Dibuat Oleh:
RAUDHATUL JANNAH
NIS : 121866
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmatnya penulis dapat
meyelesaikan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) hingga tersusunnya laporan ini
dengan batas waktu yang telah diberikan.
Adapun
menyelesaikan
Banjarbaru
laporan
ini
pendidikan
sebagai
bahan
dibuat
di
untuk
Sekolah
acuan
melengkapi
Menengah
pembrian
persyaratan
Kejuruan
nilai.
dalam
Sandhy
Laporan
ini
Putra
disusun
berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dari kegiatan Pendidikan Sistem Ganda
( PSG ) di PT. TELKOM Banjarmasin STO 1 Centrum selama kurang lebih 3 bulan
dari tanggal 1 juli 2012 sampai dengan tanggal 30 september 2014. Dalam
kesempatan kali ini juga penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis
mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan PSG.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual kepada
penulis.
3. Bapak Khairullah selaku Manager STO 1 Centrum.
4. Bapak Sawiyo selaku koordinator pembimbing.
5. Bapak Hadi suhardi selaku koordinator pembimbing.
6. Bapak Abdul Karim yang selaku Kepala SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
7. Bapak Husnul Ridho selaku ketua pelaksana pendidikan Sistem Ganda.
8. Bapak Jarminto selaku kepala kurikulum SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
9. Staf pengajar SMK Telkom Sandhy puta banjarbaru yang telah memberikan bekal
untuk melaksanakan PSG berupa ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi
penulis serta telah menbimbing penulis selama proses PSG.
secar
motivasi
Banjarmasin ,
September 2014
Penulis
perusahaannya.
Namun
tudak
hanya
itu
saja
yang
diperlukan
PSG
didasari
pada
perjanjian
kerjasama
antara
PT.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Dapat membantu siswa untuk lebih memahami cara terminasi ODC hingga ODP.
Sebagai Evaluasi Belajar Tahap Akhir yang merupakan salah satu persyaratan
kelulusan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
b.
Sebagai Evaluasi dari hasil kerja Pendidikan Sistem Ganda yang telah
dilaksanakan.
c.
Sebagai
Pelengkap
persyaratan
uji
koimpetensi
dan
nilai
PSG
SMK
e.
Sebagai bahan pertimbangan antara ilmu yang dipelajari disekolah dengan ilmu
yang dipelajari pada saat Pendidikan Sistem Ganda.
C. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini, penulis hanya dapat membahas tentang
fiber optic, sistem kerja FTTH ( Fiber To The Home ) menggunakan teknologi
GPON. Secara umum isi laporan PSG dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir. Sistematika laporan pada bagian awal dan akir
biasanya sama. Laporan Prakerin yang digaris kan dalam laporan ini adalah.
d. Bab IV Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari meteri dan saran-saran yang ditujukan
bagi pihak sekolah, dan bagi pihak PT.Telekomunikasi,Tbk. Serta masalah yang
dihadapi dan pemecahan masalahnya.
3. Bagian Akir, berisi :
Pada bagian akir ini akan ada lampiran lampiran seperti journal penulis selama
melaksanakan PSG, daftar hadir penulis selama melaksanakan PSG, survey
kepuasan pelanggan dan yang terakir adalah lembar konsultasi selama
pembuatan laporan.
D. Metode
Metode-metode digunakan dalam pengumpulan data pada penyusunan
laporan adalah sebagai :
1. Metode Praktikum
Yaitu data yang didapatkan langsung ketika penulis melaksanakan
praktikum di lapangan/ruangan.
2. Metode Observasi
Yaitu data didapatkan langsung pada saat penulis melakukan pengamatan dan
pendataan terhadap objek yang kita pilih untuk diamati.
3. Metode Wawancara
Yaitu penulis memperoleh data yang dengan cara melakukan tanya jawab
kepada narasumber/pihak yang terkait dibidangnya.
4. Metode Kepustakaan
Yaitu data didapatkan oleh penulis dengan cara mengumpulkan bukubuku
terkait dalam penyusunan laporan yang ada diperpustakaan sebagai bahan
pembuatan laporan.
