja fleksibel
Bekerja di kantor Bekerja dimana saja
Mengunakan peralatan kantor Menggunakan peralatan
pribadi/umum
Fokus kepada input Fokus kepada hasil
Karir ditetapkan perusahaan Menentukan karir sendiri
Kerja rutin Kerja custom
Informasi tertutup Informasi terbuka
Berbasis email Berbasis cloud/server
Fokus kepada pengetahuan Fokus kepada pembelajaran
adaptif
Belajar dari senior Belajar dari siapapun dan dari
manapun
Bos KOLONIAL vs Pemimpin MILENIAL
Komandan tertinggi, Mitra, Kawan satu Tim
Atasan.
Mengontrol Menginspirasi

Direktur Wirausaha dan Pelayan

Eksklusif Inklusif

Pembicara Pendengar

Manajer dan pengontrol Sesama pekerja dan pembelajar

Menganalisa, Menginspirasi, memfokuskan,


merencanakan, mendorong, mengakui
melaksanakan, mengontrol.
Merahasiakan informasi Berbagi informasi

Kantor Terpisah, rapat Terintegrasi di tempat kerja,


formal, akses terbatas rapat informal, akses tak dibatasi

9
 
Tantangan yang Dihadapi oleh E-Leader
Pemimpin virtual harus berkomunikasi dengan orang-orang melalui
media elektronik secara efektif. Padahal tanpa komunikasi tatap muka,
sangat sulit untuk memercayai seseorang. Jadi, membangun kepercayaan
dengan pengikut dalam komunikasi virtual adalah tantangan besar bagi
pemimpin karena komunikasi tatap muka tidak terjadi di antara mereka.
Juga sangat sulit bagi pemimpin untuk menginspirasi orang-orang,
memotivasi dan mengilhami mereka untuk melakukan pekerjaan dengan
baik dalam situasi virtual karena dia tidak dapat melihat reaksi dan
ekspresi mereka tentang arahan dan bimbingannya.
Kalaupun komunikasi virtual dapat dilakukan secara efektif,
pemimpin virtual masih harus berusaha keras mengarahkan dan
membimbing orang-orang dari jarak jauh. Hal ini yang menciptakan
tantangan besar bagi pemimpin untuk menciptakan budaya virtual
kolaboratif. Yaitu budaya yang membantunya didengar oleh semua
pengikut sehingga mereka dapat berkoordinasi dengan dia untuk mencapai
tujuan bersama. Membangun iklim sosial melalui TIK sehingga para
pengikutnya berkoordinasi satu sama lain dan bekerja dengan cara yang
10

lebih bertanggung jawab secara sosial dengan mengingat yang lain.


2 Modal Pemimpin Visioner : Manage By Head + Lead By Heart =
The Leader (Kelola Dengan Kepala + Pimpin Dengan Hati =
Pemimpin).

F. Public speaking dan manfaatnya

Public speaking terdiri dari dua kata yaitu : public dan speaking,
public artinya orang banyak, masyarakat umum, dan rakyat, sedangkan
speaking artinya berbicara. Jadi jika kita satukan public speaking
mengandung arti berbicara di muka umum atau masyarakat. Public
speaking juga diartikan sebagai “pembicaraan publik” atau berbicara di
depan orang banyak.

Istilah public speaking dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI), mungkin karena masih sulit dicarikan terjemahannya.  Istilah 
yang semakna dengan public speaking dalam KBBI adalah “pidato”. Yaitu
“pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada
orang banyak“. Public speaking adalah keterampilan yang dapat dilatih,
dipraktekan, dan dimanfatkan untuk memberi manfaat sesuai dengan
kebutuhan audience (pendengar) antara lain untuk menyampaikan
informasi, memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain,
mencapai saling pengertian dan kesepakatan, meraih promosi jabatan,
mengarahkan kerja para staf, meningkatkan penjualan produk atau
keuntungan bisnis dan membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Tujuan public speaking tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu
menyampaikan pesan atau ide kepada publik dengan metode yang sesuai
sehingga publik bisa memahami pesan atau ide, dan kemudian
memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut
seorang public speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang
tepat untuk menyampaikan pesannya. Penerapan public speaking disadari
11
dari atau tidak, kita seringkali melakukan public speaking dalam menjalani
kehidupan sehari-harim bahkan oleh mahasiswa sekalipun. Mengutarakan
pendapat di dalam rapat, bercerita kepada teman-teman di sekitar, dan
presentasi di depan kelas merupakan segelintir contoh dari penerapan
public speaking.
Adapun pengertian atau definisi public speaking menurut beberapa
para ahli yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Webster’s Third International Dictionary
 Public speaking adalah sebuah proses penyampaian pidato
dihadapan publik.
 Public speaking adalah sebuah seni dari ilmu komunikasi lisan
yang secara efektif yang melibatkan para audiens atau
pendengar.

