Disusun Oleh :
Salsabilla (43219010009)
Kelas : C-413
2021
ABSTRAK
Di era informasi dan globalisasi, lingkungan bisnis telah mengalami persaingan yang ketat dan
berubah dengan cepat. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan
operasional secara efektif dan efisien dalam menjaga kelangsungan hidupnya dimana
pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer ketika
mengambil keputusan. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang akurat, relevan dan
tepat waktu, sehingga keputusan yang tepat dapat diambil berdasarkan sistem informasi yang
diterapkan di masing-masing perusahaan.
Pengelolaan sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan demikian,
berbagai bentuk operasi perusahaan juga berpengaruh pada tujuan dari sistem informasi
akuntansi yang mempunyai bentuk beragam pula. Misalnya, suatu perusahaan manufaktur akan
memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan informasi tentang biaya
produksi dan harga jual produk, jenis produk, kualitas dan kualitas produk, persediaan, dan biaya
terkait produk (misalnya, pembelian material, biaya transportasi) dll.
Siklus pengelolaan sumber daya manusia mengacu pada kegiatan bisnis sehari-hari dan kegiatan
pengolahan data yang dilakukan agar dapat mengelola karyawan secara efektif. Fungsi utama
pengelolaan sumber daya manusia meliputi: (1) rekrutmen dan ketenagakerjaan; (2) pelatihan;
(3) pembagian pekerjaan ; (4)) Gaji; (5) Penilaian kinerja; (6) Pemberhentian pekerja. Sistem
informasi manajemen sumber daya tenaga kerja adalah sistem informasi yang dirancang untuk
mengolah data relevan yang mendukung fungsi-fungsi tersebut. Aktivitas pengendalian internal
melekat pada sistem informasi manajemen sumber daya manusia dalam memberikan jaminan
yang memadai untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi ini dilakukan secara efektif dan efisien,
data dan informasi terkait dapat diandalkan serta sesuai dengan kebijakan, peraturan, dan
regulasi.
PENDAHULUAN
Sistem informasi siklus produksi merupakan suatu jenis sistem yang dibutuhkan perusahaan
dalam memproses kegiatan sehari-hari untuk menghasilkan informasi tentang proses bisnis
perusahaan, informasi tersebut dibutuhkan oleh manajemen dan pihak terkait lainnya dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan lainnya. Dewasa ini misalnya dengan pesatnya
perkembangan teknologi di bidang sistem informasi siklus produksi, perkembangan sistem ini
merupakan salah satu pengaruh yang membantu memberikan informasi mengenai kegiatan
produksi sehari-hari yang dibutuhkan perusahaan dalam kesehariannya. Sistem informasi siklus
produksi dapat digunakan oleh penanggung jawab perusahaan untuk pengawasan dan
pengambilan keputusan.
Sebuah perusahaan memiliki tujuan yang berbeda ketika didirikan,namun secara umum tujuan
perusahaan adalah mendapatkan laba sebagai imbalan bisnis yang sedang berjalan. Saat
perusahaan tumbuh, maka akan membutuhkan adanya lebih banyak tenaga kerja untuk
mendukung aktivitas perusahaan tersebut, namun terkadang ditemui keuslitan dalam pencarian
tenaga kerja yang berkualitas karena harus mempertimbangkan kesejahteraan upah yang
kompetitif dengan perusahaan lain. Gaji atau upah adalah balas jasa dalam bentuk uang yang
terima tenaga kerja berdasarkan keseoakatan yang telah ditentukan sebelumnya.. Penggajian
adalah salah satu hal terpenting dalam hak asasi manusia orang yang bekerja di perusahaan
(HAM). Sistem pengolahan data gaji karyawan adalah manusia yang memiliki permintaan yang
meningkat akan teknologi dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Niat manusia
melakukan banyak hal dengan mudah dan cepat. Keiginan manusia untuk melakukan sesuatu
dengan serba mudah dan cepat. Untuk meningkatkan performa perusahaan maka dapat
menggunakan teknologi informasi khususnya komputer, perusahaan dapat mengelola informasi
dengan cepat dan dapat lebih unggul dibanding dengan para pesaing lainnya.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Berorientasi pasar, produk perusahaan disesuaikan
dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu
mengembangkan produk-produk inovatif untuk memenuhi kepuasan pelanggan khususnya selera
konsumen.
