Anda di halaman 1dari 15

SIKLUS PRODUKSI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


(SISTEM INFORMASI AKUNTANSI)
Dosen Pengampuh
Moni Siahaan, S.T., M.M.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Merlinda Lassa 2223142909
Nissa Ariella Ariesta Srimaya Suek 2223142910
Yan Ian Erens Elsada 2223142924

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI KUPANG

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia dan rahmanya kami masih diberikan kesempatan untuk terus belajar dan
mengembangkan pengetahuan.

Kali ini, kami membahas sebuah materi yang berkaitan dengan "Siklus Produksi". Materi
ini menjadi sangat relevan karena merupakan fondasi utama dalam pemahaman proses keuangan
perusahaan, materi ini akan membahas langkah-langkah yang terlibat dalam setiap tahap siklus
produksi.

Melalui materi ini, diharapkan pembaca dapat memahami konsep- konsep dasar terkait
siklus produksi mengimplementasikannya secara efektif dalam konteks bisnisnya masing-
masing.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan materi ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca dalam memperdalam pemahaman
mengenai siklus produksi Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam
penyampaian materi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
penyempurnaan materi di masa mendatang.

Kupang, 24 November 2023

[Kelompok 9 ]

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................................................3

PEMBAHASAAN...................................................................................................................................3

2.1 Pengertian..........................................................................................................................................3

2.2 Fungsi Siklus Produksi...................................................................................................................4

2.3 Dokumen siklus produksi dan Catatan siklus produksis............................................................6

2.4 Aktivitas- aktivitas dalam siklus produksi ...............................................................................12

2.5 Ancaman dan pengendalian dalam siklus produksi.................................................................13

BAB III....................................................................................................................................................15

PENUTUP................................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan
yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaanperusahaan
dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk
mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat
penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas
yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat
dibuat yang disesuaikan dengan system informasi yang diterapkan di masingmasing perusahaan.
Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem
informasi akuntansi juga beragam bentuknya. Misalnya suatu perusahaan manufaktur akan
memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan informasi biaya produksi dan
besarnya harga jual produk, jenis produk, kuantitas dan kualitas produk, persediaan serta biaya-
biaya yang berhubungan dengan produk misal biaya pembelian bahan, biaya transportasi
pengantaran, dan sebagainya

Siklus produksi merupakan inti dari kegiatan perusahaan. Siklus produksi ini harus
memiliki perencanaan dan pengendalian yang tepat agar menghasilkan suatu produk yang
berdaya nilai jual. Proses pengambilan keputusan manajemen terhadap siklus produksi memiliki
pengaruh yang kuat terhadap produk yang dijual perusahaan. Manajemen harus memiliki
keahlian khusus dan informasi yang tepat untuk proses pengambilan keputusan tersebut.
Keputusan seputar perencanaan produksi sangat penting karena akan menjadi dasar dalam
memulai produksi seperti berapa banyak bahan yang dibutuhkan dan biaya apa saja yang akan
dikeluarkan. Dengan adanya perencanaan ini akan menjadi dasar dalam perhitungan dan
pengendalian biaya produksi. Pengendalian biaya produksi sangat penting karena akan
mempengaruhi harga jual produk dan merupakan salah satu strategi perusahaan agar dapat
bersaing di pasaran. Perhitungan harga pokok produksi yang tepat adalah kunci dari proses
pengambilan keputusan manajemen.

Baik buruknya sistem produksi dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi


pelaksanaan siklus produksi dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut. Namun demikian
sistem produksi yang baik belum tentu dapat menghasilkan pelaksanaan siklus produksi yang
baik pula apabila tidak diikuti dengan pengendalian yang memadai. Untuk dapat melaksanakan
siklus produksi dengan baik maka disamping diperlukan adanya sistem produksi yang baik,
sangat diperlukan pula terdapatnya pengendalian siklus produksi yang tepat pula. Dengan
terdapatnya sistem produksi yang baik serta diikuti dengan pengendalian proses yang tepat maka
akan dapat diharapkan terdapatnya kelancaran pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan

1
Atas dasar permasalahan di atas, yang menjadi fokus pembahasan di sini adalah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) yang meliputi aktivitas yang berkaitan dengan siklus produksi. SIA
pada siklus produksi yang baik sangat dibutuhkan oleh perusahaan terutama untuk menyajikan
informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai produksi dan biaya yang dikeluarkan dalam
suatu periode dimana hal tersebut dapat mencerminkan kinerja yang akan berdampak pada
keputusan yang akan diambil oleh manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, dapat dirumuskan permasalahan
yang ada sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan siklus Produksi ?
2. Apa saja fungsi- fungsi yang terkait dalam siklus produksi ?
3. Apa saja dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus poduksi ?
4. Bagaimana aktivitas- aktivitas siklus prooduksi ?
5. Bagaimana ancaman dan pengendalian dalam siklus produsi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu siklus produksi dalam Sistem informasi Akuntansi
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi- fungsi dari siklus produksi
3. Untuk mengetahui apa saja dokumen dan catatan yang digunakan dalam siklus
produksi
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses dalam siklus produksi
5. Untuk mengetahui efektifits siklus produksi dan pengendalian intern siklus
produksi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Siklus produksi (production cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembuatan produk.
Sistem informasi siklus pendapatan menyediakan informasi (pesanan pelanggan dan perkiraan
penjualan) yang digunakan untuk merencanakan tingkat produksi dan persediaan. Sebagai
balasannya, sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan
mengenai barang jadi yang telah diproduksi dan tersedia untuk dijual. Informasi mengenai
kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam bentuk permintaan
pembelian. Sebagai gantinya, sistem siklus pengeluaran menyediakan informasi mengenai
perolehan bahan baku dan juga mengenai pengeluaran lain yang dimasukkan ke dalam overhead
pabrik untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa
yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan
alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan
dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan

Tujuan dari production planning adalah untuk merencanakan produksi secara efektif
pada tingkat produk dan penjadwalan. Tujuan dari tahapan production execution adalah untuk
memastikan bahwa semua kegiatan produksi yang direncanakan dilaksanakan secara akurat dan
efektif, serta catatan produksi diperbarui dengan benar. Secara strategis, siklus produksi adalah
kegiatan yang penting karena jika sebuah organisasi tidak dapat memproduksi barang dengan
biaya lebih rendah daripada harga pembelian potensial dari barang yang sama, tidak ada
keunggulan kompetitif yang bisa diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

2.2 Fungsi Siklus Produksi

Siklus produksi di dalam perusahaan melibatkan fungsi penjualan, fungsi produksi, fungsi
perencanaan dan pengawasan produksi, , fungsi gudang, dan fungsi akuntansi biaya, yakni
sebagai berikut:

1. Fungsi penjualan, dalam perusahaan yang berproduksi secara massa, order produksi
umumnya ditentukan bersama dalam rapat bulanan antara fungsi pemasaran dan fungsi
produksi. Fungsi penjualan melayani order dari langganan berdasarkan persediaan produk
jadi yang ada di gudang

3
2. Fungsi produksi, fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi
fungsi-fungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi
guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan. Dalam perusahaan yang
besar, fungsi produksi biasanya dibantu oleh fungsi perencanaan dan pengawasan
produksi dalam pembuatan order produksi tersebut. Order produksi tersebut dituangkan
dalam bentuk tertulis dalam dokumen yang disebut surat order produksi. Surat order
produksi ini dilampiri dengan surat kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi. Fungsi
ini bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi sesuai dengan surat order produksi dan
daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi
tersebut.
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi ini merupakaan fungsi staff yang
membantu fungsi produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi.
Perencanaan produksi diwujudkan dalam perhitungan rencana kebutuhan bahan dan
peralatan yang akan digunakan untuk memproduksi pesanan yang diterima dari fungsi
penjualan. Rencana produksi dituangkan oleh fungsi ini dalam dokumen daftar kebutuhan
bahan dan daftar kegiatan produksi.
4. Fungsi gudang, fungsi ini bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku,
bahan penolong dan barang lain yang digudangkan. Fungsi ini juga bertanggung jawab
untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi.
5. Fungsi akuntansi biaya, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat konsumsi berbagai
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi pesanan. Pencatatan biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk pesanan tertentu dilakukan
oleh fungsi ini dalam kartu biaya.