2. David Zarefsky
Public speaking adalah suatu proses komunikasi yang
berkelanjutan yang dimana pesan dan lambang bersilkulasi berulang-
ulang secara terus menerus antara pembicara dan pendengarnya.
3. Gunasi
Public speaking itu merupakan komunikasi yang dilakukan secara
lisan, yaitu  tentang suatu hal atau topic yang disampaikan dihadapan
banyak orang dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
banyak orang
 Berdasarkan pengertian atau pendapat para ahli di atasa maka kita
dapat menyimpulkan bahwa pengertian publik speaking merupakan suatu
kegiatan berbicara dimuka umum atau orang banyak dengan tujuan-tujuan
tertentu. Baik untuk memotivasi, menghibur, mempengaruhi maupun
memberikan informasi, sehingga orang lain atau audeins bisa menangkap
apa yang kita bicarakan.

Manfaat public speaking


• Menyampaikan ide secara sistematis dan runtut. 12

• Mempengaruhi massa dan orang lain.


• Menyampaikan pendapat di berbagai forum dengan baik.
• Menambah rasa percaya diri.
• Menyampaikan sebuah presentasi, pidato, sambutan, dll.
• Menambah kewibawaan dan citra diri.
• Sarana pengembangan diri.

G. Teknik-teknik public speaking

Public speaking merupakan suatu kegiatan berbicara dimuka umum


yang tentunya untuk orang yang belum terbiasa sangat sulit dilakukannya.
Namun kelompok kami akan membahas bagaimana cara public speaking
atau teknik-teknik dasar dalam public speaking  yaitu sebagai berikut :

1. Teknik Ice Breaking (Pembukaan Yang Menarik)


Pembukaan adalah impresi pertama, artinya hal itu dapat
mempengaruhi pandangan audiens terhadap public speakers selama
presentasi. Sesingkat apapun waktu untuk melakukan presentasi,
pembukaan tetaplah harus penuh kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan
dengan sebuah ilustrasi atau cerita yang sedang marak, tetapi relevan
dengan topik pembicaraan. Saat menyampaikannya, tunjukkan wajah yang
bersahabat, ramah, dan dekat. Gunakan joke humor.
2. Teknik Vokal Penyampaian
Vocal yang baik didapatkan apabila seorang public speaking menguasai 3
hal berikut:
 Pernafasan yang baik, posisi untuk mengontrol pernafasan adalah
berdiri tegak agar memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-
paru. Untuk berbicara didepan public, diperlukan ruang suara yang
solid agar dapat menyampaikan kalimat yang panjang pada volume
suara yang benar.
 Volume Suara, keberhasilan dalam berbicara tidak selalu
13
ditentukan oleh kerasnya suara. Volume suara ketika berbicara
sehari-hari. Berbicara dengan volume keras hanya diperlukan pada
bagian-bagian tertentu saja. Selebihnya, berbicara keras terlalu
sering dapat menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens pun
bosan.
 Ekspresi Vocal, Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan
suara. Suara yang baik akan lebih berarti jika disetai dengan
ekpresi yang tepat. Ekspresi yang tepat terdiri dari tiga komponen
yaitu: a) Pitch, faktor tinggi rendahnya suara, b) Pace, faktor
kecepatan berbicara, c) Phrasing, faktor kecakapan memenggal
kalimat, dan disertai dengan jeda.

