Anda di halaman 1dari 24

STUDI KELAYAKAN BISNIS

CINEMAX BORNEO

DI SUSUN OLEH:

HALIDI

C1B111114

YOVI ARRAHIM

C1B112032

M. RIYADH AZHAR

C1B112052

M. AYI NOVRIYANTO

C1B112230

AUZAN NUR MAHDI

C1B112114

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


BANJARMASIN
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan semakin banyaknya perkembangan dunia perfilman di masa sekarang,
hampir setiap lapisan masyarakat baik dewasa, remaja, maupun anak-anak sudah
menjadikan film sebagai media hiburan yang lumrah bagi mereka di setiap segmen
masing-masing. Dengan cara penyampaian secara visual yang sangat mudah di cerna dan
dipahami setiap orang yang menontonnya, ditambah alur cerita, adegan, maupun suara
dan visual efek yang membuat orang merasa kagum dan terbawa perasaan saat
menontonnya, sehingga hal tersebut membuat film pun menjadi salah satu media hiburan
yang sangat digemari masyarakat.
Meskipun pada saat ini sudah banyak sekali pilihan cara dalam menikmati film
yang akan dilihat, seperti halnya lewat DVD, komputer, handphone, dll. Akan tetapi
kebanyakan masyarakat tetap menganggap bahwa melihat film dengan layar tayang yang
lebar, suara yang besar, dll, atau yang sering kita sebut dengan Bioskop tetap menjadi
pilihan pertama bagi masyarakat jika ingin lebih menikmati film yang mereka tonton.
Hal ini pun membuat Bioskop menjadi tempat hiburan yang memiliki nilai lebih dimata
masyarakat dan meningkatnya minat masyarakat untuk menyaksikan film langsung di
bioskop.

Hampir semua kalangan masyarakat memiliki keinginan untuk mencari hiburan


ke Bioskop, dan tingkat permintaan tiket di setiap jadwal tayang film-film nya pun juga
kian tinggi, akan tetapi

bioskop yang tersedia di Banjarmasin saat ini masih

monopolistik sehingga masyarakat terkadang mengantri untuk menontonnya dan harga


yang relatif mahal bagi beberapa kalangan masyarakat.
Dengan melihat peluang tersebut maka potensi untuk mendirikan sebuah
Bioskop yang tersedia untuk segmen lapisan masyarakat menengah, maupun mengengah
kebawah dengan pelayanan harga yang lebih murah dirasakan memiliki prospek yang
bagus, dan bisnis jasa ini sangatlah menjanjikan jika laksanakan di Banjarmasin.
Dalam bisnis ini sendiri selain sangat memunginkan bisa memperoleh laba yang
cukup baik, akan tetapi juga sebagai persembahan sarana hiburan keluarga untuk
masyarakat mengengah kebawah. Maka dengan begitu semakin banyak masyarakat yang
ingin menyaksikan film secara langsung di bioskop dengan harga yang murah dan tetap
menjaga kualitas tanpa harus mengurangi kualitas yang ditawarkan pesaing sebelumnya.

1.2 Tujuan
Untuk mempermudah masyarakat dalam menyaksikan film secara langsung di
bioskop dengan biaya murah, dan dengan seperti ini bisa menjadi salah satu alternatif
hiburan bagi seluruh kalangan masyarakat banjarmasin khususnya, dengan memberikan
kualitas dan fasilitas yang sejenis dengan pesaing sebelumnya, maka dari itu juga dengan
bisnis ini mengenalkan kepada masyarakat untuk bisa menjadi referensi bisnis hiburan
yang baru di kota banjarmasin atau bahkan diluar banjarmasin.
Selain dengan tujuan yang ada maka dapat di tambahkan, ingin mencari pangsa
pasar serta peluang untuk memasarkan jasa kami dalam bidang hiburan. Karena kami

melihat kebutuhan hiburan dari masyarakat kota banjarmasin yang sangat banyak dalam
bidang perfilman ini merupakan pangsa yang sangat tepat untuk menjalankan bisnis ini.
1.3 Manfaat

Manfaat bagi owner dapat membantu serta mempermudah masyarakat yang ingin
mendapatkan hiburan dengan menonton film terbaru dengan harga yang cukup
terjangkau

Manfaat bagi masyarakat dapat terbantun dengan adanya usaha kami sehingga mereka
tidak ragu untuk menonton film secara langsung dengan harga yang murah, daripada
melakukan pembajakan film yang dilarang oleh peraturan HAK Cipta.

BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Bentuk Pasar
Bisnis bioskop sekarang ini memang bisa dibilang cukup menjanjikan. Selain
banjir film-film impor, perfilman nasional kelihatan mulai bangkit. Semakin banyak
tawaran yang bisa disajikan kepada konsumen pencinta film, membuat bioskop-bioskop
yang telah ada saat ini seakan tak mampu menampung jumlah penonton yang
membludak belakangan ini. Maka, tidak heran jika banyak yang tertarik untuk
menggeluti usaha bioskop. Sayangnya, bisnis perbioskopan masih didominasi oleh grup
yang itu-itu saja. Belum lagi alur pengadaan film-film impor yang dikuasai oleh segenap
usahawan tertentu saja. Saat ini, penguasaan terkonsentrasi bioskop-bioskop pada satu
tangan kepemilikan, dikenal oleh masyarakat awam sebagai jaringan bioskop 21
Cineplex Group. Walaupun sangat sulit bagi kami untuk masuk ke pasar ini tapi disini
kami yakin dapat bersaing dengan kompetitor dipasar ini dengan strategi-strategi yang
dapat mengalahkan dominasi dari mereka sehingga kami dapat menjadi market leader di
pasar ini.
B. Mengukur dan Meramal Permintaan
Mengukur permintaan pasar saat ini

Di asumsikan satu studio berjumlah 150 orang kapasitas penuh, dengan jumlah 4
studio dan 3 kali jadwal penyangan maka kami mengasumsikan dalam satu bulan
maka 54.000 pengunjung dalam satu bulan
C. Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Segmentasi

Segmentasi yang kami tuju terdiri dari beberapa aspek :


- Aspek Geografis : segemntasi konsumen kami tertuju khusus terhadap masyarakat
sekitaran banjarmasin & banjarbaru

- Aspek Demografis : layanan jasa yang kami tawarkan berfokus kepada keluarga
menengah dan menengah ke bawah, karena seperti yang kami telah sampaikan
pendahuluan bahwa banyaknya keluarga menengah dan menengah ke bawah mempunyai
keinginan untuk nonton film di bioskop

Targeting
Berdasarkan segmentasi yang kami pilih maka kami menargetkan layanan jasa
kami menargetkan ke keluarga menengah dan menengah bawah yang berdomisili di
Banjarmasin dan banjarbaru, karena kami percaya seperti yang kami sampaikan
pendahuluan.

Positioning
Layanan jasa kami akan memposisikan produk/perusahaan kami sebagai salah
satu jasa hiburan yang memberikan biaya murah dibandingkan pesaing yang sudah
ada dan berfokus terhadap keluarga menengah dan menengah bawah dengan
menampilkan film terbaru dan film indie

D. Analisis Lingkungan Bisnis SWOT Analisis Bisnis

Strength
Genre genre film yg ditampilkan bervariasi dan berbeda dari pesaing
Fasilitas tempat duduk studio yg nyaman dan empuk
Harga lebih rendah dari pesaing

Weakness
Studio terbatas
Kapasitas bioskop tidak terlalu luas

Threat
Pesaing pendatang baru dalam bisnis sejenis
Rawan peniruan strategi dari pesaing

Opportunity
Perluasan kapasitas studio
Penambahan cabang bioskop

E. Pemutaran film film indie

MARKETING MIX (Bauran Pemasaran)


1. Product (produk),:
Kami akan menawarkan produk film-film terbaru yang baru riles dan menjadi box
office di dunia, serta beberapa film indie yang dibuat oleh sineas muda indonesia
maupun mancanegara hingga kami membantu mengembangkan kreatifitas sineas
muda Indonesia, disamping menawarkan produk kami juga menwarkan berbagai
produk sampingan seperti, pop corn, minuman berbagai macam rasa.
2. Price (harga),
Untuk harga kami menatapkan harga 20.000 untuk (Senin-Jumat) dan 25.000
(Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional) , alasan dibedakan harga karena SabtuMinggu serta Hari libur nasional biasanya pengunjungan bioskop semakin

melunjak karena biasanya keluarga menghabiskan waktu libur untuk menonton


bioskop
3. Place (tempat),
Untuk tempat kami menetapkan tempat kami berada di wilayah kayutangi, dan
masih dalam tahap survey untuk mencari tempat yang strategis untuk ini
4. Promotion (promosi),

