Anda di halaman 1dari 24

SIKLUS PROSES BISNIS MANUFAKTUR : STUDI KASUS PADA PT.

SEMEN PADANG
DOSEN PENGAMPU : PUTRI DWI NOVRINA, S.E., M.Ak

OLEH :
RIZKI FEBRIANTI (21622137)
AKUNTANSI MALAM 2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Sejarah Perusahaan PT. Semen Indonesia.......................................................3
B. Siklus Pendapatan............................................................................................4
C. Siklus Pengeluaran........................................................................................12
D. Siklus Produksi..............................................................................................14
E. Kelemahan dan Ancaman dari Siklus............................................................14
E. Rekomendasi Perbaikan Pengendalian Internal............................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................18
A. Kesimpulan....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi
dan Pengndalian Internal ini dengan baik dan benar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Ibu Putri Dwi Novrina, S.E., M.Ak.
Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran kami yang bersumber dari
internet, jurnal serta buku sebagai referensi. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah akuntansi keperilakuan atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Saya berharap dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua, semoga hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Siklus Proses Bisnis
Manufaktur. Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi terciptanya makalah yang
lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Demikian makalah ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Tanjungpinang, 10 Mei 2023
Penyusun,

Rizki Febrianti

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Semakin meningkatnya target pendapatan, pengeluaran, dan produksi
semen oleh PT. Semen Indonesia maka perencanaan pendapatan, pengeluaran,
danproduksi harus dilakukan dengan baik. Sampai saat ini bagian pendapatan
merupakan serangkaian Tindakan operasi yang berupa penyediaan barang atau
jasa (penjualan), serta menerima kas sebagai pembayaran untuk penjualan.
Penjualan sangat penting untuk kelangsungan suatu usaha karena setiap
penjualan selalu jangka panjang perusahaan. Jumlah penerimaan kas yang
dianggap sebagai metodepenjualan yang sukses yang diikuti oleh dengan biaya
lebih rendah. Dengan begitupencapaian tujuan bisnis untuk menghasilkan laba
yang dapat dicapai
Informasi mengenai aktivitas siklus pendapatan terpengaruh terhadap
siklusakuntansi lainnya yaitu siklus pengeluaran yang dimana suatu
perusahaan biasanya terdiri dari pengeluaran kas, persediaan bahan baku,
tanda terima persediaan bahan baku, dan daftar pemasok. Dalam pengeluaran
kas ketika yang dimana kewajiban dihasilkan dari pembelian yang telah jatuh
tempo, siklus pengeluaran kas mengesahkan pembayaran ini, mengeluarkan
data kepada pemasok, dan mencatat transaksi dengan mengurangi kas dan
rekening utang dagang.
Siklus produksi seiring dalam waktu meningkatnya target produksi
semen oleh PT. Semen Indonesia maka perencanaan produksi dilakukan
dengan baik. Selama ini bagian perencanaan bahan dan produksi masih belum
menggunakan alat atau metode yang telah ditetapkan untuk menentukan
rencana produksi, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara rencana produksi
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan release
actual.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah
penting sebagai berikut :

1
a. Bagaimana Siklus Pendapatan PT. Semen Indonesia?
b. Bagaimana Siklus Produksi PT. Semen Indonesia?
c. Bagaiman Siklus Pengeluaran PT. Semen Indonesia?
d. Bagaimana Prosedur yang berjalan pada sistem produsksi?
e. Bagaimaan Rekomendasikan Pengendalian Internal
Sikluspendapatan, pengeluaran, produksi di PT. Semen
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami siklus dalam proses bisnis pada perusahaan
manufaktur.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam siklus proses bisnis utama perusahaan
manufaktur.
3. Untuk mengidentifikasi ancaman yang mungkin timbul serta cara
pengendaliannya.
4. Untuk mengevaluasi pengendalian internalnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan PT. Semen Indonesia


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang dulunya bernama PT Semen
Gresik (Persero) Tbk adalah produsen semen yang terbesar di Indonesia. Pada
tanggal 20 Desember 2012 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk resmi berganti
namadari sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Diresmikan
di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan
kapasitas terpasang 250.000 semen per tahun.
Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Indonesia tercatat di Bursa Efek
Jakarta danmBursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go
public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat dengan
komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat
27%. Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum
Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham
menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada Tanggal 15 September
1995 PT Semen Indonesia berkonsolidasi denganPT Semen Padang dan
Semen Tonasa, yang kemudian dikenal dengan nama PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk (Dahulu bernama Semen Gresik Group (SGG) berubah Menjadi
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk). Total kapasitas terpasang Semen
Indonesia sebesar 8.5 juta ton semen per tahun. Bertepatan tanggal 17
September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan
sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A.
de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko. Komposisi
kepemilikan sahamberubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan
Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan
saham berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia 51,0%, masyarakat
23,4% dan Cemex 25,5%.

