CINEMAX BORNEO
DI SUSUN OLEH:
HALIDI
C1B111114
YOVI ARRAHIM
C1B112032
M. RIYADH AZHAR
C1B112052
M. AYI NOVRIYANTO
C1B112230
C1B112114
1.2 Tujuan
Untuk mempermudah masyarakat dalam menyaksikan film secara langsung di
bioskop dengan biaya murah, dan dengan seperti ini bisa menjadi salah satu alternatif
hiburan bagi seluruh kalangan masyarakat banjarmasin khususnya, dengan memberikan
kualitas dan fasilitas yang sejenis dengan pesaing sebelumnya, maka dari itu juga dengan
bisnis ini mengenalkan kepada masyarakat untuk bisa menjadi referensi bisnis hiburan
yang baru di kota banjarmasin atau bahkan diluar banjarmasin.
Selain dengan tujuan yang ada maka dapat di tambahkan, ingin mencari pangsa
pasar serta peluang untuk memasarkan jasa kami dalam bidang hiburan. Karena kami
melihat kebutuhan hiburan dari masyarakat kota banjarmasin yang sangat banyak dalam
bidang perfilman ini merupakan pangsa yang sangat tepat untuk menjalankan bisnis ini.
1.3 Manfaat
Manfaat bagi owner dapat membantu serta mempermudah masyarakat yang ingin
mendapatkan hiburan dengan menonton film terbaru dengan harga yang cukup
terjangkau
Manfaat bagi masyarakat dapat terbantun dengan adanya usaha kami sehingga mereka
tidak ragu untuk menonton film secara langsung dengan harga yang murah, daripada
melakukan pembajakan film yang dilarang oleh peraturan HAK Cipta.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. Bentuk Pasar
Bisnis bioskop sekarang ini memang bisa dibilang cukup menjanjikan. Selain
banjir film-film impor, perfilman nasional kelihatan mulai bangkit. Semakin banyak
tawaran yang bisa disajikan kepada konsumen pencinta film, membuat bioskop-bioskop
yang telah ada saat ini seakan tak mampu menampung jumlah penonton yang
membludak belakangan ini. Maka, tidak heran jika banyak yang tertarik untuk
menggeluti usaha bioskop. Sayangnya, bisnis perbioskopan masih didominasi oleh grup
yang itu-itu saja. Belum lagi alur pengadaan film-film impor yang dikuasai oleh segenap
usahawan tertentu saja. Saat ini, penguasaan terkonsentrasi bioskop-bioskop pada satu
tangan kepemilikan, dikenal oleh masyarakat awam sebagai jaringan bioskop 21
Cineplex Group. Walaupun sangat sulit bagi kami untuk masuk ke pasar ini tapi disini
kami yakin dapat bersaing dengan kompetitor dipasar ini dengan strategi-strategi yang
dapat mengalahkan dominasi dari mereka sehingga kami dapat menjadi market leader di
pasar ini.
B. Mengukur dan Meramal Permintaan
Mengukur permintaan pasar saat ini
Di asumsikan satu studio berjumlah 150 orang kapasitas penuh, dengan jumlah 4
studio dan 3 kali jadwal penyangan maka kami mengasumsikan dalam satu bulan
maka 54.000 pengunjung dalam satu bulan
C. Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Segmentasi
- Aspek Demografis : layanan jasa yang kami tawarkan berfokus kepada keluarga
menengah dan menengah ke bawah, karena seperti yang kami telah sampaikan
pendahuluan bahwa banyaknya keluarga menengah dan menengah ke bawah mempunyai
keinginan untuk nonton film di bioskop
Targeting
Berdasarkan segmentasi yang kami pilih maka kami menargetkan layanan jasa
kami menargetkan ke keluarga menengah dan menengah bawah yang berdomisili di
Banjarmasin dan banjarbaru, karena kami percaya seperti yang kami sampaikan
pendahuluan.
Positioning
Layanan jasa kami akan memposisikan produk/perusahaan kami sebagai salah
satu jasa hiburan yang memberikan biaya murah dibandingkan pesaing yang sudah
ada dan berfokus terhadap keluarga menengah dan menengah bawah dengan
menampilkan film terbaru dan film indie
Strength
Genre genre film yg ditampilkan bervariasi dan berbeda dari pesaing
Fasilitas tempat duduk studio yg nyaman dan empuk
Harga lebih rendah dari pesaing
Weakness
Studio terbatas
Kapasitas bioskop tidak terlalu luas
Threat
Pesaing pendatang baru dalam bisnis sejenis
Rawan peniruan strategi dari pesaing
Opportunity
Perluasan kapasitas studio
Penambahan cabang bioskop
Promosi sendiri kami akan mengandalkan promosi melalui media cetak, media
elektronik, serta juga kami akan mengembangkan promosi dengan mendukung
pada setiap diadakannya hari film nasional Indonesia.
