Anda di halaman 1dari 22

PPPoE Server

PPPoE atau singkatan dari Point to Point Protocol over Ethernet ini merupakan
protokol jaringan yang dapat menghubungkan komunikasi antara dua buah jaringan atau
dua buah port ethernet yang berbeda dengan cara tunneling dan virtual dial-up dalam
jaringan. Adapun salah satu router yang dapat mendukung konfigurasi PPPoE Server dan
PPPoE Client adalah Mikrotik. Artikel kali ini kita akan membahas tentang cara setting
PPPoE Mikrotik. Disini contoh soal tentang PPPoE untuk topologi seperti gambar diatas dan
tutorialnya seperti dibawah ini.

Masuk ke IP > DHCP Client, klik icon + kemudian pada bagian interface kalian pilih
ethernet 1 (karena port yang mengarah ke server lalu klik apply > OK. (DHCP Client adalah
perangkat yang menerima konfigurasi jaringan dari DHCP Server. Perangkat client dalam
jaringan biasanya berjumlah banyak dan bisa berupa berbagai macam perangkat. Bisa
berupa komputer, laptop, printer, CCTV, dan lain sebagainya).
Setelah kalian apply nanti maka hasilnya nanti akan seperti dibawah ini. (jika berhasil maka
statusnya menjadi bound yang berarti sudah mendapatkan IP dari server / modem).

Selanjutnya kita setting internet terlebih dahulu pada firewall NAT (Network Address
Translation) berfungsi untuk mentranslasikan IP Private Client menjadi IP Publik melalui
Router.

Selanjutnya tab general opsi Chain pilih srcnat (Source NAT) adalah protokol
pengalihan yang dijalankan oleh router untuk paket yang berasal dari jaringan private ke
jaringan publik. Dalam protokol SrcNAT, sebuah paket data akan diubah source addressnya
menjadi IP publik agar bisa diterima oleh komputer tujuan dan untuk Out Interface = ether1/
interface yang mengarah ke internet (modem).
Beralih tab Action, Action nya = masquerade action ini berfungsi untuk kita bisa langsung
banyak mentranslasikan IP Private ke IP Public.
Setelah itu, kalian masuk lagi ke IP lalu dan pilih DNS, untuk bagian ini kalian
tambahkan pada server dengan ip 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 (IP open DNS google),
kemudian untuk Dynamic Server adalah IP DNS yang diberikan oleh ISP / penyedia internet
melalui modem (ether1), disini Dynamic Server yang digunakan adalah 103.105.76.76 dan
103.105.76.77, selanjutnya kalian centang bagian Allow Remote Requests yang berarti
mengizinkan IP dari Router digunakan sebagai DNS Server. (DNS mempunyai fungsi
untuk memetakan nama domain dari situs tertentu ke dalam IP address. Sama halnya
dengan DNS Mikrotik, punya fungsi agar komputer yang berada dalam jaringan tersebut
bisa mengakses domain dari sebuah situs seperti .com, .org, .co.id, .net, facebook.com dan
lainnya. Kita harus setting DNS Server Mikrotik terlebih dahulu agar situs yang diinginkan
dapat diakses tapi jika tidak, maka sobat tidak dapat mengakses situs tersebut karena IP
address nya tidak dapat diketahui.)

Berikutnya kalian masuk ke IP > Pool dan klik pada tanda tambah [+] untuk membatasi
range IP yang akan didistribusikan secara otomatis oleh sistem DHCP / PPPoE Server
ke PPPoE Client.
Disini saya membuat range IP 192.168.10.2-192.168.10.124 dan diberi nama pppoe
(pemberian nama bebas).

Selanjutnya masuk ke PPP pada menu ini merupakan fitur yang bisa digunakan
untuk membuat semacam template konfigurasi seperti Local & Remote Address, Use
Encryption, Rate Limit, Only One, Queue, Firewall, Address List, dll. Pada menu Profiles ini
kita bisa mengedit template yang sudah ada atau menambahkannya sendiri dan melakukan
kustomisasi sesuai dengan kebutuhan.

Lanjut buat 4 profile dengan rinciannya seperti topologi diatas. Disini saya menambahkan
name sesuai rincian selanjutnya untuk local address diberi IP satu jaringan dengan IP Pool.
Local Address bisa diartikan sebagai Gateway untuk server PPPoE nya (IP Mikrotik
Server). Kemudian Remote Address adalah IP yang akan diberikan ke PPPoE Client
(sesuai pool yang sudah dibuat sebelumnya).
Nah pada bagian ini untuk kalian atur limitnya (pada bagian Rate Limit kalian isi limitnya
seperti topologi diatas) yang berfungsi untuk mengatur limit bandwith yang diberikan kepada
Client.

rx = receive adalah limitasi untuk trafik upload yang diberikan ke klien.


tx = transmit adalah limitasi untuk trafik download yang diberikan ke klien.

Ulangi sampai semua rate limits terbuat seperti topologi, kalau sudah kalian buat akan
seperti ini.

Setelah itu kalian beralih ke tab PPP Secret, klik icon tanda tambah (+), berikutnya isi name
terserah disini saya isi dengan “client1” dan password terserah kalian. Untuk bagian service
kalian pilih PPPoE karena yang akan kita gunakan adalah PPPoE Client.
Lanjutkan buat secret untuk client2 dst. Jika perintah diatas telah dilakukan maka konfigurasi
yang dibuat akan muncul di tab “secret” seperti berikut ini.