5. Metode Industri
Yaitu penulis mengambil kesimpulan selama melaksanakan Pendidikan Sistem
Ganda yang dikumpulkan dari praktek dilapangan maupun teori yang didapatkan
dari pembimbing lapangan.
LANDASAN TEORI
Pada bab kedua ini, akan diberikan pembahasan tentang teori-teori
yang berhubungan gengan GPON ( Gigabit Passive Optical Network ) FTTx
dan Fiber Optic. Hal- hal yang dijelaskan yaitu:
A. GPON
GPON adalah salah satu teknologi akses dengan menggunakan fiber optic
sebagai media transport ke pelanggan. Teknologi GPON ini sudah dirilis oleh ITUT (International Telecomunication Union - Terminals for Telemanic Service ) dan
GPON
juga
bisa
mengakomodasikan legalicy
system yang
sudah
PON care shell. Blok ini terdiri dari 2 bagian yaitu ODN
interface
c.
interface
Po = daya keluaran
Penguatan = A = 10 log ( po/pi) dB (1.1)
Redaman = a = 10 log (pi/po) dB
4.
untuk
kemudian
sinyal
tersebut
dimultiplex
agar
didistribusikan
kebutuhan
besar
dengan
kecepatan tinggi meningkat. Hal ini juga didorong oleh operator yang berusaha
memberikan layanan baru untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Operator
maupun vendor telekomunikasi saat ini sedang giat-giatnya menjual produk
maupun
layanan
seperti
IPTV
atau Internet
Antena
Television,
Protocol
video
demandyang
C. FO (Fiber Optik)
Komunikasi data telah berkembang dengan pesat dewasa ini. Hal ini
sesuai dengan kemajuan teknologi dalam bidangtelekomunikasi dunia yang
sedang majudengan pesat serta pengaruh era globalisasi dan arus informasi
yang sangatdiperlukan masyarakat modern, kemajuan perekonomian serta
majunya teknologi telekomunikasi merupakan titik tolak dan potensi besar untuk
dapat meningkatkan dan mewujudkan berbaqgai jenis pelayanan komunikasi
yang lebih canggih untuk komunikasi suara, gambar, dan data.
Akhit-akhir ini permintaan masyarakat modern akan kebutuhan
komunikasi data sangat pesat. Untuk mengirimkan data dalam jumlah besar dan
memerlukan keakuratan dan juga yang mampu menjaga kerahasiaan data
tersebut. Keunggulan Fiber Optic sebagai media transmisi terutama mampu
meningkatkan pelayanan sistem komunikasi data, seperti peningkatan jumlah
kanal yang tersedia, kemampuan mengirimkan data dengan kecepatan Gbps,
terjaminnya kerahasiaan data yang dikirimkan, sehingga pembicaraan tidak
dapat disadap, tidak terganggu oleh gelombang elektromagnetik, petir dan
cuaca.
Dalam sistem komunikasi data fiber optik digunakan modem 16
Chanel Data Multiplexer ZAT-16 yang merupakan modem khusus yang dianggap
sesuai. Interface RS-232-C
komputer dengan berbagai piranti lainnya, sistem ini mampu juga menggunakan
kedua jenis protokol yaituasyncronous protocol dan syncronous protocol untuk
menghasilkan transmisi kecepatan tinggi.
Jenis fiber optic yang digunakan adalah fiber optic multi-mode graded
indeks. Cahaya yang digunakan pada gelombang optik adalah LED (light Emiting
Diode). Pemilihannya disesuaikan dengan kepentingan sistem yang dirancang
agar dapat menghasilkan sistem yang lebih efektif dan optimal. Ditinjau dari nilai
ekonomi dan teknologinya. Sistem ini mampu menberikan transmisi data dengan
jauh luntasan sejauh 16 km jika menggunakan modem ZAT-16, sedangkan
dengan modemlainnhya hanya mampu menjangkau 15 meter saja.