3
B. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis berulang dan
operasi pemrosesan data yang terkait dengan penyediaan barang atau jasa
kepada pelanggan untuk menghasilkan pendapatan dari pembelian barang atau
jasa.
Terdapat ada dua macam harga penjualan semen ditetapkan oleh PT.
Semen Indonesia. Pertama, harga jual semen sebesaran harga pokok produksi
(HPP) ditambah dengan keuntungan dan biaya transportasi. Ini hal berlaku
untuk distributor yang menggunakan persyaratan pengiriman franco dari
gudang pembeli. Kedua, harga jual semen ditetapkan sebesar harga pokok
produksi (HPP) biaya produksi ditambah dengan keuntungan. Ini berlaku
untuk distributor yang menggunakan ketentuan pengiriman af-conveyor dan
af-gudang. Harga Pokok Penjualan (HPP) ditentukan oleh Bagian Akuntansi
Biaya dan Anggaran.
PT. Semen Gresik (persero) tidak melakukan semen. Portland Cement
Type 1 dan PPC dijual secara langsung kepada konsumen, tetapi melalui
Distributor dan
Langganan Tetap yang tersebar pada wilayah pemasarannya. Setiap
Distributor terdiri dari beberapa Langganan Tetap.
Pada penjualan secara tunai, jumlah penjualan semen pada Faktur
Barang (FB) dibuat sebesar jumlah penjuaan semen pada Persetujuan
Pembelian Semen (PPS). Sedangkan pada penjualan secara kredit, jumlah
semen yang telah dijual pada Faktur Barang (FB) sama dengan sebesar barang
yang diterima oleh pembeli yang terdapat dalam Surat Perintah Jalan (SPJ)
yang kembali. Jumlah barang yang diterima oleh pembeli dapat sama dengan
PPS apabila tidak terdapat barangpesanan kembali dari retur baranbg . Jumlah
yang diterima oleh pembeli dapat berbeda dengan PPS apabila terdapat barang
pesanan kembali atau retur barang. Jangka waktu mengeluarkan barang adalah
enam hari. Apabila lebih dari enam hari barang belum keluar, maka PPS
dinyatakan batal (cancel). Periode pelunasan piutang ditetapkan oleh Kepala
Bagian Pemasaran dan Kepala Departemen Niaga. Lamanya periode piutang
dapat berbeda antardistributor, tergantuing dari kebijakan pemasaran dan
kondisi pasar. Seluruh penerimaan hasil penjualan semen baik secara tunai
maupun kredit dipusatkan di Kantor Pusat Gresik. Asosiasi Semen Indonesia

4
(ASI) yang merupakan perserikatan seluruh pabrik semen di Indonesia
bertugas antara lain menetapkan daya serap semen untuk seluruh wilayah di
Indonesia bertugas antara lain menetapkan daya serap semen untuk wilayah di
Indonesia. Berdasarkan hal itu, PT. Semen Indonesia menetapkan alokasi
semen pada daerah pemasarannya
Dalam siklus pendapatan PT. Semen Indonesia terdapat ada 10
pihak yang terkait. Pihak – pihak yang terkait dalam organisasi siklus
pendapatan akan diuraikan ini berdasarkan fungsinya :
a) Bagian Penunjang Produksi
Bagian Penunjang Produksi berfungsi bertugas membuat
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Kondisi
Pabrik (KP) untuk diserahkan kepada Saksi Perencanaan Pemasaran.
RKAP yang berisi tentang rencana produksi sedangkan KP berisi
jadwal pemeliharaan mesin dan shut down yang dapat mempengaruhi
jumlah produksi.
b) Bagian Perencanaan Pemasaran
Bagian Perencanaan Pemasaran bertugas membuat kontrak
dengan distributor, membuat indeks distributor (ID) dan Jatah Kota
(JK).
c) Bagian Penjualan
Bagian Penjualan bertugas membuat persetujuan pembelian
semen (PPS), membuat perintah penyerahan (PP). menerbitkan
Faktur Barang (FB) dan membuat Laporan Kinerja Penjualan (LKP).
d) Bagian Bendahara
Bagian Bendahara bertugas menerima Bank Garansi (BG) dari
Distributor, Menerbitkan Tanda Penerimaan Pembayaran (TTP) dan
Penerimaan Kas/Bank (PK/B) setelah menerima bukti giro atau
transfer bank dari Distributor ke rekening PT. Semen Indonesia,
membuat Catatan Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas/Bank
(CPK/B), membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas/Bank
(LPK/B) serta membuat Rekonsiliasi Bank (RB) tiap bulan.
e) Bagian Pajak dan Asuransi
Bagian pajak dan asuransi bertugas menerbitkan faktur pajak
bagi distributor yang melakukan transaksi pembelian semen.