Masuk ke tab PPPoE Servers, klik gambar “+” lalu akan muncul tab baru, di sini kita akan
mengisi “Service Name” sesuka kalian, lalu pada bagian interface kita isi dengan ether 2
(ether yang menancap ke router mikrotik client).
Kita membuat konfigurasi yang sama sebanyak 4 PPPoE Servers, seperti di bawah ini.
Selanjutnya, pindahkan kabel yang berada pada laptop ke router server ke mikrotik client
sesuai topologi berikut.

Buka kembali aplikasi Winbox. Selanjutnya klik interfaces dan klik +

Berikutnya kalian pilih PPPoE Client (sebagai penerima PPPoE server).


Selanjutnya pilih menu dial out (untuk menghubungkan PPPoE Client dengan PPPoE
Server) sesuai dengan secret yang sudah dibuat di mikrotik pertama.
Lalu pindah pada tab General untuk bagian name isi terserah dan interfacenya disesuaikan
dengan interface mana yang terhubung ke mikrotik server, kemudian klik “Apply”.
Setelah itu, klik tab Status untuk mengecek apakah PPPoE Client sudah berhasil terhubung
dengan PPPoE Server

Uptime = menunjukkan berapa lama waktu PPPoE Client berhasil terhubung


dengan PPPoE Server
Local Address = menunjukkan IP yang diperoleh PPPoE Client sesuai Pool yang
diisikan di PPP Profiles pada mikrotik pertama
Remote Address = menunjukkan IP gateway dari PPPoE Server (Local Address di PPP

Profiles)
Active Service Name = nama yang muncul sesuai dengan penamaan pada PPPoE Servers

Dan jika sudah berhasil maka dibagian interface akan muncul status “R” alias running
seperti gambar diatas.
Kemudian agar mikrotik kita dapat akses internet dari server, kita setting dengan masuk ke
IP > Firewall > NAT kemudian klik +,masuk ke tab General selanjutnya untuk opsi Chain
pilih srcnat lalu Out. Interface kita pilih <pppoe-client1> seperti interface yang kita buat
tadi. Berbeda dengan mikrotik pertama yang out interface nya “ether1”, karena sumber
internetnya berada di DHCP Client di ether1. Sekarang di mikrotik kedua sumber internetnya
adalah PPPoE Client.

Selanjutnya klik tab Action pilih Masquerade atau sesuai di gambar ini.

Kemudian Apply > OK dan muncul tampilan seperti ini.


Lanjut masuk ke IP > DNS, isi sesuai penjelasan di mikrotik pertama.

Kemudian klik “New Terminal”, lalu ketikan “ping google.com”, atau ping alamat web lain
untuk mengecek apakah router mikrotik kedua sudah berhasil terkoneksi ke internet atau
tidak.
Selanjutnya kita coba dial up PPPoE Client dengan menggunakan router lain, disini saya
menggunakan Toto-Link (untuk brand router terserah bisa pakai versi atau vendor lainya),
sebelum itu kita pindah kabel dari laptop ke router agar bisa mengakses router tersebut.
Masukkan kabel UTP dari laptop ke port LAN. Dan pastikan port WAN sudah terhubung ke
mikrotik pertama sesuai topologi berikut.

Jika sudah terhubung, kita akses menggunakan web dengan IP modem tersebut, disini
meggunakan IP 192.168.1.1 dan pastikan Laptop kita satu Jaringan dengan IP yang
digunakan untuk mengakses Web.

Selanjutya Login dengan User Name: admin dan Password: admin ini untuk ketentuan login
modem Toto-Link, pastinya setiap modem empunyai ketentuan berbeda-beda. Kemudian
muncul tampilan seperti ini, kita isi Wan Type : PPPoE (Jaringan area luas (WAN) adalah
teknologi yang menghubungkan kantor, pusat data, aplikasi cloud, dan penyimpanan cloud
Anda secara bersamaan).
Untuk Username dan Password isi sesuai pada secret yang kalian buat tadi, lalu isi pada
Wireless Setting SSID dan Password terserah kalian. Lalu klik “Apply”.

Berikutnya kalian cek menu Wifi kalian dan hubungkan Wifi yang kalian buat tadi.

Setelah semua selesai, untuk pengujiannya ping PC kalian ke DNS google melalui CMD.
Kemudian kita coba dial up PPPoE Client langsung menggunakan laptop, perhatikan
topologi berikut.
Buka pencarian di laptop kemudian ketik “Control Panel”, klik Open

lalu pilih “Network and Internet”

pilih “Network and Sharing Center”


dan pilih Set up a new connection or network

Klik “Connect to the Internet”


Kemudian pilih Set up a new connection anyway

Lanjut klik lagi Broadband (PPPoE) dan isi Username dan Password sesuai yang di secret
Lalu klik “connect” dan tunggu sampai muncul informasi jaringan yang active

dan untuk tampilan pada winbox yang terhubung ke mikrotik PPPoE Server akan muncul
seperti ini pada Interface List dan Queue List apabila sudah tersambung seluruh interface
yang ada limitasi Bandwidthnya.
1. client1 = Mikrotik PPPoE Client
2. client2 = Router Toto-Link
3. client3 = Laptop 1
4. client4 = Laptop 2

- Selamat Mengerjakan -

Anda mungkin juga menyukai