Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat, sejalan


dengan perkembangan daya pikir manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas dengan teknologi yang telah ada,
kemudian melakukan penelitian-penelitian yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan
dan teknologi baru yaitu teknologi komputer. Dalam segala bidang kehidupan, terutama
di bidang usaha / industri / lembaga pemerintahan, teknologi komputer ini telah banyak
digunakan sebagai alat pendukung pekerjaan. Disamping itu, telah berkembang juga
teknologi yang berhubungan dengan komputer yaitu LCD Proyektor.

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk
menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu
dengan permukaan datar seperti tembok, dsb.

Dalam mempergunakannya, masih banyak yang belum tahu cara


menghubungkannya dengan komputer atau laptop. Saat ini sudah banyak digunakan
dalam dunia perkuliahan. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan dapat semakin
memudahkan dosen dalam memberikan materi dan para mahasiswa pun dapat lebih
mudah dalam menerima materi dari dosen bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :

1. Apa definisi dari LCD Proyektor ?

2. Bagaimana sejarah LCD Proyektor ?

3. Bagaimana teknologi dari LCD Proyektor ?

4. Bagaimana cara mengkoneksikan LCD Proyektor ke komputer ?

1
1.3 Tujuan Dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan praktik kerja lapangan (PKL) adalah untuk melatih kemampuan


serta kemandirian dan percaya diri peserta PKL.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :

1. Mengetahui definisi dari LCD Proyektor.

2. Mengetahui sejarah LCD Proyektor.

3. Mengetahui teknologi dari LCD Proyektor.

4. Mengetahui cara mengkoneksikan LCD Proyektor ke komputer

1.3.2 Manfaat

Dengan adanya praktik kerja industri (PRAKERIN), ilmu yang dipreroleh


dari sekolah dapat dirasakan manfaatnya dan dikembangkan dilapangan, dan
siswa maupun siswi juga dapat mendapatkan wawasan yang baik di sekolah
maupun di perusahaan.
Membantu pembaca untuk mengerti dan memahami sejarah dari LCD
Proyektor, jenis-jenis teknologi yang digunakan, cara mengkoneksikan ke
computer dan hal-hal lain yang menyangkut LCD Proyektor.

1.3.3 Lokasi, Waktu Dan Tempat Prakerin


Waktu dan tempat pelaksanaan PRAKERIN bertempatan di Jl.
Paseh,Gang Ibu Mursah No.183, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
46125. Dimulai pada tanggal :
18 Januari s/d 20 Maret 2021. Dengan jadwal satu minggu 6 hari kerja
yaitu hari Senin-Sabtu. Ada 3 shift yaitu dimulai dari pukul 07.30-10.00 untuk
shift pertama, pukul 10.00-12.00 untuk shift kedua dan pukul 12.00-14.00 WIB
untuk shift ketiga dengan memakai pakaian bebas asalkan sopan.

2
BAB I1

PROFIL DUNIA USAHA (DU) / DUNIA INDUSTRI (DI)

2.1 Sejarah Organisasi Perusahaan


Perusahaan ini berdiri pada tahun 2005. Dahulu All Computer adalah
sebuah rentalan komputer dan jasa pengetikan juga service, yang berlokasi di Jl.
Paseh Ibu Mursah No. 183. Pada tahun 2006-2009 All Computer ini pindah ke
Gunung Ceuri 02 dan beralih profesi yang tadinya dari rental komputer dan jasa
pengetikan menjadi service dan jual beli komputer. Lalu pada tahun 2010 All
Computer pindah lagi lokasi ke Gunung Ceuri 01 No. 90 yang dulunya adalah
Alif Computer.