People (Orang)
Untuk people itu sendiri adalah semua orang yang berhubuungan langsung dengan
proses jasa yangada dari awal hingga akhir, dari semua karyawan seperti :
Resepsionis, Staf, Manajer, hingga ke konsumen
Physical Evidencen (Bukti Fisik)
Bukti fisik jasa ini dengan mempunyai gedung bioskop yang ada dibanjarmasin,
dimana disana terjadi proses jasa, dari penampilan film, hingga manajerial
bioskop ada di tempat itu
Process (Proses)
Proses itu kami akan memberika pelayanan yang ramah dan akan selalu siap
apabila ada Complaint dari pelanggan serta fasilitas penunjang seperti Customer
Services hingga pelayanan bagi pelanggan yang bisa di undi melalui undian setiap
tahunnya.
Biaya Pemasaran
Deskripsi
Media Cetak
Media Elektronik
Pembuatan Baliho serta penyewaan
Poster
Website
Jumlah
Biaya
Rp. 5.000.000,Rp. 10.000.000,Rp. 5.000.000,Rp. 1.000.000,Rp. 500.000,Rp. 21.500.000,-
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
PROSES PRODUKSI DAN OPERASI
-
Pemilihan Tekhnologi
o IMAX PROYEKTOR
Bioskop ini akan menggunakan tekhnologi terbaru dari segi
proyektornya kami menggunakan tekhnologi produksi terbaru IMAX Seperti
yang sudah kita ketahui, IMAX (Image Maximum) merupakan sebuah format
film dengan layar lebar, Standar layar IMAX adalah 22 meter lebar dan 16
meter panjang (72,6 x 52,8 kaki), Dikembangkan oleh IMAX Corp pada 1970,
menggunakan pita seluloid 70mm yang dijalankan secara horizontal, sehingga
lebar pita tersebut merupakan bagian tinggi dari frame.
Pada format 70mm lainnya, lebar pita tersebut adalah lebar dari frame
gambar. Setiap frame lebarnya 15 perforasi (lubang-lubang pada bagian
pinggir pita seluloid). Area gambar pada format IMAX lebarnya 70mm dan
tingginya 52mm. Aspect-ratio-nya 1:1,44 (hampir sama dgn aspect ratio TV
tabung yg 1:1,33 atau 4:3). Ukuran frame 15/70 hampir sembilan kali frame
35mm. Proyektor IMAX 15/70 menggunakan lampu Xenon 15.000 watt agar
dapat menerangi layar berukuran amat-sangat besar.
Film IMAX konvensional seluloid yang awalnya berresolusi 4k (4096
x 2731) menjadi 2k (2048 x 1365) jika berformat digital.Ini dikarenakan
keterbatasan Computer-Power dan Data Storage yang ada belum mampu
menyipan data film yang sangat besar yang mungkin mencapai satuan puluhan
bahkan ratusan terrabyte untuk satu film saja. Sekadar catatan, satu buah film
bioskop digital standar rata-rata berukuran 150 GB. Film Avatar arahan James
Cameron bahkan berukuran 280 GB.
Peralatan pendukung
6 set speaker
Auditorium
Karpet
Lampu
Untuk kapasitas bioskop kami adalah dengan jumlah 4 teater terlebih dahulu,
dan akan kami tingkatkan jumlah teater kedepannya. Lalu untuk kapasitas
seats setiap teaternya adalah sekitar 150 seats.
-
Jam Operasional
Bioskop kami buka mulai pukul 12.00 pagi sampai dengan pukul 24.00 malam
Paket Nonton
Untuk hari hari biasa, harga pembelian 1 tiket adalah
Untuk weekend, harga pembelian 1 tiket adalah
Setiap 10x pembelian untuk 1 orang akan mendapatkan 1 tiket gratis nonton
Biaya operasional
Bioskop ini akan menggunakan tekhnologi terbaru dari segi proyektornya
kami menggunakan tekhnologi produksi terbaru IMAX dengan harga Rp. 1,5
M dan berjumlah 4 buah. Lalu untuk sound system kami menggunakan Dolby
Digital Surround dengan harga 1 setnya sekitar kurang lebihnya Rp. 100
Juta,jadi untuk 6 Set dengan harga Rp. 600 Juta.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
A. Perencanaan Bisnis
Jika dilihat dari bentuk usaha yang kami buat, maka jelas bentuk usaha kami ini adalah sebuah proyek
jangka panjang, maka pada tahapan awal aspek ini kami akan menyampaikan perencanaan bisnis
kami dari awal pembangunan sampai nanti akan di resmikan, dan mulai beroperasi, dari tahapan ini
sampai tahap awal peresmian kami menargetkan waktu selama 1(satu) tahun.
untuk jadwal pelaksanaan dapat dilihat sebagai berikut :
B. implementasi Bisnis
1. Struktur organisasi
Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu perusahan yang baik adalah menentukan
struktur formal organisasi. Adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota
organisasi melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing-masing mengetahui tugasnya
secara jelas, serta pula terdapat persoalan yang ingin dipecagkan penyelesaian lebih mudah didapat.