Selain teknik-teknik di atas ada beberapa teknik lain yang tentunya


harus dimiliki oleh seorang public speakers :
1. Membangun rapport dengan audiens, pada saat membangun rapport
berbagai identatias harus kita sampaikan dengan komprehensif
sehingga para audiens akan memperhatikan kita. Kita bisa
memulainya dengan membangun pengalaman positif yang pernah kita
alami, kemudian membangun harapan dan nilai audiens serta
memunculkan humor yang sehat sehingga para audiens tidak merasa
bosan dan akan merasa nyaman.
2. Menarik perhatian dan minat audiens, public speakers harus bisa
menghubungkan antara topik dengan audiens sehingga hal-hal yang
kita bicarakan bisa dipahami oleh audiens, sampaikan pentingnya
topik yang kita bicarakan, kejutkan audiens dengan hal-hal yang tak
teruga, bangkitkan keingintahuan audiens, ajukan pertanyaan serta
awali dengan kutipan.
3. Menyampaikan gagasan, pada saat menyampaikan gagasan public
speakers harus menyampaikan idenya dengan sangat antusias dengan
menyesuaikan bahasa dengan audiens, gunakan alat bantu yang sesuai,
14
selingi dengan humor, cerita, puisi, nyanyian dan lain-lain untuk
menyegarkan suasana. Dan public speakers harus mampu melibarkan
peserta untuk menjaga kefokusan para audiens.
4. Menyimpulkan dan menguatkan gagasan utama yang disampaikan,
public speakers harus bisa menyimpulkan dan menguatkan gagasan
utama dalam sesi akhir pembicaraan sehingga para peserta/audiens
mampu menyimpulkan dan memahami topik atau pembahasan yang
telah dibicarakan.

5. Mendayagunkan suara, dalam hal ini public speakers harus


menyampaikan ide dengan volume suara yang didengar oleh seluruh
audiens, pilih kata yang tepat, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang
sesuai, menggunakan suara lantang untuk semangat, komando dan
perintah. Suara lirih untuk hal yang penting, variasikan kecepatan
bicara untuk meningkatkan kepentingan pesan anda. Variasikan
dengan jeda yang sering, irama yang mantap, dan kalimat yang
pendek.
6. Gerakan tubuh, jangan diam atau terlihat kaku menggunakan gerakan
langkah kaki, gerakan tangan, untuk memperkuat arti, lakukan sedikit
gerak untuk audiens, cukup ekspresi wajah dan gerakan tangan. Jika
audiens banyak, perbanyak gerak, untuk menjelaskan konsep abstrak,
kurangi gerak dan bicaralah perlahan. Untuk topik ringan, perbanyak
gerak.
7. Melibatkan audiens, komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar
dapat saling memberi umpan balik (Feedback), menyerap informasi
hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal.

Hal-hal yang membuat audiens malas terlibat, ada beberapa hal


yang membuat audiens malas terlibat diantaranya : 15

1. Sedikit kontak pribadi, artinya tidk melakukan kontak mata, dan tidak
memanggil dengan nama peserta.
2. Membuat peserta pasif.
3. Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku
peserta.
4. Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya.

Teknik mengajukan pertanyaan, ada beberapa cara untuk


mengajukan pertanyaan kepada audiens yaitu sebagai berikut :
1. Ajukan pertanyaan dalam satu waktu
2. Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
3. Pertanyaan harus terfokus, dan tidak kabur
4. Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan
kepandaiannya
5. Ajukan peranyaan yang merangsan interaksi peserta
6. Perhatikan peserta yang diam
7. Tunggu jawaban beberapa saat

Teknik merespon jawaban peserta :


1. Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal
2. Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda
3. Puji jawaban yang benar
4. Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik

Menutup pembicaraan, pada saat menutup pembicaraan public


speakers harus pandai serta menutup akhir pertemuan dengan permohonan
maaf apabila mungkin selama pembicaraan berlangusng banyak kata-kata
yang tidak sesuai dengan aturan ataupun menyinggung perasaan para
16

audiens, akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema
yang dibahas, membuat pertanyaan dramatis, dan jika topic yang dibahas
berupa ajakan, maka berika semangat untuk melakukannya.