LITERATUR TEORI
4) Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Terdapat tiga tujuan dasar
dari sistem akuntansi biaya yaitu:
Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data real-time mengenai kinerja
aktifitas produksi agar pihak manajemen dapat membuat keputusan tepat waktu.
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk. SIA mengumpulkan biaya berdasarkan
berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya tersebut ke produk & unit
organisasi tertentu .
Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan proses untuK
membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch
produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau jasa yang dijual
terdiri dari bagian-bagian yang dapat di identifikasikan secara terpisah. Sebaliknya, Perhitungan
biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata
untuk semua unit yang diproduksi. Digunakan ketika produk atau jasa yang hampir sama
diproduksi dalam jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode
yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode
pengumpulan data. Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi dan mengenai empat jenis
biaya:
a) Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang
dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi.
b) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk mengumpulkan
data mengenai aktifitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan
seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini
dengan menggunakan terminal online di setiap bengkel kerja pabrik.
c) Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses produksi,
proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin dan peralatan
yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
d) Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara
langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik,
dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk
memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap. Informasi
minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya yaitu Nomor identifikasi, Nomor
seri, Lokasi, Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai
sisa yang diharapkan, Metode penyusutan, Beban penyusutan ke tanggal, Perbaikan dan Kinerja
service pemeliharaan.
5. Membayar Gaji
Pembayaran daftar gaji yaitu pada perkembangan ini ,system pembayaran gaji untuk
karyawan telah dilakukan dengan cara memindahbukukan ke rekening karyawan
bersangkutan.cara ini sangat efektif untuk mengurangi pemotongan gaji yang tidak legal
dilakukan.
6. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
Kalkulasi kompensasi dan pajak yaitu perusahaan melakukan pemotongan pajak penghasilan
karyawan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain
Pajak penghasilan dan potongan lain-lain yaitu membayar kewajiban bagi pajak penghasilan
dan sukarela lainnya dari setiap pegawai.
Fungsi kedua dari SIA dalam manajemen SDM untuk aktifitas penggajian adalah
menyediakan pengendalian internal yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya tujuan-
tujuan berikut ini :
1. Semua transaksi penggajian diotorisasi dengan benar.
2. Semua transaksi penggajian yang dicatat valid.
3. Semua transaksi penggajian yang valid dan diotorisasi dicatat
4. Semua transaksi penggajian dicatat secara akurat.
5. Peraturan pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan pengisian
laporan penggajian serta MSDM telah dipenuhi.
6. Aset (baik kas dan data) dijaga dari kehilangan atau pencurian.
7. Aktifitas siklus manajemen SDM / penggajian dilakukan secara efisien dan efektif.
5. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertangggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan
cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji setiap
karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
3. Karyawan
Menerima slip penggajian
Membuat revisi apabila ada kesalahan penghitungan
Mengecek dan mengambil uang di bank
4. Pemerintah
Menerima slip pajak penghasilan
Membuat revisi apabila ada kesalahan penghitungan
Mengecek dan mengambil uang di bank
5. Asuransi
Menerima slip biaya asuransi
Membuat revisi apabila ada kesalahan penghitungan
Mengecek dan mengambil uang di bank
6. Bank
Menerima daftar gaji & lembur karyawan
Menerima daftar pajak penghasilan karyawan
Menerima daftar biaya asuransi karyawan
Mentransfer uang ke masing-masing departemen yang bersangkutan
Membuat slip gaji&lembur karyawan
Membuat slip pajak penghasilan karyawan
Membuat slip biaya asuransi karyawan
Menyerahkan slip-slip tersebut diatas ke perusahaan (bagian MSDM)
7. Pimpinan
Menerima laporan penggajian dari bagian Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengecek laporan penggajian
Membuat revisi dan menguji laporan tersebut apabila ada kesalahan
2. Supervisor
Setelah menerima tembusan surat pengangkatan karyawan baru, penyelia menyiapkan skedul
kerja untuk karyawan baru dan memberikan beban pekerjaan kepada karyawan baru.