4
2. 3. Dokumen Siklus Produksi
Menurut ( Mulyadi 2001 ) Dokumen yang digunakan dalam siklus produksi adalah
sebagai berikut :
1. Surat order produksi, dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh
departemen produksi yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses
pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara
produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang tercantum dalam surat
order produksi tersebut.
2. Daftar kebutuhan bahan, dokumen ini merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku
yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order
produksi.
3. Untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi. Daftar
kegiatan produksi, dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas
mesin yang diperlukan
4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, dokumen ini digunakan oleh fungsi
produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk
yang tercantum dal surat order produksi, dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti
pengeluaran barang dari gudang.
5. Bukti pengembalian barang gudang, dokumen ini digunakan untuk mengembalikan
bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang, ini dikarenakan adanya sisa bahan
baku dan bahan penolong yang tidak dipakai dalam proses produksi.
6. Kartu jam kerja, dokumen ini mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang
dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi
7. Laporan produk selesai, dokumen ini berfungsi untuk memberitahukan selesainya
produksi pesanan tersebut kepada fungsi perencanaan dan pengawasan produksi,

5
fungsi gudang, fungsi penjualan dan fungsi akuntansi persediaan dan fungsi akuntansi
biaya.

8. Bukti memorial (journal voucher), dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan
pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan
di muka
9. Bukti kas keluar, dokumen ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dibayar
lewat kas.

2.3.1. Catatan Akuntansi Siklus Produksi


Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus produksi adalah (Mulyadi, 2001):
1. Jurnal pemakaian bahan baku Jurnal ini merupakan jurnal khusus yang digunakan
untuk mencatat harga pokok bahan baku yang digunakan dalam produksi
2. Jurnal umum Jurnal ini mencatat tentang transaksi pembayaran gaji dan upah,
depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan terpakainya persekot
biaya.
3. Register bukti kas keluar Register bukti kas keluar mencatat biaya overhead pabrik,
biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran yang berupa pengeluaran kas.
4. Kartu harga pokok produk Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya
produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik)
yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Kartu harga pokok produk merupakan
rincian rekening control barang dalam proses buku besar.
5. Kartu biaya Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya overhead
pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran.
2.4 Aktivitas- Aktivitas Siklus Produksi

Siklus produksi terdiri dari empat aktivitas dasar. Keempat aktivitas dasar bisnis yaitu
desain produk, perencanaan dan penjadwalan, operasi produksi, serta akuntansi biaya.

1. Desain Produk Tujuan aktivitas ini adalah mendesain sebuah produk yang memenuhi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan

6
meminimalkan biaya produksi. Beberapa kriteria ini saling bertentangan satu sama lain,
hingga membuat desain produk merupakan tugas yang menantang
2. Perencanaan dan penjadwalan Tujuan aktivitas ini adalah mengembangkan rencana
produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Aktivitas ini memiliki dua metode yang umum yakni; perencanaan sumber daya
produksi (manufacturing resource planning= MRP-II) dan sistem produksi just-in-time.
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk
memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MRP-II sering disebut sebagai push
manufacturing, karena barang diproduksi sebagai ekspektasi atas permintaan
pelanggan. Sistem produksi just-in-time sering disebut sebagai pull manufacturing,
karena barang diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan. Tujuan
produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi.
3. Operasi Produksi Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari
produk. Cara aktifitas ini dicapai sangat berbeda dengan di berbagai perusahan.
Perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi
yang digunakan. digunakan dalam proses produksi. Hal ini Berkaitan dengan TI yang
dipakai. Penggunakan berbagai bentuk TI dalam proses produksi,contoh robot dan
mesin yang dikendalikan oleh komputer disebut sebagai Computer Integrated
Manufacturing (CIM). CIM dapat secara signifikan mengurangi biaya produksi.
4. Akuntansi Biaya Langkah terakhir dari siklus produksi adalah akuntansi biaya. Tiga
tujuan utama sistem akuntansi biaya adalah untuk memberikan informasi untuk
perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi. 20
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk. Mengumpulkan dan memproses
informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok
penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan. Akuntansi biaya dalam
lingkup manufaktur memiliki alur proses tersendiri,total biaya operasi terdiri atas dua
elemen yakni biaya manufaktur dan biaya komersial. Biaya manufaktur juga disebut