H. Hambatan public speaking

Ketika berbicara di depan umum tentunya banyak hambatan-


hambatan yang akan muncul, dalam makalah ini kelompok kami akan
mencoba membahas kendala-kendala atau hambatan-hambatan dalam
public speaking, adapun kendala-kendala yang akan muncul ketika public
speaking yaitu :

1. Melupakan Potensi diri


Setiap orang punya potensi. Prinsip inilah yang perlu disadari sejak
dini. Jadi, jangan pernah membatasi talenta yang ada dalam diri anda,
tegasnya. Anda juga harus menyadari kemempuan diri serta batasan
kemampuan yang ada pada pribadi anda. Dengan berbekal prinsip ini,
anda sangat mampu mengembangkan potensi dengan terus belajar dan
mengasah talenta.
2. Meredupnya Kepercayaan Diri
Kurangnya kepercayaan diri menghambat anda mengeluarkan
potensi dalam diri saat tampil di depan umum. Kunci sukses public
speaking salah satunya, memupuk kepercayaan diri anda. Pahamilah
bahwa tak perlu menjadi orang sempurna untuk mengaplikasikan
public speaking. Anda bisa tetap tampil dengan kemampuan yang
kecil, orang yang lancer berbicara di depan umum bukan karena mahir
sejak lahir.
Apapun apresiasi orang yang mendengarkan anda berbicara, hargai
saja. Maju terus dengan apa yang anda miliki. Tak perulu melakukan
apa yang orang lain inginkan. Namun anda tetap harus mendengarkan
suara atau kritik yang membangun, dan lakukan apa yang benar.
17
3. Tidak Menguasai Materi
Selain kesiapan mental, public speaker juga penting untuk selalu
siap dengan materi yang akan disampaikannya. Public speaker adalah
true messenger. Pengalaman, background personal, sosial, juga
pendidikan serta kapasitas talenta setiap orang berbeda. Faktor inilah
yang memengaruhi keterampilan seseorang saat berbicara dan tampil
di depan public. Meski begitu, semua faktor ini bukan menjadi
pembenaran jika ternyata anda belum sukses menjalani public
speaking. Dengan kemauan untuk belajar dan menambah wawasan,
kendala ketiga dalam public speaking bisa di atasi.

Dengan menguasai materi, pesan yang ingin disampaikan dapat


diterima dengan baik oleh audiens. Tak menguasai materi adalah
kondisi yang bisa terjadi saat anda sebagai penyampi pesan maupun
orang yang diminta pendapatnya atas suatu isu. Cara mengatasi
masalah tersebut adalah dengan memberikan materi atau jawaban yang
sistematis.
Untuk mendapatkan pointers yang tepat dan memilih kata yang
tepat, anda perlu memberikan jawaban yang sistematis. Jika tahu apa
yang harus di jawab, mulailah dari landasannya, kemudian ungkapkan
pengalaman, dan terakhir berikan opini anda. Jelasnya jika tidak
memahami materi, jujur saja apa adanya. Jangan menjawab apa yang
anda tidak ketahui. Maksudnya, katakan dengan cara yang santun dan
tepat kejujuran anda ini.
4. Tak Menguasai Khalayak
Cobalah untuk tetap rileks, sehingga anda bisa menikmati saat
bicara didepan umum dan tidak merasa terintimidasi. Focus pada apa
yang ada bukan pada apa yang hilang. Jika anda salah bicara atau
merasa tampil buruk, segera kembalikan focus pada apa yang ada,
bukan pada kesalahan yang baru saja anda lakukan.
Untuk menguasai khalayak, kekuatan ada di tangan anda sendiri.
Dan saat berbicara cobalah untuk mengesampingkan jabatan. Jabatan
18

atau status apapun yang melekat pada diri anda bisa menjadi beban
tersembunyi. Anda merasa harus sempurna bicara karena anda dalah
presenter ternama, misalanya. Tak apa salah, karena kesalahan
merupakan suatu hal yang normal dan wajar. Akui saja kesalahan
begitu anda melakukannya di depan umum seperti berkata “maaf,
ulangi dan lain-lain”.

