PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan oleh
berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti
kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam
kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen
juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil
keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual
(tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai
dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai
sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi
Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai
ekstern.
1
berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia
berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.
Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari
perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada
tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial
Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah
penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa
sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder
satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu. Pada
tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur
jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang
keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur
WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa
telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network
menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, (Telkom) Saat ini sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (53,6%), dan 46,4% dimiliki oleh Publik, Bank of New York,
dan Investor dalam Negeri. Telkom mempunyai 13 anak perusahaan. Telkom telah
melayani lebih dari 151,9 juta pelanggan yang terdiri dari seluler (Telkomsel) lebih
dari 125 juta dan pelanggan tetap 25,8 juta
2
II. ISI
II.I STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOM
GENERAL
MENAGER
SVP SVP
CPE PUBLIK
PHONE
Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT Telkom Indonesia,
Tbk adalah sebagai berikut ;
1. General Manager
Tugas General Manager antara lain :
a. Mampu menjamin tercapainya target kinerja jaringan Copper & DSL Access Network
dan mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan system
jaringan.
b. Mampu menjamin tercapainya target kinerja sistem CPE dan mengimplementasikan
kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan system.
3
d. Mampu mengembangkan kriteria pekerjaan outsourcing eksisting dengan
mempertimbangkan kapabilitas internal & eksternal sejalan dengan perubahan
lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulens.
3. Manager Operational
Tugas Manager Operation antara lain :
a. Merencanakan sasaran dan ruang lingkup project serta merinci aktivitas project dan
penjadwalannya. Mampu melakukan monitoring dan reporting pelaksanaan project.
b. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
c. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi optimalisasi sistem.
d. Menganalisis statistic gangguan dan menyusun program penanganan gangguan
layanan pelanggan secara efisien dan efektif.
e. Menganalisis statistic performansi layanan secara menyeluruh dan membuat
rekomendasi solusi peningkatan performansi layanan.
4. Manager Outsourching
Tugas Manager Outsourching antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
b. Menganalisa dampak penerapan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
c. Menganalisa pelaksanaan outsourcing eksisting dan kedepan sesuai dengan strategi
kebijakan makro bidang SDM dan lingkungan bisnis.
d. Mengidentifikasi partnership management yang tepat untuk perencanaaan dan
pengembangan kemitraan/aliansi untuk mendukung strategi perusahaan untuk
impelementasinya.
5. Manager Optimalisasi
Tugas Manager Optimalisasi antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
b. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi optimalisasi sistem.
c. Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network (OAN) dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
d. Mengalokasikan sumber daya dan memprediksi utilitas masing-masing sumber daya
untuk mencapai sasaran secara optimal. Mampu memprediksi anggaran project.
4
e. Mengevaluasi disain Wireline Access Network sesuai dengan kebutuhan dan
kebijakan perusahaan serta mampu membuat analisis kapabilitas dan menyusun
project plan implementasi.
6. Manager Gudang
Tugas Manager Gudang antara lain :
a. Menerapkan perancangan dan implemntasi internal control.
b. Melaksanakan pengelolaan Inventory Management.
c. Menyusun produk hukum sesuai metode legal drafting.
d. Menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber penerimaan dan
penggunaan kas, penyusunan proyeksi kas serta optimalisasi idle cash.
e. Menganalisis proses pengelolaan dokumen sesuai dengan standar yang berlaku.
f. Mampu menganalisis hasil negosiasi dan memelihara hubungan yang positif dengan
pihak lain dalam menyelesaikan masalah.
5
12. Asman TOS ( Technical Operation Support )
Tugas Asman Tos antara lain :
a. Mengkompulir kebutuhan material operasional penanggulangan gangguan.
b. Mengendalikan anggaran dan kebutuhan operasional.
c. Validasi BA dari mitra untuk penagihan.
ERP yang digunakan oleh PT TELKOM adalah SAP R/3 Enterprise. Diterapkannya
alat bantu ERP ini dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar
internasional, legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya,
dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke dalam suatu
perangkat lunak.