2.2 Struktur Organisasi Dan Bidang Usaha

(KEPALA TOKO)

GANJAR SANI

(TEKNISI)

EGI MULYADI

Gambar 2.1 Struktur Perusahaan

3
2.3 Visi, Misi, dan Tujuan All Computer
2.3.1 Visi
Menjadikan setiap lulusan All Computer mampu menghasilkan keahliannya di
dunia kerja serta menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
2.3.2 Misi
1. Menciptakan lulusan All Computer yang terampil dan percaya diri agar
dapat menghasilkan ilmu yang diperoleh dan mampu bekerja sendiri
serta dapat bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha.
2. Menjadikan lulusan All Computer sehingga dapat mengabdi untuk
keluarga dan bangsanya serta berwatak jujur berjiwa dan memiliki budi
yang baik.
2.3.3 Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang terampil dan siap kerja di dunia usaha dan
dunia industri.
2. Menghasilkan lulusan yang siap mandiri.
2.4 Lokasi Dan Peta Organisasi Perusahaan

Gambar 2.2 Peta Lokasi Perusahaan

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi LCD Proyektor

LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.Sebelum muncul
LCD Proyektor, ada OHP yaitu perangkat alat bantu yang digunakan untuk media
presentasi dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Seiring
dengan perkembangan zaman, OHP berkembang menjadi LCD Proyektor sebagai
perangkat presentasi digital dengan kelebihan mampu menampilkan kualitas gambar
yang sangat baik dan bisa digunakan di berbagai media elektronik.

Saat ini LCD Proyektor semakin berkembang dengan berbagai teknologi yang
diselipkan didalamnya. Teknologi Image Engine diantaranya LCD, CRT, LDP dan
LCOS, dengan kualitas image yang terbaik LCD. Sedangkan resolusi/ketajaman image
diantaranya SVGA,XVGA,SXGA dan UXGA, dengan resolusi yang tinggi SVGA.
Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI Lumens, semakin besar ANSI Lumens
semakin baik. Untuk koneksi juga mempengaruhi kualitas gambar diantaranya koneksi
VGA, RGB,RCA,S-Video,DVI. Semakin lengkap jenis koneksi, semakin tinggi kualitas
image. Dari segi bentuk, bentuk LCD Proyektor juga semakin menarikefisien dan praktis.

3.2 Sejarah LCD Proyektor

Proyektor LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di
dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk memproduksi sebuah video
proyektor yang dalam idenya ia akan membuat sebuah proyektor LCD yang lebih cerah
dibandingkan dengan 3-CRT proyektor. Idenya adalah menggunakan elemen yang
disebut sebagai “cahaya katup” untuk mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini
akan memungkinkan penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal.
Setelah mencoba berbagai bahan, dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk
mengatur cahaya pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk
mendapatkan “addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia membuat

5
proyektor LCD pertama di dunia. Setelah membangun itu, dia melihat banyak masalah
yang harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang sangat terlihat.
Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang tinggi untuk
menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak paten di seluruh dunia ia memulai di
Projectavision Inc pada tahun 1988, perusahaan proyektor LCD pertama di dunia. Dia
melisensi teknologi untuk perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung. Teknologi dan
perusahaan ini memulai industri proyeksi digital. Pada tahun 1989 ia dianugerahi kontrak
Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa standar HDTV AS harus
menggunakan pengolahan digital dan proyeksi. Sebagai anggota National Association of
Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia bersama dengan Leon
Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia untuk pengukuran kecerahan,
kontras, dan resolusi proyektor elektronik. Awalnya LCD digunakan dengan sistem ada
pada overhead proyektor. Tapi, LCD sistem tidak memiliki sumber cahaya sendiri.

Dengan susah payah dan beribu kegagalan tanpa patah semangat akhirnya mereka
bisa sukses dan populer sampai sekarang ini. Mereka memulainya dengan teknologi yang
digunakan dalam beberapa ukuran dari belakang proyeksi konsol televisi, di manaLCD
ini menggunakan sistem proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan
kualitas gambar yang lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini
sebagai saingan utama dari proyektor LCD adalah LG 100 inch LCD TV. Pada tahun
2004 dan 2005, proyektor LCD telah kembali datang denga fitur yang lebih lengkap
karena penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah
meningkat hingga tingkat DLP. Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang
pembuatan LCD khususnya proyektor LCD hanya tersisa perusahaan gambar Jepang
yaitu Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat merk “3LCD”.
Untuk memasarkan teknologi proyektor “3LCD”, Epson mengatur perkongsian yang
disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005 dengan manufaktur proyektor lainnya memegang
lisensi dari teknologi 3LCD yang digunakan dalam model proyektor mereka.