I. Cara mengatasi hambatan saat public speaking

Selain hal-hal yang telah di jelaskan di atas berikut ini juga


merupakan cara mengatasi kendala-kendala dalam public speaking :
1. Cara Mengatasi Gugup Dalam Public Speaking
 Tarik napas / pelatihan pernapasan
Untuk jangka pendek saat anda ada di podium, tarik napas dalam-
dalam, dan lemaskan otot-otot, agar tubuh menjadi relaksasi.
 Jeda
Jika gugup muncul di tengah-tengah pembicaraan, maka jeda
(pause) sejenak, lambatkan bicara anda, tarik nafas, senyum, dan
tatap audiens yang paling akrab dengan anda.
 Kuasai materi
Pelajari setiap materi, pahami, dan kuasai dengan dalam topic
pembicaraan sebaik mungkin. Lakukan riset data jika perlu
sehingga anda merasa tidak ada yang terlewat seputar topic
pembicaraan. Jika anda menguasai sebuah topic, misalnya tentang
diri anda dan keluarga, maka anda akan lancer dalam public
speaking. Menguasai materi juga merupakan cara terbaik
membangun rasa percaya diri (andalah yang paling tahu dan
paling siap menyampikan topic pembicaraan, karena anda telah
19
banyak belajar, sedangkan hadirin tidak).
 Persiapan latihan
Selain mempelajari materi, persiapan juga dilakukan dengan cara
berlatih. Latihan akan menambah jam terbang, melancarkan
penyampaian. Luangkan waktu untuk latihan di depan cermin, di
depan teman anda, atau bahkan di depan kucing atau burung
peliharaan anda.
 Relaksasi tubuh
Sempatkan diri anda untuk melakukan relaksasi, misalnya di
toilet. Lakukan olah napas dan stretching (peregangan) otot
tangan, kaki, punggung dan bahu untuk mengurangi tensi dalam
tubuh anda.
 Relaksasi suara
Latih pengucapan vocal anda dengan mengucapkan vocal A-I-U-
E-O dengan bulat, cukup keras, mulut terbuka (sesuai dengan
huruf yang diucapkan).
 Tertawa
Beruntunglah anda jika ada hal lucu sebelum anda tampil.
Misalnya ada joke dari Mc maka tertawalah selepas mungkin.
Tertawa akan membunuh gugup sempatkan nonton stand up
comedy atau film lucu sebelum berangkat ke lokasi.
 Smile
Keep smile sebelum, saat , dan selama anda berbicara usahakan
full smile, kecuali ketika mengatakan hal sedih. Senyum bukan
saja merupakan kontak mata terbaik untuk menjalin hubungan
baik dengan hadirin tapi juga terapi hebat untuk membuat anda
rileks, nyaman, dan lepas.
 Know the room
Kenali tempat anda berbicara. Datangi lebih awal, pandang
seluruh ruangan dan akrabi ruangn tersebut sehingga anda merasa
berada di kamar sendiri.
20
 Ubah persepsi
Meski diantara hadirin banyak yang lebih ahli dari anda, ingatlah
bahwa mereka datang tanpa persiapan untuk berbicara. Andalah
yang paling siap, andalah yang semalam melakukkan perisapan
dan pendalaman materi. Jadi andalah yang paling pintar.
2. Mengatasi Rasa Takut Dan Tidak Percaya Diri
Perasaan khawatir atau takut adalah hal yang lumrah, yang
sebaiknya dihindari adalah rasa takut yang berlebihan. Jadi dalam
public speaking. Kita sebaiknya dapat mengendalikan rasa takut dan
justru menjadikan rasa takut tersebut sebagai daya dorong (energy
positif) yang diperlukan dalam persiapan bebicara dan saat tampil
berbicara nantinya.
Dengan melibatkan sedikit rasa khawatir atau rasa takut untuk
tetap tinggal di dalam diri kita, niscaya kualitas bicara kita akan
bertambah baik karena dengan demikian kita masih menyisakan ruang
bagi tekanan dari pihak luar kepada kita. Kekhwatiran itu bisa kita
manfaatkan sebetulnya menjadi alat control bagi diri kita. Control
sehubungan dengan apakah kita telah melakukan persiapan matang.
Kekhawatiran juga bernilai positif karena ia mampu berfungsi sebagai
penekan ego dan kesombongan diri.
Saat rasa takut menyergap, kita tidak perlu kemudian menjadi
takut berlebihan. Kita juga tidak perlu mengekspresikan rasa takut
tersebut kepada semua orang, apaliagi menceritakannya. Kita tidak
akan mendapatkan simpati dari siapapun atas ketakutan yang kita
alami. Bahkan ketakutan kita akan menjadi ketidaknyamanan bagi
orang lain yang mendengarkan dan memperhatikan kita saat tampil
sebagai pembicara.
Pada intinya solusi untuk mengatasi perasaan takut dan tidak
percaya diri ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu sebagai
berikut :
1)      Memilih dan menentukan topic yang akan disampaikan.
2)      Memperhatikan dan menganalisis audiens yang akan kita
hadapi. 21