Sebuah struktur harus dibuat dan dipelihara, yaitu struktur tentang berbagai peran yang harus
dimainkan oleh orang-orang yang harus bekerja sama dalam melaksanakan senya rencana dan
mencapai sasaran yang ditentukan.
Dalam penyusunan struktur organisasi bisnis ini, kami menerapkan pondasi pembentuk struktur
organisasi klasik, yaitu depearmentalisasi menurut fungsi dan pada tingkat organisasi yang paling
rendah menggunakan departementalisasi menurut proses.
Secara garis besar rencana pengelolaan operasional bioskop ini dapat diidentifikasikan dalam 2 (dua)
kegiatan utama yaitu :
1. kegiatan operasional
Meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, serta peralatan umum,
kegiatan keuangan terdiri dari kegiatan pendanaan, pembukuan, dan pengendalian arus ias, sedangkan
kegiatan pemasaran terdri dari kegiatan promosi, dan peralatan umum segala kegiatan yang
berhubungan dengan teknis dan teknologi di dalam bioskop
2. kegiatan produksi
Meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan kustomer seperti, keamanan, loket
penjaga, serta segala penunjang dalam membantu jalannya jasa ini
Struktur organisasi yang diusulkan menganut sistem pelimpahan wewenang sentralisasi, hal ini
bertujuan agar kebijakan yang seragam dapat meminimalkan kompleksitas permasalahan, selain ini,
dalam sebuah jasa, wewenang untuk memberi keputusan agar dapat berjalan lancar.
2. Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan dalam rangka mengidentifkiasikan pekerjaanpekerjaan kunci, tujuan jabatan yang juga merupakan tanggung jawab pekerja, dan kegiatan-kegiatan
apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan jabatannya. manajemen organisasi bisnis ibi akan
dipimpin oleh seorang CEO dan dibantu oleh dua orang General Manager yang masing-masing akan
membawahi beberapa menejer dalam fungsi dan tugasnya masing-masing sesuai dengan struktur
organisasi bisnis bioskop ini. Penjelasan tujuan tiap jabatan adalah sebagai erikut :
Chief Executive Officer : memimpin perusahaan dan bertanggung jawab meningkatkan kekayaan
pemegang saham
Operational General Manager : Tugasnya adalah melakukan perencanaan, pengkoordinasian,
pengatahan serta pengawasan kegiatan keuangan , pemasaran, serta peralatan umum perusahaan, serta
mewakili perusahaan di lingkungan eksternal. Sehingga ini pemangku jabatan ini bertanggung jawab
penuh terhadap kelancaran operasional perusahaan dan mendukung agar produksi dapat terlaksana
dengan baik
Production General Manager : Tugasnya adalah melakukan perencanaan, pengkoordinasian,
pengatahan serta pengawasan kegiata yang berhubungan langsung dengan konsumer, dan jalannya
jasa, sehinggga pemangku jabatan ini bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran bioskop,
kualitas, dan kenyamanan konsumer
Finance Manager : tugasnya adalah mengkoordinasikan kegiatan keuangan perusahaan dan
pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan
Marketing manager : Tugasnya adalah merencanakan pemasaran, strategi pemasaran, pencari
konsumer, dan memperoleh informasi tentang tren saat ini
Film Manager : Tugasnya adalah mengkordinasikan, dan pemberi pengarahan terhadap segala
kegiatan yang erhubungan langsung terhadap konsumen dan jalannya bioskop.
Information Manager : Tugasnya adalah melakuan pengkordinasikan terhadap segala yang
berhubungan dengan informasi manajemen, dan segala yang berhubungan dengan informasi teknologi
Pola pengelolan seperti di atas, diharapkan akan memberi ruang gerak yang lebih fleksibel dalam
merealisasikan target penjualan pada masa yang akan datang seirama drngan perkembangan usaha itu
sendiri. hal tersebut dimaksudkan agar pengelolan organisasi dapat dilakukan secara terpadu, efektif,
dan efisien, dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan
3. Pelaksanaan Pengarahan & Pengawasan
Pada pelaksanaan pengarahan dilakukan ketika usaha sudah dimulai dan terus berkelanjutan selama
bisnis terus berjalan, sedangkan pengawasan dilakukan setiap minggunya dengan melihat laporan dari
masing-masing bidang manajerial. Pengarahan dilakukan khususnya kepada para karyawan yang baru
direkrut terkait masing-masing jabatan yang mereka pegang, akan tetapi pada tahap awal baru
berjalannya bisnis pengarahan dilakukan secara lebih ketat yakni setiap hari selama satu bulan dengan
tim pengarah adalah CEO dan general manager di masing-masing bidang.