7
biaya produksi atau biaya pabrik—biasanya didefiniskan sebagai jumlah dari tiga
elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (prime
cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Keduanya disebut biaya konversi.
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari
produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Tenaga
kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung
menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Overhead
pabrik—juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik—
terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output
tertentu. Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk
penyelesaian suatu produk tetapi diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena
bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk. Tenaga kerja tidak langsung
adalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri langsung ke konstruksi atau komposisi
dari produk jadi. Tujuan penting dari sistem perhitungan biaya adalah untuk
menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan bisnis.
Sistem perhitungan biaya sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan membebankan
sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian rupa sehingga mencerminkan dengan
wajar biaya dari sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut.

Berikut adalah gambar dari 4 aktivitas siklus produksi

8
2.5 Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Produksi
Proses Ancaman Prosedur Pengendalian yang
dapat diterapkan
Desain Desain produk yang kurang baik Perbaiki informasi tentang
Produk pengaruh desain produk atas
biaya
Data terinci mengenai biaya
jaminan perbaikan
Perencanaa - Kelebihan / kekurangan produksi Sistem perencanaan produks
n dan - Investasi yang tidak optimal dalam aktiva tetap i yang lebih baik
Penjadwala Tinjau dan setujui perolehan
n aktiva tetap; pengendalian
anggaran
Operasi Pencurian/perusakan persediaan dan aktiva tetap -Batasi akses fisik ke
Produk persediaan dan aktiva tetap
-Dokumentasikan semua
perpindahan persediaan
sepanjang proses produksi
Identivikasi semua aktiva
tetap
Dokumentasi yang memadai
dan tinjau semua transaksi
yang melibatkan pembuanga
n
-Asurnsi yang memadai

9
Akuntansi Kesalahan pencatatan dan memasukkan data mengakibatka Pengendalian entri data;
Biaya n data biaya yang tidak akura penggunaan pemindai kode
garis jika memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah tercatat
dengan perhitungan fisik
secara periodik.
Ancaman -Hilangnya data -Buat cadangan dan
Umum -Kinerja yang kurang baik perencanaan pemulihan dari
bencana; batasi akses ke data
biaya
-Pelaporan yang lebih baik
dan tepat waktu

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan , maka
dapat disimpulkan sebagai bberikut:
Siklus produksi adalah bagian penting dari bisnis apa pun. Hal ini membantu
memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan disampaikan secara efisien dan
efektif. Dengan memahami berbagai tahapan siklus produksi, bisnis dapat menciptakan proses
produksi yang lebih efisien dan efektif. Siklus produksi yang terencana dan dikelola dengan
baik dapat membantu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, sehingga menghasilkan
kesuksesan yang lebih besar. pat disimpulkan sebagai berikut :
Dalam produksi, kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan jenis
industry dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku, dan dalam
siklus produksi, persediaan bahan baku, pemrosesan, hingga pencatatan tenaga kerja yangdibutu
hkan dalam produksi perlu dilakukan sistem akuntansi supaya setiap transaksi yangterjadi baik
dalam pemenuhan bahan baku hingga ke tahap barang jadi (finish goods)dapat terkoordinir
pengawasannya sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku padaumumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B., 2015, SistemInformasiAkuntansi, Edisi13, SalembaEmpat,


Jakarta 2. http://richank-meister.blogspot.com/2012/11/sistem-informasi-
akuntansi-siklus.htm “ mulyadi 2001.Sistem akuntansi edisi tiga jakarta: salemba
empat Astasari, Voni. 2011. Peranan Operasional Dalam Meningkatkan
Efektivitas Kegiatan Accounting information systems. 13th edition / Marshall B.
Romney; Paul John Steinbart. Upper Saddle Ri

12

Anda mungkin juga menyukai