Promosi sendiri kami akan mengandalkan promosi melalui media cetak, media
elektronik, serta juga kami akan mengembangkan promosi dengan mendukung
pada setiap diadakannya hari film nasional Indonesia.
People (Orang)
Untuk people itu sendiri adalah semua orang yang berhubuungan langsung dengan
proses jasa yangada dari awal hingga akhir, dari semua karyawan seperti :
Resepsionis, Staf, Manajer, hingga ke konsumen
Physical Evidencen (Bukti Fisik)
Bukti fisik jasa ini dengan mempunyai gedung bioskop yang ada dibanjarmasin,
dimana disana terjadi proses jasa, dari penampilan film, hingga manajerial
bioskop ada di tempat itu
Process (Proses)
Proses itu kami akan memberika pelayanan yang ramah dan akan selalu siap
apabila ada Complaint dari pelanggan serta fasilitas penunjang seperti Customer
Services hingga pelayanan bagi pelanggan yang bisa di undi melalui undian setiap
tahunnya.

Biaya Pemasaran
Deskripsi
Media Cetak
Media Elektronik
Pembuatan Baliho serta penyewaan
Poster
Website
Jumlah

Biaya
Rp. 5.000.000,Rp. 10.000.000,Rp. 5.000.000,Rp. 1.000.000,Rp. 500.000,Rp. 21.500.000,-

BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
PROSES PRODUKSI DAN OPERASI
-

Pemilihan Tekhnologi

o IMAX PROYEKTOR
Bioskop ini akan menggunakan tekhnologi terbaru dari segi
proyektornya kami menggunakan tekhnologi produksi terbaru IMAX Seperti
yang sudah kita ketahui, IMAX (Image Maximum) merupakan sebuah format
film dengan layar lebar, Standar layar IMAX adalah 22 meter lebar dan 16
meter panjang (72,6 x 52,8 kaki), Dikembangkan oleh IMAX Corp pada 1970,
menggunakan pita seluloid 70mm yang dijalankan secara horizontal, sehingga
lebar pita tersebut merupakan bagian tinggi dari frame.
Pada format 70mm lainnya, lebar pita tersebut adalah lebar dari frame
gambar. Setiap frame lebarnya 15 perforasi (lubang-lubang pada bagian
pinggir pita seluloid). Area gambar pada format IMAX lebarnya 70mm dan
tingginya 52mm. Aspect-ratio-nya 1:1,44 (hampir sama dgn aspect ratio TV
tabung yg 1:1,33 atau 4:3). Ukuran frame 15/70 hampir sembilan kali frame
35mm. Proyektor IMAX 15/70 menggunakan lampu Xenon 15.000 watt agar
dapat menerangi layar berukuran amat-sangat besar.
Film IMAX konvensional seluloid yang awalnya berresolusi 4k (4096
x 2731) menjadi 2k (2048 x 1365) jika berformat digital.Ini dikarenakan
keterbatasan Computer-Power dan Data Storage yang ada belum mampu
menyipan data film yang sangat besar yang mungkin mencapai satuan puluhan
bahkan ratusan terrabyte untuk satu film saja. Sekadar catatan, satu buah film
bioskop digital standar rata-rata berukuran 150 GB. Film Avatar arahan James
Cameron bahkan berukuran 280 GB.

o DOLBY DIGITAL SURROUND


Tahun 2010 Dolby Digtal Surround telah mencapai versi 7.1. Angka
7,1 berarti sistem surround ini memiliki 8 channel suara diamana terdiri dari :

1.Channel Central yang diletakkan lurus didepan penonton.