ASPEK EKONOMI
Adanya Bioskop milik kami memberikan dampak dalam aspek ekonomi yaitu :
-
ASPEK SOSIAL
-
Kami pendiri Cinemax Borneo sepakat untuk memutuskan bentuk badan hukum
usaha kami adalah CV yang menurut kami paling sesuai dan dirikan oleh lebih dari
satu orang.
Nama dan lokasi usaha ditentukan oleh keputusan bersama yaitu dengan nama
Cinemax Borneo, lokasi bertempat wilayah Banjarmasin.
Dalam mendapatkan perijinan diperlukan Akta Notaris Pendirian dan juga ijin Teknis
TDP/TDI serta nomor wajib pajak ini dikeluarkan oleh kantor Dinas Pajak Daerah
sesuai dimana lokasi Cinemax Borneo berdiri.
No
1
Jenis Perijinan
Persyaratan
IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN (IMB)
*Surat Permohonan
*Foto Copy Surat Tanah
*Foto Copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
*Foto Copy Bukti Lunas PBB
*Izin Lokasi
*Foto Copy Izin Peruntukan
Penggunaan Tanah
*Rencana Tapak (Siteplan)
Biaya
BIAYA BANGUNAN = Luas
Bangunan (A) x Standar
Harga/m (B) = A x B = C
(Biaya Bangunan), NILAI
BANGUNAN (D) = Biaya
Bangunan (C) x Hasil Koefisien
(Kelas Jalan) x Guna Bangunan
x Luas Bangunan x Tingkat
Bangunan :
*Gambar Bangunan
*Perhitungan Konstruksi (untuk
bangunan lebih dari dua lantai)
*Akta Pendirian Perusahaan
*Aspek Tata Guna Tanah.
*Peil Banjir
*Keterangan persetujuan
warga/tetangga, diketahui
Kelurahan dan
Kecamatan.
*UKL & UPL / AMDAL
*Analisa Dampak Lalu Lintas
(ANDALL)
*Rekomenadsi Rencana Teknis
Bangunan Gedung
- Biaya Sempadan = 1% x D = H
- Biaya Pemeriksaan = F
- Biaya Pengawasan = 0,05% x D
=G
- Biaya Plat Nomor = Rp.4000,- Biaya Formulir Pendaftaran =
Rp.1000,- Jumlah Total Retribusi IMB =
Rp. (H+F+G) + 5000
Ket.
a. Untuk penggantian IMB yang
Hilang/Rusak : 10% dari nilai
retribusi
pungutan
b. Untuk Balik Nama IMB : 50%
dari Nilai Retribusi Bangunan
c. Perpanjangan Izin Bangunan
Berjangka (BB) : 50% dari nilai
retribusi
bangunan
d. Perubahan Tampak sebesar :
20% dari retribusi bangunan
Waktu Proses 12 hari kerja
IZIN
UNDANGUNDANG
GANGGUAN/IUUG
(HO)
- Baru
- Luas Ruang Usaha diatas 100m
(100 m x Indeks Lokasi x
Indeks Gangguan x Rp.500, -) +
(Kelebihan dari 100 m x
Indeks Lokasi x Indeks
Gangguan x Rp.350,-)
Waktu Proses 12 hari kerja
SURAT IZIN
TEMPAT
USAHA
TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
- Surat pemohon
- Foto Copy IMB sesuai fungsi
usaha
- Foto Copy tanda Lunas PBB
tahun berjalan
- Foto Copy Akte pendirian
Perusahaan untuk badan Usaha
- Surat Pernyataantidak keberatan
tetangga
- Surat perjanjian sewa menyewa /
kontrak
- Berita acara pemeriksaan
lapangan
- Berita acara pembahasan
Surat keterangan Domisili Usaha
dan kelurahan yang diketahui
Camat setempat
- Foto Copy Surat tanah / Surat
keterangan status tanah dan
Bangunan
- Foto Copy KTP pemohon
- Foto Copy akte pendirian
perusahan
- Foto Copy Domisili Perusahaan
dari Kelurahan
- Foto Copy NPWP
- Foto Copy SITU /HO