Disusun oleh :
KELAS 1D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. Ahmad Dahlan No.76, Mojoroto, Kec. Mojoroto,
Kota Kediri, Jawa Timur 64112
2021
Kata Pengantar
Ucapan puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
ridho dan bimbingan-Nya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya tulis ini saya susun secara rinci dan terdapat pada sumber-sumber yang
dapat dipercaya.
Karya tulis ini saya kembangkan sedemikian rupa agar pembaca bias
memahami maksud dari karya tulis ini. Saya sebagai pihak penyusun
mengucapkan terima kasih atas semua pembaca karya tulis ini. Karya tulis ini
dibuat agar dapat bermanfaat untuk banyak pihak.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun kata. Kritik dan saran
kesempurnaan karya tulis ini sangat saya harapkan dan saya terima dengan ikhlas.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..…………………………………………………………...i
Daftar Isi…………………………………………………………………..ii
Bab I PENDAHULUAN
Bab II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………….39
B. Saran………………………………………………………...39
Daftar Pustaka…………………………………………….…………......40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
macam genre film, bukan hanya film-film Hollywood, namun juga film
festival, arthouse, Bollywood, film animasi dan berbagai film yang berasal
dari seluruh dunia dengan berbagai bahasa. CJ CGV CINEMAS
memberikan pengalaman menonton melalui kemajuan teknologi yang
digunakan seperti : 3D, 4DX, Screen X, SphereX, Dolby Atmos, melalui
beberapa kelas auditorium: Regular Class, Velvet Class, Gold Class, Satin
Class, Sweetbox. Dengan kapasitas layar yang terus bertambah pesat, CJ
CGV CINEMAS memutarkan berbagai macam jenis film dari berbagai
Negara seperti India, Korea, Jepang, dan tentunya konten lokal dari dalam
negeri.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
1.4 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Visi
Visi CGV Blitz adalah “Menjadi pilihan utama untuk pengalaman film
yang tak terlupakan”.
Misi
Untuk dapat mencapai visi tersebut, misi CGV Blitz adalah
Pilihan utama : sebagai pilihan yang paling disukai atau diutamakan
untuk pengalaman hiburan yang dipilih oleh target pasar.
Pegalaman hiburan yang tak terlupakan : melalui kombinasi produk
dan layanan yang luar biasa.
5
Struktur Organisasi
Struktur organisasi CGV Blitz adalah sebagai berikut :
6
Executive Information System (EIS)
Executive Information System dirancang untuk menyediakan akses
yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-
faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
Executive Information System pada struktur organisasi CGV Blitz adalah :
Dewan Komisaris
7
system yang dapat membantu dalam business forecasting, inventory
management, dan human resources management.
Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya
digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan
pada sistem penunjang keputusan. Management Information System pada
struktur organisasi CGV Blitz adalah :
1. Direktur Keuangan
2. Direktur Pemasaran & Operasi
3. Direktur Pengembangan Usaha
4. Direktur Humas & Sumber Daya Manusia
Transaction Processing System (TPS)
CGV Blitz dalam melakukan transaksi telah mempunyai jaringan
komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi
pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh CGV
Blitz adalah Point of Sale (POS) System, dengan bantuan website, mobile
application maupun aplikasi yang digunakan saat pembelian langsung di
ticket box CGV Blitz. Transaksi dengan konsumen tersebut melibatkan
interaksi langsung dengan pelanggan dan database perusahaan secara
simultan. Transaction Processing System pada struktur organisasi CGV
Blitz adalah :
Divisi yang dibawahi oleh Direktur Keuangan antara lain :
Keuangan & Administrasi
Manajemen Resiko
Divisi yang dibawahi oleh Direktur Pemasaran & Operasi antara lain :
Strategi
Desain & Tata Ruang
Penjualan & Pemasaran
Operasi Bioskop
8
Divisi yang dibawahi oleh Direktur Pengembangan Usaha antara lain :
Pembangunan Lokasi Baru
Konstruksi & Pemeliharaan Prasarana
Sistem Informasi & Teknologi
Divisi yang dibawahi oleh Direktur Humas & Sumber Daya Manusia
antara lain
Publikasi & Humas
Sumber Daya Manusia
Seluruh tenaga kerja pada masing-masing divisi memiliki tanggung jawab
dan tugas sesuai dengan bagian divisinya. Setiap divisi memiliki tanggung
jawab untuk melaporkan hasil pekerjaanya kepada seorang Direktur divisi.