5
f) Bagian Pelayanan Akuntansi
Bagian Pelayanan Akuntansi bertugas mengverifikasi dokumen
dan file yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi atas siklus
pendapatan.
g) Bagian Akuntansi Keuangan
Bagian Akuntansi Keuangan bertugas mengumpulkan
dokumen penjual yang dikeluarkan oleh PT. Semen Indonesia sebagai
dasar bukti transaksi dan pencatatan serta menggabungkan seluruh
transaksi penjualan dari Gresik dan Tuban untuk masuk dalam proses
akuntansi.
h) Bagian Transportasi dan Distribusi
Bagian Transportasi dan Distribusi bertugas membuat indeks
Ekspeditor (IE) dan Jatah Ekspeditor (JE).
i) Bagian Penyerahan dan Angkutan
Bagian Penyerahan dan Angkutan bertugas menerbitkan
Kitir serta membagi Kitir kepada Ekspeditor, menerbitkan Surat
Ijin Pengeluaran Semen (SIPS) dan Surat Perintah Jalan (SPJ).
j) Bagian Pengisian
Bagian Pengisian bertugas melakukan pengisian semen
kedalamalat angkut berdasarkan SIPS dan membuat Catatan Mutasi
Barang (CMB).
Selain itu juga, pihak PT. Semen Indonesia terdapat pihak luar yang
terkaitdengan siklus pendapatan yang dibahas oleh penulis. Pihak luar tersebut
adalah:
1) Distributor
Distributor merupakan pembeli semen yang berhak melakukan
transaksi pembelian semen dengan PT. Semen Indonesia. Distributor bertugas
membuat kontrak dengan PT. Semen Indonesia, memberikan BankGaransi
(BG) sebagai agunan, memberikan Permintaan Distributor (PD) dan
Permintaan Tambahan (PT) serta melakukan pembayaran kepada PT. Semen
Indonesia atas transaksi pembelian semen yang telah dilakukannya.
2) Langganan Tetap
Langganan Tetap melakukan transaksi pembelian semen dengan
Distributor dan melakukan pembayaran kepada distributor atas transaksi

6
pembelian semen yang telah dilakukannya.
3) Ekspeditor
Ekspeditor merupakan perusahaan pengangkut barang yang telah
mendapat izin untuk mengangkut semen dari PT, Semen Indonesia
Ekspeditor mengirimkan semen langsung kepada Langganan Tetap.
4) Bank
Bank merupakan pihak yang dipercaya oleh PT. Semen Indonesia untuk
menerima kas sebagai pelunasan piutang Distributor serta menyimpan kas
dan surat berharga.
PT. Semen Indonesia memiliki prosedur siklus pendapatan yang
dilakukandengan membagi sistem informasi akuntansi siklus pendapatan PT.
Semen Indonesia menjadi 4 tahap yairu:
1) Membuat Pesanan Penjualan
Bagian Penunjang Produksi menginput Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP) yang memuat rencana produksi dalam file RKAP dan
mencetak file RKAP. Dokumen RKAP diberikan kepada Bagian Perencanaan
Pemasaran. Selain itu, Bagian Penunjang Produksi juga menginput Laporan
Kondisi Pabrik (KP) yang meliputi rencana pemeliharaan mesin dan shut
down yang dapat mempengaruhi jumlah produksi , serta mencetak berkas KP.
File KP diberikan kepada bagian perencanaan pemasaran juga dapat
mengakses file RKAPdan KP.
Pihak distributor membuat Laporan Distributor (LD) yang berisi kondisi
pasar dan memgirimkannya kepada Bagian Perencanaan Pemasaran. Berdasarkan
RKAP, KP dan LD, Bagian Perencanaan Pemasaran membuat kontrak dengan
distributor. Masa Jangka Waktu berlaku selama 6 bulan dan akan dibuat kontrak baru
dapat disimpulkan pada saat masa kontrak berakhir. Bagian perencanaan pemasaran
mencetak Indeks Distributor (ID) dari file ID dan Jatah Kota (JK) dari file JK. File ID
dan JK akan otomatis terisi saat menginputkan Surat Perintah jalanke dalam file Surat
Ijin Pengeluaran Semen (SIPS). Dalam File ID dan JK dibuat dengan selama 6 bulan
terakhir. . ID adalah angka yang menggambarkan kinerja pasar semen distributor
dalam 6 bulan terakhir, sedangkan JK adalah alokasi semen untuk setiap kota di
wilayah pemasaran. ID dan JK dikonfirmasi oleh Kepala Bagian (Kabag) pemasaran
dan Kepala Departemen (Kadep) Niaga.