3)      Mencari sumber-sumber dan literature yang berkaitan dengan


topic yang akan kita bahas.
4)      Membuat formulasi point-point yang akan kita bahas.
5)      Mendukung gagasan pada point-point yang kita deskripsikan.
6)      Mengorganisasikan material pidato.
7)      Memilih kata-kata kunci.
8)      Membuat introduksi, konklusi dan transisi pembicaraan anda
dengan tepat dan menarik.
9)      Melatih diri.
10)  Menyapaikan pidato dengan semaksimal mungkin yang kita
mampu.
BAB III

PENUTUP

1.5 Kesimpulan
Setiap manusia pada dasarnya telah memiliki jiwa kepemimpinan
sejak mereka dilahirkan kedunia ini, karena tujuan utama manusia
diciptakan adalah untuk menjadi pemimpin di muka bumi.
Jiwa kepemimpinan itu dapat terlihat atau tidaknya tergantung
bagaimana kita mengolah dan mengembangkan kemampuan itu sendiri.
Gaya kepemimpinan setiap individu itupun berbeda-beda, hal tersebut
tergantung pada bagaimana kita tadi mengembangkan jiwa kepemimpinan
dan mendefinisikan kepemimpinan tersebut, karena tentunya setiap
individu memiliki definisi tersendiri tentang kepemimpinan. Sering orang
mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti daripada manajemen.
Memang demikianlah karena tanpa adanya seorang pemimpin maka
fungsi-fungsi dalam suatu manajemen tersebut tidak dapat berjalan tanpa
adanya seorang pemimpin yang mengatur, mengarahkan serta menjalankan
hal tersebut.
Seorang pemimpin juga harus bisa menjadi seorang public speaking
yang baik agar dapat menyampaikan sesuatu hal yang penting dalam
kepemimpinannya. 22
1.6 Saran
Mengingat keterbatasan informasi pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki oleh penyusun makalah ini, maka untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih banyak lagi, disarankan kepada pembaca untuk
membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar pustaka
maupun membaca literatur-literatur lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

PPT Leadership dan Public Speaking Worksop Leadership Smart Leader Smart
Manager 2021

http://tejapendidikan.blogspot.com/2015/08/makalah-kepemimpinan-leadership-
oleh.html

https://www.papermakalah.com/2017/10/makalah-public-speaking.html

https://www.porosilmu.com/2017/10/pengertian-leadership-menurut-para-
ahli.html
https://www.johnson.co.id/mengapa-perlu-pemimpin/#:~:text=Jadi%20pemimpin
%20diperlukan%20untuk%20membuat,efisien%20dalam%20mencapai%20tujuan
%20organisasi.&text=Pemimpin%20akan%20menolong%20menentukan
%20peran,yang%20besar%20dalam%20pencapaian%20organisasi.
https://ppm-manajemen.ac.id/id_ID/blog/artikel-manajemen-
18/post/kepemimpinan-di-era-digital-e-leadership-1761

23

Anda mungkin juga menyukai