6
Alasan – alasan yang mendasari pemilihan system SAP R/3 Enterprise adalah :
SAP R/3 Enterprise menawarkan “best price” , kemampuan yang handal, dan
memiliki catatan prestasi pada bisnis telekomunikasi.
Kebutuhan untuk mentransformasi PT Telkom menjadi operator kelas dunia dengan
sistem “benchmark” kelas dunia juga yang menawarkan peningkatan kualitas pada
infrastruktur IT yang sudah ada sebelumnya dengan “zero defect process”.
Bagi perusahaan sendiri , manfaat utama yang didapat adalah integrasi dari komponen
- komponen yang ada di dalam perusahaan. Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis dengan
tingkat perubahan yang cukup tinggi. Lingkungan ini menuntut perusahaan untuk dapat
bergerak cepat dan responsif terhadap perubahan. PT Telkom menerapkan sistem ERP
berbasi SAP dengan tujuan yang sama yaitu meningkatkan integrasi antar unit -unit bisnis
yang ada di dalam nya.
SIKLUS PENDAPATAN
Sistem Pendapatan dan Penerimaan kas pada PT Telkom adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan jasa diakui pada saat informasi jumlah tagihan diketahui. Apabila
sampai dengan periode tertentu belum diketahui informasi jumlah tagihan maka
dapat dilakukan pengakuan pendapatan berdasarkan estimasi. PT Telkom
memperoleh pendapatannya dari pendapatan jasa Telepon seluler, Telepon tidak
bergerak, Data internet dan jasa Teknologi informatika, dan Interkoneksi. Jumlah
pendapatan meningkat sebesar Rp12.774 miliar, atau 14,2%, dari Rp 89.696
miliar pada 2014 menjadi Rp102.470 miliar pada 2015. Peningkatan pendapatan
di tahun 2015 terutama disebabkan oleh peningkatan data internet dan jasa
teknologi informatika, pendapatan seluler serta pendapatan jasa telekomunikasi
lainnya.
7
Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar Rp2.995 miliar, atau 8,7% dari
Rp34.290 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp37.285 miliar (US$2.704 juta)
pada 2015. Pendapatan pemakaian meningkat sebesar Rp2.831 miliar, atau
8,6, dari 32.972 miliar di tahun 2014 menjadi Rp35.803 miliar di tahun 2015
karena peningkatan jumlah pelanggan pasca bayar maupun prabayar, sebesar
8,6%. Pendapatan fitur meningkat sebesar 299 miliar atau 39,8% dari Rp751
miliar di tahun 2014 menjadi 1.050 miliar di tahun 2015 disebabkan
meningkatnya penggunaan fitur seluler oleh pelanggan.
Pendapatan telepon tidak bergerak menurun sebesar Rp602 miliar, atau 7,1%
dari Rp8435 miliar pada 2014 menjadi Rp7833 miliar (US$568 juta) pada
2015. Penurunan pendapatan telepon tidak bergerak terjadi karena penurunan
pendapatan pemakaian sebesar Rp712 miliar, atau 13,3%, Terjadi karena
penurunan pemakaian lokal dan SLJJ. Penurunan ini terutama disebabkan
penghentian layanan Flexi.
d. Pendapatan Interkoneksi
8
ini dikompensasikan oleh peningkatan pendapatan interkoneksi internasional
sebesar Rp214 miliiar atau 11,9%.
e. Pendapatan Jaringan
Pendapatan jaringan menurun sebesar Rp49 miliar, atau 3,8% dari Rp1.280
miliar di 2014 menjadi Rp1.231 miliar (US$89 juta) pada 2015 terutama
disebabkan oleh penurunan pada pendapatan sewa transponder satelit sebesar
Rp158 miliar, atau 23,6% , dari Rp670 miliar di tahun 2014 menjadi Rp512
miliar din tahun 2015, yang dikompensasikan dengan peningkatan pendapatan
sewa sirkit sebesar Rp109 miliar atau 17,9%
2. Penerimaan Kas
Penerimaan kas dilaksanakan oleh kasir yang bertugas untuk menerima sejumlah
uang yang dibayarkan oleh pelanggan atas pelayanan jasa. Bagian accounting
berfungsi memverifikasikan bukti-bukti transaksi yang berkaitan dengan kas, serta
membuat buku besar dan jurnal penerimaan kas.