2.Channel Kiri depan yang diletakan di sebelah kiri depan dengan sudut 22-30
derajat dari sumbu poros penonton.
3.Chanel Kanan depan yang diletakkan di kanan depan dengan sudut 22-30
derajat dari sumbu poros penonton.
4. Channel samping kanan yang diletakan dengan sudut 90-110 derajat dari
sumbu penonton.
5. Channel samping kiri yang diletakkan juga dengan sudut 90-110 derajat dari
sumbu penonton.
6. Channel kanan belakang yang diletakkan dengan sudut 135-150 derajat dari
sumbu penonton
7. Channel kiri belakang yang diletakkan dengan sudut 135-150 derajat dari
sumbu penonton.
8. Channel subwoofer yang biasa di letakkan di depan bawah
Tahun 2012 Dolby memperkenalkan teknologi terbaru mereka yang
disebut Dolby Atmos, Dolby Atmos merupakan teknologi virtual reality suara
yang memaksimalkan penggunaan audio dalam penceritaan sebuah film.
Teknologi ini juga memberikan kebebasan kepada para filmmaker untuk
menempatkan atau memindahkan suara ke sudut mana pun di dalam gedung
bioskop untuk menciptakan suasana seperti di kehidupan nyata, Dolby Atmos
sudah digunakan oleh studio besar Hollywood, enam sutradara dan 11 orang
sound mixers pemenang Academy Award. Dolby Atmos juga telah dipasang di
lebih dari 300 layar di 100 perusahaan bioskop yang ada di 33 negara.

Peralatan pendukung
6 set speaker
Auditorium
Karpet
Lampu

= Rp.100 Juta Per Set x 6 Set sehingga harganya Rp.600 Juta


= 1 Buah seharga Rp. 1.500.000 x 150 Seats jadi harganya Rp 225 Juta
= US $ 0,5 / Meter x 2000 Meter sehingga Rp 140 Juta
= harga satuan lampu LED Rp 115.000 x 15 Buah sehingga Rp
1.725.000 x 4 = Rp 6.900.000
Etalase poster = kami berasumsi Rp 500.000 x 10 = Rp 5 000.000
= 981.900.000+6.000.000.000+600.000.000+800.000.000
= 7.003.900.000

Perencanaan kapasitas ruangan

Untuk kapasitas bioskop kami adalah dengan jumlah 4 teater terlebih dahulu,
dan akan kami tingkatkan jumlah teater kedepannya. Lalu untuk kapasitas
seats setiap teaternya adalah sekitar 150 seats.
-

Jam Operasional
Bioskop kami buka mulai pukul 12.00 pagi sampai dengan pukul 24.00 malam

Paket Nonton
Untuk hari hari biasa, harga pembelian 1 tiket adalah
Untuk weekend, harga pembelian 1 tiket adalah
Setiap 10x pembelian untuk 1 orang akan mendapatkan 1 tiket gratis nonton

Perencanaan tataletak (layout) bioskop


Untuk tempat kami menetapkan lokasi di Jl A.Yani Km. 9 karena kawasan
disana diperkirakan segera menjadi kawasan bisnis dan entertainment ke
depannya.

Skema atau Bentuk Tata Ruang Toko


Didalam toko, di tiap tiap sisi dihisiasi dengan poster-poster dan banner film
yang sedang atau sudah menjadi tren di masyarakat ditujukan agar pelanggan
dapat melihat terlebih dahulu film yang akan dibeli sehingga dapat
memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Kemudian dijelaskan informasi
dan sinopsis film tersebut beserta jadwal tayangnya.

Biaya operasional
Bioskop ini akan menggunakan tekhnologi terbaru dari segi proyektornya
kami menggunakan tekhnologi produksi terbaru IMAX dengan harga Rp. 1,5
M dan berjumlah 4 buah. Lalu untuk sound system kami menggunakan Dolby
Digital Surround dengan harga 1 setnya sekitar kurang lebihnya Rp. 100
Juta,jadi untuk 6 Set dengan harga Rp. 600 Juta.

Sewa Gedung = Rp. 800 juta

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
A. Perencanaan Bisnis
Jika dilihat dari bentuk usaha yang kami buat, maka jelas bentuk usaha kami ini adalah sebuah proyek
jangka panjang, maka pada tahapan awal aspek ini kami akan menyampaikan perencanaan bisnis
kami dari awal pembangunan sampai nanti akan di resmikan, dan mulai beroperasi, dari tahapan ini
sampai tahap awal peresmian kami menargetkan waktu selama 1(satu) tahun.
untuk jadwal pelaksanaan dapat dilihat sebagai berikut :

A) Bulan pertama sampai bulan ketiga


Melakukan survey tempat yang tepat
Pembelian tanah
Pematangan dan pemagaran

B) Bulan keempat sampai bulan keenam


Pembangunan Bioskop
Pengurusan perizinian dan lisensi
Pembelian peralatan operasional