3.3 Teknologi LCD Proyektor

1. Teknologi Image Engine

6
Salah satu yang dapat menjadi bahan pertimbangan pertama adalah teknologi
yang digunakan. Setiap proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari
teknologinya. Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau
disebut juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak dikenal saat
ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.

Light Engine adalah bagian yang memproyeksikan gambar. Dalam


memproyeksikan gambar, Light Engine mendapatkan bahan berupa sinyal analog dari
perangkat video decoder pada sebuah proyektor. Dan bagaimana sebuah proyektor
menampilkan gambarnya tersebut yaitu membagi proyektor dalam dua jenis yang
berbeda. Yang pertama adalah Rear Projector lalu yang kedua adalah Front Projector.
Jika Rear Projector, berarti proyektor berada di belakang gambar sedangkan pada Front
Projector sebaliknya yaitu proyektor berada di depan gambar.

Untuk Front Projector, mungkin sudah tidak asing lagi. Bentuknya sudah sangat
umum, lain halnya dengan Rear Projector yang berbentuk seperti TV. Rear Projector
sangat umum digunakan untuk di rumah. Selain karena bentuk fisiknya yang besar dan
berat, kemampuan proyektor ini dalam mengakomodasi banyaknya penyimak sangat
terbatas. Sebab proyektor dan layar telah di satukan dengan ukuran yang tidak mungkin
di-upgrade.

Beda halnya dengan Front Projector. Pada Front Projector, proyektor dan layar
tidak menyatu. Sehingga dapat diatur baik letak dan posisinya dengan lebih mudah.
Selain itu, dalam mengakomodasi ruang dan penyimak yang lebih banyak Front Projector
lebih leluasa. Tidak hanya layar yang dapat diperbesar, tapi juga proyektornya dapat
diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan.

Sistem yang dimiliki oleh Rear Projector dalam menampilkan gambar tidak
berbeda jauh dengan Front Projector. Keduanya memiliki komponen dasar yang sama,
yaitu Video Decode dan Light Engine. Namun dalam menampilkan gambarnya, Rear
Projector menggunakan satu lensa tambahan yang berfungsi memantulkan sekaligus
memperbesar gambar. Teknologi Video Decode antara satu proyektor dengan lainnya

7
hampir tidak memiliki perbedaan. Perbedaan yang signifikan memang banyak terjadi
pada Light Engine. Berikut ini adalah beberapa sistem Light Engine diantaranya :

a. CRT

Gambar 2.2 CRT

Proyektor yang menggunakan teknologi CRT berarti menggunakan tiga tabung


CRT sekaligus dalam Light Engine-nya. Ketiga tabung ini memancarkan tiga sinar yang
berbeda-beda, yaitu merah, hijau, dan biru. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna
dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan berat. Sehingga
dianggap kurang fleksibel untuk digunakan pada presentasi-presentasi dalam ruang yang
kecil.

b. DLP

Gambar 2.3 DLP

8
Digital Light Processing atau yang disingkat dengan DLP kali pertama
dikembangkan oleh Texas Instrument. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai
sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai
Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan
diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip yang
terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh
rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat.
Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada
DMD. Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.
Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya dapat
mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik.
Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada
beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan
colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness proyektor. Dari segi harga, proyektor
DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi.

c. LCD

Gambar 2.4 LCD

Jika DLP disebut juga dengan teknologi reflective karena menggunakan sistem
pantulan. Sedangkan LCD disebut juga teknologi transmisive, yakni meneruskan cahaya.
Sebab cahaya yang masuk pada LCD setelah melalui proses penyaringan menggunakan
cermin Dichroic akan diteruskan secara langsung ke layar proyektor. Cermin Dichroic