9
SIKLUS PENGELUARAN
Berikut ini implementasi siklus pembelian dan pembayaran pada PT Telkom yaitu:
1. Create Purchase Requisition (Generate), diantaranya yaitu :
10
a. Bagian pengadaan mengeluarkan dokumen permintaan pembelian dari network
activity project system (Sistem SAP) sesuai type projectnya masingmasing seperti
costumer project, development construction project serta corporate budgeting.
b. Setelah permintaan pembelian diproses maka akan masuk ke bagian rendal, dimana
bagian rendal akan melakukan input harga estimasi dan merekomendasikan usulan
cara pengadaan beserta daftar mitra yang terkait.
b. Setelah berita acara dibuat, bagian pengadaan langsung melakukan input data quotation
yang diterima dari vendor menggunakans ystem SAP. Proses entry quotation ini seperti
harga final dari masing-masing vendor dan harga final tersebut dijadikan perbandingan
atas harga penawaran, maka secara otomatis system akan memperlihatkan rangking
penawaran terbaik dari vendor berdasarkan price.
4. Create Purchase Order, yaitu: Setelah vendor dipilih berdasarkan rangking penawaran
terbaik lalu dibuatkan purchase order yang berisi data seperti : terms of delivery, terms of
payment, uraian dan kuantitas barang dan jasa yang dibeli, tanggal penyerahan (delivery
date), harga dan sebagainya.
5. Release Purchase Order, yaitu: Purchase order yang di-create oleh bagian pengadaan akan
memerlukan persetujuan dari pejabat berwenang melalui proses release, sesuai kebijakan
melalui batas nilai purchase order.
11
6. Penerimaan Barang Untuk Niaga, diantaranya yaitu :
a. Bagian gudang akan melakukan pemeriksaaan fisik barang dan kesesuaian dokumen
bersama dengan pemesan barang.
b. Barang yang telah diperiksa dan dapat diterima akan dilakukan posting goods receipt
atas purchase order tersebut dimana slip dokumen dapat dicetak. (khusus untuk bahan
baku produksi manufaktur, penerimaan dilakukan oleh bagian prod purju dimana
otorisasi diberikan terbatas hanya untuk sloc prod purju.
7. Penerimaan Jasa Untuk Niaga, yaitu: Proses penerimaan jasa untuk niaga dilakukan oleh
bagian operasional. Transaksi penerimaan dilakukan melalui service acceptance
berdasarkan referensi purchase order.
8. Maintain Serial Number Material, yaitu: Jika material yang diberi ada garansi, maka untuk
pengontrolan garansinya akan diaktifkan serialisasi material pada saat posting good receipt
sehingga masingmasing item material akan memiliki serial number yang unik.
9. Invoice Verification, yaitu: Proses invoice verification dapat dilakukan untuk purchase
order yang sudah dideliver oleh vendornya. Proses invoice verification ini akan dilakukan
oleh bagian keuangan dimana jika semua kelengkapan dan kesesuaian sudah terpenuhi dan
tidak ada denda keterlambatan pengiriman, maka akan diteruskan dengan proses
outgoging payment. Tetapi jika ada keterlambatan pengiriman oleh vendor maka dapat
dikenai denda sesuai dengan kesepakatan pada purchase order.
b. Setelah memilih list account payable yang akan dibayarkan lalu divisi logistik
melakukan pembayaran kepada satu vendor atau beberapa vendor sekaligus. (biasanya
menggunakan giro atau cek)
c. Jika pembayaran dilakukan menggunakan giro atau cek maka divisi logistik harus
langsung membuat list outgoing payment by giro atau cek.