9
Fasilitas berbagai kelas auditorium
Velvet Class
Velvet class merupakan tipe bioskop first class yang telah hadir di
CGV Cinemas Pacific Place, CGV Cinemas Mall of Indonesia, CGV
Cinemas Central Park Jakarta, dan CGV Cinemas Paris Van Java
Bandung. Velvet Class dilengkapi layar yang lebar dan sound yang
maksimal, sofa bed mewah untuk 2 orang yang dilengkapi bantal pilihan
dan selimut yang lembut.
Pelayanan yang maksimal juga diberikan dengan menghadirkan
fitur service button, yaitu sebuah tombol yang ada di setiap sofa bed, yang
memungkinkan para penonton untuk memesan makanan dan minuman
tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Velvet Class pun didukung
dengan suasana lounge ekslusif yang berbeda dari biasanya dengan
menampilkan unsur retro yang hangat dan personal.
Gold Class atau Satin Class merupakan tipe bioskop VVIP yang
telah hadir di CGV Cinemas Grand Indonesia, CGV Cinemas Mall of
Indonesia, dan CGV Cinemas The Plaza Balikpapan. Tipe ini
memungkinkan penonton untuk mendapatkan pengalaman menonton film
yang lebih nyaman dengan kursi yang memiliki sandaran kaki dan
fasilitas service button yang memungkinkan pemesanan makanan dan
minuman dari dalam auditorium. Satin Class dilengkapi dengan
52 reclining seats, dan lounge ekslusif.
4DX
10
RealD 3D
SphereX
Sweet Box
11
Sweet Box
12
CGV E-Card Member
Fasilitas lainnya
1) Ticket box
Ticket Box merupakan loket untuk pembelian tiket CGVBlitz
secara offline dan dilayani oleh petugas yang berjaga.
Input dan storage : monitor touchscreen
Output : printer
13
2) Self Ticketing
Selft ticketing merupakan mesin pembelian tiket CGVBlitz
secara mandiri (tanpa ada petugas yang melayani). Self Ticketing Machine
adalah mesin untuk mencetak tiket nonton di bioskop CGV Blitz, dengan
mencetak tiket sendiri pelanggan tidak perlu berlama-lama antri di
pembelian tiket biasa, cukup klik film maka tiket akan keluar, tentunya ini
dengan pembelian tiket ataupun saldo di kartu member CGV.
Berikut ini langkah pemesanan tiket melalui CGV Blitz Mobile Apps (iOS
dan Android) :
1. Membuka CGV Blitz Mobile Apps pada iOS dan Android.
2. Halaman pertama akan menampilkan film-film yang sedang tayang
di CGV Blitz. Selain itu, pengguna juga dapat melihat film yang
akan tayang beserta dengan pilihan lokasi cinema CGV Blitz.
Setelah memilih film yang akan ditonton, pilih tombol “Buy
Ticket”.
3. Halaman selanjutnya akan menampilkan Trailer, Sinopsis,
dan Basic Information dari film tersebut. Pilih tombol “Buy
Ticket” untuk memilih lokasi cinema, jenis studio, jadwal, dan
tempat duduk.
4. Halaman ini akan menampilkan pilihan lokasi cinema, jenis studio,
dan jadwal film. Pilih salah satu untuk menuju ke halaman
selanjutnya.
14
5. Halaman selanjutnya merupakan halaman verifikasi yang
menampilkan lokasi cinema, jenis studio, dan jadwal film yang
telah dipilih. Untuk memilih tempat duduk, pilih tombol “Pick
Your Seat”.
6. Setelah memilih tempat duduk, harga yang harus dibayar akan
ditampilkan. Pilih tombol “Buy Ticket” untuk melakukan transaksi
pembayaran.