9
atau disebut juga Dichroic Mirror memisahkan warna menurut gelombangnya. Ada tiga
warna dasar yang dihasilkan oleh cermin tersebut yaitu merah, biru, dan hijau. Ketiga
warna ini dihasilkan dengan tiga cermin yang masing-masing menyaring warna berbeda.
Teknologi LCD sudah dianggap cukup stabil dan biaya panelnya pun cukup rendah,
sehingga memungkinkan menggunakan tiga panel LCD (RGB) sekaligus dalam satu
proyektor. Hal ini membuat gambar yang dihasilkan proyektor memiliki warna yang
cukup bagus. Begitu pula halnya dengan cahaya yang sudah sangat baik. Sayangnya,
sistem transmisive telah membuat timbulnya artefak pada gambar sehingga membuat
gambar seperti terkotak-kotak. Dan dikarenakan pada proyektor LCD polarisasi gambar
tidak terjadi 100%, maka contrast ratio LCD lebih rendah dari DLP. Di samping itu, daya
tahan LCD terhadap panas juga tidak mampu terlalu lama. Berbeda dengan DLP yang
dapat bertahan sangat lama.

d. LCOS

Gambar 2.5 LCOS

Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah
hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan
ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan
resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel.
Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul
pada LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan
gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih
baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai
brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.

2. Resolusi

10
Parameter lain yang juga perlu diperhatikan adalah resolusi. Semakin baik
resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga. Namun berkaitan
dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan resolusi yang tinggi. Ada baiknya
jika pemilihan resolusi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab biar bagaimanapun,
semakin tinggi resolusi sebuah proyektor, harga proyektor tersebut pun akan semakin
mahal.Biasanya, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti
SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.

a. SVGA
Yang dimaksud dengan SVGA adalah proyektor memiliki resolusi 800×600 pixel.
Resolusi ini sangat cocok untuk digunakan keperluan presentasi sederhana. Yang
dimaksud dengan presentasi sederhana adalah presentasi-presentasi yang tidak
menampakkan gambargambar yang kompleks hanya seputar teks, grafik, dan diagram
biasa saja.
b. XGA
Nilai resolusi pada proyektor XGA adalah 1024×768 pixel. Gambar yang
dihasilkan oleh proyektor XGA lebih jernih dibandingkan proyektor dengan resolusi
SVGA, sehingga penggunaannya dapat lebih luas. Projector XGA dapat digunakan untuk
melakukan presentasi yang lebih banyak menggunakan warna dibanding presentasi
dengan SVGA.
c. SXGA
Bila ada presentasi yang sangat kompleks, banyak menampilkan tidak hanya
grafik dan diagram saja, melainkan gambar-gambar desain seperti gambar teknik atau
iklan, maka sebaiknya presenter menggunakan proyektor dengan resolusi SXGA.
Proyektor dikatakan memiliki resolusi SXGA berarti proyektor tersebut memiliki
resolusi sebesar 1280×1024 pixel. Proyektor dengan resolusi tinggi ini juga cocok untuk
digunakan sebagai layar pada home entertainment Anda. Karena untuk menonton sebuah
film memang dibutuhkan resolusi yang tinggi. Lagipula harga sebuah TV projector lebih
murah dibandingkan TV biasa dengan ukuran yang sama. Oleh sebab itu, tidak ada
salahnya bila Anda menggunakan proyektor ini untuk di rumah sebagai pengganti TV.
d. UXGA

11
Proyektor dengan resolusi UXGA sampai saat ini masih sangat mahal dan jarang.
Proyektor beresolusi 1600×1200 pixel ini lebih cocok digunakan oleh para profesional
yang bergerak di bidang imaging untuk melakukan presentasi. Atau bagi Anda yang
memang memiliki dana berlebih untuk home entertaiment.
e. QXGA
Sampai saat ini, proyektor yang memiliki resolusi QXGA masih sangat jarang.
Salah satunya adalah proyektor yang diproduksi oleh JVC. Proyektor tersebut
menggunakan sistem LCOS dengan sebuah chip yang dinamakan D-ILA. Yang dimaksud
dengan resolusi QXGA adalah proyektor beresolusi 2048×1536 pixel. Hampir tujuh kali
lebih besar dari SVGA.