12
d. Setelah membuat list outgoing payment bagian logistik melakukan pencatatan atau
entry vendor outgoing payment.
e. Namun jika pembayarannya tidak menggunakan cek atau giro maka divisi logistik
langsung melakukan pencatatan atau entry vendor outgoing paymentdan tidak
membuat membuat list outgoing payment by giro atau cek.
f. Setelah melakukan pencatatan atau entry vendor outgoing payment divisi logistik
langsung melakukan post outgoing payment partial account payable tanpa tax atau
post outgoing payment partial account payable tax memilih salah satunya sesuai
kesepakatan dengan vendor.
g. Lalu setalah memposting, divisi keuangan membuat account payable bank clearing.
i. Setelah itu divisi keuangan melakukan pencatatan atau entry cheqeue payment dan
mengeluarkan Cheque
13
Berikut Flowchart Pembelian dan Pengeluaran Kas,
SIKLUS SPRODUKSI
PT. Telkom menggunakan metode produksi ramping atau biasa disebut pull manufacturing,
karena jasa yang diproduksi sebagai respon terhadap pesanan pelanggan, baik secara bulanan
maupun tahunan.
Produk dan Layanan Pelayanan yang terdapat di PT.Telkom sebagai berikut:
1. My phone Telepon adalah salah satu layanan telekomunikasi yang disediakan Telkom
melalui media pada berupa kabel tembaga atau optic. Layanan baru dari TELKOM berupa
akses layanan untuk panggilan internasional ke mancanegara (253 tujuan panggilan) baik
itu untuk panggilan telepon tetap (fixed telepon) maupun telepon seluler di negara-negara
tujuan tersebut. Fitur yang disediakan Telkom adalah komunikasi voice dan fax.
2. My Broadband.
14
3. Indihome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang terdiri dari Telepon Rumah,
Internet on Fiber atau High Speed Internet dan UseeTV Cable (IP TV) beserta beberapa
fitur tambahan seperti INDIHome View, Melon dan Trend Micro Internet security.
a.TELEPON RUMAH
Layanan komunikasi telepon dengan keunggulan biaya yang lebih murah dengan
kualitas suara yang jernih. Paket Telepon Rumah INDIHome menawarkan GRATIS
nelpon 1000 menit lokal atau interlokal.
b.INTERNET ON FIBER ATAU HIGH SPEED INTERNET
Layanan internet berkecepatan tinggi menggunakan fiber optik dari telkom indonesia
memiliki keunggulan :
a. Lebih Cepat Fiber optik mampu mentransfer data (Bandwith) hingga
ratusan Mbps (jauh lebih cepat dibandingkan kabel coax atau copper).
b. Lebih Stabil Kecepatan fiber optik jauh lebih stabil dibandingkan coax atau
copper pada saat dilakukan sharing (akses Internet secara bersamaan).
c. Lebih Handal Fiber optik lebih tahan terhadap kondisi cuaca apapun seperti
serangan petir dan gangguan dari elektromagnet dibandingkan kabel coax atau
copper. Sehingga komputer anda menjadi lebih aman.
d. Lebih Canggih Fiber optik merupakan teknologi penghantaraan data
tercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed broadband.
c. USEETV CABLE
Layanan televisi interatif dan personalized berteknologi Internet protocol dan
dilengkapi fitur-fitur unggulan.
d. INDIHOME VIEW
Indihome View merupakan layanan inovatif untuk menikmati Live Camera dimana
pengguna dapat melakukan live access dan recorded video dengan proses instalasi
yang sangat mudah menggunakan Plug & Play IP-Cam melalui Gadget (Android
maupun IOS).
e. MELON
Melon indonesia adalah portal musik digital yang menyediakan konten musik dari
berbagai genre, baik musik lokal maupun mancanegara. Kunjungi
www.melon.co.iduntuk informasi menarik seputar lagu favorit Anda.