7. Untuk melakukan transaksi pembayaran tiket, pengguna harus
memiliki Web Profile dan CGV Blitz Member Card. Apabila
belum memiliki Web Profile, maka pengguna harus melakukan
Sign Up terlebih dahulu di website lalu diconnectkan dengan CGV
Blitz Member Card. Selanjutnya, pengguna melakukan login
dengan memasukkan email dan password untuk kemudian
melakukan transaksi pembayaran tiket dengan menggunakan CGV
Blitz Member Card. Kartu ini dapat digunakan sebagai alat
pembayaran tunai, kartu debit atau kredit, serta sebagai alat
pembayaran menggunakan saldo dan poin. Sebelumnya, pengguna
harus memiliki CGV Blitz Member Card yang telah diregistrasi
dan berisi saldo yang mencukupi. Setelah transaksi pembayaran
berhasil, tata cara pengambilan tiket akan dikirimkan melalui email
oleh pihak CGV Blitz.
15
1.2.4 Alasan CGV Cinemas Indonesia Menggunakan Teknologi Tersebut
Dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat di era globalisasi
dan jaman modern yang penuh dengan persaingan khususnya dalam segi
16
1.2.5 Keunggulan Dan Kelemahan Teknologi Yang Digunakan Dalam
Bisnis CGV Cinemas Indonesia.
Berikut adalah berbagai keunggulan dan kelemahan teknologi yang
digunakan dalam bisnis CGV Cinemas Indonesia :
1) Ticket box
Keunggulan :
8. Bisa mengakomodir para pembeli yang tidak bisa membeli tiket
secara online.
9. Transaksi pembelian yang mudah bagi orang awam karena bisa
diayar dengan uang cash atau tunai.
10. Hasil penjualan akan langsung masuk ke event creator atau
promotor.
11. Data penjualan yang didapat akan terekam secara real time dengan
rapi.
12. Laporan data pembeli yang terorganisir.
13. Keaslian tiket yang terjamin.
14. E-voucher dan tiket fisik yang seragam, baik dari penjualan offline
maupun online.
Kelemahan :
1. Ticket box harus dijaga atau dioperasikan oleh petugas.
2. Kemungkinan terjadinya antrian yang panjang.
3. Kemungkinan keterlambatan untuk segera memasuki ruang
auditorium karena konsumen harus mengantri untuk membeli tiket.
4. Kemungkinan tidak kebagian tiket karena faktor antrian.
17
2) Self Ticketing
Keunggulan :
1. Self ticketing tidak perlu dijaga oleh petugas karena menggunakan
teknologi berbasis sistem informasi yang modern.
2. Proses yang cepat dan mudah.
3. Konsumen tidak perlu khawatir akan antrian yang panjang.
4. Sistemnya tidak harus selalu diupdate.
Kelemahan :
1. Self ticketing tidak dapat melayani membelian secara tunai karena
sistemnya yang dirancang untuk pembelian tiket dengan
menggunakan saldo yang ada pada kartu member CGV.
2. Biasanya pembelian tiket secara online dapat dikenakan biaya lebih
untuk biaya pelayanan yang selanjutkan dicetak pada self ticketing.
3. Adanya resiko mesin self ticketing yang error atau rusak.
Kelemahan :
1. CGV Blitz Web Application tidak dapat melayani membelian
secara tunai.
2. Tiket yang sudah dibeli tidak dapat direfund atau dibatalkan.
3. Resiko Web Application error jika terlalu banyak yang mengakses.
18
4) CGV Blitz Mobile Apps (iOS dan Android)
Keunggulan :
1. Kemudahan pemesanan tiket dari jauh hari.
2. Bebas dari antrian yang panjang.
3. Bisa memesan tiket bioskop lebih awal sehingga tidak perlu takut
akan resiko tidak kebagian tiket.
4. Biasanya pembelian tiket secara online dapat dikenakan biaya lebih
untuk biaya pelayanan.
Kelemahan :
1. CGV Blitz Mobile Apps (iOS dan Android) tidak dapat melayani
membelian secara tunai.
2. Tiket yang sudah dibeli tidak dapat direfund atau dibatalkan.
3. CGV Blitz Mobile Apps (iOS dan Android) harus diunduh terlebih
dahulu dan sering diminta untuk update.
4. Biasanya pembelian tiket secara online dapat dikenakan biaya lebih
untuk biaya pelayanan.
– Information
Sistem informasi yang telah diterapkan di CGV Blitz menjamin
ketersediaan informasi jadwal film yang akurat dan selalu update bagi
seluruh customer. Penggunaan sistem informasi tersebut dapat
memberikan akses informasi kepada customer secara lebih cepat dan
mudah.