7
Berdasarkan file PPS dan input data Perintah Penyerahan (PP) secara
manual dalam file PP, Bagian Penjualan membuat PP dan mencetak PP tiga
salinan yaitu Dokumen PP menandatangani oleh Kasi Penjualan, Lembar
pertama diberikan kepada distributor, lembar kedua sebagai arsip dan lembar
ketiga diberikan kepadabagian penyerahan dan transportasi.
Untuk bisa PPS dapat diterbitkan, Distributor harus membeli Bank
Garansi (BG) sebagai jamninan atas penjualan semen secara kredit kepada
Bagian Bendahara. Besaran BG tergantung dari kemampuan masing - masing
distributor BG berlaku pada surut, yaitu saldo akan berkurang setiap kali
terjadi pada transaksi penjualan secara kredit dan akan bertambah kembali
apabila terjadi pelunasan piutnag. BG dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu
dokumen BG yang disimpan oleh Kepala Seksi (KASI) bendahara dan File
BG diinput oleh Kasi Bendahara.
Bagian Pengisian akan membuat Catatan Mutasi Barang (CMB)
berdasarkanbarang yang masuk dan keluar. Pada PT. Semen Indonesia, tidak
ada aktivitas memeriksa persediaan barang apabila terdapat pesanan penjualan.
PPS tidak dicocokkan dahulu dengan Catatan Mutasi Barang (CMB) sebelum
diproses lebih lanjut. Hal ini akan dilakukan oleh PT. Semen Indonesia akan
memproduksi semen sesuai dengan RPS yang telah dibuat pada awal masa
kontrak. Jumalah PD yang diajukan oleh pembeli biasanya tidak jauh berbeda
dengan RPS, sehingga persediaan barang biasanya mencukupi.
2) Mengirim Barang
Bagian transportasi dan distribusi mencetak satu lembar indeksi
ekspeditor (IE) dari file IE dan 2 rangkap Jatah Ekspeditor (JE) dari file JE.
File IE dan JE akan terisi secara otomatis pada saat Seksi Perencanaan
Pemasaran menginputkan Rencana Penjualan Semen (RPS) dalam file RPS
dan Seksi Penyerahan dan Angkutan menginputkan Realisasi Permintaan
Pengiriman (RSPP) dalam file RSPP. IE merupakan angka yang menunjukkan
kinerja Ekspeditor dalam mengirimkan semen selama 6 bulan terakhir,
sedangkan JE merupakan alokasi jatah angkutan semen tiap ekspeditor untuk
tiap kota dalam daerah pemasaran. Satu lembar JE diberikan kepada
Ekspeditor dan satu lembar sebagai arsip.
Berdasarkan Permintaan Pengiriman (PP) dari Seksi Penjualan, Seksi
Penyerahan dan Angkutan menghitung jatah angkut Ekspeditor sesuai dengan

8
kapasitas muat per alat angkut dalam bentuk dokumen Kitir. Kitir
ditandatangani oleh Kabag Transportasi dan Distribusi, Kemudian dibagikan
pada Ekspeditor sebagai pedoman penyiapan alat angkut. Berdasarkan Kitir
dan JE, Ekspeditor membuat Surat Perintah Pemuatan (SPP). Kitir dan SPP
kemudian dibawa oleh Ekspeditor untuk mengambil semen.
Berdasarkan file PP, Kitir, dan SPP yang dibawa oleh pengendara alat
angkut, Seksi Penyerahan dan Angkutan menginput Surat Izin Pengeluaran
Semen(SIPS) dan Surat Perintah Jalan (SP) secara manual dalam file SIPS
serta mencetakdokumen SIPS dan SPJ masing – masing ada 5 rangkap dalam
SIPS lainnya diserahkan kembali kepada seksi pengisian gresik untuk diarsip.
Satu lembar SIPS diambil oleh seksi penyerahan dan angkutan, sedangkan tiga
lembar SIPS dan dokumen SPJ lima rangkap akan diberikan kepada
pengendara alat angkut. Satu lembar SIPS diserahkan pada seksi keamanan
yang bertugas di pintu gerbang keluar, satu lembar sebagai arsip Ekspeditor
dan sisanya diberikan kepada langganan tetap. SIPJ terdiri dari nama
distributor, nama langganan tetap, nama ekspeditor, nama pengemudi, nomor
truk/gerbong, nomor PPS, PP dan SPP, alamat tujuan pengirim jumlah unit
semen yang telah dikeluarkan, jenis, semen, satuan, jenis kantong.
SPJ dalam lima salinan ditandatangani dan distempel oleh langganan
tetap pada saat menerima barang. Satu lembar SPJ yang telah ditandatangani
dan distempel tersebutkan akan diserahkan kepada langganan tetap, satu
lembar diserahkan kepada distributor, satu lembar diarsip oleh ekspeditor dan
sisanya (2 lembar) dikembalikan pada PT. Semen Indonesia. Satu lembar SPJ
akan dikembalikan pada seksi penyerahan dan angkutan dan lembar lainnya
akan dikembalikan pada Bagian Transportasi dan Distribusi. Bagi seksi
penyerahan dan angkutan, dokumen SPJ fungsi sebagai bahwa pengiriman
telah dilakukan sampai pada tujuan tersebut sedangkan bagi bagian
transportasi dan distrirbusi, dokumen SPJ fungsi sebagai untuk membayar
ongkos angkut pada Ekspeditor.
Salah satu informasi yang diperoleh dari SPJ adalah jumlah retur
barang. Apabila terdapat barang yang rusak, maka barang tersebut akan
dikembalikan pada PT. Semen Indonesia sebagai barang retur. Tetapi apabila
barang rusak dilakukan karena kecelakaan dalam pengiriman atau hilang
dalam pengiriman tersebut maka kerugian tersebut akan tanggung jawab oleh