15
5. TREND MICRO
Layanan Internet Security dari Telkom untuk pelanggan Speedy dengan aplikasi
Trend Micro sebagai platform. Komputer Anda akan terlindung dari serangan virus,
malware, spyware, spam, phising dan konten yang tidak layak dari Internet sehingga
data dan ndone aplikasi terbebas dari gangguan tersebut.
4. My MobileTelkomsel menyedikan layanan telepon seluler berbasis GSM dengan koneksi
tercepat dan layanan terluas. Telkomsel memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan
mobile lifestyle unggulan sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan.
Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa ndonesia dapat menikmati kehidupan
yang lebih baik di masa mendatang dengan tetap mendukung pelestarian negeri.
5. My TV “UseeTV” Cable merupakan layanan IPTV pertama di ndonesia, Layanan TV
berbayar yang memberikan pengalaman baru, Anda tidak hanya sekedar menonton TV,
tapi juga memegang kendali seakan anda sutradaranya. Selain memberikan tayangan yang
berkualitas, UseeTV Cable juga memberikan berbagai macam fitur yang tidak ada di
penyedia layanan kabel lainnya, seperti Pause & Rewind TV, Video on Demand, Video
Recorder dan lainnya.
Berikut Flowchart Siklus Produksi atau Pelayanan Bisnis pada PT TELKOM,
16
SIKLUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PENGGAJIAN
Proses Seleksi di PT Telkom
- Wawancara umum
- wawancara bidang
- Kesehatan
Seleksi Adminstrasi
Keputusan peneimaan
Seleksi tahap I : pelamar
- Psikotes
- Diskusi
kelompok
- TOEFL
Sumber : PT Telkom
a. Pendaftaran
Untuk kampus rekrutmen seperti ITB, UI, ITT, UGM memiliki Career Development
Center (CDC) yang merupakan suatu organisasi di bawah universitas yang menampung
semua perusahaanperusahaan yang ingin membuka lowongan pekerjaan khusus untuk
alumni mereka, tetapi mereka juga tidak menutup alumni-alumni di luar universitas
tersebut yang ingin mendaftarkan diri.
b. Seleksi Administrasi
Apabila calon karyawan yang mendaftar melebihi jumlah yang dibutuhkan perusahaan
maka perlu dilakukan seleksi administrasi dengan meningkatkan standar IPK yang
terdapat di papan pengumuman menjadi tidak berlaku.
TAHAPAN SELEKSI
17
Proses seleksi Tahap I dilakukan dalam waktu satu atau dua hari, tergantung dari
banyaknya peserta dan kapasitas peserta dalam ruangan. Beberapa jenis tes yang
diberikan diantaranya :
1. Psikotes
Perusahaan melakukan psikotes dengan tujuan agar dapat melihat potensi
kecerdasan, stabilitas emosi, penyesuaian sosial, dan sikap kerja yang terdapat
dalam diri calon karyawan, yang berhak dalam melakukan pengetesan adalah
psikolog dari Human Resources Center.
2. TOEFL
Perusahaan melakukan tes TOEFL dengan tujuan melihat kecakapan calon
karyawan dalam berbahasa inggris secara tertulis (listening, writing, dan
reading) dengan persyaratan skor yang berbeda untuk setiap jurusan dan
rencana penempatan.
3. Diskusi kelompok
Perusahaan melakukan diskusi kelompok dengan tujuan agar perusahaan dapat
melihat kemampuan komunikasi, hubungan interpersonal seseorang, inisiatif,
dan cara seseorang dalam menghadapi stress kerja. Setiap kelompok terdiri dari
enam sampai tujuh peserta, dan dalam pelaksanaannya membutuhkan observer
yang berasal dari pihak perusahaan dan dari pihak di luar perusahaan untuk
mengamati jalannya diskusi.
Pada proses seleksi Tahap II dilakukan dengan beberapa jenis tes yaitu :
1. Wawancara
Perusahaan melakukan tes kesehatan kepada calon karyawan baru untuk menguji
derajat kesehatan dan mengidentifikasi potensi penyakit dengan melakukan
general check up pada peserta seleksi. Kesehatan dapat mempengaruhi
produktivitas seseorang juga berkaitan dengan biaya yang nantinya akan
dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemeliharaan kesehatan.