C) Bulan ketujuh sampai bulan kesembilan


Pembuatan layout
Pemasangan peralatan operasional
Promosi melalui media

D) Bulan kesepuluh sampai bulan keduabelas


Penambahan fasilitas
Melakukan soft-opening
Melakukan grand-opening

B. implementasi Bisnis
1. Struktur organisasi
Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu perusahan yang baik adalah menentukan
struktur formal organisasi. Adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota
organisasi melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing-masing mengetahui tugasnya
secara jelas, serta pula terdapat persoalan yang ingin dipecagkan penyelesaian lebih mudah didapat.

Sebuah struktur harus dibuat dan dipelihara, yaitu struktur tentang berbagai peran yang harus
dimainkan oleh orang-orang yang harus bekerja sama dalam melaksanakan senya rencana dan
mencapai sasaran yang ditentukan.
Dalam penyusunan struktur organisasi bisnis ini, kami menerapkan pondasi pembentuk struktur
organisasi klasik, yaitu depearmentalisasi menurut fungsi dan pada tingkat organisasi yang paling
rendah menggunakan departementalisasi menurut proses.
Secara garis besar rencana pengelolaan operasional bioskop ini dapat diidentifikasikan dalam 2 (dua)
kegiatan utama yaitu :
1. kegiatan operasional
Meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, serta peralatan umum,
kegiatan keuangan terdiri dari kegiatan pendanaan, pembukuan, dan pengendalian arus ias, sedangkan
kegiatan pemasaran terdri dari kegiatan promosi, dan peralatan umum segala kegiatan yang
berhubungan dengan teknis dan teknologi di dalam bioskop
2. kegiatan produksi
Meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan kustomer seperti, keamanan, loket
penjaga, serta segala penunjang dalam membantu jalannya jasa ini
Struktur organisasi yang diusulkan menganut sistem pelimpahan wewenang sentralisasi, hal ini
bertujuan agar kebijakan yang seragam dapat meminimalkan kompleksitas permasalahan, selain ini,
dalam sebuah jasa, wewenang untuk memberi keputusan agar dapat berjalan lancar.
2. Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan dalam rangka mengidentifkiasikan pekerjaanpekerjaan kunci, tujuan jabatan yang juga merupakan tanggung jawab pekerja, dan kegiatan-kegiatan
apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan jabatannya. manajemen organisasi bisnis ibi akan
dipimpin oleh seorang CEO dan dibantu oleh dua orang General Manager yang masing-masing akan
membawahi beberapa menejer dalam fungsi dan tugasnya masing-masing sesuai dengan struktur
organisasi bisnis bioskop ini. Penjelasan tujuan tiap jabatan adalah sebagai erikut :

Chief Executive Officer : memimpin perusahaan dan bertanggung jawab meningkatkan kekayaan
pemegang saham
Operational General Manager : Tugasnya adalah melakukan perencanaan, pengkoordinasian,
pengatahan serta pengawasan kegiatan keuangan , pemasaran, serta peralatan umum perusahaan, serta
mewakili perusahaan di lingkungan eksternal. Sehingga ini pemangku jabatan ini bertanggung jawab
penuh terhadap kelancaran operasional perusahaan dan mendukung agar produksi dapat terlaksana
dengan baik
Production General Manager : Tugasnya adalah melakukan perencanaan, pengkoordinasian,
pengatahan serta pengawasan kegiata yang berhubungan langsung dengan konsumer, dan jalannya
jasa, sehinggga pemangku jabatan ini bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran bioskop,
kualitas, dan kenyamanan konsumer
Finance Manager : tugasnya adalah mengkoordinasikan kegiatan keuangan perusahaan dan
pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan
Marketing manager : Tugasnya adalah merencanakan pemasaran, strategi pemasaran, pencari
konsumer, dan memperoleh informasi tentang tren saat ini