Menjelang tanggal pembayaran gaji, bagian ini memeriksa tiket kerja dan kartu jam kerja.
Setelah diperiksa, kartu jam kerja diteruskan ke bagian gaji, sedangkan tiket kerja diserahkan
ke bagian akuntansi biaya.
3. Karyawan baru
Setelah menerima surat pengangkatan, karyawan baru akan memperoleh skedul kerja dai
atasan langsungnya. Jumlah jam kerja dan jam hadir karyawan akan direkan dan tiket kerja
yang akan diserahkan ke atasan langsungnya.
4. Bagian gaji
Bagian gaji menerima tembusan surat pengangkatan pegawai baru, selanjutnya digunakan
sebagai dasar untuk membuat cataan gaji kumulatif, yang sementara akan diarsipkan urut
abjad. Bagian ini juga menerima kartu jam kerja dari atasan langsung karyawan.
Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membuat daftar gai sebanyak 2 lembar dan
mendistribusikannya sebagai berikut : lembar ke 1 diserahkan ke bagian keuangan, dan
lembar ke 2 diserahkan ke bagian akuntansi. Selanjutnya bagian ini akan melakukan hal-hal
sebagai berikut:
(1) mengarsipkan kartu jam kerja urut abjad
(2) memperbaharui catatan gaji kumulatif, dan
(3) mengarsipkan catatan gaji kumulatif urut abjad.
5. Bagian keuangan
Atas dasar daftar gaji yang diterima, bagian ini membuat cek transfer gaji untuk mengisi
rekening gaji di bank dan bukti setor bank, dan menyetorkannya ke bank. Membuat dan
menandatangani cek gaji serta membayarkannya kepada karyawan.
6. Bagian akuntansi
Setelah menerima tembusan bukti setor bank dari bank, bagian akuntansi kemudian
mencocokkan tembusan bukti setor tersebut dengan daftar gaji dan mengarsipkannya urut
tanggal. Kegiatan terakhir, bagian akuntansi akan membuat jurnal pembayaran gaji dan
memposting ke rekening buku besar.
c. Kartu biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga
kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan
dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.
2) Lokasi database
Dalam perusahaan HRSP, sebagian besar database HRIS ditempatkan pada komputer sentral
perusahaan, tetapi yang lain berada di SDM, pada divisi operasi lain, dan diluar pusat
pelayanan.
3) Perangkat lunak manajemen
Unit HRIS telah menerapkan sistem manajemen database (DBMS) untuk mengelola database
HRIS mereka.
4) Database
Data dimasukkan ke dalam database dari beberap sumber, menurut penelitian HRSP.
PEMBAHASAN
Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX: INDF) dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk.(IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh
Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994
menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga
Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi
sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh
tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Beberapa produk Indofood CBP yang sering kita jumpai di minimarket
maupun supermarket antara lain adalah Indomie, Pop Mie, Sarimi, Supermie, Mie telur cap
3ayam, Cheetos (lisensi dari PepsiCo), Chiki, Jet-Z, Lay’s (lisensi dari PepsiCo), Chitato, Qtela,
Trenz, Kecap Indofood, Sambal Indofood, Govit, Gowell, Bogasari, LaFonte, Bimoli, Simas
Palmia, Royal Palmia, Pepsi, Mirinda, Tekita, Fruitamin, IchiOcha dan masih banyak lagi.