18
Sistem pengelolaan penggajian pegawai di PT TELKOM sudah terkomputerisasi yang
berupa sistem payroll berbasis HRMIS (Human Resources Management Information System)
yang merupakan sistem aplikasi tunggal yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mengolah
penggajian pegawai dengan menggunakan data HRMIS sebagai master data yaitu untuk
menyimpan dan mengelola data kepegawaian perusahaan, sehingga tidak memakan banyak
waktu didalam pengelolaan penggajian, begitu pula dalam hal pembayaran transfer gaji ke
bank, setiap pegawai harus mempunyai nomor rekening sesuai dengan bank yang ditunjuk
oleh PT TELKOM sehingga perusahaan tidak perlu membayar gaji langsung ke masing-
masing pegawai dan untuk melihat daftar gaji tersebut, setiap pegawai dapat melihat daftar
gaji tersebut melalui intranet.
Berikut Flowchart Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT TELKOM
19
20
II.IV SIKLUS PENGOLAHAN DATA
Sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer, mengubah data transaksi ke
dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Satelah data diproses,
data disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, dan kemudian di konversi ke
dalam bentuk output yang dapat dibaca oleh manusia.
Penyimpanan data
INPUT DATA
Pada tahap ini, data transaksi direkam/disimpan dan di konversi menjadi bentuk yang
dapat diproses oleh komputer. Salah satu cara untuk merekam atau menyimpan data adalah
menggunakan dokumen-dokumen, yaitu dokumen sumber adalah sebuah formulir untuk
merekam data transaksi, contohnya pada PT TELKOM terjadi transaksi penjualan tunai yaitu
Bukti Kas Masuk. Dokumen sumber ini sering disebut pula disebut dengan bukti transaksi
atau dokumen transaksi.
Contoh dokumen sumbeh PT TELKOM :
21
PROSES / PENGOLAHAN DATA
OUTPUT INFORMASI
Pada tahap ini, data yang telah diproses oleh komputer telah dikonversikan menjadi
sebuah informasi. Output yang umum dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan
dan laporan interen lain seperti daftar piutang, anggaran, proyeksi aliran kas dan lain-lain.
Laporan Keuangan adalah laporan yang disiapkan untuk para pengguna setelah transaksi-
transaksi dicatat dan dirangkum. Salah satu bagian laporan keuangan yaitu laporan laba rugi,
berikut contoh laporan laba rugi PT TELKOM :
22
II.V ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PT. TELKOM
23
etika bisnis, fraud, manajemen risiko, pengendalian internal (SOA), whistleblower,
tata kelola, TI, menjaga keamanan informasi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan praktek tata kelola perusahaan. Selain itu, adanya pelanggaran kode etik oleh
karyawan juga akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang tertera
diperusahaan.
b) Komitmen terhadap kompetensi
PT. Telkom memiliki standar kompetensi masing-masing untuk setiap bagian
pekerjaannya. Guna mendukung proses pengelolaan pengetahuan tersebut, perusahaan
telah menyediakan Knowledge Management System yang merupakan bank data
(repository) sebagai sarana bagi setiap karyawan untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan dengan cara mengunggah atau mengunduh melalui sistem, sehingga
diharapkan dapat menjadi solusi atas beranekaragam permasalahan pekerjaan yang
pada akhirnya mendorong pertumbuhan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
c) Dewan Komisaris dan partisipasi Komite Audit
Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya mengawasi pelaksanaan tugas-tugas
Direksi dalam mengelola jalannya perusahaan. Komite Audit berada dibawah Dewan
Komisaris, Komite Audit menjalankan tugas berdasarkan mandat yang ditetapkan
dengan Keputusan Dewan Komisaris. Komite Audit perusahaan juga ikut serta dalam
layanan konsultasi internal, yang lebih merupakan solusi pencegahan sebagai
antisipasi agar penyelenggaraan bisnis tetap pada arah yang tepat dan taat pada
rambu-rambu pertaturan yang berlaku.