Kecepatan transmisi yang mampu dicapai adalah berveriasi dari 300
baud, 600 baud, 1200 baud, 2400 baud, 4800 baud, 9600 baud, dan 19200 baud
yang telah direkomendasikan oleh CCITT. Sedangkan kualitas transmisi dapat
mencapat Bit error rate10.
berbagai mode cahaya yang merambat akan berkurang dan pada akirnya semua
mode cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan di penerima.. diameter core
jenis ini lebis kecil dibandingkan dengan core jenis multi-mide step index, yaitu
30 60 m untuk core dan 100 150 m untuk claddingnya.
Gambar 2.10 graded index fiber
c.
5. Atenuasi
Atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi dari serat optik yang
dinyatakn dalam dB dan disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu absopsi,
hamburan atau scatering dan mivro-bending. Gelas yang merupakan bahan
pembuat serat optik biasanya terbentuk dari Silikon Dioksida (SiO2). Variasi
indeks bias diperoleh dengan menambahkan bahal lain seperti titanium,
thallium, germanium adau boron. Dengan susunan bahan yang tepat maka akan
didapatkan atenuasi yang sekecil mungkin. Atenuasi menyebabkan pelemahan
energi sehingga amplitudo delombang yang sampai pada penerima menjadi
lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh pemancar.
Atenuasi
serat
optik
merupakan
katakteristik
penting
yang
harus
6. Absorbsi
Absorbsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu gelas
dapat mengarbsorbsi sebagian besar cahaya seperti pada daerah ultraviolet. Hal
ini disebabkan oleh adanya gerakan elektron yang kuat. Demikian pula untuk
daerah inframerah, terjadi absorbsi yang besar. Ini disebabkan adanya getaran
ikatan kimia. Oleh karena itu sebaiknya penggunaan serat optik harus menjauhi
daerah uktraviolet dan infrared. Penyebab absorbsi lain adanya transmisi ion-ion
logan dan ion OH, yang ternyata memberikan sumbangan arbsorbsi yang cukup
besar. Semakin lama usia suatu serat maka bisa diduga akan semakin banyak
ion OH- didalamnya yang menyebabkan kualitas serat menurun.
7. Hamburan
Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias
disepanjang gelas tadi, sebagian energinya akan hilanh dihamburkan oleh
benda-benda kecil yang ada didalam gelas. Hamburan yang disebabkan oleh
tumbukan cahaya dengan partikel tersebut dinamakan Hamburan Rayleigh.
Besarnya hamburan rayleight ini berbanding terbalik dengan pangkat empat
panjang gelombang cahaya yaitu 1/. Sehingga dapat disimpulkan untuk ,
hamburan reyleight besar dan sebaliknya. Ternyata pada panjang gelombang
sekitar 0,85 m yaitu panjang gelombang sinar laser galium Alimunium Arsenik,
hamburan
Rayleight
memberikan
loss
akibat
hamburan
sangat
kecil
dibandingkan dengan loss serat optik multi-mode. Karen a itu serat optik single
mode lebih baik mutunya sebagai media transmisi dibandingkan dengan serat
optik multi-mode.
8. Micro-bending
Atenuasi lainnya adalah yang disebabkan micro-bending yaitu pembengkokan
serat optik untuk memenuhi persyaratan ruangan. Namun pembengkokan dapat
pula terjadi secara tidak sengaja seperti misalnya serat optik yang mendapat
tekanan cukup keras sehingga cahaya yang merambat didalamnya akan
berbelok dari arih transmisi dan hilang. Hal ini tentu saja menyebabkan atenuasi.
9. Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat melalui
sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita dari serat. Dispersi
yang terjadi pada serat secara garis besar ada dua yaitu dispersi intermodal dan
dispersi intramodal dikenal dengan nama lain dispersi kromatik disebabkan oleh
dispersi material dan dispersi waveguide.
data
digital
ke
analog
dan
juga
proses
sebaliknya
dengan
inti FO berukuran
lebih ekonomis.
plastik sehingga tidak dapat dialiri aris listrik dan terhindar dari terjadinya
hubungan pendek.
7) Sistem dapat diandalkan dengan lifetime selama 20-30
dalam pemeliharaannya.
b. Kerugian serat optik
1) Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan
penguat sebagai proteksi.
2) Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang
berlebihan.
3) Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapt memberikan catuan pada
pemasangan repeater.
to
the
merupakan
suatu
format
menggunakan
serat
optik
sebagai
medium
penghantaran.
(jaringan telepon,
PSTN)
Kabel)
dalam
(downstream) dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu
(upstream) digunakan untuk mengirim data dan suara.
Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format optik dengan panjang
gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video (optical video transmitter).
Isyarat optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh pengabung (coupler)
dan ditransmisikan ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga panjang
gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam
berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama.
2. Optical Distribution Cabinet
Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau
kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi
sambungan jaringan optik single-mode,yang berisi connector, splicing,maupun splitter dan
dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif
(PON), untuk hubungan telekomunikasi
Gambar 3.1 ODC
a.
Konstruksi
Konstruksi ODC secara umum harus kuat, kokoh, sehingga mampu
melindungi
terhadap pengaruh-pengaruh
plastik atau fiber glass yang diperkuat, atau bahan- bahan sejenis yang lain.
Konstruksi perangkat ODC harus memiliki kelengkapan sebagai
1)
Tempat splitter,
2)
Splitter tray,
3)
4)
5)
6)
7)
berikut:
terpakai).
Optical Distribution Cabinet (ODC) merupakan titik terminasi kabel fiber optik feeder
dengan kabel fiber optik distribusi. ODC terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu bagian terminasi
kabel feeder dan bagian terminasi kabel distribusi. Untuk kabel fiber optic yang mencatu
ODC lainnya tidak dilakukan terminasi, tetapi disambung secara langsung (direct splicing)
b.
Kabel tray dipasang dalam ODC untuk lintasan kabel, sehingga kabel fiber optic/ pigtail/
patchcord akan sesuai jalurnya. Terminasi kabel pada ODC meliputi terminasi kabel fiber
optic feeder dan distribusi dimana terdapat 3 kabel yaitu 2 feeder dan satu distribusi, dimana
satu kabel feeder masuk ke panel feeder dan satunya di splicing tray untuk fiber optic yang
diteruskan ke ODC lainnya. Serta 1 kabel distribusi masuk ke panel ditribusi yang
selanjutnya menuju ODP. Konektor maupun ujung patchcord yang tidak digunakan harus
selalu tertutup oleh dush cap.
Sedangkan patchcord yang dipakai harus sesuai dengan aturan dalam STEL yang terkait
dan mempunyai panjang yang cukup, tempatkan sisa panjang (extralength) patchcord
tersebut pada cabledrawer atau cableguid
c.
Penyambungan bagian in dan bagian out pada ODC menggunakan pathcord. Sedangkan
penyambungan bagian in dan bagian out dari splitter atau yang langsung ke adaptor bagian
out disesuaikan dengan kondisi lapangan.
d. Kabel input
Kabel fiber optik yang masuk ke dalam perangkat ODC harus masuk melalui jalurnya,
biasanya diperangkat terdapat lubang untuk masuk kabel input tersebut. Untuk di
kabinet/perangkat ODC kabel input biasanya berupa kabel feeder sedangkan kabel
outputnya berupa kabel distribusi. Jika diperangkat ODC tersebut terdapat lebih dari satu
lubang masuk/keluar maka untuk kemudahkan pengaturan dan kerapihan instalasi jalur
kabel input/kabel feeder dengan kabel output/kabel distribusi harus dibedakan. Atur kabel
input tersebut sejak terminasi/sampai ke rak/frame dimana perangkat ODC tersebut
dipasang sehingga tidak saling mengganggu dengan kabel lain yang ada, tidak menghalangi
pemasangan dan pembongkaran perangkat, memenuhi nilai estetika dan jika diperlukan
pergunakan tray kabel dan kabel tirep/ties. Sebelum masuk ke perangkat ODC kulit
pelindung/PE kabel input tersebut harus dalam kondisi terkupas dan untuk keamanan setiap
loose tube dari kabel input tersebut harus dilindungi oleh flexible pipe. Untuk setiap belokan
atau tekukan dari kabel input tersebut harus di atur sedemikian rupa sehingga terhindar dari
patahnya kabel tersebut dan bending. Agar kabel input tersebut kondisinya rapih dan tidak
terurai maka di ujung pengupasan ke arah kabel yang belum dikupas PE nya di ikat dengan
kabel tirep/ties dan ntuk lebih aman lagi dari batas kabel yang dikupas dilindungi oleh kabel
spiral sampai batas yang diperlukan agar tidak mengganggu untuk beloknya dan terminasi
kabel.