9
Ekspeditor. Jika ada barang retur harus dicantumkan dalam dokumen SPJ
kembali jika tidak tercantum maka dokumen SPJ yang dikembali tidak dapat
diakui sebagai barang retur. Oleh karena itu perlakuan untuk barang retur sama
dengan pesanaan kembali. Jika terjadi dalam retur akan diterbitkan PP baru
yang jumlahnya sesuai dengan pesanan kembali dalam keadaan yang baru.
Dalam piutang pada distributor akan dikredit kan kepada bagian penjualan
sebesar barang yang diretur.
SPJ yang kembali akan diinputkan oleh bagian penyerahan dan
angkutan pada file realisasi permintaan pengiriman (RSPP). Dan pada tahap
akhir, file RSPP dicetak dalam bentuk laporan RSPP yang merupakan rekap
kuantum dari PP yang terealisasi. Dengan menginputkan file RSPP akan
mengurangi saldo BG secara otomatis (untuk retur barang). Laporan RSPP
dibuat 3 rangkap, satu lembar untuk seksi penjualan, satu lembar arsip dan satu
lembar untuk bagian Transportasi dan Distribusi.
3) Menagih Piutang
Berdasarkan file PP dan input data data Faktur Barang (FB) secara
manual pada file FB, bagian penjualan membuat FB dan mencetak 5 rangkap
dokumen FB. Dokumen FB ditandatangani oleh Kasi penjualan. Lembara
pertama FB diberikan ke distributor, lembar kedua disimpan oleh Seksi
penjualan, lembar ketiga diberikan kepada Seksi Pajak dan Asuransi, dan
lembar keempat diberikan kepada seksi pelayanan akuntansi, dan lembar
kelima diberikan kepada seksi pelayanan akuntansi.
Berdasarkan file FB data input data faktur pajak (FP) secara manual
dalamfile FP, seksi pajak dan asuransi membuat FP dan mencetak dokumen
FP 3 rangkap.Dokumen FP ditandatangani oleh Kasi Pajak dan Asuransi.
Lembar pertama FP diberikan kepada distributor, lembar kedua untuk arsip
data dan lembar ketiga diberikan kepada Seksi Pelayanan Akuntansi.
Bagian Pelayanan Akuntansi melakukan verifikasi antara dokumen
PPS danFB. Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan antara
dokumen PPS dan FB dalam hal nomor PPS, jumlah semen yang diterima dan
jumlah yang dibayarkan.. Perbedaan antara PPS dan FB menunjukkan
pengembalian barang. Periksa selisihnya dengan saldo saat ini dengan Seksi
penjualan untuk memastikan keabsahan saldo tersebut. Dalam hal retur
barang, Bagian Pelayanan Akuntansi hanya mengumpulkan informasi dari
bagian penjualan
1
dan tidak memperoleh buktidokumen retur barang. Selain itu bagian pelayanan
akuntansi akan menggunakan untuk verifikasi dokumen FB dengan FP untuk
memastikan apakah jumlah pajak yang harus dibayar oleh distributor yang
tercantum dalam FB sama dengan yang tercantum FP. Setelah konfirmasi,
dokumen PPS diserahkan kepada Bagian Akuntansi Keuangan.
4) Mengumpulkan Kas
Bagian bendahara terdiri dari 4 regu. Diantara lain Regu Kasir dan Regu
Pelunasan Piutang. Regu Kasir terdiri dari 2 orang yaitu Kasir A dan Kasir
B. KasirA bertugas sebaagai menerima bukti giro/transfer bank dari
Distributor, sedangkan Kasir B mencatat bukti transfenr tersebut sebagai
penerimaan pada Catatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas/Bank (CPK/B).
Berdasarkan CPK/B, Kasir B membuat Laporan Penerimaan Kas/Bank
(LPK/B) dua rangkap setiap hari Kasi Bendahara. Satu lembar LPK/B
dilaporkan kepada kabag keuangan dan satu lenbardiarsip oleh Kasi
Bendahara.
Setelah dicatat bukti transfer bank tersebut diberikan kepada regu
pelunasan piutang. Regu pelunasan piutang mencocokkan nilai dan nomor
PPS antara giro/transfer dan FB. Apabila cocok, Regu Pelunasan Piutang
menginput Tanda Penerimaan Pembayaran (TPP) dan Penerimaan Kas/Bank
(PK/B) dalam file Kas serta mencetak dokumen TPP sebanyak 4 rangkap
dan dokumen PK/B sebanyak 2 rangkap Dengan menginputkan data
pelunasan piutang, secara otomatis akan membuat jurnal pelunasan piutang,
buku besar dan buku pembantunya. Bukti transfer bank disertakan kembali
pada kasir A. Berdasarkan CPK/B dan Rekening Koran (RK) yang diterima
setiap bulan dari Bank, Kasir B membuat Rekonsiliasi Bank (RB) 2 rangkap
setiap bulan.
Satu lembar dokumen TPP dan PK/B diarsipkan oleh Bagian Bendahara.
Satu lembar TPP diberikan kepada distributor, satu lembar diberikan kepada
bagian akuntansi keuangan dan satu lembar diberikan kepada bagian
penjualan untuk diverifikasi dengan FB. Sedangkan satu lembar dokumen
PK/B diberikan kepada Bagian Pelayanan Akuntansi untuk validasi dengan
FB. PK/B yang sudah diverifikasi oleh Bagian Pelayanan Akuntansi
diberikan kepada bagian akuntansi keuangan. PPS dan FB yang telah
diverifikasi akan gunakan untuk membuat jurnalretur barang dan buku besar
secara manual dalam file jurnal. File kas dapat diakses oleh pihak
1
internal