d) Filosofi dan gaya operasi manajemen
Dalam pengelolaan manajemennya, PT. Telkom berfokus kepada pelayanan
pelanggan untuk terus mengembangkan solusi terbaik. Kepuasan pelanggan tidaklah
cukup, maka dari itu perusahaan terus berusaha untuk memberikan lebih kepada
pelanggan dengan cara terus mengembangkan produk, meningkatkan kualitas jaringan
dan menetapkan standar pelayanan yang tinggi. Mengingat pentingnya aspek Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu sumber daya utama di setiap perusahaan, PT.
Telkom memandang SDM sebagai modal bagi organisasi, bukan sebagai aset
perusahaan.
e) Struktur organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Telkom adalah struktur organisasi
berbentuk bagan garis dan formal, yang menginformasikan dengan jelas tingkat
jabatan, wewenang, dan tanggung jawab dalam perusahaan. Struktur organisasi yang
tertulis pada perusahaan menunjukkan Direktur Utama sebagai karyawan pada level
paling atas.
f) Pemberian wewenang dan tanggung jawab
Seperti yang telah diterapkan oleh PT. Telkom, wewenang yang diberikan kepada
Direktur Keuangan adalah bertanggung jawab menerapkan fungsi korporat terkait
dengan Direktorat Keuangan dan melaksanakan fungsi keuangan terpusat melalui
financial center, serta memastikan seluruh kegiatan investasi anak perusahaan.
g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Sebagai perusahaan milik pemerintah, PT. Telkom harus mempertahankan kinerja
yang telah dicapai hingga saat ini dan meningkatkan kinerja untuk kedepannya karena
24
tanggung jawabnya terhadap pemerintah. Sumber daya yang dimiliki perusahaan
sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Perusahaan memiliki uraian pekerjaan
(job description) untuk setiap pekerjaan. Untuk merekrut pegawai baru, PT. Telkom
mempunyai standar dan kualifikasi tertentu sesuai dengan tingkat kebutuhan
operasional dan secara umum.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko mempertimbangkan kejadian ekstern dan intern yang mungkin timbul dan
secara tidak baik mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencatat, mengolah,
mengihktisarkan, dan melaporkan data keuangan. Beberapa risiko intern yang muncul dan
dihadapi perusahaan diantaranya sebagai berikut :
a) Perubahan dalam lingkungan operasi
Misalnya seperti munculnya Peraturan Menkominfo tentang penyelanggaraan jasa
pesan premium dan pengiriman jasa pesan singkat memberikan dampak penurunan
pendapatan fitur, yakni terkait penerimaan kas dari telepon seluler. Kemudian,
semakin berkembangnya teknologi komunikasi telepon seluler mengakibatkan
menurunnya pemakaian telepon tidak bergerak di masyarakat, sehingga memberikan
dampak penurunan pendapatan telepon tetap (fixed line).
b) Perubahan Sistem Informasi
Penggunaan sistem aplikasi SAP mempermudah proses transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas di perusahaan karena semua sudah terintegrasi secara terpadu sesuai
prosedur, setiap kegiatan diinput kedalam sistem agar semua yang terkait dapat
menerima informasi yang sama dalam waktu cepat sehingga mempercepat
penyebaran informasi. Namun perkembangan aplikasi akan semakin canggih lagi
kedepannya, apabila perusahaan tidak bisa mengimbangi maka akan berisiko
mempengaruhi kegiatan pengendalian.
c) Pertumbuhan yang cepat
Pertumbuhan perusahaan menjadi semakin berkembang akan membutuhkan personil
tambahan untuk mendukung personil yang sudah ada dalam menjalankan tugasnya.
Apabila perusahaan tidak dapat menangani dengan cepat terhadap pertumbuhan
perusahaan maka akan dapat membebani pengendalian dan meningkatkan risiko
melemahnya pengendalian yang sudah ada.
d) Teknologi baru
Menggabungkan teknologi baru pada perusahaan dapat meningkatkan risiko aplikasi.