19
– Economy
Sistem informasi yang telah diterapkan di CGV Blitz akan
meningkatkan pemasukan dan keuntungan perusahaan, dikarenakan
seluruh customer dapat dengan mudah memesan tiket meskipun tidak
datang langsung ke tempat pemesanan tiket. Selain itu, perawatan database
sistem informasi yang murah dapat menurunkan cost yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
– Control (Security)
Sistem informasi yang telah diterapkan di CGV Blitz dilengkapi
dengan sistem keamanan yang sangat baik. Setiap member CGV Blitz
Card dilengkapi dengan nomor pin yang harus dimasukkan ketika
melakukan transaksi pembayaran tiket, sehingga aman dari akses luar yang
tidak diijinkan.
– Efficiency
Sistem informasi yang telah diterapkan di CGV Blitz
mempersingkat waktu pengolahan dan penghitungan data, serta
meminimalkan pemborosan sumber daya, peralatan, dan ruang.
– Service
Sistem informasi yang telah diterapkan di CGV Blitz mampu untuk
melayani seluruh customer dari berbagai tempat dalam setiap waktu,
sehingga customer tidak perlu mengantri di depan loket tiket. Sistem
informasi yang ada telah mampu untuk menampilkan informasi secara
akurat, proses pemesanan tiket yang cepat, dan mudah untuk digunakan
oleh seluruh customer.
20
Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan bagian dari DFD yang berfungsi
untuk memetakan
emetakan model lingkungan, yang direpresentasikan
epresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Berikut ini merupakan Diagram Konteks dari
ari Sistem Informasi CGV Blitz:
21
Data Flow Diagram (DFD) adalah model yang menggambarkan
suatu sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu
sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
Data Flow Diagram penjualan tiket pada CGV Blitz memiliki alur kerja
sebagai berikut :
22
Use Case
Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem secara ringkas mengenai siapa yang
menggunakan sistem dan apa saja yang dapat dilakukan olehnya.
Use case diagram menggunakan actor dan use case. Use case
adalah layanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem untuk
penggunanya, sedangkan actor adalah seorang pengguna sistem atau
sesuatu (perangkat atau sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Use
Case Diagram tidak menjelaskan secara
secara detail tentang penggunaan
usecase, namun hanya memberi gambaran singkat hubungan antara
usecase, aktor, dan sistem.
Berikut ini merupakan Use Case Diagram dari Sistem Informasi CGV
Blitz :
23
Functional Requirement dan Non-Functional Requirement
Functional Requirement (Kebutuhan Fungsional) adalah
tipe requirement yang berisi proses-proses yang harus dilakukan oleh
sistem, serta informasi-informasi yang harus ada di dalam sistem. Sistem
dapat melakukan proses-proses sebagai berikut:
Pengolahan data pegawai yang ada merupakan proses penginputan,
edit, dan menghapus data pegawai.
Pengolahan data film, proses yang dilakukan adalah proses
pengolahan menambah film, jam tayang, serta tanggal tayang yang
dimana dapat dilakukan dengan proses penginputan, serta
menampilkan data.
Pengolahan data pemesanan tiket, proses yang dapat dilakukan adalah
menampilkan data transaksi, menginputkan data transaksi, menyimpan
data transaksi, menghapus dan mencetak hasil transaksi.
24
Proses pembuatan laporan, proses yang dapat dilakukan adalah
menampilkan semua data pegawai, film, dan data transaksi.
Pada Sistem Informasi CGV Blitz, Functional Requirement dibedakan
menjadi 2 orientasi, yaitu :
1) Orientasi Proses
Sistem dapat menginput/mengupdate data Film
Sistem dapat menginput/mengupdate data Karyawan
Sistem dapat menginput/mengupdate data Member
Sistem dapat menginput/mengupdate data Transaksi penjualan
2) Orientasi Informasi
Sistem dapat menampilkan Laporan data Film melalui layar atau
cetakan kertas
Sistem dapat menampilkan Laporan data Karyawan melalui layar atau
cetakan kertas
Sistem dapat menampilkan Laporan data Member melalui layar atau
cetakan kertas
Sistem dapat menampilkan Laporan data Transaksi penjualan melalui
layar atau cetakan kertas
25
Printer digunakan untuk mencetak tiket dan laporan keuangan maupun
yang lain-lain
2) Security
Dilengkapi password untuk login untuk sistem aplikasinya maupun
databasenya
3) Informasi
Memberikan informasi kesalahan login baik password ataupun
username
Digunakan untuk melakukan pendaftaran anggota baru
26
ER Diagram (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model
yang menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
objek-objek
objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ER
Diagram digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar
data. Dalam penggambarannya, digunakan beberapa notasi dan simbol.