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)
sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang
tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama15 menit dengan suhu 350C.
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk
gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk
segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata
dan terbagi dalam beberapa jalur.
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu
dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi
dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu
pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik
padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten
yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan
melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok
penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut.
Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan
diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan
dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel
pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses
pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan
solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada
konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah
mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju
gudang untuk disalurkan.
Bagaimana Nilai Gizi Pada Produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ?
Produk hasil olah di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie,
Supermie, Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas yang
berbeda-beda. Pada Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand,
misalnya dalam Indomie Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin sehingga
harga Indomie adalah Mie Instan dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian
biasanya pada kalangan masyarakat menengah ke atas. Untuk Brand Supermie,
mempunyai karakteristik seperti terdapat penambahan zat pelembut sehingga cita rasa
Supermi semakin Baik. Sarimi adalah produk ketiga dari Indofood yang memiliki spesifikasi
untuk masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga harga sarimi cukup terjangkau dan
terakhir adalah Sakura, seperti sarimi mie Sakura juga didistribusikan untuk kalangan menengah
ke bawah.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang
dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
1. Indomie 8
2. Indomie Special 2
3. Indomie Vegan 2
5. Indomie Kriuk 3
6. Indomie Jumbo 2
7. Indomie SQN 6
8. Indomie Paket 4
9. Supermie Reguler 4
10. Supermie Sedaap 3
12. Sarimi 6
14. Sakura 6
15. Intermie 1
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu,
perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri
dari 2 kelompok besar yaitu :
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai
kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton.
Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian
menuju gudang untuk disalurkan.
Siklus penggajian di mulai saat karyawan melakukan fingerprint untuk daftar kehadiran yang
nantinya akan terdisplay di computer bagian HRD. Daftar hadir tersebut kemudian akan dibuat
rekapnya dengan menggunakan database karyawan yang dimiliki oleh bagian HRD. Rekap daftar
hadir kemudian diberikan kepada bagian keuangan dan akan digunakan untuk menghitung
jumlah gaji. Perhitungan jumlah gaji juga menggunakan database tarif gaji dan upah. Setelah gaji
dihitung maka bagian keuangan akan memiliki database penggajian. Bagian keuangan juga
melakukan pengecekan perhitungan gaji. Dan menyiapkan Buku Kas Keluar dan Cek. Cek
diberikan oleh bagian keuangan kepada direktur utama untuk diotorisasi. Setelah itu bagian
keuangan akan memberikan cek yang telah diotorisasi kepada pihak bank untuk diproses lebih
lanjut. Bank akan melakukan pencocokkan rekening dan jumlah saldo gaji dengan menggunakan
database karyawan. Setelah itu, bank melakukan transfer ke rekening masing-masing karyawan.
Bank juga menyiapkan bukti transfer dua rangkap, diberikan kepada bagian keuangan. Bukti
transfer lembar 1 diarsipkan oleh bagian keuangan. Bukti transfer lembar 2 diberikan kepada
karyawan. Untuk BKK yang telah disiapkan oleh bagian keuangan, diberikan kepada bagian
akuntansi. Nantinya akan diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan dokumen Jurnal Umum.
Selanjutnya, bagian akuntansi membuat laporan keuangan. Laporan keuangan kemudian
diarsipkan.
Diagram Konteks
DFD Level 0 Sistem Informasi Penggajian
PT. Indofood menyadari bahwa SDM merupakan salah satu pilar utama untuk
mendukung kesukesan dan kesinambungan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
menempatkan pengelolaan SDM sebagai salah satu strategi dank unci utama dalam mencapai
kesuksesan kinerja. PT. Indofood harus mengelola 75.000 karyawan dengan kondisi demografi
dan kompetensi yang beragam sehingga merupakan tantangan sekaligus modal bagi perusahaan
untuk dapat menjalankan berbagai strategi bisnis guna mencapai kesuksesan kinerja.