Seperti risiko kerusakan sistem, sistem menolak data yang di-input, system down, dan
lain-lain. Sehingga membutuhkan pengendalian internal mengenai sistem.
e) Pernyataan akuntansi
Perubahaan standar akuntansi di Indonesia dari US GAAP menjadi International
Financial Reporting Standards (IFRS) serta adanya revisi pada peraturan akuntansi
dapat berpengaruh pada kegiatan pelaporan keuangan perusahaan. Sistem pencatatan
atas transaksi juga mengalami perubahan, meskipun tidak semuanya, namun tetap
mengharuskan perusahaan mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah,
sehingga perlu evaluasi lagi bagi karyawan untuk memahami standar pelaporan
25
menurut IFRS. Kemungkinan adanya perubahan standar akuntansi lagi kedepannya
dapat menimbulkan risiko pencatatan pada pelaporan keuangan.
f) Keterlambatan pembayaran
Keterlambatan pembayaran oleh pelanggan retail dapat diatasi dengan cara
memblokir jaringan telekomunikasi yang digunakan hingga pelanggan melakukan
pembayaran. Berbeda dengan pelanggan korporat yang menyewa jasa jaringan,
perusahaan tidak bisa dengan mudah memutus jaringan yang digunakan karena akan
menimbulkan masalah lain. Keterlambatan atau penunggakan pembayaran dapat
mempengaruhi pendapatan perusahaan, karena penerimaan yang berasal dari
pelanggan korporat jumlahnya tidak sedikit. Jika penunggakan terjadi pada tahun
berjalan akan mempengaruhi cash flow perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan
pendekatan dengan cara me-lobby atau negosiasi kepada pelanggan mengenai
masalah penunggakan pembayaran tersebut.
g) Tidak tercapainya target
Target Unit Collection Management adalah berapa banyak collection yang diperoleh,
apabila target tidak tercapai maka akan mempengaruhi kualitas kinerja management
dan menurunkan kepercayaan perusahaan terhadap unit ini sehingga dapat
mempengaruhi efektivitas dan efisiensi aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas.
26
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Penguatan tata kelola teknologi informasi terus diupayakan, mengingat PT. Telkom
adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis informasi dan manyalurkan data/informasi
pelanggan yang harus terjamin keamanannya. Hampir seluruh titik dalam value-chain
perusahaan, yang mencakup pengoperasian jaringan seluruh infrastruktur alat prduksi, semua
aspek penting dalam manajemen perusahaan seperti keuangan, logistik, sumber daya manusia
termasuk juga pelayanan kepada karyawan, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan
lainnya telah terintegrasi dalam jaringan TI. Beberapa contoh praktik tata kelola TI dalam
operasi perusahaan adalah pengelolaan user access review, password management,
pengelolaan udit log/audit trail, pengelolaan end user computing.
5. Pemantauan (Monitoring)
PT. Telkom memiliki Audit Internal yang senantiasa melakukan pemantauan atas
kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perusahaan,
diperoleh keterangan bahwa, setiap triwulan, unit bisnis melakukan Control Self Assessment
(CSA) terhadap pengendalian internal. Secara periodik, internal audit melakukan evaluasi
terhadap hasil CSA tersebut dan mengukur tingkat kecukupannya dan menghasilkan
rekomendasi perbaikan baik terhadap rancangan maupun pelaksanaan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Slideplayer.info. (28 november 2015). DIMAS GALIH PRADITA DINA LESTARI DWI
AYU NANDA EKA WIWIED NURISTIANTI. Diakses pada 29 november 2019, dari
https://slideplayer.info/slide/3730356/h
Scribd.com. Siklus Pengeluaran, Pembelian Dan Pembayaran Kas Dalam Sistem Informasi
Akuntansi. Diakses pada 30 november 2019, dari
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/396480523?
extension=pdf&ft=1574763562<=1574767172&user_id=473873357&uahk=K7RHqPVb8f
flukIgSZAtcUXVSB4
28
29