1
yang menerima dokumen TPP dan PK/B. bagian akuntansi keuangan
melakukan verifikasi antara dokumen TPP dan dokumen PK/B. Dokumen
PPS, FB, dan PK/B yang ada pada bagian akuntansi keuangan diarsipkan
sebagai dasar pengendalian dan cek manual, jurnal, buku besar dan buku
pembantunya.
Bagian akuntansi keuangan akan membuat laporan keuangan (LK) tiga
rangkap berdasarkan jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang terdapat
dalam file jurnal. Satu lembar LK dilaporkan kepada Kadep Keuangan dan
Administrasi, satu lembar dilaporkan kepada Direktur Keuangan dan satu
lembar diasrip oleh Bagian Akuntansi Keuangan. LK ditandatangani oleh
Kasi Akuntansi Keuangan dan Kabag Akuntansi.
Selain itu, pada akhir periode seksi penjualan membuat laporan kinerja
penjualan (LKP) tiga rangkap berdasarkan file PPS, PP, FB dan Kas.
Laporan Kinerja Penjualan (LKP) ditandatangani oleh Kasi Penjualan dan
Kabag Pemasaran. Satu lembar LKP dilaporkan pada Kadep Niaga, satu
lembar dilaporkankepada direktur pemasaran dan satu lembar sebagai arsip
seksi penjualan.
C. Siklus Pengeluaran
Aktivitas dalam siklus pengeluaran berbeda dari jenis perusahaan -
perusahaan manufaktur memiliki aktivitas yang berkaitan dengan pembelian
bahan baku perusahaan dagang memiliki aktivitas yang berkaitan dengan
pembelianbarang dagangan perusahaan jasa memiliki aktivitas yang berkaitan
dengan pembelian barang yang diperlukan dalam operasional seperti alat tulis
kantor.
 Dalam Pengeluaran kas ada terkait beberapa tahap tersebut yaitu :
1. Operasional adalah suatu rancangan yang bersifat abstrak guna untuk
memudahkan pengukuran suatu variabel. Dalam pembayaran untuk
bahan baku semen kepada pemasok. Setelah pada awal bulan biasanya
dilakukan oleh bagian operasional memberikan gaji kepada karyawan
PT. Semen Gresik dan pembayaran pajak penghasilan sekitar 3 bulan
sekali. Pada saat waktu sudah menunjukkan jatuh tempo saat
pembayaran bunga maka harus pergi ke bank untuk membayar beban
bunga dan beban keuangan perusahaannya.
2. Investasi adalah kegiatan yang dimana menanamkan modal, baik