Berikut ini merupakan ER Diagram dari Sistem Informasi CGV Blitz :
27
Class Diagram mirip dengan ER Diagram pada perancangan
database, perbedaannya adalah pada ER Diagram tidak terdapat
operasi/method, tetapi hanya terdapat atribut.
Component Diagram
Component Diagram adalah diagram UML yang menampilkan
komponen di dalam sistem dan hubungan diantara mereka. Component
Diagram juga dapat diartikan sebagai berikut :
Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency)
diantaranya.
Komponen peranti lunak adalah modul yang berisi code, baik source
code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang
muncul pada compile time, link time, maupun run time.
Pada umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan
atau package, tapi dapat juga dari komponen komponen yang lebih
kecil.
28
Komponen juga dapat berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang
disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
Berikut ini merupakan Component Diagram dari Sistem Informasi CGV
Blitz :
Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah diagram yang digunakan untuk
memetakan software ke processing node, serta menunjukkan konfigurasi
elemen pemroses pada saat run time dan software yang berada di
dalamnya. Diagram ini merupakan salah satu diagram paling penting
dalam tingkat implementasi perangkat lunak dan kadang ditulis sebelum
code dibuat.
Berikut ini merupakan Deployment Diagram dari Sistem Informasi CGV
Blitz :
29
Tabel (Physical Data)
Basis data adalah himpunan kelompok data yang saling berkaitan
dan merupakan tempat yang digunakan untuk menampung dan
mengorganisasikan seluruh data yang ada di dalam sistem, sehingga dapat
dieksplorasi untuk menyusun informasi–informasi dalam berbagai bentuk.
Pembangunan sistem informasi sangat bertumpu pada kualitas basis data.
Basis data yang disusun dan dibentuk diharapkan memiliki sifat efektif dan
efisien dalam pengorganisasiannya, bebas redudansi, fleksibel, dan sistem
database yang dapat diakses secara bersamaan dalam lingkungan jaringan.
Suatu basis data terdiri dari beberapa file yang saling berkaitan antara satu
sama lain, yang dihubungkan dengan key field yang terdapat pada masing-
masing file di dalam basis data tersebut.
Berikut ini merupakan Tabel (Physical Data) dari Sistem Informasi CGV
Blitz :
30
Keterangan (dalam bentuk Tabel) untuk masing-masing entitas di atas
adalah sebagai berikut
31
32
Prototype Implementasi Sistem Informasi CGV Blitz
Setelah membuat masing-masing kelas dan meng-compile project
Sistem Informasi CGV Blitz dengan menggunakan IDE Blue J, berikut
merupakan diagram dari prototype implementasi
33
Halaman Contact Us
Home
34
pada halaman ini, customer dapat :
– Memilih jenis studio
– Memilih film
35
– Memilih jadwal tanggal film
36
pada halaman ini, customer dapat :
– Memilih jadwal jam film
37
Halaman Konfirmasi Pembayaran
38
BAB III
PENUTUP
1.5 Kesimpulan
1.6 Saran
Saran untuk sistem informasi yang telah diterapkan di CGV Blitz
adalah untuk selalu meningkatkan kemampuan menghadle error, sehingga
ketika digunakan oleh banyak customer dalam sekali waktu tidak
mengalami hang atau error. Namun nilai untuk keseluruhan, sistem
informasi yang ada sudah bagus, user friendly, dan mudah untuk
digunakan, sehingga orang awam yang pertama kali menggunakan sistem
informasi tersebut sudah paham cara penggunaannya.
39
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cgv.id/en/content/about_us
https://www.wartaekonomi.co.id/read271213/ternyata-begini-sejarah-berdirinya-
cgv-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/CJ_CGV
https://market.bisnis.com/read/20150810/192/461153/bioskop-blitz-megaplex-
berganti-nama-jadi-cgv-blitz
https://www.hallogsm.com/aplikasi-pesan-tiket-bioskop/
https://www.loket.com/blog/ticket-box-loket
40