3. Koneksi Image

Aspek lain yang tidak boleh luput adalah koneksi pada proyektor yang Anda beli
Ketersediaan koneksi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Agar apa yang akan Anda
lakukan dengan proyektor tersebut tercapai. Koneksi ini juga dapat mempengaruhi
kualitas gambar yang Anda lihat. Berikut adalah koneksi yang dapat Anda periksa:

a. VGA

Koneksi video yang akan menghubungkan proyektor dengan komputer, baik PC


maupun notebook. Koneksi ini sangat wajib tersedia pada proyektor yang memang
digunakan untuk presentasi melalui komputer.

b. RGB Cable

Bentuknya menyerupai BNC, namun warna masing-masing jack adalah RGB dan
putih. Koneksi RGB biasanya untuk dikoneksikan ke komputer yang idak menggunakan
koneksi VGA. RGB kabel ada tiga macam. Yang pertama RGBHV yang memiliki lima
jack, yaitu merah, hijau, biru, horizontal, dan vertikal.

c. RGBH/V

RGBH/V dengan 4 jack, sinyal horizontalnya digabungkan dengan vertikal. Dan


yang terakhir adalah 3 jack, RGB Sync on Green yang artinya sinyal sinkronusnya tidak

12
terpisah secara horizontal/vertical melainkan digabungkan dan dibawa oleh jack yang
hijau.

d. RCA

Kabel RCA adalah kabel yang sudah sangat umum digunakan hampir pada semua
perangkat home entertainment di rumah. Mulai dari CD/DVD player, VCR, camcorder,
juga televisi. RCA ada tiga warna yang umumnya adalah merah, putih, dan kuning.
Merah dan putih untuk audio dan kuning untuk video.

e. BNC

Antara BNC dengan RCA hanya berbeda secara fisik, keduanya memiliki fungsi
yang sama yaitu membawa sinyal audio dan video dengan tiga macam sekaligus. BNC
memiliki bentuk yang lebih aman. Bila Anda membeli proyektor dengan BNC, tetapi di
rumah masih banyak yang menggunakan RCA, maka Anda dapat mencoloknya terlebih
dahulu ke sebuah adapter.

f. S-Video atau Y/C

Jika pada RCA atau BNC sinyal video hanya ditransmisikan dengan stau koneksi
saja, maka dengan S-Video akan terbagi dua, yaitu luminance dan chrominance. Sinyal
yang dihantarkan pun jadi lebih baik ketimbang RCA atau BNC. Biasanya koneksi ini
ada pada produk-produk kelas atas.

g. Component

Koneksi ini selangkah lebih maju lagi dari S-Video.Karena dibandingkan hanya
dua, Component membagi sinyal Video menjadi tiga yaitu Y, Cr, Cb atau Y, Pb, Pr.
Namun untuk pemakai komputer, mungkin agak membingungkan sebab masing-masing
kabel akan ditandai dengan warna-warna RGB (Merah, Hijau, Biru). Meskipun demikian,
bila pada komputer bentuk jack-nya seperti BNC, sebaliknya Component bentuk jack-nya
seperti RCA. Component biasanya tersedia pada DVD player High End atau pada tuner
HDTV.

13
h. DVI

Koneksi ini belum banyak tersedia di pasaran mengingat DVI belum memiliki
standar yang umum. Sehingga setiap produsen memiliki standarnya sendiri-sendiri.

3.4 Cara Koneksi LCD ke Komputer

LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu :

1. Kabel data
Digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua
jenis kabel data yang sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB (Universal
Serial Bus) atau Parallel.
2. Wireless
Tanpa menggunakan kabel, LCD Proyektor bisa disambungkan dengan berbagai
koneksi wireless, misalnya, Wifi, Bluetooth.
3. Power Supply
Menghubungkan LCD Proyektor dengan sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan
kabel penghubung tegangan ke LCD Proyektor.
Petunjuk Pengoperasian secara umum :
Hubungkan proyektor dengan listrik mengunakan kabel power, apabila lampu indikator
power menyala orange, berarti proyektor siap dipakai.
Buka tutup lensa.
Tekan tombol power sekitar 2 detik (di panel proyektor atau remote), tunggu
sampai indikator berwarna hijau dan display tampil penuh selama 10 – 30 detik.
Nyalakan semua peralatan yang menjadi input (CPU, Notebook, video player dll).
Tekan source (input) untuk memilih input yang akan didisplaykan atau automatic source
dalam kondisi “On”, silahkan menunggu 5 – 10 detik untuk pencarian inputterdekat.
Port LCD dihubungkan ke PC atau notebook melalui kabel USB , begitu juga kabel
VGA dan kabel audio.
LCD Proyektor dapat dihubungkan dengan monitor komputer melalui VGA kabel
Port Video dan audio dalam LCD dapat dihubungkan vga adapter kabel dan kabel audio
ke komputer.

14
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoneksikan LCD ke komputer :
 Jangan membuka chasing proyektor, karena didalamnya ada komponen yang
tidak boleh diservice selain service center resmi.
 Sebelum menggunakan proyektor sebaiknya membaca buku petunjuk
penggunaan terlebih dahulu.
 Jangan melihat secara langsung lensa proyektor saat kondisi hidup, karena akan
membahayakan bagi mata.
 Jangan menganalisis dan menyimpulkan serta melakukan perbaikan sendiri.
 Selalu membuka penutup lensa saat proyektor dalam kondisi hidup.
 Sebaiknya menggunakan stabilizer atau UPS untuk menghindari kerusakan.
 Jangan menggunakan lampu yang sudah lewat umur pakainya, karena akan
meng akibatkan ledakan dan kerusakan bagian lain.
 Jangan pernah melepas lampu dan semua komponen yang ada saat listrik masih
terhubung dengan proyektor.
 Jangan meletakkan proyektor di tempat yang tidak stabil, karena akan jatuh atau
rusak.
 Jangan menutup lubang ventilasi dengan peralatan yang akan menghalangi
proses pendinginan.
 Jangan menggunakan pengatur keystone bagian depan lebih dari 10 derajat dan
bagian belakang lebih dari 15 derajat.
 Jangan meletakkan proyektor dalam posisi vertikal (berdiri).
 Jangan meletakkan peralatan lain diatas proyektor.
 Jangan menutup lensa dengan bahan yang mudah terbakar saat proyektor hidup.
 Jangan meletakkan cairan didekat proyektor maupun listrik.
 Gunakan celling mount/bracket untuk instalasi diatas plafon.

15
BAB V
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan LCD Proyektor dapat disimpulkan bahwa LCD
Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.Setiap
proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya.
Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau
disebut juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak
dikenal saat ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.
Disamping itu, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan
seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.LCD Proyektor dapat bekerja dengan
dilengkapi peralatan tambahan yaitu kabel data, wireless danpower supply.
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis adalah kembangkan pengetahuan
tentang teknologi yang saat ini terus berkembang, agar tidak tertinggal dengan
informasi-informasi terbaru yang sangat diperlukan untuk menambah wawasan.
Kemudian bagi pembaca yang memiliki saran atau kritiknya dalam meningkatkan
kualitas dari makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

T Brother OF Satriahttps://wildaneriono.wordpress.com › 2011/11/23 › ma..

17
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Biodata penulis

Nama : IHSAN NUGRAHA

NIS : 1617.07.010

Tempat Tanggal Lahir : 16 september 09 2002

Jenis Kelamin : laki - laki

Alamat : Kp Sambong Pari Kel.Sambong Pari Kec.Mangkubumi


Kota Tasikmalaya

Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

Sekolah : SMK Plus Nurul ‘Arif Salam

Alamat Sekolah : Jl. Perintis kemerdekaan No. 65, Tugujaya Kec.


Cihideung Kota Tasikmalaya , Prov. Jawa Barat
46126

Alamat Prakerin : JL.Paseh Ibu Mursah No.183,Kota Tasikmalaya,

Jawa Barat 46124

Nama Ayah : Yayat Ruhiyat

Nama Ibu : Enung Nurjanah

Motto :

18

Anda mungkin juga menyukai