1
langsung maupun tidak dengan harapan pada waktu nanti pemilik
modal akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman
modal tersebut. Melakukan kajian terhadap usulan RKAP tahun 2009
yang diajukan direksidan memberikan masukkan mengenai risk factor
dan cara mitigasinya
misalnya : melakukan review terhadap usulan Rencana Jangka Panjang
yang diajukan Direksi, melakukan kajian kunerja bulanan dan
memberikan masukkan mengenai potensi risiko dan mitigasinya,
melakukan evaluasi atas risiko terkait perjanjian kredit sindikasi
dengan bank sindikasi yang dipimpin oleh PT. Bank Mandiri (persero).
3. Pendanaan adalah cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai
modal utama maupun dana tambahan untuk pengerjaan proyek,
program, atau portofolio yang dialokasikan demi berjalannya sebuah
perusahaan, organisasi, ataupun proyek. Pendanaan ini memiliki
tugasnya yaitu untuk membayar pinjaman dari bank saat sudah jatuh
tempo, membayar hutang kepada pemerintah republic Indonesia,
membayar liabilitas atas sewa pembiayaan barang atau lainnya, dan
melakukan pembayaran deviden sesuai perintah dari pendanaan.
Dokumen yang harus digunakan pengeluaran kas oleh PT. Semen Indonesia :
1. Slip kwitansi
2. Slip pembayaran gaji
3. Bukti pembayaran pajak
4. Bukti setoran pembayaran bunga dan beban keuangan
5. Sertifikat asset tetap
6. Bukti setoran uang muka
7. Bukti setoran pembayaran pinjaman bank
8. Setoran pembayaran kepada pemerintahan RI
9. Bukti slip liabilitas sewa pembiayaan
10. Bukti pembayaran deviden
11. Surat kepemilikan entitas induk dan non pengendali
 Pеrsеdiааn bаhаn bаku mеrupаkаn pеrsеdiааn yаng sаngаt pеnting bаgi
pеrusаhааn mаnufаktur. Jikа pеrusаhааn kеhаbisаn stock bаhаn bаku,
mаkа prosеs produksi tidаk bisа dilаkukаn, mаkа dаri itu sеringkаli
pеrusаhааn mеnumpuk pеrsеdiааn bаhаn bаkunyа dаlаm jumlаh yаng

1
cukup bеsаr.
Tanda Terima Persediaan Bahan Baku
 Daftar Pemasok
D. Siklus Produksi
Prosedur yang berjalan pada sistem produksi
a. Proses Pembelian Material
Bagian gudang akan mengecek jumlah stok yang ada di gudang
sebelum melakukan produksi. Setelah itu departemen gudang akan
melakukan pemeriksaan barang yang dimana departemen gudang akan
mengusulkan untuk membeli bahan material dengan persediaan stoknya
minim. Bagian pembelian akan membuat surat pemesanan material
kepada supplier.
b. Proses Perhitungan Biaya Produks
Pada saat produksi sedang berlangsung, departemen pabrik akan
mengajukan sejumlah material yang akan digunakan dalam proses
produksi, kemudian departemen gudang akan mencatatnya di buku
persediaan bahan baku. Kemudian akan dilakukan waktu kerja karyawan
akan dihitung dan dicatat dalam buku gaji karyawan. Serta alokasi biaya
overhead pabrik. Setelah produksi selesai maka akan dapat dilakukan
perhitungan biaya produksi.
c. Prosedur Persediaan Stok Barang Jadi
Barang yang diproduksi setiap hari akan dihitung dan dicatat oleh
kepala produksi kemudian administrasi perlu merekap stok barang secara
harian, dan setiap akhir pekan harus merekap barang yang diberikan kepada
pemimpin setiap minggu. Kemudian semua barang yang telah diproduksi akan
disimpan di gudang penyimpanan.
E. Kelemahan dan Ancaman dari Siklus
1. Kelemahan dan Ancaman Siklus
PendapatanKelemahan Siklus Pendapatan :
- Petugas Seksi Penjualan dan Seksi penyerahan dan angkutan
menyiapkan invoice tanpa pemberitahuan tentang apa yang dikirim dan
kapan ke tujuannya.
- Petugas Seksi penyerahan dan angkutan tidak menyimpan surat
pengirimantersebut.

1
- Petugas Seksi Pengisian membuat Catatan Mutasi Barang (CMB)
berdasarkan barang yang masuk dan keluar. Pada PT. Semen Gresik
(persero), tetapi tidak ada aktivitas memeriksa persediaan barang
apabila terdapat pesanan penjualan.
Ancaman Siklus Pendapatan :
Membuat Pesanan Penjualan
- Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak detail
- Habis persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan biaya
- Legitiminasi
Pesanan Pengiriman
Barang
- Pencurian persediaan
- Kesalahan dalam pngiriman contohnya barang yang dikirim salah,
quantity(jumlah) yang salah, dan Pengiriman ke alamat yang
salah.
Menagih Piutang
- Sering terjadi gagal untuk menagih customer
- Kesalahan dalam menagih piutang
- Kesalahan dalam memasukkin data ketika dalam perbaharui piutangnya.
Mengumpulkan Kas
Sering terjadi adanya kehilangan data jurnal retur barangnya.
- Adanya pencurian kas
2. Kelemahan dan Ancaman Siklus
Pengeluaran :Kelemahan Siklus Pengeluaran
:
- Pendanaan sering terjadi pembayaran bank tidak sesuai atau akurat
- Persediaan bahan baku sering terjadi kehabisan stock.
- Dokumen – dokumen pengeluaran kas kehilangan slip atau
nota Ancaman Siklus Pengeluaran :
- Pemasok yang tidak dapat diandalkan
- Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
- Membeli barang yang tidak dibutuhkan
- Kesalahan dalam menghitung barang
- Membeli barang kualitas rendah