sudah diukur
sebelumnya, melalui polongan hand hole yang sudah disediakan oleh PT.Telkom
c. Setelah kabel sampai kerumah pelanggan, potong ujung kabel yang akan diterminasikan di
ODP.
d. Kupas kabel, dalam ODW akan terdapat 2 serat yang berwarna orange dan biru.
e. Pilih salah satu warna, dan kupas coating lalu bersihkan menggunakan tissu dan alkohol.
f. Potong serat/ core yang sudah dibersihkan menggunakan fiber striper
g. Lakukan penyambungan optical drop wire dengan kabel FO distribusi yang sebelumnya
sudah diterminasi di ODP menggunakan fusion splicer.
h. Konector yang tidak/ belum terpakai harus selalu tertutup dush cap.
in dan bagian out pada ODP tidak menggunakan patchcord atau jumper tetapi berupa in dan
out konektor front dan back artinya satu konektor yang bagian depannya sebagai in dan
bagian belakangnya sebagai out. Sedangkan penyambungan bagian in dan bagian out dari
splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out disesuaikan dengan kondisi lapangan
C. Pemecahan masalah
Sesuai dengan hasil yang kami teliti di PT. Telkom,Tbk maka usulan untuk masalah yang
dihadapi yaitu :
1. Merancang desain komplek, menghitung jarak yang dibutuhkan, mengatur redaman agar
tidak terjadi gangguan, dan melakukan konfigurasi.
2. Dengan
melalukan
perhitungan
yang
matang,
seperti
mencari
jarak
terpendek
menggunakan suatu software dan melakukan survei lapangan untuk memastikan seluruh
area mendapatkan izin galian.
3. Orang yang melakukan konfigurasi GPON harus didampingi dengan
orang yang
memahaminya juga, agar jika terjadi kesalahan dapat diselesaikan dengan mudah.
4. Melakukan pengecekan rutin agar dapat diketahui apakah ada kabel fiber yang tertindih,
terlipat atau terputus. Jika terjadi kabel putus atau kabel tertindih dilakukan pengecekan
dengan
device
setelah
menyambungnya kembali.
didapat
lokasinya,
tim
akan
langsung
menggali
dan
PENUTUP
Demikian laporan hasil Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang telah dibuat penulis dari hasil
kegiatan PSG yang berlangsung 3 bulan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman
praktek dan pengumpulan data-data selama prakerin berlangsung. Penulis sadar tentunya
masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat pada laporan ini, terutama disebabkan
karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca dan angkatan selanjutnya yang akan melaksanakan Pendidikan Sistem
Ganda (PSG).
A. Kesimpulan
1. Layanan T.I.M.E. (Telecommunication, Information, Multimedia
PT Telkom memerlukan sistem jaringan
Teknologi GPON.
2. Secara umum jaringan FTTH dapat dibagi menjadi 4 segmen
catuan kabel yaitu Catuan Kabel Feeder, Catuan Kabel Distribusi,
Catuan Kabel Penanggal/Drop dan Catuan kabel Rumah/Gedung.
3. Penarikan jaringan baru biasanya dimulai dari ODC sampai ODP
dan
ODC, tiang,
pada
B. Saran
1. Saran untuk PT. Telkom STO centrum Banjarmasin
a.
mendukung dan
jangan saling menyalahkan apalagi lepas tangan, maka diperlukan kekompakan dan kerja
sama antar personil dari
b.
sendiri.
harus diperhatikan
masyarakat.
masyarakat, sebaiknya PT.
benarbenar ahli
a.
pertelekomunikasian.
keterampilan dan
baik dengan
yang terjadi