Film Manager : Tugasnya adalah mengkordinasikan, dan pemberi pengarahan terhadap segala
kegiatan yang erhubungan langsung terhadap konsumen dan jalannya bioskop.
Information Manager : Tugasnya adalah melakuan pengkordinasikan terhadap segala yang
berhubungan dengan informasi manajemen, dan segala yang berhubungan dengan informasi teknologi
Pola pengelolan seperti di atas, diharapkan akan memberi ruang gerak yang lebih fleksibel dalam
merealisasikan target penjualan pada masa yang akan datang seirama drngan perkembangan usaha itu
sendiri. hal tersebut dimaksudkan agar pengelolan organisasi dapat dilakukan secara terpadu, efektif,
dan efisien, dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan
3. Pelaksanaan Pengarahan & Pengawasan
Pada pelaksanaan pengarahan dilakukan ketika usaha sudah dimulai dan terus berkelanjutan selama
bisnis terus berjalan, sedangkan pengawasan dilakukan setiap minggunya dengan melihat laporan dari
masing-masing bidang manajerial. Pengarahan dilakukan khususnya kepada para karyawan yang baru
direkrut terkait masing-masing jabatan yang mereka pegang, akan tetapi pada tahap awal baru
berjalannya bisnis pengarahan dilakukan secara lebih ketat yakni setiap hari selama satu bulan dengan
tim pengarah adalah CEO dan general manager di masing-masing bidang.

Aspek Sumber Daya Manusia


Tenaga kerja merupakan bagian dari keseluruhan proses produksi yang menjalakan setiap tahapan,
dalam menentukan tenaga kerja, tidak hanya dibutuhkan keterampilan yang tinggi dsn khusus,
tetapijuga ketelitian dan kedisiplinan. sedangkan, jumlah tenaga kerja ditentukan agar tidak berlebih
maupun kurang.
Untuk menunjang proses bioskop sebenarnya tidak dibutuhkan banyak tenaga kerja karena tidak
banyak proses yang dilakukan dan dapat digantikan oleh mesin, akan tetapi tetap dibutuhkan tenaga
kerja untuk mengoperasikannya, ada sekitar 50 tenaga kerja yang dapat disiapkan dari menjaga
keamanan di bioskop, penjaga loket, penjaga pintu gerbang, penjaga studio, petugas kebersihaan, serta
pihak manajerial, karena ini masih tahap awal maka kemungkinan juga tenaga kerja akan diambil oleh
orang-orang disekitaran tempat bioskop untuk mengisi di beberapa pos tertentu,
Dan untuk manajerial dipih tenaga kerja yang berpengalaman dibidang perfiliman dan manajerial,
sistem kerja yang digunakan adalah 2 (dua) shift atau 24 jam perhari dengan 7 hari kerja per
minggunya. Keahlian dan keterampilan tenaga kerja ini diperoleh melalui pelatihan yang akan
dilakukan sebelum grand opening yang melatih tenaga kerja tersebut untuk dipercayakan pada bidang
masing-masing.
Penguasaan teknolgi juga sangat penting sehinga pelatihan diberikan dengan harapan nampu
mengatasi hambatan tenaga kerja yang direkrut untuk melancarkan jalannya bioskop ini

Aspek Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup


Kami memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan seluruh aktivitas Perusahaan yang berpedoman
pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Komitmen tersebut diwujudkan oleh
dalam program-program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan prinsip
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang menempatkan aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan secara sejajar dan saling terkait satu sama lain. Kami fokus menjagahubungan baik
dengan stakeholder, terus berinteraksi dan tumbuh bersama para pelanggan, pemegang saham,
investor, karyawan, pemasok, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat
juga dengan alam

ASPEK EKONOMI
Adanya Bioskop milik kami memberikan dampak dalam aspek ekonomi yaitu :
-

Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan mahasiswa


Bioskop mempekerjakan warga setempat sehingga dapat membantu memberikan pekerjaan dan
penghasilan selain itu Bioskop juga mempekerjakan mahasiswa sehingga dapat menambah uang saku
mahasiswa.
Memberikan pengalaman pekerjaan
Bioskop memiliki standart operasional sehingga karyawan baik dari mahasiswa dan warga setempat
tidak seenaknya terdapat pula aturan-aturan yang tegas dengan begitu karyawan dapat memiliki
pengalaman pekerjaan yang baik.