Sepanjang tahun 2012, PT. Indofood telah melakukan berbagai aspek pengelolaan SDM
mulai dari yang bersifat perbaikan kinerja operasional SDM, database karyawan, implementasi
system aplikasi pengelolaan SDM dengan SAP dan administrasi SDM hingga pengelolaan SDM
yang lebih strategis seperti perencanaan suksesi, penerapan standarisasi manajemen kinerja,
peninjauan dan perubahan organisasi serta upaya pengembangan SDM.
Sebagai perusahaan yang dinamis dan berupaya mengembangkan berbagai inovasi dalam
perusahaan, PT. Indofood melakukan berbagai hal berikut untuk mengembangkan SDM nya
yaitu:
Praktik pelatihan yang diterapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang profil dan
business process perusahaan sehingga masing-masing karyawan bias meningkatkan kemampuan
dan mengaplikasikan ke dalam bidang pekerjaan masing-masing. Tentu saja dalam training yang
dilakukan dipupuk juga rasa memiliki sehingga seluruh karyawan tidak merasa terpaksa tetapi
karena keinginan sendiri untuk bekerja mengembangkan perusahaan. Sementara itu, di tingkatan
manajemen puncak, PT. Indofood juga melakukan upaya pengembangan kompetensi yang
bersifat perencanaan strategis. Modul-modul pengembangan dan pelatihan baik untuk
kompetensi teknis, non-teknis atau soft skills disusun berdasarkan kebutuhan agar dapat
mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. Upaya pelaksanaan pengembangan SDM dilakukan
dengan berbagai metode untuk meningkatkan kompetensi secara optimal, mulai dari workshop,
seminar, pelatihan di dalam kelas maupun lapangan, pelatihan dalam kerja (on the job training),
penugasan ke jabatan lain atau terlibat dalam proyek, bahkan promosi ke jabatan yang lebih
tinggi dengan telah mempertimbangkan kompetensi dan potensi karyawan.
Kesimpulan
Sistem informasi digunakan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan aktivitas
perusahaan dengan tujuan memperkuat persaingan perusahaan. Siklus produksi bertujuan untuk
menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas sehigga dijadikan masukan
bagi pembuat keputusan dalam perencanaan produk atau jasa yang dihasilkan. Sistem informasi
siklus pengupahan digunakan perusahaan untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan
dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai
gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami. Siklus sumber daya manusia program
aplikasi komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen sumber daya
manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut
dengan decision support sistem dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Berdasarkan pembahasan materi di atas mulai dari siklus produksi, pengupahan dan sumber daya
manusia dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada PT. Indofood yang merupakan
salah satu perusahaan manufaktur di bidang makanan dapat diambil kesimpulan bahwa siklus
sistem sumber daya manusia dan pengupahan merupakan bagian dari siklus produksi dimana
semuanya saling satu sama lain yang bermanfaat bagi keberlangsungan operasional perusahaan
sehari-hari.
Saran
Penulis memberikan saran bahwa perusahaan yang menerapkan siklus produksi, pengupahan dan
sumber daya manusia harus mempersiapkan strategi pengembangan yang lebih efisien lagi
terhadap siklus-siklus tersebut agar nantinya ketiga siklus ini dapat membantu perusahaan saat
membuat produk yang akan dihasilkan, pemberian gaji kepada karyawan serta penyeleksian atau
perekrutan sumber daya manusia (karyawan) yang bekerja di PT. Indofood.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of
MSME’s Financial Reports. (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro,
Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion,
Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business,
and Social Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan
Sumber Daya Manusia . Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. FEB-Universitas Mercu
Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical
Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International
Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
https://b-pikiran.cekkembali.com/produksi/https://www.industrial-tourism.com/industrial/pt-
indofood-cbp-sukses-makmur-noodle/https://www.indofood.com/202016
https://dvdpelatihansdm.com/strategi-pengembangan-sumber-daya-manusia-di-perusahaan-
indofood/