1
3. Kelemahan dan Ancaman
Siklus ProduksiKelemahan Siklus
Produksi :
- Bagian Akuntansi yang memiliki Kartu persediaan sering terjadi

1
kehilangan tidak bisa mengetahui barang masuk
- Bagian Gudang yang memiliki bukti barang pengiriman
sering terjadikesalahan pengirimannya.
- Investasi yang tidak optimal dalam aktiva tetap.
Ancaman Siklus Produksi :
- Desain produk yang kurang baik/tidak jelas dalam konsepnya.
- Pencurian dan perusakkan persediaan dan aktiva tetap
- Hilang data dokumen
- Kesalahan dalam pencatatan dan memasukkan data yang akan
mengakibatkan data biaya yang tidak akurat.

E. Rekomendasi Perbaikan Pengendalian Internal


a. Siklus Pendapatan :
Rekonsiliasi yang teratur atas informasi mengenai
pengiriman dengan pesanan penjualan (sales order) memungkinkan
deteksi tepat waktu aras penundaan atau kegagalan untuk
mengirimkan barang kepada pelanggan
- Sangat perlu melakukan daftar umur piutang atau aging schedule
yaitu sebuah laporan yang mencantumkan saldo rekening
pelanggan berdasarkan lamanya waktu yang beredar
- Pemisahan Fungsi pengiriman dan penagihan mengurangi risiko
kegagalan untuk menagih ke pelanggan.
b. Siklus Pengeluaran :
- Kesalahan dalam menghitung barang terima perusahaan harus
dengan jelas komunikasikan kepada petugas penerimaan atas
pentingnya dalam perhitungan yang hati-hati dan akutat atas
semua kiriman.
- Perusahaan harus membuat daftar pemasok agar disenangi karena
harus dikenal dapat memberikan barang yang berkualitas yang
dapat diterima akan dapat membantu mencapai tujuan ini. Selain
itu dalam pesanan pembelian harus ditinjau ulang secara periodic
untuk memastikan bahwa hanya para pemasok yang disetujui
inilah yang digunakan.
- Mengumpulkan dan mengawasi datakinerja pengiriman pemasok

1
c. Siklus Produksi
- Membuat sistem komputer kartu persediaan agar tidak
bisa kehilangandata dan bisa mengetahui barang masuk.
- Menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan
pelanggandari segi kualitas daya tahan dan
fungsionalitas.
- Meningkatkan sistem pencatatan dengan melalui perhitungan
biayaberbasis aktivitas.

1
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan
PT. Semen Indonesia memiliki 3 siklus yaitu siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, siklus produksi. Dalam siklus pendapatan yang akan dilakukan dapat
diakui ketika seluruh siklus pendapatan berakhir yaitu ketikainput sistem pada bagian
piutang telah menjadi suatu jurnal kas masuk. Siklus pendapatan prosedur ada 4
macam yaitu membuat pesanan penjualan, mengirim barang, menagih piutang, dan
mengumpulkan kas. Proses dalam siklus pengeluaran merupakan penunjang dalam
kegiatan operasional PT. Semen Indonesia, karena dengan memahami sistem
informasi akuntansi dalam siklus pengeluaran terdapat 4 tahap yaitu pengeluaran kas,
persediaan bahan baku, tanda terima persediaan bahan baku, dan daftar pemasok yang
harus kita ketahui agar membuat informasi yang cukup dan akurat memudahkan
pengelolaan perusahaan, karena itu pemahaman atas sistem informasi akuntansi yang
terjadi di perusahaan sangat penting. Terakhir ialahsiklus produksi dalam pengawasan
mutu pada saat proses produksi dengan menggunakan peralatan yang modern dan
lebih akurat sehingga semen mempunyai kualitas yang baik dan mutu bisa pakai
dengan customer.

2
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, R. (2018). Makalah Siklus Produksi dan Siklus Penggajian PT. Semen
Indonesia. Makalah, 16.
Indonesia, S. P. (2012). Retrieved from
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1422/3/BAB_II/pdf.
Maharsi, S. (1999). Evaluasi sistem informasi akuntansi siklus pendapatan PT.
Semen Indonesia. Skripsi , 147.
P.P, M. R. (n.d.). Analisi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit pada PT.
Semen Indonesia . Tugas Akhir , 18.
Faqih, M. (2019). Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran PT. ABC President
Indonesia.
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factor Affecting the Interest of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
Susanto, A. (2018, June). The Influence of information Technology on the Quality of
Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd High Performance
Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115).
Iskandar, D. (2015). Analysis of Factors affecting the success of the application of
accounting information system. International Journal of scientific & Technology
research, 4(2), 155-162.

Anda mungkin juga menyukai