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar Banjarmasin


Karena Bioskop mempekerjakan warga setempat sehingga memberikan pendapatan atau penghasilan,
pendapatan yang diperoleh warga bisa juga dikumpulkan kemudian dijadikan untuk membangun
usaha lain dengan demikian perokonomian di daerah sekitar UISU akan berjalan lancar dan terus
meningkat. Setidaknya uang terus berputar
Hambatan di bidang ekonomi :
Sebagai usaha baru tentunya belum dikenal pasar sehingga perlu usaha keras dibidang pemasaran
Ada usaha sejenis yang terlebih dahulu berdiri dan telah lebih dulu dikenal oleh masyarakat

ASPEK SOSIAL
-

Meningkatkan mutu hidup


Dengan adanya Bioskop, pemilik usaha ini yang notabennya mahasiswa mendapatkan pengalaman
dalam mengelola bisnis tidak sekedar teori di dalam bangku kuliah namun pratek langsung sehingga
mutu hidup mahasiswa semakin meningkat.

Memberikan pengaruh positif


Dengan adanya usaha ini diharapkan mampu memberikan teladan kepada mahasiswa atau masyarakat
untuk menyalurkan hobi lewat kegiatan positif dan menguntungkan.

Memberikan lapangan pekerjaan


Dengan adanya usaha ini maka terbuka pula lapangan pekerjaan bagi mahasiswa atau masyarakat
sekitar untuk menjadi pegawai d

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP


Bioskop mencoba menerapkan sistem green industry yang ramah lingkungan dalam
pelaksanaan bisnisnya, seperti bak sampah dengan pemilahan organik dan non organik misalnya.
Sistem ini menjadi keunggulan Bioskop dibandingkan dengan usaha sejenis disekitar
mengingat pada masa sekarang kesadaran mahasiswa akan lingkungan hidup semakin tinggi sehingga
mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakan
CSR
Sanggar Film Indonesia (SFI) adalah salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) kami
yang mendedikasikan satu layar khusus di bioskop untuk pemutaran film film karya anak bangsa
dengan genre genre yang bisa disesuaikan.
Dengan hadirnya Sanggar Film Indonesia, diharapkan memberikan ruang untuk film Indonesia, baik
untuk film baru/now showing film juga untuk film-film special/special screenings seperti film-film
yang pernah menang di berbagai film festival, film dokumenter dan film pendek.
Sanggar Film Indonesia juga memberi ruang bagi film-film karya sineas muda yang karyanya belum
sempat ditampilkan di bioskop pesaing, yang mungkin tidak ditampilkan karena satu dan lain hal..
Kami juga melaksanakan program bernama Bincang Film yang akan mewadahi diskusi dengan para
pembuat film (sutradara, produser, pemain, penulis naskah, pengatur musik film dan lain-lain) dengan
komunitas film ataupun masyarakat pada umumnya.
Sanggar Film Indonesia memiliki harapan agar program ini mendapatkan apresiasi yang baik dari
seluruh penonton dan pelaku film di Indonesia, serta memberikan ruang agar film Indonesia dapat
selalu ditayangkan di layar lebar setiap hari.

ASPEK HUKUM & LEGALITAS

Untuk menjalankan suatu bisnis tentunya harus mempunyai perizinan dalam


mendirikan usaha agar kiranya dapat menjalankan bisnis dengan keresmian yang
terjamin. Untuk itu kami pendiri Cinemax Borneo memiliki badang hukum yang
nantinya akan membantu kelegalan usaha kami ini.

Kami pendiri Cinemax Borneo sepakat untuk memutuskan bentuk badan hukum
usaha kami adalah CV yang menurut kami paling sesuai dan dirikan oleh lebih dari
satu orang.

Nama dan lokasi usaha ditentukan oleh keputusan bersama yaitu dengan nama
Cinemax Borneo, lokasi bertempat wilayah Banjarmasin.

Tujuan pendirian Cinemax Borneo adalah memberikan hiburan bioskop untuk


masyarakat tentunya dengan price yang lebih bersahabat sehingga dapat dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat.

Bentuk izin usaha CV dengan izin operasional berupa SIUP.

Dalam mendapatkan perijinan diperlukan Akta Notaris Pendirian dan juga ijin Teknis

TDP/TDI serta nomor wajib pajak ini dikeluarkan oleh kantor Dinas Pajak Daerah
sesuai dimana lokasi Cinemax Borneo berdiri.

No
1

PERIJINAN KE KANTOR BPPT KOTA BANJARMASIN

Jenis Perijinan

Persyaratan

IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN (IMB)

*Surat Permohonan
*Foto Copy Surat Tanah
*Foto Copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
*Foto Copy Bukti Lunas PBB
*Izin Lokasi
*Foto Copy Izin Peruntukan
Penggunaan Tanah
*Rencana Tapak (Siteplan)

Biaya
BIAYA BANGUNAN = Luas
Bangunan (A) x Standar
Harga/m (B) = A x B = C
(Biaya Bangunan), NILAI
BANGUNAN (D) = Biaya
Bangunan (C) x Hasil Koefisien
(Kelas Jalan) x Guna Bangunan
x Luas Bangunan x Tingkat
Bangunan :

*Gambar Bangunan
*Perhitungan Konstruksi (untuk
bangunan lebih dari dua lantai)
*Akta Pendirian Perusahaan
*Aspek Tata Guna Tanah.
*Peil Banjir
*Keterangan persetujuan
warga/tetangga, diketahui
Kelurahan dan
Kecamatan.
*UKL & UPL / AMDAL
*Analisa Dampak Lalu Lintas
(ANDALL)
*Rekomenadsi Rencana Teknis
Bangunan Gedung

- Biaya Sempadan = 1% x D = H
- Biaya Pemeriksaan = F
- Biaya Pengawasan = 0,05% x D
=G
- Biaya Plat Nomor = Rp.4000,- Biaya Formulir Pendaftaran =
Rp.1000,- Jumlah Total Retribusi IMB =
Rp. (H+F+G) + 5000
Ket.
a. Untuk penggantian IMB yang
Hilang/Rusak : 10% dari nilai
retribusi
pungutan
b. Untuk Balik Nama IMB : 50%
dari Nilai Retribusi Bangunan
c. Perpanjangan Izin Bangunan
Berjangka (BB) : 50% dari nilai
retribusi
bangunan
d. Perubahan Tampak sebesar :
20% dari retribusi bangunan
Waktu Proses 12 hari kerja

IZIN
UNDANGUNDANG
GANGGUAN/IUUG
(HO)

Foto Copy Sertifikat Lulus


Analisa Dampak Lalu Lintas
Surat pemohon
Foto Copy IMB sesuai fungsi
usaha
Foto Copy tanda Lunas PBB
tahun berjalan
Foto Copy Akte pendirian
Perusahaan untuk badan Usaha
Surat keterangan Domisili
Usaha dan kelurahan yang
diketahui Camat setempat.
Surat Pernyataantidak keberatan
tetangga
Foto Copy Surat tanah / Surat
keterangan status tanah dan
Bangunan
Surat perjanjian sewa
menyewa / kontrak
Berita acara pemeriksaan
lapangan
Berita acara pembahasan

- Baru
- Luas Ruang Usaha diatas 100m
(100 m x Indeks Lokasi x
Indeks Gangguan x Rp.500, -) +
(Kelebihan dari 100 m x
Indeks Lokasi x Indeks
Gangguan x Rp.350,-)
Waktu Proses 12 hari kerja

SURAT IZIN
TEMPAT
USAHA

TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN

- Surat pemohon
- Foto Copy IMB sesuai fungsi
usaha
- Foto Copy tanda Lunas PBB
tahun berjalan
- Foto Copy Akte pendirian
Perusahaan untuk badan Usaha
- Surat Pernyataantidak keberatan
tetangga
- Surat perjanjian sewa menyewa /
kontrak
- Berita acara pemeriksaan
lapangan
- Berita acara pembahasan
Surat keterangan Domisili Usaha
dan kelurahan yang diketahui
Camat setempat
- Foto Copy Surat tanah / Surat
keterangan status tanah dan
Bangunan
- Foto Copy KTP pemohon
- Foto Copy akte pendirian
perusahan
- Foto Copy Domisili Perusahaan
dari Kelurahan
- Foto Copy NPWP
- Foto Copy SITU /HO

- Baru S.d. 100 m Pertama Luas


Ruang Usaha x
Indeks Usaha x
Indeks Lokasi x Rp.500,Meter Berikutnya Luas Ruang
Usaha x
Indeks Usaha x
Indeks Lokasi x Rp.200,Waktu Proses 12 hari kerja

Tidak Ada Biaya


Waktu Proses 5 hari kerja

Anda mungkin juga menyukai